Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAHKAMAH AGUNG

Berikut Fungsi Utama Mahkamah Agung

 Kasasi
Mahkamah Agung bertindak sebagai pengadilan kasasi, yaitu memiliki kewenangan
untuk memeriksa ulang putusan-putusan dari pengadilan di bawahnya (seperti pengadilan
tinggi atau pengadilan banding) untuk memastikan kesesuaian dan keadilan dalam
penerapan hukum.
 Interpretasi Hukum
Mahkamah Agung memiliki peran penting dalam menginterpretasi konstitusi, undang-
undang, dan peraturan lainnya. Putusan Mahkamah Agung dapat menjadi preseden
(yurisprudensi) yang mengikat untuk kasus-kasus serupa di masa depan.
 Penyelesaian Sengketa
Mahkamah Agung dapat berfungsi sebagai lembaga penyelesaian sengketa antara
pemerintah, lembaga negara, individu, atau pihak-pihak lainnya.

Berikut Tugas Mahkamah Agung

 Peninjauan Putusan Pengadilan


Mahkamah Agung memiliki kewenangan untuk memeriksa ulang putusan-putusan dari
pengadilan di bawahnya, seperti pengadilan tinggi atau pengadilan banding. Tujuan dari
peninjauan ini adalah untuk memastikan kesesuaian dan keadilan dalam penerapan
hukum.
 Interpretasi Hukum
Mahkamah Agung berperan penting dalam menginterpretasi konstitusi, undang-undang,
peraturan, dan perundang-undangan lainnya. Putusan Mahkamah Agung dapat menjadi
preseden atau yurisprudensi yang mengikat untuk kasus-kasus serupa di masa depan.
 Konstitusionalitas
Mahkamah Agung dapat menguji kekonstitusionalan undang-undang atau tindakan
pemerintah. Jika undang-undang atau tindakan pemerintah dianggap tidak sesuai dengan
konstitusi, Mahkamah Agung dapat membatalkan atau mengoreksinya.
 Penyelesaian Sengketa
Mahkamah Agung berfungsi sebagai lembaga penyelesaian sengketa antara pemerintah,
lembaga negara, individu, atau pihak-pihak lainnya.
 Pengawasan Terhadap Keadilan
Mahkamah Agung bertanggung jawab untuk memastikan bahwa hukum ditegakkan
dengan adil dan tidak memihak, serta memastikan independensi pengadilan.
 Pengawasan dan Pengaturan Profesi Hukum
Di beberapa negara, Mahkamah Agung juga memiliki peran dalam mengawasi dan
mengatur profesi hukum, termasuk pemberian lisensi dan disiplin terhadap pengacara.
 Menetapkan Aturan dan Prosedur Pengadilan
Mahkamah Agung juga dapat menetapkan aturan dan prosedur yang mengatur jalannya
pengadilan di seluruh yurisdiksi negara tersebut.

Berikut Wewenang Mahkamah Agung

 Peninjauan Kasasi
Mahkamah Agung memiliki wewenang untuk memeriksa kasasi atau banding terhadap
putusan-putusan yang diberikan oleh pengadilan-pengadilan di bawahnya. Tujuan dari
peninjauan ini adalah untuk memastikan bahwa putusan tersebut sesuai dengan hukum
dan keadilan.
 Pengujian Konstitusionalitas
Mahkamah Agung dapat menguji konstitusionalitas undang-undang, peraturan, dan
tindakan pemerintah. Jika ada ketidaksesuaian dengan konstitusi, Mahkamah Agung
dapat membatalkan atau memodifikasi undang-undang atau tindakan tersebut.
 Penetapan Yurisprudensi
Putusan Mahkamah Agung memiliki kekuatan sebagai preseden atau yurisprudensi yang
mengikat untuk kasus-kasus serupa di masa depan. Pengadilan di bawahnya harus
mengikuti putusan Mahkamah Agung dalam hal-hal yang serupa.
 Penyelesaian Sengketa Antar Pemerintah
Mahkamah Agung dapat menjadi forum untuk menyelesaikan sengketa antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah, atau sengketa antara dua atau lebih pemerintah daerah.
 Penyelesaian Sengketa Antar Individu atau Entitas Hukum
Mahkamah Agung juga dapat menjadi tempat penyelesaian sengketa antara individu atau
entitas hukum yang berbeda.
 Pengawasan Terhadap Keadilan
Mahkamah Agung memiliki peran dalam memastikan bahwa hukum ditegakkan secara
adil dan tidak memihak, serta dapat mengawasi kinerja sistem peradilan secara
keseluruhan.
 Menetapkan Aturan dan Prosedur Pengadilan
Mahkamah Agung dapat menetapkan aturan dan prosedur yang mengatur jalannya
pengadilan di seluruh yurisdiksi negara tersebut.

TUGAS KEJAKSAAN AGUNG


Tugas dan Wewenang
TUGAS&WEWENANG

Berdasarkan Pasal 30 Undang Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan


Republik Indonesia, berikut adalah tugas dan wewenang Kejaksaan. Di bidang pidana :
 melakukan penuntutan;
 melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap;
 melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan
pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat;
 melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang- undang;
 melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan
tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya
dikoordinasikan dengan penyidik.

Di bidang perdata dan tata usaha negara: Kejaksaan dengan kuasa khusus, dapat bertindak
baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah.

Dalam bidang ketertiban dan ketenteraman umum, Kejaksaan turut menyelenggarakan


kegiatan:
 peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
 pengamanan kebijakan penegakan hukum;
 pengawasan peredaran barang cetakan;
 pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara;
 pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama;
 penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal.
TUGAS DAN WEWENANG KEPOLISIAN

Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia, berikut pengertian kepolisian: "Kepolisian adalah segala hal yang berkaitan
dengan fungsi dan lembaga polisi, serta peraturan perundang-undangan."

Berikut tugas dan wewenang kepolisian: Tugas kepolisian Berdasarkan Pasal 13 UU Nomor
2 Tahun 2002, tugas pokok kepolisian adalah:

 Memelihara keamanan serta ketertiban masyarakat


 Menegakkan hukum
 Memberi perlindungan, pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat.

Peraturan Pelaksanaan Kekuasaan, Tugas, dan Wewenang Lembaga Negara Selanjutnya


dalam Pasal 14 UU Nomor 2 Tahun 2002, dijelaskan lebih lanjut tentang tugas kepolisian,
yakni:
 Mengatur, menjaga, mengawal, dan melakukan patroli terhadap kegiatan masyarakat dan
pemerintahan sesuai kebutuhan
 Menyelenggarakan segala kegiatan, terutama dalam menjamin keamanan, ketertiban,
serta kelancaran lalu lintas
 Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi, kesadaran hukum, serta ketaatan
warga terhadap hukum juga peraturan perundang-undangan
 Turut serta dalam pembinaan hukum nasional Memelihara ketertiban dan menjamin
keamanan umum
 Melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus,
penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk pengamanan swakarsa
 Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai hukum
acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya
 Menyelenggarakan identifikasi serta kedokteran kepolisian, laboratorium forensik, dan
psikologi kepolisian demi kepentingan tugas kepolisian
 Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari
gangguan ketertiban dan atau bencana, termasuk pemberian bantuan dan pertolongan
 Melayani kepentingan warga untuk sementara, sebelum ditangani instansi atau pihak
berwenang.
 Melayani masyarakat sesuai kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian, dan
melaksanakan tugas lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.

Wewenang kepolisian Berdasarkan Pasal 15 ayat 1 UU Nomor 2 Tahun 2002, wewenang


kepolisian secara umum adalah:
 Menerima laporan dan atau pengaduan
 Membantu menyelesaikan perselisihan warga yang dapat mengganggu ketertiban umum
 Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat Mengawasi aliran yang
dapat menimbulkan perpecahan, serta mengancam persatuan dan kesatuan bangsa
 Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian
 Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian tindakan kepolisian dalam rangka
pencegahan
 Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian Mengambil sidik jari dan identitas
lainnya, serta memotret seseorang
 Mencari keterangan dan barang bukti
 Menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional
 Mengeluarkan surat izin dan atau surat keterangan yang diperlukan dalam pelayanan
masyarakat; Memberi bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan
pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat
 Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.

Adapun kewenangan polisi lainnya, tercantum dalam Pasal 15 ayat (2) UU Nomor 2 Tahun
2002:
 Memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat
lainnya
 Menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor
 Memberi surat izin mengemudi kendaraan bermotor
 Menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik
 Memberi izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata tajam
 Memberi izin operasional dan mengawasi badan usaha di bidang jasa pengamanan
 Memberi petunjuk, mendidik dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas
pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian
 Bekerja sama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik dan memberantas kejahatan
internasional
 Melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing di Indonesia dengan
koordinasi instansi terkait
 Mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi kepolisian internasional
 Melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas kepolisian.

Anda mungkin juga menyukai