Anda di halaman 1dari 13

Rule Of

Law
Disusun oleh : Annisa zahara
Dian dinita Umara
Desva Hadilla
Epira
Table of contents

01 Latar Belakang 02 Pengertian


Rule Of Law

03 Fungsi 04 Dinamika Pelaksanaan


Rule Of Law Rule Of Law
A. Latar Belakang
Rule of law adalah suatu doktrin hukum yang mulai muncul pada abad ke 19,
bersamaan dengan kelahiran negara konstitusi dan demokrasi. Doktrin tersebut
lahir sejalan dengan tumbuh suburnya demokrasi dan meningkatnya peran
parlemen dalam penyelenggaraan negara, serta sebagai reaksi terhadap negara
absolut yang berkembang sebelumnya. Rule of law merupakan konsep
tentang common law tempat segenap lapisan masyarakat dan negara beserta
seluruh kelembagaannya menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun
atas prinsip keadilan  dan egalitarian. pelaksanaan kaidah-kaidah hukum yang
berlaku di suatu negara merupakan suatu premis bahwa kaidah-kaidah yang
dilaksanakan itu merupakan hukum yang adil, artinya kaidah hukum yang
menjamin perlakuan yang adil bagi masyarakat.
B. Pengertian Rule Of Law
Berdasarkan pengertiannya, Friedman (1959) membedakan rule of
law menjadi 2 , yaitu pengertian secara formal dan secara hakiki.
Secara formal, rule of law diartikan sebagai kekuasaan umum yang
terorganisasi, misalnya Negara. Sementara itu, secara hakiki, rule of
law terkait dengan penegakan rule of law karena menyangkut ukuran
hukum yang baik dan dan buruk. Rule of law terkait erat dengan
keadilan sehingga rule of law harus menjamin keadilan yang
dirasakan oleh masyarakat.

Rule of law merupakan suatu legalisme sehingga mengandung


gagasan bahwa keadilan dapat dilayani melalui pembuatan sistem
peraturan dan prosedur yang bersifat objektif, tidak memihak, tidak
personal, dan otonom
C. Fungsi Rule Of Law
● Fungsi Rule of law pada hakikatnya merupakan
jaminan secara formal terhadap ” rasa keadilan ” 
bagi rakyat indonesia dan juga ” keadilan sosial ”
sehingga di atur pada pembukaan UUD 1945.
● Bersifat Map dan instruktif bagi penyelenggaraan
negara. Dengan demikian , inti dari Rule of law
adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat,
terutama keadilan sosial
D
Dinamika Pelaksaan
Rule Of Law
di Indonesia
Dalam Proses Penegakan hokum di Indonesia di lakukan oleh
lembaga penegak hukum yang terdiri dari :
1. Kepolisian
fungsinya memelihara keamanan dalam negeri. Yang memiliki tugas
pokok yaitu:
1. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
2. Menegakan Hukum.
3. Memberi perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat
wewenang kepolisian adalah sebagai berikut:
1. Mengawasi aliran yang menimbulkan perpecahan dan mengancam
persatuandan kesatuan bangsa.
2. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan.
3. Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian
dalam rangka pencegahan.
4. Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan 
pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat.
5. Memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan
masyarakat lainnya.
6. Memberikan izin melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan
senjata tajam.
2. Kejaksaan
wewenang dan tugas kejaksaan :
1. Melakukan penuntutan
2. Melaksanakan penetapan hakim dan putusa pengadilan yang
telah memperolehkekuatan hukum tetap.
3. Melakukan pengawasan tehadap pelaksanaan putusan pidana
masyarakat, putusan pidana pengawasan, dan keputusa lepas bersyarat.
4. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan
undang-undang.
5. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan 
pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan dan dalam 
pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.
3. KPK (Komisi Pemberantas Korupsi
KPK di tetapkan dengan UU no 30 tahun 2002 dengan tujuan meningkatkan
dayaguna dan hasil guna terhadap pemberantasan tindak pidana korupsi.
Tugas KPK :

1. Berkoordinasi dengan instansi lain yang berwenang melakukan


pemberantasantindak pidana korupsi
2. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi.
3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap
tindak pidanakorupsi.
4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi.
5. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan Negara.
Kewenangan KPK :
6. Melakukan pengawasan, penelitian, penelaahan, terhadap instansi yang
menjalankan tugas dan wewenang dengan pemberantasan tindak korupsi.
7. Mengambil alih penyidikan dan penuntutan terhadap pelaku tindak 
korupsiyang sedang dilakukan oleh kepolisian dan kejaksaan.
8. Menetapkan system pelaporan dalam kegiatan pemberantasan korupsi.
9. Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana 
korupsi.
10.Hanya menangani perkara korupsi yang terjadi setelah 27 Desember 2002.
11.Peradilan tindak pidana korupsi tidak bisa berjalan dengan landasan
hukumUU KPK
4. Badan Peradilan
Mahkamah Agung (MA) merupakan puncak kekuasaan
kehakiman di Indonesia.MA mempunyai kewenangan:
1. Mengadili pada tingkat kasai terhadap putusan yang diberikan
pada tingkatterakhir oleh peradilan.
2. Menguji peraturan perundang- undangan di bawah undang-
undang terhadapUndang-undang
3. Kewanangan lain yang ditentukan undang-undang.
Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan lembaga peradilan pada
tignkat pertamadan terakhir:
1. Menguji undang-undang terhadap UUD 1945
2. Memutuskan sengketa kewenangan lembaga Negara 
yang kewenangannyadiberikan oleh UUD 1945
3. Memutuskan pembubaran parpol4. Memutuskan
perselisihan tentang hasil pemilihan umum

Peradilan Tinggi dan Negeri merupakan peradilan umum di tingkat


provinsi dankabupaten. Fungsi kedua peradilan tersebut adalah
menyelenggarakan peradilan baik pidana dan perdata di tingkat
kabupaten, dan tingkat banding di peradilan tinggi. Pasal 57 UU
No. 8 tahun 2004 menetapkan agar peradilan memberikan prioritas
peradilan terhadap tindak korupsi, terorisme, narkotika atau
psikotropika pencucian uang, dan selanjutnya, tindak pidana
Thank You !!

Anda mungkin juga menyukai