Anda di halaman 1dari 9

Materi Bab 2 tentang perlindungan dan penengakan hukum di Indonesia

A.Hakikat perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia

1.hakikat hukum

Pengertian hukum menurut J.C.T Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto: hukum adalah peraturan
yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang
dibuat oleh badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan ini berakibat
diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman.

Sifat dan unsur hukum

Sifat-sifat Hukum di Indonesia:

Wajib (Obligatorius): Hukum di Indonesia harus ditaati oleh semua warga negara dan penduduknya,
dengan pelanggaran dapat mengakibatkan sanksi hukum.

Abstrak (Abstract): Hukum bersifat umum dan tidak spesifik untuk individu tertentu.

Bersifat Tetap (Permanen): Hukum memiliki karakteristik ketetapan, kecuali diubah atau dicabut oleh
otoritas yang berwenang.

Unsur-unsur Hukum di Indonesia:

Subyek Hukum: Warga negara, penduduk, perusahaan, pemerintah, dan entitas hukum lainnya yang
tunduk pada hukum Indonesia.

Objek Hukum: Meliputi hak dan kewajiban individu, properti, perjanjian, dan berbagai aspek
kehidupan sosial dan ekonomi.

Norma Hukum: Terdiri dari undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan berbagai
ketentuan hukum lainnya yang mengatur perilaku dan hubungan antara subyek hukum.

Sanksi Hukum: Termasuk denda, hukuman penjara, dan tindakan hukum lainnya yang diberikan
kepada pelanggar hukum.

Sistem hukum di Indonesia juga mencakup aspek hukum adat dan agama tertentu yang
memengaruhi beberapa bagian dari hukum nasional. Peraturan hukum di Indonesia dikembangkan
oleh pemerintah dan lembaga legislatif serta dapat berubah seiring waktu untuk mencerminkan
perubahan sosial, ekonomi, dan politik dalam masyarakat.

2.Indonesia sebagai negara hukum

Indonesia sebagai negara hukum berarti bahwa hukum memiliki kekuatan mengikat yang harus
dipatuhi oleh seluruh warga negara dan pemerintah. Hukum menjadi landasan bagi tindakan dan
keputusan yang diambil oleh individu, kelompok, lembaga, maupun pemerintah.

A.Hakikat negara hukum

Indonesia adalah negara hukum sehingga segala kekuasaan dari alat-alat pemerintahan didasarkan atas
hukum. Rakyat tidak boleh bertindak sendiri-sendiri semaunya yang bertentangan dengan hukum.
Negara hukum adalah negara yang diperintah bukan oleh orang-orang tetapi dengan undang-undang
(D'Mutiaras: 1995).
B.Dasar dan negara Indonesia sebagai negara hukum

1. Konstitusi Tertulis: Indonesia memiliki konstitusi tertulis, yaitu UUD 1945, yang
menjadi landasan utama bagi hukum dan pemerintahan di negara ini.
2. Supremasi Hukum: Prinsip supremasi hukum menegaskan bahwa hukum berlaku di
atas semua pihak, termasuk pemerintah dan warga negara. Tidak ada yang
dikecualikan dari hukum.
3. Pemerintahan Berdasarkan Hukum: Pemerintahan di Indonesia harus berdasarkan
hukum, dan segala tindakan pemerintah harus sesuai dengan hukum yang berlaku.
4. Independensi Peradilan: Sistem peradilan di Indonesia harus independen dan tidak
terpengaruh oleh kekuatan politik atau pihak lainnya. Hal ini untuk memastikan
keadilan dalam penegakan hukum.
5. Perlindungan Hak Asasi Manusia: Indonesia berkomitmen untuk melindungi hak
asasi manusia sesuai dengan prinsip-prinsip yang diakui secara internasional.
6. Legalitas: Tindakan pemerintah dan warga negara harus didasarkan pada hukum yang
berlaku. Tidak ada tindakan sewenang-wenang yang diizinkan.
7. Pengadilan Konstitusi: Indonesia memiliki Mahkamah Konstitusi yang bertugas
menguji konstitusionalitas peraturan perundang-undangan dan menyelesaikan
sengketa pemilihan umum.
8. Peraturan Hukum yang Jelas: Hukum di Indonesia harus jelas dan dapat dipahami
oleh semua pihak yang terlibat.
9. Sanksi Hukum: Pelanggaran hukum dapat dikenai sanksi sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

Dengan adanya ciri-ciri ini, Indonesia berusaha menjaga prinsip negara hukum untuk
memastikan keadilan, keamanan, dan ketertiban dalam masyarakat
3.perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia
Perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia adalah bagian penting dalam menjaga
keadilan, keamanan, dan ketertiban dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa aspek
terkait perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia:
1. Kepolisian: Kepolisian Republik Indonesia (Polri) adalah lembaga penegak hukum
yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, mencegah serta menindak tindak
kejahatan, serta membantu dalam penegakan hukum.
2. Kejaksaan: Kejaksaan Republik Indonesia (Kejagung) adalah lembaga yang
bertanggung jawab untuk menyelidiki kasus kriminal, menuntut pelaku kejahatan di
pengadilan, serta menjalankan tugas hukum lainnya.
3. Mahkamah Agung: Mahkamah Agung adalah lembaga peradilan tertinggi di
Indonesia yang bertanggung jawab untuk memastikan penegakan hukum yang adil
dan merinci hukum.

4. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi): KPK adalah lembaga independen yang fokus
pada pemberantasan korupsi di semua sektor kehidupan. Tugas utamanya adalah
menyelidiki, menuntut, dan memberantas korupsi.
5. Ombudsman: Lembaga ini bertugas mengawasi pelayanan publik dan menangani
pengaduan terkait tindakan pemerintah yang tidak sesuai dengan hukum atau etika
pelayanan.
6. Pengadilan Negeri: Pengadilan di tingkat daerah bertugas menyelesaikan berbagai
perkara, mulai dari perkara pidana hingga perkara perdata, sesuai dengan hukum
yang berlaku.
7. Advokat: Profesi advokat berperan sebagai pembela hukum yang mewakili individu
atau entitas hukum di pengadilan dan memberikan nasihat hukum.
8. Hukuman: Pelaku kejahatan yang terbukti bersalah dapat dihukum sesuai dengan
peraturan hukum yang berlaku, yang bisa mencakup hukuman pidana, denda, atau
sanksi lainnya.
9. Hak Asasi Manusia: Indonesia berkomitmen untuk melindungi hak asasi manusia,
dan ada lembaga seperti Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) yang
bertugas memantau dan melaporkan pelanggaran hak asasi manusia.
10. Pengawasan Masyarakat: Masyarakat memiliki peran dalam mengawasi pelaksanaan
hukum dan memberikan informasi yang dapat membantu dalam penegakan hukum.
Penegakan hukum di Indonesia berfokus pada upaya memberantas kejahatan, korupsi, dan
pelanggaran hukum lainnya, serta menjaga agar sistem peradilan berjalan dengan adil dan
transparan. Selain itu, perlindungan hak asasi manusia juga merupakan aspek penting dalam
upaya penegakan hukum di Indonesia.

4.Perlindungan dan penegakan hukum memiliki peran penting dalam


sebuah masyarakat dan negara. Berikut beberapa alasan mengapa
perlindungan dan penegakan hukum sangat penting:

1. Keadilan: Hukum memberikan kerangka kerja untuk menentukan apa


yang benar dan salah. Dengan adanya hukum yang jelas, individu dan
lembaga dapat dihakimi secara adil dan setiap orang memiliki hak
yang sama di mata hukum.
2. Keamanan: Penegakan hukum membantu menjaga keamanan dan
ketertiban dalam masyarakat. Ini mencakup pencegahan dan
penindakan terhadap kejahatan, yang membuat warga merasa lebih
aman.
3. Perlindungan Hak Asasi Manusia: Hukum seringkali digunakan
sebagai alat untuk melindungi hak asasi manusia. Ini mencakup hak-
hak seperti kebebasan berpendapat, hak atas privasi, dan hak untuk
tidak disiksa.
4. Deterrensi: Penegakan hukum yang efektif dapat menjadi faktor
pencegah untuk tindakan kriminal. Ketika pelaku tahu bahwa ada
konsekuensi hukum yang serius atas tindakan mereka, mereka
cenderung untuk tidak melakukan kejahatan.
5. Penyelesaian Sengketa: Sistem hukum menyediakan cara untuk
menyelesaikan konflik dan sengketa secara damai melalui proses
pengadilan atau mekanisme lainnya. Ini menghindari konfrontasi fisik
dan tindakan sewenang-wenang.
6. Ketertiban Sosial: Hukum memainkan peran dalam mengatur
interaksi sosial dan hubungan antara individu, kelompok, dan
institusi. Ini membantu masyarakat berfungsi dengan lebih teratur.
7. Perubahan dan Reformasi: Hukum dapat digunakan sebagai alat
untuk menciptakan perubahan sosial dan reformasi. Ini
memungkinkan untuk memperbaiki kebijakan yang tidak adil dan
melindungi kelompok yang rentan.
8. Pengawasan Pemerintah: Hukum juga digunakan untuk mengawasi
dan mengendalikan pemerintah agar tidak menyalahgunakan
kekuasaan. Prinsip ini disebut "checks and balances."
9. Kepercayaan Publik: Ketika masyarakat melihat bahwa hukum
ditegakkan dengan adil dan konsisten, mereka lebih cenderung untuk
mempercayai sistem hukum dan lembaga penegak hukum.
10.Investasi dan Pembangunan: Keberadaan hukum yang kuat dan
penegakan yang baik dapat meningkatkan iklim bisnis dan investasi.
Ini dapat menguntungkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
suatu negara.

Dalam ringkasnya, perlindungan dan penegakan hukum adalah fondasi


bagi masyarakat yang adil, aman, dan berfungsi. Mereka memainkan
peran penting dalam menjaga keseimbangan kekuasaan, melindungi
hak-hak individu, dan mempromosikan pertumbuhan dan stabilitas
dalam suatu negara.

B.Peran lembaga penegak hukum dalam menjamin


keadilan dan kedamaian

Lembaga dalam sistem penegakan hukum memainkan


peran penting dalam menjaga keadilan dan kedamaian
dalam suatu negara. Berikut ini adalah peran utama
lembaga-lembaga tersebut:
1. Kepolisian: Polisi bertugas menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat. Mereka melakukan
penyelidikan atas kejahatan, menangkap pelaku,
serta memberikan perlindungan kepada warga
negara. Dengan tugas ini, polisi berperan penting
dalam mencegah dan menindak tindakan kriminal
yang dapat mengganggu kedamaian.
2. Kejaksaan: Lembaga kejaksaan bertugas
menyelidiki kasus kriminal, menuntut pelaku
kejahatan di pengadilan, dan memastikan bahwa
hukum ditegakkan dengan adil. Mereka juga
memiliki peran dalam melindungi hak-hak individu
dan mencegah ketidakadilan.
3. Pengadilan: Sistem peradilan mengadili kasus-
kasus hukum dan memberikan keputusan yang adil
berdasarkan bukti dan hukum yang berlaku.
Pengadilan adalah tempat di mana konflik dan
sengketa dapat diselesaikan secara damai, dan
keputusannya mengikat.
4. Lembaga Pengawasan: Lembaga seperti
ombudsman dan komisi hak asasi manusia
memiliki peran dalam mengawasi tindakan
pemerintah dan lembaga penegak hukum. Mereka
memastikan bahwa pemerintah bertindak sesuai
dengan hukum dan menghormati hak-hak individu.
5. Lembaga Anti-Korupsi: Lembaga seperti Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) berperan dalam
memberantas korupsi, yang dapat merusak
integritas dan keadilan dalam masyarakat. Mereka
mengawasi perilaku koruptif dan menuntut pelaku
korupsi.
6. Badan Hukum: Badan-badan hukum seperti
Notaris, Pengacara, dan Hakim juga memainkan
peran penting dalam memberikan nasihat hukum,
mewakili individu atau entitas hukum di
pengadilan, dan memastikan bahwa transaksi
hukum berjalan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
7. Legislatif: Pemerintah dan parlemen memiliki
peran dalam membuat undang-undang dan
peraturan yang adil dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Mereka juga dapat mengawasi dan
mengaudit lembaga penegak hukum untuk
memastikan akuntabilitas.
8. Pengawasan Masyarakat: Masyarakat juga memiliki
peran dalam menjaga keadilan dan kedamaian
dengan melaporkan aktivitas ilegal, berpartisipasi
dalam sistem peradilan, dan mengawasi tindakan
pemerintah.
Semua lembaga ini bekerja bersama untuk
menciptakan sistem hukum yang kuat, menjaga
keadilan, dan memastikan kedamaian dalam
masyarakat. Kerja sama dan independensi lembaga-
lembaga ini adalah kunci dalam menjaga integritas
sistem peradilan dan penegakan hukum.
C.Dinamika pelanggaran hukum
Dinamika pelanggaran hukum adalah proses yang
kompleks dan berkembang seiring waktu.
1. Penyebab Pelanggaran Hukum: Pelanggaran
hukum dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
termasuk ketidakpahaman terhadap hukum, faktor
ekonomi, budaya, atau tekanan sosial.
2. Jenis Pelanggaran Hukum: Pelanggaran hukum
dapat dibagi menjadi berbagai jenis, termasuk
pelanggaran pidana, pelanggaran sipil, dan
pelanggaran administratif.
3. Penegakan Hukum: Penegakan hukum melibatkan
upaya pemerintah untuk mendeteksi, mengejar,
dan menghukum pelaku pelanggaran hukum. Ini
melibatkan aparat penegak hukum seperti polisi,
jaksa, dan pengadilan.
4. Perubahan Hukum: Hukum dapat berubah seiring
waktu, yang dapat memengaruhi dinamika
pelanggaran hukum. Perubahan ini bisa berupa
perubahan undang-undang atau interpretasi
hukum oleh pengadilan.
5. Teknologi dan Pelanggaran Hukum: Kemajuan
teknologi juga dapat memengaruhi cara
pelanggaran hukum terjadi. Misalnya, kejahatan
cyber menjadi semakin kompleks seiring dengan
perkembangan teknologi informasi.
6. Dampak Sosial dan Ekonomi: Pelanggaran hukum
memiliki dampak sosial dan ekonomi yang serius.
Ini termasuk kerugian bagi korban, kerugian
ekonomi bagi masyarakat, serta biaya penegakan
hukum.
7. Pencegahan dan Edukasi: Upaya pencegahan
pelanggaran hukum dan edukasi masyarakat
tentang hukum adalah langkah-langkah penting
dalam mengatasi dinamika pelanggaran hukum.
8. Penyelesaian Alternatif: Terkadang, penyelesaian
alternatif seperti mediasi atau negosiasi dapat
digunakan untuk menyelesaikan konflik hukum
tanpa melibatkan pengadilan.
Dinamika pelanggaran hukum terus berubah seiring
perkembangan masyarakat dan teknologi, sehingga
penegakan hukum dan perubahan dalam sistem hukum
juga perlu beradaptasi dengan perubahan ini.

Anda mungkin juga menyukai