1.hakikat hukum
Pengertian hukum menurut J.C.T Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto: hukum adalah peraturan
yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang
dibuat oleh badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan ini berakibat
diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman.
Wajib (Obligatorius): Hukum di Indonesia harus ditaati oleh semua warga negara dan penduduknya,
dengan pelanggaran dapat mengakibatkan sanksi hukum.
Abstrak (Abstract): Hukum bersifat umum dan tidak spesifik untuk individu tertentu.
Bersifat Tetap (Permanen): Hukum memiliki karakteristik ketetapan, kecuali diubah atau dicabut oleh
otoritas yang berwenang.
Subyek Hukum: Warga negara, penduduk, perusahaan, pemerintah, dan entitas hukum lainnya yang
tunduk pada hukum Indonesia.
Objek Hukum: Meliputi hak dan kewajiban individu, properti, perjanjian, dan berbagai aspek
kehidupan sosial dan ekonomi.
Norma Hukum: Terdiri dari undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan berbagai
ketentuan hukum lainnya yang mengatur perilaku dan hubungan antara subyek hukum.
Sanksi Hukum: Termasuk denda, hukuman penjara, dan tindakan hukum lainnya yang diberikan
kepada pelanggar hukum.
Sistem hukum di Indonesia juga mencakup aspek hukum adat dan agama tertentu yang
memengaruhi beberapa bagian dari hukum nasional. Peraturan hukum di Indonesia dikembangkan
oleh pemerintah dan lembaga legislatif serta dapat berubah seiring waktu untuk mencerminkan
perubahan sosial, ekonomi, dan politik dalam masyarakat.
Indonesia sebagai negara hukum berarti bahwa hukum memiliki kekuatan mengikat yang harus
dipatuhi oleh seluruh warga negara dan pemerintah. Hukum menjadi landasan bagi tindakan dan
keputusan yang diambil oleh individu, kelompok, lembaga, maupun pemerintah.
Indonesia adalah negara hukum sehingga segala kekuasaan dari alat-alat pemerintahan didasarkan atas
hukum. Rakyat tidak boleh bertindak sendiri-sendiri semaunya yang bertentangan dengan hukum.
Negara hukum adalah negara yang diperintah bukan oleh orang-orang tetapi dengan undang-undang
(D'Mutiaras: 1995).
B.Dasar dan negara Indonesia sebagai negara hukum
1. Konstitusi Tertulis: Indonesia memiliki konstitusi tertulis, yaitu UUD 1945, yang
menjadi landasan utama bagi hukum dan pemerintahan di negara ini.
2. Supremasi Hukum: Prinsip supremasi hukum menegaskan bahwa hukum berlaku di
atas semua pihak, termasuk pemerintah dan warga negara. Tidak ada yang
dikecualikan dari hukum.
3. Pemerintahan Berdasarkan Hukum: Pemerintahan di Indonesia harus berdasarkan
hukum, dan segala tindakan pemerintah harus sesuai dengan hukum yang berlaku.
4. Independensi Peradilan: Sistem peradilan di Indonesia harus independen dan tidak
terpengaruh oleh kekuatan politik atau pihak lainnya. Hal ini untuk memastikan
keadilan dalam penegakan hukum.
5. Perlindungan Hak Asasi Manusia: Indonesia berkomitmen untuk melindungi hak
asasi manusia sesuai dengan prinsip-prinsip yang diakui secara internasional.
6. Legalitas: Tindakan pemerintah dan warga negara harus didasarkan pada hukum yang
berlaku. Tidak ada tindakan sewenang-wenang yang diizinkan.
7. Pengadilan Konstitusi: Indonesia memiliki Mahkamah Konstitusi yang bertugas
menguji konstitusionalitas peraturan perundang-undangan dan menyelesaikan
sengketa pemilihan umum.
8. Peraturan Hukum yang Jelas: Hukum di Indonesia harus jelas dan dapat dipahami
oleh semua pihak yang terlibat.
9. Sanksi Hukum: Pelanggaran hukum dapat dikenai sanksi sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Dengan adanya ciri-ciri ini, Indonesia berusaha menjaga prinsip negara hukum untuk
memastikan keadilan, keamanan, dan ketertiban dalam masyarakat
3.perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia
Perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia adalah bagian penting dalam menjaga
keadilan, keamanan, dan ketertiban dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa aspek
terkait perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia:
1. Kepolisian: Kepolisian Republik Indonesia (Polri) adalah lembaga penegak hukum
yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, mencegah serta menindak tindak
kejahatan, serta membantu dalam penegakan hukum.
2. Kejaksaan: Kejaksaan Republik Indonesia (Kejagung) adalah lembaga yang
bertanggung jawab untuk menyelidiki kasus kriminal, menuntut pelaku kejahatan di
pengadilan, serta menjalankan tugas hukum lainnya.
3. Mahkamah Agung: Mahkamah Agung adalah lembaga peradilan tertinggi di
Indonesia yang bertanggung jawab untuk memastikan penegakan hukum yang adil
dan merinci hukum.
4. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi): KPK adalah lembaga independen yang fokus
pada pemberantasan korupsi di semua sektor kehidupan. Tugas utamanya adalah
menyelidiki, menuntut, dan memberantas korupsi.
5. Ombudsman: Lembaga ini bertugas mengawasi pelayanan publik dan menangani
pengaduan terkait tindakan pemerintah yang tidak sesuai dengan hukum atau etika
pelayanan.
6. Pengadilan Negeri: Pengadilan di tingkat daerah bertugas menyelesaikan berbagai
perkara, mulai dari perkara pidana hingga perkara perdata, sesuai dengan hukum
yang berlaku.
7. Advokat: Profesi advokat berperan sebagai pembela hukum yang mewakili individu
atau entitas hukum di pengadilan dan memberikan nasihat hukum.
8. Hukuman: Pelaku kejahatan yang terbukti bersalah dapat dihukum sesuai dengan
peraturan hukum yang berlaku, yang bisa mencakup hukuman pidana, denda, atau
sanksi lainnya.
9. Hak Asasi Manusia: Indonesia berkomitmen untuk melindungi hak asasi manusia,
dan ada lembaga seperti Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) yang
bertugas memantau dan melaporkan pelanggaran hak asasi manusia.
10. Pengawasan Masyarakat: Masyarakat memiliki peran dalam mengawasi pelaksanaan
hukum dan memberikan informasi yang dapat membantu dalam penegakan hukum.
Penegakan hukum di Indonesia berfokus pada upaya memberantas kejahatan, korupsi, dan
pelanggaran hukum lainnya, serta menjaga agar sistem peradilan berjalan dengan adil dan
transparan. Selain itu, perlindungan hak asasi manusia juga merupakan aspek penting dalam
upaya penegakan hukum di Indonesia.