Anda di halaman 1dari 9

1.

Definisi perlindungan hukum


- Andi Hamzah: perlindungan hukum dimaknai sebagai daya upaya yang dilakukan secara sadar
oleh setiap orang maupun lembaga pemerintah dan swasta yang bertujuan mengusahakan
keamanan, penguasaan dan pemenuhan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak-hak asasi yang
ada. (intinya hukum memberi perlindungan kepada manusia dalam memenuhi kepentingannya
dengan syarat manusianya juga harus melindungi kepentingan orang lain)
- Simanjuntak: segala upaya pemerintah untuk menjamin adanya kepastian hukum serta
memberi perlindungan kepala warganya agar hak-hak nya sebagai seorang warga negara tidak
dilanggar, dan bagi yang melanggarnya akan dapat sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

2. Mengidentifikasi unsur-unsur perlindungan hukum


1) Adanya perlindungan dari pihak pemerintah kepada warganya
2) Adanya jaminan kepastian hukum
3) Berkaitan dengan hak-hak warga negara
4) Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang melanggar

3. Contoh perlindungan hukum dari negara kepada warga negara


- Perlindungan hukum terhadap konsumen (UU RI nomor 8 tahun 1999): tentang hak dan
kewajiban antara produsen dan konsumen
- Perlindungan hak kekayaan intelektual (HaKI): meliputi hak cipta dan hak atas kekayaan
industri
- Perlindungan kepada tersangka sebagai pihak yang diduga melakukan pelanggaran hukum

4. Menunjukkan alasan adanya penegakkan hukum


Tujuan penegakan hukum:
a. Tegaknya supremasi hukum. Hukum memiliki kekuasaan mutlak dalam mengatur
kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan.
b. Tegaknya keadilan. Keadilan yang dimaksud adalah keseimbangan dimana setiap warga
dapat menjalankan kewajiban dan dapat menikmati haknya.
c. Mewujudkan perdamaian dalam kehidupan di masyarakat.

5. Faktor yang mempengaruhi penegakan hukum


Menurut Soerjono Soekanto, faktor yang mempengaruhi penegakan hukum:
a) hukumnya: tidak boleh bertentangan kepada ideologi negara, penyusunan undang undang
harus dibuat menurut ketentuan sebagaimana diatur dalam konstitusi negara. Undang
undang harus dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat
b) penegakan hukum: pihak yang secara langsung terhadap penegakan hukum harus
menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
serta mengutamakan keadilan dan profesionalisme
c) masyarakat: warga masyarakat harus mengetahui dan memahami hukum yang berlaku dan
menaatinya dengan penuh kesadaran
d) sarana dan fasilitas: sebagai pendukung penegakan hukum (mencangkup tenaga manusia
yang terdidik dan terampil, organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang
cukup)
e) kebudayaan: kebudayaan mencakup nilai-nilai yang mendasari hukum yang berlaku, nilai
nilai mana yang baik dianut dan apa yang buruk sehingga harus dihindari

6. Menyimpulkan pentingnya perlindungan dan penegakkan hukum jika dikaitkan


dengan ciri-ciri indonesia sebagai negara hukum.

Suatu negara hukum dapat diartikan sebagai negara yang tindakan pemerintah maupun
rakyatnya didasarkan atas hukum, untuk mencegah adanya tindakan sewenang-wenang dari
pihak pemerintah atau penguasa dan tindakan rakyat yang dilakukan menurut kehendaknya
sendiri.

Perlindungan dan penegakan hukum merupakan hal yang penting karena kedua hal tersebut
merupakan indikator kokoh atau tidaknya Indonesia sebagai negara hukum. Jika dilaksanakan
dengan baik, maka Indonesia dapat menjadi negara hukum yang semestinya. Namun jika tidak
dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak penyalahgunaan serta kriminalitas karena
pelaksanaan yang tidak tegas, melenceng dari ciri negara hukum. Untuk menjaga dan mengawasi

7. Prediksi perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia pada tahun tahun


kedepan (Bersifat PENDAPAT)

Tingkat moralitas terhadap perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia masih rendah.
Rendahnya moralitas tersebut mengakibatkan profesionalisme kurang dan terjadi
ketidakmauan pada penegak hukum. Moralitas ini berkaitan pula dengan korupsi yang dilakukan
oknum penegak hukum (judicial corruption). Masih rendahnya moralitas mengakibatkan
profesionalisme kurang dan terjadi ketidakmauan pada penegak hukum. Moralitas ini berkaitan
pula dengan korupsi yang dilakukan oknum penegak hukum (judicial corruption).

Apabila rendahnya moralitas di Indonesia masih berkelanjutan dalam jangka pendek, hal ini
dapat memprediksi kualitas perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia yang akan tetap
buruk dalam jangka waktu yang panjang.

8. Mengidentifikasi lembaga-lembaga penegakan hukum di Indonesia

- Kepolisian Republik Indonesia

Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta


memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

- Kejaksaaan Republik Indonesia

Melaksanakan kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan.

- Hakim

Sebagai penegak keadilan dan dibersihkan dari setiap interval baik dari lembaga
legislatif, eksekutif maupun lembaga lainnya.

- Advokat

Orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Jasa tersebut berupa konsultasi atau bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili,
membela, mendampingi dan melakukan tindakan hukum.

- KPK

Mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi.


9. Tugas pokok lembaga lembaga penegak hukum di Indonesia

a) Polri = menyelidiki dan menyidik

- Menulis berita acara tentang tersangka lalu baru diberikan kepada jaksa

- Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan

b) Jaksa = menuntut

- Yang akan dituntut yang benar bersalah dan telah memenuhi unsur unsur tindak pidana yang
disangkakan (dengan bukti dan minimal 2 saksi)

- Kejaksaan dikelompokan menjadi 3:

1. Dibidang pidana (penuntutan, penetapan hakim dan putusan pengadilan, melengkapi berkas)

2. Dibidang perdata dan tata usaha negara (dapat bertindak baik di dalam atau diluar
pengadilan dan atas nama negara/pemerintah)

3. Bidang ketertiban dan ketentraman hukum (pengamanan kebijakan, pengawasan peredaran


cetakan, pengawasan aliran kepercayaan, statistik kriminal)

c) Hakim = mengadili

- kekuasaan kehakiman dilakukan oleh MA

- menerima, memeriksa, dan memutuskan perkara hukum dengan asas bebas, jujur dan tidak
memihak

- Jenis hakim

1. Hakim Agung (di MA)

2. Hakim pada badan peradilan yang dibawah MA

3. Hakim konstitusi (di MK)

- catatan kecil:

Peradilan = proses pengadili


Pengadilan = tempat mengadili (tidak boleh menolak satu kasus)

d) Advokat = membela, sama sama mencari kebenaran

- Jasa yang diberikan

1. Konsultasi hukum

2. Bantuan hukum

3. Menjalankan kuasa

4. Mewakili, membela, mendampingi

- Tugas advokat

Membuat, mengajukan gugatan, jawaban, tangkisan, memberi pembuktian

e) KPK = mengatasi, menanggulangi korupsi

- Tugas:

1. Koordinasi dengan instansi yang berwenang

2. Supervisi dengan instansi yang berwenang

3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan

4. Melakukan monitor terhadap penyelenggara pemerintah negara

- KPK berpedoman kepada asas:

1. Kepastian hukum (negara hukum) = mengutamakan peraturan undang undangan, kepatutan,


dan keadilan

2. Keterbukaan = membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang
benar dan tidak diskriminatif tentang kinerja KPK

3. Akuntabilitas = bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir KPK dapat dipertanggungjawabkan
kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi
4. Kepentingan umum = mendahulukan kesejahteraan umum dengan aspiratif, akomodatif, dan
selektif

5. Proposionalitas = keseimbangan antara tugas, wewenang, dan tanggung jawab, kewajiban


KPK

- note: KPK menangani koripsi yang lebih dari 1M, kalo ngga ya berarti masuk kasus biasa.

- note 2: pengadilan Tipikor -> punya KPK

10. Mengidentifikasi keberadaan lembaga-lembaga penegak hukum pemerintah


Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi.
Jujur gw gtw

12. Mengidentifikasi sikap-sikap yang bertentangan dengan hukum dalam


lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan dalam lingkungan bangsa dan
negara.

Keluarga

1. Membantah / mengabaikan perintah orang tua.


2. Tidak mendengarkan nasihat anggota keluarga.
3. Merusak nama baik keluarga.
4. Tidak menghargai / menghormati anggota keluarga.
5. Tidak melaksanakan ibadah
6. Menonton tv hingga larut.
7. Bangun terlalu siang.

Masyarakat
1. Tidak ikut serta dalam kegiatan gotong royong (tanpa alasan yang jelas)
2. Tidak menghormati tetangga sekitar.
3. Tidak membayar iuran yang telah disepakati.
4. Mengkonsumsi minum-minum keras, mengkonsumsi obat terlarang di lingkungannya.
5. Tidak taat terhadap peraturan yang sudah ditetapkan.
6. Mencuri barang milik tetangga.
7. Melakukan perjudian di kampung
8. Membuang sampah sembarangan / tidak pada tempatnya
9. Mengganggu keamanan, ketenteraman, dan ketertiban

Sekolah
1. Mencontek ketika ulangan.
2. Terlambat datang ke sekolah.
3. Alfa (bolos) pelajaran tanpa keterangan yang jelas
4. Tidak mengerjakan tugas / PR
5. Berpakaian tidak sesuai dengan peraturan.
6. Tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan.
7. Berisik di dalam kelas
8. Merusak fasilitas yang ada di dalam kelas
9. Melakukan tindakan yang mengganggu proses belajar mengajar

Lingkungan bangsa dan negara


1. Tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) padahal usia sudah mencukupi.
2. Tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) ketika berkendara.
3. Tidak mematuhi peraturan rambu-rambu lalu lintas.
4. Melakukan tindak pidana seperti misalnya perampokan, pembunuhan, penggelapan, dan
sebagainya.
5. Tidak ikut serta dalam pemilihan umum (pemilu)
6. Merusak fasilitas milik Negara dengan sengaja.
7. Tidak membayar pajak.
8. Terlibat dalam kasus terorisme

13. Membandingkan berbagai macam-macam sanksi atau pelanggaran hukum.


14. Mengidentifikasi contoh partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum.
a. Dalam kehidupan di lingkungan keluarga, diantaranya:
1) mematuhi perintah orang tua;
2) ibadah tepat waktu;
3) menghormati anggota keluarga yang lain seperti ayah, ibu, kakak, adik dan sebagainya;
4) melaksanakan aturan yang dibuat dan disepakati keluarga.

b. Dalam kehidupan di lingkungan sekolah, diantaranya:


1) menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan lainnya;
2) memakai pakaian seragam yang telah ditentukan;
3) tidak mencontek ketika sedang ulangan;
4) memperhatikan penjelasan guru;
5) mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang berlaku.

c. Dalam kehidupan di lingkungan masyarakat, diantaranya:


1) melaksanakan setiap norma yang berlaku di masyarakat;
2) Melaksanakan tugas ronda.

15. Menyimpulkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam upaya penegakan


hukum.
Masyarakat memegang peran penting dalam upaya penegakan hukum yang ada di tanah air.
Dengan tingkat kesadaran hukum yang tinggi, penerapan hukum akan lebih efektif dan bisa
dirasakan oleh seluruh khalayak masyarakat. Penerapan hukum yang efektif juga dapat
membantu mengokohkan penegakan hukum yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai