BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PEMBAHASAN
1. Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan
Peradilan Umum yang berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota. Sebagai
Pengadilan Tingkat Pertama, Pengadilan Negeri berfungsi untuk memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata bagi rakyat pencari
keadilan pada umumnya.
Susunan Pengadilan Negeri terdiri dari Pimpinan (Ketua PN dan Wakil Ketua
PN), Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita. Pengadilan Negeri di
masa kolonial Hindia Belanda disebut landraad.
Kewenangan pengadilan Negeri dapat dilihat dalam pasal 84 KUHAP yang
isinya adalah sebagai berikut:
a. Pengadilan berwenang mengadili segala perkara mengenai tindak pidana yang
dilakukan dalam daerah hukumnya.
b. Pengadilan Negeri yang di dalam daerah hukumnya terdakwa bertempat
tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia diketemukan atau ditahan, hanya
berwenang mengadili perkara terdakwa tersebut, apabila tempat kediaman
sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat pengadilan negeri
yang didalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan.
c. Apabila seorang terdakwa melakukan beberapa tindak pidana dalam daerah
hukum berbagai Pengadilan Negeri, maka tiap Pengadilan Negeri itu masing-
masing berwenang mengadili perkara pidana itu.
d. Terhadap beberapa perkara pidana yang satu sama lain ada sangkut pautnya
dan dilakukan oleh seorang dalam daerah hukum berbagai
pengadilan Negeri, diadili oleh masing-masing Pengadilan Negeri dengan
ketentuan dibuka kemungkinan penggabungan perkara tersebut.
Susunan Pengadilan Negeri di dalam undang-undang nomor 8 tahun 2004
pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa susunan Pengadilan Negeri terdiri dari:
a. Pimpinan Pengadilan Negeri.
Pimpinan Pengadilan Negeri terdiri dari seorang Ketua Pengadilan
Negeri dan seorang Wakil Ketua Pengadilan Negeri. Mengenai pengangkatan
dan pemberhentian ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Negeri adalah menjadi
wewenang Ketua Mahkamah Agung.
b. Hakim Anggota Pengadilan Negeri
Hakim Pengadilan diangkat dan diberhentikan oleh Presiden selaku
Kepala Negara atas usul dari Ketua Mahkamah Agung. Seseorang dapat
diangkat menjadi hakim Pengadilan Negeri apabila telah memenuhi syarat
yang telah ditentukan oleh undang-undang.
2. Pengadilan Tinggi, berkedudukan di ibukota provinsi, dengan daerah hukum
meliputi wilayah provinsi.
3. Pengadilan Khusus
a. Pengadilan Anak
b. Pengadilan Niaga
c. Pengadilan Hak Asasi Manusia
d. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, berkedudukan di ibukota provinsi,
dengan daerah hukum meliputi wilayah provinsi
e. Pengadilan Hubungan Industrial
f. Pengadilan Perikanan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
UU No. 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah
Agung
UU No. 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 2 Tahun 1986 tentang
Peradilan Umum