Anda di halaman 1dari 30

A.

ILUSTRASI PERKARA

Pada tanggal 19 Maret 2015 Walikota Jambi Dicko Handaka Prayudi, S.H., M.H.
mengeluarkan keputusan Nomor :08/II/1189/2015 Tentang Pencabutan Izin Usaha Momo
Cafe, dikarenakan cafe tersebut telah melanggar aturan perundang-undangan, khususnya pada
Pasal 5 Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Pelarangan Pengedaran
Dan Penjualan Minuman Beralkohol Di Tempat Umum. Surat keputusan ini tertuju langsung
kepada pemilik Momo Cafe Kevin Ahmad Hasyaputra sebagai pihak penggugat yang
melaporkan surat keputusan itu ke PTUN dengan dalih bahwa surat keputusan tersebut tidak
tepat karena penggugat merasa tidak menjual minuman beralkohol di tempat umum dan
penggugat memiliki surat izin yang sah untuk membuka usaha berdasarkan pada Peraturan
Daerah Kota Jambi Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Izin Gangguan Bagi Kegiatan Usaha,
Perusahaan Dan Industri serta Peraturan Daerah Kota Jambi Pasal 9 Nomor 7 Tahun 2010
Tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan Minuman Beralkohol Di Tempat Umum,
yang menjelaskan bahwa telah memiliki Surat Perizinan.

Kemudian pada tanggal 28 Maret 2015 penggugat Kevin Ahmad Hasyaputra


memberikan kuasanya kepada Ilham Erdi Utomo, S.H., M.H. sebagai Penasehat Hukum
Penggugat dan melayangkan surat gugatan pada tanggal 22 Mei 2015 ke PTUN untuk dapat
menyelesaikan perkara tersebut. Setelah itu berdasarkan Ketetapan Ketua Majelis tertanggal
25 Mei 2015 Nomor : 10/2015/03/PTUN/Jambi sesuai dengan Pasal 59 ayat (4) dan Pasal 65
UU No.5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun

2009, tanggal 27 Juni 2015 Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara di
Jambi H. Muhammad Jamhari, S.H., M.H. melayangkan surat panggilan kepada penggugat
dan tergugat agar dapat menghadiri persidangan perkara tersebut pada hari senin tanggal 01

Juni 2015 pukul 09.00 WIB sampai selesai.

Dengan diterimanya surat panggilan tersebut Walikota Jambi Dicko Handaka


Prayudi,S.H., M.H. memberikan kuasa kepada Afriansyah,S.H., M.H. untuk menjadi
Penasehat Hukum, yang saat ini dikatakan sebagai Penasehat Hukum Tergugat.
Tiba tanggal 01 Juni 2015 persidangan pertama PTUN dilaksanakan dengan di pimpin oleh
Dr. H. Saprizal Hadi Andrian, S.H. sebagai Hakim Ketua, Dr. H. Juan Steva Dewangga, S.H.,
L.L.M. dan Dr. H. Mohammad Luthfi, S.H. sebagai Hakim Anggota. Sidang pertama
mempertemukan pihak penggugat bersama kuasa hukumnya dan pihak tergugat bersama
kuasa hukumnya, kemudian berlangsungnya pembacaan gugatan oleh Majelis Hakim.
Dengan selesainya pembacaan gugatan, pihak tergugat merasa keberatan oleh isi gugatan
tersebut dan meminta kepada majelis hakim menunda persidangan untuk mempersiapkan
jawaban atau eksepsi dari gugatan penggugat. Dengan begitu majelis hakim memberikan
persetujuan agar sidang ditunda dan dilanjutkan lagi minggu depan.

Tanggal 07 Juni 2015 persidangan kedua PTUN pun berlangsung, dimana majelis
hakim tetap sama dengan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat. Sidang kedua ini
adalah pembacaan jawaban atau eksepsi oleh kuasa hukum tergugat, seusai pembacaan
eksepsi oleh kuasa hukum tergugat kemudian pihak penggugat tidak terima atas isi dari
eksepsi tersebut. Lantas pihak termohon memohon kepada majelis hakim menunda sidang
lagi agar dapat menghadiri para saksi yang dapat menjadi dasar pembuktian dari eksepsi
tersebut. Dengan begitu majelis hakim memberikan persetujuan agar sidang ditunda dan
dilanjutkan minggu depan.

Tanggal 14 Juni 2015 persidangan ketiga PTUN dilaksanakan, dengan dipimpin oleh
majelis hakim yang sama dan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat. Sidang
ketiga ini adalah pembacaan replik oleh kuasa hukum penggugat kemudian disambut
pembacaan duplik oleh kuasa hukum tergugat. Setelah pembacaan replik dan duplik, kuasa
hukum tergugat menghadirkan para saksi seperti yang telah dijanjikan sidang kedua silam,
untuk memperkuat argumentasi menjadi bukti yang nantinya dapat dipertimbangkan oleh
majelis hakim. Saksi tersebut adalah Ir. Gusti Sujatmiko sebagai Kepala Badan Pengawas
Daerah Kota Jambi dan Amal Putra Agus Salim, S.H. sebagai Pegawai Badan Pengawas
Daerah Kota Jambi yang langsung mengucapkan sumpah atas agama yang dianutnya dengan
dibantu oleh rohaniawan Afif Zulfandry, S.H. agar dapat memberikan kesaksian yang
sebenar-benarnya. Dengan terhadirnya saksi oleh pihak tergugat, maka pihak penggugat
memohon kepada majelis hakim menunda persidangan untuk dapat menghadiri saksi juga.
Majelis hakim pun memberikan persetujuan agar sidang ditunda dan dilanjutkan minggu
depan.
Tanggal 21 Juni 2015 persidangan keempat PTUN dilaksanakan, tetap dipimpin oleh
majelis hakim yang sama serta dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat. Sidang
keempat ini adalah menghadirkan saksi tunggal dari pihak penggugat yaitu Cindhy
Marina yang melainkan karyawan dari pihak penggugat itu sendiri. Setelah majelis
hakim mendengarkan saksi dari pihak penggugat, majelis hakim memutuskan kembali untuk
menunda persidangan dan melanjutkan persidangan satu minggu kedepan.

Tanggal 28 Juni 2015 persidangan kelima PTUN dilaksanakan, dengan dipimpin oleh
majelis hakim yang sama dan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat. Sidang
kelima ini adalah dimana PTUN menghadirkan salah satu saksi ahli yaitu dosen dari Fakultas
Hukum Universitas Jambi Prof. Dr. H. Obbie Randho R, S.H., M.H. Setelah mendengarkan
penjelasan dari saksi ahli, majelis hakim membuka sesi pertanyaan kepada pihak penggugat
dan pihak tergugat untuk dapat menanyakan suatu hal kepada saksi ahli. Dengan
mendengarkan keterangan oleh pihak penggugat dan tergugat serta keterangan para saksi dan
saksi ahli, maka majelis hakim akan memberikan putusan 7 hari setelah sidang ini, yaitu pada
sidang keenam, dan meminta para pihak penggugat dan tergugat untuk dapat hadir serta
menerima keputusan tersebut.

Tanggal 06 Juli 2015 persidangan keenam PTUN dilaksanakan, dengan dipimpin oleh
majelis hakim yang sama dan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat. Sidang
keenam ini adalah pembacaan putusan terhadap perkara Nomor:
132/2015/12/PTUN/Kendari atas surat keputusan Walikota Jambi Nomor: 08/II/1189/2019
tanggal 19 Maret 2019 tentang Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe, dengan demikian
persidangan dinyatakan selesai.
SIDANG PERTAMA

Kendari, 01 Juni 2019

Sidang sengketa Tata Usaha Negara

Nomor : 132/2019/12/PTUN/Kendari

Antara : Wahyudin berhadapan dengan Walikota Kendari (Muh. Yusril Eangga


Randi) sebagai tergugat.

Sidang Pertama 01 Juni 2019

Opas : “Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri (setelah majelis Hakim memasuki ruang
sidang dan duduk ditempatnya hadirin dipersilahkan
duduk kembali)

Hakim Ketua : Kepada para peserta sidang silahkan persiapkan hal-hal yang
berkenaan dengan persidangan, agar tidak mengganggu
jalannya proses persidangan. “hari ini tanggal 01 Juni 2019
sidang sengketa Tata Usaha Negara nomor:
132/2019/12/PTUN/Kendari dibuka dan terbuka untuk
umum, hadirin dimohon untuk tenang selama proses
persidangan. (Hakim mengetuk palu 3X) Setelah melalui
pemeriksaan pendahuluan dan rapat permusyawaratan
yang dilaksanakan tanggal 15 april 2019, maka dinyatakan
bahwa gugatan dapat diterima, selanjutnya sidang dapat
dimulai. Panitera, apakah penggugat dan tergugat sudah
hadir?

Panitera : Penggugat dan tergugat sudah hadir pak Hakim

Hakim ketua : Persilahkan mereka dihadapkan kemuka sidang

Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki


ruang sidang dan menempati tempat yang telah disediakan.
Hakim ketua : Apakah benar saudara sebagai pihak penggugat dalam
perkara ini?

Penggugat : Benar yang mulia, saya penggugat dalam perkara ini

Hakim ketua : Apakah anda telah dipanggil secara patut?

Penggugat : Saya sudah dipanggil secara patut yang mulia

Hakim ketua : Dapatkah saudara memperlihatkan surat panggilan


tersebut?

Penggugat : Dapat yang mulia (maju kedepan Hakim sambil


memperlihatkan surat panggilan)

Hakim ketua : Saudara penggugat, sebutkan identitas saudara.,?

Penggugat : Nama, Wahyudin Yang mulia, pekerjaan, Wiraswasta, saya


sebagai pemilik momo cafe.

Hakim ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?

Penggugat : Dapat pak Hakim (maju kedepan sambil memperlihatkan


identitasnya)

Hakim ketua : Saudara penggugat, apakah dalam hal ini anda


didampingi penasehat hukum?

Penggugat : Iya yang mulia

Hakim ketua : Apakah saudara dapat menghadirkan penasehat hukum


saudara?

Penggugat : Dapat Yang mulia

Panitera : Kuasa hukum penggugat dipersilahkan maju kemuka


sidang

KH P. : (maju kemuka sidang meberi hormat kepada para Hakim)

Hakim ketua : Benarkah saudara sebagai kuasa hukum penggugat dalam


perkara ini?
KH P. : Benar yang mulia

Hakim ketua : Kalau benar, tolong tunjukan surat kuasa saudara

KH P. : (maju sambil memperlihatkan surat kuasa dari penggugat


kepada Hakim

Hakim ketua : (setelah memeriksa dari KH P., lalu menoleh ke arah


tergugat). Apakah benar saudara sebagai pihak tergugat
dalam perkara ini?

Tergugat : Benar yang mulia

Hakim ketua : Apakah saudara telah dipanggil secara patut?

Tergugat : Saya telah dipanggil secara patut Yang Mulia

Hakim ketua : Saudara tergugat sebutkan identitas saudara?

Tergugat : Nama saya Muh. Yusril Eangga Rindi, Tempat dan tanggal
lahir. Kendari, 14 April 1976, Jabatan saya sebagai Walikota
Kendari yang mulia

Hakim ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?

Tegugat : Dapat pak Hakim (sambil maju kedepan menunjukan


KTP nya)

Hakim ketua : Apakah dalam hal ini saudara didampingi oleh penasehat
hukum?

Tergugat : Iya yang mulia saya didampingi oleh penasehat hukum saya

Hakim ketua : Dapatkah saudara menghadirkan penasehat hukum


saudara tersebut?

Tergugat : Dapat yang mulia

Panitera : Kuasa hukum tergugat dipersilahkan menuju kemuka


sidang

KH . : (maju sambil memberi hormat kepada para Hakim)


Hakim ketua : Silahkan menempati tempat yang telah disediakan. Benarkah
saudara kuasa hukum tergugat dalam perkara ini?

KH T. : Benar Yang mulia

Hakim ketua : Tolong saudara tunjukan surat kuasa khusus saudara?

KH T. : (Maju kearah pak Hakim dan menunjukan surat


kuasanya)

Hakim ketua : (membaca surat kuasa yang diberikan). Kuasa tergugat,


apakah perlu dibacakan surat gugatan kembali?

KH T. : yang mulia, kami mohon dengan sangat agar gugatan tersebut


dapat dibacakan kembali.

Hakim ketua : silahkan Kuasa hukum penggugat membaca surat gugatan


tersebut

KH P. : baik yang mulia (membaca surat gugatan)

Hakim ketua : Kepada pihak tergugat apakah saudara sudah mendengar isi
dan mengerti isi gugatan dari penggugat tersebut?

KH T. : Kami telah mendengar dan mengerti yang mulia

Hakim ketua : Apakah saudara keberatan dengan surat gugatan tersebut?

KH T. : Iya yang mulia, kami keberatan dengan isi surat gugatan


tersebut

Hakim ketua : Apakah saudara sudah mepersiapkan esepsi secara lisan


ataupun tulisan atas gugatan tersebut?

KH T. : Kami belum mempunyai esepsi baik lisan maupun tulisan


yang mulia, kami mohon yang mulia memberikan waktu agar
kami bisa mepersiapkannya terlebih dahulu.

Majelis Hakim berembuk mempertimbangkannya


Hakim ketua : Baiklah, mengingat asas peradilan kita cepat, sederhana dan
murah, agar saudara mepersiapkan 1 minggu setelah sidang
ini.

KH T. : Baik yang mulia

Hakim ketua : Setelah mendengar gugatan yang telah dibacakan dan atas
keberatan pihak tergugat, maka untuk menunggu pihak
tergugat mepersiapkan jawaban atau esepsinya atas
gugatan tersebut, maka sidang ditunda dan akan dilanjutkan
pada tanggal 07 Juni 2019, kepada pihak yang berpekara
diharapkan kehadirannya pada sidang tersebut tanpa harus
melalui pemnggilan terlebih dahulu dan dengan ini
dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil secara patut.
Sidang hari ini ditutup (ketuk palu 3x)

Petugas Pengadilan : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri. (Hakim keluar terlebih dahulu beru diikuti
peserta sidang lain).

II. SIDANG KEDUA

Kendari, 07 Juni 2019

Sidang sengketa Tata Usaha Negara

Nomor : 132/2019/12/PTUN/Kendari

Antara : Wahyudin berhadapan dengan Walikota Jambi (Muh. Yusril Eangga Randi)
sebagai tergugat.
Hakim ketua : Hari ini tanggal 07 Juni 2019 sidang tata usah negara nomor:
132/2019/12/PTUN/Kendari dibuka dan terbuka untuk umum
(ketuk palu 3x), panitera, apakah penggugat dan tergugat
sudah hadir?

Panitera : Pihak penggugat dan tergugat telah hadir yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka masuk untuk dihadapkan


kemuka sidang

Panitera : Baik yang mulia, para pihak dipersilahkan memasuki ruang


sidang dan menempati tempat yang telah disediakan.

KH P. Dan KH T. : (memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada


Hakim kemudian duduk)

Hakim ketua : Bagaimana pihak tergugat dan penggugat, apakah sidang


sudah bisa kita mulai?

KH P. Dan KH T. : Sudah yang mulia.

Hakim ketua : Pihak tergugat, apakah saudara telah menyiapkan jawaban


gugatan penggugat tersebut?

KH T. : Sudah yang mulia, saya sudah menyiapkan eksepsi atas


gugatan penggugat secara tertulis yang mulia

Hakim ketua : Silahkan saudara bacakan jawaban gugatan tersebut

KH T. : Baik yang mulia, terima kasih (membacakan jawaban atas


gugatan penggugat). Sudah yang mulia

Hakim ketua : Apakah ada yang ingin saudara sampaikan berkenaan


dengan jawaban gugatan tersebut?

KH P. : Ada yang mulia

Hakim ketua : Silahkan saudara sampaikan hal yang berkenaan dengan


jawaban gugatan tersebut.
KH P. : yang mulia, pada dalil gugatan yang kami layangkan, yang
berisikan tentang ketidak puasan dari klien saya adalah
karena surat keputusan tersebut dianggap tidak sesuai
dengan peraturan daerah Kota kendari.

Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?

Hakim Anggota 1 : Ada Yang mulia, saya ingin bertanya kepada kuasa hukum
penggugat.

Hakim Ketua : Baiklah, dipersilahkan.

Hakim Anggota 1 : Terima kasih yang mulia, kepada saudara kuasa hukum
penggugat, saudara tadi mengatakan bahwa tergugat terlebih
dahulu melakukan pemberitahuan secara lisan dan tulisan,
tetapi dalam pelaksanaannya oleh tergugat pada penggugat
tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, bisa
saudara buktikan bahwa pelaksanaannya kepada penggugat
tersebut tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.

KH P. : Bisa pak Hakim yang terhormat, dibuktikan dengan tidak


adanya surat panggilan terhadap penggugat sebelum
mengeluarkan SK nomor : 08/II/1189/2019 tentang pencabut
izin usaha momo cafe.

Hakim Anggota 1 : Saudara kuasa hukum tergugat apakah ada yang ingin
saudara kemukakan berkenaan dengan argumen dari pihak
penggugat?

KH T. : Ada yang mulia, berkenaan dengan argumen tadi pihak


penggugat tersebut tidak benar yang mulia karena pihak
tergugat dalam pencabutan izin usaha momo café tersebut
telah dilaksanakan sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku.

Hakim anggota 1 : Bagaimana prosedur yang anda maksudkan?


KH T. : Prosedurnya yaitu dalam pencabutan izin usaha momo café
maka harus ada pemberitahuan kepada pihak yang
bersangkutan dan harus ada persetujuan dari instansi yang
terkait, kemudian harus ada alasan-alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan berkaitan dengan pencabutan izin
usaha toko tersebut

Hakim ketua : Bisakah saudara buktikan bahwa pemeriksaan tersebut


sudah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku?

KH T. : Bisa ysng mulia, dalam membuat surat keputusan


pencabutan izin usaha momo café oleh walikota kepada
penggugat, tergugat mengikuti cara yang benar yang
mulia, yang pertama yaitu telah melakukan panggilan lisan,
dalam hal ini tim yang dibentuk oleh Walikota. Yang
kedua tergugat telah melakukan panggilan secara
tertulis kepada penggugat dalam hal ini yang dibentuk oleh
Walikota.

Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim ada pertanyaan?

Hakim Anggota II : Ada yang mulia, saya ingin bertanya kepada kuasa hukum
tergugat.

Hakim Ketua : Baiklah dipersilahkan Hakim anggota II.

Hakim anggota II : Terima kasih yang mulia Hakim, baiklah saudara kuasa
hukum tergugat, tolong saudara tunjukkan surat-surat yang
berkenaan dengan penjelasan saudara tadi?

KH T. : (memberikan surat-surat tersebut kepada Hakim surat-


surat tersebut).

Hakim anggota II : Saudara penggugat, apakah benar saudara pernah


menerima surat panggilan yang disebutkan oleh pihak
tergugat.
Penggugat : Tidak pernah pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : KH P., apakah ada yang perlu saudara kemukakan lagi?

KH P. : Ada pak Hakim yang mulia, bolehkah kami melihat surat


panggilan yang diperlihatkan tadi?

Hakim ketua : Boleh, silahkan maju kepada penggugat dan kuasa


hukumnya dipersilahkan untuk maju.

Penggugat dan KH P. : (maju kemuka sidang dan memeriksa surat tersebut,


kemudian kembali ketempat semula)

Hakim ketua : Saudara kuasa hukum tergugat, apakah ada yang ingin
disampaikan?

KH T. : Ada yang mulia

Hakim ketua : Silahkan

KH T. : yang mulia, pihak kami telah memberikan surat peringatan


secara tertulis berupa surat keputusan mengenai usaha momo
cafe. Jika surat tersebut tidak sampai ketangan penggugat,
maka itu bukan kesalahan dari pihak kami “cukup yang
mulia”.

Hakim ketua : Baiklah, kepada pihak penggugat dan tergugat, apakah ada
yang ingin ditambahkan lagi?

KH T. : Tidak pak Hakim, akan tetapi bila diizinkan kami


meminta agar sidang ditunda selama 7 hari, karena kami akan
menghadirkan saksi-saksi yang mulia.

Majelis Hakim : (setelah majelis Hakim berembuk). Panitera, satu minggu


setelah sidang ini dilaksanakan tepatnya tanggal berapa
Panitera?

Panitera : Tanggal 14 Juni yang mulia


Hakim ketua : Baiklah permintaan saudara kami terima, atas permintaan
tergugat, maka sidang ditunda dan dilanjutkan 7 hari setelah
sidang ini ditetapkan, tepatnya pada tanggal 14 Juni 2019.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan
diharapkan kehadirannya pada sidang berikutnya dan dengan
ini dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil secara patut,
sidang hari ini ditutup (ketuk 3 kali).

Petugas Pengadilan : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin di


mohon berdiri

SIDANG KETIGA

Kendari, 14 Juni 2019

Sidang sengketa Tata Usaha Negara

Nomor : 132/2019/12/PTUN/Kendari

Antara : Wahyudin berhadapan dengan Walikota Jambi (Muh. Yusril Eangga Randi)

Sidang ketiga (14 Juni 2019)

Hakim ketua : Hari ini tanggal 14 Juni 2019 sidang Tata Usaha Negara
nomor: 132/2019/12/PTUN/Kendari dibuka dan terbuka
untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah pihak penggugat
dan tergugat telah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka


sidang

Panitera : Baik Yang mulia, para pihak dipersilahkan memasuki


ruangan sidang dan menempati tempat yang telah disediakan.
KH P. Dan KH T. : (Masing-masing kuasa hukum penggugat dan tergugat
memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada Hakim
kemudian duduk di tempat yang telah disediakan.)

Hakim ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah sidang


sudah bisa kita lanjutkan?

KH P. Dan KH T. : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Saudara kuasa hukum penggugat, apakah saudara telah


mempersiapkan replik?

KH P. : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Silahkan kepada pihak penggugat untuk membacakan


repliknya

KH P. : Terimakasih yang mulia (membacakan replik)

Hakim Ketua : Silahkan pihak tergugat, apakah sudah mempersiapkan


dupliknya?

KH T. : Sudah yang mulia

Hakim Ketua : Baiklah, silahkan bacakan

KH T. : Terimakasih yang mulia (baca duplik)

Hakim ketua : Kepada pihak tergugat dan penggugat ada yang ingin
ditambahkan

KH T. : Ada yang mulia

Hakim ketua : Silahkan

KH T. : Terima kasih yang mulia, perlu diingat bahwa klien kami


mengeluarkan surat keputusan nomor: 08/II/1189/2019
tentang pencabutan izin usaha momo cafe, SK tersebut
ditujukan kepada saudara Wahyudin (penggugat),
berdasarkan suatu alasan yang tidak kuat dimana surat
keputusan tersebut berdasarkan keputusan Walikota Kota
Kendari selaku pimpinan di Kota Kendari dan bahwa surat
keputusan tersebut sudah memenuhi prosedur yang
merapat dalam peraturan daerah Kota kendari nomor 2
tahun 2013 tentang Tempat penjualan minuman beralkohol
pasal 28

Hakim Ketua : Saudara hukum tergugat, adakah bukti yang dapat


memperkuat argumen saudara

KH T. : Ada yang mulia untuk lebih jelasnya kami menghadirkan


saksi kemuka sidang untuk didengarkan kesaksiannya.

Hakim ketua : silahkan dihadapkan kemuka sidang saksi yang anda maksud.

KH T. : Baik yang mulia, kami akan memanggil Kepala dan Pegawai


Badan pengawas daerah Kota Kendari

Panitera : Kepada saksi dipersilahkan masuk ke ruangan sidang (saksi


memberi hormat kepada Hakim dan duduk di tempat yang
telah disediakan)

Hakim ketua : Saudara saksi apakah saudara mengetahui bahwa


saudara dihadapkan kemuka sidang dengan alasan apa?

Saksi T1dan T2 : Tahu yang mulia

Hakim ketua : Saudara saksi, sebutkan identitas saudara?

Saksi T1 : Nama Muhmmad Aksan. SH Tempat tanggal lahir. Kendari,


12 Oktober 1980, Islam

Hakim ketua : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga


dengan pihak tergugat?

Saksi T1 : Tidak yang mulia

Hakim ketua : Saudara saksi kedua, sebutkan identitas saudara?

Saksi T2 : Nama Halimatun. SE Tempat tanggal lahir. Bau-bau, 02


Februari 1985, Agama. Islam
Hakim Ketua : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga
dengan pihak tergugat?

Saksi T2 : Tidak yang mulia

Hakim ketua : Apakah saudara berdua bersedia disumpah dalam


memberikan kesaksian menurut agama yang saudara anut?

Saksi T1 : Bersedia pak Hakim

Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri

Hakim anggota I : Ikuti kata-kata saya

Saksi T1 & T2 : Baik yang mulia

Hakim anggota I : Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya


bersumpah akan memberikan keterangan yang sebenar-
benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan dari yang
sebenarnya.

Saksi T1 & T2 : (duduk kembali)

Hakim ketua : Saudara saksi pertama, apakah saudara pernah


melakukan panggilan lisan atau tulisan kepada
penggugat?

Saksi T1 : Saya pernah memberi informasi secara tulisan maupun lisan


kepada yang bersangkutan melalui telepon terhadap pemilik
Momo Cafe Yang Mulia.

Hakim ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?

Hakim Anggota II : Ada Yang mulia.

Hakim Ketua : Dipersilahkan hakim anggota II

Hakim Anggota II : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah kepada saudara
saksi pertama, berapa kali saudara meberikan informasi
melalui telepon kepada penggugat dan apa alasan penggugat
dan tanggal berapa?
Saksi T1 : Saya memberi peringatan panggilan lisan 1 kali pada tanggal
02 Maret 2019 yang mulia dan jawabannya bahwa
penggugat akan mempertimbangkannya.

Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah hakim anggota ada pertanyaan lagi?

Hakim anggota I : Ada yang Mulia hakim.

Hakim Ketua : Baiklah dipersilahkan hakim anggota I

Hakim anggota I : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudara saksi hukum
penggugat apakah ada yang ingin saudara sampaikan terkait
kesaksian tersebut?

KH P. : (setelah berembuk dengan penggugat), ada yang mulia

Hakim anggota I : Silahkan

KH P. : Pak Hakim, bahwa saksi saya memberikan panggilan pada


tanggal 14 Maret 2019 dan SK dikeluarkan pada tanggal 19
Maret 2019 jika diperhatikan jangka waktu pengeluaran
surat keuptusan dan panggilan yang dilakukan kepada
penggugat tidak relevan, seharusnya dilakukan pemanggilan
secara tertulis kepada penggugat sebelum mengeluarkan surat
keputusan. Sedangkan dalam fakta perkara ini tidak ada
panggilan secara tertulis dan yang ada panggilan lewat
telepon dan itupun hanya satu kali. Dan menurut kami
panggilan tersebut tidak resmi.

Hakim ketua : Apakah penggugat ada yang ingin ditambahkan?

Penggugat : Tidak yang mulia, karena semua urusan kepada berkaitan


dengan persidangan telah saya serahkan kuasa hukum saya.

Hakim anggota II : Saudara saksi kedua, apakah anda pernah memberikan surat
panggilan kepada penggugat

Saksi T2 : Iya yang mulia, saya pernah ditugaskan untuk memberikan


surat panggilan kepada penggugat yang mulia.
Hakim anggota II : Kapan itu diberikan?

Saksi T2 : Tepatnya pada tanggal 7 Maret 2019, kemudian tanggal


14 Maret dan terakhir 16 Maret 2019 yang mulia

Hakim anggota II : Kepada siapa anda memberikan surat tersebut?

Saksi T2 : Surat itu saya berikan kepada pekerja momo cafe tersebut
yang mulia.

Hakim anggota II : Apa ada bukti tentang hal tersebut?

Saksi T2 : Ada yang mulia, ini bukti serah terima surat tersebut yang
mulia.

Hakim : (Berembuk)

Hakim Ketua : Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?

Hakim Anggota II : Cukup Hakim ketua.

Hakim Ketua : Apakah ada yang ingin ditambahkan dari pihak Kuasa
Hukum Penggugat?

KH P. : Tidak yang mulia, tapi jika di izinkan kami meminta waktu


satu minggu untuk menghadirkan saksi.

Hakim Ketua : Kepada saudara saksi Terimakasih sudah memberikan


keterangan dan anda bisa kembali ke tempat

Majelis Hakim berembuk

Hakim ketua : Panitera satu minggu setelah sidang tanggal berapa?

Panitera : 21 Juni 2019 yang mulia

Hakim ketua : Baiklah, permintaan saudara kami terima, atas


permintaan saudara, maka sidang saya tunda dan dilanjutkan
pada tanggal 21 Juni 2019. Dengan ini pihak-pihak yang
berkepentingan diharapkan kehadirannya pada sidang
berikutnya dan dengan ini dinyatakan bahwa para pihak
telah dipanggil secara patut, sidang hari ini ditutup (ketuk
palu 3x)

SIDANG KEEMPAT

Kendari, 21 Juni 2019

Sidang Sengketa Tata Usaha Negara

Nomor : 132/2019/12/PTUN/Kendari

Antara : Wahyudin berhadapan dengan Walikota Kendari (Muh. Yusril Eangga


Rindi)

Sidang Keempat (21 Juni 2019)

Hakim ketua : Hari ini tanggal 21 Juni 2019 sidang Tata Usaha Negara
nomor : 132/2019/12/PTUN/Kendari dengan ini dinyatakan
terbuka dan dibuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera
apakah pihak penggugat dan tergugat telah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka


sidang

Panitera : Baik yang mulia, para pihak dipersilahkan memasuki ruangan


sidang dan menempati tempat yang telah disediakan.

Hakim ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah sidang


sudah bisa kita lanjutkan?

KH P. & KH T. : Sudah yang mulia

Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum penggugat, apakah saudara telah


membawa saksi?

KH P. : Iya yang mulia.


Hakim Ketua : Silahkan dihadapkan kemuka sidang

KH P. : Baik yang mulia, kami membawa saksi yang mulia dimana


saksi kami tersebut adalah pekerja ditoko kami.

Panitera : Kepada saksi dipersilahkan masuk

Hakim Ketua : Saudari saksi apakah saudari mengetahui bahwa


saudari dihadapkan kemuka sidang dengan alasan apa?

Saksi P : Tahu yang mulia.

Hakim ketua : Saudari saksi sebutkan identitas saudari

Saksi P : Nama saya Andi Farhan Tempat tanggal Lahir. Makassar, 15


desember 1994. Agama. Islam

Hakim ketua : Apakah saudari ada hubungan darah atau keluarga dengan
pihak penggugat?

Saksi P : Tidak pak Hakim yang mulia

Hakim Ketua : Apakah saudari bersedia disumpah dalam memberikan


kesaksian menurut agama yang saudara anut?

Saksi P : Bersedia yang mulia

Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri

Hakim Anggota 1 : Ikuti kata-kata saya. Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah,


saya bersumpah akan memberikan keterangan yang sebenar-
benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan dari yang
sebenarnya.

Saksi P1 : (duduk Kembali)

Hakim ketua : Saudari saksi apakah anda pernah menerima surat


panggilan untuk saudara penggugat dari dinas badan
pengawas daerah Kota kendari
Saksi P1 : Saya tidak tahu pasti siapa yang memberikan yang mulia,
tapi yang memberikan surat tersebut menggunakan pakaian
dinas yang mulia, dan orang tersebut memberikan saya
surat untuk diberikan kepada Pak Kevin yang mulia yang
dalam hal ini sebagai penggugat

Hakim Ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?

Saksi P1 : Tepatnya pada tanggal 02 Maret 2019 yang mulia.

Hakim ketua : Apakah Hakim anggota ada yang ingin ditanyakan?

Hakim anggota II : Ada yang mulia

Hakim ketua : Silahkan

Hakim anggota II : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudari saksi,
apakah benar anda pernah menandatangani tanda bukti
penyerahan surat tersebut?

Saksi P1 : Pernah yang mulia, setelah surat itu saya terima saya
menandatangain tanda bukti bahwa surat tersebut telah
diterima yang mulia

Hakim anggota II : Kemudian, anda apakan surat tersebut?

Saksi P1 : Saya letakkan diatas meja kerja Pak Wahyudin yang mulia,
karena pada saat itu beliau tidak ada di tempat.

Hakim anggota II : Saudara penggugat, benar pada tanggal 02 Maret 2019 anda
tidak ada di tempat?

Penggugat : Benar yang mulia, saat itu saya sedang berada diluar Kota
yang mulia.

Hakim anggota II : Jadi anda hanya menerima satu surat saja pada waktu itu?

Penggugat : Benar yang mulia

Hakim anggota II : Cukup pertanyaan dari saya ketua hakim.


Hakim Ketua : Baiklah terima kasih hakim anggota II, kemudian kepada
saudari saksi, setelah hal tersebut apakah ada lagi surat
panggilan yang ke 2.

Saksi P : Ada yang mulia, yang menerima surat panggilan kedua saya
sendiri yang mulia.

Hakim ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?

Saksi P : Surat kedua saya terima pada tanggal 07 Maret 2019

Hakim ketua : Apakah anda juga diminta untuk menandatangani tanda


bukti serah terima?

Saksi P2 : Iya yang mulia.

Hakim Ketua : Selanjutnya apakah hakim anggota ada yang ingin


bertanya lagi?

Hakim anggota I : Ada yang mulia

Hakim Ketua : Silahkan

Hakim anggota I : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudara saksi, dalam
menerima surat kedua tersebut apakah langsung anda
serahkan kepada penggugat?

Saksi P : Tidak yang mulia, karena pada saat itu Pak Wahyudin yang
dalam hal ini sebagai penggugat juga sedang tidak ditempat,
jadi saya letakkan di atas meja..

Hakim anggota I : Jadi, surat kedua anda letakkan lagi diatas meja kerja
penggugat.

Saksi P : Benar yang mulia

Hakim anggota I : Saudara penggugat, apakah yang dikatakan saksi


benar?

Penggugat : Benar yang mulia


Hakim anggota I : Saudara saksi, lalu apakah anda dikemudian hari
mendapat surat peringatan lagi?

Saksi P : Iya yang mulia, tepatnya tanggal 14 Maret 2019

Hakim anggota I : Terus, apa yang anda lakukan terhadap surat tersebut?

Saksi P : Langsung saya berikan kepada Pak Wahyudin yang mulia.

Hakim anggota I : Saudara penggugat, apa benar apa yang dikatakan saksi?

Penggugat : Benar yang mulia, tapi saya tidak tahu kalau itu surat
peringatan, karena saksi tidak memberitahu kepada saya
terkait hal itu.

Hakim anggota I : Kenapa anda tidak tahu, apakah anda tidak


mengeceknya?

Penggugat : Tidak yang mulia, karena pada saat itu saya sedang berbicara
dengan pelanggan saya.

Hakim anggota 1 : Baik. Dari saya cukup itu dulu yang mulia Hakim ketua

Hakim ketua : Baik terima kasih hakim anggota I. Baiklah apakah ada yang
ingin ditambahkan dari kuasa hukum pihak penggugat?

KH P. : Ada yang mulia Hakim.

Hakim ketua : Silahkan.

KH P. : Menurut saya tetap saja ini tidak masuk akal yang mulia,
pihak tergugat tidak memberikan surat tersebut langsung
kepada klien kami akan tetapi melalu perantara orang lain.
Tentunya ini tidak sesuai dengan prosedur yang mulia

KH T. : Keberatan yang mulia.

Hakim Ketua : Keberatan diterima, silahkan.


KH T. : Apa yang dilakukan oleh klien kami sudah mematuhi aturan.
Jadi saya rasa apa yang dilakukan klien saya adalah hal yang
sesuai.

KH P. : Keberatan yang mulia, itu adalah argumentasi yang tidak


berdasar mulia.

Hakim Ketua : Keberatan ditolak.

Hakim Ketua : Kepada saudara saksi Terimakasih sudah memberikan


keterangan dan anda bisa kembali ke tempat

Hakim Ketua : (Berembuk). Baiklah, untuk memastikan kebenaran tentang


aturan dalam kasus ini, pihak pengadilan akan mendatangkan
saksi ahli, oleh sebab itu maka sidang ditunda dan dilanjutkan
7 hari setelah sidang ini, tepatnya pada tanggal 28 Juni 2019.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan diharapkan
kehadirannya pada sidang berikutnya dan dengan ini
dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil secara
patut, sidang hari ini ditutup (ketuk3x)

PP : Majelis Hakim meniggalkan ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri.
Sidang Kelima

Kendari, 28 Juni 2019

Sidang Sengketa Tata Usaha Negara

Nomor : 132/2019/12/PTUN/Kendari

Antara : Wahyudin berhadapan dengan Walikota Jambi (Muh. Yusril Eangga Randi)

Sidang Kelima (28 Juni 2019)

Hakim ketua : Hari ini tanggal 28 Juni 2019 sidang Tata Usaha Negara
nomor : 132/2019/12/PTUN/Kendari dibuka dan terbuka
untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah pihak penggugat
dan tergugat telah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka


sidang

Panitera : Baik yang mulia, para pihak dipersilahkan memasuki ruangan


sidang dan menmpati tempat yang telah disediakan.

KH P. & KH T : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada Hakim


kemudian duduk di tempat yang telah disediakan)

Hakim ketua : Bagaimana Pihak Penggugat dan tergugat, apakah sidang


bisa kita mulai.

KH P. & KH T. : Bisa yang mulia

Hakim ketua : Panitera, apakah saksi ahli sudah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Silahkan hadapkan kemuka sidang

Panitera : Baik yang mulia, saksi ahli silahkan masuk


Saksi ahli : (masuk dan memberi hormat kemudian duduk)

Hakim ketua : Saudara saksi ahli, bisa sebutkan identitas saudara

Saksi ahli : Dr. H. Muh. Alfi Albar. S.H. MH Tanggal lahir. Kendari 07
Juni 1963. Agama.

Hakim Ketua : Apa pekerjaan saudara?

Saksi Ahli : Saya Dosen Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo Yang
mulia.

Hakim ketua : Apakah saudara bersedia disumpah dalam memberikan


kesaksian menurut agama saudara?

Saksi ahli : Bersedia Yang Mulia.

Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri

Hakim anggota II : Ikuti kata-kata saya. Ikuti kata-kata saya.


Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya bersumpah
akan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya, yang
tidak lain dan tidak bukan dari yang sebenarnya.

Saksi ahli : (duduk kembali)

Hakim Ketua : Saudara saksi ahli, ada beberapa pertanyaan yang harus
anda jawab sesuai keahlian anda. Bisa anda jelaskan,
bagaimana prosedur jika suatu pihak ingin mencabut surat
izin dari suatu usaha?

Saksi ahli : Baik yang mulia. Ada beberapa prosedur yang harus
dilakukan, hal pertama ialah memberi peringatan tertulis
kepada pihak yang memiliki usaha dimana surat tersebut
berasal dari badan atau pejabat eksekutif. Hal ini sesuai
dengan Pasal 143 ayat (1) Undang- Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah. Itu yang mulia.

Hakim ketua : Kepada Pihak Penggugat atau tergugat apakah ada yang
ditanyakan?
KH T. : Ada yang mulia.

Hakim ketua : Silahkan

KH T. : Terimakasih yang mulia. Saudara saksi ahli dalam


memberi surat peringatan, berapa kali surat itu harus
diberikan kepada pihak yang dicabut izinnya?

Saksi ahli : 3 kali. Surat peringatan pertama, kedua dan ketiga.

KH T. : Berapa jarak waktu dalam memberikan surat tersebut?

Saksi ahli : Jarak pemberian surat adalah 7 hari dan dihitung sejak surat
itu mulai diberikan.

KH T. : Cukup yang mulia.

Hakim ketua : Baiklah. Pihak penggugat apakah ada yang ingin


ditanyakan?

KH P. : Ada yang mulia.

Hakim ketua : Silahkan

KH P. : Terimakasih yang mulia. Saudara saksi ahli. Dalam


memberikan surat peringatan, apakah boleh jika
memberikannya bukan kepada yang bersangkutan, tapi
kepada orang lain.

Saksi ahli : Ada baiknya diberikan langsung kepada pihak yang


bersangkutan, namun jika pihak tidak bisa ditemui atau
sedang tidak berada ditempat maka boleh diberikan kepada
orang lain. Dalam hal ini orang tersebut adalah orang yang
bisa dipercaya dan terakhir dalam memberikan surat tersebut
harus ada tanda bukti serah terima.

KH P. : Saudara saksi ahli, bagaimana jika surat yang


diberikan kepada orang lain, tapi tidak sampai kepada orang
yang bersangkutan. Apakah itu tetap sah?
Saksi Ahli : Seperti yang telah saya jelaskan tadi, bahwa dalam
memberikan surat tersebut harus kepada orang yang tepat,
misalnya saudara atau keluarga. Jika perusahaan atau usaha
bisa diberikan kepada karyawan atau pekerja. Jadi, masalah
sampai atau tidaknya itu bukan lagi menjadi urusan pihak
pemberi surat dan surat tersebut tetap sah.

KH P. : Cukup yang mulia

Hakim Ketua : Baiklah. Terima kasih atas keterangan yang saudara


sampaikan, anda boleh meninggalkan ruangan sidang. Maka
pembuktian telah selesai dan pembuktian yang diajukan,
dengan demikian keterangan oleh pihak penggugat dan
tergugat serta keterangan para saksi, maka kami majelis
hakim akan memberikan putusan 7 hari setelah sidang ini,
yaitu tanggal 06 Juli 2019. Pihak-pihak yang berpekara
diaharapkan kehadirannya pada sidang keenam dan dengan
ini dinyatakan para pihak telah dipanggil secara patut. Sidang
hari ditutup (ketuk 3 kali)

PP : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang hadirin


dimohon berdiri.
Sidang Keenam

Kendari, 06 Juli 2019

Sidang Sengketa Tata Usaha Negara

Nomor : 132/2019/12/PTUN/Kendari

Antara : Wahyudin berhadapan dengan Walikota Jambi (Muh. Yusril Eangga Rindi)

Sidang Keenam (06 Juli 2019)

Hakim ketua : Hari ini tanggal 06 Juli 2019 sidang Tata Usaha Negara
nomor : 132/2019/12/PTUN/Kendari dibuka dan terbuka
untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah pihak penggugat
dan tergugat telah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka


sidang

Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki ruangan


sidang dan menmpati tempat yang telah disediakan.

KH P. & KH T : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada Hakim


kemudian duduk di tempat yang telah disediakan)

Hakim Ketua : Pada hari ini tanggal 06 Juli 2019 adalah pembacaan putusan
terhadap perkara Nomor: 132/2019/12/PTUN/Kendari atas
surat keputusan Walikota Kendari Nomor: 08/II/1189/2019
tanggal 19 Maret 2019 tentang Pencabutan Izin Usaha
Momo Cafe, kepada para pihak agar didengarkan dan
diperhatian. (Hakim ketua membacakan putusan dan
kemudian Hakim mengetuk palu 3 kali)

Hakim ketua : Saudara tergugat, apakah anda menerima putusan ini?


KH T. : Menerima yang mulia

Hakim ketua : Saudara penggugat, apakah saudara menerima putusan ini?

KH P. : Untuk sementara, kami menerima putusan ini

Hakim ketua : Baiklah kami sebagai majelis hakim memberikan waktu


selama 14 hari pada pihak penggugat untuk melakukan
banding. Dengan demikian, sengketa terhadap perkara
Nomor: 132/2019/12/PTUN/Kendari Nomor:
08/II/1189/2019 tanggal 19 April 2019 tentang Pencabutan
Izin Usaha Momo Cafe dinyatakan selesai. Kepada pihak
tergugat dan penggugat agar mematuhi putusan ini. Sidang
pada hari ini ditutup. (ketok 3 kali) Semua pihak bersalaman
dengan Hakim

Anda mungkin juga menyukai