Anda di halaman 1dari 45

TEORI PERILAKU KONSUMEN

PENDEKATAN ORDINAL

INDRI ARRAFI JULIANNISA, S.E.,ME


Pendekatan Ordinal

• ASUMSI PENDEKATAN ORDINAL

• Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak


bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen
dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat
kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi
barang dalam jumlah dan jenis yang sama.
• Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan

ordinary yang menunjukkan tingkat kepuasan

mengkonsumsi barang dalam model kurva

indifferent.
• Pendekatan ordinal berdasarkan
pembandingan sesuatu barang dengan barang
yang lain, lalu memberikan urutan dari hasil
pembandingan tersebut.
• Contoh penggunaan metode ordinal antara
lain dalam suatu lomba atau kejuaraan,
pengukuran indeks prestasi dan pengukuran
yang sifatnya kualitatatif misalnya bagus,
sangat bagus, paling bagus.
asumsi dasar seorang konsumen adalah :

1. Konsumen rasional, mempunyai skala


preferensi dan mampu merangking
kebutuhan yang dimilikinya.
2. Kepuasan konsumen dapat diurutkan,
ordering.
• 3. Konsumen lebih menyukai yang lebih
banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya
semakin banyak barang yang dikonsumsi
menunjukkan semakin tingginya tingkat
kepuasan yang dimilikinya.
• Pendekatan ordinal membutuhkan tolak ukur

pembanding yang disebut dengan indeferent

kurve.
• Kurva Indeferent adalah Kurva yang
menghubungkan titik -titik kombinasi 2
macam barang yang ingin dikonsumsi oleh
seorang individu pada tingkat kepuasan yang
sama
Ciri-ciri kurva Indiferent

 
1. Berlereng/ slope negatif. Hal ini
menunjukkan apabila dia ingin
mengkonsumsi barang X lebih banyak maka
harus mengorbankan konsumsi terhadap
barang Y.
2. Cembung ke titik Origin ( Convex ) .
Derajat penggantian antar barang konsumsi
semakin menurun. Hal ini masih berkaitan
dengan hukum Gossen, di mana apabila pada
titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi
barang X akan mengakibatkan kehilangan atas
barang Y tidak begitu berarti dan sebaliknya
atas barang Y.
3. Tidak saling berpotongan.

• (Kurva indifference adalah kurva yang


menggambarkan kombinasi dua macam input
untuk menghasilkan output yang sama (yaitu
kepuasan))
KURVA INDIFFERENT

• Y
• C

• A
• B IC
0 X
ASUMSI-ASUMSI KURVA INDIFFERENCE

Semakin jauh dari titik origin, semakin tinggi


tingkat kepuasannya

Kurva Indifference menurun dari kiri atas


kekanan bawah dan cembungke titik origin

Kurva Indifference tidak saling berpotongan

Kumpulan dari IC disebut dg Indifference


Map
By : Nani Ariani
Optimalisasi NGO

 Nilai kepuasan berdasarkan kombinasi 2 macam


barang
 Kepuasan tertinggi bila terpenuhi syarat :
MUx/Px = MUy/Py = 1
 Kombinasi konsumsi dari macam-macam anggaran
dapat menghasilkan kepuasan yang sama. Semakin
besar anggaran tentu saja akan semakin tinggi
kepuasan yang bisa diperoleh
 Kurva indifferent yang paling baik dalam pengukuran
optimalisasi kepuasan adalah yang berslope negatif,
karena lebih efisien.
 Nilai kepuasan dalam satu kurva bersifat psikologis
Pengukuran NGO
• Terdapat 2 parameter, yaitu fungsi kendala
berupa
• Anggaran (budget) yang biasanya dinyatakan :
B = PxX + PyY,

• dan fungsi tujuan yaitu kepuasan (utility) yang


biasanya dinyatakan
U = X.Y (untuk ukuran standar)
Pengukuran NGO
• Biasanya optimalisasi kepuasan ordinal disusun dalam
bentuk fungsional Lagrange dengan kendala :
Z = U - (PxX + PyY – B)
• Bisa juga dengan metode substitusi dan derivasi
• Paling sederhana adalah dengan menggambarkan
kurva indifferent berdasarkan U = X.Y, dengan batas X
dan Y masing-masing 1(asimtotnya) lalu
menggambarkan garis anggaran (budget line).
Pertemuan antara kurva disatu titik itulah kepuasan
yang paling optimum
Y
Peta Kurva Indifferent
Nilai kepuasan di IC3 jelas lebih besar

Kepuasan di IC2 apalgi dari IC1. Bila

Disuruh memilih, maka berdasar asas

Transitivitas konsumen akan memilih

Kepuasan yang berada di IC3

A C E

IC3
A=B D

C=D B IC2

A,B<C,D<E
IC1
Maka pilih E
X
Asumsi-asumsi model kurva indiferens

• Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen tidak


dapat diukur dalam satuan apapun)
• Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, …)
• Keseimbangan kepuasan konsumen
Y MUx
MRSxy  
X MUy
• Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran
(budget line)
Kurva Indifferent konveks dan tak
Y boleh berpotongan
A = B = E di IC3. C = D = E di IC2

Logikanya : A = B = C = D sebab = E

Padahal A< C, ini melanggar asas transitivitas


C
A IC1 kurvanya tidak kontinyu, sehingga

Tidak konveks dalam ruang komoditi

E
B IC3
D

IC2
IC1
X
KEPUASAN : U = X .Y

• Dimana: U = tingkat kepuasan


• X = makan bakso
(mangkok/bln)
• Y = makan sate (porsi/bulan)

By : Nani Ariani
Makan Bakso dan Sate
Yang memberi tk. Kepuasan sama
Makan bakso Makan sate
(mangkok /bln) (porsi/bln)
25 kali 4 porsi
20 kali 5 porsi
10 kali 10 porsi
5 kali 20 porsi
4 kali 25 porsi

By : Nani Ariani
BUDGET LINE CURVE
• Adalah kurva yang menunjukkan kombinasi
dua macam barang yang membutuhkan biaya
(anggaran) yang sama besar.

• BL = Px . Qx + Py. Qy

By : Nani Ariani
Seorang konsumen menyediakan uang Rp. 90.000 , harga
makanan Rp. 6000/unit; harga pakaian Rp. 9000/unit

Gabungan Makanan Pakaian


( unit ) ( unit)
A 15 0
B 12 2
C 9 4
D 6 6
E 3 8
F 0 10

By : Nani Ariani
• BUDGET LINE
15

10
1
F
0

By : Nani Ariani
PERUBAHAN BUDGET LINE
Apabila harga barang mengalami perubahan atau
pendapatan mengalami perubahan , maka garis
anggaran juga akan berubah.

By : Nani Ariani
Efek perubahan harga

• Bila harga salah satu barang


mengalami perubahan atau harga
pakain mengalami penurunan
15
menjadi Rp. 6000
makanan

15
pakaian
10

By : Nani Ariani
Efek perubahan pendapatan
18

15

Pe
nd
ap
at
an
makanan

b
er
ta
mb
9
ah
9
99
g
uran
rk e
nb
ata
ap
e nd
P

6 10 pakaian
12

By : Nani Ariani
Syarat untuk mencapai kepuasan maksimum

• Apabila ia mencapai titik dimana garis


anggaran pengeluaran menyinggung kurva
kepuasan yang sama.
60

E E

50

By : Nani Ariani
Bila pendapatan berubah (ICC)

Garis pendapatan konsumsi

By : Nani Ariani
Garis harga konsumsi (PCC)

Garis harga konsumsi

By : Nani Ariani
Pengaruh Perubahan Pendapatan Konsumen
terhadap Keseimbangan Konsumen
Y
• Income Consumption Curve ICC

(ICC), kombinasi produk yang


dikonsumsi untuk
memberikan kepuasan IC3
(utilitas) maksimum kepada IC1 IC2
konsumen pada berbagai 0 A1 A 2 A3 X
tingkat pendapatan. Y

• Kurva Engel, menunjukkan I3


Kurva Engel
hubungan antara pendapatan I2
konsumen dengan jumlah I1
barang yang dikonsumsi
0 X1 X 2 X 3 X
Pengaruh Perubahan Harga terhadap
Keseimbangan Konsumen
Y
• Price Consumption Curve (PCC), PCC
kombinasi barang atau jasa yang
dikonsumsi oleh konsumen yang
memberikan kepuasan (utilitas)
IC3
maksimum kepada konsumen IC2
pada berbagai tingkat harga. IC1
0 A1 A2 A3 X
• Kurva permintaan konsumen Px
individual diturunkan dari titik- Px1
titik pada kurva PPC, Px2
menggambarkan jumlah barang Px3
yang diminta pada berbagai
tingkat harga. D

0 Qx1Qx2 Qx3 Qx
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
Y

• Efek Substitusi, bilamana


terjadi kenaikan harga
barang X akan
A B
menyebabkan naiknya C
IC2
permintaan barang Y.
IC1
• Efek Pendapatan, Naiknya
0 X1 X 3 X 2 A 1 A2 A2 X
harga barang X berakibat
Keterangan:
penurunan relatif
pendapatan konsumen. X1X2 total efek
X1X3 efek substitusi
X3X2 efek pendapatan
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
• Barang Inferior, Kenaikan pendapatan konsumen
akan menurunkan jumlah barang X yang diminta.

Keterangan:

X1X2 total efek


X1X3 efek substitusi
A B X3X2 efek pendapatan
IC2
C
IC1

0 X1 X2 X3 A1 A 2 A3 X
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
• Barang Giffen, sifatnya menyerupai barang
inferior, sifat khususnya adalah jika harga
barang inferior turun jumlah permintaan juga
akan turun.
Y Keterangan:
B
IC2 X1X2 total efek
X1X3 total substitusi
X2X3 efek pendapatan
A
C
IC1

0 X2 X1 X3 A1 A2 A3 X
Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva
Indiferens
Y

• Barang Normal dan


B
Superior, berlakunya A
IC2
hukum permintaan IC1
(hubungan negatif) dan
0
efek pendapatan Px
X1 X2 A1 A2 X

berhubungan positif.
Px1 A
• Barang inferior, berlaku B
Px2
hukum permintaan
tetapi efek pendapatan Dx

negatif. Qx
0 X1 X2
Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva Indiferens
Y

• Barang Giffen, sifat B


IC2
sama dengan barang
inferior, tetapi A IC1
bertentangan 0
X1 X2 A1 A2 X
Px
terhadap hukum Dx
permintaan. Px1 A
Px2 B

0 X1 X2 Qx
• Budget Line (Garis Anggaran)
• Total anggaran = Pengeluaran untuk produk Y +
Pengeluaran untuk Jasa X
Rumus Budget line = Py Qy + Px Qx

Berikut ini disajikan contoh.


Py =Rp 250 per unit dan Px = Rp 100 per unit dengan
anggaran Rp 1.000, Rp 1.500, dan Rp 2.000 Jika anggaran
untuk membeli produk Y atau X, maka akan diperoleh
produk Y atau X sebanyak:

Qy = = 4 unit dan Qx = = 10 unit


Garis anggaran yang relevan = B = 250 Y + 100 X
Soal Hitungan Utilitas total dan Utilitas
Marjinal
Diketahui total utility/TU dengan fungsi
TU = -2x^2 +40x. Tentukan Margnal utility dan
buatlah kurva-nya. Kemudian jelaskan secara singkat.

Pembahasan :
MU = TU' = 2.-2x + 40 = -4x + 40.
MU = 0
-4x+40 = 0 ,  x = 10.
Substitusikan ke Total Marginal (TU = -2.10^2+40.10
=200). Sekarang dibuat kurvanya.
Soal dan Pembahasan Kurva Garis Anggaran (Budget
Line Curve)

Nyonya Dona seorang konsumen yang memiliki


anggaran Rp 100.000,00 untuk membeli jeruk dan
mangga. Harga jeruk Rp 4.000,00 dan harga mangga Rp
5.000,00 untuk setiap kilonya. Misalkan jeruk adalah x
dan mangga adalah y. Bagaimana bentuk
persamaannya?

Jawab : M = x.Px + y.Py ---> 100000= 4000x + 5000y


5000y = 100000 - 4000x
y= 20 - 0,8x. Jadi bentuk persamaannya adalah y = 20-
0,8x
Soal Hitungan Keseimbangan Konsumen
Tuan Dono akan membeli barang x dab y. Marginal Utility untuk barang x adalah MU =
50-x. Sementara itu untuk Marginal Utility barang y = 60-0,5y.  Jika harga barang x =$10
dan barang y = $15. Berapa barang yang akan dibeli Dono agar mendapatkan kepuasan
maksimal jika anggaran yang tersedia adalah $210?

Jawab : MUx / Px = MUy/Py -->


50-x/ 10 = 60 -0,5y / 15.
10(60-0,5y) = 15 (50-x) -->
600-5y = 750 - 15x --->
-5y =150-15x --> 
y = -30+3x.

Gunakan  Rumus : M = x.Px + y.Py


210 = x. 10 +y.15 .... substitusikan persamaan pertama tadi y = -30+3x.
210 = 10x + 15(-30+3x)
210 = 10x -450 +45x
660 = 55x ---> x =12.

Anda mungkin juga menyukai