Anda di halaman 1dari 15

PERANAN BAURAN ECERAN TERHADAP PENINGKATAN

VOLUME PENJUALAN

MANAJEMEN PEMASARAN

DOSEN :
Ooy Siti Halimah, S.E.,M.Si

Oleh:
Anti Nurhayati - B1A200106
M. Rizki Romadhan - B1A200107
Umar Zain Abdul Aziz - B1A200115
Yosa Julianti - B1A200080

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS ALGHIFARI BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayahnya saya dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran dalam bentuk makalah ini dengan tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang akan memberikan syafa’atnya di akhirat kelak.
Kami sebagai penulis bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan kesehatan
lahir dan batin serta kemudahan sehingga saya mampu menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Kami menyadari banyak kesalahan dan kekurangan sehingga makalah yang saya buat
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang akan
membangun sehingga makalah ini akan lebih baik lagi.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ooy Siti Halimah, S.E.,M.Si, selaku dosen
dari mata kuliah Manajemen Pemasaran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Demikian, Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Bandung, 8 Juni 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan seperti krisi ekonomi membuktikan bahwa pasar nyata yang meliputi
sektor perdagangan dan jasa termasuk didalam nya bisnis ritel. Hal ini mengakibatkan
banyak bermunculan bisnis dibidang ritel sehingga persaingan tidak bisa dihindari. Untuk
memenangkan persaingan, setiap perusahaan membutuhkan sebuah strategi yang baik.
Terutama pada bidang pemasaran, karena pemasaran merupakan sesuatu hal yang sangat
penting dalam sebuah perusahaan. Dengan menerapkan strategi pemasaran yang baik,
perusahaan akan mampu mempengaruhi konsumen untuk membeli produk, baik barang
maupun jasa. Ada beberapa hal yang penting didalam pemasaran, salah satunya adalah
strategi marketing mix atau bauran pemasaran. Teori kebutuhan manusia dari Maslow
menyatakan sandang, pangan, dan papan adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi
umat manusia. Dengan kesibukan dan bertambahnya tingkat aktivitas seseorang, maka
setiap orang membutuhkan sesuatu yang cepat dan instan. Salah satu retailer brand
ternama di Indonesia yang sudah berdiri selama 17 tahun adalah Alfamart, Alfamart
menjual produk kebutuhan sehari-hari dari berbagai merek lokal maupun impor dan jasa
(transaksi elektoronik, pulsa, listrik, dan lain-lain). Selain menjadi retailer, Alfamart juga
memiliki sistem waralaba atau franchise yang tersebar di seluruh Indonesia dan
jumlahnya mencapai puluhan ribu gerai. Selain itu, Alfamart juga berhasil memperoleh
penghargaan Top Brand Award pada tahun 2015. Alfamart terus melakukan inovasi-
inovasi bisnis lainnya yang selalu menarik hati konsumennya. Maka dari itu alfamart
membutuhkan strategi pemasaran yang tepat dan jitu untuk memenagkan persaingan.
Bauran pemasaran merupakan salah satu strategi pemasaran yang memiliki
peranan penting dalam menentukan tingkat penjualan produk. Ada beberapa variabel
didalam bauran pemasaran antara lain price (harga), product (produk), promotion
(promosi), place (tempat). Produk merupakan suatu manfaat atau nilai yang ditawarkan
perusahaan kepada konsumen. Produk harus memiliki nilai dan manfaat untuk
menyelesaikan permasalahan para konsumen. Dengan kata lain produk harus menjadi
alternatif bagi permasalahan – permasalahan yang dihadapi para konsumen.
Hal ini menjadi perhatian sejauh mana faktor-faktor strategi bauran pemasaran
eceran yakni keragaman produk (product assorment),layanan dan atmosfer toko, harga,
promosi, tempat/lokasi menentukan tingkat kepuasan konsumen pada Alfamart.

B. Rumusan Masalah
Masalah yang ada dapat dirumuskan menjadi beberapa rumusan masalah, sebagai
berikut :
1. Apakah produkberpengaruh siginifikan terhadap volume penjualan pada ritel
Alfamart?
2. Apakah promosi berpengaruh siginifikan terhadap volume penjualan pada ritel
Alfamart?
3. Apakah harga berpengaruh siginifikan terhadap volume penjualan pada ritel
Alfamart?
4. Apakah tempat berpengaruh siginifikan terhadap volume penjualan pada ritel
Alfamart?

C. Tujuan
Beberapa rumusan masalah yang didapat terdapat beberapa tujuan yang dicapai
yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan variabel produk berpengaruh terhadap
variabel volume penjualan.
2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan variabel promosi berpengaruh terhadap
variabel volume penjualan.
3. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan variabel harga berpengaruh terhadap
variabel volume penjualan.
4. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan variabel tempat berpengaruh terhadap
variabel volume penjualan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bauran Pemasaran Eceran


Bauran pemasaran merupakan variabel – variabel pemasaran yang dapat
dimodifikasi dan dikendalikan oleh perusahaan untuk menarik konsumen dalam memilih
produk dan meningkatkan volume penjualan. Bauran pemasaran merupakan variabel-
variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang terdiri dari produk, harga,
distribusi dan promosi (Anoraga, 2000:220). Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong
(2008:62) bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkanya di pasar sasaran.
Volume penjualan merupakan jumlah unit produk yang mampu dijual perusahaan.
Semakin tinggi volume penjualan maka perusahaan tersebut memiliki strategi pemasaran
yang baik. Volume penjualan menurut Asri (1991:52) adalah jumlah unit penjualan nyata
perusahaan dalam satu periode tertentu. Jadi volume penjualan adalah hasil dari
penjualan yang diukur menggunakan satuan. Menurut Kotler dan Amstrong (2008)
menyimpulkan bahwa ada beberapa indikator dari volume penjualan adalah sebagai
berikut: 1. Produk ; 2. Promosi ; 3.Harga ; 4. Tempat.
Bauran Eceran menurut Lamb, Hair dan McDaniel (2001: 70) adalah semua
aktivitas yang langsung berhubungan dengan penjualan produk dan jasa kepada
konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Kegiatan yang dilakukan
dalam bisnis eceran adalah menjual berbagai produk dan jasa atau keduanya kepada
konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi, dan bukan untuk keperluan bisnis dengan
memberikan upaya penambahan nilai terhadap barang dan jasa tersebut. Pengecer
memiliki fungsi-fungsi penting yang dapat meningkatkan nilai produk dan jasa yang
mereka jual kepada konsumen dan memudahkan distribusi produk-produk yang
dihasilkan oleh produsen. Fungsi-fungsi tersebut menurut Utami (2010:12 - 14) adalah
sebagai berikut :
a. Menyediakan berbagai macam produk dan jasa
b. Memecah
c. Perusahaan penyimpan persediaan
d. Penghasil Jasa
e. Meningkatkan nilai produk dan jasa
Untuk mendukung usaha eceran dibutuhkan strategi-strategi yang terpadu, agar di
dalam pengambilan keputusan tidak menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Beberapa
pakar ekonomi menyebut srategi ritel dengan istilah Retailing Mix(Bauran Penjualan
Eceran) yang pada dasarnya bauran penjualan eceran ini memiliki ciri-ciri yang sama
dengan bauran pemasaran (marketing mix) (Foster,2008:49). Para pengecer
menggabungkan unsur-unsur Bauran Eceranuntuk menciptakan suatu metode eceran
tunggal guna menarik pasar sasaran. Unsur-unsur Bauran Eceran yang menurut Lamb,
Hair dan McDaniel (2001:96) merupakan enam P yang terdiri dari. Empat kombinasi
pemasaran (Product, Place, Promotion dan Price) ditambah Personnel dan Presentation.
1. Produk
Produk merupakan nilai yang diciptakan dan ditawarkan oleh perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan. Selain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan,
produk juga mampu untuk menjadi solusi bagi pelanggan. Menurut Tjiptono (1995:76)
produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan
atau keinginan pasar yang bersangkutan. Menurut Kotler dan Amstrong (2005:27)
produk adalah sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan,
akuisisi, penggunaan atau konsumsi dan yang bisa memuaskan keinginan dan kebutuhan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan barang adalah segala sesuatu yang
ditawarkan perusahaan untuk dikonsumsi sebagai alat pemuas kebutuhan dan keinginan.
2. Promosi
Promosi merupakan komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk
menginformasikan, mengingatkan, dan mengajak pelanggan untuk membeli produk yang
dimiliki oleh perusahaan. Promosi salah satu variabel marketing mix yang
membutuhkan biaya cukup besar. Menurut Kotler (2004:21) promosi adalah cara khusus
dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan
perusahaan untuk tujuan iklan dan pemasarnya. Menurut Swastha (2000:35) promosi
adalah kombinasi strategi yangbaik dari variabel periklanan, personal selling, dan alat
promosi lainnya yang direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Dari
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah kombinasi dari
beberapa variabel periklanan untuk mencapai tujuan dari penjualan.
3. Harga
Harga merupakan salah satu bauran 4p yang paling sensitif. Variabel ini
merupakan variabel yang menentukan besar kecilnya keuntungan perusahaaan. Banyak
strategi penetapan harga yang dilakukan perusahaan untuk menetapkan satuan harga yang
bersaing. Menurut Tjiptono (1995:118) harga merupakan satuan moneter atau ukuran
lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Payne (2007:208) mengatakan
bahwa harga adalah harga yang dibayar dan cara – cara, syarat – syarat yang
berhubungan dengan penjualanya. Dari beberapa pengertian ini dapat disimpulkan bahwa
harga merupakan satuan moneter yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan
barang atau jasa yang berhubungan dengan penjualanya.
4. Tempat
Tempat merupakan salah satu variabel yang penting untuk meningkatkan volume
penjualan. Tempat mengacu pada suatu tempat bagi pelanggan untuk lebih mudah
mengaksesnya dan mendapatkannya. Tempat identik dengan saluran distribusi. Kotler
(Stern dan El-Ansary) (1997:140) saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang
saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap
untuk digunakan atau dikonsumsi. Menurut Winardi (1992:299) yang dimaksud saluran
distribusi merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan erat satu sama lain
dan yang menyalurkan produk-produk kepada pembeli. Jadi dapat disimpulkan distribusi
adalah sekumpulan organisasi yang saling bergantung dan berhubungan erat satu sama
lain untuk menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen ahkir.

B. Penerapan Merchandise Plans, Pricing Strategy, Promotional Strategy Dan


Omnichannel Environment

a. Merchandise Plans

Alfamart menerapkan merchandise plans dalam aktivitas retail-nya. Di dalam


buku retail management, secara teoritis arti merchandising adalah Activities involved
in acquiring particular goods/ services and making them available at the places, times,
prices, and quantities that enable a retailer to reach its goals. Atau bagaimana cara
retailer memposisikan barang yang di jual di tempat, waktu, harga, kuantitas yang
sesuai. Sehingga dapat menguntungkan retailer itu sendiri. Kebanyakan gerai
Alfamart yang memakai teknik merchandise yang pertama, belt to eye level dimana
produk yang di taruh di display sesuai dengan target market-nya, karena Alfamart
menjual barang sehari-hari tidak menutup kemungkinan untuk keluarga membeli
produk keseharian di Alfamart termasuk ibu-ibu yang membawa anaknya untuk ikut
berbelanja, Alfamart menaruh coklat dan permen di kasir sejajar dengan jarak
pandang anak kecil sebagai target market yang tujuannya untuk menarik perhatian
anak, yang diharapkan ibunya akan membayar coklat dan permen tersebut dikasir.
Peluang tersebut dimanfaatkan Alfamart ketika target market sedang menunggu
antrian membayar dikasir.

Yang kedua, dari segi display produk, karyawan Alfamart diharuskan untuk
membersihkan display atau produk yang kotor dan berdebu, serta memastikan jika
ada produk yang damage atau rusak untuk segera diganti, memastikan pula barang
yang ia jual tidak kadaluarsa karena akan membahayakan konsumen. Untuk barang
baru, karyawan menaruh produk di paling belakang display dan untuk barang yang
dibeli lebih lama akan ditaruh di display terdepan yang berfungsi agar barang lama
tidak terbuang, cepat habis dan cepat digunakan, tidak lupa jika ada barang yang
konsumen taruh sembarangan tidak sesuai display akan ditaruh kembali ketempat asal
oleh karyawan demi pandangan toko yang bersih dan rapih. Di bawah display produk
tentunya diberikan kode, barcode dan harga untuk memudahkan pembeli mengetahui
harga barang tersebut.

Yang ketiga, Sample merchandising atau memilih satu produk untuk mewakilkan
produk tersebut dan barang yang sama akan ditaruh di belakangnya, contohnya
produk rokok Djarum Super di display didepan dan produk dengan merek yang sama
di taruh di belakangnya, untuk produk rokok dengan merek berbeda seperti
Sampoerna akan di display disamping-nya. Dengan Teknik seperti ini Alfamart tidak
memakan banyak tempat untuk display dikarenakan toko retail-nya yang juga kecil
karena memang fokus di retail barang sehari-hari yang cepat habis sehingga tidak
perlu menyewa tempat yang besar layaknya Carrefour walaupun sama-sama retailer
barang sehari-hari tetapi Carrefour juga menjual mesin cuci, kulkas dan lain-lain
sehingga membutuhkan tempat yang lebih besar dibanding Alfamart.

Yang keempat, Cross merchandising atau retailer menaruh produknya berdekatan


dengan barang pelengkap (Complimentary), contohnya di bagian produk mie instan
bersebelahan dengan produk saus sambal yang biasanya jika kita memakan mie kita
membutuhkan saus sebagai pelengkap, teknik tersebut bertujuan untuk
mengoptimalkan keuntungan retail dan memudahkan konsumen mencari barang
pelengkap dari produk utama yang hendak dibeli. Yang kelima, buying view in
personnel manage yaitu mengatur dan memaksimalkan kinerja setiap performa
karyawan sehingga jika ada pergantian stok barang, pergantian promo seasonal, buka
tutup toko retail (Cycle time), menghadapi konsumen, bertujuan demi kinerja
Alfamart yang efisien. Yang ke enam, pemilihan tempat yang strategis. Di dalam
website resmi Alfmart jika ada UMKM atau franchise yang ingin bekerjasama, maka
Alfamart dapat mencarikan tempat yang strategis. Jika kalian sadar bahwa biasanya
sekitar Alfamart ramai atau bahkan ada pesaingnya merek retail lain seperti
Indomaret disebelahnya, dikarenakan memang tempat yang sudah diriset itu strategis,
jadi bukan karena Indomaret dan Alfamart saling berkompetitif tidak sehat tetapi
memang tempat atau titik lokasi tersebut yang strategis.

b. Pricing Strategy

Retailer Alfamart menerapkan pricing strategy dalam aktivitas retail-nya. A


pricing strategy must be consistent with the retailer’s overall image (positioning),
sales, profit, and return on investment goals. Apapun pricing strategy yang retailer
terapkan, hal utama-nya adalah harus untung dan konsumen puas. Pada dasarnya
penetapan harga itu ada 3 yaitu : discount orientation atau menggunakan dibawah
harga persaingan pasar, market orientation atau penerapan harga rata-rata pasar dan
upscale orientation atau kesan mewah atas suatu retailer karena menerapkan harga
diatas rata-rata pasar. Pricing strategy yang pertama. Dari yang saya amati, sesuai
dengan tagline Alfamart yaitu “Belanja puas, harga pas”, maka harga produk yang
ditawarkan oleh Alfamart adalah market orientation dengan additional value, artinya
harga yang diterapkan pas atau rata-rata pasar tetapi sedikit lebih mahal dibanding
harga di retailer kecil seperti warung, karena additional value yang disediakan seperti
AC (Air Conditioner) agar kita tidak kepanasan saat berbelanja atau tempat cuci
tangan agar menghilangkan kuman di tengah pandemic dan lainnya, jadi walaupun
sedikit lebih mahal konsumen masih suka berbelanja di Alfamart karena kenyamanan
yang ditawarkan. Selain itu, ketika saya beli teh pucuk di warung dikenakan biaya
Rp.3000 dan ketika saya membeli di Alfamart dikenakan biaya Rp.3200 itu sangat
wajar karena biasanya warung berdiri di atas rumah pemilik retail (membuka warung
depan halaman rumah) sedangkan kebanyakan gerai Alfamart adalah sewa toko.
Berhubung Alfamart menjual FMCG (Fast moving consumer goods) atau barang
kebutuhan sehari-hari yang cepat terjual, maka jika harga produk mahal jauh diatas
harga pasar akan mengakibatkan barang tidak laku. Seperti yang sudah saya jelaskan
diatas, yaitu Alfamart juga menjual barang impor, maka market orientation itu sangat
penting bagi Alfamart. Karena ketika dollar naik maka harga produk impor di
Alfamart-pun juga akan berubah naik atau jika bahan baku di pasar naik sehingga
harga dari produsen naik maka Alfamart dapat menaikan harga produknya juga,
kembali lagi ke keuntungan Alfamart jangan sampai rugi. Buruknya adalah jika
Alfamart menerapkan harga konsisten, maka Alfamart tidak akan untung karena pasar
yang fluktuaktif atau naik turun. Yang kedua, bundling pricing. Walaupun bundling
pricing terkesan harganya lebih murah dibanding retailer manapun, tetapi pada
dasarnya Alfamart juga sudah mendapatkan untung, tetapi dengan sistem pricing
seperti ini dapat memikat konsumen lebih banyak.

c. Promotional Strategy

Promosi dalam retail untuk mempromosikan brand retail-nya, mengajak,


menginformasikan, mengingatkan kembali atas merek retail. Dalam penyampaian
informasi apapun, Alfamart memakai promosi strategi yang pertama, Iklan Alfamart
sangat beragam dan dari berbagai media perantara, ada poster, katalog, iklan di
Youtube, iklan melalui web resmi Alfamart, dan lainnya. Untuk katalog dan poster
biasanya digunakan Alfamart selain untuk meningkatkan brand awareness tetapi juga
untuk menyalurkan informasi terhadap promo yang sedang berlangsung. Tidak
dipungkiri bahkan beberapa iklan Alfamart menggandeng artis seperti Raffi Ahmad
dan Nagita sebagai brand ambassador mereka guna memikat konsumen lebih banyak,
seperti yang kita tahu bahwa pengikut Rafi dan Nagita di Instagram-pun berada di
nomer satu pengikut terbanyak se-Asia Tenggara. Yang kedua, Public relation.
Alfamart meraih PR Indonesia Awards 2017, bagi Alfamart PR sangat penting bagi
merek retail-nya. Karena, ia ingin menjalin relasi yang baik agar bisa membangun
citra positif perusahaan di masyarakat, tidak hanya pendekatan bisnis tetapi Alfamart
juga melakukan pendekatan dengan aktifitas edukasi ke masyarakat, pendekatan
pemerintah dan membantu masyarakat. Dalam salah satu artikel di Alfamartku.com.
Alfamart menggratiskan biaya sewa tenant lebih dari 12,000 UMKM, mensalurkan
sembako ke mitra Gojek, seta donasi untuk penyemprotan disinfektan. Yang ketiga,
Alfamart menggunakan personal selling sebagai strategi promosinya, dari yang saya
alami ketika hendak membayar barang di kasir, karyawan kasir selalu menanyakan
apakah ada barang yang ingin dibeli lagi atau menawarkan promo yang sedang
berlangsung. Yang ke-empat, Alfamart menawarkan sales promotion dengan
menghadirkan promo dan diskon Alfamart terbaru, promo Alfamart tertentu yang
biasanya dilakukan secara terbatas, promo bulanan Alfamart yang dilakukan dua kali
dalam sebulan dengan jangka 15 hari untuk setiap promonya, promo JSM Alfamart
atau promo akhir pekan yang hanya ada di hari jumat sabtu minggu, Promo khusus
member jika konsumen memiliki member AKU ataupun PONTA maka konsumen
akan mendapatkan keuntungan voucher belanja atau kesempatan untuk mengikuti
undian berhadiah.

d. Omnichannel Environment

Hal-hal yang dilakukan retailer Alfamart tersebut sudah efektif untuk bisa
membantu brand tersebut dalam membangun omnichannel environment, karena dari
strategi yang dijalankan sudah saling terintegrasi. Seperti member AKU yang saling
terintegrasi, walaupun belanja di gerai Alfamart yang berbeda tetapi points bisa
terjumlahkan tanpa memandang gerai tertentu. Selain itu, promo yang ditawarkan
secara langsung oleh personal seller juga ditawarkan di website resmi Alfamart.
Jalinan public relation ke masyarakat, maupun kerjasama UMKM atau franchise juga
menjadi salah satu penambahan channel Alfamart dan tentunya secara tidak langsung
brand Alfamart ada di situ, jika gerai cabang friendly atau pelayanan bagus di mata
konsumen maka akan berdampak ke citra Alfamart juga. Semua strategi diatas
membuktikan bahwa channel yang bisa dijangkau oleh konsumen sangat banyak dan
interaksi brand bisa dari berbagai macam perantara, yang paling utama adalah
bagaimana Alfamart dapat konsisten dengan pencapaian yang ada.

C. Pengaruh Produk Terhadap Volume Penjualan


Produk berpengaruh secara signifikan pengaruh bauran pemasaran terhadap volume
penjualan pada alfamart. Pada filosofi alfamart, ritel ini mengutamakan Apabila suatu
produk tersebut baik, maka memunculkan rasa kepuasan, loyalitas, dan keinginan
membeli ulang produk yang pada ahkirnya meningkatkan volume penjualan. Hasil dari
penelitian ini memiliki kesamaan dengan teori atribut produk yang diutarakan Tjiptono
(1995:86) atribut produk adalah unsur – unsur produk yang dianggap penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan pembelian.

D. Pengaruh Promosi Terhadap Volume Penjualan


Promosi juga berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan. terhadap
volume penjualan pada ritel Alfamart. Pada ritel Alfamart terdapat banyak banner,
katalog dan poster sebagai alat promosi untuk mengenalkan produk yang dijual di
alfamart kepada masyarakat. Teori promosi penjualan yang diungkapkan oleh Kotler dan
Amstrong (2001:660) promosi penjualan adalah insentif – insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan baik barang maupun jasa.

E. Pengaruh Harga Terhadap Volume Penjualan


Harga berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan. Pada ritel
Alfamart terdapat tingkat harga yang berbeda – beda dan juga penggunaan diskon yang
digunakan. Tujuan penetapan harga yang diungkapkan oleh Tjiptono (1995:120) pada
dasarnya ada 4 jenis tujuan penetapan harga, dan salah satunya adalah tujuan penetapan
harga yang berorientasi pada volume penjualan yaitu harga ditetapkan sedemikian rupa
agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar.

F. Pengaruh Tempat Terhadap Volume Penjualan


Dapat diketahui bahwa tempat berpengaruh secara signifikan terhadap volume
penjualan.Untuk mendapatkan produk pada Alfamartsangat mudah. Hal tersebut
didukung oleh tempat yang strategis yaitu berada di pusat kota dan pemukiman
masyarakat serta mudah untuk diakses atau dijangkau oleh masyarakat. Selain itu
pelanggan juga bisa mendapatkan produk Alfamart melalui delivery order. Sama dengan
teori saluran distribusi yang diungkapkan oleh Asri (1991:272) distribusi langsung dilatar
belakangi oleh beberapa alasan dan salah satunya adalah didorong oleh keinginan untuk
dekat dengan konsumen ahkir sehingga selalu mengetahui apa yang di inginkan oleh
pelanggan secara langsung, terperinci, dan secepat mungkin.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian dan menganalisis data, maka dapatdisimpulkanbahwa
pelaksanaan bauran eceran pada Alfamart yangterdiridari:
a. Lokasi yang tepat dan cukup strategis dan mudah dijangkau oleh
parakonsumenkarena dilewati oleh angkutan umum.
b. Barang dagangan yang ditata dengan menggunakan rak-rak besi dan etalase yang
tersusun secara rapi serta barang yang tersedia cukup beragam. Adapun barang yang
dijual di Alfamart adalah Produk kebutuhan sehari-hari.
c. Penetapan harga sesuai dengan harga pasar dan keinginan konsumen, hal tersebut
dilakukan untuk menarik lebih banyak konsumen serta menstabilkan kedudukannya
di pasaran dan untuk sebagian produk lainnya melakukan penetapan mengikuti harga
dari merek dan jenis kualitas dari produk yang ditawarkan.
d. Promosiyangditerapkan Alfamart saat ini diantaranya adalah pemilihan lokasi yag
menjangkau masyarakat, promo harga dan produk, pembukaan sebagian gerai
Alfamart dalam 24 jam, kemudahan pembayaran tidak tunai (non-cash), terdapat
fasilitas kartu anggota dan penerapan strategi lainnya.
e. Pelaksanaan Karyawan toko pada Alfamart dinilai cukup professional dengan
memperhatikan konsumen dimana karyawan toko melayani konsumen, membantu
konsumen serta melayani keluhan konsumen. Hal ini dapat memberikan hasil positif
bagi Alfamart, disamping mendapatkan kepercayaan konsumen Alfamart juga
mendapatkan omset yang lebih.
f. Alfamartberusahamelaksanakanbauraneceran dengan sebaik-baiknya untuk dapat
menarik perhatian konsumen di tengahketatnya persaingan bisnis eceran saat ini.
DAFTARPUSTAKA

BuchariAlma.2007.ManajemenPemasarandanPemasaranJasa.AlfabetaBandung.
DjaslimSaladin.2002. ManajemenPemasaran, PT.LindaKaryaBandung.

DjaslimSaladindanYavisMartyOesman.2002.IntisariPemasarndanUnsur-unsurPemasaran.
PT.LindaKarya.

Foster,Bob.2008,ManajemenRitel, Bandung: Alfabeta.

Hendri, Ma’ruf, 2006, Pemasaran Ritel, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka


Utama.Kotler,Philip.2009,ManajemenPemasaran, ,Yogyakarta: PT. Prenhalindo.

Tjiptono,Fandy. 2008, Strategi Pemasaran, Yogyakarta:Andi.

Dahmiri, Pengaruh Bauran Penjualan Eceran (Retailing Mix) Terhadap CitraDepartement


Store (Studi Pada Ramayana Departement Store Kota Jambi),
2009,http://jurnalmpmfeunja.wordpress.com,diaksespadatanggal 5juli 2011.

Anda mungkin juga menyukai