DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
MGT 3 REGULER B
2020/2021
BAB I
1. Latar Belakang
Secara umum, subyek dalam ekonomi terbagi menjadi dua bagian, yaitu mikro
ekonomi dan makro ekonomi. Dalam ilmu ekonomi makro mempelajari ekonomi dalam
tatarannya terhadap kebijakan pemerintah dan tingkat pengangguran, sedangkan ilmu
ekonomi mikro mempelajari variable ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan
dan rumah tangga.
Dalam memproduksi barang yang akan disalurkan, produsen juga memiliki tahap-
tahap yang harus dijalankan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, para
produsen juga harus jujur dalam pembuatan produksinya maupun dalam penjualan
produksinya agar masyarakat dapat tetap percaya kepada produsen yang bersangkutan.
BAB II
A. Pendahuluan
Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah
laku produsen dalam menghasilkan produk yang selalu berupaya untuk 4 mencapai
efisiensi dalam kegiatan produksinya. Produsen berusaha untuk menghasilkan produksi
seoptimal mungkin dengan mengatur penggunaan faktor produksi yang paling efisien.
Produsen adalah orang atau suatu badan usaha/perusahaan yang melakukan fungsi
menaikan nilai guna suatu barang atau jasa sehingga dapat menghasikan barang konsumsi
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Produksi adalah setiap kegiatan yang dapat
meningkatkan nilai guna suatu barang. Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan
produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa diterima di
masyarakat.
Pada saat kebutuhan manusia masih sedikit dan sederhana, kegiatan produksi dan
konsumsi sering kali dilakukan oleh seseorang sendiri. Seseorang memproduksi sendiri
barang dan jasa yang dikonsumsinya. Seiring dengan semakin beragamnya kebutuhan
konsumsi dan keterbatasan sumber daya yang ada (termasuk kemampuannya), maka
seseorang tidak dapat lagi menciptakan sendiri barang dan jasa yang dibutuhkannya,
tetapi memperoleh dari pihak lain yang mampu menghasilkannya. Karenanya kegiatan
produksi dan konsumsi kemudian dilakukan oleh pihak-pihak yang berbeda.
Untuk memperoleh efesiensi dan meningkatkan produktivitas, munculah
spesialisasi dalam produksi. Secara teknis produksi adalah proses mentransformasi input
menjadi output, tetapi definisi produksi dalam pandangan ilmu ekonomi jauh lebih luas.
Pendefinisian produksi mencakup tujuan kegiatan menghasilkan output serta karakter-
karakter yang melekat padanya.
Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan produksi diukur
dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu,
sedangkan kualitas barang atau jasa tidak berubah.
Skema yang pertama adalah bahan input apa yang akan di proses, setelah input
selesai maka terjadi proses perubahan bentuk atau perubahan nilai guna barang atau jasa,
setelah proses selesai kemudian akan muncul outputnya yaitu suatu barang atau jasa yang
bisa dijual atau dipasarkan kepada distributor untuk didistribusikan kepada konsumen
atau dari produsen langsung didistribusikan kepada konsumennya.
1. Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak
tergantung pada jumlah produksi. Contohnya faktor produksi tetap adalah mesin.
2. Faktor produksi variabel adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya
tergantung pada jumlah produksi. Contoh faktor produksi variabel adalah tenaga
kerja.
Pengertian faktor produksi tetap dan variabel ini terkait dengan terkait dengan waktu
yang dibutuhkan perusahaan untuk mengurangi dan menambah faktor produksi tersebut,
karena dalam jangka panjang dan sangat panjang semua faktor produksi adalah faktor
produksi variabel, dimana perusahaan mampu menambah jumlah faktor produksi
tersebut yang disesuaikan dengan jumlah produksi yang ingin dihasilkan.
Dalam konteks manajemen, jangka panjang dan sangat panjang berkaitan dengan
ukuran waktu, (ex. Jangka panjang berkisar 5 – 25 tahun). Namun, dalam Teori Produksi
tidak mendefinisikan secara ukuran waktu kronologis. Jangka Pendek adalah jangka
waktu dimana perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah
penggunaan faktor produksi. Sedangkan Jangka Panjang semua faktor produksi menjadi
faktor produksi variabel.
C. Teori Produksi Dengan Dua Faktor Berubah
ISOQUANT adalah kombinasi antara tenaga kerja dan modal yang digunakan oleh
produsen untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu.
Q = f (L,
K)
Q = Total Produksi
L = Tenaga Kerja
K = Modal/ Barang-barang modal
Jika berproduksi di daereh positif, jika ingin mengurangi tenaga kerja maka
harus mengurangi pula modal, sehingga lebih baik jika berproduksi di daerah negatif
karena apabila akan mengurangi tenaga kerja maka tidak perlu
menurunkan/mengurangi modal atau sebaliknya.
IQ
L
246 12
Gambar 5.2
Peta Isoquant Parsial
Seperti Nampak dalam gambar 5.2 pada perilaku produsen – dalam proses produksi
dengan dua masukan variabel ini – terdapat konsep isokuan (isoquant) yang merupakan
padanan dari konsep kurva indiferen perilaku konsumen. Disamping kesamaan tampilan,
peranannya pun nyaris sama.
Tetapi diantara keduanya, terdapat perbedaan yang mendasar. Kalau kurva indiferen
menggunakan dan mewakili tingkat kepuasan yang bersifat subyektif yang sulit diukur,
isokuan menyatakan diri dalam ukuran obyektif dan nyata, yaitu menyatakan besaran
keluaran atau produksi.
Sehingga isokuan dapat didefinisikan sebagai tempat kedudukan (locus) titiktitik
kombinasi masukan yang menghasilkan keluaran yang sama.
Seperti kurva indiferen, isokuan memiliki ciri-ciri:
a. Cembung terhadap titik nol (0)
b. Tidak Saling berpotongan
c. Semakin tinggi (semakin jauh dari titik nol (0) menunjukan tingkat produksi
tertinggi.
d. Daerah yang paling relevan untuk berproduksi yaitu daerah yang berkecondongan
negatif.
Secara matematikal, umum isokuan continue adalah
K = unit barang modal
I = tenaga kerja
Serupa pula dengan perilaku konsumen yang memiliki konsep mengenai MRS
(marginal rate of substitution), pada perilaku produsen juga memiliki konsep MRTS
(marginal rate of technical substitution).
Laju substitusi teknik marginal, MRTSlk adalah banyaknya suatu masukan yang
dilepas, dalam hal ini k, agar dapat menggunakan tambahan satu satuan masukan
yang lain, dalam hal ini l, pada tingkat produksi tetap.
Kalau kita perhatikan isokuan dalam gambar 3.11, maka makin ke atas kita
bergerak makin kecil nilai dan suatu saat nilainya = 0, diatas itu nilai dl akan
menjadi negative. Sebaliknya makin kebawah kita bergerak makin kecil pula nilai
dk dan suatu saat nilainya = 0, dibawah itu nilai dk negative. Dan ketika nilai dl =
0, maka nilai = 0 demikian juga ketika nilai dk = 0, maka nilai = 0.
Untuk memperjelas masalah ini disajukan gambar 3.12. dalam gambar tersebut
garis lengkung 0A dan 0B adalah garis punggung yang dimaksud.
Gambar 5.3
Garis Punggung dan Daerah Optimal
Karena itu pada titik A nilai MPk (produk marginal masukan k) = 0 dan disebelah
atas titik A nilai MPk negatif.
Uraian paragraph ini serupa dengan pokok bahasan garis anggaran dan
keseimbangan konsumen. Dan pokok bahasan ini akan dibagi dalam dua
kelompok, yakni: isokos dengan ciri-cirinya dan keseimbangan konsumen.
1) Isokos danciri-cirinya
M Px
L= K
Py Py
Contoh angka :
Dik : TC = 1000 PL = 5
PK = 20
Maka, L ?
dengan demikian dapat dibuat grafik isokos seperti tersaji dalam gambar 3.13
berikut ini.
50
L = 200 – 4K
200
Gambar 5.4 Kurva Isokos
Isokos memiliki sifat dan ciri seperti garis anggaran pada teori konsumen.
Kemiringan isokos = Pl/Pk. Kalau besarnya anggaran berubahmaka isokos
akan berpindah membuat garis sejajardengan isokol awal, keatas atau
kebawah tergantung dari perubahan anggaran. Kalau harga salah satu masukan
variabel berubahmaka isokos akan berputardengan sumbu pada masukan yang
harganya tetap. Arah perputaran tergantung kepada perubahan harga. Kalau
harga naik, isokos berputar ke kiri, kalau turun akan berputar ke kanan.
Contoh :
L = 200 – 4 K
PK= 20 PK =25
50
40
L = 200 – 5 K
L = 200 – 4 K L
200
Gambar 5.5
Pengaruh harga terhadap kurva Isocost (Pergerakan)
b) Akibat perubahan Anggaran (TotalCost)
Jika harga tetap dan Total cost menjadi menurun maka garis isokos ptelah
bergeser secara sejajar ke kiri. Sebaliknya pula, kenaikan Total cost
menyebabkan garis anggaran pengeluaran pendah sejajar ke kanan. Atau
dengan kata lain jika terjadi perubahan Total cost (TC) maka akan
mengakibatkan pergeseran kurva.
Contoh : L = 200 – 4K
TC=1000 TC =1500
75
50 L = 300 – 4 K
L = 200 – 4 K L
200 300
Gambar5.6
Pengaruh Total Cost terhadap kurva Isocost (Pergeseran)
Input dari proses produksi mencakup factor – factor produksi, dimana pembagian
factor – factor produksi dapat ditampilkan dalam bagan di bawah ini:
factor produksi asli adalah factor produksi yang tidak diperbaharui dan sudah
tersedia. Factor produksi turunan adalah factor penggabungan dari factor produksi asli
yang merupakan perkembangan kebudayaan dan pengetahuan manusia. 0 20 40 60 80 100
Produsen Produksi Konsumen 1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr Bidang dan Tahap
Produksi
b. Bidang agraris, yaitu produksi yang bergerak dalam bidang pengelolahan alam
untuk menghasilakan barang baru.
c. Bidang industri dan kerajianan, yaitu produksi yang bergerak dalam bidang
pengelolahan suatu bahan menjadi bentuk bahan atau barang lain.
d. Bidang perdagangan, yaitu produksi yang bergerak dalam bidang jual – beli
barang hingga terjadi perpindahan hak milik barang tersebut.
e. Bidang jasa, yaitu produksi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa.
a. Faktual dan realistis; artinya apa yang dirumuskan sesuai fakta dan wajar untuk
dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.
b. Logis dan rasional; artinya apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal
sehingga perencanaan dapat dijalankan.
c. Fleksibel; artinya perencanaan yang baik adalah yang tidak kaku yaitudapat
beradaptasi dengan perubahan di masa yang akan datang.
4. Pengendalian Produsen harus melakukan kontrol terhadap apa yang telah dilakukan.
Hal ini terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan. Karena, walaupun rencana yang
sudah ada dapat diatur dan digerakkan dengan jitu tetapi belum menjamin bahwa tujuan
akan tercapai dengan sendirinya. Untuk itu perlu dilakukan pengendalian (kontrol) dan
pengawasan dari produsen atau pengusaha (pimpinan) yang bersangkutan.
Demi menjaga stabilnya harga pasar dan perilaku produsen juga para pelaku
ekonomi lainnya, maka perlu adanya kebijakan yang mengatur segala tindakan ekonomi
agar jangan sampai terjadi istilahnya monopoli perdagangan yang pasti akan
mengakibatkan kerugian baik dalam skala kecil maupun skala global. Adapun ciri-cirinya
antara lain:
e. Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal
saat itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
f. Produsen juga memberikan diskon besar-besaran untuk barang yang sudah lama
disimpan di gudang atau biasa disebut cuci gudang.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Seluruh materi-materi yang disampaikan adalah hal-hal yang harus dilakukan pengusaha
untuk meningkatkan hasil produksi sehingga tujuan mendapat keuntungan pun dapat
tercapai. Untuk memaksimalkan hasil produksi harus memenuhi beberapa konsep
penting dalam perilaku produsen yaitu, faktor produksi dll.Perilku produsen juga
mengajarkan kita untuk lebih teliti dalam memberikan harga jual yang tidak merugikan
produsen dan juga tidak memberatkan konsumen sehingga daya konsumsi pun stabil
karena selain konsumen membutuhkan barang atau jasa yang dihasilkan produsen,
konsumen juga mampu membeli barang atau jasa yang di jual.
B. Saran
Terima kasih atas antusiasme dari pembaca yang sudi menelaah isi makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca sudi memberikan saran kritik konstruktif kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan
berikutnya.
Daftar Pustaka