Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN

Disusun Oleh:
Fikri Ariyanto Njouwa
101190005
Ekonomi Pembanggunan
Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS GORONTALO
2019-2020
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
                Di dalam memahami sifat permintaan para pembeli di pasar., teori tingkah laku konsumen memberi
latar belakang yang penting. Untuk melihat seluk-beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan
menawarkan barangnya diperlukan analisisa ke atas kegiatan memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis
sampai dimana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk menghasilkan barang yang akan di
produksikan.Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untukmenghasilkan brang-barang tersebut.Dan
akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan produksinya
dengan biaya produksi yang dikeluarkan, untuk menentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan
yang maksimum kepadanya.

Rumusan Masalah 
1. Apa bentuk-bentuk organisasi perusahaan?
2. Apa maksud dari Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi ?
3. Apakah fungsi produksi ?

Tujuan
1. Mengetahui  bentuk-bentuk organisasi perusahaan
2. Mengetahui maksud dari Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi 
3. Mengetahui fungsi produksi 
BAB II
PEMBAHASAN

BENTUK- BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN
Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk organisasi yangpokok, yaitu: perusahaan
perseorangan, firma dan perseroan terbatas.

 Perusahaan Perseorangan Perusahaan Perseorangan  adalah organisasi perusahaan yang terbanyak 


jumlahnya dalam setiap perekonomian. Yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu pula
halnya dengan hasil produksi dan penjualannya.

 Perusahaan Perkongsian atau Firma Perusahaan Perkongsian atau Firma  adalah organisasi


perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Modal perusahaan di kumpulkan dari anggota
perkongsian itu. Setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk menjalakan dan mengembanngkan
perusahaan yang mereka dirikan.

 Perseroan Terbatas dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukannya, organisasi
perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling penting.
Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal secara mengeluarkan saham.

BENTUK  LAIN ORGANISASI PERUSAHAAN
                Tiga jenis organisasi perusahaan di atas adalah perusahaan yang meliputi sebagian besar perusahaan
yang ada di berbagai perekonomian. Di samping itu terdapat juga organisasi perusahaan yang bentuknya sedikit
berbeda dari ketiga jenis yang di uraikan di atas, yaitu: perusahaan negara dan koperasi.

 Perusahaan Milik Negara
Perusahaan ini lebih di kenal sebagai BUMN. Perusahaan negara dikelola seperti perusahaan perseroan terbatas.
Perbedaanya terletak pada pemilikan perusahaan tersebut, yaitu saham-saham dari perusahaan negara dimiliki
oleh pemerintah.

 Perusahaan Koperasi
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang di dirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk melindungi
kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat di bedakan menjadi tiga, yaitu: koperasi konsumsi,
koperasi produksi dan koperasi kredit.

PERUSAHAAN DITINJAU DARI SUDUT TEORI EKONOMI
                Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis kegiatan perusahaan yang memproduksi barang dan
jasa untuk memenuhi permintaan yang wujud di pasar, dan berbagai perbedaan tersebut tidak di perhatikan.
Analisis yang dibuat tidak membedakan apakah perusahaan itu perusahaan pemerintah atau swasta dan apakah
perusahaan swasta itu berbentuk perusahaan perseorangan atau perkongsian atau perseroan terbatas. Begitu pula
tidak dilakukan pembedaan diantara perusahaan kecil dan perusahaan raksasa dan perusahaan pertanian, industri
atau perdagangan.

TUJUAN PERUSAHAAN: MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN


                Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan “mereka akan
melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang
maksimum”. Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Ada
perusahaan yang menekankan kepada volume penjualan ada pula yang memasukkan pertimbangan politik dalam
menentukan tingkat produksi yang akan di capai. Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha
untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang memperhatikan tujuan mencari keuntungan yang
maksimum.Telah terbukti bahwa analisis terhadap kegiatan perusahaan yang di dasarkan kepada tujuan
memaksimumkan keuntungan memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.

CARA  MENCAPAI TUJUAN MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN
                Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan
diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan
kurang dari biaya produksi. Keuntungan yang maksimum dicapai apabila perbedaan di antara hasil penjualan dan
biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.

1 Fungsi Produksi
                Yang dinamakan fungsi produksi adalah hubungan diantara factor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang diciptakannya. Faktor-faktor produksi seperti telah dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat
golongan, yaitu: tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai
factor produksi yang berubah-ubah jumlahnya . Dengan demikian, didalam menggambarkan hubungan di antara
faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, yang di gambarkan adalah hubungan di
antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.

2 Peminimuman Biaya Produksi
                Di dalam memikirkan aspek yang kedua, yaitu menentukan komposisi faktor produksi yang akan
meminimumkan biaya produksi, produsen perlu memperhatikan :
(i)                                 besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan, dan 
(ii)               besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah tersebut.

JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
                Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi, teori konomi jangka waktu
analisis kepada dua jangka waktu: jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang. Analisis ke atas
kegiatan memproduksi perusahaan dikatakan didalam jangka pendek apabila sebagian dari factor
produksi dianggap tetap jumlahnya. Di dalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah jumlah faktor
produksi yang dianggap tetap tersebut .Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat mengalami
penambahan .Ini berarti bahwa dalam jangka panjang setiap factor produksi dapat ditambah 
jummlahnya kalau memang hal tersebut yang berlaku di pasar.

FIRMA DAN INDUSTRI
                Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-
faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. Pengertian industri dalam teori
ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian industri yang pada umumnya di mengerti orang. Dalam teori
ekonomi istilah industri diartikan sebagai  kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau saat
bersamaan yang terdapat pada suatu pasar.

FUNGSI  PRODUKSI
                Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut
sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu seperti berikut:
Q = f (K, L, R, T)
Dimana ;
K adalah jumlah stok modal
L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga dan keahlian kewirausahaan,
R adalah kekayaan alam
T adalah tingkat teknologi yang digunakan
Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan  oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut

Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisanya kepada dua pendekatan berikut:
1. Teori produksi dengan satu faktor berubah
                Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu
barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat pada produksi barang
tersebut. Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu
modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap tidak mengalami
perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat di ubah jumlahnya adalah tenaga kerja.

HUKUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG


                Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan  bahwa apabila faktor produksi yang dapat
di ubah jumlahnya terus menerus ditambahr sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin
banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin
berkurang dan akhirnya mencapai nilai negative. Sifat pertambahan produksi seperti ini
menyebabkan  pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum
dan kemudian menurun. Dengan demikian pada hakikatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang
menyatakan bahwa hubungan diantara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat
dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:
                Tahap Pertama                 : Produksi total mengalami pertambahan yang semakincepat
                Tahap Kedua                    : Produksi total pertambahan nya semakin lambat
                Tahap Ketiga                     : Produksi total semakin lama semakin berkurang
  
                Dalam Tabel. 9.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang pertanian di atas
sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu
ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami pertambahan yang
semakincepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaaan ini kegiatan
memproduksi mencapai tahap pertama.
                Dalam tahap ini setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari
yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja
yang semakin bertambah. Dan dalam kolom (4) yaitu data produksi marjinal pada tahap pertama
menggambarkan keadaan tersebut. 
            Apabila tenaga kerja ditambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5 dan selanjutnya
sampai ke 7, produksi total tetap bertambah; tetapi jumlah pertambahannya semakin lama semakin sedikit. Maka
dalam keadaan ini produksi mencapai tahap kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinal semakin berkurang.
Maksudnya, setiap pertambahan pekerja akan menghasilkan tambahan produksi kurang dari pada tambahan
produksi pekerja sebelumnya.
                Pada tahap ke tiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu produksi total
berkurang. Pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8, produksi total masih mengalami peningkatan,
yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi tenaga kerja ditambah dari 8 pekerja menjadi 9 pekerja,
produksi totalnya menurun. Produksi total berkuranglebihh lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.

Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marjinal


                a) Kolom (4) menunjukkan nilai Produksi Marjinal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh
pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga
kerja, ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut :
             b) Besarnya produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja,
ditunjukkan dalam kolom (5). Apabila profuksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi
rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan npersamaan berikut.
Kurva Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marjinal

2. Teori produksi dengan dua faktor berubah
                Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah jumlah
nya . Misalkan yang dapat diubah adalah tenaga kerja dan modal. Misalkan pula bahwa kedua faktor produksi
yang dapat berubah ini dapat ditukar-tukarkan penggunaannya; Yaitu Tenaga kerja dapat menggantikan modal
atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenaga kerja dan pembayaran per unit kepada faktor modal
diketahui, analisis tentang  bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usaha nya untuk mencapai
suatu tingkat produksi tertentu dapat ditunjukan.

Kurva Produksi Lama ( Isoquant )


            Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barang sebanyak 1000 unit. Untuk
memproduksi barang tersebut ia menggunakan tenaga kerja dan modal yang penggunaannya
dapat dipertukarkan. Dalam tabel 9.2 digambarkan empat gabungan tenaga kerja dan modal yang
akan menghasilkan produksi sebanyak 1000 unit.TABEL 9.2Gabungan Tenaga Kerja dan Modal
untuk Menghasilkan 1000 Unit Produksi

 
Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan
produksi yang diinginkan tersebut.
Gabungan B menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit tenaga kerja dan 3 unit modal.
Gabungan C menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 3 tenaga kerja dan 2 unit modal.
Akhirnya gabungan D menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1 unit
modal.

 GAMBAR 9.2Kurva Produksi Sama

            Kurva IQ dalam gambar 9.2 dibuat berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang
terdapat dalam tabel 9.2. Kurva tersebut dinamakan kurva produksi sama atau isoquant. Ia
menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat
produksi tertentu.
            Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi terebut adalah 1000 unit. Di samping itu
didapati kurva IQ1, IQ2, dan IQ3 yang terletak di atas kurva IQ. Ketiga kurva-kurva lain tersebut
menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 unit,
3000unit, dan 4000 unit (semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva, semakin tinggi tingkat
produksi yang ditunjukkan). Masing-masing kurva yang baru tersebut menunjukkan gabungan-
gabungan tenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi yang
ditunjukkannya

Garis Biaya Sama ( Isocost)


            Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan, perusahaan harus
meminimumkan biaya produksi. Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya
produksi perlulah dibuat garis biaya sama atau isocost. Garis ini menggambarkan gabungan
faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya
tertentu. Untuk menentukan garis biaya sama data berikut diperlukan :
            - Harga faktor-faktor produksi yang digunakan
            - Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi.
GAMBAR 9.3Garis Biaya Sama   
            Berdasarkan contoh yang dibuat diatas misalkan upah tenaga kerja adalah Rp. 10.000 dan
biaya modal per unit dan biaya modal per unit adalah Rp. 20.000; sedangkan jumlah uang yang
tersedia Rp. 80.000. Garis TC dalam Gambar 9.3 menunjukkan gabungan-gabungan tenaga kerja
dan modal yang dapat  diperoleh dengan menggunakan Rp. 80.000 apabila upah tenaga kerja dan
biaya modal per unit adalah seperti yang dimisalkan diatas. Uang tersebut, apabila digunakan
untuk memperoleh “modal” saja akan memperoleh 80.000/20.000 = 4 unit, dan kalua digunakan
untuk memperoleh tenaga kerja saja akan memperoleh 80.000/10.000 = 8 unit. 

            Seterusnya titik A pada TC menunjukkan dana sebanyak Rp. 80.000 dapat digunakan


untuk memperoleh 2 unit modal dan 4 pekerja. Dalam Gambar 9.3 ditunjukkan beberapa garis
biaya sama yang lain yaitu TC1, TC2, dan TC3.Garis-garis itu menunjukkan garis biaya sama
apabila jumlah uang yang tersedia adalah Rp. 100.000, Rp. 120.000, dan Rp. 140.000.

Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Produksi

GAMBAR 9.4Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Produksi


            Dalam Gambar 9.4 serentak ditunjukkan kurva produksi sama garis biaya sama. Dengan
penggabungan kedua kurva ini dapat dijelaskan hal-hal berikut:
1. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan yang
bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi ?
2. Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah
yang meminimumkan biaya ?
Memaksimumkan Produksi
            Dalam persoalan yang dinyatakan No. 1 dimisalkan biaya yang dibelanjakan untuk
membeli per unit modal adalah Rp. 15.000, upah tenaga kerja adalah Rp. 10.000, dan biaya yang
disediakan produsen adalah Rp. 300.000. Dengan uang sebanyak Rp.300.000 produsen dapat
sekiranya ia membeli satu jenis factor produksi saja memperoleh 20 unit modal atau 30 tenaga
kerja. Garis biaya TC3 menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh
dengan menggunakan uang yang tersedia. Persoalannya sekarang, manakah gabungan yang akan
menghasilkan produksi yang paling maksimum ? Terdapat 5 titik yang terletak pada berbagai
kurva produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan dengan garis
TC2 yaitu A, B, C, D dan E.
            Dari kelima titik ini titik E terletak di kurva produksi sama yang paling tinggi yaitu kurva
produksi sama pada tingkat produksi sebanyak 2500 unit. Ini berarti gabungan yang diwujudkan
oleh titik E akan memaksimumkan jumlah produksi yang  dapat dibiayai oleh uang sebanyak
Rp.300.000. Gabungan tersebut terdiri dari 12 unit modal dan 12 tenaga kerja.

Meminimumkan Produksi
            Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan dalam No. 2, perlu dibuat pemisahan
mengenai tingkat produksi yang ingin dicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak
1500 unit. Dalam Gambar 9.4 keinginan ini digambarkan oleh kurva produksi sama IQ. Dapat
dilihat bahwa kurva itu dipotong atau disinggung oleh garis-garis biaya sama di 5 titik, yaitu titik
A, B, Q, R, dan P. Titik-titik ini menggambarkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal
yang dapat digunakan untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan-
gabungan tersebut, yang manakah yang akan memakan biaya yang paling murah? Yang biayanya
paling minimum adalah gabungan yang ditunjukkan oleh titik yang terletak pada garis biaya
sama yang paling rendah. Titik P adalah pada garis biaya sama ( yang menyinggung kurva
produksi samaIQ) yang paling rendah, yaitu garis TC. Dengan demikian titik ini menggambarkan
gabungan tenaga kerja dan modal yang akan membutuhkan biaya yang paling minimum untuk
menghasilkan 1500 unit. Faktor produksi itu terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unitmodal, dan
biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 210.000.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
  Organisasi perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 bentuk secara umum, yaitu Perusahaan 
Perseorangan, Perusahaan  Perkongsian  (Firma)  dan  Perseroan Terbatas (PT), dimana masing-
masing memiliki kelebihan dan kelemahan yang mendasar. Selain itu ada beberapa bentuk lain
organisasi perusahaan, diantaranya :Perusahaan Milik Negara /BUMN dan Perusahaan Koperasi

  Dalam teori ekonomi, berbagai jenis  perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan usaha


yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu “mencapai keuntungan yangmaksimum” dengan
menggunakan faktor -faktor produksi dengan cara yang seefisien mungkin sehingga “usaha
memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang
sebagai cara yang paling efisien”.

  Dalam memperoleh keuntungan maksimum ada aspek yang harus dipikir oleh produsen yaitu :
fungsi produksi, dan peminimuman biaya produksi.

SARAN
            Dalam makalah ini masih perlu perbaikan dan dibutuhkan referensi lain untuk
mendukung materi materi yang di bahas di dalamnya. Adapun saran dan kritik dapat di ajukan
demi perkembangan makalah ke depan.

Anda mungkin juga menyukai