Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TEORI PRODUKSI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN

Di susun oleh:

Nama :Elsinta potabuga

Nim :205420102

Fakultas pertanian

Program studi agribisnis

Universitas pembangunan indonesia manado

(unpi)

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT,karena dengan


karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang bejudul “teori
produksi dan kegiatan perusahaan”tepat pada waktunya.

Saya mengucapakan terima kasih kepada enci


Rilyane,S,R.sembiring,SE,MM selaku dosen di bidang studi
agribisnis,mata kuliah pengantar ilmu ekonomi,yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehinggah saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Saya menyadari,makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna.oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Manado 6 juli 2021

Elsinta potabuga
BAB I

PENDAHULUAN

A.latar belakang masalah

Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang


penting di dalam memahami sifat permintaan para pembeli di pasar.untuk
melihat seluk-beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan
menawarkan menawarkan barangnya diperlukan analisisa keatas kegiatan
memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana faktor-faktor
produksi akan digunakan untuk menghasilkan barang yang akan di
produksikan.Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untukmenghasilkan brang-
barang tersebut.Dan akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan
membandingkanhasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang
dikeluarkan, untukmenentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan
yang maksimumkepadanya.

B.rumusan masalah

1. Apa bentuk-bentuk organisasi perushaan?


2. Apa maksud dari perusahaan di tinjau dari sudut teori ekonomi?
3. Apakah fungsi produksi?

C.tujuan

1. Mengetahui bentuk-bentuk organisasi perusahaan?


2. Mengetahui maksud dari perusahaan di tijau dari sudut teori
ekonomi
3. Mengetahui fungsi produksi

BAB II

PEMBAHASAN

A.BENTUK-BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN

Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk organisasi


yangpokok, yaitu: perusahaan perseorangan, firma dan perseroan terbatas.

2.1.1 Perusahaan Perseorangan Perusahaan Perseorangan


Adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap
perekonomian.yaitu modalnya tidak begitu besaar dan begitu pula halnya dengan
hasil produksi dan penjualannya. 

2.1.2 Perusahaan Perkongsian atau FirmaPerusahaan Perkongsian atau


Firma 
adalah organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Modal perusahaan
dikumpulkan dari anggota perkongsian itu. Setiap anggota perkongsian mempunyai
tugas untuk menjalakan danmengembanngkan perusahaan yang mereka dirikan.

2.1.3 Perseroan Terbatas 
dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukannya, organisasi
perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling
penting. Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal
secara mengeluarkan saham.
2.2 BENTUK LAIN ORGANISASI PERUSAHAAN
                Tiga jenis organisasi perusahaan di atas adalah perusahaan yang meliputi
sebagian besar perusahaan yang ada di berbagai perekonomian. Di samping itu
terdapat juga organisasi perusahaan yang bentuknya sedikit berbeda dari ketiga jenis
yang diuraikan di atas, yaitu: perusahaan negara dan koperasi.

2.2.1 Perusahaan Milik Negara
Perusahaan ini lebih di kenal sebagai BUMN. Perusahaan negara dikelola
sepertiperusahaan perseroan terbatas. Perbedaanya terletak pada pemilikanperusahaan
tersebut, yaitu saham-saham dari perusahaan negara dimiliki oleh pemerintah
2.2.2 Perusahaan Koperasi
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari
keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan
koperasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: koperasi konsumsi, koperasi produksi
dan koperasi kredit.

2.3 PERUSAHAAN DITINJAU DARI SUDUT TEORI EKONOMI
                Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis kegiatan perusahaan yang
memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi permintaan yang wujud di pasar, dan
berbagai perbedaan tersebut tidak diperhatikan. Analisis yang dibuat tidak
membedakan apakah perusahaan itu perusahaan pemerintah atau swasta dan apakah
perusahaan swasta itu berbentuk perusahaan perseorangan atau perkongsian atau
perseroan terbatas. Begitu pula tidak dilakukan pembedaan diantara perusahaan
kecildan perusahaan raksasa dan perusahaan pertanian, industri atau perdagangan.

2.4 TUJUAN PERUSAHAAN: MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN


                Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis
kegiatan perusahaan “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada
tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum”. Dalam
praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Ada
perusahaan yang menekankan kepada volume penjualan ada pula yang memasukkan
pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan di capai. Ada
pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan
masyarakat dan kurang memperhatikan tujuan mencari keuntungan yang
maksimum.Telah terbukti bahwa analisis terhadap kegiatan perusahaan yang
didasarkan kepada tujuan memaksimumkan keuntungan memperoleh kesimpulan
yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
2.5 CARA MENCAPAI TUJUAN MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN
                Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan

biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya
produksi,dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya
produksi. Keuntungan yang maksimum dicapai apabila perbedaan di antara hasil
penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.

2.5.1 Fungsi Produksi
                Yang dinamakan fungsi produksi adalah hubungan diantara factor-faktor

produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya. Faktor-faktor produksi seperti telah
dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat golongan, yaitu: tenaga kerja,tanah, modal
dan keahlian keusahawanan. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai factor produksi
yang berubah-ubah jumlahnya . Dengan demikian, didalam menggambarkan
hubungan di antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai,
yang digambarkan adalah hubungan di antara jumlah tenaga kerja yang
digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.
2.5.2 Peminimuman Biaya Produksi
                Di dalam memikirkan aspek yang kedua, yaitu menentukan komposisi

faktor produksi yang akan meminimumkan biaya produksi, produsen perlu


memperhatikan :
i. besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang
akan digunakan, dan 
ii. besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi
yang ditambah tersebut.
2.6 JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
   Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi,
teori konomi jangka waktu analisis kepada dua jangka waktu: jangka waktu pendek
dan jangka waktu panjang. Analisis ke atas kegiatan memproduksi
perusahaan dikatakan didalam jangka pendek apabila sebagian dari factor produksi
dianggap tetap jumlahnya. Di dalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah
jumlah faktor produksi yangdianggap tetap tersebut.Dalam jangka panjang semua
faktor produksi dapat mengalami penambahan.Ini berarti bahwa dalam jangka
panjang setiap factor produksi dapat ditambah jummlahnya kalau memang hal
tersebut yang berlaku di pasar.

2.7 FIRMA DAN INDUSTRI
 Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang
menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang
dibutuhkan masyarakat. Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda
artinya dengan pengertian industri yang pada umumnya dimengerti orang. Dalam teori
ekonomi istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan
barang yang sama atau saat bersamaan yang terdapat pada suatu pasar.
2.8 FUNGSI PRODUKSI
                Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi

selalu juga disebut sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk
rumus, yaitu seperti berikut:
Q=f(K,L,R,T)

Dimana:
K adalah jumlah stok modal
L adalh jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis keahlian
kewirausahaan,R adalah kekayaan alam
T adalah tingkat teknologi yang di gunakan
Q adalah jumlah produksi yang di hasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor
produksi tersebut
Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisanya kepada dua
pendekatan berikut:
2.8.1 Teori produksi dengan satu faktor berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara
tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan berbagai tingkat pada produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut
dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal
dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap
tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya adalah tenaga kerja.

HUKUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG


  Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila
faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya terus menerus ditambahr sebanyak satu
unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyakpertambahannya, tetapi
sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang
dan akhirnya mencapai nilainegative. Sifat pertambahan produksi seperti ini
menyebabkan  pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai
tingkat yang maksimum dan kemudian menurun. Dengan demikian pada hakikat nya
hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa hubungan diantara
tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan
dalam tiga tahap, yaitu:

a. tahap pertama:produksi total mengalami pertambahan yang semakin


cepat
b. tahap kedua:produksi total pertambahan nya semakin lambat
c. tahap ketiga:produksi total semakin berkurang

 Dalam Tabel. 9.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu


barang pertanian di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga
kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang
ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami pertambahan yang semakincepat apabila
tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaaan ini
kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama.

                Dalam tahap ini setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan


produksi yang lebih besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis
ekonomi keadaaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang semakin bertambah.
Dan dalam kolom (4) yaitu data produksi marjinal pada tahap pertama
menggambarkan keadaan tersebut. 
            Apabila tenaga kerja ditambah
dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5dan selanjutnya sampai ke 7, produksi
total tetap bertambah; tetapi jumlah pertambahannya semakin lama semakin sedikit.
Maka dalam keadaan ini produksi mencapai tahap kedua, yaitu keadaan dimana
produksi marjinal semakin berkurang. Maksudnya, setiap pertambahan pekerja akan
menghasilkan tambahan produksi kurang daripada tambahan produksi pekerja
sebelumnya.
                Pada tahap ke tiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah
produksi total, yaitu produksi total berkurang. Pada waktu tenaga kerja bertambah dari
7 menjadi 8, produksi total masih mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit.
Akan tetapi apabila satu lagi tenaga kerja ditambah-dari 8pekerja menjadi 9 pekerja,
produksi totalnya menurun. Produksi total berkuranglebihh lanjut apabila tenaga kerja
menjadi 10.
 Dalam Tabel. 9.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang
pertanian di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya
berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang
ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami pertambahan yang semakincepat apabila
tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaaan ini
kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama.
                Dalam tahap ini setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan
produksi yang lebih besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis
ekonomi keadaaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang semakin bertambah.
Dan dalam kolom (4) yaitu data produksi marjinal pada tahap pertama
menggambarkan keadaan tersebut. 
            Apabila tenaga kerja ditambah
dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5dan selanjutnya sampai ke 7, produksi
total tetap bertambah; tetapi jumlah pertambahannya semakin lama semakin sedikit.
Maka dalam keadaan ini produksi mencapai tahap kedua, yaitu keadaan dimana
produksi marjinal semakin berkurang. Maksudnya, setiap pertambahan pekerja akan
menghasilkan tambahan produksi kurang daripada tambahan produksi pekerja
sebelumnya.
                Pada tahap ke tiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah
produksi total, yaitu produksi total berkurang. Pada waktu tenaga kerja bertambah dari
7 menjadi 8, produksi total masih mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit.
Akan tetapi apabila satu lagi tenaga kerja ditambah-dari 8pekerja menjadi 9 pekerja,
produksi totalnya menurun. Produksi total berkuranglebihh lanjut apabila tenaga kerja
menjadi 10.

Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marjinal


  a) Kolom (4) menunjukkan nilai Produksi Marjinal yaitu tambahan produksi yang
diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan.apabila ΔL apabila
pertambahan,tenagakerja,ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka produ
ksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :

  b) Besarnya produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh

setiap pekerja, ditunjukkan dalam kolom (5). Apabila profuksi total adalah TP, jumlah
tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan
menggunakan npersamaan berikut.
Kurva Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marjinal

2.8.2 Teori produksi dengan dua faktor berubah
                Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi
yang dapat diubah jumlah nya . Misalkan yang dapat diubah adalah tenaga kerja dan
modal. Misalkan pula bahwa kedua faktor produksi yang dapat berubah ini dapat
ditukar-tukarkan penggunaannya; Yaitu Tenaga kerja dapat menggantikan modal atau
sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenaga kerja dan pembayaran per unit
kepada faktor modal diketahui, analisis tentang  bagaimana perusahaan akan
meminimumkan biaya dalam usaha nya untuk mencapai suatu tingkat produksi
tertentu dapat ditunjukan.
  2.8.2.1 Kurva Produksi Lama ( Isoquant )
            Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barang
sebanyak 1000 unit. Untuk memproduksi barang tersebut ia menggunakan
tenaga kerja dan modal yang penggunaannya dapat dipertukarkan. Dalam
tabel 9.2 digambarkan empat gabungan tenaga kerja dan modal yang akan
menghasilkan produksi sebanyak 1000 unit.TABEL 9.2Gabungan Tenaga
Kerja dan Modal untuk Menghasilkan 1000 Unit Produksi

            Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit


modal dapat menghasilkan produksi yang diinginkan tersebut.
            Gabungan B menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit
tenaga kerja dan 3 unit modal.
            Gabungan C menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 3 tenaga
kerja dan 2 unit modal.
            Akhirnya gabungan D menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah
6 unit tenaga kerja dan 1 unit modal.

 GAMBAR 9.2Kurva Produksi Sama


     Kurva IQ dalam gambar 9.2 dibuat berdasarkan gabungan
tenagakerja dan modal yang terdapat dalam tabel 9.2. Kurva tersebut
dinamakan kurva produksi sama atau isoquant. Ia menggambarkan
gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat
produksi tertentu.
            Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi terebut adalah 1000
unit. Di samping itu didapati kurva IQ1, IQ2, dan IQ3 yang terletak di atas
kurva IQ. Ketiga kurva-kurva lain tersebut menggambarkan tingkat
produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 unit,
3000unit, dan 4000 unit ( semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva,semakin
tinggi tingkat produksi yang ditunjukkan). Masing-masing kurva yang baru
tersebut menunjukkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang
diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi yang ditunjukkanny
2.8.2.2 Garis Biaya Sama ( Isocost)
            Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimumkan
keuntungan, perusahaan harus meminimumkan biaya produksi. Untuk
membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat
garis biaya sama atau isocost.Garis ini menggambarkan gabungan faktor-
faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya
tertentu. Untuk menentukan garis biaya sama data berikut diperlukan :
            - Harga faktor-faktor produksi yang digunakan
            - Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktorproduksi.

GAMBAR 9.3Garis Biaya Sama


           
            Berdasarkan contoh yang dibuat diatas misalkan upah tenagakerja

adalah Rp. 10.000 dan biaya modal per unit dan biaya modal per unit
adalah Rp. 20.000; sedangkan jumlah uang yang tersedia Rp. 80.000.
Garis TC dalam Gambar 9.3 menunjukkan gabungan -gabungan tenaga
kerja dan modal yang dapat  diperoleh dengan menggunakan Rp. 80.000
apabila upah tenagakerja dan biaya modal per unit adalah seperti yang
dimisalkan diatas. Uang tersebut, apabila digunakan untuk memperoleh
“modal” saja akan memperoleh 80.000/20.000 = 4 unit, dan kalua
digunakan untuk memperoleh tenaga kerja saja akan memperoleh
80.000/10.000 = 8 unit. 
            Seterusnya titik A pada TC menunjukkan dana sebanyak Rp. 80.000
dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit modal dan 4 pekerja. Dalam
Gambar 9.3 ditunjukkan beberapa garis biaya sama yang lain yaitu
TC1, TC2, dan TC3.Garis-garis itu menunjukkan garis biaya sama apabila
jumlah uang yang tersedia adalah Rp. 100.000, Rp. 120.000, dan Rp.
140.000.

            2.8.2.3 Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Produksi

GAMBAR 9.4Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Produksi

            Dalam Gambar 9.4 serentak ditunjukkan kurva produksi sama garis


biaya sama. Dengan penggabungan kedua kurva ini dapat dijelaskan hal-
hal berikut:
            1. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah
ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan memaksimumkan
produksi ?
            2. Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan,
keadaan yang bagaimanakah yang meminimumkan biaya ?

Memaksimumkan Produksi
            Dalam persoalan yang dinyatakan No. 1 dimisalkan biaya yang
dibelanjakan untuk membeli per unit modal adalah Rp. 15.000,upah tenaga
kerja adalah Rp. 10.000, dan biaya yang disediakan produsen adalah Rp.
300.000. Dengan uang sebanyak Rp.300.000 produsen dapat – sekiranya
iya membeli satu jenis factor produksi saja-memperoleh 20 unit modal atau
30 tenaga kerja.Garis biaya TC3 menggambarkan gabungan tenaga kerja
dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan uang yang tersedia.
Persoalannya sekarang, manakah gabungan yang akan menghasilkan
produksi yang paling maksimum ? Terdapat 5 titik yang terletak pada
berbagai kurva produksi sama yang
merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan dengan garis
TC2 yaitu A, B, C, D dan E.
            Dari kelima titik ini titik E terletak di kurva produksi sama yang
paling tinggi yaitu kurva produksi sama pada tingkat produksi sebanyak
2500 unit. Ini berarti gabungan yang diwujudkan oleh titik E akan
memaksimumkan jumlah produksi
yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp.300.000. Gabungan tersebut
terdiri dari 12 unit modal dan 12 tenaga kerja.

Meminimumkan Produksi
            Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan dalam No. 2,
perlu dibuat pemisahan mengenai tingkat produksi yang ingin dicapai.
Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1500unit. Dalam Gambar
9.4 keinginan ini digambarkan oleh kurva produksi sama IQ. Dapat dilihat
bahwa kurva itu dipotong atau disinggung oleh garis-garis biaya sama di 5
titik, yaitu titik A, B, Q,R, dan P.        Titik-titik ini menggambarkan
gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat digunakan untuk
menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan-
gabungan tersebut, yang manakah yang akan memakan biaya yang paling
murah? Yang biayanya paling minimum adalah gabungan yang
ditunjukkan oleh titik yang terletak pada garis biaya sama yang paling
rendah. Titik P adalah pada garis biaya sama ( yang menyinggung kurva
produksi samaIQ ) yang paling rendah, yaitu garis TC. Dengan demikian
titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan
membutuhkan biaya yang paling minimum untuk menghasilkan1500 unit.
Faktor produksi itu terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unitmodal, dan biaya
yang dikeluarkan adalah Rp. 210.000.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Organisasi perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 bentuk secara umum,
yaituPerusahaan Perseorangan, Perusahaan Perkongsian (Firma) dan Perser
oanTerbatas (PT), dimana masing-masing memiliki kelebihan dan
kelemahan yangmendasar. Selain itu ada beberapa bentuk lain organisasi
perusahaan, diantaranya :Perusahaan Milik Negara /BUMN dan
Perusahaan Koperasi

 Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai


unit-unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu
“mencapai keuntungan yangmaksimum” dengan menggunakan
faktor -faktor produksi dengan cara yang seefisien mungkin sehingga
“usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang
dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang paling efisien”.

 Dalam memperoleh keuntungan maksimum ada aspek yang harus


dipikir oleh produsen yaitu : fungsi produksi, dan peminimuman
biaya produksi.

     
DAFTAR PUSTAKA
  Sukirno, Sadono. 2005. MikroEkonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta.
Rajawali Pers.
            http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2015/08/fungsi-produksi.html
https://www.academia.edu/9858009/
PENGANTAR_MIKRO_EKONOMI_Teori_Produksi_dan_Kegiatan_Perusahaan_
https://industri.kontan.co.id/news/kinerja-produksi-dan-keuangan-freeport-
mcmoran-meningkat-di-kuartal-i-2018

Anda mungkin juga menyukai