Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

Kelompok 3

Ahmad Muhammad ( 722213622 )

Fidyanto Chandra Kirana ( 722213623 )

Ahmad Washil Fadilah ( 722213624 )

Badriyatul Huda ( 722213625 )

Intan Auliya ( 722213626 )

Aditya Dharma ( 722213627 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN

TAHUN AJARAN 2022/2023

UNIVERSITAS WIRARAJA MADURA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah tentang “Teori
Produksi dan Biaya Produksi” ini disusun sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro yang dosen
pengampunya yaitu, Bpk. Edy Purwanto, SE. M. Sc.

Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami
masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata
bahasa. Namun, kami tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat
kami harapkan dengan harapan sebagai masukan dalam perbaikan dan
penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk itu kami ucapkan
terimakasih.

Sumenep, 30 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan Masalah........................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................ 3

A. Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan....................................... 3


B. Perusahaan Ditinjau Dari Sudut Teori Ekonomi......................... 5
C. Fungsi Produksi........................................................................... 9
D. Fungsi Produksi Dengan Satu Faktor Produksi Berubah............ 10
E. Fungsi Produksi Dengan Dua Faktor Produksi Berubah............ 11

BAB 3 PENUTUP.................................................................................. 13

A. Kesimpulan.................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 15

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori tingkah laku kunsumen memberikan lakar belakang yang
penting di dalam memahami sifat permintaan para pembeli di pasar. Dari
analisi itu sekarang telah dapat di pahami alasan yang mendorong para
pembeli menaikkan parmintaanya terhadap suatu barang apabila harganya
turun dan menggurangkan pembeliuanya sekiranya harga naik. Sekarang
tiba waktunya untuk mengalihkan perhatian kenapa persoalan pernawaran,
yaitu melihat dan mempelajari sikap para produsen dalam menawarakan
barang yang di produksinya.
Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahhan dalam memprduksi
dan menawarkan barangnya di perlukan analisis ke atas berbagai aspek
kegiatan memproduksinya. Pertama-tama harus di analisis sampai di mana
faktor-faktor akan digunakan untuk menghasilkan barang yang akan di
produksiknya. Sesudah itu perlu pula dilihat bianya produksi untuk
menghasilkan barang-brang tersebut. Dan pada akhirnya perlu di analisis
bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjulan
produksinya dengan bianya produksinya yang di keluarkannya, untuk
menentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan yang
maksimum kepadanya. Dalam pembahasan ini yang dibuat hanya meliputi
urusan tentang bentuk-bentuk organisasi perusahaan dan analisis mengenai
hubungan di antara faktor-faktor produksi yang digunakan dengan tingkat
produksi yang akan di capai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bentuk-bentuk organisasi perusahaan?
2. Bagaimana perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi?
3. Bagaimana fungsi produksi?
4. Bagaimana fungsi teori produksi dengan satu faktor berubah?

iv
5. Bagaimana fungsi teori produksi dengan dua faktor berubah?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk organisasi perusahaan.
2. Untuk mengetahui perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi.
3. Untuk mengetahui fungsi produksi.
4. Untuk mengetahui teori produksi dengan satu faktor berubah.
5. Untuk mengetahui teori produksi dengan dua faktor berubah.

v
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan


1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang
terbanyak jumlahnya dalam setiap perekonomian. Tetapi
sumbangannya kepada keseluruhan produksi nasional tidaklah terlalu
besar (jauh lebih kecil dari perusahaan perseroan terbatas) karena
kebanyakan dari usaha tersebut dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu
modalnya tidak begitu besar dan begitu pula halnya dengan hasil
produksi dan penjualannya. Contoh-contoh dari perusahaan yang
seperti itu adalah penjual sate, restoran, toko kelontong, dan toko
makanan dan minuman. Keuntungan terpenting dari perusahaan
perseorangan adalah kebebasan yang tidak terbatas yang dimiliki
pemiliknya la sepenuhnya menguasai perusahaan tersebut dan dapat
melakukan apa pun tindakan yang dianggapnya akan menguntungkan
usahanya. Kelemahan utama dari perusahaan perseorangan adalah
modalnya kecil dan sukar untuk memperoleh pinjaman.
2. Perusahaan Perkongsian atau Firma
Organisasi perusahaan seperti ini adalah organisasi perusahaan
yang dimiliki oleh beberapa orang Mereka bersepakat untuk secara
bersama menjalankan suatu usaha dan membagi keuntungan yang
diperoleh berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama. Modal
perusahaan dikumpulkan dari anggota-anggota perkongsian itu.
Adakalanya mereka juga meminjam modal dari lembaga-lembaga
keuangan. Di samping kemungkinan memperoleh modal yang lebih
banyak, kebaikan lain dari perusahaan perkongsian adalah tanggung
jawab bersama di dalam menjalankan perusahaan. Setiap anggota
perkongsian mempunyai tugas untuk menjalankan dan
mengembangkan perusahaan yang mereka dirikan.

vi
3. Perseroan Terbatas
Dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang
dilakukannya, organisasi perusahaan yang berbentuk perseroan
terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling penting. Di negara-
negara maju sebagian besar hasil produksi nasional diciptakan oleh
perusahaan seperti ini. Perusahaan perusahaan besar kebanyakannya
berbentuk perseroan terbatas. Kebaikan yang terpenting dari perseroan
terbatas adalah di dalam kemampuannya memperoleh modal.
Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dapat mengumpulkan
modal secara mengeluarkan saham-suatu bentuk stirat berharga yang
menyatakan bahwa pemegangnya adalah menjadi salah seorang
pemilik perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Dengan
mengeluarkan saham-saham perusahaan, dan menjualnya kepada
masyarakat, perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal sebesar
yang diingini. Pemegang saham bebas untuk menentukan besarnya
saham yang dimilikinya. Kalau uangnya sedikit, sedikitlah saham yang
dibelinya dan kalau uangnya banyak, ia dapat membeli saham lebih
banyak. Kalau ia tidak mau lagi menjadi pemilik perusahaan itu orang
tersebut dapat dengan mudah menjual saham yang dimilikinya melalui
pasaran saham.
 Bentuk Lain Organisasi Perusahaan
a. Perusahaan Milik Negara
Perusahaan ini lebih dikenal sebagai BUMN (Badan Usaha
Milik Negara). Pada umumnya perusahaan negara dikelola
seperti perusahaan perseroan terbatas. Perbedaannya terletak
pada pemilikan perusahaan tersebut, yaitu saham-saham dari
perusahaan negara adalah dimiliki oleh pemerintah. Dengan
demikian pengurus perusahaan juga diangkat dan diperhentikan
oleh pemerintah. Perusahaan pemerintah berkecimpung di dalam
berbagai kegiatan ekonomi. Di hampir setiap negara perusahaan
pemerintah biasanya menjalankan kegiatan menyediakan jasa- a
yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat seperti perusahaan-

vii
perusahaan menyediakan listrik, air, hiburan radio dan televisi,
jasa pos dan telekomunikasi, dan perusahaan pengangkutan. Di
samping itu banyak pula yang menjalankan kegiatan-kegiatan
yang bersaing dengan kegiatan swasta. Beberapa contohnya
adalah perusahaan perkebunan, perusahaan bank perdagangan,
perusahaan asuransi, perusahaan minyak dan perusahaan
kontraktor jalan dan bangunan.
b. Perusahaan Koperasi
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan
bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk melindungi
kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat
dibedakan menjadi tiga jenis: koperasi konsumsi, koperasi
produksi dan koperasi kredit. Koperasi konsumsi menjalankan
kegiatan membeli barang-barang dan kemudian menjualnya
kepada para anggota. Keuntungan dari usaha ini kemudian
dibagikan kembali kepada para anggotanya. Koperasi produksi
berusaha agar hasil produksi para anggotanya dapat dijual
dengan harga yang tinggi dan tidak ditindas para tengkulak atau
para pembeli. Dan koperasi kredit adalah badan pinjam-
meminjam yang meminjamkan uang kepada para anggotanya
dengan tingkat bunga yang relatif rendah.

B. Perusahaan Ditinjau Dari Sudut Teori Ekonomi


Uraian yang baru saja dilakukan mengenai jenis-jenis badan usaha
dengan jelas telah menunjukka bahwa dalam suatu perekonomian,
perusahaan adalah tidak seragam bentuknya. Dalam teori ekonomi,
analisis yang dibuat tidak membedakan apakah perusahaan it perusahaan
pemerintah atau swasta dan apakah perusahaan swasta itu berbentuk
perusahus perseorangan atau perkongsian atau perseroan terbatas. Begitu
pula tidak dilakukan pembedaan d antara perusahaan kecil dan perusahaan
raksasa dan perusahaan pertanian, industri atau perdagangan Dalam teori
ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan

viii
usaha mempunyai tujuan yang sama, yaitu "mencapai keuntungan yang
maksimum". Untuk tujuan in ia menjalankan usaha yang bersamaan, yaitu
mengatur penggunaan faktor-faktor produksi dengan cara yang seefisien
mungkin sehingga "usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai
dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang paling
efisien".
 Tujuan Perusahaan : Memaksimumkan Keuntungan
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam
menganalisis kegiatan perusahaan adalah "mereka akan melakukan
kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat di mana keuntungan
mereka mencapai jumlah yang maksimum". Berdasarkan kepada
pemisalan ini dapat ditunjukkan pada tingkat kapasitas memproduksi
yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.
Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya
tujuan perusahaan Ada perusahaan yang menekankan kepada
volume penjualan dan ada pula yang memasukkan pertimbangan
politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai. Ada
pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk
mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang memperhatikan
tujuan mencari keuntungan yang maksimum. Memang beberapa
tujuan yang ditemui dalam praktek tersebut memberikan suatu
alasan untuk meragukan kesesuaian daripada pemisalan keuntungan
dalam menganalisis kegiatan perusahaan.
 Cara Mencapai Tujuan Memaksimumkan Keuntungan
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil
penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil
penjualan melebihi dari biaya produksi, dan kerugian akan dialami
apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi. Keuntungan
yang maksimum dicapai apabila perbedaan di antara hal penjualan
dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.
Syarat yang akan mewujudkan keadaan tersebut akan
diterangkan kemudian. Pada masa ini culaplah kalau terlebih dahulu

ix
diperkenalkan faktor-faktor yang menentukan besamya keuntungan
maksimum yang akan dicapai. Dalam usahanya untuk
memproduksikan barang-barang yang diperlukan masyarakat, dan
memperoleh keuntungan maksimum dari usaha tersebut, masalah
pokok yang harus dipecahkan prodiasen adalah: "Bagaimanakah
komposisi dari faktor-faktor produksi yang digunakan dan untuk
masing-masing faktor produksi tersebut berapakah jumlah yang akan
digunakan?" Dalam memecahkan persoalan ini dua aspek harus
dipikirkan, yaitu :
 Komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan
untuk menciptakan tingkat produksi yang tinggi?
 Komposisi faktor produkai yang bagaimana akan
meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk
mencapai saru tingkat produksi tertentu?
 Fungsi Produksi
Hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang diciptakannya dinamakan fungsi produksi. Faktor-
faktor produksi, seperti telah dijelaskan, dapat dibedakan kepada
empat galongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian
keusahawanan. Di dalam teori ekonomi. di dalam menganalisis
mengenai produloi, selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi
yang belakangan dinyatakan (tanah, modal dan keahlian
keusahawanan) adalah tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja
dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya.
Dengan demikian, di dalam menggambarkan hubungan di antara
faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai,
yang digambarkan adalah hubungan di antara jumlah tenaga kerja
yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.
 Peminimuman Biaya Produksi
Di dalam, memikirkan aspek yang kedua, yaitu menentukan
komposisi faktor produkai yang akan meminimumkan biaya
produksi, produsen perlu memperhatikan (1) besarnya pembayaran

x
kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan, dan (ii)
besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor
produksi yang ditambah tersebut.
Faktor produksi manakah yang harus ditambah? Sudah tentu
faktor produksi A, karena bayanya lebih murah tetapi tambahan hasil
penjualan adalah sama dengan yang diciptakan faktor produksi B.
Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa untuk meminimumkan
biaya (atau memaksimumkan hasil penjualan), prinsip yang harus
dipegang produsen adalah "mengambil unit tambahan faktor
produksi yang biaya per rupiahnya akan menghasilkan tambahan
nilai penjualan yang paling maksimum".
 Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan
kegiatan produksi, teori ekonomi membedakan jangka waktu analisis
kepada dua jangka waktu : jangka pendek dan jangka panjang
Analisis ke atas kegiatan memproduksi perusahaan dikatakan di
dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor produkti dianggap
tetap jumlahnya. Waktu yang dipandang sebagai jangka pendek
berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Dalam jangka
panjang semua faktor produk dapat mengalami perubahan. Ini berarti
bahwa dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah
jumlahnya kalau memang hal tersebut diperlukan. Di dalam jangka
panjang perusahaan dapat menyesuaikan dengan perubahan-
perubahan yang berlaku di pasar. Jumlah alat-alat produksi dapat
ditambah. penggunaan mesin-mesin dapat dirombak dan dipertinggi
efisiensinya, jenis-jenis barang baru dapat diproduksi, dan teknologi
produksi ditingkatkan.
 Firma dan Industri
Satu hal penting lain yang perlu diterangkan sebelum
membahas teori produksi dan teori biaya adalah perbedaan di antara
pengertian firma (perusahaan) dan industri. Dalam teori ekonomi
firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang menggunakan

xi
faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang
dibutuhkan masyarakat.
Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda
artinya dengan pengertian industri yang pada umumnya dimengerti
orang. Dalam pengertian yang umum industri pada hakikatnya
berarti perusahaan yang menjalankan operasi dalam bidang kegiatan
ekonomi yang tergolong ke dalam sektor sekunder Kegiatan seperti
itu antara lain ialah pabrik tekstil. pabrik perakit atau pembuat
mobil, dan pabrik pembuat minuman ringan. Dalam teori ekonomi
istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang
menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang
terdapat dalam suatu pasar. Sebagai contoh, kalau dikatakan indust
mobil maka yang dimaksudkan adalah berbagai perusahaan mobil
yang ada dalam pasar yang sedang dianalisis. Sedangkan kalau
dikatakan industri beras maka yang dimaksudkan adalah seluruh
produsen beras yang ada dalam pasar.

C. Fungsi Produksi
Telah dinyatakan sebelum ini bahwa fungsi produksi menunjukkan
sifat hubungan di antara aktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang
dihasilkan, Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah inpur dan
jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output. Fungsi produksi dalu
dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu seperti yang berikut:
Q=f (K. L. R. T)
di mana K adalah jumlah stok modal. L adalah jumlah tenaga kerja
dan ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan, R
adalah kekayaan alam, dan T adalah tingkat teknologi yang digunakan.
Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis
faktor-faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk
memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.

xii
D. Fungsi Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di
antara tingkat produk atau barang dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.
Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya
adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak
mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap tidak mengalami
perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya
adalah tenaga kerja.
 Hukum Hasil Lebih Yang Semakin Berkurang
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan
bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga
kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya
produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah
mencapai suatu tingkat tertentu produkt tambahan akan semakin
berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan
produk seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin
lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan
kemudian menurun. Dengan demikian pada hakikatnya hukum hasil
lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa hubungan di
antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan
dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu :
 Tahap pertama : Produksi total mengalami pertambahan yang
semakin cepat.
 Tahap kedua : Produksi total pertambahannya semakin lambat.
 Tahap ketiga : Produksi total semakin lama semakin berkurang.
 Produksi Total, Produksi Rata-Rata Dan Produksi Marjinal
Produksi marjinal, yaitu tambahan produksi yang diakibatkan
oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila AL
adalah pertambahan tenaga kerja, ATP adalah pertambahan produksi
toral, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut :

xiii
ATP
MP =
AL

Besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-


rata dihasilkan oleh setiap pekerja. Apabila produksi total adalah TP.
jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
TP
AP =
L

E. Fungsi Teori Produksi Dengan Dua Faktor Berubah


Analisis yang baru saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat
produksi akan mengalami perubahan apabila dimisalkan satu faktor
produksi, yaitu tenaga kerja, terus menerus ditambah tetapi faktor-faktor
produksi lainnya dianggap tetap jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah lagi.
Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi
yang dapat diubah jumlahnya.
 Kurva Produksi Sama ( ISOQUANT )
Kurva produksi sama atau isoquant menggambarkan
gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu
tingkat produksi tertentu.
 Garis Biaya Sama ( ISOCOST )
Garis biaya sama atau isocost menggambarkan gabungan
faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan
sejumlah biaya tertentu. Untuk dapat membuat garis biaya sma data
berikut diperlukan :
i. Harga faktor-faktor produksi yang digunakan
ii. Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor
produksi.
 Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Produksi
Dengan penggabungan keduanya ini dapat dijelaskan hal-hal
berikut :

xiv
1. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah
ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan
memaksimumkan produksi?
2. Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan,
keadaan yang bagaimanakah yang meminimumkan biaya?

xv
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dalam perekonomian terdapat berbagai organisasi perusahaan seperti
perusahaan perseorangan, perkongsian, perseroan terbatas, perusahaan
milik negara dan koperasi. Dalam teori ekonomi berbagai bentuk
perusahaan itu tidak dibeda-bedakan.
2. Tujuan kegiatan firma adalah untuk mencari keuntungan. Dalam
menganalisis kegiatan firma untuk mencari keuntungan, periode
analisis perlu dibedakan dalam dua jangka waktu: jangka pendek dan
jangka panjang. Dalam jangka pendek kebanyakan faktor-faktor
produksi adalah tetap. Hanya jumlah tenaga kerja (buruh) yang dapat
ditambah. Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat
ditambah.
3. Dalam analisis mengenai kegiatan firma-firma perlu dibedakan arti
firma dan industri, firma adalah suatu unit produksi yang
menghasilkan sesuatu barang. Sedangkan industri adalah semua firma
yang terdapat dalam sesuatu pasar barang.
4. Sebagai langkah permulaan untuk menerangkan kegiatan firma dalam
memproduksi dan mencari keuntungan, teori ekonomi menerangkan
tentang fungsi produksi dalam jangka pendek. Fungsi produksi jangka
pendek memisalkan hanya tenaga kerja yang dapat ditambah
jumlahnya. Faktor produksi yang lain dianggap tetap.
5. Kegiatan memproduksi dalam jangka pendek dipengaruhi oleh hukum
produksi marjinal yang semakin menurun/berkurang. Hukum ini
menyatakan, pada permulaannya, pada tahap awal dari proses
produksi, pertambahan seunit (seorang) tenaga kerja akan
meningkatkan produksi marjinal.
6. Analisis mengenai kegiatan memproduksi firma dapat pula dilakukan
dengan memperhatikan caranya firma memaksimumkan produksi atau

xvi
meminimumkan biaya.

DAFTAR PUSTAKA

xvii
Sukirno, Sadono. 2016. Mikroekonomi, Teori Pengantar. Penerbit PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.

xviii

Anda mungkin juga menyukai