Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TEORI PRODUKSI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi Mikro


Dosen Pengampu :
Dr. Saodin, M.M

Disusun oleh :
KELOMPOK 5

Dwi Nur Rahmawati 22010026


Delia Agustina 22010024
Bella Safira 22010023
Dewi Fitriana 22010025
Bangkit Tri Pamungkas 22010022

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
MUHAMMADIYAH KALIANDA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tema dari makalah ini adalah tentang “Teori Produksi”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen mata kuliah Teori Ekonomi Mikro yang telah memberikan
tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga
makalah ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.

Kalianda, 05 Desember 2023


Tertanda,

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................1


BAB I ................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN .............................................................................................................................3
1.1 Latar belakang ..................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 3
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 4
BAB II ...............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN ...............................................................................................................................5
2.1 BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN PERSEORANGAN .............................. 5
2.2 PERUSAHAAN DITINJAU DARI SUDUT TEORI EKONOMI ..................... 6
2.3 TEORI PRODUKSI DALAM ILMU EKONOMI ............................................. 7
2.4 FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI....................................................................... 8
2.5 KONSEPSI DARI SUATU FUNGSI PRODUKSI .......................................... 11
BAB III ............................................................................................................................................16
PENUTUP .......................................................................................................................................16
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 16
3.2 SARAN ............................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara kuantitas
produk dan faktor-faktor produksi yang digunakan, atau bisa disebut juga produksi
adalah suatu proses untuk mengubah barang input menjadi barang output.
Produksi merupakan urat nadi dalam kegiatan ekonomi. Dalam kehidupan
ekonomi, tidak akan pernah ada kegiatan konsumsi, distribusi, ataupun
perdagangan barang dan jasa tanpa di awali oleh proses produksi.
Secara umum produksi merupakan proses untuk menghasilkan suatu barang
dan jasa, atau proses peningkatan utility (nilai) suatu benda. Dalam istilah ekonomi,
produksi merupakan suatu proses (siklus) kegiatan-kegiatan ekonomi untuk
menghasilkan barang atau jasa tertentu dengan memanfaatkan faktor-faktor
produksi (amal/kerja, modal, tanah) dalam waktu tertentu.
Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi.
Kegiatan produksilah yang menghasilkan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi
oleh para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti,
demikian pula sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan jasa kegiatan produksi
melibatkan banyak faktor produksi. pada umumnya faktor produksi ini terdiri atas
alam, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan. Keempat faktor produksi ini bekerja
sama satu sama lainnya untuk menghasilkan barang dan jasa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja bentuk-bentuk perusahaan perseorangan?
2. Bagaimana tinjauan perusaahan dari sudut teori ekonomi?
3. Bagaimana teori produksi dalam ilmu ekonomi?
4. Apa faktor-faktor produksi?
5. Apa konsepsi dari suatu fungsi produksi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk perusahaan perorangan.
2. Untuk mengetahui tinjauan perusahaan dari sudut teori ekonomi.
3. Untuk mengetahui teori produksi dalam ilmu ekonomi.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor produksi.
5. Untuk mengetahui konsepksi dari suatu fungsi produksi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN PERSEORANGAN


Perusahaan perseorangan adalah jenis badan usaha yang dimiliki oleh satu
orang. Pemilik jenis usaha ini tidak hanya mengambil keuntungannya sendiri tetapi
juga bertanggung jawab penuh apabila mengalami kerugian.

Perusahaan perseorangan dibagi menjadi dua kelompok, seperti dikutip di


buku Teori Organisasi oleh Mahyuddin, yaitu :
1. Usaha Perseorangan Berizin
Badan usaha ini memiliki izin operasional dari departemen teknis.
Misalnya bila perusahaan perseorangan bergerak dalam bidang dagang,
maka dapat memiliki izin Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP), Surat
Izin Usaha Perdagangan.
2. Usaha Perseorangan Yang Tidak Memiliki Izin
Berikut ini adalah beberapa jenis perusahaan perseorangan yang
dijumpai dalam kegiatan kehidupan sehari-hari :
a. Bisnis Pertanian
Pada jenis usaha satu ini, sebagian besar usaha pertanian di pedesaan
dikelola secara terpisah. Modal usaha pertanian jenis ini terbatas, sebagian
besar petani memiliki lahan pertanian sendiri untuk diolah sendiri,
kemudian menjual hasil pertanian untuk mengembalikan modal dan
mendapat keuntungan.
b. Bisnis Perdagangan
Jenis usaha ini adalah kegiatan jual beli barang, tanpa melakukan
produksi, termasuk sebagai kegiatan jual beli itu, dengan tujuan
mendapatkan keuntungan.
Peluang usaha dagang sangat luas, melihat kemudahan dalam
melakukan bisnis. Berikut ini macam-macam jenis usaha dagang yang bisa
dilakukan secara perseorangan :
1) Pengecer, contohnya toko kelontong, kios pulsa, dan lainnya, atau bisa
juga yang lebih besar minimarket atau dalam bentuk direct selling.
2) Penjualan agen, misalnya memasok pengecer, dan mempunyai jaringan
luas dan bisa dilakukan online atau offline.
3) Dropshipping (reseller). Dropshipping tidak memerlukan modal besar,
sebab konsep dropshipping sebenarnya sebagai agen pemasaran, dengan
berbekal katalog produk.
4) Ekspor dan impor. Usaha ini perlu pembeli dari luar negeri atau sebaliknya

c. Bidang Jasa
Jenis usaha jasa memang memerlukan keahlian khusus, jenis usaha
di bidang jasa menyesuaikan keahlian dan bakat, bahkan kesenangan dari
pelaku usaha. Contohnya, jasa pengetikan, fotografer, salon, reparasi barang
elektronik, jasa desain grafis, content creator, dan lainnya.
d. Industri Kecil
Industri kecil membutuhkan keterampilan yang unik atau berbeda,
usaha jenis ini lebih kompleks, sebab menerapkan manajemen dagang dan
jasa.
Keterampilan usaha ini menjual barang atau jasa cara langsung
kepada konsumen perorangan atau kelompok, atau disebut B2C. Contoh
perusahaan perseorangan di bidang industri kecil, antara lain anyaman,
souvenir, industri rumah tangga, produksi tahu, tempe, susu kedelai, usaha
membuat makanan dan kua (catering).

2.2 PERUSAHAAN DITINJAU DARI SUDUT TEORI EKONOMI


Dalam teori ekonomi, analisis yang dibuat tidak membedakan antara
perusahaan pemerintah atau swasta dan apakah perusahaan swasta itu berbentuk
perusahaan perseorangan, perkongsian atau peseroan terbatas. Begitu pula tidak
dilakukan pembedaan diantara perusahaan kecil, perusahaan raksasa dan
perusahaan pertanian, industri atau perdagangan.
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-
unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu “mencapai keuntungan
yang maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan, yaitu
mengatur penggunaan faktor-faktor produksi dengan cara yang seefisien mungkin
sehingga “usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari
sudut ekonomi dipandang sebagai cara paling efisien”.

2.3 TEORI PRODUKSI DALAM ILMU EKONOMI


Teori Produksi adalah konsep dasar dalam ilmu ekonomi mikro yang
membentuk landasan analisis dalam ekonomi terkait produksi barang dan jasa.
Teori produksi menitik beratkan pada cara perusahaan memproduksi barang dan
jasa.
Teori produksi dalam ilmu ekonomi merupakan upaya untuk menjelaskan
prinsip-prinsip yang digunakan perusahaan bisnis untuk memutuskan berapa
banyak setiap komoditas yang dijualnya (“output” atau “produk”) yang akan
diproduksi, dan berapa banyak dari setiap jenis tenaga kerja, bahan mentah, barang
modal tetap, dan sebagainya (“input” atau “faktor produksi”) yang akan
digunakannya. Teori ini melibatkan beberapa prinsip ekonomi yang paling
mendasar. Hal ini mencakup hubungan antara harga barang dagangan dan harga
(upah atau sewa) dari faktor-faktor produktif yang digunakan untuk
memproduksinya dan juga hubungan antara harga barang dagangan dan faktor-
faktor produktif, di satu sisi, dan kuantitas dari barang-barang dagangan tersebut.
Serta faktor produktif yang diproduksi atau digunakan, di sisi lain.
Berbagai keputusan yang diambil suatu perusahaan bisnis mengenai
aktivitas produktifnya dapat diklasifikasikan ke dalam tiga lapisan dengan
kompleksitas yang semakin meningkat.
Lapisan pertama mencakup keputusan tentang metode memproduksi
sejumlah output tertentu di pabrik dengan ukuran dan peralatan tertentu. Hal ini
melibatkan masalah yang disebut minimalisasi biaya jangka pendek.
Lapisan kedua, termasuk penentuan jumlah produk yang paling
menguntungkan untuk diproduksi di pabrik tertentu, berkaitan dengan apa yang
disebut maksimalisasi keuntungan jangka pendek.
Lapisan ketiga, mengenai penentuan ukuran dan peralatan pabrik yang
paling menguntungkan, berkaitan dengan apa yang disebut maksimalisasi
keuntungan jangka panjang.

2.4 FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI


Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan
dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi
dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, Uang, sumber daya manusia,
dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam
diperluas cakupannya menjadi seluruh benda berwujud, baik langsung dari alam
maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai
faktor fisik. Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber
daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya
peran informasi pada era globalisasi ini. Secara total, saat ini ada lima hal yang
dianggap sebagai faktor produksi, yaitu sumber daya fisik, tenaga kerja, modal,
kewirausahaan, dan sumber daya informasi.
1. Sumber daya fisik
Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam
semesta dan bahan baku lainnya yang dapat digunakan dalam proses
produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan
baku.
2. Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi berbentuk manusia yang
secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi.
Hasil produksi yang dihasilkan oleh tenaga kerja bernilai ekonomis yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kemampuan tenaga kerja diukur berdasarkan tingkat usia. Tenaga
kerja akan dihitung sebagai faktor produksi ketika manusia memiliki
kemampuan untuk bekerja. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan
sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja,
terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga
kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan
berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat
kerjanya.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga
kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan
tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan
pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya,
misalnya dokter, arsitek, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga kerja terampil
adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau pelatihan di bidang-
bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya
tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja
tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak
membutuhkan pendidikan dan pelatihan dalam menjalankan pekerjaannya.
Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja
rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja
yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa.
Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga
kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam
kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir.
3. Modal
Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan
untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan
sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya.
Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua : modal sendiri
dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari
dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan.
Sementara itu, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar
perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal
konkret dan modal abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat
secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil,
dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak adalah
modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi
perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi
modal individu dan modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang
sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi
pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga
tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat
adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk
kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah
sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal
lancar. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara
berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara itu,
yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal yang habis digunakan
dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
4. Kewirausahaan
Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau kemampuan yang
digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi.
5. Sumber daya informasi
Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan
perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa
berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan,
dan data-data ekonomi lainnya.
2.5 KONSEPSI DARI SUATU FUNGSI PRODUKSI
1. Konsep dasar produksi
Dalam industri modern, aktivitas produksi bukan hanya mentransformasi
input menjadi output, tetapi sebagai aktivitas penciptaan nilai tambah.
Kebanyakan teori produksi berfokus pada efisiensi :
1) Memproduksi output semaksimal mungkin dengan tingkat penggunaan
input yang tetap
2) Memproduksi output pada tingkat tertentu dengan biaya produksi yang
seminimum mungkin
Sistem produksi modern lebih memfokuskan perhatian pada pendekatan
kedua, sebaliknya pada sistem produksi konvensional lebih memfokuskan
perhatian pada pendekatan pertama.
Secara konseptual, produksi diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu
1) Produksi jangka pendek (short-run production) terdapat satu atau lebih
input tetap (Fixed input)
2) Produksi jangka panjang (long-run production) semua input dalam proses
produksi merupakan input variabel (variable input)
Beberapa indikator pengukuran yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi
performansi sistem produksi adalah :
 Kuantitas output yang diproduksi = Q
 Kuantitas penggunaan input produksi , seperti: tenaga kerja (L), modal (K),
Energi (E), Material (M), dll
 Produk marjinal (Marginal product=MP) setiap input yang mengukur
tambahan output per unit tambahan input yang digunakan dalam proses
produksi, diukur sebagai : MPx = ∆ Q/ ∆ X. Jika input itu tenaga kerja, maka
MPL = ∆ Q/ ∆ L  Produk marjinal dari input sering digunakan untuk
mengukur produktivitas marjinal dari input tersebut.
 Produk rata-rata (average product = AP) dari setiap input yang mengukur
rata-rata output per unit input yang digunakan, diukur sebagai : AP = Q/X.
Jika input itu tenaga kerja (L), maka APL = Q/L. Produk rata-rata input
sering digunakan untuk mengukur produktivitas rata-rata input tersebut.
 Elastisitas produksi input (Ex) yang mengukur persentase perubahan output
(% ∆ Q) sebagai akibat persentase perubahan input (% ∆ X). Elastisitas
produksi input diukur sebagai
Ex = (% ∆Q)/(% ∆ X)
= (∆ Q/Q)/(∆ X/X)
= (∆ Q/ ∆ X) / (Q/X) =MPx/APx. Jika input L, mka EL = MPL /APL
Dari kelima indikator pengukuran tersebut, produk marjinal, produk rata-
rata, dan elastisitas produksi perlu dipahami lebih baik, karena merupakan indikator
penting dalam pembuatan keputusan produksi yang efektif dan efisien.

Hubungan antara MP, AP, E dan strategi pembuatan keputusan manajerial


ditunjukkan pada tabel 1 berikut

Situasi Elastisitas Akibat pada AP Keputusan


produksi

MP>AP E=MP/AP >1, AP meningkat Menambah penggunaan input


elastis

MP = E=MP/AP = 1, AP maksimum Tetap menggunakan input


AP unitary

MP<AP E=MP/AP < 1, AP menurun Menurunkan penggunaan input


inelastic

Ket: keputusan manajerial hanya berdasar pertimbangan teknis produksi,


belum ekonomi
Berdasarkan konsep pada tabel 1, maka dapat disusun strategi produksi
jangka pendek yang berorientasi pada peningkatan produktivitas input (misal
tenaga kerja) , berdasarkan informasi elastisitas output dari tenaga kerja. Hubungan
antara elastisitas output tenaga kerja dan produktivitas rata-rata tenaga kerja dapat
ditunjukkan pada tabel 2.
Elastisitas output Perubahan penggunaan input Dampak pada produktivitas
dari tenaga kerja tenaga kerja (∆ L) tenaga kerja (APL = Q/L)
(EL )

EL > 1  Meningkat  Meningkat


 Menurun  Menurun

EL = 1  Meningkat  Tetap (tidak berubah)


 Menurun  Tetap (tidak berubah)

EL < 1  Meningkat  Menurun


 Menurun  Meningkat

Tujuan utama produsen melakukan aktivitas produksi pada situasi


persaingan yang sangat kompetitif adalah untuk memproduksi sejumlah output
sesuai permintaan pasar dengan tingkat pengeluaran anggaran produksi yang
minimum  memenuhi persyaratan Efisiensi ekonomis, sekaligus teknis.

Berdasarkan konsep keseimbangan produsen, apabila suatu sistem produksi


menggunakan n jenis input, misal X1, X2, …, Xn serta harga masing-masing input
berturut-turut adalah Px1, Px2, …, Pxn, maka keseimbangan produsen yang
meminimumkan biaya total produksi akan tercapai dengan syarat Sebagai berikut

1. Kombinasi penggunaan input optimum :


MPx1/Px1 = MPx2/Px2 = ….= MPxn/Pxn

2. Biaya total produksi minimum :


C = Px1.X1 + Px2.X2 + ….. + Pxn.Xn
Apabila kondisi keseimbangan produsen yang menggunakan n jenis input
tidak tercapai, manajer harus melakukan tindakan koreksi dengan memperhatikan
jenis input apa yang harus dikurangi untuk meningkatkan nilai produk marginal
input tersebut dan jenis input apa yang harus ditambah untuk menurunkan nilai
produk marginal input tersebut.
Fungsi Produksi Cobb-Douglas
FP CD dapat digunakan untuk menganalisis kinerja sistem produksi
perusahaan dalam pereode jangka pendek maupun jangka panjang, dengan tujuan
memberikan informasi yang bermanfaat bagi perencanaan produksi yang efektif
dan efisien.
Apabila sistem produksi hanya menggunakan dua jenis input modal, dan
tenaga kerja, dalam pereode jangka panjang, fungsi produksi CD yang dapat
dibangun menggunakan model berikut:

Q = γ K αLβ

Q = output, K dan L adalah input modal dan tenaga kerja, γ(gamma) mengukur
tingkat efisiensi, α dan β masing-masing adalah elastisitas output dari modal dan
tenaga kerja.
Skala output produksi jangka panjang (return to scale) diukur melalui
penjumlahan nilai koefisien elastisitas ouput modal dengan elastisitas output tenaga
kerja, yaitu α + β
mjjj
Jika α + β > 1, berarti sistem produksi jangka panjang berada dalam kondisi skala output yang meningkat (increasing
return to scale)
Jika α + β =1, berarti sistem produksi jangka panjang berada dalam kondisi skala output yang konstan (constant return
to scale)
Jika α + β < 1, berarti sistem produksi jangka panjang berada dalam kondisi skala output yang menurun (decreasing
return to scale)

Tabel 3. Penggunaan Fungsi Produksi Cobb-Douglas berderajat satu dalam


pengukuran produktivitas sistem produksi

Output total (Q) Q = γ K αLβ


atau Q = γ K αL1- α
Produktivitas rata-rata APL = γ (K/L) α
tenaga kerja

α -1
Produktivitas rata-rata APK = γ (K/L)
modal

Produktivitas marjinal MPL = (1- α ) γ (K/L) α


tenaga kerja

α -1
Produktivitas marjinal MPK = α γ (K/L)
modal

Sumbangan relatif 1- α
tenaga kerja terhadap
output

Sumbangan relatif α
modal terhadap output

Parameter efisiensi γ

Pembatasan- γ > 0 dan 0 < α < 1


pembatasan pada
parameter C-D
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna
suatu barang dan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengubah input menjadi
output.
Setiap kegiatan produksi hendaknya untuk meningkatkan manfaat dari suatu
materi.dan ada target-target tertentu yang harus dicapai penggunaan faktor-faktor
produksi secara efisien tertuama yang berasal dari sumber daya, bertujuan untuk
menjaga keseimbangan alam. Penentuan upah harus didasarkan pada beberapa
kriteria seperti kebutuhan hidup, produktivitas dan kemampuan perusahaan.
Tujuan dari produksi salah satunya ada;ah untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan cara menghasilkan barang dan jasa. Untuk itu sebelum mencapai
tujuan yang diharapkan perlu di rencanakan dulu cara pengelolaan faktor produksi
tersebut.

3.2 SARAN
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan
pengetahuan penulis, akan tetapi makalah ini bisa memberikan sedikit gambaran
mengenai materi yang bersangkutan dengan teori produksi. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Detikpedia, “Perusahaana Perseorangan : Pengertian, Jenis, Ciri, kekurangan dan


kelebihan”, Diakses 07 Desember 2023.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6478167/perusahaan-
perseorangan-pengertian-jenis-ciri-kekurangan-dan-kelebihan
Britannica, “Theory of production”, Diakses 07 Desember 2023.
https://www.britannica.com/money/topic/theory-of-production
Taufik Nur Hidayat, “Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi”, Diakses 07
Desember 2023.
https://www.scribd.com/document/416262728/PERUSAHAAN-
DITINJAU-DARI-SUDUT-TEORI-EKONOMI-Taufik-nur-hidayat-docx
Wikipedia, “Faktor produksi,” Diakses 07 Desember 2023.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksi

Anda mungkin juga menyukai