Nama Kelompok:
1. Amalia Dewi P.N (1119190002)
2. Dewi Kurniati (1119190012)
3. Galuh Ega Mawarni (1119190020)
4. Nur Suci Rahayu (1119190045)
5. Sahla Saqilla (1119190051)
6. Shobihatul Mubarokah (1119190053)
7. Vida Panca Febriani (1119190058)
8. Wahyu Linda Sari (1119190064)
Dosen Pembimbing:
INA AGUSTIN M.Pd
NIDN. 0727088804
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Bentuk-Bentuk Wirausaha dan
Kewirausahaan Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................................1
BAB II ISI ..........................................................................................................................................2
2.1 Memahami Bentuk-Bentuk Kewirausahaan..................................................................................2
2.2 Memahami Ide Kewirausahaan......................................................................................................9
2.3 Memahami Sumber-Sumber Potensial Peluang Usaha .................................................................10
BAB III PENUTUP............................................................................................................................
3.1Kesimpulan.....................................................................................................................................
3.2Saran................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peluang usaha adalah suatu kejadian dimana sesorang atau sekelompok mendaptkan suatu
kesempatan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis.
Sebuah peluang usaha itu, esensinya adalah asas manfaat. Semua kondisi yang di tawarkan kepada
anda, adalah penawaran terhadap sebuah aktifitas bisnis yang pantas untuk anda geluti dan tentu
saja bisa memberikan keuntungan yang luar biasa kepada anda.
Jika peluang usaha yang dimaksud benar-benar di manfaatkan dan di kemas sedemikian
rupa sehingga bisa memberikan manfaat yang di harapkan.
Perlu juga di garis bawahi, bahwa peluang usaha baru adalah sebuah ruang kreasi yang
independent dan mandiri. Dan bukanlah sebuah kegiatan yang ikut-ikutan demi mengikuti sebuah
trend dan gaya hidup semata.
Seorang wirausahawan harus memiliki pemikiran kreatif dan inovatif untuk mendapatkan
hasil yang maksimal supaya tidak ada kendala dalam membuka usaha dan pemilihan bisnis yang
tepat dengan modal yang dimiliki oleh calon wirausahawan.
Banyak peluang yang di siasiakan, sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang
dapat melihat peluang dan yang melihatpun belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut.
hanya seorang wirausahawan yang dapat berpikir kriatif serta berani mengambil risiko itulah yang
dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluang.
Peluang usaha yang telah di ambil tentu akan memiliki konsekuensi bagi pengambil
keputusan. jika berhasil dapat dikatakan mendapat keuntungan, namun jika gagal maka itu bagian
dari resiko yang harus di hadapi. Namun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang
sangat berharga.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Bentuk-Bentuk Kewirausahaan
2. Apa Saja Ide Kewirausahaan
3. Bagaimana Sumber-Sumber Potensi Peluang Usaha
C. Tujuan Penelitian
1. Memahami Bentuk-Bentuk Kewirausahaan
2. Memahai Ide Kewirausahaan
3. Memahami Sumber-Sumber Potensial Peluang Usaha
1
BAB II
PEMBAHASAAN
1. BENTUK-BENTUK WIRAUSAHA
Bentuk kewirausahaan yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi berskala kecil dan menengah ada
5, yaitu:
A. Badan usaha industri
Badan usaha industri adalah badan usaha yang pekerjaannya mengolah bahan mentah menjadi
bahan jadi yang siap dikonsumsi.
Proses pengelolaan bahan dasar tersebut merupakan proses pengolahan bentuk barang jadi
yang menimbulka banyak manfaat. Misalnya: badan usaha industri itu bergerak pada industri
logam, industri tekstil, industri sepatu, industri kerajinan tangan, industri mobil, industri makana
assembilang, dan sebagainya.
B. Badan usaha perniagaan
Badan usaha perniagaan adalah badan usaha yang pengelolaan usahanya membeli barang-
barang untuk dijual kembali tanpa mengubah sifat barang. Badan usaha perniagaan merupakan
badan usaha yang bergerak dalam aktivitas menyalurkan dan menjual kembali dari produsen ke
tangan konsumen. Contoh badan usaha tersebut, antara lain ekspor-impor, grosir, agen, pedagang
eceran dan sebagainya.
2
menyewa jasa kepada orang lain atau badan usaha lainnya. Badan usaha jasa, dapat dipisahakan
menjadi badan usaha finansial dan badan usaha non finasial:
1. Badan usaha finansial
Badan usaha finansial selalu bergerak dalam bidang pemberian atau pelayanan jasa-
jasa kredit uang. Contoh badan usaha finansial, antara lain: bank, koperasi, asuransi
dan sebagainya.
2. Badan usaha jasa nonfinansial
Badan usaha jasa nonfinansial, aktivitas memberikan pelayanan jasa-jasa lain diluar
pemberian kredit uang atau permodalan.
Badan usaha ini, diantaranya sebagai berikut:
a) Badan usaha persewaan, misalnya persewaan alat-alat pesta, persewaan gudang,
persewaan kendaraan, dan sebagainya.
b) Badan usaha jasa hiburan, mislanya bioskop, panggung kesenian, dan sebagainya.
c) Badan usaha profesi, mislanya jasa angkutan public, jasa dokter, jasa arsitek, dan
sebagainya.
d) Badan usaha pertanggungan, misalanya jasa asuransi, jasa bank, dan sebainya.
3
2. Kekurangan badan usaha perseorangan:
a) Kemampuan manajemennya terbatas.
b) Resiko dalam usaha ditanggung sendiri
c) Kecakapan dan ketrampilan pimpinan sangat terbatas.
d) Modalnya terbatas dan kadang-kadang sangat sulit untuk menambahnya.
e) Tanggungjawab tidak terbatas, karena tidak ada pemisahan yang jelas antara
kekayaan badan usaha dan kekayaan milikn sendiri.
f) Kelangsungan hidup badan usaha kurang terjamin.
g) Keputusan kadang-kadadang kurang tepat
B. Badan persekutuan firma
Persekutuan firma adalah badan usaha yang didrikan oleh lebih dari satu orang untuk
menjalankan perusahaan dengan nama bersama, serta merekalah pemiliknya.
Tanggungjawab sekutu tidak terbatas pada jumlah modal yang disetorkannya. Jika perusahaan
menderita kerugian, maka seluruh kekayaan pribadi sekutu dapat dijaminkan untuk menutup
kerugian perusahaan. Untuk mendirikan persekutuan firma, mereka bersepakat membuat suatu
akta resmi atau akata di bawah tangan. Apabila mereka membuat akta resmi,
Akta pendirian persekutuan firma yang didaftarkan, harus memuat tentang:
Nama, nama kecil, kerjaan, dan tempat kediaman para anggota persekutuan
Penunjukan nama bersama dari persekutuan dan untuk usah umum
Penunjukan siapa yang berhak menandatangani atas nama persekutuan
Saat mulai dan akan berakhirnya persekutuan
1. Kelebihan persekutuan firma antara lain:
a) Prosedur pendiriannya relative rendah
b) Pembagian pekerjaan sesuai keahlian
c) Kebutuhan akan modal lebih terpenuhi
d) Resiko kerugian dapat dibagi beberapa orang anggota
e) Kemampuan untuk mencari kredit akan lebih besar
f) Kontuinitas perusahaan tidak tergantung pada seseorang
2. Kekurangan persekutuan firma antara lain:
a) Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota
b) Akibat tindakan seseorang anggota firma, akan menyebabkan terlibatnya anggota
lainnya
c) Kemungkinan timbulnya perselisihan paham antara paham pemilik atau pendiri
d) Kesatuan pendapat sukar dicapai, sehingga pengambilan keputusan sering kurang
tepat dan cepat
4
Contoh proses pendirian berikut pembagian keuntungan
Agar lebih jelas, di bawah ini diberikan contoh proses pendirian berikut pembagian
keuntungannya. Didin Jaenudin, Dadan Gunawan, dan Ny. Yayah Rodiah, sudah sepakat
mendirikan sebuah firma. Firma itu diberi nama Firma Sekawan yang usahanya bergerak dalam
bidang perdagangan tekstil. Modal yang disetorkan oleh masing-masing yaitu sebagai berikut:
Didin Jaenudin Rp. 6.000.000,00; Dadan Gunawan Rp. 4.000.000,00; sedangkan Ny. Yayah
Rodiah Rp. 5.000.000,00. Ada pun pembagian keuntungan atau kerugiannya didasarkan kepada
besar modalnya masing-masing yang disetor dengan perbandingan 60 : 40 : 50. Apabila
keuntungan yang diperoleh dalam satu tahun berjumlah Rp. 3.000.000,00, maka pembagian
keuntungan, untuk mereka bertiga adalah:
Didin Jaenudin : Dadan Gunawan : Ny.Yayah Rodiah :+Jumlah laba yang
dibagikan= Rp. 3.000.000,00
C. Persekutuan komanditer (CV)
Persekutuan komanditer (CV) adalah suatu perkumpulan di mana satu atau lebih
anggotanya mengikat diri untuk menyerahkan modalnya ke dalam peusahaan yang dijalankan oleh
satu orang atau lebih beberapa anggota lainnya, dengan nama bersama dan mereka merupakan
pemiliknya.
Dengan perkataan lainnya, persekutuan komanditer (CV) itu adalah suatun persekutuan
yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan uangnya
untuk dipakai dalam persekutuan. Para anggota persekutuan menyerahkan uangnya tidak perlu
sama besarnya.
1. Keanggotaan dalam persekutuan komanditer
Dalam persekutuan komanditer, kita mengenal 2 macam anggota yaitu:
a) Anggota yang hanya menyerahkan modalnya saja, tetapi ia tidak memimpin
perusahaan. Anggota ini disebut anggota pasif.
b) Anggota yang berhak memimpin persekutuan. Anggota ini disebut anggota aktif.
Anggota persekutuan pasif hanya bertanggungjawab terbatas sebesar modal yang
diserahkannya, sedangkan anggota persekutuan aktif bertanggungjawab tidak terbatas.
2. Di dalam persekutuan komanditer, kita mengenal tiga macam persekutuan yaitu:
a) Persekutuan komanditer asli, adalah persekutuan yang semula dipimpin oleh badan
usaha perseorangan. Karena ingin memperluas usahanya, maka ia memasukan orang
lain supaya msu ikut serta di dalam usaha memasukan atau menyerahkan modalnya
pada persekutuan.
b) Persekutuan komanditer campuran, adalah apabila persekutuan firma ingin
mengadakan penambahan modal baru dengan tidak usah turut ikut campur dalam
5
pimpinan perusahaan. Anggota baruy persekutuan disni, hanya menyerahkan
modalnya saja dengan mendapatkan hak-haknya, sedangkan pimpinan perusahaan
dipegang oleh anggota lama.
c) Persekutuan komanditer dengan saham, adalah apabila modal yang dibutuhkan
begitu besardan dibagi-bagi menjadi beberapa saham. Modal usaha dapat
dikumpulkan oleh beberapa orang yang ikut serta dengan tanggungjawab terbatas
dan anggota baru tidak menjadi pimpinan perusahaan.
3. Kebaikan-kebaikan persekutuan komanditer antara lain:
a) Pendiriannya relative agak mudah.
b) Modal yang dikumpulkan lebih banyak.
c) Manajemen perusahaan dapat dideversifikasikan.
d) Kesempatan untuk berkembang lebih besar.
e) Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
4. Kekurangan persekutuan komanditer antara lain:
a) Sukar untuk menarik kembali invertarisnya
b) Tanggungjawabnya tidak terbatas.
c) Kelangsungan perusahaan tidak tertentu
d) Harus membayar bunga modal kepada sekutu diam
Contoh proses pendirian persekutuan komanditer berikut permodalan dan pembagian
keuntungannya
Agar lebih jelas, di bawah ini dimuat contoh proses pendirian persekutuan komanditer (CV)
berikut permodalan dan pembagian keuntungannya.
Firma sekawan kepunyaan Didi Djaenudin, Dadan Gunawan, dan Ny. Yayah Rodiah, bermaksud
ingin memperluas usahanya dengan cara memperluas modalnya. Dipuutuskan oleh bersama firma
sekawan diubah menjadi Persekutuan Komanditer. Kebetulan sekali ada Sdr. Oman Saputra yang
bersedia menyetorkan modalnya Rp. 5.000.000,00 dan ia bertindak menjadi sekutu diam (pasif).
Akhirnya permodalan CV sekawan akan terkumpul menjadi:
ØModal dari Didin Djaenudin = Rp. 6.000.000,00
ØModal dari Dadan Gunawan = Rp. 4.000.000,00
ØModal dari Ny. Yayah Rodiah = Rp. 5.000.000,00
ØModal dari Oman Saputra = Rp. 5.000.000,00
Modal keseluruhan CV Sekawan akan berjumlah Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).
Mengenai keuntungan perusahaan, terlebih dahulu sekutu kerja (aktif) mendapatkan 5%,
sedangkan sekutu diam (pasif) mendapatkan bunga modal sebesar 10%. Sisa keuntungan
perusahaan dibagikan kepada sekutu kerja (aktif) dan sekutu diam (pasif) tidak akan memperolah
modal karena menderita kerugian.
6
Andaikata pada tahun 2005, CV Sekawan memperoleh keuntungan dari kegiatan usahanya
sebesar Rp. 3.950.000,00 (tiga juta Sembilan ratus lima puluh ribu rupiah), maka pembagiaan
keuntungannya sebagai berikut:
Jumlah keuntungan seluruhnya ………………… = Rp.3.950.000,00
Bunga modal:
Rp. 1.250.0000,00
D. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu perseroan yang mempoleh modalnya dengan
mengeluarkan sero-sero (saham), di mana tiap orang dapat memiliki satu atau lebih saham, serta
bertanggungjawab sebesar modal yang diberikan.
Tanda keikutsertaan seseorang sebagai pemilik adalah adanya saham yang dimilikinya.
Artinya makin besar jumlah saham yang dimiliknya, maka semakin besar pula andil dan
kedudukannya sebagai pemilik perusahaan. Adapun tanggungunjawab seorang pemegang
terhadap pihak ketiga terbetas pada modalnya sahamnya.
7
Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang berbadan hukum dan terdapat pemisahan
antara kekayaan perusahaan dan kekayaan pribadi pemiliknya. Mendirikan perseroan terbatas
(PT) harus dengan akta notaris dan harus ada izin dari Menteri Kehakiman dan umumkan dalam
Lembaran Berita Negara. Dalam akte pendiriannya, PT harus memuat tentang;
Nama perseroan dan tujuannya
Nama-nama pendiri perseroan serta alamatnya
Jumlah perseroan
Anggaran dasar perseroan
1. Kelebihan perseroan terbatas, antara lain:
a) Kelangsungan hidup perusahan lebih terjamin dan lebih lama
b) Tanggungjawabnya terbatas
c) Pengelolaannya usahanya efisien
d) Kebutuhan modal lebih besar dan mudah terpenuhi
e) Saham dapat diperjual belikan
2. Kekurangan perseroan terbatas, antara lian:
a) Biaya pendiriannya relatif mahal
b) Kurangnya komunikasi antara pemegang saham
c) Tidak ada rahasia mengenai perjualan saham
8
Pembagiannya adalah:
Direksi 20% x Rp. 11.000.000,00 = Rp 2.200.000,00
Cadangan 10% x Rp. 11.000.000,00 = Rp 1.100.000,00
Pemegang saham 60% x Rp. 11.000.000,00 = Rp 6.600.000,00
Dana sosial 5% x Rp. 11.000.000,00 = Rp. 550.000,00
Bonus 5% x Rp. 11.000.000,00 = Rp. 550.000,00-
= Rp.11.000.000,00
Di sini pemegang saham akan memperoleh Rp. 4.000.000,00, ditambah sebesar Rp.
6.600.000,00 = Rp. 10.600.000,00
1. IDE KEWIRAUSAHAAN
a) Pengalaman pribadi, dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi,baik saat bekerja
maupun dirumah. Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun
sekarang seringkali membuat seseoreang untuk melihat kemungkinan untuk
memodifikasi produk yang telah ada,memperbaiki pelayanan,menduplikasi konsep
dalam lokasi berbeda. Contohnya: Seseorang bekerja di jualan Bakso,setelah Dia
bekerja beberapa Tahun dia melihat bahwanya pengalaman bekerja pada saat bekerja
tersebut membuka peluang usaha ditempat/lokasi yang lain.
b) Minat, kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan menjadi usaha.
Contohnya: Seorang murid yang suka berolahraga ski mungkin dapat memulai usaha
penyewaan alat-alat ski. Dengan demikian, ia medapatkan penghasilan dari kegiatan
yang dia senangi.
c) Penemuan secara tidak sengaja, sumber ide awal baru lainnya iadalah penemuan secara
tidak sengaja,melibatkan sesuatu yang disebut serendipitas (kemampuan menemukan
sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat penemuan yang diinginkan secara
tidak sengaja.
d) Pencarian ide dengan penuh pertimbangan, sebuah ide awal dapat muncul dari
percobaan yang dilakukan oleh wirausahaan untuk menemukan ide baru. Usaha
pencarian yang sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut merangsang
kesiapan pikiran. Contohnya: wirausaha yang berpikir serius mengenai ide usaha baru
9
akan lebih dapat menerima ide baru dari beberapa sumber: Majalah,Tabloid,Seminar-
seminar dan Seperti yang kita lakukan 2 Minggu lalu.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami menyadari bahwa di dalam penulisan serta penyusunan makalah ini banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan. Kami selaku mahasiswa yang masih proses mengharap kritik serta
saran dari para pembaca, pakar penulis serta yang paling utama Dosen pengampu mata kuliah
Kewirausahaan.
11