Anda di halaman 1dari 14

“MAKALAH KEWIRAUSAHAAN”

“BENTUK WIRASAUSAHA DAN PELUANG USAHA”

Nama Kelompok:
1. Amalia Dewi P.N (1119190002)
2. Dewi Kurniati (1119190012)
3. Galuh Ega Mawarni (1119190020)
4. Nur Suci Rahayu (1119190045)
5. Sahla Saqilla (1119190051)
6. Shobihatul Mubarokah (1119190053)
7. Vida Panca Febriani (1119190058)
8. Wahyu Linda Sari (1119190064)

Dosen Pembimbing:
INA AGUSTIN M.Pd
NIDN. 0727088804

PROGAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Bentuk-Bentuk Wirausaha dan
Kewirausahaan Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. 

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................................1
BAB II ISI ..........................................................................................................................................2
2.1 Memahami Bentuk-Bentuk Kewirausahaan..................................................................................2
2.2 Memahami Ide Kewirausahaan......................................................................................................9
2.3 Memahami Sumber-Sumber Potensial Peluang Usaha .................................................................10
BAB III PENUTUP............................................................................................................................
3.1Kesimpulan.....................................................................................................................................
3.2Saran................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Peluang usaha adalah suatu kejadian dimana sesorang atau sekelompok mendaptkan suatu
kesempatan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis.
Sebuah peluang usaha itu, esensinya adalah asas manfaat. Semua kondisi yang di tawarkan kepada
anda, adalah penawaran terhadap sebuah aktifitas bisnis yang pantas untuk anda geluti dan tentu
saja bisa memberikan keuntungan yang luar biasa kepada anda.
Jika peluang usaha yang dimaksud benar-benar di manfaatkan dan di kemas sedemikian
rupa sehingga bisa memberikan manfaat yang di harapkan.
Perlu juga di garis bawahi, bahwa peluang usaha baru adalah sebuah ruang kreasi yang
independent dan mandiri. Dan bukanlah sebuah kegiatan yang ikut-ikutan demi mengikuti sebuah
trend dan gaya hidup semata.
Seorang wirausahawan harus memiliki pemikiran kreatif dan inovatif untuk mendapatkan
hasil yang maksimal supaya tidak ada kendala dalam membuka usaha dan pemilihan bisnis yang
tepat dengan modal yang dimiliki oleh calon wirausahawan.
Banyak peluang yang di siasiakan, sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang
dapat melihat peluang dan yang melihatpun belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut.
hanya seorang wirausahawan yang dapat berpikir kriatif serta berani mengambil risiko itulah yang
dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluang.
Peluang usaha yang telah di ambil tentu akan memiliki konsekuensi bagi pengambil
keputusan. jika berhasil dapat dikatakan mendapat keuntungan, namun jika gagal maka itu bagian
dari resiko yang harus di hadapi. Namun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang
sangat berharga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Bentuk-Bentuk Kewirausahaan
2. Apa Saja Ide Kewirausahaan
3. Bagaimana Sumber-Sumber Potensi Peluang Usaha

C. Tujuan Penelitian
1. Memahami Bentuk-Bentuk Kewirausahaan
2. Memahai Ide Kewirausahaan
3. Memahami Sumber-Sumber Potensial Peluang Usaha

1
BAB II
PEMBAHASAAN

1. BENTUK-BENTUK WIRAUSAHA
Bentuk kewirausahaan yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi berskala kecil dan menengah ada
5, yaitu:
A. Badan usaha industri
Badan usaha industri adalah badan usaha yang pekerjaannya mengolah bahan mentah menjadi
bahan jadi yang siap dikonsumsi.
Proses pengelolaan bahan dasar tersebut merupakan proses pengolahan bentuk barang jadi
yang menimbulka banyak manfaat. Misalnya: badan usaha industri itu bergerak pada industri
logam, industri tekstil, industri sepatu, industri kerajinan tangan, industri mobil, industri makana
assembilang, dan sebagainya.
B. Badan usaha perniagaan
Badan usaha perniagaan adalah badan usaha yang pengelolaan usahanya membeli barang-
barang untuk dijual kembali tanpa mengubah sifat barang. Badan usaha perniagaan merupakan
badan usaha yang bergerak dalam aktivitas menyalurkan dan menjual kembali dari produsen ke
tangan konsumen. Contoh badan usaha tersebut, antara lain ekspor-impor, grosir, agen, pedagang
eceran dan sebagainya.

C. Badan usaha agraris


Badan usaha agraris adalah badan usaha yang bergerak dalam pengolahan dalam usaha tanah.
Misalnya: pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan lain sebagainya. Badan usaha agraris
sangat erat hubungannya dengan keadaan alam, misalnya iklim, cuaca, keadaan tanah dan
sebagainya. Dengan perkataan lainnya, badan usaha agraris itu merupakan badan usaha yang
mengolah dan memanfaatkan bantuan alam, sehinnga barang yang diolahnya itu banyak
manfaatnya untuk kepentingan konsumen.
D. Badan usaha ekstraktif
Badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang mengolah dan mengelola penggalian,
mengambil, serta mengumpulkan kekayaan dari alam yang sudah tersedia sebelumnya. Contoh
badan usaha ekstraktif, antara lain: pertambangan, pembuatan garem, pembuatan migas, dan
sebainya. Barang-barang yang sudah tersedia dari pertambangan, di antaranya timah, batu bara,
minyak, aspal, perak, emas, tembaga, seng, besi, baja, dan sebainya.
E. Badan usaha jasa
Badan usaha jasa adalah badan usaha yang aktivitasnya usahanya bergerak dalam bidang
pemberian atau pelayanan jasa pada konsumen. Badan usaha ini, hanya memberikan atau

2
menyewa jasa kepada orang lain atau badan usaha lainnya. Badan usaha jasa, dapat dipisahakan
menjadi badan usaha finansial dan badan usaha non finasial:
1. Badan usaha finansial
Badan usaha finansial selalu bergerak dalam bidang pemberian atau pelayanan jasa-
jasa kredit uang. Contoh badan usaha finansial, antara lain: bank, koperasi, asuransi
dan sebagainya.
2. Badan usaha jasa nonfinansial
Badan usaha jasa nonfinansial, aktivitas memberikan pelayanan jasa-jasa lain diluar
pemberian kredit uang atau permodalan.
Badan usaha ini, diantaranya sebagai berikut:
a) Badan usaha persewaan, misalnya persewaan alat-alat pesta, persewaan gudang,
persewaan kendaraan, dan sebagainya.
b) Badan usaha jasa hiburan, mislanya bioskop, panggung kesenian, dan sebagainya.
c) Badan usaha profesi, mislanya jasa angkutan public, jasa dokter, jasa arsitek, dan
sebagainya.
d) Badan usaha pertanggungan, misalanya jasa asuransi, jasa bank, dan sebainya.

2. Bentuk-bentuk badan usaha dilihat dari legilitas hukum


A. Badan usaha perseorangan
Badan usaha perseorangan adalah badan usaha yang didirikan oleh seseorang dan ia sendiri
yang memimpin, pemiliknya, serta bertanggungjawab atas segala perkerjaannya. Dengan
perkataan lain, badan usaha perseorangan itu merupakan badan usaha yang dikelola dan diawasi
seseorang. Karena modal usaha itu milik seorang, maka segala keuntungan yang diperoleh
miliknya.Demikian pula segala kerugian atau resiko yang dideritanya, menjadi tanggungjawab
sendiri. Bentuk usaha perseorang adalah bentuk usaha yang banyak dipilih oleh masyarakat,
karena produser pendiriannya sangat sederhana dan tidak banyak birokrasi.
1. Kelebihan badan usaha perseorangan:
a) Mudah didirikan dan mudah dibubarkan.
b) Mudah mengambil suatu keputusan.
c) Produser pendiriannya sangat sederhana.
d) Ada kebebasan di dalam pengelolaannya.
e)  Biaya mengurus organisasi relative kecil atau sederhana.
f) Rahasia perusahaan terjamin.
g) Keuntungan laba jatuh kepada seorang atau pemilik.
h) Pengawasan badan usaha terpuasat pada satu orang.
i) Mudah mengadakan perubahan dalam pengelolaan usaha

3
2. Kekurangan badan usaha perseorangan:
a) Kemampuan manajemennya terbatas.
b) Resiko dalam usaha ditanggung sendiri
c) Kecakapan dan ketrampilan pimpinan sangat terbatas.
d) Modalnya terbatas dan kadang-kadang sangat sulit untuk menambahnya.
e) Tanggungjawab tidak terbatas, karena tidak ada pemisahan yang jelas antara 
kekayaan badan usaha dan kekayaan milikn sendiri.
f) Kelangsungan hidup badan usaha kurang terjamin.
g) Keputusan kadang-kadadang kurang tepat
B. Badan persekutuan firma
Persekutuan firma adalah badan usaha yang didrikan oleh lebih dari satu orang untuk
menjalankan perusahaan dengan nama bersama, serta merekalah pemiliknya.
Tanggungjawab sekutu tidak terbatas pada jumlah modal yang disetorkannya. Jika perusahaan
menderita kerugian, maka seluruh kekayaan pribadi sekutu dapat dijaminkan untuk menutup
kerugian perusahaan. Untuk mendirikan persekutuan firma, mereka bersepakat membuat suatu
akta resmi atau akata di bawah tangan. Apabila mereka membuat akta resmi,
Akta pendirian persekutuan firma yang didaftarkan, harus memuat tentang:
 Nama, nama kecil, kerjaan, dan tempat kediaman para anggota persekutuan
 Penunjukan nama bersama dari persekutuan dan untuk usah umum
 Penunjukan siapa yang berhak menandatangani atas nama persekutuan
 Saat mulai dan akan berakhirnya persekutuan
1. Kelebihan persekutuan firma antara lain:
a) Prosedur pendiriannya relative rendah
b) Pembagian pekerjaan sesuai keahlian
c) Kebutuhan akan modal lebih terpenuhi
d) Resiko kerugian dapat dibagi beberapa orang anggota
e) Kemampuan untuk mencari kredit akan lebih besar
f) Kontuinitas perusahaan tidak tergantung pada seseorang
2. Kekurangan persekutuan firma antara lain:
a) Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota
b) Akibat tindakan seseorang anggota firma, akan menyebabkan terlibatnya anggota
lainnya
c)  Kemungkinan timbulnya perselisihan paham antara paham pemilik atau pendiri
d) Kesatuan pendapat sukar dicapai, sehingga pengambilan keputusan sering kurang
tepat dan cepat

4
 Contoh proses pendirian berikut pembagian keuntungan
Agar lebih jelas, di bawah ini diberikan contoh proses pendirian berikut pembagian
keuntungannya. Didin Jaenudin, Dadan Gunawan, dan Ny. Yayah Rodiah, sudah sepakat
mendirikan sebuah firma. Firma itu diberi nama Firma Sekawan yang usahanya bergerak dalam
bidang perdagangan tekstil. Modal yang disetorkan oleh masing-masing yaitu sebagai berikut:
Didin Jaenudin Rp. 6.000.000,00; Dadan Gunawan Rp. 4.000.000,00; sedangkan Ny. Yayah
Rodiah Rp. 5.000.000,00. Ada pun pembagian keuntungan atau kerugiannya didasarkan kepada
besar modalnya masing-masing yang disetor dengan perbandingan 60 : 40 : 50. Apabila
keuntungan yang diperoleh dalam satu tahun berjumlah Rp. 3.000.000,00, maka pembagian
keuntungan, untuk mereka bertiga adalah:
     Didin Jaenudin : Dadan Gunawan : Ny.Yayah Rodiah :+Jumlah laba yang
dibagikan= Rp.  3.000.000,00

C. Persekutuan komanditer (CV)
Persekutuan komanditer (CV) adalah suatu perkumpulan di mana satu atau lebih
anggotanya mengikat diri untuk menyerahkan modalnya ke dalam peusahaan yang dijalankan oleh
satu orang atau lebih beberapa anggota lainnya, dengan nama bersama dan mereka merupakan
pemiliknya.
Dengan perkataan lainnya, persekutuan komanditer (CV) itu adalah suatun persekutuan
yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan uangnya
untuk dipakai dalam persekutuan. Para anggota persekutuan menyerahkan uangnya tidak perlu
sama besarnya.
1. Keanggotaan dalam persekutuan komanditer
Dalam persekutuan komanditer, kita mengenal 2 macam anggota yaitu:
a) Anggota yang hanya menyerahkan modalnya saja, tetapi ia tidak memimpin
perusahaan. Anggota ini disebut anggota pasif.
b) Anggota yang berhak memimpin persekutuan. Anggota ini disebut anggota aktif.
Anggota persekutuan pasif hanya bertanggungjawab terbatas sebesar modal yang
diserahkannya, sedangkan anggota persekutuan aktif bertanggungjawab tidak terbatas.
2. Di dalam persekutuan komanditer, kita mengenal tiga macam persekutuan yaitu:
a) Persekutuan komanditer asli, adalah persekutuan yang semula dipimpin oleh badan
usaha perseorangan. Karena ingin memperluas usahanya, maka ia memasukan orang
lain supaya msu ikut serta di dalam usaha memasukan atau menyerahkan modalnya
pada persekutuan.
b) Persekutuan komanditer campuran, adalah apabila persekutuan firma ingin
mengadakan penambahan modal baru dengan tidak usah turut ikut campur dalam

5
pimpinan perusahaan. Anggota baruy persekutuan disni, hanya menyerahkan
modalnya saja dengan mendapatkan hak-haknya, sedangkan pimpinan perusahaan
dipegang oleh anggota lama.
c) Persekutuan komanditer dengan saham, adalah apabila modal yang dibutuhkan
begitu besardan dibagi-bagi menjadi beberapa saham. Modal usaha dapat
dikumpulkan oleh beberapa orang yang ikut serta dengan tanggungjawab terbatas
dan anggota baru tidak menjadi pimpinan perusahaan.
3. Kebaikan-kebaikan persekutuan komanditer antara lain:
a) Pendiriannya relative agak mudah.
b) Modal yang dikumpulkan lebih banyak.
c) Manajemen perusahaan dapat dideversifikasikan.
d)  Kesempatan untuk berkembang lebih besar.
e) Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
4. Kekurangan persekutuan komanditer antara lain:
a) Sukar untuk menarik kembali invertarisnya
b) Tanggungjawabnya tidak terbatas.
c) Kelangsungan perusahaan tidak tertentu
d) Harus membayar bunga modal kepada sekutu diam
 Contoh proses pendirian persekutuan komanditer berikut permodalan dan pembagian
keuntungannya
Agar lebih jelas, di bawah ini dimuat contoh proses pendirian persekutuan komanditer (CV)
berikut permodalan dan pembagian keuntungannya.
Firma sekawan kepunyaan Didi Djaenudin, Dadan Gunawan, dan Ny. Yayah Rodiah, bermaksud
ingin memperluas usahanya dengan cara memperluas modalnya. Dipuutuskan oleh bersama firma
sekawan diubah menjadi Persekutuan Komanditer. Kebetulan sekali ada Sdr. Oman Saputra yang
bersedia menyetorkan modalnya Rp. 5.000.000,00 dan ia bertindak menjadi sekutu diam (pasif).
Akhirnya permodalan CV sekawan akan terkumpul menjadi:
ØModal dari Didin Djaenudin          = Rp. 6.000.000,00
ØModal dari Dadan Gunawan          = Rp. 4.000.000,00
ØModal dari Ny. Yayah Rodiah       = Rp. 5.000.000,00
ØModal dari Oman Saputra              = Rp. 5.000.000,00
Modal keseluruhan CV Sekawan akan berjumlah Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).
Mengenai keuntungan perusahaan, terlebih dahulu sekutu kerja (aktif) mendapatkan 5%,
sedangkan sekutu diam (pasif) mendapatkan bunga modal sebesar 10%. Sisa keuntungan
perusahaan dibagikan kepada sekutu kerja (aktif) dan sekutu diam (pasif) tidak akan memperolah
modal karena menderita kerugian.

6
Andaikata pada tahun 2005, CV Sekawan memperoleh keuntungan dari kegiatan usahanya
sebesar Rp. 3.950.000,00 (tiga juta Sembilan ratus lima puluh ribu rupiah), maka pembagiaan
keuntungannya sebagai berikut:
Jumlah keuntungan seluruhnya …………………         = Rp.3.950.000,00
Bunga modal:

1. Didin Djaenudin          5% x Rp. 6.000.000,00       = Rp.   300.000,00


2. Dadan Gunawan         5% x Rp. 4.000.000,00       = Rp.   200.000,00
3. Ny. Yayah rodiah        5% x Rp. 5.000.000,00       = Rp.   250.000,00
4. Oman Saputra              10% x Rp. 5.000.000,00     = Rp.   500.000,00+

Rp. 1.250.0000,00

Jumlah bungsa modal ……….……....          = Rp.2.700.000,00


Sisa keuntungan CV “Sekawan” Tahun 2005    =Rp. 2.700.000,00
Sisa keuntungan tersebut dibagikan pada sekutu kerja, sebagai berikut:
Sisa keuntungan CV Sekawan pada tahun 2005           =Rp. 2.700.000,00
Dibagikan kepada :
Didin Djaenudin                                                         =Rp.1.080.000,00
Dadan Gunawan                                                         =Rp.    720.000,00
Ny.YayahRodiah                                                        =Rp.    900.000,00
                                                                                    =Rp.2.700.000,00
Maka keuntungan masing-masing sekutu CV Sekawan itu, adalah sebagai berikut :
Didin Djaenudin   : Rp 300.000,00 + 1.080.000,00 =Rp 1.380.000,00
Dadan gunawan    : Rp 200.000,00 + 1.080.000,00 =Rp 1.280.000,00
Ny.Yayah Rodiah : Rp 250.000,00 + 1.080.000,00 =Rp 1.330.000,00+
Jumlah keuntungan seluruhnya                                =Rp.4.490.000,00

D. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu perseroan yang mempoleh modalnya dengan
mengeluarkan sero-sero (saham), di mana tiap orang dapat memiliki satu atau lebih saham, serta
bertanggungjawab sebesar modal yang diberikan.
Tanda keikutsertaan seseorang sebagai pemilik adalah adanya saham yang dimilikinya.
Artinya makin besar jumlah saham yang dimiliknya, maka semakin besar pula andil dan
kedudukannya sebagai pemilik perusahaan. Adapun tanggungunjawab seorang pemegang
terhadap pihak ketiga terbetas pada modalnya sahamnya.

7
Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang berbadan hukum dan terdapat pemisahan
antara kekayaan perusahaan dan kekayaan pribadi pemiliknya. Mendirikan perseroan terbatas
(PT) harus dengan akta notaris dan harus ada izin dari Menteri Kehakiman dan umumkan dalam
Lembaran Berita Negara. Dalam akte pendiriannya, PT harus memuat tentang;
 Nama perseroan dan tujuannya
 Nama-nama pendiri perseroan serta alamatnya
 Jumlah perseroan
 Anggaran dasar perseroan
1. Kelebihan perseroan terbatas, antara lain:
a) Kelangsungan hidup perusahan lebih terjamin dan lebih lama
b) Tanggungjawabnya terbatas
c) Pengelolaannya usahanya efisien
d) Kebutuhan modal lebih besar dan mudah terpenuhi
e) Saham dapat diperjual belikan
2. Kekurangan perseroan terbatas, antara lian:
a) Biaya pendiriannya relatif mahal
b) Kurangnya komunikasi antara pemegang saham
c) Tidak ada rahasia mengenai perjualan saham

 Contoh proses pembahagiaan keuntungan dalam perseroan terbatas


Agar lebih jelas, di bawah ini dibuat contoh proses pembagian keuntungan perseroan
terbatas (PT):
PT Bahagia Jaya pada tahun 2005, memperoleh keuntungan Rp. 15.000.000,00 (lima juta
rupiah). Modal seluruhnya Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan baru disetor 80%.
Adapun pembagian keuntungannya atau labanya ditentukan sebagai berikut:
 Dibayarkan dahulu bunga modal 5% dari modal yang disetor
 Sisanya dibagikan 60% untuk para pemegang saham
 Diperuntukkan untuk cadangan sebesar 10%
 Dipergunakan untuk dana social sebesar 5%
 Bagian untuk direksi sebesar 20%
 Dibagikan untuk bonus para karyawan sebesar 5%
 Di sini pembagian keuntungan/laba perusahaan akan tampak sbb:
Jumlah laba keseluruhan                                               = Rp.15.000.000,00
Bunga modal/laba                                                         = Rp. 4.000.000,00                            -
Sisa keuntungan laba                                                    =Rp. 11.000.000,00

8
Pembagiannya adalah:
Direksi                      20% x Rp. 11.000.000,00            = Rp 2.200.000,00
Cadangan                 10% x Rp. 11.000.000,00            = Rp 1.100.000,00
Pemegang saham      60% x Rp. 11.000.000,00            = Rp 6.600.000,00
Dana sosial               5%   x Rp. 11.000.000,00            = Rp.   550.000,00
Bonus                       5%   x Rp. 11.000.000,00            = Rp.   550.000,00-         
= Rp.11.000.000,00
Di sini pemegang saham akan memperoleh Rp. 4.000.000,00, ditambah sebesar Rp.
6.600.000,00 = Rp. 10.600.000,00 

2. IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN

1. IDE KEWIRAUSAHAAN

Karena memulai wirausahaan diawali dengan ide ide.marilah kita mempertimbangkan


beberapa sumber inspirasi ide-ide baru. Beberapa penelitian telah berusaha mencoba
menemukan tempat bermulanya ide penderian wirauhaan. Salah penelitian yang dilakukan
oleh National Federtion of Independent Business Faoundation, yang menemukan bahwa:

a) Pengalaman pribadi, dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi,baik saat bekerja
maupun dirumah. Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun
sekarang seringkali membuat seseoreang untuk melihat kemungkinan untuk
memodifikasi produk yang telah ada,memperbaiki pelayanan,menduplikasi konsep
dalam lokasi berbeda. Contohnya: Seseorang bekerja di jualan Bakso,setelah Dia
bekerja beberapa Tahun dia melihat bahwanya pengalaman bekerja pada saat bekerja
tersebut membuka peluang usaha ditempat/lokasi yang lain.
b) Minat, kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan menjadi usaha.
Contohnya: Seorang murid yang suka berolahraga ski mungkin dapat memulai usaha
penyewaan alat-alat ski. Dengan demikian, ia medapatkan penghasilan dari kegiatan
yang dia senangi.
c) Penemuan secara tidak sengaja, sumber ide awal baru lainnya iadalah penemuan secara
tidak sengaja,melibatkan sesuatu yang disebut serendipitas (kemampuan menemukan
sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat penemuan yang diinginkan secara
tidak sengaja.
d) Pencarian ide dengan penuh pertimbangan, sebuah ide awal dapat muncul dari
percobaan yang dilakukan oleh wirausahaan untuk menemukan ide baru. Usaha
pencarian yang sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut merangsang
kesiapan pikiran. Contohnya: wirausaha yang berpikir serius mengenai ide usaha baru

9
akan lebih dapat menerima ide baru dari beberapa sumber: Majalah,Tabloid,Seminar-
seminar dan Seperti yang kita lakukan 2 Minggu lalu.

3. SUMBER SUMBER POTENSIAL PELUANG USAHA


Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam
penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara Menciptakan produk baru dan
berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam,
menaksi biaya awal, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi. Menciptakan Produk
Baru dan Berbeda Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu
wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar.
 Ada 2 unsur pasar yang perlu diperhatikan:
a) Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
b) Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
 Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada kemampuan wirausaha
untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek:
a) Analisis pasar
b) Analisis serta tingkah laku pesaing
c) Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dianggap
dapat menciptakan peluang Mengamati Pintu Peluang Pintu peluang usaha baru dapat
diperoleh dengan cara (Zimmerer):
1) Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
2) Kerugian teknik harus rendah
3) Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
4) Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih
5) Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi
pasarnya
6) Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk menghasilkan
produk barunya Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami menyadari bahwa di dalam penulisan serta penyusunan makalah ini banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan. Kami selaku mahasiswa yang masih proses mengharap kritik serta
saran dari para pembaca, pakar penulis serta yang paling utama Dosen pengampu mata kuliah
Kewirausahaan.

11

Anda mungkin juga menyukai