Anda di halaman 1dari 26

TUGAS ETIKA PROFESI

Kelompok 4
Nama Kelompok
 Mayang A.
 Indriani D. Putri
 Arba’atin N.N.F.F.
 Sheila Ananda P.
TUGAS ETIKA PROFESI
Kelompok 4
Nama Kelompok
 Mayang A.
 Indriani D. Putri
 Arba’atin N.N.F.F.
 Sheila Ananda P.

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa karena rahmat-
Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Etika Profesi. Kami mengharapkan dengan adanya makalah yang sangat
sederhana ini dapat diterima. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan
keterbatasan dalam penulisan makalah ini, kami mengharapkan segala masukan
ataupun kritik maupun saran demi perbaikan makalah ini. Dengan kesempatan ini
saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu
penulisan makalah ini, temen-temen yang telah membantu dan mendukung moril
maupun spirit dan kami mengucapkan terima kasih.

Samarinda

Samarinda, September 2014

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI
Judul……………………………………………...……………………………......(i)
Kata Pengantar…………………………………..……………………..…………(ii)
Daftar Isi………………………………………………………..………………..(iv)
I PENDAHULUAN…………………………………………………..…………..(1)
1.1 Latar Belakang………………………………..…………………….(1)
1.2 Tujuan………………………………………………………….……(1)
II PEMBAHASAN…………………………………………………………........ (2)
A. Pengertian Pegadaian………………………….…………………….....(2)
B. Aktivitas Usaha Pegadaian……………………………………………. (2)
C. Jenis Kredit Inovatif Dari Perum Pegadaian…………………………...(3)
D. Barang-Barang Yang Dapat Di Gadaikan……………………...………(4)
E. Tujuan Usaha Pegadaian…………………………………………….…(4)
F. Manfaat Pegadaian……………………………………………………..(5)
G. Keuntungan Usaha Gadai………………………………………………(6)
H. Sumber Pendanaan……………………………………………………..(6)
I. Produk dan Jasa Sistem Konvensional…………………………………(7)
J. Pegadaian Sistem Syariah………………………………….…….……..(9)
K. Mekanisme Produk Syariah………………………………..……….…(12)
L. Perbedaan Pegadaian dengan Bank……………………………..…….(13)
M. Sejarah Pegadaian………………………………………………….….(14)
N. Jenis-Jenis Pegadaian…………………………………………………(15)
O. Barang Jaminan………………………………..…………….………..(16)
P. Prosedur Jaminan…………………………………..…………….....…(17)
Q. Kegiatan Usaha Pegadaian Lainnya…………………………………..(18)
R. Besarnya Jumlah Pinjaman………………………..………………..…(18)
III PENUTUP………………………………………………………………..…..(19)
A. Kesimpulan………………………………………………………........(19)
B. Saran…………………………………………………………..………(20)
IV DAFTAR PUSTAKA…………………………………..................................(21)

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam kegiatan sehari- hari, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau
membayar berbagai keperluan. Dan yang menjadi masalah terkadang kebutuhan
yang ingin dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang dimilikinya. Kalau sudah
demikian, mau tidak mau kita mengurangi untuk membeli berbagai keperluan yang
dianggap tidak penting, namun untuk keperluan yang sangat penting terpaksa harus
dipenuhi dengan berbagai cara seperti meminjam dari berbagai sumber dana yang
ada.
Porum pegadaian sebagai satu- satunya perusahaan di Indonesia yang
menyelenggarakan bisnis gadai dan sarana pendanaan alternative telah ada sejak
lama dan banyak dikenal masyarakat Indonesia, terutama di kota kecil. Selama ini
pegadaian selalu identik dengan kesusahan dan kesengsaraan, orang yang datang
biasanya berpenampilan lusuh dengan wajah tertekan, tetapi hal itu kini semua
berubah. Porum pegadaian telah berubah diri dengan membangun citra baru.
Cukup membawa agunan, seseorang terbuka peluang untuk mendapatkan pinjaman
sesuai dengan nilai taksiran barang tersebuta. Agunan dapat berbentuk apa saja
berupa benda bergerak dan bernilai ekonomis. Disamping itu, pemohon juga perlu
menyerahkan surat atau bukti kepemilikan dan identitas diri, selain itu, kini porum
pegadaian banyak menawarkan produk lain selain hanya gadai tradisional.
1.2.Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud
pegadaian dan lain-lain.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEGADAIAN
Pegadaian merupakan lembaga keuangan bukan bank yang memberikan kredit
dengan masyarakat dengan cara khusus yaitu hukum gadai . Menurut hukum gadai
calon peminjam mempunyai kewajiban untuk menyerahkan hartanya sebagai
jaminan kepada pihak pengadaian. Dalam hukum tersebut juga termuat pembelian
hak kepada pengadaian untuk melakukan penjualan (lelang) atas jaminan tersebut
apabila batas waktu pemberian pinjaman sudah habis dan peminjam tidak menebus
jaminannya.
Pegadaian merupakan salah satu bentuk Badan Usaha Milik Negara yanga
memberikan layanan kepada masyarakat umum sekaligus memupuk keuntungan
berdasarkan peraturan perusahaan.

∞ Modal pengadaian berasal dari kekayaan negara serta tidak terbagi atas saham-
saham.

∞ Perum pengadaian didirikan untuk meningkatkan kesejehteraan rakyat.

B. AKTIVITAS USAHA PEGADAIAN


Kegiatan yang dilakukan oleh Perum Pegadaian sebagai satu-satunya lembaga
pembiayaan berdasarkan hukum gadai adalah melakukan aktivitas pembiayaan dan
menawarkan produk berupa sejumlah jasa non-gadai.

Pembiyaan pada pegadaian adalah aktivitas penyaluran dana yang berasal dari
modal perusahaan atau dana-dana yang berhasil dihimpun oleh Perum Pegadaian.
Pegadaian memiliki misi utama yang bersifat sosial, yaitu membantu masyarakat
yang berpenghasilan menengah kebawah, berupa bantuan keuangan untuk tujuan
yang mendesak.
2

Prosedur dalam lembaga pembiayaan ini sangat sederhana. Yakni, pihak yang
berhutang membawa jaminan berupa barang bergerak untuk kemudia ditukarkan
dengan sejumlah dana yang sesuai dengan nilai taksiran, dana pembiyaan ini
dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Perum Pegadaian menerima pendapatan
berupa bunga dan biaya lainnya atas pembiyaan ini. Pendapatan dari bunga
merupakan pendapatan yang dominan dibandingkan dengan aktivitas Perum
Pegadaian lainnya.

C. JENIS KREDIT INOVATIF DARI PERUM


PEGADAIAN
Pelaksanaan penyaluran kredit mikro dipegadaian telah berhasil dengan baik,
terutama penyaluran kredit ke usaha mikro, kecil dan menengah. Sebagai lembaga
keuangan mikro milik pemerintah, Perum Pegadaian ingin berperan sebagai
Pembina UMKM sehingga dapat memberikan nilai yang positif.

Trust atau kepercayaan merupakan modal bagi Perum Pegadaian untuk menaikan
citra perusahaan ini di lingkungan usaha mikro dan kecil. Langkah-langkah Perum
Pegadaian adalah dengan meluncurkan usaha mikro dan kecil yang dikenal dengan
kreasi (Kredit Angsuran Fidusia) dan Krasida (Kredit Angsuran Gadai). Kreasi
adalah pemberian pinjaman uang dengan menggunkan prinsip fidusia. Kredit atas
dasar fidusia adalah pengikatan jaminan dengan lembaga pengikatan jaminan
secara sempurna dan memberikan hak preferen kepada kreditur. Sedangkan
Krasida adalah pemberian jaminan uang dengan menggunkan prinsip gadai.

Faktor pertimbangn utama dalam pemberian pinjaman adalah analisis Cash Flow
dengan maksimum kredit yang diberikan adalah 50 juta rupiah untuk pengusaha
mikro dan 250 juta untuk pengusaha kecil. Perum Pegadaian mengakui prosfek
kredit untuk UMKM sangat besar dan potensial, nemun memiliki resiko yang jauh
lebih besar dibandingkan dengan gadai konvensional. Resiko tersebut akan
diminimalkan melalui penerapan manajemen resiko dalam semua bidang usaha
Perum Pegadaian.
3

D. BARANG-BARANG YANG DAPAT


DIGADAIKAN
Perum pegadaian memberikan batasan beberapa jenis barang yang dapat
digadaikan. Perusahaan tersebut hanya menerima jenis barang yang dinilai sebagai
barang yang bergerak saja. Barang- barang yang bergerak yang dapat digadaikan
adalah sebagai berikut:

• Perhiasan dan emas

• Kendaraan, seperti sepeda motor, mobil dan jenis kendaraan lainnya.

• Barang-barang elektronik

• Barang-barang Rumah Tangga

• Mesin-mesin yang tidak ditanam

• Barang lain yang dinilai berharga oleh Perum Pegadaian.

Beberapa jeins barang lainnya tidak dapat diterima oleh perum pegadaian dengan
berbagai pertimbangan. Jenis barang yang tidak dapat dijadikan jaminan di perum
pegadaian adalah:

• Binatang ternak atau barang binatang peliharaan

• Hasil Bumi

• Barang dalam Jumlah besar

• Barang yang cepat rusak, busuk, kotor, susut, dan mudah terbakar.

• Barang ilegal

E. TUJUAN USAHA PEGADAIAN


1. Membantu orang- orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat mudah.
2. Untuk masyarakat yang ingin mengetahui barang yang dimilikinya,
pegadaian memberikan jasa taksiran untuk mengetahui nilai barang.

4
3. Menyediakan jasa pada masyarakat yang ingin menyimpan barangnya.
4. Memberikan kredit kepada masyarakat yang mempunyai penghasilan tetap
seperti karyawan.
5. Menunjang pelaksana kebijakan dan program pemerintah dibidang ekonomi
dan pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman
atas dasar hukum gadai.
6. Mencegah praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar
lainya.
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah
kebawa melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai, dan jasa dibidang
keuangan lainya berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan yang
berlaku.
8. Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar
hukum gadai kepada masyarakat.
9. Di samping penyaluran kredit, maupun usaha- usaha lainya  yang
bermanfaat terutama bagi pemerintah dan masyarakat.
10. Membina pola pengkreditan supaya benar- benar terarah dan bermanfaat,
terutama mengenai kredit yang bersifat produktif dan bila perlu memperluas
daerah operasionalnya.
F. MANFAAT PEGADAIAN
1. Bagi Nasabah
Manfaat utama yang diperoleh nasabah yang meminjam dari perum
pegadaian dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam waktu
yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan.
Disamping itu mengingat itu jasa yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian tidak
hanya jasa pegadaian, nasabah juga memperolah manfaat sebagai berikut:
a. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang telah
berpengalaman dan dapat dipercaya.
b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya
Nasabah yang akan berpergian, merasa kurang aman menempatkan barang
bergeraknya ditempat sendiri, atau tidak mempunyai sarana penyimpanan
suatu barang bergerak dapat menitipkan suatu barang bergerak di Perum
Pegadaian.
2. Bagi Perusahaan Pegadaian
Manfaat yang diharapkan Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan
kepada nasabahnya adalah:
a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh
peminjam dana;

5
b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah
memperoleh jasa tertentu dari Perum Pegadaian;
c. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik
Negara yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan
kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang
relatif sederhana.
G. KEUNTUNGAN USAHA GADAI
Keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga keuangan
bank atau lembaga keuangan lainnya adalah:

1. Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu paada hari itu
juga, hal ini disebabkan prosedurnya yang tidak berbelit-belit;

2. Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen untuk


memenuhinya;

3. Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk


apa, jadi sesuai dengan kehendak nasabahnya.

Keuntungan lain di pegadaian adalah pihak pegadaian tidak mempermasalahkan


untuk apa uang tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak belakang dengan
pihak perbankan yang harus dibuat serinci mungkin tentang penggunaan uangnya.
Begitu pula dengan sangsi yang diberikan relatif ringan, apabila tidak dapat
melunasi dalam waktu tertentu. Sangsi yang paling berat adalah jaminan yang
disimpan akan dilelang untuk menutupi kekurangan pinjaman yang telah diberikan.

H. SUMBER PENDANAAN
Pegadaian sebagai lembaga keuangan tidak diperkenankan menghimpun dana
secara langsung dari masyarakat  dalam bentuk simpanan, misalnya giro, deposito,
dan tabungan. Untuk memenuhi kebutuhan dananya, perum pegadaian memiliki
sumber-sumber dana seperti :

1.   Modal sendiri

2.   Penyertaan modal pemerintah

3.   Pinjaman jangka pendek dari perbankan

4.   Pinjaman jangka panjang yang berasal dari kredit lunak bank indonesia

5.   Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi

Aspek  syariah tidak hanya menyentuh bagian operasionalnya  saja, pembiayaan


kegiatan pendanaan bagi nasabah, harus diperoleh dari sumber yang benar-benar
terbebas dari unsur riba. Dalam hal ini, seluruh kegiatan pegadaian syariah
termasuk dana yang kemudian disalurkan kepada nasabah, murni berasal dari
modal sendiri ditambah dana pihak ketiga dari sumber yang dapat dipertanggung
jawabkan. Pegadaian telah melakukan kerja sama dengan bank muamalat sebagai
pundernya, ke depan pegadaian juga akan melakukan kerja sama dengan lembaga
keuangan syariah lain untuk mem-back up modal kerja.

I. PRODUK DAN JASA SISTEM


KONVENSIONAL
1. Jasa Taksiran

Layanan Pegadaian untuk memberikan penilaian berbagai jenis dan kualitas


emas dan berlian, para penaksir akan bergerak atau bertindak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

2. Jasa Titipan

Bagi nasabah yang ingin manyimpan barangnya yang berharga, dapat


menyimpan di pegadaian dengan layanan titipan, dengan prosedur mudah, layanan
murah, dan barang akan dijamin oleh pegadaian. Selain itu, jika nasabah akan
meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang lama, nasabah dapat manitipkan
barang- barang dipegadaian.

3. Penjualan Koin Emas ONH


Koin emas ONH adalah emas yang berbentuk koin yang dapat digunakan
untuk tujuan persiapan dana pergi menunaikan ibadah haji bagi pembelinya.
Nasabah hanya cukup membeli sejumlah koin emas ONH (yang tersedia dalam
pilihan berat), baik sekali saja maupun secara rutin. Setelah koin emas ONH milik
nasabah telah mencapai sekitar 250-300 gram, secara otomatis nasabah akan
didaftarkan sebagai calon jamaah haji melalui Sistem Haji Terpadu (Siskoat).
Selain untuk haji, dapat pula dibeli untuk tujuan investasi.

4. Unit Toko Emas “Galeri 24”


5. Krasida

Kredit angsuran sistem gadai merupakan pemberian pinjaman kepada para


pengusaha mikro kecil (dalam rangka mengembangkan usaha) atas dasar gadai
yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Dengan janka waktu
maksimal tiga tahun dan jaminan bergerak,seperti: perhiasan, kendaraan bermotor,
dan barang bergerak lainya.

6. Kreasi

Kreasi adalah pemberian pinjaman uang yang ditujukan kepada pengusaha


kecil dengan menggunakan konstruksi penjaminan kredit atas dasar fidusia. Kredit
atas dasar fidusia merupakan pengikatan jaminan dengan lembaga pengikatan
jaminan yang sempurna dan memberikan hak yang preferent kepada kreditor,
dalam hal ini adalah lembaga jaminan atau fidusia. Kredit pada fitur fidusia, bagi
kreditor dan debitur merupakan jaminan yang ideal.

7. Kresna

Kresna merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai atau karyawan


dalam rangka kegiatan produktif /konsumtif dengan pengembalian secara
angsuran. Sampai saat ini kresna baru bisa diambil oleh pegawai pegadaian.
Kresna dimasa mendatang akan dikembangkan menjadi produk yang bisa
dimanfaatkan untuk cicilan kendaraan bermotor.

8. Jasa gadai (Kredit Cepat Aman/KCA)

Proses pemberian sistem gadai hanya memakan waktu 15 menit, selain itu,
aman dan prosedurnya mudah, yaitu dengan jaminan barang bergerak.
9.  Usaha Sewa Gedung

Perum pegadaian juga menyediakan sewa gedung, seperti : Gedung Langen


Palikrama, Gedung Serbaguna, dan Harco Pasar Baru, serta Kenari Baru.

10. Kredit Tunda Jual Komoditas Pertanian

Kredit tunda jual komoditas pertanian ini diberikan kepada petani degan
jaminan gabah kering giling. Layanan kredit ini ditujuhkan untuk membantu para
petani pasca panen terhindar dari tekanan akibat fluktuasi harga pada saat panen
dan permainan para tengkulak. Sasaran utama gadai gabah adalah membantu
petani agar dapat menjual gabah yang dimilikinya sesuai dengan harga dasar yang
ditetapkan pemerintah.

11.  Kredit Kelayakan Usaha

Suatu bentuk pengembangan dari kredit gadai yang diperuntukkan bagi para
pengusaha kecil dan mikro agar tidak lagi menggadaikan alat- alat produksinya.
Dengan melihat kelayakan usahanya, mereka tetap memperoleh kredit dan barang
jaminanya tetap dapat digunakan untuk menjalankan usahanya.

12.  Lelang Barang Jaminan


Jika sampai batas waktu tertentu, nasabah tidak melunasi, mencicil atau
memperpanjang pinjaman, barang akan dilelang pada bulan ke-5. Pelelangan akan
di dilaksanakan oleh pegadaian sendiri. Tanggal lelang akan diumumkan pada
papan pengumuman dan media radio. Dalam hal barang jaminan akan dilelang,
nasabah masih berhak menerima uang kelebihan yaitu hasil penjualan dalam lelang
setelah setelah dikurangi uang pinjaman + sewa modal, biaya lelang. Apabila
kredit  belum dapat dikembalikan dalam waktunya dapat diperpanjang dengan cara
dicicil atau gadai ulang. Kedua cara ini secara otomatis akan memperpanjang
jangka waktu kredit.

J. PEGADAIAN SISTEM SYARIAH


1.  Pengertian

Gadai dilihat dari sisi fiqih disebut “Ar- Rahn” yaitu suatu akad (perjanjian)
pinjam- meminjam dengan menyerahkan barang milik sebagai tanggungan utang.
Perjanjian Gadai pada prinsipnya diterima dan diakui dalam Islam, berdasarkan
firman Allah Swt. Dalam transaksi rahn (gadai syariah) dikenal beberapa istilah
yang harus dipahami oleh setiap individu yang melaksanakan transaksi. Rahn
dalam pengertian hukum perdata adalah sama dengan gadai, tetapi dalam
pengertian Syariah (Islam) terdapat hal- hal yang spesifik yang tidak terdapat pada
pengertian gadai , yaitu sebagai berikut.

a. Rahn artinya tetap, kekal, dan jaminan . Menurut beberapa mazhab, rahn
berarti perjanjian penyerahan harta yang oleh pemiliknya dijadikan jaminan
utang yang nantinya dapat dijadikan sebagai pembayar hak piutang tersebut,
baik seluruhnya maupun sebagian.

b. Rahn adalah produk jasa berupa pemberian pinjaman menggunakan sistem


gadai dengan berlandaskan prinsip- prinsip syariat islam, di mana: tidak
menentukan tarif jasa dari besarnya uang pinjaman.

c.  Rahn dalam hukum islam dilakukan secara sukarela atas dasar tolong
menolong dan tidak untuk semata- mata mencari keuntungan.

2.  Landasan hukum pegadaian syariah

Sebagai referensi atau landasan hukum pinjam-meminjam dengan jaminan


(borg) adalah firman Allah Swt. Berikut.

َ ‫َم ْقبُو‬
ٌ ‫ضةٌ فَ ِره‬
‫َان َكاتِبًا تَ ِجدُوا َولَ ْم َسفَ ٍر َعلَى ُك ْنتُ ْم َوإِ ْن‬

Apabila kamu dalam perjalanan dan tidak ada orang yang menuliskan
utang, maka hendaklah dengan rungguhan yang diterima ketika itu (Al-
Baqarah:283). 

Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Nasai, dan Ibnu Majah dari Anas r.a. ia
berkata:

“Rasulullah Saw. Merungguhkan baju besi kepada seorang yahudi di


Madinah ketika beliau mengutangkan gandum dari seorang yahudi”.
Dari hadist di atas dapat dipahami bahwa agama islam tidak membeda-
bedakan antara orang muslim dan non-muslim dalam bidang muamalah, maka
seorang muslim tetap wajib membayar utangnya sekalipun kepada non-muslim.

10

3. Mekanisme Operasional Pegadaian Islam

Dari landasan islam tersebut ,maka mekanisme operasional pegadaian islam


dapat  digambarkan sebagai berikut; Melalui akad rahn, nasabah menyerahkan
barang bergerak dan kemudian penggadaian, menyimpan dan merawatnya di
tempat yang telah disediakan oleh penggadaian. Akibat yang  timbul dari proses 
penyimpanan adalah timbulnya biaya-biaya yang meliputi

nilai investasi tempat penyimpanan, biaya perawatan, dan keseluruhan proses


kegiatannya. Atas dasar ini di benarkan bagi pegadaian mengenakan biaya sewa
kepada nasabah sesuai jumlah yang di sepakati oleh kedua belah pihak.
Penggadaian islam akan memperoleh keuntungan hanya dari biaya sewa tempat
yang di pungut bukan tambahan berupa bunga atau sewa modal yang di
perhitungkan dari uang pinjaman. Sehingga di sini dapat dikatakan proses pinjam
meminjam uang hanya sebagai “lipstick” yang akan menarik minat konsumen
untuk menyimpan barangnya di pegadaian

Adapun ketentuan atas persyaratan yang menyertai akad tersebut meliputi :

a. Akad. Akad tidak mengandung syarat fasik /batil seperti murtahin


mensyaratkan barang jaminan dapat di manfaatkan tanpa batas.

b.  Marhun Bih ( pinjaman ). Pinjaman merupakan hak yang wajib di


kembalikan kepada murtahin dan bisa di lunasi dengan barang yang di rahn-
kan tersebut. Serta, pinjaman itu jelas dan tertentu.
c.  Marhun ( barang yang di rahn kan ). Marhun bisa di jual dan nilainya
seimbang dengan pinjaman, memiliki nilai, jelas ukurannya, milik sah penuh
dari rahin, tidak terkait dengan hak orang lain, dan bisa di serahkan baik
materi maupun manfaatnya.

d.  Jumlah maksimum dana rahn dan nilai likuidasi barang yang di rahn kan
serta jangka waktu rahn di tetapkan dalam prosedur.
e.  Rahn dibebani  jasa manajemen atas barang berupa : biaya asuransi,
penyimpanan, keamanan, dan pengolahan serta administrasi. 

11
Untuk dapat memperoleh layanan dari pegadaian, masyarakat hanya cukup
menyerahkan harta geraknya (emas, berlian, kendaraan, dll ) untuk di titipkan
disertai dengan copy tanda pengenal. Kemudian staf penaksir akan menentukan
nilai taksiran barang bergerak tersebut yang akan di jadikan sebagai patokan
perhitungan pengenaan sewa simpanan ( jasa simpanan ) dan sebagai uang
pinjaman yang dapat di berikan. Taksiran barang yang ditentukan berdasarkan nilai
instrinsik dan harga pasar yang telah di tetapkan oleh forum pagadaian. Maksimum
uang pinjaman yang dapat di berikan adalah sebesar 90% dari nilai taksiran barang.
Setelah melalui tahapan ini, pegadaian islam dan nasabah melakukan akad dengan
kesepakatan:
1.  Jangka waktu penyimpanan barang dan pinjaman ditetapkan selama
maksimum 4 bulan.
2.  Nasabah bersedia membayar jasa simpanan sebesar Rp 90,-( Sembilan puluh
rupiah) dari kelipatan taksiran Rp 10.000,-per sepuluh hari yang di bayar
bersamaan pada saat melunasi pinjaman.
3.  Membayar biaya administrasi yang besarnya ditetapkan oleh pegadaian pada
saat pencaiaran uang pinjaman.

K. MEKANISME PRODUK SYARIAH


Produk gadai ( Ar-Rahn )

      Untuk mengajukan permohonan permintaan gadai, calon nasabah harus


terlebih dahulu memenuhi kebutuhan berikut:
1.  Membawa fotokopi KTP atau identitas lainnya ( SIM, paspor, dan lain-
lain )
2.  Mengisi permulir permintaan rahn
3.  Menyerahkan barang jaminan ( marhun ) bergerak, seperti:
a.  Perhiasan emas, berlian
b.  Kendaraan bermotor
c.  Barang-barang elektronik 

12
Selanjutnya, presedur pemberian pinjaman ( Marhun Bih)dilakukan melalui
tahapan berikut:
1. Nasabah mengisi fermulir permintaan rahn
2. Nasabah menyerahkan formulir permintaan rahn yang dilampiri dengan
fotokopi idenditas serta barang jaminan ke loket.
3. Petugas pegadaian menaksir ( marhun ) agunan yang diserahkan
4. Besarnya pinjaman / marhun bih sebesar  90% dari taksiran marhun.
5. Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah menandatangani  akad dan
menerima uang pinjaman.

L. PERBEDAAN PEGADAIAN DENGAN BANK


Pegadaian
• Prosedur pemberian dana mudah dan cepat dan tidak berbelit-belit
• Untuk masyarakat yang meminjam dana kecil karena pegadaian merambah
ke kalangan masyarakat atas
• Dengan jaminan barang sehari- hari seperti emas dan barang elektronik
lainya
• Bunga rendah dan sesuai dengan kesepakatan
• Bila tidak bisa dibayar, barang yang digadaikan akan disita untuk dilelang
Bank
• Prosedur sulit dan lama
• Hanya peminjam besar dan terpercaya
• Barang jaminan bernilai tinggi karena pinjaman dalam jumlah besar
• Bunga pasar dan berfluktuasi

13

M. SEJARAH PEGADAIAN
Pegadaian telah ada sejak zaman Hindia Belanda dan kini kebeadaannya telah
diatur dalam Undng-Undang Hukum Perdata pada pasal 1150, di mana tugas
pokoknya adalah memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai
agar masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang
cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat seperti lintah
darat (rentanir).

Menurut Subagyo, (1999 : 88) menyatakan bahwa pegadaian adalah suatu


lembaga keuangan bukan bank yang memberikan kredit kepada masyarakat dengan
corak khusus yaitu secara hukum gadai.

Sigit Triandaru (2000 : 179) menyatakan bahwa pegadaian adalah satu-


satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk
melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembayaran dalam bentuk
penyaluran dana ke masyarakat atas dasar  hukum gadai.

Perum pegadaian yang selanjutnya diatur dalam Peraturam Pemerintah No. 103
Tahun 2000 adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang No. 9 tahun 1969 yang diberi tugas dan wewenang untuk
menyelenggarakan kegiatan usaha menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum
gadai dengan maksud dan tujuan sebagai berikut :
a.  Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan
menengah ke bawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan
jasa di bidang keuangan lainnya berdasarkan ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b.  Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman
tidak wajar lainnya.
Berdasarkan beberapa definisi terebut, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
a. Masyasakat dalam menjalankan kegiatan aktivitasnya selalu membutuhkan
dana tambahan.

14
b.  Dalam pemberian kredit kepada masyarakat sudah mempunyai hukum gadai
dengan istilah mengatasi masalah tanpa masalah.
c.  Lembaga keuangan non ini melaksanakan tugas dengan mempunyai izin
berupa pembayaran dalam bentuk menyalurkan dana ke masyarakat atas
dasar hukum gadai.
d.  Lembaga keuangan non bank melaksanakan tugas untuk membantu pada
masyarakat yang membutuhkan dana pada saat sekarang juga yang tidak
bisa ditunda-tunda.
e. Perolehan fasilitas dana yang sangat mendesak nasabah bisa menunggu
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
f. Bunga tidak memberatkan bagi nasabah dalam pembayarannya, bila
menunggak masih istilah bayar bunga.
g. Bila kredit bermasalah memunculkan suatu hal yang panik, pada hal pihak
pegadaian masih ada pengaturan.  

N. JENIS-JENIS PEGADAIAN
a. Pegadaian konvensional

Pegadaian konvensional adalah suatu lembaga pemerintah yang diberikan


uang pinjaman kepada nasabah atas dasar hukum gadai.
Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh pegadaian konvensional, adalah :

1. Kelebihan pegadaian konvensional, pegadaian konvensional yang dimiliki


ialah pegadaian ini sudah memiliki banyak cabang bahkan sudah sampai ke
pedesaan.

2.  Kekurangan pegadaian konvensional, yaitu :

a. Menggunakan sistem bunga.

b.  Tarif jasa simpan yang relatif besar.

c.  Biaya administrasi lebih besar dibandingkan dengan pegadaian syariah ( 1 %


dari uang pinjaman ).

15

d. Sisa uang dari hasil pelelangan barang diambil oleh perusahaan tersebut.

e. Pegadaian konvensional juga masih menggunakan sistem pencatatan


manual.

b.  Pegadaian syariah

Secara umum pegadaian syaraiah adalah suatu lembaga keuangan atau devisi
dari forum pegadaian dengan memberikan uang pinjaman kepada nasabah yang
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.

Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh pegadaian syariah, adalah :

1. Kelebihan pegadaian syariah, adalah :

a.  Menggunakan sistem bagi hasil

b.  Menggunakan sistem gadai syariah dengan prinsip-prinsip Islami

c. Tarif jasa simpan lebih sedikit (0,8 % per 10 hari dari taksiran).

d. Biaya administrasi relatif kecil (0,27 % dari uang pinjaman)

2. Kekurangan pegadaian syariah


Kekurangan yang dialami oleh pegadaian syariah sampai saat ini masih
menggunakan pencatatan secara manual.

O. BARANG JAMINAN
Ada beberapa kategori yang termasuk barang – barang yang dapat dijadikan
jaminan oleh perum pegadaian, di antaranya :

1. Mesin – mesin

2. Barang – barang perhiasan

3. Barang – barang keperluan rumah tangga

4. Barang – barang berupa kendaraan

5. Barang – barang elektronik

16

P. PROSEDUR JAMINAN
Mengapa orang – orang lebih suka dengan pegadaian? Karena prosedur yang harus
ditempuh tidak sulit, cepat, dan biaya yang dikenakan relatif tidak terlalu
membebani. Selain itu, Perum Pegadaian tidak terlalu mementingkan untuk apa
uang yang akan  dipinjam. Yang terpenting adalah jaminan barang – barang yang
akan dijadikan jaminan.

Secara garis besar, prosedur peminjaman uang di Perum Pegadaian adalah sebagai
berikut :

1. Nasabah datang ke bagian informasi untuk mendapatkan informasi tentang


pegadaian, misalkan tentang barang jaminan, jumlah pinjaman, jangka
waktu pengembalian, dan biaya sewa modal (bunga pinjaman).

2. Jika sudah jelas, maka dapat langsung membawa barang yang akan dijadikan
jaminan ke bagian penaksir untuk dtaksir berapa nilai jaminan yang
diberikan.
3. Si penaksir akan menaksir nilai jaminan yang diberikan, baik nilai barang
tersebut maupun kualitasnya, lalu dapat ditetapkan nilai taksir dari barang
jaminan tersebut.

4. Jika nilai taksir telah ditetapakan, maka selanjutnya akan menentukan


jumlah pinjaman beserta sewa modal (bunga) yang akan dikenakan dan
kemudian akan diberitahukan kepada calon peminjam.

5. Setelah mendapat persetujuan dari calon peminjam, maka barang yang


dijadikan jaminan akan ditahan untuk disimpan dan nasabah akan
memperoleh pinjaman serta surat bukti gadainya.
Lalu untuk proses pembayaran kembali pinjaman, baik itu ketika belum jatuh
tempo, ataupun yang sudah jatuh tempo, maka langkah – langkahnya adalah
sebagai berikut :
1. Pembayaran kembali yang berupa jumlah pinjaman beserta dengan
bunganya (sewa modalnya) bisa langsung dilakukan di kasir dengan
menunjukan surat bukti gadai yang diperoleh saat meminjam sebelumnya.

17
2. Pihak Pegadaian mengembalikan barang jaminan jika pembayaran
pinjamannya sudah lunas dan dapat diperiksa kebenaran dan keabsahannya.
Jika sudah benar, maka barang jaminannya dapat dibawa pulang.
3. Jika nasabah sudah punya uang untuk menebus barang jaminannya, maka
peminjam bisa langsung menebusnya tanpa melihat apakah sudah jatuh
tempo atau belum.
4. Jika seandainya peminjam tidak dapat membayar pinjamannya, maka barang
yang dijadikan jaminan akan dilelang ke masyarakat luas.
5. Hasil penjualan barang jaminan yang sudah dilelang akan diberitahukan
kepada nasabah dan jika uang hasil lelang dari barang jaminan itu setelah
dikurangi pinjaman dan biaya – biaya yang lain ternyata masih ada
kelebihannya, maka itu akan diberikan kepada nasabah yang mempunyai
barang jaminan itu.
Q. KEGIATAN USAHA PEGADAIAN LAINNYA
Selain melayani jasa pinjam – meminjam, kegiatan lain Perum Pegadaian di
antaranya adalah :

1. Memberi kredit

2. Ikut serta dalam usaha tertentu bekerja sama dengan pihak ketiga.

3. Melayani usaha taksiran

4. Melayani jasa penitipan barang.

R. BESARNYA JUMLAH PINJAMAN


Besar atau kecilnya jumlah pinjaman itu semua dilihat dari nilai dari barang yang
dijadikan jaminan. Semakin besar nilainya, maka semakin besar pula jumlah
pinjaman yang dapat dipinjam. Begitupun sebaliknya. Namun biasanya, Pegadaian
mempunyai batasan nominal tertentu besar ataupun kecilnya pinjaman. Tergantung
dari kebijaksanaan dari Pegadaian yang bersangkutan.

18

BAB III
PENUTUP
A.            Kesimpulan

Masa penguasaan benda gadai yang diberikan oleh pemberi gadai (debitur) kepada
penerima gadai (kreditur) memang adalah rentang waktu yang riskan terjadinya
masalah. Karena benda gadai tersebut pada dasarnya diberikan adalah sebagai
jaminan untuk dilunasinya utang. Meski disebutkan bahwa benda gadai sebagai
jaminan utang dalam penguasaan kreditur bukanlah berarti menjadi hak milik dari
kreditur. Hak milik tetap berada ditangan debitur sebagai pihak yang memberikan
gadai tersebut.
Ketika terjadinya masalah dalam rentang waktu pemenuhan prestasinya
baik debitur maupun kreditur haruslah tetap pada koridornya. Koridornya dalam
artiannya tetap berpegang pada klausul perjanjian. Kedua belah pihak harus
memenuhi kewajibannya masing-masing. Gadai memiliki sifat sebagai hak
kebendaan yang bersifat menjamin. Hak dan kewajiban pemegang dan pemberi
hak kebendaan (gadai) sebagai jaminan kredit adalah pemegang gadai mempunyai
hak atas barang gadai serta memiliki hak kebendaan. Karena gadai merupakan hak
kebendaan yaitu hak sepenuhnya atas benda tersebut. Kreditur mempunyai
kewajiban bertanggung jawab atas barang gadai, jika terjadi sesuatu (dicuri atau
hilang) maka pemegang gadai wajib mengganti barang tersebut. Juga wajib
memberitahukan kepada debitur (pemberi gadai) apabila mengadakan lelang
terhadap benda jaminan pemberi gadai itu sendiri. Sebab pemberi gadai (debitur)
mempunyai beberapa hak yang harus dipenuhi oleh pemegang gadai yaitu berhak
mendapatkan pelayanan yang lebih baik, berhak menuntut atas hilangnya barang
gadai dan kemerosotan kualitas atau nilai barang juga berhak tahu apabila barang
yang dijaminkan oleh pemberi gadaiakan dilelang. Serta atas hak tersebut pemberi
gadai mempunyai kewajiban memenuhi segala bentuk isi dari perjanjian kredit.

19

B.            Saran

Ketika terjadinya masalah antara debitur dan kreditur penyelesaian kasusnya


seyogianya melalui musyawarah untuk mufakat (negosiasi). Isi dari negosiasi
membicarakan keinginan kedua belah pihak mengenai jalan yang ditempuh dalam
penyelesaian kasus. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat terselesaikan melalui
musyawarah untuk mufakat, maka kedua belah pihak dapat menyelesaikannya
melalui jalur hukum sesuai dengan UU yang berlaku di Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Namun dalam perjanjian seharusnya kedua belah pihak haruslah saling


mempercayai. Saling berusaha untuk memenuhi kewajibannya masing-masing.
Asas kepercayaan yang menjadi penghubung terjalinnya dan terjadinya perjanjian
tersebut.
20

DAFTAR PUSTAKA
1. http://putrinazha.blogspot.com/2013/05/makalah-pegadaian_1.html
2. http://satriyadavid2.blogspot.com/
3. http://accounting-media.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-aktivitas-
usaha-pegadaian.html
4. http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-jenis-jenis-
pegadaian_9.html
5. http://raycarddestion.wordpress.com/2013/03/12/pegadaian/
6. http://bolmerhutasoit.wordpress.com/tag/makalah-observasi-pegadaian/
21

Anda mungkin juga menyukai