Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1  Latar Belakang Masalah

Pegadaian tentu sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Pegadaian pada dasarnya sangatlah
bermanfaat bagi kita terutama kita yang berada pada kondisi ekonomi yang tergolong
menengah kebawah, karena adanya pegadaian ini bermaksud untuk membantu masyarakat
yang demikian agar bisa menikmati layanan kredit akan tetapi menggunakan sistem gadai.
Pada era modernisasi ini, pegadaian menjadi salah satu solusi yang digunakan oleh sebagian
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat mendesak. Misalnya kita membutuhkan
sejumlah uang untuk biaya pengobatan, akan tetapi kita hanya mempunyai beberapa gram
emas (perhiasan), nah pegadaian adalah salah satu alternatif yang tepat untuk masalah ini.
Kita bisa menggadaikan perhiasan yang kita miliki agar mendapatkan sejumlah uang yang
bisa membantu biaya pengobatan tersebut dengan catatan kita harus mematuhi syarat dan
ketentuan yang berlaku dalam pegadaian. Untuk lebih lengkapnya, kami akan mengulasnya
dalam makalah ini.

2  Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian pegadaian?


2.      Bagaimana status badan hukum pegadaian?
3.      Bagaimana kepengurusan pegadaian?
4.      Apa saja tujuan pegadaian?
5.      Apa saja kegiatan usaha pegadaian?
6.      Apa saja barang jaminan pegadaian?
7.      Darimanakah sumber pendanaan pegadaian?
8.      Bagaimana penyaluran dan penggolongan pinjaman pegadaian?
9.      Seperti apa proses penaksiran dipegadaian?
10.  Bagaimana prosedur pemberian dan pelunasan pinjaman dalam pegadaian?

3  Tujuan Penulisan

Selain untuk memenuhi tugas mat kuliah “Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya”, makalah
ini juga dapat dipergunakan sebagai penambahan wawasan kita mengenai pegadaian. Dan
kami harapkan makalah ini dapat berguna sebagaimana mestinya.
BAB II

PERMASALAHAN

1 Slogan Pegadaian

Slogan pegadaian adalah “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”, hal ini masih menjadi
pertanyaan diera yang modern ini. Masih relevankah slogan tersebut saat ini?

Jawabannya adalah “iya”, mengapa demikian? Karena pegadaian saat ini masih dibutuhkan
oleh masyarakat kalangan menengah kebawah sebagai sarana untuk mengatasi kebutuhan
yang bersifat mendadak terutama berbicara masalah dana (keuangan). Dengan suku bunga
yang relatif rendah, pegadaian berusaha untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Daripada harus berurusan dengan para rentenir yang bunnganya mencekik dan sistem
penagihan yang bersifat kurang mendidik,

alangkah lebih baik jika kita memanfaatkan pegadaian saja. Dari hal ini, pegadaian
memberikan sebuah solusi yang akan membantu penyelesaian masalah kita dan tidak
menimbulkan masalah baru seperti depresi terhadap sistem kredit rentenir yang kurang
mendidik tersebut.

BAB III

LANDASAN TEORI

1    Pengertian Pegadaian

Pegadaian adalah sebuah BUMN sektor keuangan Indonesia yang bergerak pada tiga lini
bisnis perusahaan yaitu pembiayaan, emas dan aneka jasa.

2    Status Badan Hukum

Pada masa Pemerintah Republik Indonesia, Dinas Pegadaian merupakan kelanjutan dari
Pemerintah Hindia Belanda dan status pegadaian diubah menjadi Perusahaan Negara (PN)
Pegadaian berdasarkan Undang-Undang No. 19 Prp. 1960.

Peraturan Pemerintah RI No. 178 Tahun 1961 tanggal 3 Mei 1961 tentang pendirian
Perusahaan Pegadaian (PN Pegadaian). Kemudian, status badan hukum PN Pegadaian
tersebut berubah menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan)
berdasarkan Peraturan Pernerintah RI No. 7 Tahun 1969 tanggal l Maret 1969 tentang
perubahan kedudukan PN Pegadaian menjadi Jawatan Pegadaian. UU No. 9 Tahun 1969
tanggal 1 Agustus 1969 dan penjelasannya mengenai bentuk-bentuk usaha negara dalam
Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Perseroan
(Persero).

Selanjutnya, untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitasnya, bentuk Perjan Pegadaian


tersebut kemudian dialihkan menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990 tanggal 10 April 1990. Dengan perubahan status
dari Perjan menjadi Perum, pegadaian diharapkan akan lebih mampu mengelola usahanya
dengan lebih profesional dan business oriented tanpa meninggalkan ciri khusus serta misinya;
yaitu penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai, dengan pasar sasaran adalah
masyarakat golongan ekonomi lemah, dan dengan cara mudah, cepat, aman, dan hemat.
sesuai dengan motonya menyelesaikan masalah tanpa masalah.

BAB IV

PEMBAHASAN

1    Pengertian Pegadaian

Gadai adalah kegiatan menjaminkan barang beharga kepada pihak tertentu guna memperoleh
sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian
antara nasabah dengan lembaga gadai. (Kasmir)

Pegadaian adalah sebuah BUMN sektor keuangan Indonesia yang bergerak pada tiga lini
bisnis perusahaan yaitu pembiayaan, emas dan aneka jasa.

Pegadaian adalah suatu lembaga keuangan non bank yang memusatkan kegiatan usahanya
dibidang penyaluran kredit dengan menggunakan sistem gadai, dalam upaya untuk membantu
menunjang kesetabilan perekonomian pemerintah dan mensejahterakan kehidupan
masyarakat terutama masyarakat dengan golongan ekonomi menengah kebawah.

2    Ciri-Ciri Gadai

Ciri-ciri gadai adalah sebagai berikut :

1.      Ada barang yang digadai

2.      Nlai jumlah pinjaman tergantung dari nilai barang yang digadaikan

3.      Barang yang digadai ditebus kembali

Jadi jika kita ingin menggadaikan barang, kita harus menyetujui ciri-ciri gadai tersebut.
3    Visi dan Misi pegadaian

Visi :

Sebagai solusi bisnis terpadu terutama bebasis gadai yang selalu menjadi market leader dan
mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang teerbaik untuk masyarakat menengah kebawah.

Misi :

   Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu memberikan


pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan kemudahan
dan kenyamanan di seluruh pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional
dan tetap menjadi pilihan masyarakat. Membantu pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat golongan menengah ke bawah dan melaksanakan usaha lain dalam
rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.

4    Proses Pinjaman Atas Dasar Hukum Gadai

Barang yang dapat digadaikan :

Pada dasarnya hampir semua barang bergerak dapat digadaikan dipegadaian dengan
pengecualian untuk barang-barang tertentu. Barang-barang yang dapat digadaikan meliputi:

1.      Barang perhiasan

Seperti emas, perak, platina, intan, mutiara dan batu mulia.

2.      Kendaraan

Seperti mobil, sepeda motor, sepeda dan lain-lain

3.      Barang elekronik

Seperti kamera, freezer, radio, tape recorder, video player, televisi, dan masih banyak yang
lainnya.

4.      Barang rumah tangga

Perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan lain-lain

5.      Mesin-mesin

Mesin jahit, mesin cuci, dll.

6.      Tekstil

Baranng yang dianggap bernilai oleh pegadaian.


Namun mengingat keterbatasan tempat penyimpanan, keterbatasan SDM pegadaian, perlunya
meminimalkan resiko yang ditanggung perum pegadaian serta memperhatikan peraturan yang
berlaku, maka ada barang-barang yang tidak dapat digadaikan meliputi:

a.       Binatang ternak, karena tempat penyimpanan yang tidak mendukung.

b.      Hasil bumi, karena mudah busuk atau rusak

c.       Barang dagangan dalam jumlah besar, karen a memerlukan tempat penyimpanan yang
sangat besar yang tidak dimiliki oleh pegadaian.

d.      Barang cepat rusak, busuk atau susut

e.       Baranng yang amat kotor.

f.       Barang yang seni yang sulit ditaksir

g.      Kendaraan yang sangat besar.

5    Proses Pelelangan Pada Pegadaian

Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan akan dilakukan oleh perum
pegadian pada saat yang telah ditentukan dimuka apabila terjadi hal-hal berikut:

1.      Pada saat masa habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus barang yang
digadaiakan dan membayar kewajiban lainnya karena berbagai alasan, dan

2.      Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak memperpanjang batas
waktu pinjamannya karena berbagai macam alasan.

Hasil pelelangan barang yang digadaikan akan digunakan untuk melunasi seluruh kewajiban
nasabah kepada perum pegadaian yang terdiri dari :

1.      Pokok pinjaman

2.      Sewa modal atau bunga

3.      Biaya lelang

Apabila barang yang gadaiakan tidak laku dilelang atau terjual dengan harga yang lebih
rendah daripada nilai taksiran yang telah dilakukan pada awal pemberian pinjaman kepada
nasabah yang bersangkutan, maka barang yang tidak laku dilelang tersebut dibeli oleh negara
dan kerugian yang timbul ditanggung oleh pegadaian.
BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1.      Pegadaian adalah suatu lembaga keuangan non bank yang memusatkan kegiatan
usahanya dibidang penyaluran kredit dengan menggunakan sistem gadai, dalam upaya untuk
membantu menunjang kesetabilan perekonomian pemerintah dan mensejahterakan kehidupan
masyarakat terutama masyarakat dengan golongan ekonomi menengah kebawah.

2.      Sejarah pegadaian dimulai pada saat penjajahan belanda (VOC) mendirikan BANK
VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai,
lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.

3.      Pegadaian memiliki kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan keuangan

4.      Pegadaian sebagai lembaga milik pemerintah tentunya mempunyai kelebihan dan
kekurangan dibandingkan dengan bank.

5.      Banyak manfaat yang diperoleh dengan adanya pegadaian, baik bagi nasabah maupun
pegadaian itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai