Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

JUDUL

PEGADAIAN

Disusun oleh:

Nikita Saputri (4520013002)

Miftahul Jannah (4520013012)

Afrilia Feren Marampa (45200013029)

Aprial Salsabila (4518013110)

Andi Wahyu Hidayat (4520013024)

UNIVERSITAS BOSOWA

MAKASSAR 2022
1

Daftar Isi

Halaman Sampul.................................................................................................................i

Daftar Isi.............................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah......................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................1

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Profil Pegadaian............................................................................................................2

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Pegadaian....................................................................................................3

3.2 Perjanjian Gadai Pegadaian...........................................................................................4

3.3 Fungsi Pegadaian..........................................................................................................5

3.4 Peran Pegadaian di Era 4.0............................................................................................6

3.5 Perencanaan Pegadaian Di Masa Yang Akan Datang...................................................7

3.6 Tanggung Jawab Penerima atau Pemegang Gadai

Apabila Benda Atau Objek Gadai Rusak Ditangan Pemegang Gadai...........................8

3.7 Upaya Hukum Jika Benda atau Objek Gadai Rusak

Ditangan Pemegang Gadai...........................................................................................9

3.8 Dampak Pegadaian Terhadap UMKM..........................................................................9

BAB 4 PENUTUP

4.1 Saran.............................................................................................................................5

4.2 Kesimpulan...................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Pegadaian tentu sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Pegadaian pada dasarnya
sangatlah bermanfaat bagi kita terutama kita yang berada pada kondisi ekonomi
yang tergolong menengah kebawah, karena adanya pegadaian ini bermaksud
untuk membantu masyarakat yang demikian agar bisa menikmati layanan kredit
akan tetapi menggunakan sistem gadai.
Pada era modernisasi ini, pegadaian menjadi salah satu solusi yang digunakan
oleh sebagian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat mendesak.
Misalnya kita membutuhkan sejumlah uang untuk biaya pengobatan, akan tetapi
kita hanya mempunyai beberapa gram emas (perhiasan), nah pegadaian adalah
salah satu alternatif yang tepat untuk masalah ini. Kita bisa menggadaikan
perhiasan yang kita miliki agar mendapatkan sejumlah uang yang bisa membantu
biaya pengobatan tersebut dengan catatan kita harus mematuhi syarat dan
ketentuan yang berlaku dalam pegadaian. Untuk lebih lengkapnya, kami akan
mengulasnya dalam makalah ini.

1.2  Rumusan Masalah
1. Darimanakah sumber pendanaan pegadaian?
2. Bagaimana penyaluran dan penggolongan pinjaman pegadaian?
3. Seperti apa proses penaksiran dipegadaian?
4. Bagaimana prosedur pemberian dan pelunasan pinjaman dalam pegadaian?

1.3  Tujuan Penulisan
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah “Bank Dan Lembaga Keuangan
Lainnya”, makalah ini juga dapat dipergunakan sebagai penambahan wawasan
kita mengenai pegadaian. Dan kami harapkan makalah ini dapat berguna
sebagaimana mestinya.
BAB 2

LANDASAN TEORI

 Profil Pegadaian
Slogan Pegadaian
Slogan pegadaian adalah “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”, hal ini masih
menjadi pertanyaan diera yang modern ini. Masih relevankah slogan tersebut saat
ini?
Jawabannya adalah “iya”, mengapa demikian? Karena pegadaian saat ini
masih dibutuhkan oleh masyarakat kalangan menengah kebawah sebagai sarana
untuk mengatasi kebutuhan yang bersifat mendadak terutama berbicara masalah
dana (keuangan). Dengan suku bunga yang relatif rendah, pegadaian berusaha
untuk membantu mereka yang membutuhkan. Daripada harus berurusan dengan
para rentenir yang bunnganya mencekik dan sistem penagihan yang bersifat
kurang mendidik, alangkah lebih baik jika kita memanfaatkan pegadaian saja.
Dari hal ini, pegadaian memberikan sebuah solusi yang akan membantu
penyelesaian masalah kita dan tidak menimbulkan masalah baru seperti depresi
terhadap sistem kredit rentenir yang kurang mendidik tersebut.
Dari itulah dikatakan bahwa slogan pagadaian yang mengatakan “Mengatasi
Masalah Tanpa Masalah” tersebut menurut kami masih relevan hingga saat ini.
PT Pegadaian (Persero), pemilik brand (merk) Pegadaian adalah perusahaan
BUMN yang dibuka pertama kali di Sukabumi pada tanggal 1 April 1901. Sampai
dengan Agustus 2020 PT Pegadaian telah mempunyai outlet sebanyak 4.100 yang
tersebar di seluruh Indonesia. Produk dan layanan Pegadaian juga dapat diakses di lebih
11.000 agen. Pegadaian juga telah mengembangkan layanan secara elektronik dengan
aplikasi Pegadaian Digital yang dapat diunduh di Playstore atau App Store.

Selain jaringan pelayanan yang luas, keunggulan Pegadaian lainnya adalah kecepatan
dalam pelayanan dengan menerapkan standar waktu layanan maksimal 15 menit serta
keamanan optimal dengan sistem pengamanan fisik dan lokasi usaha (Sispamfilu).
Untuk mengantisipasi berbagai risiko, Pegadaian juga bekerja sama dengan berbagai
perusahaan asuransi.
Produk-produk Pegadaian juga beraneka ragam. Bisnis utama Pegadaian adalah
pemberian pinjaman dengan jaminan barang bergerak baik secara konvensional maupun
syariah. Sedangkan bisnis pendukungnya meliputi pembiayaan usaha mikro, cicilan dan
tabungan emas, cicilan kendaraan bermotor, pembiayaan haji dan wisata syariah, serta
beraneka jasa lain seperti pengiriman uang, multi pembayaran online, jasa taksiran, jasa
titipan, sertifikasi batu permata, dan safe deposit box.

Dalam mengelola bisnis, Pegadaian selalu mengimplementasikan prinsip-


prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) yang menjunjung tinggi nilai-nilai
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan keadilan (fairness). Salah
satunya dalam pengelolaan lelang. Setiap barang jatuh tempo yang dilelang melebihi
kewajiban pembayaran, nasabah berhak memperoleh uang kelebihan dari penjualan
tersebut.

Selain melalui produk dan layanan, Pegadaian juga aktif melaksanakan berbagai
program kemitraan dan bina lingkungan. Program Corporate Social Responsibility
(CSR) Pegadaian bertema Pegadaian Bersih-bersih yang meliputi program Bersih Hati,
Bersih Lingkungan, dan Bersih Administrasi. Salah satu program yang populer adalah
program memilah sampah menabung emas bertajuk The Gade Clean and Gold. Dengan
program ini masyarakat diajak meningkatkan kebersihan lingkungan sekaligus
menabung emas.

 Kepengurusan dan Pengawasan


Perum Pegadaian saat ini dipimpin dan dikelola oleh Dewan Direksi. yang
terdiri atas Direktur Utama dan 3 Direktur serta dibantu dengan unit-unit
pendukung lainnya. Pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi dilakukan
oleh Presiden atas usul Menteri Keuangan. Masa jabatan anggota direksi
maksimal 5 tahun dan dapat diangkat kembali. Sedangkan, pembinaan dan peng-
awasan umum terhadap kegiatan usaha Perum Pegadaian dilakukan oleh Menteri
Keuangan yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Direktur Jenderal,
berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Untuk melaksanakan pengawasan intern kegiatan usaha perusahaan, direksi
membentuk Satuan Pengawasan Intern. Selanjutnya, dalam melaksanakan fungsi
pengawasan tersebut, Menteri Keuangan menunjuk Dewan Pengawas, yang
anggota-anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Menteri
Keuangan. Jumlah anggota Dewan Komisaris ini menurut ketentuan, minimal 2
orang dan maksimal 5 orang yang susunannya terdiri atas ketua dan anggota.
Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pelaksanaan pengawasan kepada
Menteri Keuangan. Masa jabatan ketua dan anggota Dewan Pengawas ialah 3
tahun dan dapat diangkat kembali.
Dalam usaha penyaluran uang pinjaman sebagai kegiatan utamanya, pegadaian
sampai saat ini telah memiliki 14 kantor daerah dan hampir 600 kantor cabang
yang wilayah operasinya telah menjangkau hampir semua pelosok daerah,
termasuk Irian Jaya dan wilayah Indonesia Timur lainnya.
 Tujuan Pegadaian
Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya menyediakan pelayanan bagi
kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip
pengelolaan. Oleh karena itu Perum Pegadaian bertujuan untuk:
A. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan
program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional
pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum
gadai.
B. Mencegah timbulnya praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman
tidak wajar lainnya.

 Kegiatan Usaha
Kegiatan operasional Perum Pegadaian yang telah dilakukan saat ini, antara lain
meliputi:
a.       Menyalurkan uang pinjaman kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai,
b.      Menerima jasa taksiran, yaitu pelayanan kepada masyarakat yang ingin
mengetahui berapa besar nilai riil barang yang dimilikinya ,misalnya emas,berlian
dan barang-barang bernilai lainnya.
c.       Menerima jasa titipan, yaitu pelayanan kepada masyarakat yang akan
menitipkan barangnya.
d.      Bekerja sama dengan pihak ketiga dalam memanfaatkan aset perusahaan dalam
bidang bisnis properti seperti dalam pembangunan gedung kantor dan pertokoan
dengan sistem Build, Operate and Transfer (BOT).
e.       Kredit pegawai, yaitu kredit yang diberikan kepada pegawai yang
berpenghasilan tetap.

 Sumber Pendanaan
Pegadaian, sebagai lembaga keuangan tidak diperkenankan menghimpun dana
secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan, misalnya: giro, deposito
dan tabungan, sebagaimana halnya dengan sumber dana konvensional perbankan.
Untuk memenuhi kebutuhan dananya. Perum Pegadaian memiliki sumber-sumber
dana sebagai berikut:
a.       Modal sendiri
b.      Penyertaan modal pemerintah
c.       Pinjaman jangka pendek dari perbankan
d.      Pinjaman jangka panjang yang berasal dari KLBI
e.       Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi.

 Penyaluran dan Penggolongan Uang Pinjaman


Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa kegitan penyaluran uang pinjaman
oleh pegadaian kepada masyarakat dilakukan atas dasar hukum gadai. Besarnya
jumlah uang pinjaman yang disalurkan sangat dipengaruhi oleh golongan barang
jaminan yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan Direksi Perum Pegadaian.
Pinjaman yang diberikan dikelompokkan menjadi 5 (lima) golongan berdasarkan
tingkat sewa modal dan jangka waktu pinjaman.
 Kelebihan Dan Kekurangan Serta Keuntungan Pegadaian Dibandingkan
Dengan Lembaga Keuangan Bank

Pegadaian sebagai lembaga keuangan milik pemerintah tentunya mempunyai


kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan bank.
Kelebihan pegadaian :
1.      Persyaratan mudah dan murah
2.      Prosedurnya sederhana
3.      Tidak dipungut biaya administrasi
4.      Tidak perlu membuka rekening seperti tabungan, deposito atau giro.
5.      Suatu saat uang dibutuhkan, saat itu juga uang diperoleh
6.      Keanekaragaman barang yang dapat dijadikan barang jaminan
7.      Angsuran ringan karena tidak ditentukan besarnya. Sehingga dapat diangsur
sesuai kemampuan
8.      Penentapan bunga dengan sistem bunga menurun, jadi bunnga ditetapkan atas
dasar sisa pinjaman
9.      Apabila jatuh tempo pinjamannya dan hutang pokok belum dapat dibayar, maka
jangka waktu pinjaman dapat diperpanjang. Dengan membayar bunga terlebih
dahulu
10.  Memperoleh tenggang waktu pelunasan dua minggu setelah jatuh tempo tanpa
dibebani bunga (masa tunggu lelang).
Kelemahan pegadaian :
1.      Sewa modal pegadaian relatif lebih tinggi dari tingkat suku bunga perbankan
2.      Harus ada jaminan berupa barang bergerak yang mempunyai nilai
3.      Baran bergerak yang digadaikan harus diserahkan kepegadaian
4.      Jumlah kredit gadai yang dapat diberikan masih terbatas
Keuntungan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga keuangan bank atau
lembaga keuangan lainnya :
1.      Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu pada hari itu juga, hal
ini disebabkan karena prosedurnya yang sederhana.
2.      Persyaratan yang sederhana, sehingga memudahkan konsumen untuk
memenuhinya
3.      Pihak pegadaian tidak mempersalahkan uang tersebut digunakan untuk apa, jadi
sesuai dengan kehendak masyarakat atau nasabahnya.

 Usaha Atau Kegiatan Lain Yang Dilakukan Oleh Pegadaian Selain Gadai
1.      Jasa Taksir
Layanan kepada masyarakat yang ingin mengetahui karatase dan kualitas harta
perhiasan emas, permata, atau berlian, baik untuk keperluan investasi ataupun
untuk keperluan bisnis dengan biaya yang relatif terjangkau. Layanan jasa taksiran
ini memudahkan masyarakat karatase dan kualitas barang berhharga miliknya,
sehingga tidak mengalami kebimbangan atas nilai pasti perhiasan yang
dimilikinya.

2.      Titipan Barang
Layanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang berharga seperti
perhiasa emas, intan, berlian, batu permata, surat berharga maupun kendaraan
bermotor. Layanan ini dikalangan perbankan disebut dengan Safe Deposite Box
(SDB). Jika mendapatkan kesulitan dalam mengamankan barang berharga
dirumah sendiri saat akan keluar kota atau luar negeri, melaksanakan ibadah haji,
sekolah diluar negeri, dan kepentingan lainnya. Percayakan barang berharga milik
anda unutuk dititipkan dipegadaian karena keamanan menjadi prioritas
pegadauan.
BAB 3
PEMBAHASAN

 Pengertian Pegadaian
Gadai adalah kegiatan menjaminkan barang beharga kepada pihak tertentu
guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus
kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai. (Kasmir)
Pegadaian adalah sebuah BUMN sektor keuangan Indonesia yang
bergerak pada tiga lini bisnis perusahaan yaitu pembiayaan, emas dan aneka jasa.
Pegadaian adalah suatu lembaga keuangan non bank yang memusatkan
kegiatan usahanya dibidang penyaluran kredit dengan menggunakan sistem gadai,
dalam upaya untuk membantu menunjang kesetabilan perekonomian pemerintah
dan mensejahterakan kehidupan masyarakat terutama masyarakat dengan
golongan ekonomi menengah kebawah.

 Ciri-Ciri Gadai
Ciri-ciri gadai adalah sebagai berikut :
1.      Ada barang yang digadai
2.      Nlai jumlah pinjaman tergantung dari nilai barang yang digadaikan
3.      Barang yang digadai ditebus kembali
Jadi jika kita ingin menggadaikan barang, kita harus menyetujui ciri-ciri gadai
tersebut.

 Visi dan Misi pegadaian


Visi :
Sebagai solusi bisnis terpadu terutama bebasis gadai yang selalu menjadi market
leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang teerbaik untuk masyarakat
menengah kebawah.
Misi :
·         Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu
memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi.
·         Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan
kemudahan dan kenyamanan di seluruh pegadaian dalam mempersiapkan diri
menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan masyarakat.
·         Membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
golongan menengah ke bawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka
optimalisasi sumber daya perusahaan.

 Perjanjian Gadai Pegadaian

 Barang Jaminan
Jenis barang yang dapat diterima sebagai barang jaminan pada prinsipnya adalah
barang bergerak antara lain:
a.       Barang-barang perhiasan: semua perhiasan yang dibuat dari emas, perhiasan
perak, platina, baik yang berhiaskan intan, mutiara, batu maupun tidak.
b.      Barang-barang elektronik: TV, kulkas, radio, tape recorder, video, radio cassete.
c.       Kendaraan: sepeda, sepeda motor, mobil.
d.      Barang-barang rumah tangga: barang-barang pecah belah.
e.       Mesin: mesin jahit dan mesin motor kapal.
f.       Tekstil: kain batik, permadani.
g.      Barang-barang lain yang dianggap bernilai.

 Proses Pinjaman Atas Dasar Hukum Gadai


Barang yang dapat digadaikan :
Pada dasarnya hampir semua barang bergerak dapat digadaikan dipegadaian
dengan pengecualian untuk barang-barang tertentu. Barang-barang yang dapat
digadaikan meliputi:
1. Barang perhiasan
Seperti emas, perak, platina, intan, mutiara dan batu mulia.
2. Kendaraan
Seperti mobil, sepeda motor, sepeda dan lain-lain
3. Barang elekronik
Seperti kamera, freezer, radio, tape recorder, video player, televisi, dan masih
banyak yang lainnya.
4. Barang rumah tangga
Perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan lain-lain
5. Mesin-mesin
Mesin jahit, mesin cuci, dll.
6. Tekstil
Baranng yang dianggap bernilai oleh pegadaian.
Namun mengingat keterbatasan tempat penyimpanan, keterbatasan SDM
pegadaian, perlunya meminimalkan resiko yang ditanggung perum pegadaian
serta memperhatikan peraturan yang berlaku, maka ada barang-barang yang tidak
dapat digadaikan meliputi:
a) Binatang ternak, karena tempat penyimpanan yang tidak mendukung.
b) Hasil bumi, karena mudah busuk atau rusak
c) Barang dagangan dalam jumlah besar, karen a memerlukan tempat
penyimpanan yang sangat besar yang tidak dimiliki oleh pegadaian.
d) Barang cepat rusak, busuk atau susut
e) Baranng yang amat kotor.
f) Barang yang seni yang sulit ditaksir
g) Kendaraan yang sangat besar.
h) Senjata api dan amunisi
i) Barang yang disewabelikan
j) Barang milik pemerintah.

 Penaksiran
Penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai dilakukan dengan
mewajibkan nasabah untuk menyerahkan barang bergerak sebagai barang
jaminan, seperti: emas, berlian, barang-barang elektronik, kendaraan bermotor,
dan lain-lain. Barang-barang tersebut selanjutnya ditaksir oleh petugas penaksir,
yang memang memiliki keahlian untuk hat tersebut, untuk menentukan besarnya
nilai uang pinjaman yang dapat diberikan. Pada dasarnya besarnya uang pinjaman
yang dapat diberikan,menurut ketentuan saat ini, dibagi berdasarkan golongan.
Untuk golongan A adalah 84% dari nilai taksir dan untuk golongan B, C dan D
adalah 89% dari nilai taksiran. Taksiran atas barang jaminan tersebut didasarkan
pada harga pasar setempat, yang senantiasa di up-date  dari waktu ke waktu untuk
menggambarkan nilai pasar barang yang akan digadaikan.

 Nilai Taksir Pegadaian


Nilai taksiran terhadap suatu objek dipegadaian tidak ditentukan sebesar
harga pasar, melainkan setelah dikalikan dengan persentase tertentu. Sebagai
contoh, emas menurut harga pasar adalah Rp 100, nlai taksirannya tidak sebesar
Rp 100, nilai taksiran emas tersebut adalah Rp 88. Angka persentase tersebut
ditentukan oleh pegadaian yang berkisar antara 80%-90% untuk perhiasan jenis
emas. Sedangkan untuk berlian adalah 45%, kemudian untuk tekstil sebesar 83%
dan seterusnya. Nilai taksiran inilah yang dijadikan tumpuan untuk menentukan
besarnya pinjaman yang akan diberikan keppada nasabah.

 Prosedur Pemberian dan Pelunasan Pinjaman


Prosedur untuk mendapatkan pinjaman dari pegadaian adalah sebagai berikut:
a.       Calon nasabah datang langsung ke loket penaksir dan menyerahkan barang
yang akan dijaminkan dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau
surat kuasa apabila pemilik barang tidak bisa datang sendiri.
b.      Barang jaminan tersebut diteliti kualitasnya untuk menaksir dan menetapkan
harganya. Berdasarkan taksiran yang dibuat penaksir, akan ditetapkan besarnya
uang pinjaman yang dapat diterima oleh nasabah.
c.       Selanjutnya, pembayaran uang pinjaman dilakukan oleh kasir tanpa ada
potongan biaya apa pun kecuali potongan premi asuransi.
Selanjurnya prosedur pelunasan uang pinjaman dilakukan dengan cara sbb:
a.       Uang pinjaman dapat dilunasi setiap saat tanpa harus menunggu selesainya
jangka waktu.
b.      Nasabah membayar kembalu pinjamannya + sewa modal (bunga) langsung
kepada kasir disertai dengan bukti surat gadai.
c.       Barang dikeluarkan oleh petugas penyimpan barang jaminan.
d.      Barang yang digadaikan dikembalikan kepada nasabah.

 Proses Pelelangan Pada Pegadaian


Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan akan dilakukan
oleh perum pegadian pada saat yang telah ditentukan dimuka apabila terjadi hal-
hal berikut:
1.      Pada saat masa habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus barang yang
digadaiakan dan membayar kewajiban lainnya karena berbagai alasan, dan
2.      Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak memperpanjang
batas waktu pinjamannya karena berbagai macam alasan.

Hasil pelelangan barang yang digadaikan akan digunakan untuk melunasi


seluruh kewajiban nasabah kepada perum pegadaian yang terdiri dari :
1.      Pokok pinjaman
2.      Sewa modal atau bunga
3.      Biaya lelang
Apabila barang yang gadaiakan tidak laku dilelang atau terjual dengan harga yang
lebih rendah daripada nilai taksiran yang telah dilakukan pada awal pemberian
pinjaman kepada nasabah yang bersangkutan, maka barang yang tidak laku
dilelang tersebut dibeli oleh negara dan kerugian yang timbul ditanggung oleh
pegadaian.

 Fungsi Pegadaian
Adapun fungsi dari pegadaian adalah menyediakan uang pinjaman atas
dasar hukum gadai dengan cara mudah, cepat, aman, dan hemat; mengembangkan
berbagai usaha yang menguntungkan bagi pegadaian serta masyarakat, mengelola
keuangan, perlengkapan, kepegawaian, dan pendidikan-pelatihan; mengelola
organisasi, tata kerja, dan tata laksana pegadaian; dan melakukan riset dan
pengembangan serta mengawasi pengelolaan pegadaian.

 Peran Pegadaian di Era 4.0


Perkembangan di era industri 4.0 yang mengusung tren otomasi,
mendorong PT Pegadaian (Persero) menggencarkan inovasi. PT Pegadaian
menyadari, meski sudah berusia 118 tahun dan memiiki 12,1 juta nasabah,
kejayaan masa lalu tidak menjamin keberlangsungan.
Dalam menyikapi dinamika eksternal, perseroan mengusung lima strategi
utama. Di antaranya menumbuhkan bisnis gadai melalui diversifikasi fitur dan
digitalisasi proses, berikut pengembangan bisnis baru potensial dengan dukungan
analisis big data dan penguatan manajemen risiko. Strategi lain ialah penjaringan
karyawan potensial dan meningkatkan kompetensi, serta penggunaan sistem
teknologi baru yang menunjang proses bisnis dan analisis data. Tidak ketinggalan
mengubah sudut pandang dan budaya kerja karyawan, untuk meningkatkan
kinerja perusahaan.
Saat ini mayoritas nasabah Pegadaian lebih menyukai transaksi tradisional
(face to face), yang mengandalkan outlet fisik untuk ekspansi. Namun,
perkembangan industri 4.0 menciptakan peluang dalam menambah dan
meregenerasi nasabah melalui aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS)
Posisi Pegadaian di sektor industri keuangan menunjukkan kinerja bisnis
gadai yang tumbuh konsisten dan inovatif di tengah era automasi. Hal ini
tercermin dari sistem pemasaran dengan berbagai distribution channel. Saat ini,
Pegadaian melakukan perluasan segmen, yakni bekerja sama dengan perbankan
anggota Himbara, yakni BRI, BNI, Mandiri dan BTN. Dalam menggaet nasabah
milenial, Pegadaian juga menggandeng Tokopedia, untuk program tabungan
emas. Alhasil, Perseroan berhasil mendapatkan lebih dari 400 ribu nasabah baru.
 Perencanaan Pegadaian Di Masa Yang Akan Datang
Visi 2019-2023
Menjadi the most valueable financial company di Indonesia dan sebagai agen
inklusi keuangan pilihan utama masyarakat
Dominate 2022-2023 DST
Menjadi The Most Valuable Financial Company (Perusahaan keuangan yang
paling berharga) di Indonesia dan sebagai agen inklusi keuangan.

Ada dua agenda besar transformasi yang dilakukan oleh Pegadaian yakni
transformasi digital dan kultural.
Transformasi digital yang dilakukan oleh Pegadaian dilakukan dalam
rangka meningkatkan kecepatan, kenyamanan dan keakuratan proses bisnis baik
di front office maupun back office. Begitu pula dengan kanal komunikasinya,
perusahaan terus mengembangkan beragam aplikasi digital, media sosial maupun
media online.
Transformasi kutural dilakukan Pegadaian dengan terus melakukan
internalisasi dan implementasi budaya Akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
Akhlak merupakan budaya perusahaan BUMN maupun anak usaha BUMN yang
merupakan akronim dari nilai-nilai Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif.
 Tanggung Jawab Penerima atau Pemegang Gadai Apabila Benda
Atau Objek Gadai Rusak Ditangan Pemegang Gadai.
Apabila terdapat kasus kerusakan atau kehilangan barang jaminan selama proses
gadai berlangsung, maka pihak PT. Pegadaian (Persero) bertanggung jawab atas
benda jaminan gadai yang rusak atau hilang tersebut. Dalam memberikan ganti
rugi, PT. Pegadaian (Persero) harus berdasarkan pada ketentuan yang telah diatur
dalam Buku Tata Pekerjaan Pegadaian yang mengatur bagaimana cara
memberikan ganti rugi apabila barang jaminan tersebut hilang, rusak seluruhnya
ataupun rusak sebagian.
 Upaya Hukum Jika Benda atau Objek Gadai Rusak ditangan
Pemegang Gadai
..................................................................Untuk mengatasi kerusakan dan kehilang barang jaminan PT. Peg
akan bertanggung jawab dan memberikan ganti rugi kepada nasabah atas
kerusakan atau kehilangan barang jaminan. Sebagaimana yang telah diatur dalam
Pasal 6 Keputusan Direktur Utama Pegadaian No.Pr/2/4/45 tanggal 1 Desember
1981 tentang Buku Tata Pekerjaan Pegadaian yang menyebutkan :
a) Uang ganti rugi hanya boleh dibayar, jika barang jaminan
seluruhnya/sebagian hilang atau rusak disebabkan terbakar, basah,
dimakan binatang (rayap, rengat, tikus dan sebagainya) atau sebabsebab
lain dalam keadaan biasa seharusnya dapat dicegah oleh Perjan Pegadaian
seperti kehilangan karena pencurian atau sebab-sebab kekeliruan dari (atau
penggelapan oleh) pegawai PT. Pegadaian (Persero).
b) Jika ada barang yang hilang, tertukar atau rusak (kecuali dimakan
binatang) sebagaimana dalam ayat (1), maka kantor Cabang wajib segera
mengirimkan laporan tentang hal ini (barang yang hilang telah ditemukan
kembali) kepada KPP dengan perantara KDP/KDI dengan disertai
keterangan yang lengkap, kepada nasabah tidak perlu diberitahukan bahwa
barangnya hilang, tertukar atau rusak jika nasabah tidak datang untuk
melunasi.
c) Kepada nasabah yang berhak menerima ganti rugi yang dimaksud dalam
ayat (1) diatas, maka ganti rugi itu harus segera dibayarkan pada waktu
diminta dengan memakai kwitansi rangkap dua. Dan pada halaman
kwitansi diberikan keterangan secara ringkas bahwa pembayaran ganti
rugi harus menunjukan tanggal dan nomor dari laporan sebagaimana yang
dimaksud dalam ayat (2).
d) Uang ganti rugi (sebesar 125% dari nilai taksiran) hanya boleh dibayarkan
sesudah UP+bunga yang harus dibayar telah diterima dari peminjam
seperti pelunasan biasa. Akan tetapi dapat terjadi hanya dibayarkan ganti
rugi atas sebagian dari barang jaminan saja.
Pemberian ganti rugi yang diberikan oleh PT. Pegadaian (Persero) dalam
terjadinya kerusakan dan kehilangan barang jaminan tidak sama menyangkut cara
pemberian ganti rugi. Begitu pula menyangkut besarnya jumlah ganti rugi yang
diberikan oleh pegadaian, karena hal ini berdasarkan pada jenis barang yang
menjadi jaminan gadai dan barang jaminan gadai tersebut hilang atau rusak
seluruhnya ataupun sebagian barang jaminan gadai yang rusak atau hilang. Ganti
rugi yang diberikan oleh PT. Pegadaian (Persero) dirasa kurang adil bagi nasabah
karena besaran ganti rugi yang diberikan pegadaian adalah sebesar 125% dari nilai
taksiran yang dinilai tidak sesuai dengan harga pasaran, besarnya ganti rugi yang
diberikan dirasa tidak adil bagi nasabah.

 Dampak Pegadaian Terhadap UMKM


Peran pegadaian yang berorientasi untuk membantu dan melayani
kebutuhan masyarakat berskala kecil sangat membantu pertumbuhan ekonomi.
Sebagai lembaga keuangan non-bank yang bergerak di bidang jasa pembiayaan,
dan dengan tugas utamanya yaitu menyalurkan pembiayaan gadai. Pembiayaan
merupakan salah satu tugas pokok lembaga keuangan, yaitu pemberian fasilitas
penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang tergolong sebagai
pihak yang mengalami kekurangan dana (deficit unit). Pembiayaan dipakai untuk
mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan.
Berdasarkan UU No 20 Tahun 2008 yang dimaksud pembiayaan adalah
“penyediaan dana oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan
masyarakat melalui bank, koperasi, dan lembaga keuangan bukan bank, untuk
mengembalikan dan memperkuat permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah”.
Indonesia sebagai negara berkembang perlu memperhatikan UMKM
secara serius. Karena UMKM mempunyai kinerja lebih baik dalam tenaga kerja
yang produktif, mempunyai produktivitas tinggi, dan mampu hidup di sela-sela
usaha besar. UMKM mampu menopang usaha besar, seperti menyediakan bahan
mentah, suku cadang, dan bahan pendukung lainnya. UMKM juga mampu
menjadi tombak bagi usaha besar dalam menyalurkan dan menjual produk dari
usaha besar ke konsumen.
Seiring dengan terus berjalannya usaha-usaha tersebut, tentunya sedikit
demi sedikit mengalami perubahan di dalam profit, keadaan tempat, ataupun
produk-produknya. Dengan demikian, para pelaku usaha tentunya membutuhkan
modal tambahan baik untuk memenuhi kebutuhan produksinya, ataupun tambahan
modal untuk memperbaiki tempat usahanya, dan nantinya akan meningkatkan
pendapatan yang akan diperoleh.
Pendapatan terbesar yang diperoleh Pegadaian adalah berasal dari
pinjaman gadai. Dengan memanfaatkan salah satu keunggulan yang dimiliki, oleh
pegadaian dapat memberikan pembiayaan untuk tambahan modal usaha.
Pinjaman yang diberikan kepada nasabah tentu telah sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan oleh pegadaian. Proses yang ditawarkan pun cukup
mudah dan dana akan cair selama tiga hari. Sebelum nasabah mengajukan
pinjaman atau pembiayaan usaha, pertama nasabah harus melakukan verifikasi
dokumen dan analisis usaha. Kedua, juru taksir dari pegadaian syariah akan
melakukan survei tempat dan kondisi usaha. Ketiga, tim mikro menyetujui
besaran pinjaman. Keempat, nasabah akan menerima uang pinjaman.

BAB 4

PENUTUP
 Saran

Saran Dari hasil penelitian di atas maka ada beberapa saran yang dapat penulis
berikan yang mungkin nantinya akan berguna, saran tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Dengan perkembangan teknologi yang ada pegadaian harus mampu bersaing


dalam pemasaran melalui aplikasi digital, pemasaran yang baik serta strategi
pengembangan produk yang inovatif akan mampu meningkatkan kualitas serta
jumlah nasabah pegadaian.

2. Memberikan nasabah lebih banyak kemudahan dan keuntungan dalam


melakukan transaksi juga akan memberikan keuntungan bukan hanya bagi
pegadaian tetapi juga bagi nasabah pegadaian yang salah satunya adalah dengan
cara bekerja sama dengan aplikasi pembayaran fintech yang sering memberikan
promo-promo menarik seperti diskon atau cashback dalam transaksi pembayaran
ke pegadaian.

 Kesimpulan

Pegadaian sebagai salah satu lembaga keuangan berfungsi memberikan


kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai dengan jaminan benda bergerak
dengan prosedur pelayanan yang sangat mudah, aman dan cepat, serta tanpa syarat
apapun mengenai penggunaan dananya. Kondisi ini semakin meningkatkan peran
Pegadaian sebagai lembaga keuangan alternatif untuk menunjang pembangunan
ekonomi kerakyatan. Dalam era yang sedang berkembang saat ini, masyarakat
sangat mengharapkan agar perizinan Pergadaian diperlakukan/diterapkan sama
(equal treatment) sebagaimana perizinan di bidang-bidang jasa keuangan lainnya.
Oleh karena itu, undang-undang warisan kolonial yang memberikan hak monopoli
kepada Pemerintah untuk mendirikan Pegadaian, yakni Staatsblad1928 No.81
(Pandhuis Reglement), sudah saatnya disesuaikan dan diselaraskan dengan
perkembangan dan keterbukaan ekonomi berdasarkan demokrasi ekonomi karena
sudah tidak sesuai dengan perkembangan ekonomi, hukum dan ketatanegaraan
Republik Indonesia. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, peran Pemerintah
sebagai fasilitator dan regulator perlu ditingkatkan dan mengurangi
keterlibatannya sebagai pelaku usaha.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/pengertian-dan-fungsi-pegadaian-apa-
saja-11675/#:~:text=Adapun%20fungsi%20dari%20pegadaian
%20adalah,mengelola%20organisasi%2C%20tata%20kerja%2C%20dan

https://mediaindonesia.com/ekonomi/249409/pegadaian-gencarkan-inovasi-di-era-
industri-40

https://www.pegadaian.co.id/uploads/laporan/IND_PEGADAIAN_2018.pdf

https://www.beritasatu.com/ekonomi/919937/transformasi-digital-pegadaian-
diganjar-penghargaan

pegadaian.co.id/berita/detail/323/mantul-pegadaian-dinobatkan-sebagai-salah-
satu-perusahaan-yang-berhasil-menerapkan-tranformasi-bisnis

https://market.bisnis.com/read/20220424/192/1526485/sukseskan-program-
tranformasi-perusahaan-ini-dua-agenda-besar-pegadaian

https://www.beritasatu.com/ekonomi/919937/transformasi-digital-pegadaian-
diganjar-penghargaan/2

Anda mungkin juga menyukai