PENGGADAIAN KONVENSIONAL
Disusun oleh :
2022
i
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum wr.wb
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT yang Maha Pengasih dan
Penyayang. Beliau memberikan kepada hamba-hamba-Nya rahmat dan karunia-Nya
berupa kesediaan dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Kami
berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Sholawat dan salam kita
panjatkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang menjadi syafaat kita
di hari kiamat nanti. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mengikuti mata kuliah
“Bank dan Lembaga Non Bank”. Dibawah bimbingan dosen kami Ibu Dosen NABILA
ADENINA ZIDNI MAULIDA M.E yang akan digunakan sebagai tugas kelompok untuk
mata kuliah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan -
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Mengingat kemampuan yang
dimiliki penulis. Olehkarena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,maka kritik
dan saran yang membangun senantiasakami harapkan semoga makalah inidapat berguna
bagi pihak lainyang berkepentingan pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Cover…………………………………………………….………………………… l
BAB 1 Pendahuluan
BAB 11 Pembahasan
3.1 Kesimpulan………………………………………………………..……. 15
Daftar Pustaka………………………………………………………………………. 16
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pegadaian adalah lembaga keuangan yang secara resmi mempunyai izin untuk
melaksanakan kegiatan operasionalnya berupa pembiayaan kredit kepada masyarakat dalam
bentuk penyaluran dana dengan jumlah yang relatif kecil maupun jumlah yang besar atas dasar
gadai, juga sebagai jasa titipan, jasa taksiran.Barang yang digadaikan harus memiliki nilai
ekonomis sehingga dapat di jadikan nilai taksiran oleh pihak gadai. Pegadaian merupakan
kegiatan menjamin barang-barang berharga untuk memproleh uang dan barang yang
dijaminkan akan di tebus kembali oleh nasabahnya sesuai perjanjian kedua belah pihak
Barang yang dijadikan agunan dapat di tebus dan dapat di perpanjang waktu
pinjamannya jika belum mampu untuk menebusnyaoleh nasabah sesuai jatuh tempo yang telah
di tentukan. Namum, barang akan dilelang pada saat nasabah tidak mampu melunasi barang
agunannya tersebut serta pihak gadai akan memberikan sisa uang lelang jika ada kepada
nasabah yang bersangkutan. Kontribusi pegadaian sebagai lembaga keuangan bagi
perekonomian indonesia khusunya dalam layanan keuangan melalui penyaluran dana pinjaman
dengan sistem gadai sangat membantu masyarakat juga pelaku usaha mikro kecil dan
1
menengah (UMKM) dalam memenuhi kebutuhan dana tunai serta akses pendanaan secara
cepat, mudah dan administrasi yang sederhana 1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Wahyu aji Wijaya,2019,pegadaian syariah, hal 3
2
A, Sejarah Penggadaian Secara Umum
Cikal bakal lembaga gadai berasal dari itali yang kemudian berkembang ke
seluruh Dataran Eropa. Di Indonesia terbitnya PP/10 Tanggal 1 April 1990 dapat
dikatakan menjadi tonggak awal kebangkitan pegadaian, satu hal yang perlu dicermati
bahwa PP/20 menegaskan misi yang harus diemban oleh pegadaian untuk mencegah
2
Jefri tarantang,et.al,2019,regulasi dan implementasi pegadaian syariah di indinesua,Yogyakarta,penerbit k-
media,hal 6
3
praktik riba. Banyak pihak yang berpendapat bahwa operasional pegadaian pra fatwa
MUI Tanggal 16 Desember 2003 tentang bunga Bank, telah sesuai dengan konsep islam
meskipun harus diakui belakangan bahwa terdapat beberapa aspek yang menepis
anggapan itu.
3
Jefri tarantang,et.al,2019,regulasi dan implemestasi pegadaian syariah di Indonesia Yogyakarta,penerbit k-
media,hal 6
4
kreditur lain kecuali biaya pelelangan barang dan biaya yang dikeluarkan untuk
memelihara objek, yang biayanya harus didahulukan.
Gadai memiliki beberapa unsur dasar, yaitu:
1. Gadai lahir karena adanya perjanjian penyerahan kuasa atas barang gadai
kepada kreditur pegadaian
2. Penyerahan dapat dilakukan oleh debitur atau orang lain atas nama
debitur;
3. Barang yang digadaikan hanyalah barang bergerak, baik berupa benda
maupun benda;
4. Kreditur pemegang gadai berhak melakukan pelunasan atas barang
gadainya di hadapan kreditur lainnya.
Perseroan mengambil pinjaman dari barang tersebut terlebih dahulu dari kreditur
lain, dengan pengecualian biaya pelelangan atau penjualan barang dan biaya
penyelamatan barang yang dikeluarkan setelah barang diserahkan sebagai hak
tanggungan, yang biayanya harus
Dalam masyarakat Indonesia, selain istilah utang, Gadai juga dikenal dengan
istilah kredit pada perbankan konvensional dan istilah pembiayaan pada perbankan
syariah. Utang biasanya digunakan oleh masyarakat dalam rangka pemberian pinjaman
kepada pihak lain. Seseorang yang meminjamkan hartanya kepada orang lain dapat
dianggap telah memberikan hutang kepadanya. Istilah kredit atau pembiayaan lebih
banyak digunakan oleh masyarakat dalam transaksi perbankan dan pembelian itu tidak
dibayar tunai. Pada hakekatnya antara utang dengan kredit atau pembiayaan tidak jauh
berbeda maknanya di masyarakat
5
Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan
masyarakat umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan
yang baik. Oleh karena itu perum pegadaian bertujuan sebagai berikut :4
i. Bagi nasabah
Tersedianya dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam waktu yang
lebih cepat dibandingkan dengan pembiayaan/kredit perbankan. Di samping itu, nasabah
juga mendapat manfaat penaksiran nilai suatu barang bergerak secara professional.
Mendapatkan fasilitas penitipan barang bergerak yang aman dan dapat dipercaya.
ii. Bagi perusahaan penggadaian
Penghasilan yang bersumber dari sewa mobil yang dibayarkan oleh
peminjam dana.
Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh
nasabah memperoleh jasa tertentu. Bagi bank syariah yang
mengeluarkan produk gadai dapat mendapat keuntungan dari
pembebanan biaya administrasi dan biaya sewa tempat
penyimpanan emas.
Pelaksanaan misi perum pegadaian sebagai BUMN yang bergerak
di bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada
masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur yang relatif
sederhana.
4
Wahyu aji Wijaya,2019,jurnal pegadaian syariah, (agustus 2022), hal 18
6
Berdasarkan PP No. 10 tahun 1990, laba yang diperoleh digunakan
untuk: (1) dana pembangunan semesta (55%); (2) cadangan umum
(20%); (3) cadangan tujuan (5%); (4) dana sosial (20%).
Hak kebendaan dari hak gadai bukanlah hak untuk menikmati suatu benda, hak
pakai dan sebagainya. Memang benda gadai harus diserahkan kepada kreditor tetapi tidak
untuk dinikmati, melainkan untuk mejamin piutangnya dengan mengambil, penggantian
dari benda tersebut guna membayar piutangnya.
Pada Pasal 1160 KUHPerdata disebutkan bahwa: “Tak dapatnya hak gadai dan
bagi-bagi dalam hal kreditor, atau debitur meninggal dunia dengan meinggalkan beberapa
ahli waris.” Ketentuan ini tidak merupakan ketentuan hukum memaksa, sehingga para
pihak dapat dibagi-bagi dalam gadai ini dapat disimpangi apabila telah diperjanjikan
lebih dahulu oleh para pihak.5
Hak gadai adalah hak yang didahulukan. Ini dapat diketahui dari ketentuan Pasal
1133 dan 1150 KUHPerdata karena piutang dengan hak gadai mempunyai hak untuk
didahulukan daripada piutang-piutang lainnya, maka kreditor pemegang gadai
mempunyai mendahulu (droit de preference).
5
Jefri tarantang,et.al,2019,regulasi dan implementasi pegadaian syariah di Indonesia,Yogyakarta,penerbit k-media,
hal 18
7
2.5. Persamaan Akad Gadai Konvensional dan Gadai Syariah
b). Menerima ganti rugi kalua b). Menerima ganti rugi kalua
benda gadai hilang/rusak. benda gadai hilang/rusak.
8
gadai yang telah diterimanya dalam yang telah diterimanya dalam
tenggang waktu yang tenggang waktu yang
ditentukan, termasuk biaya- ditentukan, termasuk biaya-
biaya yang ditentukan oleh biaya yang ditentukan oleh
penerima gadai. penerima gadai.
1 Gadai menurut hukum perdata disamping Ranh dalam hukum islam dilakukan
berprinsip tolong menolong juga menarik secarasukarela atas dasar tolong menolong
keuntungan dengan cara menarik bunnga tanpa mencari keuntungan yang sewajarnya
atau sewa awal.
2 Dalam hukum perdata hak gadai hanya Rahn berlaku pada seluruh benda baik yang
berlaku pada benda yang bergerak bergerak maupun yang tidak bergerak
3 Adanya istilah bunga(memungut biaya Dalam rahn tidak ada istilah bunya (biaya
6
Febri gunawan,raha bahari,sainul,studi komperatif antara gadai konvensional dan gadai syariah,mu’amalah jurnal
hukum ekonomi syariah, vol.2,no.1,2022,(agustus 20222), Hal 61
9
dalam benyuk bunga yang bersifat penitipan,pemeliharaan,penjagaan,dan
akumulatif dan berkelipatan ganda) penaksiran) singkatnya hanya biaya gadai
syariah lebih kecil hanya sekali dikenakan.
4 Daal hukum perdata gadai dilaksanakn Rahn menurut hukum islam dapat
melalui suatu Lembaga yang ada di dilaksanakan tanpa melalui suatu Lembaga.
Indonesia disebut PT. Pegadaian
5 Menarik bunga 10%-14% untuk jangka Hanya memungut biaya (termaasuk ausransi
waktu 4 bulan, plus asuransi sebesar 1,5% barag0 sebesar 4% untuk jangka waktu 2
dari jumlah pinjaman jangka waktu 4 bulan, bila lewat 2 bulan nasabah tak mampu
bulan itu bisa terus diperpanjang selama menebus barangnya, masa gadai bisa
nasabah mampu membayar bunga. diperpanjang dua periode. Tidak ada tembahan
pemumngutan biaya.
6 Bila pinjaman tidak dilunasi, barang Bila pinjaman tidak dilunasi barang jaminan
jaminan akan dijual kepada masyarakat. dilelang kepada masyarakat
7 Kelebihan uang hasil lelang tidak diambil Kelebihan uang hasil lelang tidak diambil oleh
oleh nasabah,tetapi menjadi milik pegadai tetapi diserahkan Kembali kepada
penggadai nasabah.7
1. Barang yang digadaikan adalah barang berharga, baik barang bergerak maupun tidak
bergerak.
7
Febri gunawan,raha bahari,sainul,studi komperatif antara gadai konvensional dan gadai syariah,mu’amalah jurnal
hukum ekonomi syariah, vol.2,no.1,2022,(agustus 20222), Hal 62
10
2. Dana yang dipinjamkan nkepada nasabah akan disesuaikan dengan barang yang
dijaminkan oleh nasabah terhadapa pihak pegadaian.
3. Pinjaman tersebut akan dikenakan bunga, semakin banyak dana yang dipinjam maka
bunga yang akan ditetapkan akan semakin besar.
4. Perhitungan bunga tersebut akan meningkat setiap setelah 15 hari.
5. Masa pinjaman atas gadai tersebut selama 4 bulan, dan akan diperpanjang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku atau disepakati.
6. Atas pinjaman tersebut, ditetapkan tanggal jatuh tempo oleh pihak pegadaian saat akan
pelunasan.
7. Apabila pinjaman tidak dilunasi, maka barang yang digadaiakn akan dilelang sesuai
kesepakatan yang telah ada.8
1. Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar hukum
gadai kepada:
a. Para petani, nelayan, pedagang kecil, industri kecil, yang bersifat produktif.
b. Kaum buruh/pegawai negeri yang ekonomi lemah dan bersifat konsumtif.
2. Disamping menyalurkan kredit, maupun usaha-usaha lainnya yang bermanfaat
terutama bagi pemerintah dan masyarakat.
3. Membina pola perkreditan supaya benar-benar terarah, bermanfaat dan bila perlu
memperluas daerah operasi.
8
Ilmi Zainal, Sejarah pegadaian syariah di Indonesia serta mengetahui system yang berjalan pada pegadaian syariah
dan konvensional, Hal 9
11
Pelaksanaan gadai yang berlangsung selama ini di perum pegadaian, merupakan
gadai sebagaimana yang dimaksud dalam KUH Perdata, yaitu objek jaminan pada
lembaga penjamin berada dalam kuasa kreditor. Dan atas peminjaman dana dengan
sistem gadai ini, kreditor mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga.9
Nilai taksiran atas barang yang akan digunakan tidak sama dengan besarnya
pinjaman yang diberikan. Setelah nilai taksiran dicantumakn, petugas menentukan jumlah
uang pinjaman yang dapat diberikan. Penentuan uang pinajamn ini juga ditentukan oleh
perum pegadaian berdasarkan golongan yang besarnya berkisar antara 80-92%.
Jangka waktu kredit yang diberikan oleh perum pegadaian adalah 120 hari atau 4
bulan, jika nasabah belum dapat mengenbalikan pinjaman atau menebus maka dapat
diperpanjang atau digadai ulang. Permintaan atau perbaharui kredit dikenakan biaya
9
Jefri tarantang,et.al,2019,regulasi danimplemestasi pegadaian syariah di Indonesia,Yogyakarta,penerbit k-media,
hal 21
12
administrasi pada bank konvensional adalah sebesar 1% dari uang pinjaman. Pemberian
uang pinjaman dan pelunasan dapat digambarkan sebagai berikut:10
10
Lgito Arman, Studi perbandingan model perhitungan laba antara pegadaian syariah dengan pegadaian
konvensioanal, Fakultas ekonomi Universitas Negeri Suarbaya,Hal 16
13
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
15
Lgito Arman, Studi perbandingan model perhitungan laba antara pegadaian syariah dengan pegadaian
konvensioanal, Fakultas ekonomi Universitas Negeri Suarbaya,
Febri gunawan,raha bahari,sainul,studi komperatif antara gadai konvensional dan gadai syariah,mu’amalah jurnal
hukum ekonomi syariah, vol.2,no.1,2022,(agustus 20222),
Ilmi Zainal, Sejarah pegadaian syariah di Indonesia serta mengetahui system yang berjalan pada
pegadaian syariah dan konvensional, Hal 9
16