SINDOWEEKLY/SUTIKNO
Hal itu jugalah yang dialami Yus Rusyana, Gomos S. Sianipar, dan
Minto Agung Nugroho, karyawan PT Bank Pan Indonesia Tbk. (Panin).
Mereka menolak permintaan melakukan rekayasa hasil audit yang
menemukan fraud dalam pemberian kredit senilai Rp30 miliar di Cabang
Bank Panin Banjarmasin. Yang ada, Yus malah melaporkan temuan
tersebut ke Polda Kalimantan Selatan. Akibat penolakannya itulah, Yus
dan kedua temannya sejak 2010 lalu, tak diberi pekerjaan sama sekali
alias terancam di-PHK.
Atas nasib yang menimpa dirinya, Kamis pekan lalu, Yus didampingi
Ketua Federasi Serikat Pekerja Niaga, Bank, Jasa, dan Asuransi, Lilik
Martono, membeberkan hasil audit dan temuan fraud itu di hadapan
Anggota Komisi XI DPR. Seperti diketahui, fraud adalah suatu
perbuatan melawan atau melanggar hukum yang dilakukan oleh orang
atau sekelompok orang dari dalam atau luar perusahaan, dengan
maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau perusahaannya.
Selain itu, Lilik juga menceritakan nasib yang menimpa Yus dan dua
rekannya yang terancam PHK oleh Manajemen Panin Bank.
Menurutnya, kedatangannya untuk meminta DPR agar mendesak Bank
Indonesia (BI) melakukan pemeriksaan dalam mengungkap kasus ini.
"Mengingat polisi sudah mengeluarkan Surat Perintah Penghentian
Penyidikan (SP3)," katanya.
Ihwal ditemukannya indikasi fraud ini berawal ketika Yus bersama dua
temannya, pada 2010, ditugaskan direksi Bank Panin Pusat untuk
melakukan audit di Kantor Cabang Bank Panin Banjarmasin. Setelah
melakukan pemeriksaan, dia bersama tim audit menemukan indikasi
fraud dalam proses pemberian kredit (rekayasa kredit) sekitar Rp30
miliar. Sebagai ketua tim audit, dia pun melaporkan hasil temuan itu
kepada direksi Bank Panin. "Setelah melapor ke direksi, kami putuskan
untuk membawa indikasi fraud ini ke jalur hukum," katanya.
Meski diancam PHK, Yus tak mau hasil temuannya diputuskan begitu
saja oleh direksi. Pada 22 Februari 2010, indikasi dugaan tindak pidana
perbankan lewat rekayasa kredit tersebut dilaporkan ke Polda
Kalimantan Selatan. Tidak hanya itu, Yus juga melaporkan kasus ini ke
Bank Indonesia (BI).
Tidak hanya itu, tim pemeriksa BI saat itu, kata Ronald, juga menjamin
tiga orang tim auditor Bank Panin yang bernama Yus Rusyana, Gomos
R. Sianipar, dan Minto Agung Nugroho, apabila Pihak Bank Panin
melakukan PHK. "Jadi BI sudah meminta manajemen Bank Panin,
dalam hal ini direksi, untuk menyelesaikan persoalan PHK ini secara
internal," tuturnya.