Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

CARA MENDIRIKAN USAHA DAN BENTUK ORGANISASI USAHA

Disusun oleh:
Oktavia Sapitri (11160810000104)
Anna Settya Sari (11190810000027)
Ratna Sari (11190810000032)
Didan Raditya (11190810000076)
Nabiel Muhammad Rayhan (11190810000140)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Cara Mendirikan Usaha dan
Bentuk Organisasi Usaha ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah kewirausahaan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kewirausahaan yang Mendirikan Usaha dan
Berorganisasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 14 Maret 2021


Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… 3

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................. 4

Latar Belakang..................................................................................................................... 4

Rumusan Masalah................................................................................................................ 5

Tujuan Penulisan................................................................................................................. 5

Manfaat Penulisan............................................................................................................... 5

BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................................. 7

a. Bidang dan Jenis-jenis Usaha…...................................................................................... 7

b. Proses Pendirian Badan Usaha dan Jenis Usaha ............................................................ 8

c. Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Usaha .................................................................... 12

d. Manajemen dan Organisasi ............................................................................................ 14

e. Jenis-jenis dan Bentuk Organisasi ................................................................................... 16

f. Pertimbangan Penentuan Organisasi ................................................................................ 21

BAB III. PENUTUP........................................................................................................... 22

KESIMPULAN dan SARAN .............................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 23

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melihat realita di zaman sekarang sangat sulit mencari pekerjaan! karena lowongan
pekerjaan lebih sedikit dibandingkan pencari pekerjaan. Di desa maupun di kota sama-sama sulit
mencari pekerjaan. Kami mencoba untuk meneliti cara mendirikan usaha! agar muncul usaha-
usaha baru untuk para pencari kerja. Langkah pertama untuk mendirikan usaha yaitu dengan
mengetahui tata cara mendirikan suatu usaha baru. Maka dari itu kami memilih judul makalah
"cara mendirikan usaha dan bentuk organisasi usaha" untuk memperdalam materi
kewirausahaan. Makalah ini dilatar belakangi tugas dari Dosen! selain itu menjadi ajang
mengasah kemampuan kami dalam membuat makalah. Makalah ini berisikan tentang tahap-
tahap membuat usaha baru. Makalah ini juga membuktikan bahwa kami menyukai dunia usaha
dan kami membuat makalah ini karena rasa ingin tahu kami terhadap dunia usaha.

Dan juga sebagai seeorang mahasiswa yang nantinya terjun untuk mengabdi
kedalam masyarakat. Mahasiswa harus mampu belajar kreatif dan memiliki inovasi-inovasi
sebagai bekal tambahan untuk mengabdikan dirinya dalam profesinya masing-masing. Misalkan
menjadi seorang wirausaha, seorang guru tau seorsng dokter yang menjalankan profesinya
disekolah dan dirumah sakit dapat menjajal profesi lain yakni menjadi seorang wirausaha.
Bidang ini selain dapat diperoleh keuntungan financial jika dijalankan dengan baik dan dapat
menyediakan lapangan kerja bagi orang lainyang membutuhkan.

Dalam melakukan wirausaha ada langkah-langkah yang perlu ditempuh. Dalam


keberhasilan suatu kegiatan wirausaha tidak lepas juga dari organisasi usaha. Dimana
Pengorganisasian merupakan proses penempatan orang-orang dan sumber daya lainnya untuk
melakukan tugas – tugas dalam pencapaian tujuan dan menyangkut pembagian pekerjaan untuk
diselesaikan dan mengkoordinasikan hasil-hasilnya. Pengorganisasian adalah fungsi kedua dan
dilakukan secara langsung dari dasar yang telah dibuat oleh perencanaan yang baik.
Pengorganisasian membagi siapa yang harus melakukannya, mengidentifikasikan siapa yang
harus memerintah dan mengadakan hubungan – hubungan perkantoran untuk komunikasi.

4
Untuk menjadi mahasiswa yang kreatif dalam melakukan wirausaha dan untuk
mempersiapkan diri menghadapi kebutuhan masyarakat yang terdapat persaingan yang tinggi,
maka dari itulah kami menyusun makalah ini untuk memberikan informasi mengenai bagaimana
mendirikan usaha dan bagaimana bentuk-bentuk organisasi usaha yang merupakan salah satu
komponen utama dalam mendirikan sebuah usaha.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja Bidang dan Jenis-jenis Usaha?

2. Bagaimana Proses Pendirian Badan Usaha dan Contoh Jenis Usaha?

3. Beberapa Faktor Penyebab Kegagalan Usaha?

4. Apa yang dimaksud Manajemen dan Organisasi?

5. Macam-macam Jenis dan Bentuk Organisasi?

6. Langkah-langkah yang harus diambil dalam Pertimbangan Penentuan Organisasi?

C. Tujuan

Makalah ini didedikasikan untuk pengembangan wawasan serta memperluas pengetahuan kita
mengenai hal-hal cara mendirikan usaha dan manajemen organisasi dalam berwirausaha yang
harus diketahui terlebih lagi pada masa kini dan penyikapan terbaik atasnya. sehingga mampu
memberikan solusi terhadap permasalahan untuk menghadapi masa depan kewirausahaan.

D. Manfaat

5
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat memahami:

1. Dapat Mengetahui Bidang dan Jenis-jenis Usaha

2. Mengetahui Bagaimana Proses Pendirian Badan Usaha serta Contoh Jenis Usaha

3. Mengetahui Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Usaha

4. Mengetahui Keterkaitan antara Manajemen dan Organisasi

5. Mengetahui Jenis-jenis Organisasi dan juga Bentuk-nya

6. Mengetahui Cara untuk Mempertimbangan Penentuan dalam Organisasi

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bidang dan Jenis-jenis Usaha
Beberapa bidang usaha yang biasa dimasuki diantaranya:
1. Bidang Usaha Pertanian (Agriculture), meliputi usaha pertaniaan, kehutanan, perikanan, dan
perkebunan
2. Bidang Usaha Pertambangan (Mining), meliputi usaha galian pasir, galian tanah, batu, dan
bata.
3. Bidang Usaha Pabrikasi (Manufacturing), meliputi usaha industri, assembly, dan
sintesis.
4. Bidang Usaha Kontruksi (Contruction), meliputi usaha kontruksi bangunan, jembatan,
pengairan, dan jalan raya.
5. Bidang Usaha Perdagangan (Trade), meliputi usaha perdagangan kecil (retailer), grosir, agen,
dan ekspor-impor.
6. Bidang Usaha Jasa Keuangan (Financial Service), meliputi usaha perbankkan, asuransi, dan
koperasi.
7. Bidang Usaha Jasa Perorangan (Personal Service), meliputi usaha potongan rambut,
salon, loundry, catering.
8. Bidang jasa-jasa Umum (Public Service), meliputi usaha pengangkutan, pergudangan, wartel,
dan distribusi.
9. Bidang Jasa Wisata (Tourism), meliputi berbagai kelompok.

Jenis usaha yang dapat dimasuki oleh para wirausahawan:

1. Pertanian, meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan agrobisnis.


2. Pertambangan, meliputi usaha seperti galian pasir, tanah, batu, dan batu bata.
3. Pabrikasi, meliputi usaha industri perakitan dan sintesis.
4. Konstruksi, meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, dan jalan raya.
5. Perdagangan, meliputi usaha perdagangan kecil (ritel), grosir, agen, membuka usaha
restoran, dan perdagangan lainnya.

7
6. Jasa keuangan, meliputi usaha perbankan, asuransi, dan koperasi.
7. Jasa perorangan, meliputi usaha pangkas rambut, salon, penatu, percetakan, fotokopi, dan
sablon.
8. Jasa pendidikan, meliputi membuka lembaga pelatihan atau kursus-kursus, sekolah
Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah Menengah Atas (SMA), atau Perguruan Tinggi (PT).
9. Jasa transportasi, meliputi pengangkutan, pergudangan, dan distribusi barang.
10. Jasa pariwisata, meliputi jasa biro perjalanan, pramuwisata, pengusaha objek wisata dan
daya tarik wisata, usaha sarana pendukung wisata (seperti angkutan, makanan), dan
sebagainya.

B. Proses Pendirian Badan Usaha dan Jenis Usaha


A. Bagaimana Memulai Usaha
Untuk memulai suatu usaha banyak cerita yang dapat kita ambil hikmahnya.
Sering kali kita kagum menyaksikan kesuksesan seorang pengusaha. Kadang-
kadang kita tidak tahu proses keberhasilan pengusaha tersebut banyak liku-liku
dan cerita suka duka di balik kesuksesan yang ia raih. Dengan tertatih-tatih
bahkan sering kali bangkrut . Namun keberanian, kesabaran, ketekunan, dan
kepandaiannya mengelola usaha dari waktu kewaktu selama bertahun-tahun,
akhirnya berhasil.
Dari hasil penelitian dilapangan terdapat beragam cara dan sebab untuk memulai
usaha. Ada lima sebab atau cara seseorang untuk mulai merintis usahanya :
1. Faktor keluarga pengusaha
2. Sengaja terjun menjadi pengusaha
3. Kerja sampingan (iseng)
4. Coba-coba
5. Terpaksa
Pengusaha yang memulai usaha karena factor keluarga banyak ditemui. Artinya,
seseorang memulai usaha karena keluarga mereka sudah memiliki usahha
sebelumnya. Orang tua atau saudara pengusaha tersebut menganjurkan keluarga
lainnya untuk membuka usaha sendiri. Keluarga sengaja mengeder anggota
keluarga lain untuk meneruskan usaha atau membuka cabang atau usaha baru.
Dengan demikian, mulai dari modal, supali bahan-bahan sampai manajemen sang
pengusaha pemula tinggal mengikuti yang sudah ada. Kesuksesan usaha seperti
ini cukup banyak terjadi diberbagai belahan dunia termasuk Indonesia.

8
Sengaja terjun menjadi pengusaha, artinya seseorang dengan segaja mendirikan
usaha Biasanya mereka belajar dari kesuksesan orang lain. Mereka mengikuti
contoh dari pengusaha yang ada dengan mencari modal atau bermitra dengan
orang lain. Model ini biasanya dilakukan oleh mereka yang berstatus pegawai,
namun memiliki naluri bisnis. Tidak sedikit model seperti ini mencapai
kesuksesan.
Faktor berikutnya adalah melakukan usaha dengan tidak disengaja, biasanya
dilakukan secara iseng. Ini sering disebut sebagai usaha sampingan untuk
tambahan kegiatan.
Memulai usaha dengan cara coba-coba cukup banyak dilakukan dan juga menuai
kesuksesan. Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang belum memiliki
pengalaman, mereka yang kesulitan mencari pekerjaan, atau mereka yang baru
terkena PHK. Namun demikian, tidak sedikit usaha yang diawali dengan coba-
coba ini mencapai kesuksesan.
Faktor usaha karena terpaksa memang sering terjadi, namun berdasarkan hasil
penelitian ternyata ada bberapa wirausahawan yang berhasil karena keterpaksaan.
Mereka biasanya membuka usaha karenakehilangan pekerjaan atau menganggur.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai usaha, baik
secara berkelompok maupun perorangan. Cara memulai usaha yang lazim
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mendirikan usaha
Artinya, seeorang memulai usaha dengan mendirikan perusahaan yang baru.
Dalam hal ini yang harus dilakukan adalah mengurus segala sesuatu yang
berhubungan dengan badan usaha, mulai dari akte notaries sampai kepengadilan
negeri(Departemen Keakiman), kemudian mengurus izin-izin yang dibutuhkan.
Disamping itu, tugas lain adalah mencari lokasi yang tepat dan menyediakan
peralatan atau mesin yang sesuai dengan usahanya.
2. Membeli Perusahaan
Usaha ini dilakukan dengan cara membeli perusahaan yang sudah ada atau sudah
berjalan sebelumnya. Pembelian usaha dapat dilakukan terhadap perusahaan yang
tidak aktif, tetapi masih memiliki badan usaha. Pembelian meliputi saham berikut
aset perusahaan yang dimiliki.
3. Kerja sama manajemen dengan waralaba (franchising)
Model ini dikembangkan dengan memakai nama dan manajemen perusaaan lain.
Perusahaan pemilik nama disebut sebagai perusahaan induk (franchisor) dan
perusahan yang menggunakan disebut franchise. Dukungan manajemen yang
diberikan oleh franchisor berupa :

9
- Pemilihan lokasi usaha
- Bentuk bangunan
- Lay out gedung dan ruangan
- Peralatan yang diperlukan
- Pemilohan karyawan
- Penentuan atau penyediaan bahan baku atau produk ; dan
- Iklan bersama
Cara seperti ini sudah dilakukan oleh McDonald, Indomart, Rumah makan
sederhana,, dan lain-lain.
4. Mengembangkan usaha yang sudah ada
Artinya pengusaha melakukan pengembangan atas usaha yang sudah ada
sebelumnya, baik pengembangan berupa cabang ataupun penambahan kapasitas
yang lebih besar. Biasanya kegiatan seperti ini dilakukan di perusahaan keluarga.

B. Proses Pendirian Badan Usaha


Pendirian suatu perusahaan tergantung dari jenis badan usaha yang dipilih. Ada
badan usaha yang memerlukan dokumen lebih banyak. Persyaratan yang harus
dipenuhi oleh setiap badan usaha berbeda. Waktu yang dibutuhkan untuk masing-
masing badan usaha pun berbeda-beda. Berikut ini contoh untuk mendirikan
badan usaha berbentuk persekutuan komanditer (CV), Perseroan terbatas (PT),
dan yayasan :
1. Mengadakan rapat umum pemegang saham
2. Dibuatkan akte notaries
3. Didaftarkan di pengadilan negeri
4. Diberitakan dalam lembaran Negara

C. Jenis-jenis Usaha
1. Menjadi Blogger
Kini, narablog atau sering disebut blogger sudah bukan lagi profesi yang
asing khususnya di mata anak-anak muda milenial. Memang dibutuhkan
keahlian khusus dalam mengelola blog ini, supaya jumlah pengunjungnya
banyak dan keuntungannya melimpah. Bagi para anak-anak muda yang

10
berbakat di bidang digital ini, bisa mencoba usaha blogger dengan
keuntungan yang cukup menjanjikan.
2. Menjadi Freelancer
Bisnis atau usaha lainnya yang juga bisa dicoba dan diminati oleh anak
muda adalah freelance. Modal di awal untuk pekerjaan ini juga cukup
minim tetapi jumlah keuntungannya menggiurkan. Menjadi freelancer ini
biasanya digeluti oleh mahasiswa yang ingin menghasilkan uang selama
liburan, seperti membuka jasa desain, jasa pemrograman, dan lain
sebagainya.
3. Bisnis Fotografer
Khusus bagi Anda yang memiliki keahlian di bidang fotografi bisa
mencoba bisnis fotografi dengan menjadi seorang fotografer. Apalagi jika
Anda memiliki nilai lebih dengan mengambil foto sekaligus menggunakan
tema yang unik dan menarik, maka akan lebih mudah dalam menjaring
konsumen. Peluang bisnis yang satu ini bisa menjadi jenis bisnis yang
menjanjikan.

4. Bisnis Kuliner
Anak muda juga bisa memulai bisnis kuliner, terutama jika Anda memiliki
kemampuan dalam memasak atau meracik minuman yang aneh, inovatif
tapi kualitas rasa tetap yang utama. Ada banyak anak muda yang memulai
usaha dalam bidang bisnis kuliner tapi dengan inovasi yang baru dan up to
date. Sehingga bisnisnya menarik perhatian banyak orang.
5. Bisnis Fashion
Fashion selalu mengalami perubahan dari masa ke masa dan tentu dengan
yang lebih unik dan modern lagi. Bisnis fashion bisa menjadi salah satu
inspirasi bagi anak-anak muda jaman sekarang, yang ingin mencoba
berbisnis dengan gaya baru. keuntungan dari bisnis fashion ini bahkan
terbilang besar, apalagi jika pilihan fashionnya disesuaikan dengan anak
muda terkini.
6. Membangun Toko Online
Toko online juga sedang menjadi salah satu bisnis yang merajalela. Dalam
bidang apapun toko online ini selalu memikat banyak konsumen, terutama
para pengguna internet dan media sosial. Ada banyak keuntungan yang
akan diperoleh para pelaku bisnis, terutama anak-anak muda yang juga

11
ingin mengembangkan bisnis online dengan segala kemudahan dan
ketepatannya.
Toko Online erat kaitannya dengan Digital Marketing, karena
memanfaatkan platform digital sebagai cara untuk memasarkan
produknya. Jika Anda tidak memahami tentang Digital Marketing, maka
bisa konsultasi dengan ahli digital marketing demi cara yang tepat dalam
bisnis toko online.

C. Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Usaha


8 Penyebab Utama Kegagalan Berbisnis
Kegagalan berbisnis adalah suatu hal yang paling dihindari oleh para pengusaha. Sebuah
artikel dari kompas.com menungkapkan fakta bahwa hanya 1 dari 4 bisnis yang dirintis dapat
bertahun selama 15 tahun lebih. Kebanyakan dari pebisnis gagal di 5 tahun pertama. Tentunya
fakta ini menunjukan bahwa menjalankan roda bisnis tidak lah mudah. Ada banyak faktor yang
membuat sebuah bisnis bangkrut atau gagal. Namun dari banyaknya faktor-faktor penyebab
kegagalan tersebut, faktor internal lah yang paling banyak memberi kontribusi kegagalan suatu
bisnis.. Berikut adalah 8 faktor utama penyebab kegagalan berbisnis.

1. Tidak ada perencanaan

Berkali-kali ikut seminar bisnis atau membaca profil pengusaha sukses sering
memdorong kita ikut memulai bisnis sendiri. Tak ada yang salah dengan semangat tersebut. Tapi
menjalankan bisnis hanya bermodal semangat, salah-salah akan berujung pada kebangkrutan.
Untuk menghindari kebangkrutan, selalu dampingi semangat menggebu tersebut dengan
perencanaan matang. Tentukan dulu visi, misi, dan tujuan bisnis yang akan Anda geluti.
Termasuk menggali informasi lebih banyak tentang seluk beluk bisnis tersebut, bagaimana dan
di mana membeli bahan bakunya, siapa saja yang akan menjadi konsumen, serta di mana dan
bagaimana memasarkannya. Intinya, bila ingin usaha bertahan jangan memulai usaha sebelum
Anda melakukan survei pasar.

2. Tidak melakukan riset pasar

Ibarat kita akan berperang, kita harus mencari tahu tentang kondisi medan agar kita dapat
mempersiapkan segala sesuatunya untuk dapat meraih kemenangan. Begitu pula ketika
menjalankan sebuah bisnis. Mencari tahu kondisi pasar atau melakukan riset pasar adalah salah
satu persiapan yang wajib dilakukan oleh pengusaha. Dengan melakukan riset pasar kita akan
tahu tentang bagaimana keberterimaan produk di pasaran atau bagaimana respon masyarakat
tentang produk anda. Anda tidak mau kan menjual produk gagal? Oleh karena itu, lakukan lah
riset pasar. Riset pasar bisa dilakukan dengan memantau perkembangan masyarakat melalui
berita di media-media atau meminta ahli riset pasar untuk melakukannya.

3. Pemasaran yang lemah

12
Di awal usaha, anda akan tergoda untuk memproduksi sebanyak-banyaknya produk agar
segera mencicip keuntungan berlipat. Tidak jadi salah jika memang dilakukan, namun anda harus
juga tahu bagaimana cara memasarkan produk tersebut. Jelilah memanfaatkan setiap kesempatan
untuk mempromosikan produk Anda. Tak perlu bernafsu memasang iklan di media massa bila
modal Anda tak mencukupi. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mempromosikan
produk pada calon konsumen, seperti melalui media sosial atau mailing list. Tapi ingat, jangan
melupakan etika dalam memasarkan. Karena jika salah anda berpromosi, bukannya mendapatkan
pembeli, promo produk Anda bisa dianggap spam.

4. Manajemen yang buruk

Bukan berarti kita harus memiliki latar belakang manajemen atau akuntansi untuk
menjadi pebisnis sukses. Kita bisa belajar membuat arsip dan catatan yang baik setiap transaksi
yang terjadi. Tak ada salahnya juga bila Anda membuat catatan rinci seputar tahapan apa saja
yang sudah dilakukan. Dengan pencatatan yang baik, kita bisa mengevaluasi, apakah bisnis yang
sudah berjalan semakin dekat dengan keuntungan berlipat atau justru ancaman jurang
kebangkrutan.

5. Rendahnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan

Salah satu inti dari mengelola sebuah bisnis adalah mengelola keuangan perusahaan agar
roda bisnis dapat terus berjalan. Pencatatan dan pembukuan setiap transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan hingga melahirkan laporan keuangan perusahaan adalah usaha pengelolaan
keuangan. Dengan mengetahui laporan seorang pengusaha dapat mengambil keputusan yang
tepat untuk mengelola keuangan dan menjalankan roda bisnisnya. Namun jika seorang
pengusaha tidak memiliki pemahaman tentang ini, ibarat balapan mobil tidak isi bensin. Oleh
karena itu, pengusaha harus memiliki setidaknya pengetahuan dasar tentang mengelola
keuangan. Belajar dari internet secara otodidak atau dari praktisi akuntan jika mampu.

6. Pegawai tak terkendali

Tidak salah memang bila membayangkan bisnis yang akan Anda geluti mempekerjakan
banyak pegawai. Tapi apakah Anda betul-betul membutuhkan pegawai di saat bisnis baru
berjalan? Banyak pengusaha sukses yang memulai usahanya dengan menjalankan sendiri
bisnisnya. Mereka baru merekrut pegawai ketika bisnis sudah berkembang. Jangan buru-buru
merekrut pegawai bila belum membutuhkannya. Sebaiknya, rekrut pegawai hanya ketika bisnis
sudah berkembang pesat dan Anda sudah merumuskan job description bagi calon pegawai Anda.
Tidak perlu dalam jumlah banyak, cukup rekrut sesuai yang Anda butuhkan. Pastikan juga
bahwa orang yang direkrut memenuhi kriteria.

7. Tidak dapat merespon feedback dengan baik

Ketika anda sukses menjual sebuah produk, bukan berarti anda sudah berhasil melakukan
kegiatan bisnis. Justru setelah produk kita terjual lah tantangan besar dimulai. Ketika masyarakat
sudah mulai menggunakan produk tentunya ada feedback yang didapatkan. Feedback tersebut
bisa berupa komentar, saran dan bahkan kritik yang bisa saja membangun atau malah

13
menjatuhkan produk tersebut. Dari feedback ini harusnya anda dapat mengambil pelajaran
tentang pengembangan produk seperti apa yang diinginkan masyarakat. Sehingga ke depannya
produk anda semakin diterima masyarakat. Namun jika anda tidak dapat merespon feedback ini
dengan baik, maka siap-siap saja produk anda ditinggalkan oleh pembeli.

8. Terlalu cepat menarik uang

Siapa yang tak tergiur melihat rekening di bank membengkak akibat keuntungan bisnis
yang berlipat? Hati-hati, konon banyak pengusaha pemula yang akhirnya gulung tikar hanya
karena tidak tahan untuk tidak menghabiskan uang hasil keuntungan tersebut. Pisahkan rekening
pribadi dengan rekening usaha agar tidak tergoda untuk menghabiskannya. Sebaiknya
manfaatkan keuntungan tersebut untuk mengembangkan dan melakukan ekspansi bisnis.

D. Manajemen dan Organisasi


Pengertian Manajemen Organisasi
Manajemen Organisasi terdiri dari 2 kata, yaitu Manajemen dan Organisasi. Manajemen
sendiri berarti pemrograman, cara, ataupun perencanaan terhadap sesuatu. Sedangkan Organisasi
merupakan suatu perkumpulan dengan tujuan tertentu. Sehingga jika digabungkan maka
Manajemen Organisasi adalah suatu perencanaan pada suatu perkumpulan untuk mencapai
tujuannya. Biasanya Manajemen Organisasi dapat ditemui di perusahaan yang bergerak pada
bidang sumber daya. Karena memang perencanaan dalam manajemen ini untuk mengarahkan
manusia, untuk mencapai tujuan organisasi. Dimana, dengan keberadaan manajemen ini
diharapkan kinerja yang diberikan SDM dapat lebih efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.Dengan keberadaan manajemen ini juga diharapkan dapat membentuk kerja sama
yang baik sehingga tujuan organisasi lebih cepat.

Fungsi Manajemen Organisasi


Fungsi dari manajemen ini terbagi menjadi beberapa tahapan. Dimana tahapan-tahapan
tersebut tentunya memiliki fungsi tersendiri untuk tercapainya tujuan. Berikut dibawah adalah
berbagai fungsi dari manajemen dalam sebuah organisasi.

1. Planning
Planning juga sering disebut dengan fungsi perencanaan yang menyiapkan kegiatan
dalam organisasi. Bagian satu ini cukup penting, karena memang sebuah rencana harus digarap
dengan matang. Hal itu untung menghindari terjadinya kebingungan akan tujuan di masa yang
akan datang. Fungsi perencanaan ini juga sangat berguna untuk menentukan anggaran dari
sebuah kegiatan organisasi. Baik itu untuk kegiatan yang rutin maupun kegiatan yang tidak rutin.

2. Lead
Lead memiliki arti sebagai fungsi pengarahan. Setelah memiliki fungsi perencanaan,
manajemen satu ini juga memiliki fungsi pengarahan. Fungsi satu ini sangat bermanfaat untuk

14
mengarahkan rencana yang sudah dibuat sebelumnya. Sehingga apapun yang dilakukan terarah
dan tidak keluar dari apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Selain itu, fungsi satu ini juga
akan semakin mempermudah dalam mencapai tujuan, karena semua kegiatannya terarah.

3. Controlling
Tentunya yang satu ini bisa juga disebut dengan sebutan fungsi kontrol. Tidak jauh
berbeda dengan fungsi pengarahan sebelumnya. Fungsi satu ini berguna untuk mengawasi setiap
kegiatan agar selalu sesuai arahan. Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi hal di luar arahan, maka
akan lebih cepat tertangani. Jika terjadi kesalahan yang tidak diinginkan pun ketua organisasi
dapat segera mengambil tindakan. Sehingga fungsi satu ini juga sangat dapat menipiskan tingkat
terjadinya kesalahan.

4. Organizing
Fungsi Pengorganisasian adalah sebutan lain untuk fungsi organizing. Dalam fungsi ini
diharapkan pemimpin organisasi dapat merencanakan dan memberikan kebijakan yang efektif.
Sehingga membuat kinerja para sumber daya manusia juga menjadi lebih baik. Dengan kata lain,
kebijakan yang dibuat harus sesuai dengan kriteria yang dimiliki dengan sumber daya manusia.
Misalnya ingin membuat kegiatan yang bersifat memasarkan, maka bagian yang ditunjuk adalah
bagian pemasaran. Jika pengorganisasian dilakukan dengan baik, maka kemungkinan hasilnya
pun juga akan baik.

5. Motivation
Motivasi tentunya juga sangat turut mengambil andil yang sangat besar untuk sebuah
keberhasilan organisasi. Karena dengan sumber daya manusia yang termotivasi, maka akan
semakin meningkatkan kinerjanya. Motivasi tersebut dapat berupa pemberian penghargaan pada
anggota yang terbaik. Maka tentunya akan membuat anggota lain menjadi semakin termotivasi
untuk menjadi yang terbaik. Karena semua anggota berlomba-lomba menjadi yang terbaik, maka
tentunya akan mempermudah tercapainya suatu tujuan dalam organisasi.

6. Staffing
Fungsi satu ini juga disebut dengan fungsi kepegawaian. Dimana fungsi ini berguna pada
saat merekrut anggota yang baru. Fungsi ini juga berguna untuk membentuk suasana kerja yang
nyaman. Karena dengan suasana yang nyaman maka kemungkinan akan berdampak baik untuk
kinerja anggota.

7. Time Management
Selain itu, manajemen waktu juga sangat penting. Karena dengan memanajemen waktu,
diharapkan dapat menghasilkan kinerja yang efektif dari para anggota. Selain itu, supaya tujuan
dari sebuah organisasi tercapai tepat pada waktunya. Tentunya juga melatih anggota agar
menjadi pribadi yang tepat waktu

Tujuan Manajemen Organisasi

15
Pada dasarnya tujuan dari manajemen ini adalah untuk mencapai tujuan organisasi
dengan efisien. Sehingga dalam eksistensi organisasi tersebut dapat berjalan lancar dalam kurun
waktu tertentu. Karena tanpa adanya manajemen organisasi maka sebuah organisasi bisa
mengalami berbagai kesulitan. Berikut dibawah ini adalah beberapa tujuan dari manajemen ini.

1. Membentuk Koordinasi Yang Baik

Tentu untuk mencapai tujuan dengan efisien dan efektif, diperlukan koordinasi yang baik.
Koordinasi yang baik dapat didapatkan dengan adanya manajemen dalam sebuah organisasi.
Karena, dengan adanya manajemen maka semua pekerjaan akan lebih terarah dan terkoordinasi.
Selain itu, dengan membentuk koordinasi yang baik antar individu maupun divisi, juga dapat
melancarkan jalannya sebuah organisasi.

2. Menetapkan Kinerja Efektif


Sama seperti tujuan dasarnya, yaitu mewujudkan tujuan organisasi dengan efektif. Untuk
mewujudkan tujuan dengan efektif maka juga diperlukan kinerja yang efektif pula. Dengan
kinerja yang efektif dan terarah maka tujuan dari organisasi juga akan lebih mudah tercapai.

3. Membuat Lingkungan Yang Nyaman


Untuk membuat kinerja yang efektif maka harus diciptakan lingkungan yang nyaman.
Karena dengan lingkungan yang nyaman dapat membuat anggota menjadi semangat untuk
melakukan pekerjaannya. Selain itu, lingkungan yang nyaman juga membuat segala
permasalahan dapat didiskusikan dengan baik.

E. Jenis-jenis dan Bentuk Organisasi


Bentuk-bentuk Struktur Organisasi

Menurut Hasibuan (2010), berdasarkan hubungan yang ada pada organisasi terdapat lima jenis
bentuk struktur organisasi, yaitu sebagai berikut:

a) Bentuk Organisasi Lini/Garis/Komando

16
Bentuk organisasi garis ini pertama kali muncul di kalangan militer dan merupakan
bentuk organisasi yang paling tua. Bentuk organisasi garis merupakan bentuk organisasi
yang paling sederhana. Disebut sebagai organisasi lini/garis/komando apabila pucuk
pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal. Seluruh ketentuan, keputusan,
dan kebijakan berada pada pucuk pimpinan. Organisasi tepat dipakai dalam organisasi
kecil.
Keuntungan :
 Proses pengambilan keputusan cepat
 Disiplin dan legalitas tinggi.
 Kepemimpinan terhadap pimpinan besar.
Kelemahan :
 Kaku dan tidak loyalitas
 Inovasi bawahan tidak berkembang, karena bawahan hanya menunggu perintah
 Karena terbiasa menerima perintah sehingga tidak menimbulkan orang-orang
berpikir.

b) Bentuk Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional merupakan suatu bentuk departementasi. Setiap orang terlibat

dalam sebuah kegiatan fungsional, seperti kegiatan pemasaran atau keuangan, yang
dikelompokkan ke dalam satu unit. Organisasi ini merupakan bentuk organisasi yang
disusun berdasarkan fungsi yang telah dibuat sesuai dengan kepentingan organisasi.
Organisasi fungsional memiliki beberapa ciri khusus antara lain wewenang dari pucuk
pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi yang ada di bawahnya, sehingga

17
seorang bawahan dapat menerima perintah dari beberapa orang pimpinan, tidak
menekankan hierarki struktural.
Kelebihan :
 Pekerjaan dapat dilakukan secara profesional
 Keikutsertaan pegawai untuk memberikan andil dalam mengambil keputusan..
 Lebih mudah untuk melakukan analisis kerja.
 Kerja kompak.
Kelemahan :
 Disiplin kurang
 Koordinasi sulit
 Kesulitan mencari pimpinan yang mempunyai pengetahuan umum.

c) Bentuk Organisasi Lini dan Staff

Organisasi yang telah berkembang semakin luas, akan timbul berbagai kesulitan bagi
seorang pimpinan dalam mengambil suatu keputusan (decision making), sehingga
pimpinan tersebut merasa perlu untuk minta bantuan kepada orang lain yang dianggap
mampu dan ahli. Oleh sebab itu, dibentuk-lah suatu staf penasehat yang merupakan
kumpulan orang-orang yang ahli dalam bidang-bidang tertentu. Adapun tugas dari staf
tersebut adalah membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.
Keuntungan :
 Adanya pembagian kerja yang jelas
 Kesempatan personil untuk mengembangkan keahliannya.
 Personil ikut serta dalam melaksanakan kewenangan dan tanggung jawab.

18
 Personil ikut serta dalam mengorganisir permasalahan dalam unit kerjanya.
 Adanya tuntutan kerjasama yang baik.
 Merasa saling membutuhkan.
Kelemahan :
 Koordinasi lemah
 Terlalu banyak mekanisme kerja.

d) Bentuk Organisasi Fungsi dan Lini


Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada

per-kepala unit (Kepala Bagian) untuk mengambil keputusan dalam bidang pekerjaan
tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada
pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya
diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Kelebihan:
 Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
 Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
 Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
Kelemahan :
 Kurang fleksibel
 Spesialisasi memberikan kejenuhan
 Proses pengambilan keputusan agak lamban karena harus dibicarakan terlebih
dahulu dengan anggota organisasi

19
e) Bentuk Organisasi Komite (Commite Organization)

Suatu organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan
pimpinannya kolektif. Organisasi komite (panitia = committees organization)
mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan kolektif
presidium/plural executive dan komite ini bersifat manajerial. Komite dapat juga bersifat
formal atau informal, komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur
organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang dibagikan secara khusus. Suatu
organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksanakan secara
kolektif. Organisasi komite terdiri dari:
o Executive Committee (Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai
wewenang lini.
o Staff Committee, yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf.
Keunggulan :
 Setiap anggota mempunyai rasa kebersamaan yang tinggi.
 Koordinasi berjalan baik.
 Pembagian kerja berdasarkan keahlian
Kelemahan :
 Tanggung jawab secara keseluruhan tidak jelas.
 Terlalu banyak kompromi.
 Sifat kepemimpinan lemah.

20
F. Pertimbangan Penentuan Organisasi
Penenttuan jenis organisasi yang akan dipilih harus dilakukan dengan berbagai
pertimbangan. Penentuan organisasi yamg tidak dengan pertimbangan matang akan berakibat
fatal bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan.

Berikut ini beberapa pertimbangan yang dapat dilakukan:


1. Tujuan dan bentuk badan usaha perusahaan
Pendidikan perusahaan biasanya memiliki tujuan tertentu dan bentuk badan usaha tersendiri.
Hal-hal ini akan mempengaruhi bentuk organisasi.

2. Jumlah tenaga kerja


Jumlah tenaga kerja yang kita miliki biasanya berkaitan erat dengan jumlah aktivitas usaha.

3. Jumlah aktivitas
Jumlah aktivitas merupakan kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan. Semakin
banyak kegiatan, maka rentang kendali yang dibutuhkan banyak dan jangkauan atau cabang yang
dimiliki pun luas.

4. Fleksibilitas
Kemungkinan perusahaan untuk berkembang ke depan juga perlu dipikirkan secara matang.

5. Efisiensi
Agar perusahaan dapat bekerja maksimal, perlu dipikirkan efisiensi biaya yang akan dikeluarkan.
Besarnya organisasi yang dibentuk akan berpengaruh terhadap biaya yang akan di keluarkan.

21
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari pemaparan materi diatas kita bisa mengetahui cara untuk mendirikan usaha
dan juga bentuk organisasi-nya.

Cara memulai usaha yang biasanya dilakukan adalah:


1.      Mendirikan usaha baru
2.      Kerja sama dan manajemen yang baik
3.      Mengembangkan usaha yang sudah ada

Tujuan Manajemen Organisasi:


- Membentuk Koordinasi yang baik
- Menetapkan Kinerja Efektif
- Membuat Lingkungan yang Nyaman

Bentuk organisasi berdasarkan hubungan wewenangnya dibedakan menjadi:


- Wewenang lini
- Wewenang staf
- Wewenang fungsional

2. SARAN
Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan. Harapan besar kami
makalah ini dapat bermanfaat untuk banyak kalangan khususnya kalangan mahasiswa/i, pencari
kerja dan pekerja. Adanya keterbatasan pengetahuan ini penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, karena kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa: dalam
hadits juga megatakan “al insanu minal khotto’ wannisa’, oleh karena itu saran dan kritik yang
baik sangat diharapkan untuk membangun makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi
dimasa yang akan datang. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dosen pembimbing mata
kuliah Kewirausahaan Bapak Rio Trisasmita, SE., M.E. yang telah memberi kami tugas
kelompok demi kebaikan diri kita sendiri dan untuk banyak orang lain.

22
DAFTAR PUSTAKA

- http://akuntansi11-strahmayanti.blogspot.com/2005/05/bab-6-bidang-usaha-dan-jenis-
jenis.html?m=1
- http://kwulanny.blogspot.com/2016/10/macam-macam-bidang-dan-jenis-usaha.html?m=1
- Daryanto.2013.Pengantar Kewirausahaan. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher
- Kasmir.2006.Kewirausahaan.Jakarta :PT Raja Grafindo Persada
- https://www.akuntansionline.id/8-penyebab-utama-kegagalan-berbisnis
- Manajemen Organisasi : Pengertian, Fungsi Dan Tujuannya accurate.id
- https://www.kajianpustaka.com/2020/09/struktur-organisasi.html

- https://dokumen.tips/documents/pertimbangan-penentuan-organisasi.html

23

Anda mungkin juga menyukai