Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

WARALABA DAN KEWIRAUSAHAAN GLOBAL


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Kewirausahaan
Dosen pengampu : Khairunnisa

Disusun oleh :
Kelompok 10 :
1. Ramadhan Ikhsan Akbar (2013001)
2. Mila Auliatul Fadilah (2013179)
3. Muhammad Shofwan (2013027)
4. Siti Tazkiyatul Fitri (2013024)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA
2020/2021
Tahun ajaran 2020/2021

Kampus A

Jln. Taman amir hamzah no. 5 rt.8/rw 4, pegangsaan, kec. Menteng. Kota Jakarta pusat,
daerah khusus ibu kota Jakarta 10320 telp: (021) 3906501
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat serta hidayah-Nya, kami dapat mengerjakan dan menyusun makalah Warabala dan
kewirausahaan Global ini sesuai waktu yang telah ditentukan.
Adapun makalah ini kami susun guna memenuhi persyaratan nilai tugas dalam mata
kuliah kewirausahaan di Fakultas Agama Islam Universitas Nahdatul Ulama Jakarta.sholawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW,para
keluarga,sahabat serta kita sebagai pengikutnya sampai hari akhir nanti.
Atas bimbingan dari dosen Kewirausahaan dan saran dari teman-teman maka disusunlah
Makalah ini,semoga dengan tersusunya makalah ini dapat berguna bagi kami semua dan
memenuhi tugas dari mata kuliah kewirausahaan dan semoga segala yang tertuang dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka
membangun khasanah keilmuan.Mkalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk memberi
arahan dan tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih bermakna.
Ucapan terimakasih peneliti sampaikan kepada:
1. Pembimbing mata kuliah kewirausahaan, Khairunnisa
2. Semua pihak yang telah membantu demi terbentuknya makalah.
Kekurangan dan belum sempurna guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada allah SWT kita kembalikan semua,karena kesempurnaan hanya
milik allah SWT semesta.

Jakarta, 26 Oktober 2020

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1........................................................................................................................................Latar
Belakang........................................................................................................................ 1
1.2........................................................................................................................................Rumusa
n Masalah....................................................................................................................... 1
1.3........................................................................................................................................Manfaat
Pembahasan................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ISI
2.1. Jenis-Jenis Waralaba..................................................................................................... 3
2.2. Keunggulan dan Kekurangan Bisnis Warabala ........................................................... 3
2.3. Legalitas Warabala ...................................................................................................... 4
2.4. Cara Tepat Membeli Warabala..................................................................................... 5
2.5. Pengertian Pemasaran Global,Manfaat serta Konsep nya............................................ 7
2.6. Strategi dalam Membangun dan Menjalankan Bisnis Franchise.................................. 9
2.7. Tantangan berbisnis franchise yang perlu diketahui.................................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 15
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan begitu pesatnya sektor perekonomian yang
semakin meningkat, dinamis dengan penuh persaingan serta tidak mengenal batas-batas wilayah.
Berbagai bisnis yang dijalankan dengan mudahnya untuk dilaksanakan. Oleh karena itu bisnis di
zaman sekarang ini diperlukannya hukum untuk menaungi dan melindungi dengan tujuan untuk
mewujudkan rasa keadilan sosial dan adanya kepastian hukum, bukan hanya sekedar mencari
keuntungan (profit oriented) tetapi ada pertanggung jawaban terhadap dampak yang ditimbulkan
dari operasional bisnis secara menyeluruh tersebut.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, para bisnisman dan orang-orang
yang ingin terjun langsung di dunia bisnis hendaknya terlebih dahulu mengetahui dan
memahami hukum bisnis secara detail agar bisnis yang ditekuni berjalan dengan baik dan
memberikan manfaat bagi dirinya dan mensejahterakan masyarakat pada umumnya.
Di Indonesia seperti kebanyakan negara berkembang yang lain, berusaha semaksimal
mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Untuk itu pengembangan pada sector
ekonomi menjadi tumpuan utama agar taraf hidup rakyat menjadi lebih mapan. Pembangunan
ekonomi merupakan pengolahan kekuatan ekonomi Riil dimana dapat dilakukan melalui
penanaman modal, penggunaan teknologi dan kemampuan berorganisasi atau manajemen.
Syahrin Naihasy mengatakan lebih lanjut bahwa sejak perekonomian dunia telah
mengalami perubahan yang sangat dahsyat dan kini dunia, termasuk Indonesia, menyaksikan
fase ekonomi global yang bergerak cepat dan telah membuka tabir lintas bata santar Negara.
Dapat dikatakan bahwa dunia usaha adalah sebagai tumpuan utama yang dipergunakan sebagai
pilar dan dilaksanakan dengan berbagai macam cara yang sekiranya dapat memupuk
perkembangannya dengan lebih optimal dan berdaya guna.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis waralaba ?
2. Apa keunggulan dan kekurangan bisnis waralaba ?
3. Apasaja legalitas yang harus dipenuhi oleh franchise ?
4. Bagaimana cara yang tepat untuk membeli waralaba/ bisnis waralaba?
5. Apa pengertian dan manfaat, dan konsepnya pemasaran global?

1
6. Apa saja strategis untuk bisnis franchise?
7. Apa tantangan berbisnis franchise?
1.3. Manfaat pembahasan
1. Mengetahui jenis waralaba .
2. Mengetahui keunggulan dan kekurangan bisnis.
3. Mengetahui cara tepat usaha dan membeli waralaba.
4. Mengetahui pengertian pemasaran global,serta konsepnya.
5. Mengetahui strategi membangun dan menjalankan bisnis franchise.
6. Mengetahui apa saja tantangan berbisnis franchise.

2
BAB II
PEMBAHASAN ISI

1.1. Jenis-jenis Waralaba


Berdasarkan Produk yang Ditawarkan Ada 3 jenis waralaba berdasarkan produk yang
ditawarkan, yaitu:
1. Waralaba Produk Merupakan waralaba yang menawarkan produk seperti pakaian atau
makanan. Contoh: Chatime dan Miniso.
2. Waralaba Jasa Merupakan waralaba yang menawarkan jasa seperti laundry, pendidikan
dan kursus, agen perjalanan dan lain sebagainya. Contoh: Gracious Preschooland
Kindergarten, Melia Laundry, dan Mom n Jo Spa.
3. Waralaba Gabungan Merupakan waralaba yang tidak hanya menawarkan produk,
namun juga menawarkan jasa dalam layanannya. Contoh: Martha Tilaar Salon Day Spa.

Berdasarkan Negara Asal Ada 2 jenis waralaba berdasarkan negara asalnya, yaitu:
1. Waralaba Mancanegara Merupakan waralaba yang berasal dari luar Indonesia.
Waralaba mancanegara cenderung lebih disukai karena mereka yang sudah sangat
dikenal, serta harga yang rata-rata lebih mahal. Contoh: McDonald, KFC, Miniso.
2. Waralaba Dalam Negeri Merupakan waralaba yang berasal dari Indonesia dan hasil dari
pengusaha tanah air. Usaha waralaba yang berasal dari Indonesia bisa menjadi salah
satu pilihan kalau kamu ingin membuka pasti masyarakat. Contoh: Markobar, Alfamart,
usaha yang dikenal oleh Campina, Apotek K24.

2.2. Keunggulan dan Kekurangan bisnis Warabala


 Keunggulan
1. Manajemen bisnis telah terbangun
2. Brand sudah dikenal masyarakat
3. Kemudahan dalam managemen finansial
4. Kerjasama usaha telah terbangun
5. Dukungan dan keamanan yang lebih kuat
6. Keuntungan bisnis warabala lebih besar

3
 Kekurangan
1. Mitra warabala kurang memiliki kendali
2. Mitra warabala terikat dengan pemasok
3. Terpengaruh pada reputasi warabala lain
4. Adanya biaya warabala
5. Pemotongan keuntungan

1.2. Legalitas Warabala


Aspek Legalitas Usaha Waralaba / Franchise - Salah satu faktor yang terpenting dalam
berusaha adalah aspek legalitas. Aspek ini menyangkut ketenangan dalam berusaha. Yaitu usaha
memiliki izin yang sesuai sehingga dalam menjalankan usaha tidak terkendala oleh aturan dan
hukum yang berlaku.
Pada umumnya tidak ada keharusan bahwa pengusaha franchisee harus berbadan hukum
ada juga franchisor yang tidak mengharuskan jadi boleh perorangan, tetapi kalau usah
perorangan maka segala sesuatu yang mengikat usaha tersebut akan juga mengikat bisnis lainnya
yang dimiliki oleh franchisee tersebut.
Legalitas yang harus dipenuhi oleh seorang pengusaha franchise terkait dengan usaha
waralaba, adalah sebagai berikut:
1. Melakukan registrasi akun melalui laman websitehttps://oss.go.id/oss/ Setelah mengisi
beberapa informasi pada menu daftar, Anda akan menerima email validasi akun dan
user ID serta password untuk log-in.
2. Mendapatkan NIB (Nomor Induk Berusaha)
3. Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) berdasarkan komitmen STPW
diproses dan diterbitkan oleh Direktorat Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian

 Perdagangan atas permohonan STPW yang diajukan oleh:


a. Pemberi Waralaba dari Luar Negeri
b. Pemberi Waralaba dari Dalam Negeri
c. Pemberi Waralaba lanjutan dari Luar Negeri
d. Pemberi Waralaba lanjutan dari Dalam Negeri
e. Penerima Waralaba dari Waralaba luar Negeri

4
 STPW diproses dan diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten/Kota
atas permohonan STPVW yang diajukan oleh:
a. Penerima Waralaba dari Waralaba Dalam Negeri
b. Penerima Waralaba lanjutan dari Waralaba Luar Negeri
c. Penerima Waralaba lanjutan dari Waralaba Dalam Negeri
d. Komitmen adalah pernyataan untuk memenuhi persyaratan dari STPW.
e. Pemberi Waralaba :Memiliki Prospektus Penawaran Waralaba
f. Pemberi Waralaba lanjutan: Memiliki Prospektus Penawaran Waralaba
g. Penerima Waralaba: Memiliki Perjanjian Waralaba dan Prospektus Penawaran
Waralaba
h. Penerima Waralaba lanjutan: Memiliki Perjanjian Waralaba Prospektus

1.3. Cara Tepat membeli warabala dan Trend Warabala


Membeli bisnis franchise adalah salah satu pilihan bisnis yang patut untuk
dipertimbangkan bagi siapa saja yang ingin menjalankan bisnis tetapi tidak memiliki ide bisnis
yang spesifik atau menyukai keamanan yang disediakan oleh konsep yang telah mapan. Bisnis
franchise yang sukses mempunyai tingkat kegagalan yang lebih rendah jika dibandingkan
dengan bisnis yang masih baru.
Dizaman sekarang ini, banyak masyarakat yang memutuskan untuk menggunakan bisnis
franchise, namun perlu anda ketahui juga bahwa memilih dan membeli bisnis franchise tidaklah
mudah. Selain itu, untuk menjalankan bisnis franchise juga diperlukan sebuah kesungguhan dan
kerja keras agar kelak bisnis franchise yang anda jalankan dapat menjadi bisnis yang sukses dan
dapat mendatangkan keuntungan yang besar. Oleh sebab itu, dibutuhkan Langkah strategis
membeli bisnis franchise yang tepat sehingga resiko kerugian akan menjadi semakin kecil.

 Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membeli bisnis franchise.:


1. Metahui posisi Anda. Sebelum Anda memutuskan untuk memilih salah satu bisnis
franchise yang cocok dan akan Anda jalankan, sebaiknya Anda memahami terlebih

5
dahulu konsep bisnis franchise secara utuh dan tidak hanya ikut-ikutan atau latah
mengikuti interes pribadi.
2. Melakukan investigasi dan penelitian terhadap peluang bisnis franchise dan potensi
pasarnya. Langkah ini tidak dapat diremehkan, sebab dengan melakukan penelitian dan
investigasi akan memberikan pertimbangan kepada Anda dalam memilih sebuah bisnis
franchise. Salah satu yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi adalah para
franchise yang telah terlebih dahulu terjun dan eksis dengan bisnisnya serta mempunyai
dokumen keuangan franchisor.
3. Mendapatkan sumber pembiayaan. Setelah Anda menemukan bisnis franchise yang
cocok untuk Anda jalankan, langkah berikutnya adalah menyangkut hal pembiayaan.
Banyak pilihan yang dapt dipilih oleh para calon franchisee untuk memperoleh modal
pembiayaan bagi usahanya. Misalnya saja seperti pinjaman dari bank konvensional
maupun pinjaman-pinjaman dari sumber lainnya yang menawarkan sebuah kredit usaha
waralaba. Selain itu, Anda juga bisa memperoleh modal pembiayaan dari family atau
rekan Anda.
4. Membangun dan melengkapi toko. Untuk memulai bisnis franchise yang membutuhkan
sebuah bangunan toko, seorang investor bisa saja harus membangunnya mulai dari awal
dan kemudian melengkapinya dengan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan serta
dekorasi yang indah. Ketika sedang mendesain toko, franchise harus bisa memperkirakan
dengan tepat berapa lama proses tersebut berjalan sehingga mulai sejak awal sudah dapat
melakukan promosi jadwal pembukaan toko.
5. Mengikuti training. Dalam menjalankan sebuah bisnis franchise, Anda membutuhkan
panduan operasional dan training agar bisnis franchise yang Anda jalankan bisa berjalan
sesuai dengan apa yang diharapkan. Beberapa training biasanya telah disiapkan oleh para
franchisor. Tugas Anda adalah bekerja satu tim dengan karyawan serta tumbuhkan
semangat dan rasa “ikut memiliki” dari para karyawan Anda sehingga mereka ikut
bertanggungjawab untuk membawa bisnis franchise menuju puncak kesukssesan.

Waralaba terus meningkat di Indonesia. Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto


mengatakan bisnis waralaba menjadi trend usaha yang digandrungi masyarakat Indonesia.

6
Warabala merupakan salah satu usaha sudah terbukti memberikan keuntungan yang mana
mengurangi resii kegagalan. Waralaba sudah menjadikan entitas benefit bagi masyarakat yang
ingin investasi usaha di sektor rill.
Pasalnya, lanjut Agus, waralaba lokal bermunculan dan mudah ditemui. Baik di pusat bisnis
perkotaan dan pedesaan
.
1.4. Pengertian Pemasaran Global, Manfaat Serta Konsep nya
Pengertian Pemasaran Global
Pemasaran global merupakan pemasaran secara teratur di seluruh dunia, peluang pasar
selalu terbuka untuk semua pelaku bisnis, termasuk pasar ekspor yang penting adalah berkreasi
dan ingin bermotivasi dalam mengembangkan pasar. pengusaha yang kuat tentu saja tidak
mudah tenggelam oleh perubahan dalam tantangan bisnis meskipun tantangan kan datang
semakin berat
bagi pembisnis sejati kesulitan sebenarnya adalah cambuk yang membangkitkan antusiasme
untuk menyelesaikan nya sehingga bisnis dapat tumbuh dan berkembang di Indonesia yang juga
bisa dilihat dari kinerja perusahaan yang dikelola hasilnya memang super
Manfaat pasar global
ada dua manfaat yaitu :
1. mengambil manfaat dari peluang dan ekspansi
2. untuk bertahan hidup
Orientasi Manajemen
Etnosentris
Polisentris
Regiosentris
Geosentris
Hal yang mendorong dan menghambat Pemasaran Global
Pemasaran global saat ini dibentuk oleh pengaruh dinamis dari beberapa kekuatan yang
mendorong dan menghambat.
Hal yang mendorong meliputi :
a. kebutuhan dan keinginan pasar
b. teknologi

7
c. peningkatan transportasi
d. kualitas biaya
e. perdamaian global
f. pertumbuhan ekonomi dunia
g. mengenali peluang untuk mengembangkan daya tuas secara global.
Hal-hal yang menghambat perbedaan pasar
a. kecurangan manajemen
b. budaya organisasi
c. kontrol nasional.
Konsep Pemasaran Global

Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan.


Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan
permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan di mana manusia merasa mereka tidak memiliki
kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, tetapi telah diukir
dan diukir dalam kondisi manusia. Keinginan adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
tertentu. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan Permintaan
adalah keinginan akan sesuatu yang didukung oleh kemampuan dan kemauan untuk membelinya.
Keinginan menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli. Perbedaan ini dapat menjelaskan
bahwa pemasar tidak menciptakan kebutuhan; Kebutuhan yang ada Pemasar memengaruhi
keinginan dan permintaan dengan membuat produk yang sesuai, menarik, terjangkau, dan mudah
diperoleh oleh pelanggan yang dituju.

Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan
tertentu dan bersedia serta mampu berpartisipasi dalam pertukaran untuk memenuhi kbutuhan
atau keinginan tersebut. Istilah pasar untuk menunjukan sejumlah pembeli dan penjual untuk
melakukan transaksi pada suatu produk.

8
1.5. Strategi dalam Membangun dan Menjalankan Bisnis Franchise

Selektif dalam Memilih Jenis Franchise dan Brand

Dalam berbisnis, Anda tentu harus mempertimbangkan betul-betul jenis usaha apa yang
hendak Anda jalankan. Di balik pertimbangan tersebut pun masih harus ada lagi pertimbangan
lainnya terkait apakah jenis usaha tersebut dibutuhkan masyarakat, besaran peluangnya,
peralatan, tingkat kesulitan, strategi dan perencanaan matang, dan sebagainya. Berbisnis
franchise pun demikian.Anda harus betul-betul selektif dalam memilihnya, mulai dari jenis
franchise itu sendiri dan brand yang menopang di baliknya.Apakah jenis franchise tersebut
dibutuhkan oleh masyarakat? Seberapa besar peluang kesuksesannya bila dilihat dari apa yang
sedang dan atau yang sudah terjadi belakangan?

Bagaimana reputasi brand franchisor tersebut? Sebelum benar-benar menjalankan


bisnis franchise, pastikan Anda sudah mempersiapkan semuanya matang-matang.Pastikan
juga franchisor tersebut memiliki brand yang kuat dan sudah memiliki reputasi yang baik di
tengah-tengah masyarakat.

Rencanakan Semuanya Dengan Matang, Dari A Sampai Z

Tahap ini kelihatannya mudah untuk diterapkan, hanya saja ada banyak pemilik bisnis
franchise yang akan terkejut akan betapa banyaknya hal yang harus dipersiapkan dengan
matang.Setelah memilih jenis usaha dari sebuah brand, langkah selanjutnya adalah menyusun
perencanaan mulai dari bagaimana Anda akan memasarkannya, memilih lokasi, merekrut tim,
dan berbagai kegiatan pemasaran dan operasional lainnya.Penting untuk merencanakan
semuanya dengan matang dari A sampai Z. Namun jangan terlalu berpaku pada perencanaan
yang matang dan sempurna, eksekusi tetap menjadi langkah berikutnya yang harus segera Anda
lakukan.

9
Fokus Dengan Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan

Memberi pelayanan yang buruk, selain akan mempengaruhi kepuasan pelanggan ke arah
yang lebih negatif, Anda juga akan merusak citra brandfranchisor dan tentu akan mempengaruhi
relasi yang buruk dengan dua pihak utama tersebut.Sebaliknya, upayakan untuk selalu
memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggan Anda dan pastikan bahwa tingkat
kepuasan pelanggan menjadi salah satu prioritas utama Anda dalam menjalankan bisnis
franchise.

Manfaatkan Segala Sumber Daya dan Dukungan dari Franchisor

Manfaatkan segala sumber daya yang disediakan oleh franchisor seperti pendanaan,


pelatihan, operasional, pemasaran, teknologi, dan berbagai macam dukungan lainnya.Kuatkan
relasi yang baik dengan franchisor dan mereka pun akan setiap membantu Anda dalam
menyukseskan bisnis franchise Anda.

Karena biar bagaimana pun, citra dan reputasi brand milik franchisor sedang dipertaruhkan ke
dalam kuasa Anda sebagai pemegang hak jual. Jadi, mereka akan selalu senang dalam
mendukung bisnis franchise Anda. Jangan ragu soal ini.

Bangun Reputasi di Tengah-Tengah Komunitas

Sedari awal Anda menjalankan bisnis franchise, mulailah bangun reputasi di tengah-tengah
masyarakat, terutama komunitas tertentu yang sejalan dengan jenis usaha yang Anda pilih.Ikuti
kegiatan-kegiatan mereka baik dalam bentuk bazaar maupun event lainnya. Jangan ragu menjadi
sponsor atau donatur di acara-acara mereka.

Pilih Lokasi Berjualan yang Strategis

Dari sekian banyak yang harus dipertimbangkan dalam menjalankan bisnis franchise,
memilih lokasi berjualan menjadi salah satu hal yang terpenting. Pilihlah lokasi yang strategis
dengan pasar yang sesuai dengan target pelanggan Anda.Perlu diketahui bahwa lokasi yang
ramai bukanlah jaminan bahwa sebuah bisnis mampu menarik pelanggan untuk berbondong-
bondong datang ke lapak Anda bak magnet menarik kumpulan paku kecil.

10
Manfaatkan Keikutsertaan Dalam Berbagai Event Bila Memungkinkan

Ini juga menjadi salah satu tahap terpenting. Manfaatkan pula keikutsertaan dalam
berbagai event bila memungkinkan.

1.6. Tantangan berbisnis franchise yang perlu diketahui

Modal investasi awalnya sangat tinggi

Jika kamu ingin menjadi mitra dari sebuah perusahaan yang mengeluarkan produk maupun
jasa yang telah dikenal sebelumnya dan sudah mempunyai merk dagang yang terkenal, maka
syarat paling utama untuk menjalin kemitraan adalah menyetorkan modal awal untuk
memperoleh hak guna memakai nama sebuah produk waralaba sebagai identitas usaha. Hanya
saja, yang namanya franchise membutuhkan modal cukup atau bahkan sangat tinggi untuk
memulainya apalagi jika bisnis franchise yang kamu inginkan itu berasal dari luar negeri.
Sebagai contoh waralaba makanan McDonald’s, modal utama yang dibutuhkan adalah
membayar sekitar Rp 405 juta guna mengantongi ijin untuk memproduksi berbagai macam
makanan selama kurang lebih untuk kurun waktu 20 tahun.

Kompetitor bisnis yang cukup ketat

Tidak berbeda dengan jenis bisnis lainnya, bisnis franchise juga memiliki berbagai
kompetitor seperti bisnis waralaba lainnya maupun usaha lain yang bergerak di bidang yang
serupa. Oleh karena itu, sebagai penerima waralaba, kamu harus mampu meningkatkan kualitas
produk serta pelayanan agar bisnis waralaba kamu tidak kalah saing. Meskipun bisnis franchise
cenderung telah dikenal masyarakat dan telah memiliki nama, bukan berarti kamu bisa bersantai-
santai. Selain itu, kepekaan terhadap peluang juga sangat diperlukan. Strategi pemasaran serta
kualitas pelayanan pun perlu ditingkatkan.

Jika kamu ingin menjadi mitra dari sebuah perusahaan yang mengeluarkan produk maupun
jasa yang telah dikenal sebelumnya dan sudah mempunyai merk dagang yang terkenal, maka
syarat paling utama untuk menjalin kemitraan adalah menyetorkan modal awal untuk
memperoleh hak guna memakai nama sebuah produk waralaba sebagai identitas usaha. Hanya
11
saja, yang namanya franchise membutuhkan modal cukup atau bahkan sangat tinggi untuk
memulainya apalagi jika bisnis franchise yang kamu inginkan itu berasal dari luar negeri.
Sebagai contoh waralaba makanan McDonald’s, modal utama yang dibutuhkan adalah
membayar sekitar Rp 405 juta guna mengantongi ijin untuk memproduksi berbagai macam
makanan selama kurang lebih untuk kurun waktu 20 tahun.

Tak ada standarisasi bisnis franchise

Bisnis franchise seharusnya memiliki persyaratan administrasi yang ketat untuk menjaga
kualitas dan memberi asistensi yang banyak dan detail. Sayangnya, terdapat beberapa negara
yang belum memiliki standarisasi ketat atau minimnya aturan perlindungan bisnis franchise dari
regulator. Pada akhirnya, ketidak-tegasan aturan membuat pelaku usaha sulit membedakan
secara signifikan antara sistem bisnis franchise dan peluang usaha biasa.

Tumbuh dengan cepat tanpa rencana

Kinerja bisnis franchise yang tumbuh cepat bisa disebabkan usahanya memang
menjanjikan, didukung oleh modal besar, serta dipasarkan dengan gencar, sistematis, dan efektif.
Namun hal yang perlu diwaspadai adalah pertumbuhan yang cepat seringkali tak diiringi rencana
pengembangan masa depan yang matang. Pasalnya, pertumbuhan usaha yang cepat dan tidak
direncanakan dengan matang seperti itu biasanya rentan mengalami tantangan berupa kejatuhan
usaha dalam waktu singkat pula. Maka itu, solusi yang perlu dilakukan pemilik usaha adalah
mencermati perkembangan bisnis dan mengelola dengan sistematis. Dengan begitu, realisasi
pertumbuhan usaha akan terarah dan mudah dikendalikan.

Risiko bisnis ditanggung pengelola usaha

Pada dasarnya, usaha franchise tak menjamin bahwa pembeli lisensi atau franchise selalu
memperoleh untung. Ketika bisnis mengalami kerugian, risiko tersebut harus ditanggung oleh
pengelola usaha tersebut. Pengelola franchise tak bisa membebankan kerugian yang dialami
mereka kepada pemilik franchise. Maka itu, pembeli lisensi franchise disarankan lebih berhati-
hati mengelola usaha, terutama dalam mengelola laporan keuangan. Salah satu solusi adalah
dengan mengelola usaha menggunakan software agar dapat mendukung perjalanan bisnis.

12
Harus siap menanggung kerugian kapanpun

Banyak orang yang berpikir jika menjadi mitra franchise dari perusahaan artinya memiliki
kerugian yang kecil dan resiko kegagalan rendah. Sebenarnya ancaman kerugian tetap ada
bahkan lebih besar karena dana modal awal yang menjadi pertaruhannya. Jika franchise tak
menjalankan usahanya dengan sungguh-sungguh dan giat, maka kemungkinan bangkrut tetap
ada. Apalagi saingan dari bisnis ini bukan hanya datang dari pihak lain saja namun juga mitra
yang memiliki bisnis serupa. Jika tidak mampu menjaga kondisi dan keutuhan dari produk sama
seperti aslinya, maka bukan mustahil apabila usaha tersebut akhirnya akan bangkrut.

Memilih karyawan yang tepat

Kamu sebagai penerima franchise wajib memilih karyawan yang tepat untuk bisnis
waralaba yang dijalankan. Dibanding kamu, karyawan akan lebih banyak berinteraksi dengan
pelanggan. Jadi sangat perlu untuk memastikan karyawan kamu memiliki komunikasi
interpersonal yang baik. Selain itu, untuk karyawan bagian produksi, diperlukan karyawan
dengan dedikasi yang tinggi dalam menjaga kualitas produksi. Karyawan yang jujur,
bertanggung jawab, dan loyal sangat diperlukan dalam hal ini guna memajukan bisnis franchise.

Menjaga reputasi bisnis

Menjaga reputasi bisnis menjadi tantangan baik bagi franchisor maupun franchise. Jika
bisnis utama yang dipegang oleh franchisor mengalami kejadian yang berdampak pada
memburuknya reputasi bisnis tersebut, hal ini dapat berimbas pada bisnis franchise yang
dijalankan para franchisee. Meskipun mungkin mereka tidak berhubungan secara langsung
dengan kejadian tersebut. Begitu juga sebaliknya. Apabila salah satu bisnis franchise yang
dijalankan franchisee mengalami hal buruk yang berimbas pada menurunnya reputasi, bisa jadi
bisnis yang dipegang langsung oleh franchisor dan franchisee lain akan terkena dampak.

Menyiapkan dukungan untuk penerima franchise

Selain diharuskan untuk memilih penerima waralaba yang tepat, dalam menjalankan bisnis
waralaba ini, franchisor juga perlu tahu bahwa ada tantangan lain yang juga harus dihadapi.
Tantangan ini bisa berupa keharusan untuk menyiapkan dukungan untuk penerima waralaba

13
yang telah dipilih dan dinilai sebagai penerima waralaba yang tepat. Hal ini dapat berupa
pelatihan, sumber daya, atau bahkan dana. Meskipun begitu, jangan sampai beberapa tantangan
tersebut menghambat kamu dalam memulai bisnis waralaba ini. Jadi, jangan ragu untuk bisa
memulai bisnis franchise yang akan memberi keuntungan ini.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Waralaba (Franchise) merupakan suatu bentuk bisnis kerjasama yang dilakukan oleh dua
belah pihak, dimana pihak pertama (franchisor) memberikan hak kepada pihak kedua
(franchisee) untuk menjual produk atau jasa dengan memanfaatkan merk dagang yang dimiliki
oleh pihak pertama (franchisor) sesuai dengan prosedur atau system yang diberikan.

Waralaba merupakan salah satu bentuk perikatan/atau perjanjian dimana kedua belah
pihak harus memenuhi hak dan kewajibannya masing-masing. Perjanjian waralaba adalah
perjanjian yang tidak bertentangan dengan undang-undang, agama, ketertiban umum, dan
kesusilaan. Artinya perjanjian itu menjadi sebuah aturan bagi mereka yang membuatnya, dan
mengikat kedua belah pihak. Perjanjian bisnis waralaba ini merupakan perjanjian baku timbal
balik dimana masing-masing pihak berkewajiban melakukan prestasi sehingga akan saling
menguntungkan.

Kemudian banyak orang yang mengatakan bahwa waralaba itu sama dengan lisensi,
padahal pada kenyataannya kedua istilah tersebut berbeda baik dari segi pengertian maupun dari
segi pengaplikasiannya. Lisensi merupakan pemberian hak merk/hak cipta kepada pihak tertentu
dan tidak mempunyai tanggung jawab untuk melakukan bimbingan ataupun pelatihan kepada
penerima lisensi. Sedangkan di dalam bisnis waralaba, pihak franchisor mempunyai kewajiban
untuk memberikan pelatihan dan bimbingan kepada pihak franchisee.

14
DAFTAR PUSTAKA

REFERENCE

https://www.pustakadunia.com/aspek-legalitas-usaha-waralaba-franchise/

https://smartlegal.id/pendirian-usaha/2019/04/24/cara-mengurus-izin-usaha-franchise/

https://bisnisukm.com/langkah-strategis-membeli-bisnis-franchise.html

https://economy.okezone.com/read/2020/09/18/455/2279820/tren-bisnis-waralaba-jadi-populer-
di-indonesia

https://www.gurupendidikan.co.id/pemasaran-global/

https://koinworks.com/blog/strategi-peluang-bisnis-franchise/

https://uptown.id/id/2020/07/17/10-tantangan-berbisnis-franchise-yang-perlu-kamu-ketahui/

15

Anda mungkin juga menyukai