Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Teori Ekonomi Mikro

Dosen Pengampu : Zulkifli Nurul Haqq, S.M., M.SM

Oleh:

1. Hidayatul Zainab (E2A021147)


2. Gathan Fachrul (E2A021148)
3. Nawal Likmatun (E2A021149)
4. Dani Kusuma (E2A021150)
5. Rahmad Fadly (E2A021152)
6. Anggun Zakya (E2A021153)
7. Enna Sintya (E2A021154)

KELAS A3
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN (2021)
Statement of Authorship

“Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas


terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang
lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk


makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas
bahwa kami menyatakan menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarism.”

Nama Kelompok : 1. Hidayatul Zainab Mu’amanah

2. Gathan Fachrul Yaniar Indriawan

3. Nawal Likmatun Ni’mah

4. Dani Kusuma Ramadhan

5. Rahmad Fadly

6. Anggun Zakya Wahyudi

7. Enna Sintiya

Mata Kuliah : Teori Ekonomi Mikro

Judul Makalah : Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan.

Tanggal : 21 November 2021

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Mikro. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Konsep dasar ilmu ekonomi bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zulkifli selaku guru


Mata Kuliah Teori Ekonomi Mikro. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Purwodadi, 21 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………….. 1

C. Tujuan Pembahasan ………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Bentuk-bentuk Organisasi Perusahaan ……………………. 2

B. Perusahaan Ditinjau Dari Sudut Teori Ekonomi …………… 3

C. Fungsi Produksi ………….……………………………………. 5

D. Fungsi Produksi Satu Faktor Produksi Berubah .…………. 5

E. Fungsi Produksi Dua Faktor Produksi Berubah.…………… 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………….. 7
B. Saran ……………………………………………………………. 7

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 8

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang
penting dalam memahami sifat permintaan para pembeli di pasar. Dari
analisis itu sekarang telah dapat difahami alasan yang mendorong para
pembeli menaikkan permintaannya terhadap suatu barang apabila
harganya turun dan mengurangkan pembelinya sekiranya harga naik.
Sekarang sudah tiba waktunya untuk mengalihkan perhatian kepada
persoalan penawaran, yaitu melihat dan mepelajari sikap para produsen
dalam menawarkan barang yang diproduksinya. Untuk melihat seluk
beluk perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya
diperlukan analisis ke atas berbagai aspek kegiatan memproduksinya.
Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana faktor-faktor produksi
akan digunakan untuk menghasilkan barang yang akan diproduksikan.
Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untuk menghasilkan barang-
barang tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bentuk-bentuk organisasi perusahaan?
2. Bagaimana perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi?
3. Apa itu fungsi produksi?
4. Baimana fungsi produksi dengan satu faktor produksi berubah?
5. Baimana fungsi produksi dengan dua faktor produksi berubah?

C. Tujuan Pembahasan
1. Dapat memahami konsep dasar teori produksi kegiatan perusahaan.
2. Agar kita mengetahui kegiatan perusahaan ditinjau dari sudut teori
ekonomi.
3. Memahami fungsi produksi.
4. Mengetahui fungsi produksi dengan satu faktor produksi berubah.
5. Memahami jika terjadi fungsi produksi dengan dua faktor produksi
berubah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk–Bentuk Perusahaan.
Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk
organisasi yang pokok, yaitu:
1. Perusahaan Perseorangan.
Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang
terbanyak jumlahnya dalam setiap perekonomian. Contoh-contoh dari
perusahaan yang seperti itu adalah penjual sate, restoran, toko
kelontong, dan toko makanan dan minuman. Kelemahan utama dari
perusahaan perseorangan adalah modalnya kecil dan sukar untuk
memperoleh pinjaman.
2. Perusahaan Perkongsian Atau Firma.
Organisasi perusahaan seperti ini adalah organisasi perusahaan yang
dimiliki oleh beberapa orang. Mereka bersepakat untuk secara
bersama menjalankan suatu usaha dan membagi keuntungan yang
diperoleh berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama.
3. Perseroan Terbatas.
Kebaikan yang terpenting dari perseroan terbatas adalah di dalam
kemampuannya memperoleh modal. Perusahaan yang berbentuk
perseroan terbatas dapat menumpulkan modal secara mengeluarkan
saham suatu bentuk surat berharga yang menyatakan bahwa
pemegangnya adalah menjadi salah seorang pemilik perusahaan
yang mengeluarkan saham tersebut.

Bentuk Lain Organisasi Perusahaan.

1. Perusahaan Milik Negara.


Perusahaan ini lebih dikenal sebagai BUMN (Badan Usaha Milik
Negara). Pada umumnya perusahaan negara dikelola seperti
perusahaan perseroan terbatas. Perbedaannya terletak pada
pemilikan perusahaan tersebut, yaitu saham-saham dari perusahaan
negara adalah pemerintah. Beberapa contohnya adalah perusahaan

2
perkebunan, perusahaan bank perdagangan, perusahaan asuransi,
perusahaan minyak dan perusahaan kontraktor jalan dan bangunan.
2. Perusahaan Koperasi.
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk
mencari keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para
anggotanya. Koperasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis: koperasi
konsumsi, koperasi produksi dan koperasi kredit.

B. Perusahaan Ditinjau Dari Sudut Teori Ekonomi.


Dalam teori ekonomi, analisis yang dibuat tidak membedakan
apakah perusahaan itu perusahaan pemerintah atau swasta dan apakah
perusahaan swasta itu berbentuk perusahaan perseorangan atau
perkongsian atau perseroan terbatas. Dalam teori ekonomi, berbagai
jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan usaha yang
mempunyai tujuan yang sama yaitu: “Mencapai keuntungan yang
maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan,
yaitu mengatur penggunaan faktor-faktor produksi dengan cara yang
seefisien mungkin sehingga “Usaha memaksimumkan keuntungan dapat
dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara
yang paling efisien.
a.) Tujuan perusahaan memaksimumkan keuntungan. Dalam teori
ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan
perusahaan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi
sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah
yang maksimum”.
b.) Cara mencapai tujuan memaksimumkan keuntungan. keuntungan
yang maksimum dicapai apabila perbedaan di antara hasil penjualan
dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar. Dalam
usahanya untuk memproduksi barang-barang yang diperlukan
masyarakat dan memperoleh keuntungan maksimum dari usha
tersebut, masalah pokok yang harus dipecahkan produsen adalah
“Bagaimanakah komposisi faktor produksi yang digunakan dan untuk

3
masing-masing faktor produksi tersebut berapakah jumlah yang akan
digunakan?”.
c.) Hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang
diciptakannya dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor produksi
seperti telah dijelaskan dapat dibedakan kepada empat golongan,
yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian kewirausawan.
d.) Peminimuman biaya produksi, misalkan satu unit tambahan faktor
produksi A memerlukan biaya sebanyak Rp 10.000 dan ia memberi
hasil tambahan sebanyak Rp 25.000. Sedangkan satu unit tambahan
faktor produksi B memerlukan biaya Rp 20.000 dan juga
menghasilkan tambahan nilai sebanyak Rp 25.000. Faktor produksi
manakah yang harus ditambah? Sudah tentu faktor produksi A,
karena biayanya lebih murah tetapi tambahan hasil penjualannya
sama dengan yang diciptakan faktor produksi B. Dari contoh ini dapat
disimpulkan bahwa untuk meminimumkan biaya (atau
memaksimumkan hasil penjualan), prinsip yan harus dipegang
produsen adalah “mengambil unit tambahan faktor produksi yang
biaya per rupiahnya akan menghasilkan tambahan nilai penjualan
yang paling maksimum”.
e.) Jangka pendek dan jangka panjang. Perusahaan dikatakan di dalam
jangka pendek apabila Sebagian dari faktor produksi dianggap tetap
jumlahnya. Di dalam masa tersebut perusahaan tidak dapat
menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap tersebut.
Dalam jangka Panjang semua faktor produksi dalam mengalami
perubahan. Ini berarti bahwa dalam jangka Panjang setiap faktor
produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang hal tersebut
diperlukan.
f.) Firma dan Industri, dalam teori ekonomi firma atau perusahaan
adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi
untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.
Dalam teori ekonomi istilah industry diartikan sebagai kumpulan
firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau sangat
bersamaan yan terdapat dalam suatu pasar.

4
C. Fungsi Produksi.
Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah
produksi selalu juga disebut sebagai output. Fungsi produksi dinyatakan
dalam bentuk rumus:
Q = f (K, L, R. T)
Dimana K adalah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja meliputi
berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan, R adalah
kekayaan alam, dan T adalah tingkat teknologi yang digunakan.
Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis
faktor-faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk
memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.
Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisya kepada
dua pendekatan berikut:
- Teori produksi dengan satu faktor berubah.
- Teori produksi dengan dua faktor berubah.

D. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah.


Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan
di antara tinkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang
tersebut. Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi
lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu odal dan tanah jumlahnya dianggap
tidak mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap tidak mengalami
perubahan. Satu-satunya faktor produksi yng dapat diubah jumlahnya
adalah tenaga kerja.
A.) Hukum hasil lebih yang semakin berkurang.

Tanah Tenaga Produksi Produksi Produksi Tahap


(hektar) kerja total marginal rata-rata (unit)
(Orang) (unit) (unit)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 150 150 150
1 2 400 250 200 PERTAMA
1 3 810 410 270
1 4 1080 270 270

5
1 5 1290 210 258
1 6 1440 150 240 KEDUA
1 7 1505 65 215
1 8 1520 15 180
1 9 1440 -80 160 KETIGA
1 10 1300 -140 130

Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi


marginal pekerja yang semakin bertambah. Dalam kolom 4
menunjukkan tahap pertama, keadaan tenaga kerja dari 3 menjadi 4,
kemudian menjadi 5, kemudian menjadi 6 dan 6 menjadi 7 itu
menunjukkan tahap dua yaitu keadaan di mana produksi marginal
semakin berkurang maksudnya setiap pertambahan pekerja akan
menghasilkan tambahan produksi kurang daripada tambahan
produksi pekerja sebelumnya. Pada tahap ketiga pertambahan tenaga
kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu produksi total
berkurang. Keadaan ini ditunjukkan saat tenaga kerja dari 7 menjadi
8, produksi total masih meningkat. Akan tetapi apabila satu lagi
tenaga kerja ditambah dari 8 menjadi 9 produksi totalnya menurun.
B.) Produksi total, produksi rata-rata dan produksi marginal, besarnya
produksi rata-rata yaitu produksi yan secara rata-rata dihasilkan oleh
setiap pekerja ditunjukkan kolom (5).

E. Teori Produksi Dengan Dua Faktor Berubah.


Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis faktor
produksi yang dapat diubah jumlahnya. Kita misalkan yang dapat diubah
adalah tenaga kerja dan modal. Misalkan pula bahwa kedua faktor
produksi yang dapat berubah ini dapat dipertukar-tukarkan
penggunaannya yaitu: tenaga kerja menggantikan modal atau sebaliknya.
a.) Kurva Produksi sama (Isoquant) menggambarkan gabungan tenaga
kerja dan modal yan akan menghasilkan satu tingkat produksi
tertentu.

6
b.) Garis biaya sama (Isocost) garis ini menggambarkan gambaran
faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan
sejumlah biaya tertentu.
c.) Meminimumkan biaya atau memaksimumkan produksi.
1. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah
ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan
memaksimumkan produksi.
2. Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan,
keadaan yang bagaimanakah yang meminimumkan biaya.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.
Dalam mempelajari teori produksi dan kegiatan perusahaan terdapat
tiga organisasi pokok perusahaan, yaitu: Perusahaan perorangan, firma
dan perseroan terbatas selain itu ada juga bentuk lain organisasi
perusahaan yaitu perusahaan milik negara dan perusahaan koperasi.
Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya
kepada dua pendekatan pertama teori produksi dengan satu faktor
berubah, yang kedua teori produksi dengan dua faktor berubah.

B. Saran.
Dalam kegiatan perusahaan diperlukan berbagai analisis untuk
menghasilkan barang yan diproduksi sampai memasarkannya. Selain itu
pengusaha juga perlu menganalisis bagaimana membandingkan hasil
penjualan produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkannya agar
dapat menentukan keuntungan maksimum.
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan
yang perlu penulis perbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi.

8
Daftar Pustaka

Sadono, Sukirno 2019. Mikroekonomi Tori Pengantar. Depok: Rajawali.

Anda mungkin juga menyukai