Anda di halaman 1dari 28

PERTEMUAN 13

PENENTUAN HARGA
FAKTOR PRODUKSI
Pentingnya Analisis Penentuan Harga Faktor

Teori permintaan terhadap faktor produksi menjelaskan ciri


permintaan terhadap faktor produksi dan penentuan harga faktor
produksi.

Analisis ini akan menerangkan bagaimana harga faktor produksi


dan jumlah faktor produksi yang akan digunakan ditentukan.

Analisis ini juga menerangkan syarat yang perlu dicapai untuk


memaksimumkan keuntungan.
Pentingnya Analisis Penentuan Harga Faktor

Dua alasan yang menyebabkan kebutuhan untuk


menganalisis permintaan dan penawaran atas faktor-
faktor produksi.
1. Analisis tersebut akan menjelaskan prinsip untuk
menggunakan dan mengalokasikan faktor-faktor
produksi secara efisien.
2. Analisis tersebut akan menjelaskan bagaimana
pendapatan berbagai faktor produksi ditentukan.
1. Pengalokasian Faktor Produksi

Keinginan masyarakat adalah tidak terbatas, sedangkan sumber-


sumber daya yang tersedia mempunyai kemampuan yang terbatas
dalam menghasilkan barang-barang yang diingini tersebut.

Usaha yang dilakukan adalah memaksimumkan produksi yang dapat


diciptakan oleh sumber-sumber daya yang tersedia.

Tujuan ini akan tercapai apabila sumber-sumber daya dapat


dialokasikan ke berbagai kegiatan ekonomi secara optimal. Produksi
yang dihasilkan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang
paling maksimum.
1. Pengalokasian Faktor Produksi

Untuk perusahaan, usaha untuk menciptakan pengalokasian faktor-


faktor produksi yang optimal harus dijalankan.

Di satu pihak, usaha tersebut adalah penting karena tindakan itu akan
membantu tujuan keseluruhan perekonomian untuk mengalokasikan
sumber-sumber daya secara efisien.

Di lain pihak, usaha tersebut adalah perlu karena keuntungan


perusahaan tersebut, dan adakalanya survival perusahaan tersebut,
adalah tergantung kepada kemampuan perusahaan tersebut untuk
menggunakan faktor-faktor produksi yang dapat diperolehnya secara
efisien.
2. Penentuan Pendapatan dan Distribusi Pendapatan

Pemilik faktor produksi menyediakan faktor produksi untuk digunakan oleh para
pengusaha, dan sebagai balas jasanya, akan memperoleh pendapatan.

Faktor Produksi Balas Jasa

Tenaga Kerja Gaji dan Upah

Tanah Sewa

Modal Bunga

Keahlian keusahawanan Keuntungan


2. Penentuan Pendapatan dan Distribusi Pendapatan

Pendapatan nasional adalah nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi
oleh perusahaan-perusahaan yang ada dalam negara tersebut-merupakan
jumlah pendapatan berbagai factor produksi yang ada dalam perekonomian.

Pendapatan nasional menunjukkan nilai agregat produksi nasional.

Jumlah pendapatan yang diperoleh berbagai faktor produksi yang digunakan


untuk menghasilkan suatu barang adalah sama dengan harga dari barang
tersebut.

Dalam suatu perusahaan, hasil penjualannya adalah merupakan jumlah dari


seluruh pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam perusahaan
tersebut.
2. Penentuan Pendapatan dan Distribusi
Pendapatan

Pendapatan nasional menunjukkan pula pendapatan dari


masing-masing faktor produksi yang ada dalam
perekonomian.
➢ berapa bagian dari pendapatan nasional yang diterima
para pekerja;
➢ berapa bagian yang berupa sewa;
➢ berapa bagian yang berupa bunga;
➢ berapa bagian yang berupa keuntungan.
2. Penentuan Pendapatan dan Distribusi Pendapatan

Analisis mengenai permintaan faktor-faktor produksi, dinamakan juga


teori tentang penentuan harga faktor-faktor produksi, disebut sebagai:
Teori Distribusi.

Analisis mengenai permintaan faktor-faktor produksi adalah sebagai


berikut:
i. Menjelaskan tentang penentuan harga-harga faktor produksi;
ii. Menjelaskan tentang pendapatan dari masing-masing faktor
produksi;
iii. Distribusi pendapatan ke berbagai jenis faktor produksi.
Elastisitas Faktor Produksi

Elastisitas faktor produksi dipengaruhi oleh faktor


berikut:
➢Elastisitas dari permintaan barang yang diproduksi;
➢Perbandingan antara biaya faktor dengan biaya total;
➢Tingkat penggantian antara faktor produksi;
➢Tingkat penurunan kurva MRP.
Tabel 13.1
Jumlah Pekerja, Produksi dan Penjualan
Jumlah Produksi Fisik Produksi Fisik Harga Barang Hasil Hasil
Pekerja Total Marjinal (MPP) (P) penjualan Penjualan
(L) (TPP) Produksi Total Produksi
(TRP=TPPxP) Marjinal
(MRP=MPPxP)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
0 0 - Rp 5.000 Rp 0 Rp 0
1 24 24 Rp 5.000 Rp 120.000 Rp 120.000
2 45 21 Rp 5.000 Rp 225.000 Rp 105.000
3 63 18 Rp 5.000 Rp 315.000 Rp 90.000
4 78 15 Rp 5.000 Rp 390.000 Rp 75.000
5 90 12 Rp 5.000 Rp 450.000 Rp 60.000
6 99 9 Rp 5.000 Rp 495.000 Rp 45.000
7 105 6 Rp 5.000 Rp 525.000 Rp 30.000
8 108 3 Rp 5.000 Rp 540.000 Rp 15.000
9 108 0 Rp 5.000 Rp 540.000 Rp 0
Tingkat Produksi dan hasil Penjualan

Kolom (1) Tabel 13.1 menunjukkan berbagai jumlah faktor produksi


yang banyaknya dapat diubah sesuai dengan yang diperlukan.

Kolom (2) dan (3) Tabel 13.1 menunjukkan jumlah faktor produksi
yang berbeda akan mempengaruhi tingkat produksi.

Kolom (2) menunjukkan jumlah produksi fisik (Total Physical


Product = TPP) yang dihasilkan oleh berbagai jumlah tenaga kerja.
TPP biasanya disebut sebagai fungsi produksi.
Misalnya, 3 tenaga kerja menghasilkan 63 unit dan 5 tenaga kerja
menghasilkan 90 unit.
Tingkat Produksi dan hasil Penjualan

Kolom (3) menunjukkan pertambahan produksi yang diwujudkan


oleh pertambahan satu unit tenaga kerja. Pertambahan produksi
tersebut dinamakan Produksi Fisik Marjinal (Marjinal Physical
Product = MPP).

Tenaga kerja ditambah dari nol menjadi 1, produksi bertambah dari


nol menjadi 24 unit, maka MPP adalah 24 unit.

Tenaga kerja ditambah satu lagi sehingga menjadi 2, produksi


bertambah dari 24 menjadi 45 unit, maka MPP adalah 21 unit.
Tingkat Produksi dan hasil Penjualan

Kolom (5) menunjukkan hasil Penjualan Produksi


Total (Total Revenue Product = TRP).

TRP = TPP x P

Dalam Tabel 13.1 harga barang (P) adalah Rp


5.000 per unit.
Tingkat Produksi dan hasil Penjualan

Kolom (6) menunjukkan besarnya perubahan hasil


penjualan sebagai akibat dari pertambahan produksi
yang diakibatkan oleh kenaikan satu tenaga kerha
yang digunakan.

Perubahan hasil penjualan tersebut dinamakan hasil


Penjualan Produksi Marjinal (Marjinal Revenue
Product = MRP).
Tingkat Produksi dan hasil Penjualan

Nilai MRP, dihitung dengan dua cara, yaitu:


➢ Mengalikan produksi fisik marjinal dengan harga;
➢ Menentukan beda di antara hasil penjualan total dari
produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja
tertentu.
Tingkat Produksi dan hasil Penjualan

Mengalikan produksi fisik marjinal dengan harga


MPP x P = MRP

Kolom (6) menunjukkan 5 orang pekerja dengan


produksi fisik marjinal (MPP) mencapai 12 unit dan
harga barang (P) Rp 5.000.

Hasil penjualan produksi Marjinal dari 5 orang


pekerja:
12 x 5.000 = 60.000
Tingkat Produksi dan hasil Penjualan

Menentukan beda di antara hasil penjualan total dari produksi yang dihasilkan oleh
sejumlah tenaga kerja tertentu.

5 orang pekerja, produksi fisik total mencapai 90 unit dan hasil penjualan produksi
total berjumlah Rp 450.000.

Jika jumlah tenaga kerja dikurangi satu orang, sehingga hanya tinggal empat orang,
produksi akan turun menjadi 78 unit dan menyebabkan kemerosotan hasil penjualan
produksi total menjadi Rp 390.000.

Hasil penjualan produksi marjinal (MRP) untuk tenaga kerja kelima adalah Rp
450.000 dikurang Rp 390.000 sama dengan Rp 60.000. Nilai Rp 60.000 ditunjukkan
dalam kolom (6).
Gambar 13.1 Kurva TPP (Fungsi Produksi)
TPP

100 TPP

80

60

40

20

0 L
2 4 6 8 9
Kurva TPP, MPP dan MRP

Grafik 13.1 menunjukkan kurva produksi, mengacu angka-angka


yang terdapat dalam kolom (1) dan (2) dari Tabel 13.1.

Terlihat hukum hasil lebih yang semakin berkurang mempengaruhi


fungsi produksi. Pengaruhnya dapat dilihat dari bentuk kurva
tersebut yang kenaikannya semakin lama semakin kurang
menanjak.

Keadaan ini menggambarkan bahwa penambahan tenaga kerja


yang terus menerus akan menambah produksi, tetapi pertambahan
tersebut semakin lama semakin kecil.
Gambar 13.2 Kurva TPP
TPP

25

20

15

10

5
MPP
0 L
2 4 6 8 9
Kurva TPP, MPP dan MRP

Grafik 13.2 menunjukkan bentuk kurva MPP yang


menurun.
Kurva MPP mengacu pada kolom (3) dari Tabel 13.1.

Bentuk kurva yang seperti itu menggambarkan


bahwa tenaga kerja yang ditambahkan (tenaga kerja
yang berikut) kemampuan memproduksinya adalah
lebih rendah daripada tenaga kerja sebelumnya.
Kurva TPP, MPP dan MRP

Kurva atas faktor produksi bersifat menurun dari kiri atas ke kanan
bawah.
Kurva seperti itu menggambarkan bahwa makin tinggi harga faktor
produksi, makin sedikit permintaan atas faktor tersebut.

Hal ini disebabkan:


➢ Perubahan harga akan mengubah pendapatan riil pembeli, dan
perubahan pendapatan riil ini selanjutnya mempengaruhi
permintaannya.
➢ Perubahan harga merubah kepuasan relatif dari mengkonsumsi
barang itu dibandingkan dengan barang lain.
Kurva TPP, MPP dan MRP

Permintaan atas suatu faktor produksi digambarkan oleh


kurva yang menurun ke bawah disebabkan tiga faktor
berikut:
➢Hubungan yang berlawanan antara harga faktor
produksi dan permintaan barang;
➢Sifat substitusi di antara satu faktor produksi dengan
faktor produksi lainnya;
➢Hukum hasil lebih yang semakin berkurang.
Gambar 13.3 Kurva MRP
TPP

100

80

60

40

20
MRP

0 L
2 4 6 8
Kurva TPP, MPP dan MRP

Grafik 13.3 menunjukkan bentuk kurva MRP


mengacu pada kolom (6) Tabel 13.1.

Kurva MRP yaitu kurva yang menggambarkan hasil


penjualan produksi marjinal.

Kurva MRP dilukiskan berdasarkan angka-angka


pada kolom (6) Tabel 13.1.
Syarat Untuk Meminimumkan biaya

MPPL = MPPC
PL PC
Syarat Untuk Memaksimumkan Keuntungan

MPPL = PL dan MPPC = PC

Atau

MPPL = MPPC = 1
PL PC

Anda mungkin juga menyukai