Anda di halaman 1dari 62

KEGIATAN EKONOMI

OLEH :
Dedy P Sihite, S.Pd.
Materi:
A. PRODUKSI
- PERILAKU PRODUSEN
- KONSEP BIAYA PRODUKSI, PENERIMAAN dan LABA MAKSIMUM

B. KONSUMSI
- PERILAKU KONSUMSI
- PERAN PRODUSEN dan KONSUMEN dalam PEREKONOMIAN

C. DISTRIBUSI
-
PRODUKSI
segala usaha manusia yang ditujukan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
Produksi juga bisa berarti kegiatan untuk
meningkatkan manfaat dan kegunaan barang dalam
memenuhi kebutuhan.
Pihak yang melakukan kegiatan produksi disebut
produsen.
Dalam memenuhi kebutuhan, diperlukan kegiatan menciptakan
atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa.
1. Nilai Guna Suatu Barang
Macam-macam nilai guna suatu barang :
a). Nilai guna Suatu barang menurut bentuknya ( Form
Utility)
b). Nilai guna menurut waktunya ( Time Utility)
c). Nilai guna menurut tempatnya (Place Utility)
d). Nilai guna menurut kepemilikannya (Owner Utility)
2. Nilai Pakai dan Nilai Tukar Suatu Barang
a). Nilai pakai merupakan tinggi rendahnya suatu barang yang
dapat dinyatakan dengan nilai. Nilai Pakai terdiri dari 2
macam :
- Nilai Pakai Objektif
- Nilai Pakai Subjektif
b). Nilai Tukar merupakan Nilai kegunaan suatu barang untuk
ditukarkan dengan barang lain. Nilai Tukar terdiri dari :
- Nilai Tukar Objektif
- Nilai Tukar Subjektif
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
Merupakan segala sesuatu (barang atau jasa)
yang dapat digunakan untuk menciptakan atau
menambah nilai guna dari barang dan jasa.
Pengertian sederhananya adalah segala sesuatu
yang dibutuhkan agar kegiatan produksi dapat
berjalan dengan lancar..
Faktor-Faktor pruduksi antara lain:
– Faktor produksi alam
– Faktor Produksi Tenaga Kerja
– Faktor Produksi Modal
– Faktor Produksi Kewirausahaan
PERILAKU PRODUSEN
Dalam teori ekonomi mikro, produsen dianggap
sebagai unit produktif dari masyarakat yang terlibat
dalam proses mengubah sumber-sumber daya
(resource) menjadi barang-barang konsumsi akhir.
Asumsi yang digunakan dalam teori produksi adalah
produsen bertindak secara rasional yaitu produsen
berusaha mencapai keuntungan yang maksimum.
Produsen mempunyai pengetahuan yang sempurna
mengenai output yang dihasilkan.
Dalam usaha mencapai keuntungan yang
maksimum seorang produsen atau pengusaha harus
memutuskan dua macam keputusan yaitu:
a)  Berapa output yang harus diproduksikan dan
b) Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-
faktor produksi (atau input) dipergunakan
Produksi adalah setiap usaha untuk menambah
nilai guna ekonomi suatu barang/jasa.
Ada dua pendekatan dalam teori produksi yakni:
1. Fungsi produksi dengan satu faktor produksi
variabel
2. Fungsi produksi dengan dua faktor produksi
variabel
FUNGSI PRODUKSI DENGAN SATU
FAKTOR PRODUKSI VARIABEL
Setiap proses produksi mempunyai landasan teknis,
yang dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi.
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau
persamaan yang menunjukkan hubungan antara
input yang digunakan dengan out yang dihasilkan.
Pengertian produksi dengan satu variabel adalah
pengertian analisis jangka pendek, dimana ada
faktor produksi yang tidak dapat diubah. Ketika
mencoba memahami proses alokasi faktor produksi
oleh perusahaan, ekonom membagi faktor produksi
menjadi barang modal atau capital dan tenaga kerja
(labour).
Hubungan matematis penggunaan faktor produksi yang
menghasilkan output maksimum disebut dengan faktor
produksi, seperti dibawah ini:

Q = f(K,L)
Keterangan:
Q = tingkat output
K = barang modal
L = tenaga kerja atau buruh
Dalam model produksi satu faktor produksi variabel, barang modal
dianggap barang produksi tetap. Keputusan produksi ditentukan
berdasarkan alokasi efisiensi tenaga kerja.
Produksi Total (Total Product)
Produksi total adalah banyaknya produksi yang dihasilkan dari
penggunaan satu unit total produksi.
TP = f(K,L)
Keterangan:
TP   = produksi total
K    = barang modal (yang dianggap konstan)
L     = tenaga kerja atau buruh
Secara matematis TP akan maksimum apabila turunan pertama dari
fungsi  nilainya sama dengan nol. Turunan pertama TP adalah MP,
maka TP maksimum pada saat MP sama dengan nol.
Produksi Marginal (Marginal Product)
Produksi Marginal (marginal product) adalah tambahan
produksi karena penambahan  penggunaan satu unit
faktor produksi.
Rumus :
MP = ΔTP
ΔL
• Keterangan:
MP = Produksi Marginal
Perusahaan dapat terus menambah tenaga kerja
selama MP > 0. Jika MP sudah < 0, penambahan
tenaga kerja justru mengurangi produksi total.
Penurunan nilai MP merupakan indikasi telah
terjadinya hukum pertambahan hasil yang semakin
menurun atau The Law of Deminishing Return.
Produksi Rata-Rata (Average Product)
Produksi rata-rata adalah rata-rata output yang
dihasilkan perunit faktor produksi.
Rumus:
AP = TP
L

• Keterangan:
AP = produksi rata-rata
TP   = total product
L     = tenaga kerja (labour)
AP akan maksimum bila turunan pertama fungsi AP
adalah 0 (AP’=0). Dengan penjelasan matematis,
AP maksimum tercapai pada saat AP=MP, dan MP
akan memotong AP pada saat nilai AP maksimum.
Tabel Skedul Fungsi Produksi
(Hipotesis)
Input Total Product Average Product Marginal Product
(TP) (AP) (MP)
L K Output (Q) APL APK MPL MPK
0 1 0 0 0 - -
1 1 2 2 2 2 ~
2 1 5 2,5 5 3 ~
3 1 9 3 9 4 ~
4 1 12 3 12 3 ~
5 1 14 2,8 14 2 ~
6 1 15 2,5 15 1 ~
7 1 15 2,14 15 0 ~
8 1 14 1,75 14 -1 ~
9 1 12 1,33 12 -2 ~
Hubungan Kurva TP, APL dan
TP
MPL
TPL

TP

0 L1 L2 L3 L

APL MPL

MP2

MP1 = AP1

APL

0 L1 L2 L3 L

MPL
The Law of Diminishing Return
 Hukum yang menyatakan berkurangnya
tambahan output dari penambahan satu unit
input variabel, pada saat output telah
mencapai maksimum.
 Asumsi yang berlaku:
1. Hanya ada satu unit input variabel, input yang lain
tetap.
2. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi
tidak berubah.
3. Sifat koefisien produksi adalah berubah-ubah.
Tahap-tahap Proses Produksi
TP

TPL

Tahap I Tahap II Tahap III TP

0 L1 L2 L3 L

APL MPL

MP2

MP1 = AP1

APL

0 L1 L2 L3 L

MPL
Elastisitas Produksi dan Tingkat Produksi Optimum

 Elastisitas produksi
 Batas-batat produksi (daerah-daerah produksi)
 Efisiensi teknis dan Efisiensi ekonomis (tingkat produksi
optimum)
 Analisis
 Syarat keharusan dan syarat kecukupan
 Contoh
Kemajuan Teknologi dan Perubahan Kurva
Produksi
TP TP

TP1 TP’
TP0 TP
TP TP’ TP

0 L0 L L1 L0 L
(A) (B)
Efisiensi dicapai dengan TP Efisiensi dicapai dengan TP tetap
meningkat dan Input tetap dan input berkurang
Seluruh beban keuangan yang
dikeluarkan oleh produsen
untuk memproduksi suatu
barang atau jasa
EXPLICIT COST

BIAYA

IMPLICIT COST
EXPLICIT COST
adalah biaya yang
mengharuskan perusahaan
mengeluarkan uangnya

CONTOH
IMPLICIT COST adalah biaya
yang tidak mengharuskan suatu
perusahaan mengeluarkan
uangnya.
CONTOH
CONTOH EXPLICIT COST :
 Pembelian peralatan
 Beban Gaji
 Pembelian Bahan Baku
 Beban Listrik dan Telepon

KEMBALI
CONTOH IMPLICIT COST:
 Beban Perlengkapan
 Beban Penyusutan Peralatan
 Dll

KEMBALI
KURVA

MACAM-MACAM BIAYA
PRODUKSI:
1. FIXED COST (TFC)
2. VARIABLE COST (TVC)
3. TOTAL COST (TC)
4. AVERAGE FIXED COST (AFC)
5. AVERAGE VARIABLE COST (AVC)
6. AVERAGE COST (AC)
7. MARGINAL COST (MC)
TOTAL FIXED COST atau
Biaya Tetap adalah biaya
yang besarnya tidak
tergantung jumlah produksi.

CONTOH TABEL
TOTAL VARIABLE COST (TVC)
atau Biaya Tidak Tetap
adalah biaya yang
besarnya tergantung
jumlah produksi.

CONTOH TABEL
TABEL

TOTAL COST (TC) atau Biaya


Keseluruhan adalah seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi sejumlah.
Besarnya Total Cost didapat
dari:

TC = FC + VC
TABEL

AVERAGE FIXED COST


(AFC) atau Biaya Tetap
Rata-rata adalah Biaya tetap
untuk setiap unit barang
yang di poduksi.
Besarnya AFC di dapat dari:
AFC = FC
Q
TABEL

AVERAGE VARIABLE COST (AVC)


atau Biaya Tidak Tetap Rata-
rata adalah Biaya tidak tetap
untuk setiap unit barang yang
di poduksi. Besarnya AVC
dapat dicari dengan:
AVC = VC
Q
TABEL

AVERAGE COST (AC) atau Biaya Rata-


rata adalah Biaya yang dikeluarkan
untuk setiap unit barang yang di
produksi. Besarnya AC dapat dicari
dengan:

AC = TC atau AC = AFC +AVC


Q
TABEL

MARGINAL COST (MC) atau Biaya


Marginal adalah Pertambahan biaya yang
dikeluarkan yang disebabkan
pertambahan unit barang yang di poduksi.
Besarnya MC dapat dicari dengan:

MC = ∆ TC atau MC = TC’
∆Q
KEMBALI

CONTOH TFC:

• BEBAN PENYUSUTAN
• GAJI DIREKTUR
• SEWA GEDUNG
• BEBAN ASURANSI
• DLL
KEMBALI

CONTOH TVC:

• BAHAN BAKU
• UPAH TENAGA KERJA
• DLL
KURVA

Q TFC
0 200
1 200
2 200
3 200
4 200
5 200
6 200
7 200
8 200
9 200
10 200
KEMBALI

200 TFC

0 5 10 Q
TABEL

Q TFC TVC
0 200 0
1 200 30
2 200 80
3 200 150
4 200 250
5 200 350
6 200 460
7 200 600
8 200 800
9 200 1,010
10 200 1,250
KEMBALI

1400

1200

1000

800 Q
TFC
600
TVC
400

200

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KURVA

Q TFC TVC TC
0 200 0 200
1 200 30 230
2 200 80 280
3 200 150 350
4 200 250 450
5 200 350 550
6 200 460 660
7 200 600 800
8 200 800 1,000
9 200 1,010 1,210

10 200 1,250 1,450


KEMBALI

1600
1400
1200
Q
1000
TFC
800
TVC
600
TC
400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KURVA

Q TFC AFC
0 200 -
1 200 200
2 200 100
3 200 67
4 200 50
5 200 40
6 200 33
7 200 29
8 200 25
9 200 22
10 200 20
KEMBALI

200 TFC

AFC

0 Q
KURVA

Q TVC AVC
0 0 -
1 30 30
2 80 40
3 150 50
4 250 63
5 350 70
6 460 77
7 600 86
8 800 100
9 1,010 112
10 1,250 125
KEMBALI

1400

1200

1000
Q0
800
TVC 0
600
AVC -
400

200

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KURVA

Q TC AC
0 200 -
1 230 230
2 280 140
3 350 117
4 450 113
5 550 110
6 660 110
7 800 114
8 1,000 125
9 1,210 134
10 1,450 145
KEMBALI

1600
1400
1200
1000 Q
800 TC
600 AC

400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KURVA

Q TC MC
0 200 -
1 230 30
2 280 50
3 350 70
4 450 100
5 550 100
6 660 110
7 800 140
8 1,000 200
9 1,210 210
10 1,450 240
KEMBALI

1600
1400
1200
1000 Q0
800 TC 200
600 MC -

400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
C TC
AC
MC VC
AVC

FC

AFC
Q
0
PRODUKSI
C 1
4
2 3
5

7
Q
0
Penerimaan
• Untuk memperoleh keuntungan, produsen selalu
membandingkan biaya produksi dengan
penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan
outputnya.
• Ada beberapa konsep penerimaan yang penting
untuk keperluan analisis.
1. Total Penerimaan (Total Revenue. TR)
• Merupakan penerimaan total produsen yang
diperoleh dari hasil penjualan outputnya.
• Total penerimaan diperoleh dengan
memperhitungkan output dikalikan harga jualnya.

TR = P x Q
Penerimaan Rata-Rata (Average Reveneu, AR)
Adalah penerimaan produsen per unit dari output
yang dijualnya.

AR = TR = P x Q = P
Q Q
Penerimaan Marginal (Marginal Reveneu, MR)
• Merupakan kenaikan dari total penerimaan yang
disebabkan oleh tambahan penjualan satu unit
output.

MR = Δ TR
ΔQ
Analisis Keuntungan Maksimum
(Laba Maksimum)
• Dengan membandingkan total revenue dan total
cost, maka ada 3 (tiga) kemungkinan yang akan
terjadi, yaitu:
1) Bila TR > TC akan diperoleh laba, π = TR – TC
2) Bila TR = TC akan diperoleh break event point
(titik impas), yaitu suatu titik yang
menggambarkan perusahaan tidak untung dan
tidak rugi.
3) Bila TR < TC akan diperoleh rugi

Anda mungkin juga menyukai