Anda di halaman 1dari 39

Pengatar Ilmu

Ekonomi

BAB VI TEORI
PRODUKSI
Kelompok
3
1. Shauqi Rizqullah Mahmudi - 1710622092
2. Nazwa Oktaviani - 1710622009
3. Viyonila Pratiwi - 1710622019
4.Rizki Syaban Mulyasaputra - 1710622088
5. Ruwayda - 1710622016
6. Maysharoh - 1710622058
1. Mulia Warahma - 1710622099
2. Haykal Hakiky - 1710622068
Konsep Teori
Produksi : Produsen
- Usaha meningkatkan nilai guna barang/jasa
- Kegiatan mengubah input menjadi output Produsen :
Orang yang melakukan kegiatan produksi Faktor
Produksi :
- Asli --> alam dan tenaga kerja
- Turunan --> modal dan kewiraushaan
Proses Produksi :

Proses
Inpu Penggabunga
Output
t n
Fungsi Produksi Secara Matematis

Q = f (K, L, R, T)
Fungsi ini menjelaskan bahwa
Keterangan:
Q: Quantity (jumlah barang yang dihasilkan) f: produk yang dihasilkan
tergantung dari faktor-faktor
Fungsi (simbol persamaan fungsional)
produksi yang dipergunakan
K: Capital (modal atau sarana yang digunakan)
dan
L: Labour (tenaga kerja)
menjelaskan bahwa suatu
R: Resources (sumber daya alam) output yang dihasilkan itu
T: Technology (teknologi dan kewirausahaan)
akibat dari input yang
digunakan.
Keputusan Produsen Dalam Proses
Produksi
01. 02.
Kuantitas Output Menentukan Faktor Produksi

Keputusan ini penting agar dalam proses berapa dan apa saja faktor-faktor produksi
produksi, jumlah output yang dihasilkan tidak (input) digunakan. Hal ini bertujuan agar
kurang dan tidak lebih. jumlah dan faktor produksi yang digunakan
bisa menghasilkan output yang sesuai.
Aspek Yang Harus Diperhatikan
Produsen Dalam Memproduksi

1 2 3
Kualitas barang Bentuk pelayanan yang baik Distribusi barang atau jasa

Kualitas barang sangat penting Pelayanan yang diberikan produsen Hal ini terkait dengan tingkat
dalam proses produksi. Jika terhadap konsumen sangat penting. seberapa jangkaunya barang
kualitas barang buruk, tentu Jika pelayanan baik, tentu akan yang dihasilkan terhadap konsumen.
sedikit konsumen yang akan banyak konsumen yang membeli. Semakin dekat distibusi, konsumen
membeli. Tetapi jika buruk, akan ada sedikit akan lebih banyak.

konsumen.
Analisis Teori Produsen dalam
Perekonomian

Teori Produksi Satu Variabel Teori Produksi Dua Variabel


Teori Produksi
Satu Variabel
Teori ini mengasumsikan bahwa dalam proses produksi terdapat beberapa
faktor produksi yang bersifat tetap dalam jangka pendek dan satu faktor
produksi yang bersifat variable (berubah-ubah). Misalnya, jumlah modal tetap
sedangkan tenaga kerja berubah. Teori ini dinyatakan dalam fungsi:

Q: Quantity f: fungsi
Q = f (L)
L: Tenaga Kerja (Labor)

Ada tiga tingkat dalam teori Produksi Satu Variabel, yaitu:


1.fase increasing return yaitu peningkatan output yang dihasilkan (pendapatan
meningkat).
2. fase kedua yaitu peningkatan output tetapi tidak besar peningkatannya.
3.faseketiga diminishing returns yaitu tidak ada peningkatan output, tetapi
penurunan output (pendapatan semakin berkurang).
The Law of
return
Diminishing
“Jika faktor produksi yakni tenaga kerja ditambah
kuantitasnya, maka hasil produksi total akan mengalami
kenaikan. Jika penambahan terus dilakukan, maka
penambahan total produksinya akan mencapai titik
maksimum dan Produksi dengan satu variabel kemudian
menurun hingga mencapai angka negatif”.
Total Product bisa diartikan Banyaknya produksi

Total Product (TP)


yang dihasilkan dari penggunaan total faktor
produksi.
Notasi penulisan rumus Produk total adalah
sebagai berikut:

TP = f(X)

*TP: output total


X: jumlah input variabel yang digunakan.

Jika hanya satu macam input variabel yang digunakan,


misalnya tenaga kerja (L), sebagai berikut:

TP = f(L)

*TP: tingkat output


L: jumlah tenaga kerja yang digunakan.
TP akan maksimum apabila Jika ada 2 macam input yang digunakan, misalnya
turunan pertama dari fungsi
modal dan tenaga kerja.
nilainya sama dengan nol.
Turunan pertama dari TP adalah *TP: produksi total L: Tenaga
TP = f(K,L)
MP, Maka TP maksimum pada K: Barang Modal kerja/Buruh
saat MP sama
dengan nol.
Average
Average Product bisadiartikan Sebagai Rata- rata
Output yang dihasilkan perunit.

Product
Notasi rumus untuk mencari produk rata rata yaitu:

*AP: produksi rata-rata TP: Total


AP = TP/X

(AP)
Produk
X: Faktor produksi yang digunakan

AP akan maksimum jika turunan


pertama fungsi AP adalah 0
(AP’=0). Maka AP maksimum
tercapai pada saat AP = MP. Dan
MP memotong AP pada saat nilai
AP maksimum.
Marginal Marginal Product bisa diartikan Sebagai Pertambahan
produksi yang diakibatkan oleh pertambahan tenaga

Product
kerja.

Notasi rumus untuk mencari Marginal Product yaitu:

(MP) MP = ΔTP/ΔX

*MP: Marginal Product


TP: Total Product
X: Faktor produksi
Δ: Perubahan (Selisih)

Perusahaan dapat terus menambah


tenaga kerja selama MP > 0.
Namun. jika MP < 0, yang justru
mengurangi produksi total. Maka
dapat disimpulkan bahwa ada
indikasi terjadinya hukum The Law
of Deminishing Return (LDR).
a) TP akan maksimum pada saat MP sama dengan nol.
b) AP akan maksimum pada saat AP = MP dan akan berpotongan
c) Pada saat TP sudah menurun, MP akan bernilai negatif

Ada tiga tingkat dalam teori Produksi Satu Variabel, yaitu:


1.fase increasing return yaitu peningkatan output yang dihasilkan
(pendapatan meningkat).
2.fase kedua yaitu peningkatan output tetapi tidak besar
peningkatannya.
3.fase ketiga diminishing returns yaitu tidak ada peningkatan
output, tetapi penurunan output (pendapatan semakin berkurang).
Teori Produksi
Dua Variabel
Dalam teori ini Produsen bisa memakai dua alternatif dalam
meningkatkan hasil produksinya. Yaitu menambah tenaga kerja
atau menambah modal, dan menambah kedua faktor produksi
tersebut secara bersamaan Sesuai kebutuhan. Teori ini
dinyatakan dalam fungsi:

*Q: Quantity f: fungsi


Q = f (K,L)
k: modal
L: Tenaga Kerja (Labor)

Dalam teori ini, Ada 2 kurva yang menunjukkan konsep penggunaan


2 variable dalam produksi, yaitu:
1.Isoquant Curve
2. Isocost Curve
Isoquant Curve
Isoquant Curve yaitu suatu kurva yang
menggambarkan kombinas input faktor tenaga
kerja (Labour) dani Modal (Capital) yang dapat
menghasilkan output yang sama jumlahnya.

Ada beberapa sifat dari Kurva Isoquant, yaitu:


1. Mempunyai kemiringan negative.
2. Cembung kearah titik nol (0). Karena inputnya
bukan merupakan barang subtitusi sempurna.
1. Menurun dari kiri atas kekanan bawah. Karena
satu inputnya dapat disubsitusi kan dengan
input lainnya.
2. Semakin ke kanan posisi isoquant. Maka akan
menunjukkan semakin tingginya jumlah
output.
Isocost curve adalah kurva yang menggambarkan biaya

Isocost Curve yang dikeluarkan oleh produsen dalam produksi dengan


memakai beberapa faktor input tertentu (sumber daya
tenaga kerja dan sumber daya modal) . Semakin besar total
cost nya, maka hasil yang diperoleh semakin besar.
Sebaliknya, jika total costnya semakin kecil. Maka hasil
yang diperoleh semakin kecil.
Increasing Return of Kondisi ini menunjukkan bahwa penambahan
Scale (Δ Output > Δ output akibat perubahan seluruh input akan
Input) bertambah melebihi perubahan input tersebut.

Return To
Scale Constant Return of
Scale (Δ Output = Δ
Kondisi ini menunjukkan perubahan output
yang dihasilkan sama dengan penambahan
input.
Input)

Dalam The law of Diminishing Return, hal yang


dipelajari adalah perubahan output yang terjadi jika
ada perubahan satu input. Lalu ada Return of Scale,
yang mempelajari perubahan output jika ada Decreasing Return of Kondisi ini menunjukkan penambahan
perubahan dalam seluruh input.
Scale (Δ Output < Δ output yang dihasilkan berada di bawah dari
Input) penambahan input.
Increasing Return of Constant Return of Decreasing Return
Scale Scale of Scale
Produksi Optimal
Produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah memaksimalkan
produksi yang dihasilkan dengan total biaya produksi yang minimum. Hal ini dapat
dicapai apabila besarnya biaya persiapan dan biaya penyimpanan yang dikeluarkan
jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya
persediaan yang minimum. Selain itu, produsen juga mempertimbangkan tingkat
persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi dalam proses produksi.

Untuk mengetahui produksi yang dilakukan sudah maksimal, Bisa dihitung dengan
rumus mencari Keuntungan (p) yaitu:

*Y = jumlah produk; PY =
P = PY.Y - Px.X
harga produk; X = faktor
produksi;
Px = harga faktor produksi.
Keseimbanga
Keseimbangan produsen terjadi jika produsen mampu
mengkombinasikan faktor faktor produksi yang tetap bisa

n
memaksimalkan produk dengan biaya tertentu atau
produksipada biaya minumum untuk menghasilkan produk

Produsen
tertentu. Kondisi ini disebut Least Cost Combination (LCC).

Least Cost Combination adalah langkah yang diperlukan


untuk menentukan kombinasi input dengan biaya terendah
tetapi bisa menghasilkan jumlah produksi yang telah
ditentukan. Kurva LCC ada di persingungan isoquant dan
isocost.
Teori perilaku produsen ialah suatu teori yang
menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku/perilaku

Teori Perilaku
produsen dalam
menghasilkan produkyang mencapai efesiensi dalam
kegiatan produksinya. Produsen berusaha untuk
menghasilakan produksi sebaik mungkin dengan mengatur
penggunaan faktor produksi yang paling efisien.

Produsen Pembahasan tentang perilaku seorang produsen digunakan


untuk melihat sejauh mana sebuah entitas atau perusahaan
dalam memproduksi kebutuhan-kebutuhan konsumennya.

Kegiatan produksi meliputi sebagai berikut:


From Changing activitie, adalah kegiatan mengubah bentuk dari suatu
barang.
Transportation, adalah kegiatan memindahkan barang dari suatu tempat ke
tempat lainnya.
Storage, adalah kegiatan menyimpan suatu barang yang akan digunakan di
masa yang akan datang.
Merchandishing, adalah kegiatan memperdagangkan suatu barangagar
sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan.
Personal service, adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang orang
lain mengakui keberadaannya.
Perilaku contoh perilaku produsen sebagai peran dalam kegiatan
perekonomian:

Produsen Mencari keuntungan dengan pemakaianmodal seminimal


mungkin tapi dengan hasil semaksimal mungkin.

dalam
Mematok biaya produksi berdasarkan tingkat harga barang
modal.
Member potongan harga kepada konsumen yang membeli

Perekonomian
produk dalam jumlah banyak.
Tidak hanya menghasilkan barang atau jasa yang
Masalah pokok seorang produsen yaitu dengan adanya sesuai kebutuhan, tetapi juga sesuai trend pasar saat ini.
sumber daya manusia yang terbatas mereka dapat mencapai Member diskonbesar-besaran untuk produksi yang sudah
hasil yang optimal atau keuntungan yang besar. Seorang lama mereka produksi.
produsen dituntut untuk bisa mempertimbangkan Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial
pengorbanan yang dilakukan dengan hasil yang didapat. laba yang sedang terkenal saat itu untuk memasarkan barang
adalah suatu ukuran keberhasilan bagi produsen. atau jasa yang mereka jual.
Pengatar Ilmu
Ekonomi

BAB VII TEORI


BIAYA PRODUKSI
Konsep Biaya Produksi
Biaya dalam pengertian produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk
menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk
menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja,
modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan
pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga
pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya
oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai
maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.
Tujuan Penentuan Biaya Produksi
Pada dasarnya tujuan penentuan biaya produksi adalah untuk memaksimalkan laba perusahaan, yaitu menghasilkan
pendapatan dan membandingkannya dengan biaya yang dikeluarkan. Adapun beberapa tujuan penentuan biaya produksi
merupakan sebagai berikut :

1 2 3
Untuk Menetapkan Biaya Untuk Mengendalikan Untuk Membantu
Produksi Biaya Pengambilan Keputusan
Sangatpenting bagi setiap perusahaan Pengumpulan semua bukti Penentuan biaya produksi juga
untuk menetapkan biaya produksi secara transaski, pencatatan, dan sangat membantu suatu
tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan penentuan biaya produksi yang perusahaan untuk mengambil
mengumpulkan dan mencatat semua bukti tepat akan membuat tugas keputusan jangka pendek,
transaksi terkait pengeluaran biaya.
manajemen semakin mudah dalam diantaranya :
Melalui pengumpulan bukti transaksi,
hal pengawasan dan pengendalian Pembelian bahan baku Pembelian
pencatatan, dan penentuan atas terjadinya
transaksi dengan baik akan menghasilkan
biaya untuk produksi. alat produksi Penentuan harga jual
penetapan biaya produksi yang tepat. barang jadi
Biaya Produksi yang Dikeluarkan
Setiap Perusahaan
01. 02.
Biaya Eksplisit Biaya Implisit (Tersembunyi)
Segala biaya yang dikeluarkan untuk Taksiran pengeluaran terhadap faktor-
mendapatkan faktor-faktor produksi. faktor produksi yang dimiliki oleh
Contohnya adalah biaya tenaga perusahaan. Contohnya adalah biaya
untuk keahlian produsen, bangunan
kerja, mesin, tanah, bangunan, dan
yang dimiliki perusahaan.
bahan baku
Unsur-unsur biaya
produksi

1 2 3
Biaya bahan baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik
Langsung
merupakan bahan yang secara
merupakan biaya biaya bagi semua merupakan semua biaya
langsung dipakai untuk
tenaga kerja langsung yang manufaktur yang tidak
memproduksi suatu barang jadi
ditempatkan dan diberdayakan ditelusuri secara langsung ke
yang siap dipasarkan. Bahan baku
dalam menangani kegiatan produksi output tertentu.
tersebut mencakup semua bahan
secara langsung.
yang secara fisik dapat
diidentifikasi sebagai bagian dari
produk jadi.
Biaya bahan baku tidak langsung

Elemen biaya
Biaya tenaga kerja tidak langsung

Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap

overhead Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin Biaya

pabrik listrik dan air pabrik

Biaya asuransi pabrik Biaya overhead lain-lai


Jenis-jenis Biaya Biaya Tetap Total (TFC) Keseluruhan biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat diubah
jumlahnya. Biaya yang jumlahnya tidak berubah ketika

Produksi kuantitas output berubah. • Biaya Berubah Total (TVC)


Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Biaya yang
jumlahnya berubah ketika kuantitas output yang diproduksi
berubah.

1. Biaya Total
Biaya total adalah keseluruhan biaya yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
membeli semua keperluan baik barang dan
jasa yang akan digunakan dalam proses
TC = TFC +
produksi demi menghasilkan/produksi suatu TVC
barang. Keterangan :
1. TC = Biaya Total
2. TFC = Biaya Tetap Total
3. TVC = Biaya Tidak Tetap Total
Menghitung biaya marginal adalah 2. Biaya Marginal
dengan kenaikan biaya produksi yang Biaya Marginal atau Marginal Cost adalah
dikeluarkan untuk menambah biaya tambahan yang dikeluarkan saat
produksi sebanyak satu unit. memproduksi satu unit produk tambahan.
Biaya Marginal ini menunjukan tingkat di
mana total biaya suatu produk berubah
ketika produksi meningkat satu unit. Tujuan
dari menganalisis biaya marjinal ini adalah
untuk menentukan pada titik apa suatu
Keterangan ; perusahaan dapat mencapai skala
1. MC = Biaya Marginal
ekonomisnya
2. TC = Perubahan biaya
3. Q = Perubahan kuantitas
3. Biaya Rata-rata
1. Biaya Tetap Rata-Rata (AFC) yaitu
Biaya rata-rata merupakan biaya perbandingan antara biaya tetap
rata-rata dari biaya yang dengan kuantitas output
dikeluarkan untuk membuat satu
jenis barang atau satuan output atau
AFC = TFC / Q.

2. Biaya Berubah Rata-Rata (AVC) 3. Biaya Total Rata–Rata (AC)


yaitu perbandingan antara biaya Perbandingan antara biaya total
variable dengan kuantitas output dengan kuantitas output.
atau atau
AVC = TVC / Q. AC = AFC + AVC
Biaya eksplisit/Akuntansi
Biaya eksplisit atau biaya akuntansi adalah biaya yang

Mengukur Biaya dikorbankan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor


produksi/sumberdaya. Contohnya biaya gaji dan biaya bahan
baku

Biaya Implisit
Biaya implisit merupakan pengorbanan yang akan diperoleh jika
sumber daya itu digunakan untuk penggunaan alternatif
Biaya Ekonomi terbaiknya.
Economic cost atau biaya ekonomi adalah pengorbanan yang
terlibat dalam melakukan suatu kegiatan ekonomi seperti
Biaya hangus
produksi. Biaya ekonomi mewakili semua kompensasi yang
Biaya hangus (sunk cost) adalah biaya yang telah dikeluarkan
diperlukan untuk menjaga sumber daya produktif dalam
bisnis dan tidak dapat dipulihkan.
pekerjaan saat ini.
Biaya Produksi Jangka Pendek
dan Jangka Panjang

Jangka Pendek Jangka Panjang

Merupakan faktor produksi yang tidak dapat Merupakan jangka waktu di mana semua faktor
ditambah jumlahnya. Teori produksi jangka
produksi dapat mengalami perubahan. Dalam
pendek atau satu faktor berubah adalah teori
produksi yang menggambarkan hubungan
konsep biaya jangka panjang semua biaya
antara tingkat produksi suatu barang dengan dianggap sebagai biaya variabel (variabel cost),
jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang,
menghasilkan berbagai tingkat produksi barang perusahaan dapat menambah semua faktor-
tersebut. Faktor produksi tetap merupakan faktor produksi yang akan digunakan oleh
faktor produksi yang jumlah penggunaannya perusahaan.
tidak tergantung pada jumlah produksi.
KURVA BIAYA JANGKA  Dalam Jangka Pendek (Short Run) jumlah capital adalah
tetap, tidak berubah. Sedangkan dalam jangka panjang

PANJANG & JANGKA PENDEK (Long Run) baik capital maupun labor adalah variable, dapat
berubah.
 Perbedaan karakter ini membuat Expansion Path nya
berbeda. Seperti disamping.

 Misal dalam jangka pendek K yang digunakan adalah


maksimal (tetap) sebesar K¹, dalam kondisi ini saat
Isoquant Q¹, kombinasi input optimalnya baik itu LR maupun
SR adalah L¹ dan K¹.
 Namun saat perusahaan ingin menaikkan produksi menjadi
Q², terjadi perbedaan kombinasi input optimal. Dalam LR
kombinasi optimal nya adalah L² dan K². Sedangkan dalam
SR karena capital tidak bisa diubah , kombinasi optimalnua
L³ dan K ¹
KURVA ATC : SR vs LR

Perusahaan mempunyai kapasitas optimal untukuntuk memproduksi barang dan jasa.


Saat output yang dihasilkan sedikit, tentu ukuran perusahaan yang kecil dengan capital
yang lebih kecil akan lebih menguntungkan
Saat output yang dihasilkan ingin ditingkatkan, tentu penggunaan capital yang lebih
besar lebih menguntungkan
Fleksibilitas dalam penggunaan capital atau menyesuaikan ukuran perusahaan dalam
jangka panjang perusahaan inilah yang membuat Average Total Cost (ATC) dalamdalam
jangka panjang (LR) lebih rendah dibanding pada saat jangka pendek (SR)
Misal perusahaan berdasarkan size nya : Small (1)
Middle (2) Large (3)
 Masing-masing punya kurva Short Run ATC (SRATC)
 Dalam jangka panjang (LR), perusahaan bisa memilih
ATC paling efesien

 Dalam jangka panjang (LR) jika berproduksi kurang


dari Q1, Perusahaan akan memilih ATC tipe 1
 Jika berproduksi antara Q1 dan Q2, Perusahaan akan
memilih ATC tipe 2
 Jika berproduksi lebih dari Q3 Perusahaan akan
memilih ATC tipe 3
Economies of Scale Constant Returns Deseconomies of
to Scale Scale
Economies of Faktor-faktor Penyebab :
 eknologi dan tenaga kerja spesialis yang lebih terintegrasi

Scale
sehingga volume dan jumlah produksi bisa ditingkatkan. Ini
akan berdampak pada produktivitas perusahaan yang
mampu memberikan lebih banyak output dengan jumlah
input yang sama.
 Banyaknya permintaan dari pemasok, biaya bahan baku
yang lebih murah.
Economies of scale adalah suatu konsep  Kemampuan perusahaan dalam membagi anggaran bisnis
penghematan anggaran atau biaya yang dilakukan dengan lebih baik sehingga membuat biaya akhir produk
ketika sebuah perusahaan sedang berencana
menjadi lebih rendah.
untuk meningkatkan skala produksi. Terjadinya
peningkatan hasil akhir atau output ini tentu akan
memungkinkan perusahaan untuk menurunkan
biaya produksi sehingga menjadi lebih efisien
karena perusahaan mengalihkan sebagian besar
jumlah biaya tetap pada hasil akhir atau output.
Economies of Scale ini terjadi saat nilai cost-
output elasticity kurang dari 1, yaitu saat MC < AC
Diesconomies Dieconomies of scale adalah kerugian
ekonomi ketika sebuah perusahaan
of Scale meningkatkan produksinya. Alih-alih
menurunkan biaya rata-rata, meningkatkan
output menghasilkan biaya rata-rata yang
lebih tinggi. Diseconomies of scale
berdampak pada peningkatan biaya
operasional. Dengan asumsi harga jual
tidak berubah, itu mengarah pada
penurunan profitabilitas.

Faktor-faktor Penyebab :
 Inefisiensi Birokrasi
 Menurunnya motifasi dari manajemen
dandan karyawan
 Duplikasi fungsifungsi kerja dan bisnis
 Peningkatan biaya pengaturan khusus

Anda mungkin juga menyukai