TEORI PRODUKSI
Produksi yaitu semua aktivitas merubah input (Faktor produksi) menjadi output yaitu
menghasilkan barang dan jasa. Teori produksi menganalisa mengenai bagaimana
seharusnya seorang pengusaha (produsen) pada tingkat teknologi tertentu
mengkombnasikan berbagai macam faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah
produksi tertentu dengan dengan biaya seefisien mungkin atau produksi semaksimal
mungkin.
Sejalan dengan pembagian faktor produksi tetap dan variabel, para ahli ekonomi sering
membagi jangka waktu produksi menjadi dua macam, yaitu jangka pendek (short run)
dan jangka panjang (long run).
Jangka pendek menunjukkan jangka waktu dimana salah satu faktor produksi
bersifat tetap (Tidak berubah). Menambah produksi biasanya dilakukan dengan
menambah jam kerja dan dengan skala perusahaan yang ada. Analisis produksi jangka
pendek biasanya mengunakan satu input yang dapat berubah misalnya Labor (L).
Jangka panjang adalah jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat
mengalami perubahan (input variabel). Ini berarti dalam jangka panjang perubahan
output dapat dilakukan dengan mengubah faktor produksi dalam tingkat kombinasi
seoptimal mungkin. Dalam jangka panjang mungkin akan lebih ekonomis bila menambah
skala perusahaan (menambah mesin dan peralatan). Analisis produksi jangka
panjang umumnya mengunakan input (X) yang dapat berubah lebih dari satu
misalnya labor (L) dan kapital (K).
4.1. Produksi dengan Satu input Variabel (Jangka Pendek)
Dalam jangka pendek, ada sebagian factor produksi tidak dapat berubah. Oleh
karena itu analisis jangka pendek menggunakan satu input yang berubah. Dengan satu
input yang berubah, dan input lainya tetap, maka dapat diperoleh Total Product (TP) dari
input variable, produksi rata-rata (AP), Produksi Marginal (MP) dan Elastisitas produksi
(Ep)
Contoh: bila modal dipertahankan pada 1 unit (K = 1) dan menambah jumlah tenaga kerja
dari 0 menjadi 6 unit, maka diperoleh total product dari tenaga kerja seperti tabel bi bawah
ini.
4.1.1. Hubungan kurva Produk Total (TP), Produksi Marginal (MP),
Produksi Marginal dan Elastisitas produksi (EL).
Produk total merupakan jumlah output total atau produk total yang dihasilkan dari
penggunaan sejumlah tertentu sumberdaya dalam suatu sistem produksi.
Tabel T. Kerja, Total Produksi, MP, AP, Dan Elastisitas produksi .
Produk marginal (MP), produk rata-rata (AP), dan elastisitas tenaga kerja ( EL ) dapat
dihitung dengan rumus sbb:
EL = %∆Q/%∆L
Contoh 1:
Contoh 2 :
Diketahui fungsi produksi Y = 3X + 2X2 – 0,1X3. Berapa produksi marjinal (MP) pada
saat menggunakan factor produksi (X) sebanyak 10 unit.
Jawab
∂ Y
PM = ∂ X = 3 + 4X – 0,3X2 .
1. Hukum Kenaikan hasil Bertambah ( The Law 0f increasing Returns). Yaitu apabila
input di tambah maka tambahan produksi (marginal produk) bertambah semakin
besar.
2. Hukum Kenaikan Hasil Tetap (The Law of Constant Returns). Yaitu apabila input
ditambah maka tambahan produksi (marginal produk) bertambah tetap.
3. Hukum Kenaikan hasil Berkurang ( The Law of decreasing/Diminishing Returns).
Yaitu apabila input ditambah maka tambahan produksi (marginal produk)
pertambahanya semakin menurun.
4. Hukum Kenaikan Hasil negative ( The Law of negative return ). Yaitu apabila input
ditambah maka tambahan produksi (marginal produk) bertambah negative ( Produksi
menurun).
Hukum kenaikan hasil berkurang (Law of diminishing returns): Apabila berturut-
turut ditambahkan satuan faktor produksi variable maka penambahan produksi semakin
lama akan semakin menurun. Keadaan ini dapat dilihat dari penurunan produksi marginal
(MP).
TP
J
14
D E
H C F
12
B TP
3 G
0
A
1 2 3 4 5 6 Labor (L)
MPL
APL Ep>1 0<Ep<1 Mp<0
Stage I of Labor Stage II of Labor Stage III of Labor
5 Irrasional Ep=1 Rasional Irrasional
4 G’ H’ C’
D’
3 B’ E’
2 A’ F’
AP
5
0 1 2 3 4 6
MP Labor (L)
-2
∂Y X
∂Y Y
Є prod = . = PM dan = PR
∂X Y ∂X X
Maka X 1
= jadi rumus :
Y PR
Produksi Marjinal MP
Є prod = =
Produksi rata-rata AP
b) Pada saat MP maksimum maka elastisitas produksi lebih besar dari satu (Ep>1)
MP max pada saat L = 250 dan Q = 627500 unit
Ep = ∂Q/∂L .L = MP. 1
Q AP
Ep = MP
AP
L = 250 maka MP = 10 + 30(250) - 0,06(250)2 = 3760
L = 250 maka AP = 10 + 15(250) - 0,02(250)2 = 2510
Ep = MP = 2822,5 = 1 Terbukti
AP 2822,5.
Pada saat produksi total maksimum maka elastisitas produksi (Ep) = 0
Q maksimum pada saat L = 500,33
L = 500 maka MP = 10 + 30(500,33) - 0,06(500,33)2 = 0,009 ≈ 0
L = 500 maka AP = 10 + 15(500,33) - 0,02(500,33)2 = 2508,35
L = 500 maka produksi (Q )= 10(500) + 15 (500)2 – 0,02(500)3 = 1.255.000
Ep = MP = 0 =0 Terbukti AP = 2508,33
AP 2508,35
c). Efisiensi tercapai pada saat Ap mencapai maksimum dengan menggunakan tenaga
kerja (L) = 375 0rang. Maksimal tenaga kerja digunakan 500 0rang.
Jika kasus tersebut digambarkan dalam grafik sbb:
Q, MP, AP
1.255.000
1.058.438.
TP
Ep>1
Irrasional 0<Ep<1
627500
rasional Ep<0
Ep = 1,5 Irrasional
2822,5
AP
0 250 375 500 L
MP
MRL < W
130 L (0rang)
70
MRL > W 100 MRL < W
0
π
$ 5000 π Maksimum
4550
Dalam jangka panjang Fungsi produksi yang menggunakan dua faktor produksi
variabel misalnya kapital (K) dan labor (L). Pada penggunaan input ganda atau lebih
dari satu, seorang produsen akan memilih kombinasi input atau faktor produksi yang
optimum yang dapat meminimumkan biaya atau memaksimumkan produksi. Kombinasi
optimum dapat dicapai pada titik singgung isocost dgn isoquant. Untuk menentukan
kombinasi optimum tersebut maka diperlukan analisis Isoquan dan Isocost.
Wilayah Ekonomis
Yang membatasi wilayah ekonomis dan tidak ekonomis adalah Ridge Lines. Ridge
Line memisahkan segmen isoquant yang berslope negatif berslope positif. Wilayah
ekonomis produksi dan Ridge Line dapat digambarkan seperti gambar di atas.
Ridge Line atas dilukiskan pada garis OZI dan Ridge Line Bawah dilukiskan pada garis
OVI.
Wilayah Ekonomis produksi terletak antara Ridge Line atas dengan bawah.
Isoquan adalah Kombinasi penggunaan input (K dan L) yang menghasilkan produksi
sama.
Kurva isoquan dilukiskan untuk produksi(Q) 49 dan 81 seperti di bawah ini:
K -
-
100 -
80 - -----------
60 - - - - - - - - - ’- ’
’ ’ Q2 = 81
40 - - - - - - - - - - - - - - -
’ ’ ’
20 - ’ ’ Q1 = 49
’ ’ ’ ’
, ’ , , , ,
30 40 60 80 100 L
Garis Isocost adalah garis yang menunjukkan kombinasi input yang dapat dibeli
dengan sejumlah biaya tertentu (sama) dengan asumsi harga input tidak berubah.
Persamaan pengeluaran total ( TC) dari perusahaan dapat dinyatakan sbb:
TC = wL + rK
Dimana TC = biaya total
W = tingkat upah, dan L = jumlah tenaga kerja
r = harga modal / sewa moda, dan K = jumlah modal yang digunakan
MPL MPK ∂Q
= MPL = marjinal Produk L =
w r ∂L
∂Q ∂Q
MPK = marjinal produk K =
∂K
Dengan kendala Anggaran TC = W L + r K
Kombinasi Input optimum secara grafis dilukiskan pada grafis di bawah ini;
Labor (L)
Labor
Keterangan
1. Kombinasi optimum tercapai pada titik D, E dan F.
2. Ekspantion Path jalur perluasan produksi jika ingin menambah produksi misalnya dari
8 menjadi 10 , atau 14. ( Titik D, E, F ).
Jika fungsi produksi seperti Q = La K b, dan harga L per unit (W) dan harga K (r) dan
anggaran yang tersedia (TC), maka dapat digunakan rumus sederhana kombinasi input
optimum atau biaya rata rata minimum adalah sbb:
a.TC b. TC
L* = dan K* =
(a+b) W (a+b) r
Latihan Soal :
1. Fungsi produksi Q = 4 L½ K½
PL = W= $5
PK = r = $10
Biaya yang tersedia TC = $1000
Harga jual produksi per unit PQ = $10
Ditanya: a. Berapakah K dan L yang digunakan agar tercapai kombinasi atau
produksi optimum dengan TC=$1000
b. Berapakah Produksi maksimum, biaya rata rata (AC) dan keuntungan
maksimumnya.
𝑀𝑃𝐿 𝑀𝑃𝐾
a. Agar tercapai produksi optimal 𝑃𝐿 = 𝑃𝐾
Δ𝑄 Δ𝑄
MPL = = 2 L- 0,5 K0,5 dan MPK = ΔK = 2 L0,5 K-0,5
ΔL
2 L-0,5 K0,5
2 L0,5 K-0,5
=
5 10
20L-0,5 K0,5 = 10 L0,5 K -0,5
20 K 0,5 K0,5 = 10 L0,5 L0,5
20 K = 10 L
2K = L, atau K = 0.5 L. Ini namanya Expantion Path
TC = PK . K + PL . L, dan L = 2k atau K =1/2 L
1000 = 10K + 5(2K)
1000 = 20K
K = 50, sehingga L = 2 (50) = 100
b. Produksi Optimum => Biaya rata-rata (AC)
𝑇𝐶
Q = 4L½ K½ AC = 𝑄
E1
50 Q = 283 dan AC = 3,53
100 200 L
141,6
e. Jika produksi yang ingin dihasilkan 400 unit, berapakah K dan L yang digunakan, dan
biaya minimal yang dibutuhkan agar tercapai kombinasi input optimum (Biaya
minimal).