Anda di halaman 1dari 4

NAMA : IIS TRI NABILLAH

NIM : 01801006
MATA KULIAH : PENGANTAR AKUNTANSI/TUGAS 1
JURUSAN : MANAJEMEN 1

REVOLUSI PARADIGMA PEMBELAJARAN PERGURUAN TINGGI : DARI


PENGULIAHAN KE PEMBELAJARAN

Pertanyaan
1. Apakah perilaku yang digambarkan dalam artikel merefleksi anda atau komunitas di
sekitar anda ? Mengapa demikian ?
2. Dapatkah perilaku belajar anda berubah radikal (paling tidak dalam program yang
sekarang anda ambil)?
3. Apa yang paling mengusik pikiran anda dari gagasan dalam artikel ini ?
4. Seperti apakah dosen yang paling cocok dengan harapan anda?

Jawaban
1. Perilaku yang digambarkan dalam artikel merefleksi anda atau komunitas di
sekitar anda
 Perilaku yang digambarkan dalam artikel atau komunitas sekitar saya dapat
merefleksi diri saya sendiri. Hal tersebut dikarenakan banyaknya sarjana baik
selama belajar maupun setelah lulus dari perguruan tinggi, belum memiliki hal-hal
dasar yang harus ditanamkan dalam diri seseorang lulusan sarjana yang
dikemukakan oleh Suwarjono yakni:
- Berbicara (speak)
- Mendengarkan (listen)
- Menulis (write)
- Membaca (read)
Kebanyakan dari mahasiswa ataupun lulusan sarjana masih pada taraf dengar. Di
samping itu, jika mahasiswa tidak mampu menguasai keempat hal dasar yang
telah dikemukaan seperti diatas seperti mahasiswa tidak bersedia membaca untuk
agar tahu sesuatu yang baru, maka proses pembelajaran yang sebenarnya tidak
akan pernah terjadi. Hal inilah yang paling sering akan menjadi hambatan dalam
proses pembelajaran yang terjadi di negara tercinta kita ini. Sebagian pembelajar
atau mahasiswa (mungkin termasuk penulis) tidak membaca materi sebelum
pelajaran akan dimulai dan biasanya hanya tergantung pada penjelasan yang akan
diberikan oleh dosen. Ini yang saya maksud bahwa artikel dari Suwardjono ini
akan merefleksi kepada diri saya sendiri atau komunitas di sekitar saya. Dalam
artikelnya juga dijelaskan mengenai kondisi belajar-mengajar yang terjadi di
perguruan tinggi sampai saat ini belum dapat mengubah secara nyata wawasan
dan perilaku belajar terhadap mahasiswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
kualitas penalaran dan pemahaman mahasiswa pada saat dilaksanakan ataupun
diberikan ujian secara langsung. Ada kemungkinan bahwa pada saat mahasiswa
lulus dari perguruan tinggi ataupun menyelesaikan studinya, mereka hanya
bertambah atribut ataupun tittle seperti halnya gelar dan sedikit keterampilan yang
diperoleh selama dalam proses menyelesaikan studinya.

2. Perilaku belajar anda berubah radikal (paling tidak dalam program yang
sekarang anda ambil)
 Perilaku belajar saya dapat berubah menjadi radikal karena dengan adanya artikel
ini saya akan lebih memahami dan mengerti bagaimana menjadi seorang
mahasiswa selayaknya seseorang yang menjalani proses belajar lebih lanjut untuk
mencapai suatu tujuan belajar dan aspek pembelajaran yang lebih tinggi lagi
dibandingkan dengan apa yang diperoleh dalam tahap sekolah sebelumnya. Di
artikel ini juga, saya akan lebih dapat mengenal lebih lanjut menjadi seseorang
mahasiswa yang menjalani tahap di perguruan tinggi dengan tujuan untuk
menemukan jati diri sebagai seseorang yang dapat berguna bagi seluruh
masyarakat maupun bangsa dan negara serta mengaplikasikan ilmu yang telah
didapat selama menjalani proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Di samping
itu, dalam artikel ini juga saya mendapatkan bahwa menjadi seorang mahasiswa
tentunya harus lebih hidup mandiri, cermat dan tanggap dalam menyelesaikan
atau mengambil keputusan. Tentunya dalam artikel ini banyak sekali hal yang
dapat kita ambil dan aplikasikan yang sama sekali jauh dari pemikiran kita
bagaimana menjadi seorang mahasiswa dan menghasilkan lulusan sarjana yang
kompeten.
 Dengan membaca artikel ini pola pemikiran kita sebagai mahasiswa akan lebih ,
mendasar, kreatif, mendapat banyak motivasi. Hal tersebut dapat kita petik pada
kutipan yang terdapat dalam artikel yang membuat saya lebih termotivasi lagi
untuk lebih aktif lagi untuk mendapatkan ilmu pengetahuan bukan hanya sekedar
di kampus tapi dimanapun kita berada yakni “Kuliah bukan satu-satunya sumber
pengetahuan dan bukan satu-satunya kegiatan belajar”

3. Hal yang paling mengusik pikiran saya dari gagasan dalam artikel ini
 Dalam artikel ini tidak satupun kata ataupun kalimat yang dapat mengusik
pemikiran saya, melainkan gagasan yang terdapat dalam artikel membuat saya
lebih semangat dan tersupport untuk menjalani proses sebagai seorang mahasiswa
dalam pembelajaran selama di perguruan tinggi. Dalam kutipan artikel ini yakni
“kalau status sarjana atau master yang menjadi tujuan semata-mata tanpa
dilandasi sikap membutuhkan pengetahuan dan pengalaman belajar yang
semestinya” kutipan tersebut membuat pemikiran saya lebih terarah bahwa tujuan
dari kuliah itu bukan hanya sekedar untuk mencari atau menambah gelar
melainkan untuk menemukan jati diri sebagai seseorang mahasiswa yang
menjalani proses tahap belajar mengajar dalam perguruan tinggi sehingga
menghasilkan seorang yang kompeten dalam bidangnya sehingga nantinya kita
dapat mengaplikasikan apa yang telah didapat selama kuliah. Di sisi lain artikel
ini juga menjelaskan banyak hal di antaranya tujuan, aspek belajar, makna
menjadi seseorang mahasiswa, konsep tentang dosen secara tidak langsung artikel
ini dapat memberikan hal yang positif yang sama sekali tidak pernah kita pikiran
apalagi untuk diri saya sendiri yang baru mengenal bangku perkuliahan atau yang
disebut dengan mahasiswa baru.

4. Dosen yang paling cocok yang sesuai dengan harapan


 Bagi saya sendiri, dosen yang paling saya inginkan yang menurut saya sesuai
dengan harapan saya adalah dosen yang menjadi teman untuk mahasiswanya.
Dalam hal bukan sebagai teman seperti apa yang kita pikirkan. Melainkan maksud
saya, sebagai teman dalam artian seperti dalam tahap pembelajaran atau proses
kuliah dosen menjelaskan dengan santai, mudah dimengerti sehingga kita sebagai
mahasiswa tidak tegang, tidak berada dalam tekanan yang tinggi sehingga kita
dapat menerima dan memahami apa yang telah dijelaskan. Selain itu, saya juga
mengharapkan dosen yang adil terhadap mahasiswanya, adil dalam segala hal.
Bukan hanya memprioritaskan mahasiswa yang pintar saja, mahasiswa yang
dikenal, keluarganya atau apapun itu tapi saya harap dosen harus adil untuk
semua. Yang paling penting saya harapkan dosen yang rajin masuk sesuai jadwal
mengajarnya, sehingga kami sebagai mahasiswa dapat memperoleh ilmu yang
lebih karena saya sendiri jujur diamanahkan oleh orang tua saya untuk
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi unuk menjadi seseorang yang
kompeten dan bisa membahagiakan orang tua dan berguna bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai