Anda di halaman 1dari 11

TEORI PRODUKSI

Disusun oleh:
MUHAMMAD ROMI HIDAYAT (2304301041)
ERNY RACHMAWATI (2304301044)
AMELIA SETIA PUTRI (2304301045)
SARKIYAH (2304301048)
Definisi produksi
O Produksi : Suatu kegiatan memproses input (faktor
produksi) menjadi suatu output.

O Produksi merupakan konsep arus (flow consept),


bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-
barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode
waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa
yang dihasilkan tidak berubah.
O Produsen dalam melakukan kegiatan produksi,
mempunyai landasan teknis, yang didalam teori
ekonomi disebut “fungsi produksi”

O Fungsi Produksi : suatu persamaan yang


menunjukan hubungan ketergantungan (fungsional)
antara tingkat input yang digunakan dalam proses
produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.
Produksi Jangka Pendek
O Fungsi Produksi :
Menunjukkan hubungan antara output yang dihasilkan dengan berbagai macam input
yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut.

O Secara spesifik tujuan dari produksi adalah memaksimumkan output yang


diproduksi dengan menggunakan kombinasi input tertentu atau meminimumkan
penggunaan input untuk memproduksi output tertentu.

O Produksi Jangka Pendek :


Produksi yang menggunakan 2 jenis input, yaitu input tetap (misal : K)
dan inpur variabel (misal :L).
O Secara umum fungsi produksi dinyatakan dengan persamaan sbb :
O Q = f ( K,L)
O Dimana Q = output L = Labor dan K = kapital (modal)
Tahap- Tahap Produksi
Pada hakekatnya the law of dimishing return menyatakan bahwa hubungan antara
tingkat produksi dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi
3 tahap :

(1) Tahap Pertama : Produksi Total (Total Product) mengalami


pertambahan yang semakin cepat.
Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva
total product dimana AP (produksi rata-rata) maksimum, dan pada
titik ini AP=MP (marginal product).

(2) Tahap Kedua : Produksi Total (Total Product) pertambahannya


semakin lama semakin kecil.
Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana
MP=0, atau TP maksimum.

(3) Tahap Ketiga : Produksi total (total product) semakin lama semakin
menurun.
Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif.
O Inflection point (titik belok) : yaitu titik dimana

slope (lereng kurva total product (TP) mulai berubahan.


O Faktor produksi tetap (fixed input) : yaitu input
faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat dirubah
dengan segera mengikuti perubahan output. Contoh :
Gedung, mesin, managerial, dll.
O Faktor produksi variabel (variabel input) : yaitu

input yang dapat mengikuti perubahan jumlah output


yang dihasilkan.
Tahap Produksi Paling Efisien

1) T a h a p I menunjukan bahwa pada saat penggunaan input tenaga kerja ( l a b o r ,

L ) masih sedikit, bila dinaikan penggunaannya, maka produksi rata-rata

(average product, AP) naik dengan ditambahkannya input variabel.


Dengan asumsi harga
input tenaga kerja (L) tetap, maka dengan naiknya produksi rata-rata (cost
of production per-unit) akan menurun dengan ditingkatkannya produksi
(output).

Dalam pasar persaingan sempurna (perfect competition), produsen tidak


akan pernah beroperasi (berhenti berproduksi) pada tahap I ini, karena dengan
memperbesar volume produksi, biaya produksinya perunit akan menurun, hal ini
berarti akan memperbesar keuntungan yang ia terima. Jadi pasa tahap I ini
“efisiensi produksi” belum maksimal.

2) Tahap III meliputi daerah dimana produksi marginal (marginal product,


MP ) negatif. Pada tahap III ini penggunaan input tenaga kerja (L)
sudah terlalu banyak, sehingga produksi total (total product, TP) justru
akan menurun, jika penggunaan input tenaga kerja (L) tersebut
diperbesar, karena MP negatif (efisiensi produksi telah melampaui
kondisi maksimal).

3) Diantara tahap I dan tahap III terdapat tahap II.


Maka berdasarkan pada keadaan tahap I dan tahap III dapat disimpulkan
bahwa
“efisiensi produksi maksimal” terjadi pada tahap
II.

Anda mungkin juga menyukai