Anda di halaman 1dari 19

Teori Produksi

KELOMPOK 6
Anggota kelompok

MUHAMMAD FATUR SYEKH AL AZALI (A021221059)


MUHAMMAD DZAKI MUSTAHFIZ (A021221043)
NURSYAHRANI PUTRI SAHUR (A021221168)
MISKHA HIKARU (A021221072)
RANDA ZAYYAN RIZKITA (A021221015)
RIZKY AZIZAH (A02122109)
KONSEP PRODUKSI

Materi 1
Pengertian Produksi
Produksi adalah salah satu aktivitas ekonomi yang
menghasilkan hasil akhir atau output dari suatu proses yang
membutuhkan beberapa masukan atau input. Sehingga
kegiatan produksi merupakan kombinasi antara beberapa
masukan atau input yang bisa disebut faktor-faktor produksi
yang akan menghasilkan keluaran atau output agar nilai guna
barang atau jasa tersebut bertambah.
Faktor dan Fungsi Produksi

Faktor produksi Fungsi produksi


Dalam suatu proses produksi dibutuhkan input Fungsi produksi merupakan suatu hubungan
yang berupa faktor-faktor produksi yaitu alat teknis yang menghubungkan faktor produksi
atau sarana agar kegiatan berjalan dengan atau input dengan hasil produksinya atau
lancar. Sehingga, jika faktor produksi tidak output. Hubungan antara input dan output pada
ada, maka proses produksi juga tidak akan proses produksi dapat dituliskan secara
berlangsung. Faktor-faktor produksi antara sistematis sebagai berikut :
𝑄 = 𝑓(𝑋1,𝑋2, 𝑋3, … , 𝑋𝑛)
lain adalah Capital atau modal, Labour atau
Dalam persamaan tersebut, Q mewakili output
tenaga kerja, Skill atau keahlian atau
atau jumlah hasil produksi pada periode
kemampuan, dan Land atau tanah.
tertentu, dan X mewakili faktor-faktor
produksi atau input dalam proses produksi
tersebut.
Teori Produksi :
The short Run

Materi 2
The Short Run
Jangka pendek merupakan kurun waktu yang terjadi ketika
salah satu atau lebih faktor produksi yang tidak bisa diubah
atau tetap. Faktor-faktor yang tidak dapat diubah disebut
juga fixed input atau masukan tetap. Fixed input dalam
jangka waktu ini umumnya adalah capital atau modal.
Modal bersifat tetap karena jumlahnya tetap dan tidak akan
berpengaruh terhadap banyaknya hasil produksi.
Sedangkan tenaga kerja bersifat variabel karena
penggunaannya berubah sesuai dengan banyaknya hasil
produksi.
Produksi dengan satu variabel
1. Produksi total
Produk total merupakan jumlah total dari semua hasil produksi dalam periode tertentu. Produk total
akan berubah sesuai dengan banyaknya faktor produksi variabel yang digunakan. Kurva yang
menunjukkan hubungan antara produksi total dengan satu faktor produksi variabel sedangkan faktor
lainnya dianggap tetap adalah Kurva Produksi atau Total Product (TP). Kurva tersebut dinotasikan
sebagai berikut :

𝑇𝑃 = 𝑓(𝑋)

Dimana TPP merupakan output total atau jumlah produksi total, dan X merupakan jumlah input
variabel yang digunakan. Misalnya jika hanya terdapat satu macam input variabel yang digunakan
yaitu tenaga kerja atau Labour maka dituliskan sebagai berikut :

𝑄 = 𝑓(𝐿)
Produksi satu variabel
2. Produksi rata-rata
Produksi rata-rata atau Average Product (AP) adalah jumlah total produksi yang
dibagi dengan faktor produksi yang digunakan selama proses produksi. Produksi
rata-rata dinotasikan dengan fungsi sebagai berikut :

𝐴𝑃 = Q /𝐿

Q merupakan output total atau jumlah hasil produksi sedangkan L merupakan


jumlah Labour atau jumlah tenaga kerja yang digunakan. Sehingga Produksi
rata-rata merupakan jumlah rata-rata produksi oleh setiap tenaga kerja.
Produksi satu variabel
3. Produksi Marginal

Produksi marginal atau Marginal Product (MP) adalah tambahn


total hasil produksi yang diakibatkan oleh pertambahan jumlah
faktor produksi variabel yang digunakan. Sehingga jika dituliskan
dalam persamaan, akan menjadi sebagai berikut :
Hubungan produksi total, produksi rata-rata,
dan marjinal produksi
Increasing & Diminishing Return

Increasing Return Diminishing Return


"Increasing returns" adalah kondisi di "Diminishing returns" adalah salah
mana peningkatan penggunaan input satu hukum dasar terpenting dalam
variabel, seperti tenaga kerja, teori ekonomi neoklasik. Hukum ini
menghasilkan peningkatan yang lebih mengatakan bahwa ketika unit
besar dalam produktivitas karena tambahan dari faktor variabel
pekerja dapat mengkhususkan diri digabungkan dengan jumlah tetap
dalam tugas tertentu berkat dari faktor lain, maka produk
pembagian kerja. marginalnya pada akhirnya akan
menurun.
Teori Produksi :
The Long Run
MATERI 3
Negative Slope
Hal ini karena input biasanya
diasumsikan dapat saling
menggantikan satu sama lain.
ISOQUANT
Isoquant adalah kurva yang menunjukkan Convexity
berbagai kombinasi input yang menghasilkan
jumlah output yang sama. Hal ini berarti
kemiringannya menurun
Tiga sifat utama yang dimiliki isoquant memiliki dari kiri ke kanan.
kesamaan dengan kurva indiferen:

Non-intersection
Secara teknis, isoquant dapat
berpotongan, tetapi hal ini tidak akan
terjadi pada kisaran output yang
layak secara ekonomi.
MRTS adalah ukuran Ketika perusahaan berpindah dari titik B ke titik C, perusahaan
tingkat substitusi antara memperoleh output dari penggunaan lebih banyak tenaga kerja
dua input. Lebih jelasnya, dan kehilangan output dari penggunaan lebih sedikit modal.
MRTS dari X untuk Y Karena poin tersebut berada pada isoquant yang sama dan oleh
berhubungan dengan karena itu harus melibatkan total output yang sama, maka
tingkat di mana satu input keuntungan harus sama dengan kerugiannya:
(X) dapat digantikan oleh
input lainnya (Y), sambil
mempertahankan total
output konstan. Hal ini Karena kemiringan isoquant diberikan oleh
ditunjukkan oleh nilai maka kita dapat menyatakan nilai absolut dari
absolut dari kemiringan kemiringan tersebut sebagai:
isoquant; dengan demikian,
dalam perpindahan dari
titik B ke titik C, MRTS-nya
adalah 1.
Returns to scale adalah ukuran besarnya tingkat perubahan output seiring
dengan perubahan input secara proporsional.

Increasing returns Constant returns Decreasing returns to


to scale (IRS) to scale (CRS) scale (IRS)

Situasi dimana output Situasi dimana output Situasi dimana output


meningkat lebih banyak meningkat sama meningkat dengan porsi
dari peningkatan porsi banyaknya dengan porsi lebih sedikit dari
input. peningkatan input. peningkatan porsi input.
Study case
BURUH TUNTUT KENAIKAN UPAH

Buruh melakukan demo besar-besaran mulai tanggal 31 Oktober hingga | November 2013 untukmenuntut kenaikan UMP, akibatnya
perusahaan di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) alamikerugian hampir mencapai Rp 50 miliar. Demo yang menuntut kenaikan upah
hingga Rp 3,7 juta per bulan ini mengakibatkan produksi perusahaan berhenti karena tak ada pekerjanya. Dari datayang diterima Kamar
Dagang Industri (KADIN) DKI Jakarta. perusahaan Industri padat karyayang berlokasi di KBN hampir total stop produksi saat aksi mogok
berlangsung. Rata-rata perusahaan mengalami kerugian Rp 500 juta akibat aksi mogok dan demo tersebut. Akibat stok produksi
perusahaan mengalami kerugian lebih kurang 500 Rp juta per perusahaan. Kalau jumlah perusahaan ada sekitar 97 perusahaan, maka
jumlah kerugian mencapai Rp 48,5 miliyar.Kerugian tersebut belum termasuk pinalti atau dari konsumen perusahaan itu sendiri,
terkaitketerlambatan pengiriman barang uang tidak sesuai kontrak kerja. Pasalnya, perusahaanmengalami kendala untuk memenuhi
pesanan karena adanya aksi demo.Selain pada daerah KBN, demo dan aksi mogok dilakukan di kawasan industri seperti EJIPPulogadung
juga kawasan industri di Daan Mogot. Terkait kerugian tersebut Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) akan memberikan fasilitas kepada
pengusaha yang mengalami kerugian jika mau melakukan tindakan hukum.
ADA YANG MAU CARI
GARA"

Anda mungkin juga menyukai