Anda di halaman 1dari 26

Teori Produksi dan

Biaya Produksi
Kelompok 2
Nadhia Noor K. 5112221003
Kristina 5112221006
Fadhil Miftahul M. 5112221009
Elsa Revina G. 5112221019
Table of contents
TEORI PRODUKSI

Pengertian

Fungsi

a. Faktor Produksi Tetap


Faktor Produksi b. Faktor produksi Variable

a. Produksi dengan 1 variable


Teori Produksi
b. Produksi dengan 2 variable
c. Optimalisasi Produksi
Table of contents
BIAYA PRODUKSI

Pengertian

a. Biaya Tenaga Kerja


Konsep Biaya b. Biaya Barang Modal
c. Biaya Kewirausahaan

Produksi,Produktivitas, dan a. Pengertian


Biaya b. Faktor Faktor

a. Biaya Total. Biaya Tetap, Biaya Variabel


Biaya Produksi Jangka Pendek
b. Biaya Rata-Rata
c. Biaya Marjinal

a. Kurva Biaya Rata-Rata Jangka Panjang


b. Kurva Biaya Marjinal Jangka Panjang
Biaya Produksi Jangka Panjang
c. Skala Produksi Ekonomis dan tidak ekonomis
d. Faktor Penyebab terjadinya Efesiensi dan Inefisiensi Jangka
Panjang
Teori
Produksi
Pengertian
Teori Produksi adalah Suatu usaha atau kegiatan untuk menambah kegunaan (nilai guna)
suatu barang.

Fungsi
Fungsi Teori produksi adalah Menunjukkan hubungan antara jumlah faktor produksi
(input) yang digunakan dengan hasil produsksi (output).
Faktor Produksi
a. Faktor Produksi Tetap
Jumlah penggunaannya tidak tergantung pada
jumlah produksi, atau tidak berubah seperti:
Mesin, gedung, dan, pabrik.

a. Faktor Produksi Variabel


Jumlah penggunaannya tergantung pada besarnya
jumlah produksi yang akan dilakukan. Misalnya bahan
baku, Bahan baku akan mempengaruhi besarnya
produksi, semakin besar produksi maka akan semakin
banyak bahan baku yang digunakkan.
Teori Produksi
Produksi dengan 1 Variabel
Produksi dengan 1 variabel adalah Pengertian analisi jangka pendek dimana ada faktor produksi yang tidak dapat diubah.
Hubungan matematis penggunaan faktor produksi yang menghasilkan output maksimum disebut fungsi prduksi seperti
Q = f(K,L) Q= Tingkat Output
K= Barang Modal
L= Tenaga Kerja / Buruh

a. Produksi Total (Total Product)


Produksi Total adalah banyaknya produksi yang TP= f(K,L) TP= Produksi Total
dihasilkan dengan menggunakan total faktor produksi K= Barang Modal (yang dianggap konstan)
L= Tenaga Kerja / Buruh
dalam periode tertentu.
TP akan maksimum bila turunan pertama dari nilainya sama dengan 0. Turunan TP adalah MP,
maka TP maksimum pada saat MP sama dengan 0
b. Produksi Marjinal (Marginal
Product)Marginal adalah Tambahan produksi karena
Produksi MP= TP’ =△TP/△L MP= Produksi Marjinal
penambahan penggunaan satu unit faktor produksi.
Perusahaan dapat terus menambah tenaga kerja selama MP > 0. Jika MP sudah < 0, penambahan
tenaga kerja justru mengurangi produksi total. Penurunan nilai MP merupakan indikasi telah
terjadinya hukum the Law of Diminishing Return (LDR).
c. Produksi Rata-Rata (Average
Product)Rata-Rata adalah produk total dibagi
Produksi AP= TP/L AP= Produksi Rata-Rata
dengan jumlah unit faktor produksi variabel yang
AP akan maksimum bila AP’=0
digunakan.
AP maksimum tercapai saat AP=MP, dan MP akan memotong AP saat nilai AP maksimum
d. Perkembangan Teknologi
Kemajuan Teknologi dapat membuat tingkat produktivitas meningkat. Bila nilai AP meningkat karena
mesinnya semakin modern, belumberarti efisiensi meningkat. Ada yang lebih penting dari sekedar
memodernisasi mesin, yaitu modernisasi SDM dengan mengubah cara berpikir dan sikap hidup. Dengan
ini, kemajuan teknologi akan meresap ke dalam diri manusia dan mendorong peningkatan efisiensi.
Produksi dengan 2 Variabel
Periode dimana seluruh input dapat dirubah dengan mudah (bersifat variabel) atau barang modal dan tenaga kerja bersifat
variabel. Kombinasi 2 faktor produksi (L dengan M, M dengan Teknologi, dst)
a. Isokuan (Isoquant)
Isokuan adalah Kurva yang menggambarkan berbagai penggunaan dua macam faktor produksi
dengan tingkat teknologi tertentu, yang menghasilkan tingkat produksi yang sama.

Asumsi asumsi Isokuan


1. Konveksitas
Asumsi Konveksitas yaitu kurva indeferensi yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah. MRTS adalah
Pengurangan jumlah input (faktor produksi) yang dibutuhkan untuk satu unit penambahan
input yang lain, tanpa merubah jumlah output(jumlah produksi).
2. Penurunan Nilai MRTS
Nilai MRTS menurun karena, faktor produksi yang semakin langka. Dalam kasus tertentu, MRTS akan
konstan bila kedua faktor produksi bersifat substitusi sempurna. MRTS akan nol bila kedua faktor
produksi mempunyai hubungan proporsional tetap
3. Hukum pertambahan hasil yang semakin menurun
Pertambahan unit faktor produksi variabel awalnya akan memberikan tambahan hasil yang semakin
meningkat, tetapi setelah mencapai titik tertentu, pertambahan faktor produksi variabel tersebut malah
membuat hasil produksi yang semakin turun.
b. Perubahan Output karena perubahan skala pengunaan produksi (Return to scale)
Return to scale adalah konsep yang ingin menjelaskan seberapa besar output perubahan bila jumlah
factor produksi dilipatgandakan (doubling)
1. Skala hasil menaik (Increasing return to scale)
Jika penambahan faktor produksi sebanyak 1 unit menyebabkan output meningkat lebih dari satu unit,
fungsi produksi memiliki karakter skala hasil menaik (Increasing return to scale).

Sederhananya, konsep skala produksi dengan increase return to scale


ini memberikan penggandaan output yang lebih besar dari
penggandaan input yang dilakukan.
2. Skala hasil konstan (Constan return to scale))
Jika pelipatgandaan factor produksi menambah output sebanyak dua kali lipat, fungsi produksi memiliki
karakter skala hasil konstan seperti gambar.

Pada konsep constant return to scale penggandaan faktor produksi


(input) akan memberikan kelipatan yang sama pada output yang
dihasilkan. Pelipatgandaan input akan memberikan pelipatgandaan
output yang sama.

3. Skala hasil menurun (Decreasing return to scale)


Jika penambahan 1 unit faktor produksi menyebabkan ouput bertambah kurang dari 1 unit, fungsi
produksi memiliki karakter skala hasil menurun (Decreasing return to scale).

Pada kurva decrease return to scale kita dapat melihat beberapa isoquant Q1,
Q2, Q3 dan Q4. Kita misalkan bahwa produksi perusahaan A pada Q1. Pada
kondisi tersebut perusahaan A menghasilkan 75 barang. Dan input yang
digunakan yaitu modal sebanyak K1 dan tenaga kerja sebanyak L1.
Bagaimana bila skala produksi ditingkatkan? Misalkan tambahan 1/3 kali
inputnya, ditingkatkan 2/3 input nya dan seterusnya, bagaimana outputnya?
Dengan konsep decrease return to scale maka skala hasil output nya akan
lebih kecil dari skala penambahan input.
c. Perkembangan Teknologi
Kemajuan teknologi memungkinkan peningkatan efisiensi pengunaan faktor produksi.Tingkat produksi
yang sama dapat dicapai dengan pengunaan faktor produksi yang lebih sedikit.
Seorang ekonom bernama Hicks mengklasifikan kemajuan teknologi berdasarkan pengaruhnya terhadap
kombinasi pengunaan faktor produksi.
 Bila kemajuan teknologi membuat pengunaan barang modal > tenaga kerja, disebut teknologi padat
modal
 Bila kemajuan teknologi membuat pengunaan barang modal < tenaga kerja, disebut teknologi padat
karya
d.  Jika
Kurva tidak mengubah
Anggaran Produksiporsi, disebut teknologi netral.
(Isocost)
kurva yang menggambarkan
Perubahan-perubahan itu dapatberbagai
dilihat kombinasi
dari angka pengunaan
MRTS yangdua macam dari
tercermin faktor produksi sudut
perubahan yang memerlukan
kemiringan
biaya yang sama.
isokuan. I = rK+wL I= Isocost
Sudut kemiringan kurva isocost adalah rasio harga kedua faktor
W= Upah produksi. Jika terjadi perubahan harga faktor produksi, Kurva I
r= Sewa berotasi. Jika yang berubah adalah kemampuan anggaran, kurva
isocost bergeser sejajar.
e. Pola Jalur Ekspansi
Tujuan perusahaan adalah maksimalisasi laba. Untuk mencapai itu, perusahaan harus tetap
mempertahankan efisiensinya. Perusahaa menetapkan target yang akan dicapai setiap tahunya dan harus
dicapai dengan biaya minimum.. Dalam jangka panjang perusahaan memiliki tingkat fleksibilitas lebih
tinggi dalam mengombinasikan faktor produksi.
Optimalisasi Produksi
Optimalisasi produksi adalah hal yang lumrah dan lazim bila perusahaan dalam operasionalnya selalu berusaha mendapatkan
hasil terbaik terutama dalam pemanfaatan dana untuk produksi.
Dalam teori produksi yang mempergunakan 2 variabel mengajarkan dua macam cara untuk mengoptimalkan produksi:

a. Maksimum Produksi
Bila perusahaan telah memiliki dana untuk memproduksi, harga 2 faktor input telah diketahui dan
kombinasi faktor input telah ditetapkan maka tujuan perusahaan adalah berapa banyak barang yang bisa
dihasilkan agar bisa mencapai kondisi paling optimum. Dalam hal ini yang menjadi kendala adalah biaya
(ISOCOST) sedangkan tujuanya adalah produksi (ISOQUANT).
Prinsipnya, dengan
anggaran yang sudah
ditentukan, dicapai output
b. Minumum Biaya
Bila perusahaan telah menentukan jumlah produksimaksimum.
yang harus di hasilkan dan harga faktor produksi telah
diketahui. Tujuan perusahaan adalah menentukan berapa besar dana yang harus disediakan agar produksi
mencapai kondisi optimum.
Prinsipnya, target output
yang sudah ditetapkan
harus dicapai dengan biaya
minimum.
c. Elastisitas produksi untuk 1 faktor produksi
Strategi penggunaannya yaitu dengan memperhatikan MP dan AP. Bila MP=0, maka sebaiknya tidak perlu
menambah faktor input lagi. Bila Mp=Ap maka produksi relative sudah mapan/stabil dengan demikian
tidak perlu menambah faktor input lagi Tapi menentukan nilai nilai MP=0 terkadang relative sulit bila
tidak mengextrapolasinya dengan memanfaatkan model dan gaya matematika (Teknik derivasi).
Y = f (X1/X2, X3,………………Xn) Y= fungsi dari faktor produksi variable X1, jika faktor-faktor
produksi X2 dan X3,……..Xn ditetapkan pemakaiannya pada
suatu tingkat tertentu.
d. Elastisitas produksi untuk 2 faktor produksi
Secara khusus fungsi produksi yang memanfaatkan parameter nilai elastisitas produksi adalah fungsi
produksi Cobb-Douglas. Kelebihan dari fungsi produksi Cobb-Douglas:
1. Bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas bersifat sederhana dan mudah penerapannya.
2. Fungsi produksi Cobb-Douglas mampu menggambarkan keadaan skala hasil (return to scale),
apakah sedang meningkat, tetap atau menurun.
Biaya
Produksi
Pengertian
Biaya produksi adalah dana atau modal yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan untuk
mengolah bahan baku dalam menghasilkan suatu produk yang nantinya akan dipasarkan
atau dijual, yang nantinya menjadi patokan harga.
Konsep Biaya Produksi
Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar para pekerja dan pegawai
pada suatu perusahaan yang disebu dengan Upah. Gaji merupakan pembayaran kepada
tenaga kerja yang didasarkan pada rentang waktu dan dibebankan melalui rekening biaya
overhead pabrik, sedangkan Upah dibebankan melalui rekening biaya tenaga kerja langsung.

Komponen Biaya Tenaga Kerja


Biaya tenaga kerja merupakan salah satu dari tiga elemen biaya produksi. Elemen biaya produksi:
1. Biaya bahan baku adalah besarnya nilai bahan baku yang digunakan ke dalam proses produksi
untuk diubah menjadi barang jadi.
2. Biaya tenaga kerja adalah besarnya nilai tenaga kerja yang terjadi untuk penggunaan tenaga kerja
dalam rangka mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
3. Biaya overhead pabrik adalah nilai sumber daya produksi selain bahan baku dan tenaga kerja
langsung
Biaya Tenaga Kerja Pengertian Contoh

Gaji dan Upah Reguler Gaji dan upah reguler merupakan 1. Gaji mandor
kompensasi reguler yang diberikan 2. Gaji buruh
olehperusahaan kepada karyawan 3. Upah buruh
atas usaha fisik dan mental yang
dikerahkan oleh karyawan tersebut.

Insentif Insentif merupakan kompensasi 1. Insentif Produksi


tambahan yang diberikan oleh
perusahaan kepada karyawan atas
kinerja karyawan di atas standar
yang ditentukan.

Tunjangan Tunjangan merupakan kompensasi 1. Tunjangan asuransi


tambahan yang diberikan oleh 2. Tunjangan pensiun
perusahaan kepada karyawan selain 3. Tunjangan liburan
gaji dan upah reguler serta insentif. 4. Premi lembur
Biaya Barang Modal
Ekonom melihat biaya barang modal sebaga biaya implisit. Biaya ekonomi penggunaan barang modal
bukanlah beraga besar uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya, melainka berapa besar
pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan kepad pengusaha lain. Karena itu biaya barang modal
diukur dengan harga sen mesin, dinotasikan r.

Biaya Kewirausahaan
Wirausahawan (pengusaha) adalah orang yang mengombinasikan berbagai faktor produksi untuk
ditransformasi menjadi output berupa barang dan jasa. Dalam upaya tersebut, dia harus menanggung
risiko kegagalan. Atas keberanian menanggung risiko, pengusaha mendapat balas jasa berupa laba.
Makin besar (tinggi) risikonya, laba yang diharapkan harus makin besar. Begitu juga sebaliknya.
Produksi, Produktivitas dan Biaya
Produksi
Pengertian Produksi adalah sebagai kegiatan mengenai penciptaan dan
penambahan atau utilitas terhadap suatu barang dan jasa.
Faktor-Faktor Produksi Tujuan Produksi
1. Faktor produksi alam 1. Menghasilkan barang atau jasa
2. Faktor produksi tenaga 2. Meningkatkan nilai guna barang atau
kerja jasa
3. Faktor produksi modal 3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat
4. Faktor produksi keahlian 4. Menjaga kesinambungan usaha
Produktivitas
perusahaan
Produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang
digunakan.
Faktor-Faktor Produktivitas
Pendidikan
1. Keterampilan
2. Sikap dan Etika Kerja
3. Tingkat Penghasilan
4. Jaminan Sosial
Biaya Produksi Jangka Pendek
Biaya produksi jangka pendek ialah perhitungan biaya produksi yang mana sebagian faktor produksinya tidak
dapat mengalami penambahan jumlah. Biaya produksi jangka pendek memiliki fixed cost input yang
sifatnya tetap seperti sewa gedung, dan variable cost input yang sifatnya variabel, seperti gaji
pegawai

Komponen Biaya Produksi Jangka Pendek


Biaya produksi jangka pendek memiliki beberapa komponen penting yang digunakan dalam
proses perhitungannya.
a. Biaya Total (Total Cost)
Adalah total keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan dalam proses produksi. Atau
Biaya Tetap ditambah Biaya Variabel.
b. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Adalah pengeluaran yang jumlahnya tidak akan mengalami perubahan, meskipun volume produksi
barang mengalami peningkatan maupun penurunan. Contohnya, Bunga Pinjaman, Sewa Gedung
c. Biaya Variabel (Variable Cost
Adalah biaya dengan jumlah berubah-ubah mengikuti intensitas pemakaian sumber biaya. Apabila
produksi barang semakin tinggi, maka biaya variabel juga akan mengalami peningkatan.
TC = FC+VC TC= Biaya total jangka pendek
FC= Biaya tetap jangka pendek
VC= Biaya Variabel jangka pendek

d. Biaya Rata-Rata (Average Cost)


Adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dibagi dengan perolehan output. Biaya in
disebut juga sebagai biaya unit atau Average Cost (AC). Karena dalam jangka pendek TC= FC+VC,
maka:
AC = AFC+AVC AC= Biaya rata-rata jangka pendek
AFC= Biaya tetap rata-rata jangka pendek
AVC= Biaya Variabel jrata-rata jangka pendek

e. Biaya Marjinal (Marginal Cost)


Adalah total biaya yang dapat mengalami perubahan, baik naik atau turun, dikarenakan adanya perubahan
factor produksi yang dibutuhkan, atau tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit
output Mc= △TC/△Q
Biaya Produksi Jangka Panjang
Biaya produksi jangka panjang merupakan perhitungan biaya produksi yang mana semua faktor produksinya
bisa mengalami perubahan.
Jenis biaya produksi ini berbeda dengan jangka pendek, karena semua faktor produksi dalam biaya produksi
jangka panjang bisa mengalami perubahan.

Komponen Biaya produksi Jangka Panjang


a. Kurva Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (LAC)
b. Kurva Biaya Marjinal Jangka Panjang (LAC)
c. Skala Produksi Ekonomis dan Tidak Ekonomis
1. Skala Produksi Ekonomis Adalah fenomena turunnya biaya produksi perunit yang terjadi
bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi (output) suatu perusahaan. Skala ekonomi
terjadi tatkala biaya total rata-rata jangka panjang menurun bersamaan dengan meningkatnya
jumlah output.
Skala Ekonomis memiliki 2 Jenis:
Skala Ekonomi Meningkat (IBS) Ketika terjadi peningkatan dalam skala produksi perusahaan
dan mengakibatkan biaya rata-rata lebih rendah
Skala Ekonomis Konstan (CRS) Ketika biaya rata-rata produksi tidak berubah atau tetap.
2. Skala Produksi Tidak Ekonomis
kenaikan skala produksi perusahaan mengakibatkan biaya rata-rata menjadi lebih tinggi, maka
perusahaan tersebut menperlihatkan hasil yang menurun pada sat skala bertambah
d. Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Efisiensi dan Inefisiensi Jangka Panjan
1. Teknologi Produksi
2. Manajemen
3. Sumber Daya Manusia
(SDM).
Terima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai