Anda di halaman 1dari 25

EKONOMI MANAJERIAL

Dosen Pengampu:
Dr. Salma Saleh, SE.,M.Si BAB 8
KEPUTUSAN PRODUKSI DAN TEORI PRODUKSI

KELOMPOK 3

ELSA FITRI B2B1 20 064


DAHLIA B2B1 20 063
KERIDA B2B1 20 072
RULI FADLI B2B1 20 087
ZAMLIATI B2B1 20 091
LA ARUFI B2B1 20 101
KEPUTUSAN PRODUKSI
Teori ekonomi menyederhanakan berbagai
macam keputusan yang terkait dengan
produksi menjadi dua macam keputusan :

1 Berapa output yang akan


diproduksi

2 Berapa dan bagaimana kombinasi


factor produksi (input) yang
digunakan untuk menghasilkan tingkat
output yang telah ditetapkan.
Tujuan yang ingin dicapai perusahaan
ASUMSI 1
Memaksimumkan Laba
Tujuan yang ingin
dicapai perusahaan
Produsen menjual produknya pada
ASUMSI 2
Pasar Persaingan Sempurna

Proses untuk mengubah input


Produksi menjadi output yang berupa
barang/jasa
Sumber-sumber daya yang
Input digunakan dalam memproduksi
barang/jasa
FUNGSI PRODUKSI

Input

Faktor Produksi Manusia Faktor Produksi Bukan


(Human Resource) Manusia (Non Human)

1. Tenaga Kerja (Labor) 1. Tanah (land)


2. Kemampuan Kewirausahaan 2. Bahan mentah (raw materials)
(Entrepreneurial Ability) 3. Modal (capital)

Keterkaitan antara input-input yang digunakan


dengan output yang dihasilkan dapat ditunjukkan
dalam suatu fungsi produksi (production function)
Fungsi Produksi
Menunjukan jumlah output maksimum
yang dapat dihasilkan dari suatu
kombinasi input dalam jangka waktu
tertentu.

Dapat dipandang sebagai hubungan teknis


yang menunjukkan proses dimana input
digunakan secara efisien untuk
menghasilkan output yang berupa
barang/jasa.
Secara matematis, hubungan antara input
dan output dalam suatu fungsi produksi
dapat dinyatakan dalam model fungsi
produksi :

Q = f(Xi)
Dimana: Q = output
Xi = input-input yang digunakan
(dari input ke-1 hingga ke-i)
Diasumsikan hanya ada dua jenis
input yang digunakan perusahaan
dalam produksi, yaitu tenaga kerja
(L) dan modal (K), sehingga fungsi
produksi secara lebih spesifik :
Q = f(L, K)

Fungsi produksi ini menyatakan


bahwa jumlah output Q tergantung
pada jumlah L dan K yang
digunakan
Jangka Waktu Keputusan
Untuk memahami dampak jangka waktu pengambilan
keputusan, pencapaian tujuan memaksimumkan laba
dibedakan menjadi dua kelompok waktu :

Jangka Pendek Jangka panjang


Jangka waktu dimana Jangka waktu dimana
produsen tidak bisa produsen dapat merubah
merubah paling tidak satu semua jenis input ketika
jenis input ketika produsen produsen bermaksud
bermaksud meningkatkan meningkatkan jumlah
jumlah output output
Pengambilan Keputusan Produksi Dalam Jangka Pendek
(Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel)

Dalam jangka pendek ada dua macam input yang Misalkan, input K diasumsikan
dihadapi produsen: sebagai input tetap dan input L
sebagai input variable, Fungsi
Input lain yang dapat dirubah produksi untuk
Input jumlahnya ketika produsen menunjukkan hal ini dapat
bermaksud merubah jumlah
Variabel output
dituliskan:

Input Input yang tidak bisa Q = f(L, K̅)


Tetap dirubah jumlahnya dalam
jangka waktu tertentu Contohnya adalah luas bangunan
dan jumlah mesin yang dimiliki
tidak dapat dirubah dalam jangka
pendek
Tabel 1. Fungsi Produksi perusahaan rokok kretek

Kita lihat bahwa MPL


mengalami kenaikan
hingga penggunaan
pekerja sebanyak 40
orang, setelah itu
mengalami penurunan
dan bahkan bernilai
negatif pada penggunaan
Tabel 1 juga menunjukkan bahwa pekerja lebih dari 120
rokok akan bertambah dengan orang.
ditambahnya jumlah pekerja.
➢ Marjinal produk tenaga kerja adalah perubahan
output per unit perubahan input tenaga kerja.

➢ Besarnya tambahan output yang disebabkan karena


tambahan input L, dengan input lain tidak berubah
disebut produk marjinal (marginal product, MP)

➢Secara matematis, produk marjinal tenaga kerja,


Kurva Produk Total dan Produk Marjinal
Kurva TP dan MP menunjukkan berlakunya
hukum hasil balik yang semakin
menurun (law of diminishing return) yang
menyatakan bahwa apabila jumlah input
variabel ditingkatkan, dengan jumlah semua
input lain tetap, maka kenaikan output pada
akhirnya menurun.

Penggunaan input optimal dapat dicapai


dengan cara menambah penggunaan input
hingga diperoleh laba yang maksimum.
Tambahan laba karena tambahan satu unit
input disebut laba marjinal (marginal
profit).
➢ penambahan input akan berdampak langsung pada penambahan output,
yang pada gilirannya akan menambah pendapatan (revenue). Tambahan
pendapatan yang terjadi karena penambahan input sebesar satu unit disebut
pendapatan marjinal produk (marginal revenue product, MRP).

➢ Secara umum, besarnya pendapatan produk marjinal dapat dituliskan:

MRPL = (MPL)(MR)

▪ MR menunjukkan pendapatan marjinal (marginal revenue) per unit output


▪ MR akan konstan bila harga jual produk tidak berubah.
Penambahan input juga berdampak pada terjadinya penambahan biaya. Tambahan biaya
karena tambahan input disebut biaya marjinal input (marginal cost of an input, MCL)
Laba akan maksimum ketika pendapatan produk
marjinal sama dengan biaya marjinal input.
MπL maksimum: MRPL = MCL
Pengambilan Keputusan Produksi Dalam
Jangka Panjang (Teori Produksi Dengan Dua
Input Variabel)
Tabel 2. Kombinasi Dua Input Untuk Menghasilkan
Tingkat Output Q = 10 Unit
Berbagai kombinasi K dan L yang menghasilkan satu tingkat
output tertentu tersebut dapat digambarkan pada suatu
kurva yang disebut isokuan (isoquant)

Isokuan berasal dari kata ‘iso’ yang berarti sama dan ‘kuan’
yang artinya kuantitas/jumlah. Jadi isokuan berarti jumlah
yang sama dari suatu produk

Secara lebih khusus, isokuan menunjuk pada jumlah produk


yang sama yang dapat dihasilkan dari berbagai kombinasi
input. Isokuan disebut juga isoproduct.
Menampilkan isokuan dari empat
kombinasi A, B, C, dan D yang digunakan
untuk menghasilkan output sebesar 10
unit.

Dari isokuan dapat dilihat bahwa ada


berbagai alternatif pilihan kombinasi input
K dan L untuk menghasilkan suatu tingkat
output tertentu. Kombinasi-kombinasi
tersebut dapat ditemukan pada titik-titik
sepanjang kurva isokuan.
Gambar 3. Isokos
✓ Dicontohkan pada gambar 3
isokos yang menunjukkan biaya
sebesar Rp180 dan Rp140. Dapat
kita lihat bahwa isokos Rp180
(lebih besar dari Rp140) berada
di atas isokos Rp140 dan isokos
Rp10 (lebih kecil dari Rp140)
berada di bawah isokos Rp140.
✓Isokos adalah berbagai kombinasi input yang
dapat diperoleh dari sejumlah biaya tertentu.
✓Bila biaya lebih besar, isokos akan berada pada
posisi lebih tinggi (kanan atas) dan sebaliknya
akan berada pada posisi lebih rendah (kiri
bawah) bila biaya lebih kecil.
Kombinasi Yang Memaksimumkan Output Dengan Biaya Tertentu
✓ Kombinasi S merupakan
kombinasi input yang optimum.
Hal ini tercapai ketika isokuan
bersinggungan dengan isokos
pada satu titik.
✓ Di titik ini slope isokuan
besarnya sama dengan slope
isokos.
✓ Dengan kata lain, kombinasi
input optimum tercapai ketika
slope isokuan sama dengan slope
isokos.
Kombinasi Yang Meminimumkan Biaya Untuk Menghasilkan
Sejumlah Output Tertentu
(least-cost combination)
▪ Untuk menentukan kombinasi input
yang meminimumkan biaya, kita
gabungkan isokuan
dan isokos
▪ kombinasi X membutuhkan biaya lebih
rendah dan karenanya harus dipilih
oleh produsen. Kombinasi X ternyata
juga merupakan kombinasi dengan
biaya paling rendah karena pada titik X
ini isokuan bersinggungan dengan
isokos pada satu titik.
Kombinasi Input Optimum

pada saat isokuan bersinggungan dengan


isokos, pada saat itulah kombinasi input
yang optimum tercapai. Ketika dua
kurva saling bersinggungan maka slope
kedua kurva akan sama besar.
Dengan kata lain, pada titik singgung kedua kurva,
slope isokuan sama dengan slope isokos

Persamaan diatas dapat ditulis ulang menjadi:


Hasil Balik ke Skala (Return to Scale)
Hasil balik ke skala Elastisitas Output
menunjukkan persen perubahan
persentase perubahan output yang
output yang disebabkan karena
disebabkan karena perubahan semua
perubahan semua input sebesar
input sebesar satu persen.
persentase tertentu
Ada tiga konsep hasil balik ke skala
.

Hasil balik ke skala yang meningkat (increasing return to scale)


01
terjadi ketika persen perubahan output lebih besar dari persen
perubahan semua input.
Hasil balik ke skala yang konstan (constant return to scale)
02
terjadi ketika persen perubahan output sama besar dengan persen
perubahan semua input.
Hasil balik ke skala yang menurun (decreasing return to scale)
03
menunjuk kepada persen perubahan output yang lebih kecil dari
persen perubahan input.
TERIMA
SEKIAN
KASIH

Anda mungkin juga menyukai