Anda di halaman 1dari 11

PROSES PRODUKSI DAN BIAYA

Disusun Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah


Manajerial Ekonomi

Disusun Oleh:

37P18039 Beno Candra


37P18040 Daru Lugas Pamungkas

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
JAKARTA
2018
1. Pengantar

Sebagaimana tujuan dari teori ekonomi manajerial yaitu bagaimana cara suatu organisasi
atau perusahaan dapat mencapai target dengan cara yang efektif dan efisien, perusahaan
membutuhkan seorang Manajer untuk melakukan analisa terhadap berbagai aspek dalam
proses kegiatan produksi. Analisa dapat dilakukan terhadap kuantitas optimum input yang
akan digunakan dalam proses produksi. Setelah itu dapat ditinjau besaran biaya-biaya
produksi yang timbul dalam memproduksi produk tersebut dan pada akhirnya seorang
Manajer dapat membandingkan harga dan hasil penjualan produksinya terhadap biaya
produksi yang telah dikeluarkan, untuk menentukan besaran tingkat produksi yang akan
memberikan keuntungan maksimum bagi perusahaan.

Jika dalam teori perilaku konsumen, Manajer dapat memahami sifat atau alasan yang
mendorong para pembeli menaikkan permintaannya terhadap suatu barang atau jasa, maka
Manajer perlu juga untuk memberikan perhatian pada konsep penawaran. Seperti diketahui
dalam konsep penawaran, faktor produksi memberikan pengaruh yang sangat besar yaitu
proses produksi dan biaya produksi. Proses produksi adalah serangkaian kegiatan dengan
tujuan menghasilkan output tertentu dengan dipengaruhi oleh tingkat input yang digunakan.
Dalam proses produksi terdapat landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi
akan memberikan pemahaman jumlah output maksimum yang dapat diproduksi dengan
serangkaian input tertentu. Dari fungsi produksi tersebut akhirnya perusahaan dapat
memperhitungkan biaya-biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang dalam satuan
output. Oleh karena itu, dalam menjalankan perusahaan, untuk mengambil keputusan yang
tepat diperlukan pemahaman yang baik tentang konsep produksi dan teori biaya.
2. Tujuan Pembelajaran

Pada konsep proses produksi dan biaya produksi ini diharapkan seorang Manajer dan
perusahaan mampu:

1. Menjelaskan cara alternatif mengukur produktivitas bahan baku dan peran Manajer
dalam proses produksi.
2. Menghitung permintaan bahan baku dan kombinasi yang meminimalkan biaya dari
bahan baku dan menggunakan analisis isokuan untuk mengilustrasikan substitusi dan
bahan baku optimum.
3. Menghitung sebuah fungsi biaya dari fungsi produksi dan menjelaskan bagaimana
biaya ekonomi berbeda dari biaya akuntansi.
4. Menjelaskan perbedaan dan relevansi ekonomi dari biaya tetap, biaya tertanam, biaya
variabel, dan biaya marginal.
5. Menghitung biaya rata-rata dan marginal dari data biaya aljabar atau tabular dan
mengilustrasikan hubungan antara biaya rata-rata dan marginal.
6. Membedakan antara keputusan produksi jangka pendek dan jangka panjang dan
mengilustrasikan dampaknya pada biaya dan skala ekonomi.
7. Menyimpulkan apakah proses produksi produk yang beragam menampilkan lingkup
ekonomi atau komplementaritas biaya. Menjelaskan signifikansinya untuk keputusan
manajerial.
3. Pokok Bahasan

Fungsi Produksi
Menunjukkan hubungan antara output yang dihasilkan dengan berbagai macam input yang
digunakan untuk menghasilkan output tersebut yaitu: Q = f (K,L)
Dimana Q adalah output, sedangkan K input kapital/modal dan L input tenaga kerja.

Keputusan Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Jangka pendek adalah suatu periode dimana paling tidak terdapat 1 jenis input yang bersifat
tetap (fixed) dan Jangka panjang adalah suatu periode waktu dimana produsen mempunyai
cukup waktu untuk menambah semua faktor produksinya (input produksi bersifat variabel).
Input Variabel adalah semua input yang dapat dirubah-rubah dalam jangka pendek sesuai
dengan kebutuhan, contoh : tenaga kerja. Input Fixed adalah semua input yang tidak dapat
dirubah seketika tanpa biaya yang sangat besar, contoh: peralatan dan mesin.

Ukuran Produktivitas
Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat produksi suatu
komoditas dengan satu faktor produksi yang variabel.
a. Total produk (total product) adalah tingkat output maksimum yang dapat diproduksi
dengan jumlah input tertentu. Rumusannya sebagai berikut: TP = f (K,L)
TP = produksi total; K = barang modal (yang dianggap konstan); L = tenaga kerja
b. Produksi rata-rata (average product) adalah rata-rata output yang dihasilkan per unit
faktor produksi. Rumus produk rata-rata: AP = TP/L
AP = Produk rata-rata (Average product); L = Tenaga kerja (labor); TP = Produk
keseluruhan (Total product).
c. Produk Marginal adalah Perubahan total output disebabkan oleh unit terakhir dari input.
Produk Marginal Tenaga Kerja : MPL = Q/L (mengukur output yang dihasilkan oleh
pekerja terakhir) dan Produk Marginal Modal : MPK = Q/K (mengukur output yang
dihasilkan dari unit modal yang terakhir)
Marginal Returns
Increasing marginal returns: jangkauan penggunaan input dimana produk marginal
meningkat
a. Decreasing (diminishing) marginal returns: jangkauan penggunaan input dimana
produk marginal menurun
b. Negative marginal returns:
jangkauan penggunaan input dimana
produk marginal negatif
Prinsipnya: Fase marginal return sebagai
penggunaan input meningkat, produk
marginal awalnya meningkat, kemudian
mulai menurun (penurunan marginal
return ) dan akhirnya menjadi negatif
(marginal return negatif ).

Pendekatan Fungsi Produksi


a. Fungsi Produksi Linier adalah sebuah fungsi produksi yang mengasumsikan hubungan
linier sempurna antara semua input dan total output.
b. Fungsi Produksi Leontif adalah sebuah fungsi produksi yang mengasumsikan bahwa input
digunakan dalam proporsi yang tetap.
c. Fungsi Produksi Cobb-Douglas adalah sebuah fungsi produksi yang mengasumsikan
tingkat tertentu kemampuan substitusi di antara masukan-masukan.

Peran Manager dalam Proses Produksi


1. Memproduksi fungsi produksi. Menyelaraskan insentif sebagai upaya untuk
memaksimalkan usaha pekerja.
2. Mempekerjakan pada input yang tepat. Ketika tenaga kerja atau modal berubah dalam
jangka pendek, untuk memaksimalkan keuntungan seorang Manajer akan
mempekerjakan:
a. Tenaga kerja sampai nilai dari produk marginal tenaga kerja sama dengan gaji :
VMPL = w, di mana VMPL = P x MPL
b. Modal sampai nilai produk marginal modal sama dengan tarif sewa :
VMPK = r, di mana VMPK = P x MPK
Produksi Jangka Panjang
Dalam produksi jangka panjang semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau
semua factor produksi bersifat variabel
1. Kurva Produksi Sama (Isoquant) adalah menggambarkan kombinasi jangka panjang -titik
dari input (K,L) yang memberi tingkat output yang sama.

2. Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS) Tingkat di mana dua input disubsitusikan
dengan menjaga tingkat output yang sama

3. Isoquant Linear dimana modal dan tenaga kerja adalah substitusi yang sempurna
Q = aK + bL dan MRTSKL = b/a
4. Leontief Isoquant dimana modal dan tenaga kerja adalah komplemen yang sempurna
(digunakan dalam proporsi yang tetap) Q = min {bK,cL}
5. Garis biaya sama (Isocost) adalah kombinasi dari input-input yang menghasilkan tingkat
output pada biaya yang sama. wL + rK = C. Untuk harga input yang diberikan, isocost yang
lebih jauh dari titik asal adalah berhubungan dengan biaya-biaya yang lebih tinggi.

Minimalisasi Biaya
Dimana produk marginal per dollar yang harus dikeluarkan harus sama untuk semua input:
Fungsi Biaya
Adalah gambaran matematis tentang bagaimana biaya berubah mengikuti perubahan tingkat
aktivitas yang berhubungan dengan biaya tersebut.
1. Biaya Jangka Pendek (Short-Run Cost Function) adalah Fungsi yang mendefinisikan
minimum biaya yang mungkin dalam memproduksi tingkat setiap output ketika faktor
variabel yang digunakan dalam model cost-minimizing.
a. Biaya tetap (fixed cost/FC) adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi
yang dihasilkan.
b. Biaya variabel (VC) adalah biaya yang dipengaruhi oleh tingkat output yang dihasilkan.
c. Biaya total (TC) adalah biaya tetap total (TFC) ditambah biaya variabel total (TVC). TC
= TFC + TVC.
d. Biaya Penyusutan (Sunk Cost) adalah biaya – biaya yg telah dikeluarkan tetapi tidak
relevan lagi terhadap keputusan manajerial.
e. Biaya tetap rata-rata (AFC) adalah AFC = FC/Q
f. Biaya variabel rata-rata (AVC) adalah AVC= VC(Q)/Q
g. Biaya total rata-rata (ATC) adalah ATC = AVC + AFC atau ATC = TC(Q)/Q.
h. Biaya Marginal. MC = dC/dQ

Bentuk Fungsi Biaya


Fungsi Kubik adalah sebuah fungsi dari output; menyediakan aproksimasi yang wajar untuk
hampir setiap fungsi biaya. C(Q) = f + aQ + bQ2 + cQ3 . Biaya Marginal: MC(Q) = a + 2bQ +
3cQ2
2. Biaya Jangka Panjang
a. Long Run Average Cost (LRAC) Curve adalah minimal biaya rata-rata memproduksi tingkat
alternatif output, memungkinkan untuk seleksi yang optimal dari kedua faktor produksi tetap
dan faktor produksi variabel.

Skala Ekonomi (Economies of Scale): ketika biaya rata-rata longrun menurun karena output
yang meningkat. Diseconomies of scale: ketika biaya rata-rata longrun naik karena output
yang meningkat.

Fungsi Biaya Multi-Produk C(Q1,Q2)


Biaya untuk menghasilkan dua output secara bersama C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + Q1 2 + cQ22.
a. Lingkup Ekonomi terjadi jika f-aQ1Q2>0 adalah lebih murah untuk menghasilkan dua
output secara bersama-sama daripada secara terpisah Contoh : Adalah lebih murah bagi
Telkom untuk memproduksi layanan telepon dan koneksi internet secara bersama-sama
daripada secara terpisah.
b. Komplementaritas Biaya jika a<0 adalah biaya marginal dari produksi barang 1 menurun
karena banyak dari barang 2 diproduksi. Contoh : biaya marginal produk donut dengan
donut yang berlubang.
4. Studi Kasus

Saat bertugas di U.S. Army, Marc Nerlove menyusun proyek penelitian untuk model atau
contoh faktor-faktor ekonomi yang berdampak pada produksi listrik. Inovasi utama di model
persediaan listrik Nerlove merupakan bagaimana model tersebut bersumber dari teori
produksi dan biaya. Pendekatannya merupakan yang pertama yang secara empiris
mempergunakan pendekatan “ganda” untuk produksi dan biaya – yaitu, untuk
memanfaatkan fakta bahwa fungsi biaya mencakup semua informasi yang terkandung di
dalam fungsi produksi dan sebaliknya.

Dua penemuan utama muncul dari analisis empiris Nerlove. Pertama, skala ekonomi penting
terdapat di tingkat perusahaan dalam pasar listrik tahun 1950. Namun, tingkat skala ekonomi
berubah-ubah berkebalikan dengan output dan dapat dianggap lebih rendah daripada
perkiraan sebelumnya untuk fasilitas pabrik individual. Hal ini benar terutama bagi
perusahaan yang lebih besar. Kedua, meskipun ukuran operasi perusahaan listrik berdampak
pada skala ekonominya, hal tersebut tidak berdampak pada tingkat substitusi marginalnya
antara faktor dan produksi.

Kemajuan dalam teori dualitas antara produksi dan biaya mendorong Christensend an Greene
untuk membedakan antara skala ekonomi dan pengurangan biaya yang berasal dari
perubahan teknologi. Analisa mereka menunjukkan bahwa perubahan teknologi menjelaskan
bagian lebih besar dari pengurangan pada biaya listrik yang terjadi antara 1955 dan 1970.

Hari ini, teknik-teknik yang lebih maju-digunakan untuk memperkirakan fungsi produksi dan
biaya yang diperlukan untuk mengarahkan keputusan manajerial pada beragam industri dari
industri listrik sampai industri perawatan kesehatan karena saat ini lebih banyak pekerjaan
seperti yang ditunjukkan oleh ekonom Michael Maloney dan James Thornton.
5. Kesimpulan
1. Untuk memaksimalkan keuntungan (meminimalkan biaya) Manajer harus menggunakan
input sedemikian rupa sehingga nilai marginal dari tiap input mencerminkan harga yang
harus dibayar perusahaan untuk menggunakan input.
2. Input optimal dapat dicapai ketika:
MRTSKL = (w/r)
3. Fungsi biaya merupakan dasar untuk membantu menentukan perilaku memaksimalkan
keuntungan.

Contoh Aplikasi di Indonesia

Kerabat dari economies of scale yaitu economies of scope, dimana faktor-faktor yang
menyebabkan semakin murahnya biaya memproduksi beberapa barang secara bersama-
sama dibandingkan jika memproduksi tiap-tiap barang secara sendiri-sendiri. Economies of
scope tersebut dapat terjadi pada usaha-usaha dengan satu fungsi yang sama, seperti finance
atau marketing. Selain itu economies of scope dapat terjadi juga pada hubungan timbal balik
di tempat lain dalam proses bisnis, seperti cross-selling produk yang satu dengan produk
sampingannya, atau menggunakan output dari satu usaha sebagai input pada usaha lainnya.

Layaknya teori economies of scale yang telah menjadi fondasi


untuk segala macam perilaku perusahaan, seperti produksi secara
massal, merger perusahaan dan akuisisi, maka ide economies of
scope juga telah digunakan sebagai fondasi untuk jenis lain dari
perilaku perusahaan, khususnya diversifikasi.

PT Traveloka Indonesia adalah perusahaan yang menyediakan


layanan reservasi tiket pesawat dan hotel secara daring. Saat ini perusahaan melakukan
diversifikasi kegiatan tidak hanya pada layanan reservasi tiket pesawat dan hotel namun pada
layanan lain seperti reservasi layanan kamar hotel, tiket kereta, tiket wahana, tiket konser,
sampai dengan pembayaran tagihan dan paket data. Bidang usaha utama yang meliputi
pencarian tiket pesawat berdasarkan rute tertentu dan kamar hotel di suatu daerah hingga
proses pembayarannya melalui berbagai bank ataupun merchant-merchant yang telah
bekerja sama dengan traveloka. Tujuan dari traveloka adalah memudahkan para traveler
dalam melakukan perjalanan.
IT memiliki peran penting di traveloka dikarenakan seluruh proses bisnis traveloka terjadi
secara online melalui website traveloka dan juga aplikasi traveloka di mobile. Alasan mengapa
Traveloka merupakan Perusahaan daring yang sudah mencapai economies of scope adalah
karena Traveloka menyediakan beberapa macam jasa layanan yang dapat dibilang lengkap
dengan harga yang lebih murah dari perusahaan online travel lainnya. Traveloka dapat
dibilang murah karena Traveloka sudah bekerja sama dengan seluruh maskapai, seluruh
hotel, seluruh tempat wisata dan mendapatkan harga yang lebih murah.

Anda mungkin juga menyukai