Disusun Oleh:
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
JAKARTA
2018
1. Pengantar
Sebagaimana tujuan dari teori ekonomi manajerial yaitu bagaimana cara suatu organisasi
atau perusahaan dapat mencapai target dengan cara yang efektif dan efisien, perusahaan
membutuhkan seorang Manajer untuk melakukan analisa terhadap berbagai aspek dalam
proses kegiatan produksi. Analisa dapat dilakukan terhadap kuantitas optimum input yang
akan digunakan dalam proses produksi. Setelah itu dapat ditinjau besaran biaya-biaya
produksi yang timbul dalam memproduksi produk tersebut dan pada akhirnya seorang
Manajer dapat membandingkan harga dan hasil penjualan produksinya terhadap biaya
produksi yang telah dikeluarkan, untuk menentukan besaran tingkat produksi yang akan
memberikan keuntungan maksimum bagi perusahaan.
Jika dalam teori perilaku konsumen, Manajer dapat memahami sifat atau alasan yang
mendorong para pembeli menaikkan permintaannya terhadap suatu barang atau jasa, maka
Manajer perlu juga untuk memberikan perhatian pada konsep penawaran. Seperti diketahui
dalam konsep penawaran, faktor produksi memberikan pengaruh yang sangat besar yaitu
proses produksi dan biaya produksi. Proses produksi adalah serangkaian kegiatan dengan
tujuan menghasilkan output tertentu dengan dipengaruhi oleh tingkat input yang digunakan.
Dalam proses produksi terdapat landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi
akan memberikan pemahaman jumlah output maksimum yang dapat diproduksi dengan
serangkaian input tertentu. Dari fungsi produksi tersebut akhirnya perusahaan dapat
memperhitungkan biaya-biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang dalam satuan
output. Oleh karena itu, dalam menjalankan perusahaan, untuk mengambil keputusan yang
tepat diperlukan pemahaman yang baik tentang konsep produksi dan teori biaya.
2. Tujuan Pembelajaran
Pada konsep proses produksi dan biaya produksi ini diharapkan seorang Manajer dan
perusahaan mampu:
1. Menjelaskan cara alternatif mengukur produktivitas bahan baku dan peran Manajer
dalam proses produksi.
2. Menghitung permintaan bahan baku dan kombinasi yang meminimalkan biaya dari
bahan baku dan menggunakan analisis isokuan untuk mengilustrasikan substitusi dan
bahan baku optimum.
3. Menghitung sebuah fungsi biaya dari fungsi produksi dan menjelaskan bagaimana
biaya ekonomi berbeda dari biaya akuntansi.
4. Menjelaskan perbedaan dan relevansi ekonomi dari biaya tetap, biaya tertanam, biaya
variabel, dan biaya marginal.
5. Menghitung biaya rata-rata dan marginal dari data biaya aljabar atau tabular dan
mengilustrasikan hubungan antara biaya rata-rata dan marginal.
6. Membedakan antara keputusan produksi jangka pendek dan jangka panjang dan
mengilustrasikan dampaknya pada biaya dan skala ekonomi.
7. Menyimpulkan apakah proses produksi produk yang beragam menampilkan lingkup
ekonomi atau komplementaritas biaya. Menjelaskan signifikansinya untuk keputusan
manajerial.
3. Pokok Bahasan
Fungsi Produksi
Menunjukkan hubungan antara output yang dihasilkan dengan berbagai macam input yang
digunakan untuk menghasilkan output tersebut yaitu: Q = f (K,L)
Dimana Q adalah output, sedangkan K input kapital/modal dan L input tenaga kerja.
Ukuran Produktivitas
Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat produksi suatu
komoditas dengan satu faktor produksi yang variabel.
a. Total produk (total product) adalah tingkat output maksimum yang dapat diproduksi
dengan jumlah input tertentu. Rumusannya sebagai berikut: TP = f (K,L)
TP = produksi total; K = barang modal (yang dianggap konstan); L = tenaga kerja
b. Produksi rata-rata (average product) adalah rata-rata output yang dihasilkan per unit
faktor produksi. Rumus produk rata-rata: AP = TP/L
AP = Produk rata-rata (Average product); L = Tenaga kerja (labor); TP = Produk
keseluruhan (Total product).
c. Produk Marginal adalah Perubahan total output disebabkan oleh unit terakhir dari input.
Produk Marginal Tenaga Kerja : MPL = Q/L (mengukur output yang dihasilkan oleh
pekerja terakhir) dan Produk Marginal Modal : MPK = Q/K (mengukur output yang
dihasilkan dari unit modal yang terakhir)
Marginal Returns
Increasing marginal returns: jangkauan penggunaan input dimana produk marginal
meningkat
a. Decreasing (diminishing) marginal returns: jangkauan penggunaan input dimana
produk marginal menurun
b. Negative marginal returns:
jangkauan penggunaan input dimana
produk marginal negatif
Prinsipnya: Fase marginal return sebagai
penggunaan input meningkat, produk
marginal awalnya meningkat, kemudian
mulai menurun (penurunan marginal
return ) dan akhirnya menjadi negatif
(marginal return negatif ).
2. Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS) Tingkat di mana dua input disubsitusikan
dengan menjaga tingkat output yang sama
3. Isoquant Linear dimana modal dan tenaga kerja adalah substitusi yang sempurna
Q = aK + bL dan MRTSKL = b/a
4. Leontief Isoquant dimana modal dan tenaga kerja adalah komplemen yang sempurna
(digunakan dalam proporsi yang tetap) Q = min {bK,cL}
5. Garis biaya sama (Isocost) adalah kombinasi dari input-input yang menghasilkan tingkat
output pada biaya yang sama. wL + rK = C. Untuk harga input yang diberikan, isocost yang
lebih jauh dari titik asal adalah berhubungan dengan biaya-biaya yang lebih tinggi.
Minimalisasi Biaya
Dimana produk marginal per dollar yang harus dikeluarkan harus sama untuk semua input:
Fungsi Biaya
Adalah gambaran matematis tentang bagaimana biaya berubah mengikuti perubahan tingkat
aktivitas yang berhubungan dengan biaya tersebut.
1. Biaya Jangka Pendek (Short-Run Cost Function) adalah Fungsi yang mendefinisikan
minimum biaya yang mungkin dalam memproduksi tingkat setiap output ketika faktor
variabel yang digunakan dalam model cost-minimizing.
a. Biaya tetap (fixed cost/FC) adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi
yang dihasilkan.
b. Biaya variabel (VC) adalah biaya yang dipengaruhi oleh tingkat output yang dihasilkan.
c. Biaya total (TC) adalah biaya tetap total (TFC) ditambah biaya variabel total (TVC). TC
= TFC + TVC.
d. Biaya Penyusutan (Sunk Cost) adalah biaya – biaya yg telah dikeluarkan tetapi tidak
relevan lagi terhadap keputusan manajerial.
e. Biaya tetap rata-rata (AFC) adalah AFC = FC/Q
f. Biaya variabel rata-rata (AVC) adalah AVC= VC(Q)/Q
g. Biaya total rata-rata (ATC) adalah ATC = AVC + AFC atau ATC = TC(Q)/Q.
h. Biaya Marginal. MC = dC/dQ
Skala Ekonomi (Economies of Scale): ketika biaya rata-rata longrun menurun karena output
yang meningkat. Diseconomies of scale: ketika biaya rata-rata longrun naik karena output
yang meningkat.
Saat bertugas di U.S. Army, Marc Nerlove menyusun proyek penelitian untuk model atau
contoh faktor-faktor ekonomi yang berdampak pada produksi listrik. Inovasi utama di model
persediaan listrik Nerlove merupakan bagaimana model tersebut bersumber dari teori
produksi dan biaya. Pendekatannya merupakan yang pertama yang secara empiris
mempergunakan pendekatan “ganda” untuk produksi dan biaya – yaitu, untuk
memanfaatkan fakta bahwa fungsi biaya mencakup semua informasi yang terkandung di
dalam fungsi produksi dan sebaliknya.
Dua penemuan utama muncul dari analisis empiris Nerlove. Pertama, skala ekonomi penting
terdapat di tingkat perusahaan dalam pasar listrik tahun 1950. Namun, tingkat skala ekonomi
berubah-ubah berkebalikan dengan output dan dapat dianggap lebih rendah daripada
perkiraan sebelumnya untuk fasilitas pabrik individual. Hal ini benar terutama bagi
perusahaan yang lebih besar. Kedua, meskipun ukuran operasi perusahaan listrik berdampak
pada skala ekonominya, hal tersebut tidak berdampak pada tingkat substitusi marginalnya
antara faktor dan produksi.
Kemajuan dalam teori dualitas antara produksi dan biaya mendorong Christensend an Greene
untuk membedakan antara skala ekonomi dan pengurangan biaya yang berasal dari
perubahan teknologi. Analisa mereka menunjukkan bahwa perubahan teknologi menjelaskan
bagian lebih besar dari pengurangan pada biaya listrik yang terjadi antara 1955 dan 1970.
Hari ini, teknik-teknik yang lebih maju-digunakan untuk memperkirakan fungsi produksi dan
biaya yang diperlukan untuk mengarahkan keputusan manajerial pada beragam industri dari
industri listrik sampai industri perawatan kesehatan karena saat ini lebih banyak pekerjaan
seperti yang ditunjukkan oleh ekonom Michael Maloney dan James Thornton.
5. Kesimpulan
1. Untuk memaksimalkan keuntungan (meminimalkan biaya) Manajer harus menggunakan
input sedemikian rupa sehingga nilai marginal dari tiap input mencerminkan harga yang
harus dibayar perusahaan untuk menggunakan input.
2. Input optimal dapat dicapai ketika:
MRTSKL = (w/r)
3. Fungsi biaya merupakan dasar untuk membantu menentukan perilaku memaksimalkan
keuntungan.
Kerabat dari economies of scale yaitu economies of scope, dimana faktor-faktor yang
menyebabkan semakin murahnya biaya memproduksi beberapa barang secara bersama-
sama dibandingkan jika memproduksi tiap-tiap barang secara sendiri-sendiri. Economies of
scope tersebut dapat terjadi pada usaha-usaha dengan satu fungsi yang sama, seperti finance
atau marketing. Selain itu economies of scope dapat terjadi juga pada hubungan timbal balik
di tempat lain dalam proses bisnis, seperti cross-selling produk yang satu dengan produk
sampingannya, atau menggunakan output dari satu usaha sebagai input pada usaha lainnya.