Anda di halaman 1dari 24

FUNGSI PRODUKSI

Mata Kuliah : Teori Ekonomi Lanjutan


Oleh :
Muhlis Masud
Abdillah Mubarak
Akbar Usman
 Produksi adalah proses penggabungan atau
pengkombinasian faktor produksi (input) yang
mengubahnya menjadi barang atau jasa (output).
 Hubungan antara jumlah output yang dihasilkan dan
kombinasi jumlah input yang digunakan disebut sebagai
fungsi produksi atau fungsi produk total.
 Secara umum fungsi produksi dapat ditulis :
Q = f(L, K, T, W)
dimana : Q = jumlah barang dan jasa (output)
L = tenaga kerja
K = modal
T = tanah
W = wirausaha/skill
 Persamaan di atas menunjukkan fungsi produksi dengan 4 input atau 4
variabel bebas.
 Dalam kesempatan ini akan dibahas fungsi produksi dengan satu input
variabel, yaitu tenaga kerja.
Q = f(L)
dimana : Q = jumlah barang dan jasa (output)
L = tenaga kerja
 Dari fungsi produksi tersebut dapat diketahui produk marjinal dari tenaga
kerja (marginal product of labor/MPL) dan produk rata-rata dari tenaga
kerja (average product of labor).
 Produk marjinal dari tenaga kerja adalah tambahan produk total sebagai
akibat adanya tambahan satu unit tenaga kerja.

 Produk rata-rata dari tenaga kerja adalah produk total dibagi dengan
jumlah tenaga kerja yang digunakan
HUBUNGAN TP, AP DAN MP
 Hubungan antara TP dengan MP
 Hubungan antara TP dengan AP
 Hubungan antara MP dengan AP
TAHAPAN DALAM KEGIATAN
BERPRODUKSI
• Dimulai dari titik 0 sampai
dengan AP maksimum
 AP = MP
pada saat AP maksimum
• AP meningkat sampai titik
Tahap 1 puncak  produktivitas
per tenaga kerja tinggi
 TP naik dengan
kecepatan tinggi
• Nilai MP positif
• Nilai TP masih rendah
• Dimulai setelah AP
maksimum (AP = MP)
sampai dengan MP = 0
• AP menurun
 TP naik dengan
Tahap 2
kecepatan yang semakin
melemah
• Nilai MP positif
• Nilai MP = 0
 TP maksimum
• Dimulai setelah MP = 0
• AP menurun
 kecepatan TP semakin
Tahap 3 berkurang
• Nilai MP negatif
 Input ditambah justru
TP semakin berkurang
Tahap II :
Produksi total terus meningkat
Tahap I : sampai produksi maksimum
menunjukkan
sedang rata-rata produksi
tenaga kerja yang
masih sedikit, menurun dan produksi marginal
apabila ditambah menurun sampai titik nol.
akan
meningkatkan
total produksi, Tahap III :
produksi rata-rata Penambahan tenaga kerja
dan produksi menurunkan total produksi, dan
marginal. produksi rata-rata, sedangkan
produksi marginal negatif.
BERBAGAI BENTUK FUNGSI
PRODUKSI
 Fungsi produksi jangka pendek mempunyai beberapa bentuk,
antara lain :
- Fungsi kuadrat (quadratic function)
- Fungsi pangkat tiga (cubic function)
- Fungsi pangkat (power function)
 Dari ketiga bentuk fungsi produksi ini yang paling ideal adalah
fungsi pangkat tiga.
 Fungsi ini dimulai dengan hasil marginal yang semakin
meningkat (increasing marginal returns) kemudian diikuti
hasil marginal yang semakin menurun (decreasing marginal
returns).
 Bentuk persamaan dai fungsi pangkat tiga :
Q = a + bL + cL2 + dL3
dimana, nilai konstanta a diasumsikan nol, karena sesuai dengan teori
ekonomi : jika tidak ada input, maka tidak ada outputnya.
 gambar idem depan
 Bentuk persamaan fungsi kuadrat :
Q = a + bL + cL2
Nilai konstanta a diasumsikan nol.
Bentuk fungsi produksi ini dimulai dengan hasil marginal yang semakin
menurun (decreasing marginal returns) dan tidak mempunyai hasil
marginal yang menaik.
 Fungsi produksi ini tidak mempunyai tahap 1.
 Bentuk fungsi produksi yang ketiga adalah berbentuk
fungsi pangkat, yang dirumuskan :
Q = aLb
Bentuk grafiknya tergantung besarnya nilai pangkat b.
Jika b > 1  mempunyai hasil marginal yang semakin
menaik
Jika b = 1  hasil marginal konstan
Jika b < 1  hasil marginal yang semakin berkurang
 Untuk b > 1  hanya mempunyai tahap I

Untuk b < 1  hanya mempunyai tahap II dan III


Untuk b = 1  fungsi linear (garis lurus)
KURVA TRANSFORMASI PRODUKSI
 Suatu proses produksi dapat menghasilkan dua atau lebih produk yang
berbeda, baik dalam jenisnya maupun mutunya.
 Dua atau lebih produk yang berbeda ini dihasilkan dengan menggunakan
input yang sama dan teknologi yang sama.
 Jika suatu perusahaan yang menghasilkan dua jenis produk atau lebih
dengan menggunakan teknik yang berbeda tidak dapat dianalisis dengan
kurva transformasi produksi.
 Kurva transformasi produksi dapat didefinisikan sebagai titik-titik
kombinasi antara jumlah dua jenis produk yang dapat dihasilkan dengan
menggunakan faktor produksi (input) tertentu.
 Misalkan jumlah kedua jenis produk itu adalah X dan Y, kurva
transformasi produksi menunjukkan hubungan sebagai berikut : jika jumlah
jenis produk X ditambah, maka jumlah produk Y akan berkurang atau
sebaliknya.
 Secara ekonomi kurva transformasi produksi dianggap cekung terhadap
titik asal (origin).
 Semakin jauh kurva transformasi produksi dari titik asal 0, berarti semakin
banyak output yang dihasilkan dan semakin banyak input yang dibutuhkan.
 Kurva transformasi produksi dapat berupa sebagian dari kurva parabola,
elips, hiperbola atau lingkaran yang terletak di kuadran I.
CONTOH :
Suatu perusahaan menghasilkan dua jenis baja dengan mutu yang berbeda,
yaitu X dan Y dengan proses produksi yang sama. Kurva transformasi
produksi untuk sejumlah input yang digunakan dinyatakan dengan persamaan
X = 20 – 4Y – Y2
a.Berapakah jumlah produk baja X dan Y terbanyak yang dapat dihasilkan ?
b.Berapakah jumlah produk baja X dan Y akan dihasilkan agar supaya X = 4Y
?
c.Gambarkan kurva transformasi tersebut !
PENYELESAIAN :
a. X terbesar apabila Y = 0, sehingga X = 20
Y terbesar apabila X = 0, maka 0 = 20 – 4Y – Y2
atau Y2 + 4Y – 20 = 0
Y12 = 2.9 dan -4.9
b. Dengan mensubtitusikan X= 4Y ke dalam X = 20-4Y-Y^2, maka
diperoleh:
4Y = 20-4Y-Y^2
Y^2 +8Y-20 = 0
(Y+10) (Y-2) = 0
Y1 = -10 (tidak memenuhi)
Y2 = 2
X2 = 4(2) = 8
Jadi jumlah yang harus diproduksi adalah X = 8 dan Y = 2
 Dari kurva transformasi produksi berikut tentukan nilai X
dan Y maksimum yang dapat dihasilkan:
a. X = 36 – 6Y^2
b. Y = 45 – 9X^2

Anda mungkin juga menyukai