Anda di halaman 1dari 16

EFEK GLOBALISASI TERHADAP

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Nama Anggota:
Adistya Bagaskara
Billy Primardito Rahardian
Dwi Vista Ningrum
Elsya Fritami
Pokok Pembahasan

O Pengertian Globalisasi
O Proses Globalisasi
O Pengertian Perdagangan Internasional
O Kebijakan-Kebijakan Perdagangan
Internasional
O Dampak Globalisasi Terhadap Perdagangan
Internasional
O Cara Menanggapi Globalisasi Pada
Perdagangan Internasional
Pengertian

Globalisasi adalah sesuatu hal yang dapat berupa


masalah, kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang
sangat berpengaruh dalam kehidupan yang lebih luas.
Menurut para ahli
John Huckle : Globalisasi adalah suatu proses dengan mana
kejadian, keputusan, dan kegiatan di salah satu bagian dunia
menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu dan
masyarakat di daerah yang jauh.
Albrow : Globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia
di bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat
dunia tunggal, masyarakat global. Karena proses ini bersifat
majemuk, kita pun memandang globalisasi di dalam
kemajemukan.
Menurut Prijono Tjjiptoherijanto : Konsep globalisasi pada
dasarnya mengacu pada pengertian ketiadaan batas antar
negara (stateless). Konsep ini merujuk pada pengertian bahwa
suatu negara (state) tidak dapat membendung “sesuatu” yang
terjadi di negara lain. Pengertian “sesuatu” tersebut dikaitkan
dengan banyak hal seperti pola perilaku, tatanan kehidupan, dan
sistem perdagangan.
O Globalisasi ekonomi adalah kehidupan ekonomi global yang
bersifat terbuka dan tidak mengenal batas-batas teritorial,
atau ke wilayahan antara daerah yang satu dengan daerah
yang lain. Disini dunia dianggap sebagai suatu kesatuan yang
semua daerah dapat terjangkau dengan cepat dan mudah.
Sisi perdagangan dan investaris menuju ke arah liberalisasi
kapitalisme sehingga semua orang bebas untuk berusaha
dimana saja dan kapan saja didunia ini.
O Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan
ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara diseluruh
dunia menjadi suatu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan
seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal barang
dan jasa.
Perwujudan nyata terjadinya globalisasi ekonomi menurut
Tanri Abeng (dalam Sidratullah, 2014) terjadi dalam
bentuk-bentuk sebagai berikut:
O Globalisasi Produksi
O Globalisasi Pembiayaan
O Globalisasi Tenaga Kerja
O Globalisasi Jaringan Informasi
O Globalisasi Perdagangan
O Globalisasi Produksi
Dalam hal ini, perusahaan berproduksi di berbagai Negara dengan tujuan
agar biaya produksi jadi lebih rendah. Upaya ini dilakukan baik karena
rendahnya upah buruh, tarif bea masuk murah, infrastruktur memadai
ataupun karena adanya iklim usaha dan politik yang mendukung atau
kondusif. Dunia dalam kondisi ini menjadi lokasi manufaktur global.
O Globalisasi Pembiayaan
Perusahaan global dalam hal ini mempunyai akses untuk mendapatkan
pinjaman atau melakukan kegiatan investasi (baik dalam bentuk
portofolio maupun langsung) di seluruh negara di dunia.
O Globalisasi Tenaga Kerja
Hadirnya tenaga kerja asing adalah gejala terjadinya globalisasi di bidang
tenaga kerja. Perusahaan global dalam kondisi ini akan mampu
memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai tingkatannya,
misalnya penggunaan staf profesional dari tenaga kerja yang sudah
memiliki pengalaman internasional atau pemanfaatan buruh kasar yang
umumnya diperoleh dari negara-negara berkembang.
O Globalisasi Jaringan Informasi
Bentuk globalisasi jaringan informasi dapat dilihat pada
masyarakat suatu negara dimana dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari berbagai negara di dunia dengan
majunya teknologi, diantaranya melalui: Radio, TV, media cetak,
dan lain-lain. Jaringan komunikasi yang makin maju membantu
meluasnya pasar ke penjuru dunia untuk produk yang sama.
O Globalisasi Perdagangan
Di bidang perdangan, globalisasi terwujud dalam bentuk
penyeragaman dan penurunan tarif serta penghapusan
hambatan-hambatan non tarif, sehingga kegiatan perdagangan
dan persaingan menjadi makin ketat, cepat dan fair.
Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru
karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad
lamanya.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin
berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan
teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.
Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-
20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur telepon genggam
(handphone) dengan segala fasilitasnya.
Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak
awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli
Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya
tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang
berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan
dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota
yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat
dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-
perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang


dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Pendudukan
yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu
negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah
negara lain.
Kebijakan-Kebijakan Perdagangan
Internasional
Tindakan-tindakan ini meliputi :
1. Tarif
Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif
spesifik dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor.
2. Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau
perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tarif, subsidi ekspor
dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem
(presentase dari nilai yang diekspor).
3. Pembatasan Impor
Pembatasan impor merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang
boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi
kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan.
4. Pengekangan Ekspor Sukarela
Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export
Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary
Restraint Agreement = ERA).
VER adalah suatu pembatasan (Kuota atas perdagangan yang dikenakan oleh pihak
negara pengekspor dan bukan pengimpor. VER pada umumnya dilaksanakan atas
permintaan negara pengimpor dan disepakati oleh negara pengekspor untuk
mencegah pembatasan-pembatasan perdagangan lainnya.
5. Persyaratan Kandungan Lokal
Persyaratan kandungan lokal merupakan pengaturan yang
mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik,
seperti kuota impor minyak AS ditahun 1960-an.
6. Subsidi Kredit Ekspor.
Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja
wujudnya dalam pinjaman yang di subsidi kepada pembeli.
7. Pengendalian Pemerintah
Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan
yang diatur secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang
diproduksi di dalam negeri meskipun barang-barang tersebut lebih
mahal daripada yang diimpor.
8. Hambatan-Hambatan Birokrasi
Terkadang pemerintah ingin membatasi impor tanpa melakukannya
secara formal. Untungnya, begitu mudah untuk membelitkan standar
kesehatan, keamanan, dan prosedur pabean sedemikian rupa
sehingga merupakan perintang dalam perdagangan.
Dampak Globalisasi Terhadap Perdagangan
Internasional

Dampak Positif :
O Produksi global dapat ditingkatkan
O Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu
negara.
O Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
O Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi
yang lebih baik.
O Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan
ekonomi.
Dampak Negatif :
O Karena perkembangan sistem perdagangan luar
negeri yang menjadi lebih bebas, sehingga dapat
menghambat pertumbuhan sektor industri.
O Dapat memperburuk neraca pembayaran.
O Sektor keuangan semakin tidak stabil.
O Memperburuk proses pertumbuhan ekonomi jangka
panjang.
Cara Menanggapi Globalisasi Pada
Perdagangan Internasional
O Menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten
O Menghilangkan KKN
O Menciptakan produk-produk baru
O Pendidikan Moral Pancasila perlu diberikan kepada
generasi penerus melalui pendidikan dari TK sampai
Perguruan Tinggi.
O Pendidikan dan keterampilan usaha, kewirausahaan,
peningkatan kualitas produksi dan usaha perekonomian
rakyat dan peningkatan SDM di bidang teknologi informasi
dan komunikasi perlu dikembangkan
O Pelestarian budaya daerah (lokal) dan budaya nasional
yang dipromosikan kepada bangsa lain dengan
berpedoman pada nilai-nilai luhur bangsa dan norma-
norma yang tidak bertentangan dengan adapt istiadat
maupun agama.
Kesimpulan
O Pengertian Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses aktivitas ekonomi dan
perdagangan, dimana berbagai negara di seluruh dunia menjadi kekuatan pasar
yang satu dan semakin terintegrasi tanpa hambatan atau batasan teritorial
negara.
O Dampak negatif Globalisasi ekonomi : kemungkinan hilangnya pasar produk
ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan produksi negara lain yang lebih
murah dan berkualitas, membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia
sehingga mematikan usaha-usaha di Indonesia, ancaman masuknya tenaga
kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional SDMnya, perusahaan
dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar, terjadi
kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri. Dampak positif Globalisasi
ekonomi : meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara,
meluaskan pasar untuk produk dalam negeri, dapat memperoleh lebih banyak
modal dan teknologi yang lebih baik, menyediakan dana tambahan untuk
pembangunan ekonomi, semakin mudah memperoleh barang-barang yang
dibutuhkan masyarakat.
O Beberapa upaya yang harus dilakukan Indonesia dalam menyongsong era
perdagangan bebas adalah : menyiapkan SDM yang kompeten, kompetitif dan
memiliki skill yang baik dalam menghadapi kompetisi globalisasi, melaksanakan
standarisasi dan sertifikasi bagi perusahaan dan lembaga pemerintah untuk
citra, kesungguhan dan kualitas produk, menghilangkan praktek-praktek korupsi,
kolusi, nepotisme dan manipulasi, mendorong pengusaha-pengusaha lokal
khususnya pengusaha kecil dan menengah untuk berkompetisi secara sehat,
mendorong munculnya produk-produk kreatif dan inovatif dari masyarakat
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai