Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KONSEP – KONSEP PENILAIAN”

OLEH:
AKBAR USMAN
MUHLIS MASUD
ABDILLAH MUBARAK
KARTINI

PROGRAM STUDI : DOKTOR ILMU


MANAJEMEN

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

serta hidayah-Nya, sehingga tugas Makalah tentang Konsep Penilaian dalam mata kuliah

manajemen keuangan ini dapat dilaksanakan dengan lancar, sehingga dapat diselesaikan tepat

pada waktunya. Adapun tujuan daripada pembuatan Makalah ini adalah untuk menambah

wawasan, kreatifitas, ilmu pengetahuan mahasiswa. Penulis menyadari bahwa Makalah ini

jauh untuk dikatakan sempurna baik isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun bagi perbaikan Makalah di masa

yang akan datang. Akhir kata semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak yang berkepentingan .


A. Pendahuluan

Dalam keuangan bisnis maupun pribadi, mungkin tidak ada satu konsep tunggal yang
lebih kuat atau lebih banyak digunakan selain konsep nilai waktu uang. Nilai waktu uang
merupakan konsep penting yang perlu kita pahami yakni satu rupiah hari ini lebih bernilai
dibandingkan satu rupiah yang diterima satu tahun dari sekarang karena satu rupiah sekarang
dapat diinvestasikan dan mendapatkan bunga.
Konsep ini menjelaskan tentang pendapatan potensial dari rupiah yang tidak dapat
dipenuhi hari ini yang disebut nilai waktu uang. Proposal investasi yang berbeda
menghasilkan arus kas yang berbeda pada periode waktu yang berbeda.
Kita akan melihat konsep nilai waktu uang yang memungkinkan untuk bisa
membandingkan. Jadi, pemahaman tentang nilai waktu uang sangat penting untuk memahami
manajemen keuangan, baik keuangan dasar maupun lanjutan.
Dalam konsep ini pemahaman atas teknik pemajemukan dan memindahkan uang
melalui waktu merupakan hal yang kritis bagi hampir keputusan bisnis. Hal ini juga akan
membantu kita memahami beranekaragam situasi yang terjadi ketika saham dan obligasi
dinilai.
B. Pembahasan
Pengertian Nilai Waktu Uang (Time Value of Money)
Nilai waktu uang atau time value of money merupakan salah satu kerangka dasar
pemikiran terhadap suatu keputusan dan kebijakan dalam keuangan. Dapat dikatakan bahwa
nilai uang saat ini lebih berharga dibandingkan uang yang akan diterima di masa mendatang.
Hal tersebut disebabkan karena menerima sejumlah uang sekarang tentu saja dapat
digunakam untuk melakukan pembayaran pada saat ini.
Pengaruh waktu terhadap nilai uang secara sederhana dapat dimaknai sebagai
hubungan antara rupiah saat ini dengan rupiah di masa mendatang yang melibatkan unsur
waktu. Faktor atau rate yang menghubungkan nilai uang antar waktu adalah tingkat diskonto.
Diskonto inilah yang dimaksud dalam time value of money.
Terdapat dua alasan mengapa konsep nilai waktu uang sangatlah penting. Pertama,
adanya aspek risiko (ketidakpastian) apabila uang yang diterima terjadi pada masa yang akan
datang. Karena peristiwa atau kehidupan manusia dimasa mendatang bersifat tidak pasti
sedangkan uang yang diterima saat ini sangat jelas dan pasti. Kedua, adanya peluang
keuntungan yang mungkin hilang karena tidak memiliki uang lebih awal (saat ini) untuk
diinvestasikan.
Contohnya apabila seseorang menerima Rp 1.000.000 hari ini, maka dia dapat
menginvestasikan (menabung dibank atau aktiva lain) dengan tingkat keuntungan tetap
sebesar 10% sehingga dia akan mendapatkan uang sebesar Rp 100.000 sebagai bunga selama
setahun. Oleh karena itu, Rp 1.000.000 saat ini setara degan Rp 1.100.000 setelah satu tahun
yang akan datang ketika tingkat bunganya 10%. Dengan demikian uang dianggap memiliki
nilai waktu.
Teknik Perhitungan Konsep Nilai Waktu Uang
1. Konsep Future Value (Nilai yang akan datang)
Future Value atau nilai yang akan datang merupakan penjumlahan uang dari periode
pertama dengan jumlah bunga yang akan diperoleh selama periode. Secara umum untuk
menghitung konsep future value menggunakan rumus sebagai berikut:
FV = PV
Keterangan :
FV = Future Value atau nilai yang akan datang
PV = Present Value atau nilai sekarang
i = Interest rate atau bunga per tahun
n = Jumlah Tahun
2. Konsep Present Value (Nilai sekarang)
Present Value atau nilai sekarang merupakan jumlah yang jika dimiliki pada masa
sekarang dan diinvestasikan pada tingkat bunga tertentu, maka akan sama dengan
penerimaan pada masa yang akan datang pada tanggal jatuh tempo. Secara umum untuk
menghitung konsep present value menggunakan rumus sebagai berikut:

PV =

Keterangan :
PV = Present Value atau nilai sekarang
FV = Future Value atau nilai yang akan datang
i = interest rate atau bunga per tahun
n = Jumlah Tahun

3. Konsep Future Value Annuity (Nilai masa mendatang dari suatu anuitas)
Konsep future value annuity atau nilai masa mendatang dari suatu anuitas merupakan
suatu pembayaran berkala dari suatu jumlah yang tetap selama waktu tertentu. Secara
umum untuk menghitung konsep future value annuity menggunakan rumus sebagai
berikut:

= A

Keterangan :
= Future value annuity atau jumlah uang pada akhir tahun n
A = Annuity, atau pembayaran
i = Tingkat bunga
n = Tahun periode
4. Konsep Present Value Annuity (Nilai sekarang dari suatu anuitas)
Konsep present value annuity atau nilai sekarang dari suatu anuitas merupakan bunga
yang diterima dari obligasi dana pensiun, dan premi asuransi semuanya dihitung dengan
anuitas. Secara umum untuk menghitung konsep present value annuity menggunakan
rumus sebagai berikut:
PVA = A x PVIFA (i,n)
Keterangan :
PVA = Present value annuity
A = Jumlah periode pembayaran
PVIFA = Present value interest factor for an annuity
i = Tingkat bunga
n = Tahun periode
Metode Penilaian Anggaran Modal (Capital Budgeting)
Untuk memilih investasi (proyek) dalam proses capital budgeting dipergunakan
metode penilaian investasi. Metode penilaian investasi dapat dipergunakan sebagai dasar
untuk menerima atau menolak usulan investasi. Karena keputusan untuk melakukan investasi
pada dasarnya tergantung pada return yang telah dijanjikan dimasa mendatang dapat
dibenarkan atau tidak dipandang dari segi pengeluaran biaya saat ini yang harus dilakukan.
Suatu perbandingan yang valid antara return dimasa mendatang dengan pengeluaran
biaya terjadi saat ini adalah hal yang sulit karena perbedaan waktu yang bersangkutan. Oleh
sebab itu masalah ini dapat teratasi melalui penggunaan konsep time value of money. Dalam
metode penilaian investasi terdapat lima metode yaitu payback period (PP), average rate of
return (ARR), net present value (NPV), internal rate of return (IRR) dan profitability index
(PI).
Meskipun berbagai metode penilaian investasi masih digunakan, metode yang terbaik
adalah metode yang melibatkan pendiskontoan aliran kas bersih (discounted net cash flow),
karena metode ini mengakui sepenuhnya konsep time value of money dan pada saat yang
bersamaan metode ini menetapkan jumlah perolehan kembali seluruh investasinya. Metode
yang masuk dalam discounted net cash flow yaitu net present value (NPV) dan internal rate of
return (IRR).
1. Metode Average/Accounting Rate of Return (ARR)
Metode Average/Accounting Rate of Return atau dapat disebut return on investment
merupakan metode penilaian yang layak digunakan dalam pemilihan investasi. Metode
ARR juga mempergunakan perhitungan pendapatan bersih setelah pajak dan bukan dari
cash flow yang dihasilkan dari investasi. Secara umum untuk menghitung metode average
rate of return menggunakan rumus sebagai berikut:

ARR = x 100%

Kriteria keputusan pemilihan proyek menurut ARR adalah :


Jika ARR > hasil yang di harapkan atau dihitung dari nilai buku perusahaan = diterima
Jika ARR < hasil yang diharapkan atau dihitung dari nilai buku perusahaan = ditolak
 Kelebihan Metode Average Rate of Return : Sangat sederhana, tidak memerlukan
perhitungan yang rumit karena hasilnya akan tetap konsisten.
 Kekurangan Metode Average Rate of Return : Tidak mengakui “time value of
money” dimana yang digunakan adalah data accounting bukan arus kas (cash flow).
2. Metode Payback Period (PP)
Metode payback periode (PP) merupakan metode untuk mengukur berapa lama
(jangka waktu) hasil dari investasi berupa initial investment (modal awal) dapat diterima
kembali. Metode ini juga salah satu metode yang sederhana dan mudah untuk diterapkan.
Secara umum untuk menghitung metode periode payback menggunakan rumus sebagai
berikut :

PP =

Kriteria keputusan pemilihan proyek menurut PP adalah :


Jika PP < dari maksimum PP yang ditentukan perusahaan = Diterima
Jika PP > dari maksimum PP yang ditentukan perusahaan = Ditolak
 Kelebihan Metode Periode Payback : Perhitungannya sangat sederhana dan mudah
diterapkan, Tingkat Risiko, yaitu apabila pengembalian lebih lama, maka risiko tinggi
sebaliknya apabila pengembalian lebih pendek, maka risiko akan rendah.
 Kekurangan Metode Periode Payback : Tidak memperhitungkan time value of
money, Diabaikannya aliran kas masuk.
3. Metode Net Present Value (NPV)
Metode Net Present Value (NPV) merupakan cara untuk menghitung selisih antara
nilai sekarang penerimaan kas bersih yang akan datang dengan nilai sekarang investasi.
Secara umum untuk menghitung Net Present Value (NPV) menggunakan rumus sebagai
berikut :

NPV = ( )+( )+( ) + ... +( ) – C0

Keterangan :
NPV = Net Present Value (dalam rupiah)
Ct = Arus kas per tahun pada periode
C0 = Nilai investasi awal pada tahun ke 0 (dalam rupiah)
r = Suku bunga atau Discount rate (dalam %)
Setelah perhitungan NPV diperoleh, keputusan untuk menerima atau menolak usulan
proyek didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
Jika NPV > 0 (nilai sekarang investasi) = Diterima
Jika NPV < 0 (nilai sekarang investasi) = Ditolak
 Kelebihan Metode Net Present Value (NPV) : Menentukan ada atau tidaknya nilai
sisa suatu proyek, menentukan nilai uang dalam faktor waktu, menentukan arus kas
yang masuk dan mudah mengetahui investasi nilai perusahaan meningkat atau tidak.
 Kekurangan Metode Net Present Value (NPV) : Hasil kelayakan di pengaruhi oleh
arus kas, lebih sulit dalam perhitungannya, dan hasil dari perhitungan metode npv
digambarkan dengan nilai waktu uang bukan dengan presentase.
4. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Metode Internal Rate of Return (IRR) merupakan cara untuk menghitung tingkat
bunga yang menyamakan antara “nilai sekarang penerimaan kas bersih yang akan datang”
dengan “nilai sekarang investasi”. Atau dengan kata lain metode IRR berusaha mencari
nilai tingkat bunga yang memberikan nilai NPV dari seluruh cash flow proyek sama
dengan nol. Maka perbedaannya metode NPV, tingkat bunga untuk mendiskontokan cash
flow sedang ditentukan, sedangkan pada metode IRR, tingkat bunga untuk
mendiskontokan cash flow ini harus dicari. Secara umum untuk menghitung Internal Rate
of Return (IRR) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

IRR = + - )

Keterangan :
IRR = Internal rate of return
= Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV+
= Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV-
NPV1 = Net present value bernilai positif
NPV2 = Net present value bernilai negative
Dengan metode IRR, keputusan untuk menerima atau menolak usulan proyek
didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
Jika IRR > Tingkat pengembalian yang diinginkan = Diterima
Jika IRR < Tingkat pengembalian yang diinginkan = Ditolak
 Kelebihan Metode Internal Rate of Return (IRR) : Menghitungan nilai waktu dari
uang dan menggunakan aliran kas masuk.
 Kekurangan Metode Internal Rate of Return (IRR) : Tingkat bunga yang dihitung
selalu sama dalam setiap tahun.
5. Metode Profitability Index (PI)
Metode Profability Index atau disebut juga dengan benefit cost ratio merupakan rasio
atau perbandingan antara “ nilai sekarang penerimaan kas bersih yang akan datang”
dengan “ nilai sekarang investasi”, hal ini juga dapat dikatakan rasio antara present value
proceed dengan present value outlay. Secara umum untuk menghitung metode profability
index menggunakan rumus sebagai berikut:

PI =

Keputusan untuk merima atau menolak usulan proyek pada metode profitability index
didasarkan pada kriteria sebagai berikut :
Jika PI > 1 = Diterima dan Jika PI < 1 = Ditolak
 Kelebihan Metode Profitability Index (PI) : Menghitung nilai waktu uang dan
mempertimbangkan semua arus kas.
 Kekurangan Metode Profitability Index (PI) : Tidak memberikan informasi
mengenai resiko proyek dan sulit dipahami untuk sebuah proyek.
Penilaian Sekuritas
Penilaian sekuritas atau penilaian surat berharga merupakan proses penting pada
manajemen keuangan. Penilaian sekuritas juga merupakan tempat terkumpulnya surat – surat
berharga yang di penjualbelikan di bursa efek. Konsep penilaian sekuritas sangat penting bagi
manajer keuangan seperti pemegang saham, investor dan pialang saham (broker).
Dalam proses penilaian sekuritas terdapat hubungan antara risiko dan tingkat
keuntungan. Seperti halnya pemegang saham secara umum biasanya menghadapai risiko
yang lebih besar dibanding pemegang obligasi. Karena pemegang saham mengharapkan
dividen yang dibagikan oleh perusahaan apabila perusahaan mendapatkan keuntungan,
sedangkan pemegang obligasi selalu mendapatkan bunga tetap dari perusahaan meskipun
perusahaan mengalami kerugian
Macam – Macam Penilaian Sekuritas
1. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen merupakan saham yang memiliki katakteristik gabungan antara
saham biasa dan obligasi.
 Karakteristik Saham Preferen : Dividen kumulatif, persyaratan perlindungan
(proteksi), konvertibilitas, klaim saham preferen terhadap aset dan penghasilan.
 Penilaian Saham Preferen : Penilaian dari saham preferen merupakan dimana
pemilik saham preferen biasanya menerima penghasilan tetap pada tiap periode. Akan
tetapi pengembalian dari saham preferen datang melalui bentuk deviden dan bukan
dalam bentuk bunga. Sebagian besar saham preferen adalah permanen. Karena saham
preferen tidak memiliki tanggal jatuh tempo dan devidennya tidak terbatas maka
harus mencari alternatif lain untuk menentukan nilai saham preferen dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
= Nilai saham preferen.
= Deviden tahunan.
= Tingkat pengembalian yang diinginkan.

2. Saham Biasa (Common Stock)


Saham biasa merupakan saham yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo, tetap ada
selama perusahaan ada dan tidak mempunyai batas terhadap pembayaran dividen.
 Karakteristik Saham Biasa : Tagihan atas pendapatan, tagihan terhadap aktiva, hak
suara, hak didahulukan dan tanggung jawab terbatas.
 Penilaian Saham Biasa : Penilaian dari saham biasa merupakan nilai saham biasa
sama dengan nilai saham sekarang dari semua arus kas masa depan yang diharapkan
akan diterima oleh pemegang saham. Terdapat dua jenis penilaian saham biasa yaitu:
1) Penilaian Saham Biasa – Periode Pemegang Tunggal : merupakan bagi
investor yang memegang saham biasa hanya untuk 1 tahun yaitu nilai saham harus
sama dengan nilai sekarang dari dividen yang diinginkan akan diterima selama
satu tahun dan harga pasar saham yang diantisipasi pada akhir tahun. Secara
umum untuk menghitung penilaian saham biasa – periode pemegang tunggal
menggunakan rumus sebagai berikut:

= +

Keterangan:
= Nilai saham biasa.
= Deviden yang diterima pada tahun 1.
= Harga pasar yang diterima pada tahun 1.
= Tingkat pengembalian yang diinginkan.
2) Penilaian Saham Biasa – Periode Kepemilikan Berganda : Merupakan
persamaan yang digunakan untuk nilai saham yang tidak memiliki tanggal jatuh
tempo, tetapi belanjut pada anuitas abadi (selama perusahaan masih berdiri).
Secara umum untuk menghitung penilaian saham biasa – periode kepemilikan
berganda menggunakan rumus sebagai berikut:

= + +

Keterangan:
= Nilai saham biasa.
= Deviden yang diterima pada tahun 1.
= Harga pasar yang diterima pada tahun 1.
= Tingkat pengembalian yang diinginkan.
= Tahun ke – n
3. Obligasi
Obligasi merupakan suatu jenis surat tanda utang kepada kreditor berupa perorangan
atau lembaga seperti yang tertera pada surat obligasi yang di dalamnya tercantum bunga
yang harus dibayarkan bersifat tetap, termasuk ketentuan pengembalian pokok dan
angsuran pinjaman pada saat jatuh tempo.
 Jenis – Jenis Obligasi : Surat hutang, surat hutang subordinat, obligasi hipotek,
obligasi tanpa bunga dan nilai rendah.
 Karakteristik Obligasi : Tagihan atas aktiva dan pendapatan, nilai nominal saham,
tingkat bunga kupon, masa jatuh tempo dan surat perjanjian.
 Penilaian Obligasi : Penilaian dari suatu obligasi merupakan nilai sekarang dari
bunga masa depan yang akan diterima dan nilai persamaan atau nilai jatuh tempo
obligasi. Secara umum untuk menghitung penilaian obligasi menggunakan rumus
sebagai berikut :

Vb = +

+ ….

Keterangan :
Vb = Nilai Obligasi
Untuk menghitung tingkat bunga yang diinginkan yaitu tingkat diskonto yang sama
dengan nilai sekarang dari arus kas masa depan (bunga dan nilai jatuh tempo) dengan
harga pasar sekarang dari obligasi.
Resiko dan Tingkat Pengembalian
Kata risk (resiko) dalam bidang keuangan dan pengukuran merupakan salah satu topik
yang selalu melekat pada return (pengembalian). Return memiliki arti yaitu hasil yang di
peroleh dari investasi. Sedangkan arti investasi sendiri yaitu suatu kegiatan menempatkan
dana pada satu atau lebih aktiva selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh
penghasilan nilai investasi. Maka return merupakan salah satu faktor yang memotivasi
investor dalam berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor
menanggung resiko investasi yang dilakukan.
Maka hubungan resiko dan tingkat pengembalian (return) yaitu investor harus
memperhatikan tingkat return yang diperoleh dengan resiko yang menyertai investasi. Karena
semakin besar tingkat return yang diperoleh, maka semakin besar tingkat risiko yang
diterima.
Apabila terdapat investasi yang memberikan tingkat return yang tinggi dengan risiko
yang relatif kecil, maka sebagai investor yang memahami resiko dan return perlu lebih
waspada karena usaha yang memberikan return yang tinggi dengan gambaran resiko yang
rendah bisa jadi lebih mengarah pada penipuan dibandingkan dengan kesempatan investasi
riil yang dapat dipergunakan oleh investor.
Jenis – Jenis Resiko
1. Resiko Sistematis (Systematic Risk)
Resiko sistematis atau systematic risk merupakan resiko yang tidak dapat dihindari,
apabila melakukan bisnis saham atau surat berharga lainnya.
2. Resiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)
Resiko tidak sistematis atau unsystematic risk merupakan resiko yang dapat dikurangi
dan dihindari dalam terkait dengan suatu saham tertentu, apabila melakukan bisnis saham
atau surat berharga lainnya.
3. Resiko Total (Total Risk)
Resiko total atau total risk merupakan penjumlahan dari resiko sistematis dan resiko
tidak sistematis.

C. Kesimpulan
Nilai waktu uang atau time value of money merupakan salah satu kerangka dasar
pemikiran terhadap suatu keputusan dan kebijakan dalam keuangan. Dapat dikatakan bahwa
nilai uang saat ini lebih berharga dibandingkan uang yang akan diterima di masa mendatang.
Teknik perhitungan konsep nilai waktu uang dibagi menjadi 5 macam yaitu: konsep future
value (FV), konsep present value (PV), konsep future value annuity (FVA), dan konsep
present value annuity (PVA).
Metode penilaian investasi dapat dipergunakan sebagai dasar untuk menerima atau
menolak usulan investasi. Dalam metode penilaian investasi terdapat lima metode yaitu
payback period (PP), average rate of return (ARR), net present value (NPV), internal rate of
return (IRR) dan profitability index (PI). Metode yang terbaik adalah metode yang melibatkan
pendiskontoan aliran kas bersih (discounted net cash flow), karena metode ini mengakui
sepenuhnya konsep time value of money dan pada saat yang bersamaan metode ini
menetapkan jumlah perolehan kembali seluruh investasinya. Metode yang masuk dalam
discounted net cash flow yaitu net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR).
Penilaian sekuritas merupakan tempat terkumpulnya surat – surat berharga yang di
penjualbelikan di bursa efek. Konsep penilaian sekuritas sangat penting bagi manajer
keuangan seperti pemegang saham, investor dan pialang saham (broker).
Hubungan resiko dan tingkat pengembalian (return) yaitu investor harus
memperhatikan tingkat return yang diperoleh dengan resiko yang menyertai investasi. Karena
semakin besar tingkat return yang diperoleh, maka semakin besar tingkat risiko yang
diterima.
Daftar Pustaka

Fahlevi, M., Rita, R., & Rabiah, A. (2019). WOMEN ENTREPRENEURS IN INDONESIA. Journal of
Research in Business, Economics and Management, 13(2), 2416-2425.

Fahlevi, M. (2019). ISLAMIC ECONOMY AND POLITICS IN THE VIEW OF MUHAMMAD BAQIR
SADR. Journal of Research in Business, Economics and Management, 13(2), 2431-2436.

Fahlevi, M., Zuhri, S., Parashakti, R., & Ekhsan, M. (2019). LEADERSHIP STYLES OF FOOD TRUCK
BUSINESSES. Journal of Research in Business, Economics and Management, 13(2), 2437-2442.

Fahlevi, M., Theodora, R., Ernawaty, N., & Marciella, J. (2019). THE IMPACT OF MOTIVATION
MILLENIAL GENERATION TO JOB PERFORMANCE IN E-COMMERCE INDUSTRY. Journal of
Research in Business, Economics and Management, 13(1), 2357-2365.

Fahlevi, M., Juhandi, N., Rahardjo, B., & Tantriningsih, H. (2019). The GROWTH OF SHARIA BANKING
IN ASIA. Journal of Research in Business, Economics and Management, 12(2), 2341-2347.

Fahlevi, M., Irma, D., Maemunah, S., & Mahfud, I. (2019). The EFFECT OF FINANCIAL PERFORMANCE,
EXTERNAL FACTORS, AND OPERATIONAL RATIO ON CAR RATIO OF SHARIA COMMERCIAL
BANKS IN INDONESIA. Journal of Research in Business, Economics and Management, 12(2), 2348-2355.

FAHLEVI, M. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY OF BANK BRI.

Mochammad Fahlevi, M. M., & Ud, M. PERTUMBUHAN PERBANKAN SYARIAH DI ASIA.

Harmono. (2018). Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard. Edisi Pertama. Cetakan Ketujuh.
Jakarta : PT Bumi Aksara
Muslich, Mohamad. (1997). Manajemen Keuangan Modern Analisis, Perencanaan, dan Kebijaksanaan.
Cetakan Pertama. Jakarta : PT Bumi Aksara
Suteja, Jaja dan Ardi Gunardi. (2016). Manajemen Investasi Dan Portofolio. Cetakan Kesatu. Bandung : PT
Refika Aditama
Musthafa. (2017). Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta : ANDI
Halim, Abdul. (2015). Manajemen Keuangan Bisnis Konsep dan Aplikasinya. Edisi Pertama. Jakarta : Mitra
Wacana Media
Najmudin. (2011). Manejemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern. Yogyakarta : ANDI
Tampubolon, Manahan P. (2013). Manejemen Keuangan (Finance Management). Edisi Pertama. Jakarta :
Mitra Wacana Media
Keown, Arthur J. Martin, John D. Petty, J William dan David F Scott JR. (2018). Manajemen Keuangan:
Prinsip dan Penerapan. Alih Bahasa Widodo, Marcus Prihminto. Edisi Kesepuluh. Jilid 1. Jakarta : PT
INDEKS

Anda mungkin juga menyukai