Siti Nurhayati
Prodi Ekonomi Syari’ah, Fakultas Agama Islam, Universitas Mathla’ul Anwar Banten
E-mail : enur9297@gmail.com
Abstract
In economics, money is very important, economics itself is the activity of managing finances and capital in
order to meet life's needs. In conventional economics, there is the term or concept of time value of money,
which can simply be interpreted as money having value for the future. This concept is very useful in
planning for the future. Apart from that, this concept is also often used in financial management when
making decisions such as investing in an asset and determining the source of loan funds, then
understanding the time value of money becomes very crucial.
Factors that influence the time value of money are; Future Value (Future Value), Present Value (Present
Value), And Annuity (Annuitty).
Abstrak
Dalam ekonomi uang merupakan hal yang sangat penting, ekonomi itu sendiri adalah aktivitas mengelola
keuangan dan modal dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam ekonomi konvensional
mengenal istilah atau konsep Time Value of Money yang secara sederhana dapat diartikan uang memiliki
nilai untuk masa yang akan datang, konsep ini sangat bermanfaat dalam perencanaan di masa depan selain
itu konsep ini juga sering digunakan dalam managemen keuangan ketika pengambilan keputusan seperti
melakukan investasi pada suatu aktiva dan menentukan sumber dana pinjaman, maka pemahaman akan
nilai waktu atas uang ini menjadi sangat krusial.
Faktor yang terpengaruh terhadap nilai waktu uang adalah ; Future Value (Nilai Waktu Yang Akan Datang) ,
Present Value (Nilai Sekarang), Dan Annuitty (Anuitas).
Kata Kunci : Nilai Waktu Uang; Future Value; Present Value; Annuity
PENDAHULUAN
Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan. Pemahaman
nilai waktu uang sangat penting dalam studi manajemen keuangan. Banyak keputusan dan
teknik dalam manajemen keuangan yang memerlukan pemahaman nilai waktu uang.
Biaya modal, analisis keputusan investasi (penganggaran modal), analisis alternatif dana,
penilaian surat berharga, merupakan contoh-contoh teknik dan analisis yang memerlukan
pemahaman konsep nilai waktu uang.
Konsep time value of money secara sederhana dapat diartikan bahwa uang memiliki nilai
waktu. Nilai uang dengan jumlah yang sama saat ini tidak sama nilainya dengan nilai
uang dengan jumlah yang sama dimasa yang akan datang.Konsep ini menjadi sangat
penting dalam pengambilan keputusan keuangan karena adanya perbedaan dimensi waktu
aliran kas. Trade-off antara uang tunai saat ini dan pada masa mendatang tergantung atau
dipengaruhi oleh tingkat rate tertentu yang dapat diperoleh dengan cara melakukan
investasi. Nilai uang dimasa depan dari sejumlah arus kas akan menjadi lebih besar dari
nilai sekarang mengingat tingkat bunga atau nilai waktu uang adalah positif.
Konsep time value of money berintikan proses pembungaan uang secara majemuk.
Sehingga proses pemajemukan ini memisahkan antara uang atau sistem moneter dengan
sektor riilnya. Sektor moneter dapat selalu dipastikan keuntungannya, sementara itu
sektor rill dihadapkan pada kondisi yang serba tidak pasti.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam tulisan ini menggunakan metode kepustakaan (library
search). Jadi, pengumpulan data ini dilakukan dengan menelaah atau mengeksplorasi dari
beberapa jurnal, buku-buku, dan dokumen-dokumen lainnya.
PEMBAHASAN
Pengertian Nilai Waktu Dari Uang
Konsep nilai waktu dari uang berhubungan dengan tingkat bunga yang digunakan dalam
perhitungan aliran kas. Nili uang saat ini (present value) akan berbeda dengan nilai uang
tersebut di waktu yang akan datang (future value) karena adanya faktor bunga. Suatu
jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang maka
jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu. Faktor bunga dalam
kasus ini dinamakan faktor diskonto (discount factor). Sebaliknya apabila suatu jumlah
uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut
harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu. Faktor bunga pada kasus penggandaan
ini dinamakan faktor pengganda atau pemajemukan (compound faktor).
Sebagai contoh, nilai uang Rp. 1000,- yang dimiliki saat ini berbeda dengan nilai uang
Rp. 1000,- yang dimiliki lima tahun lagi. Nilai uang Rp. 1000,- saat sekarang (present
value) diniai lebih tinggi daripada nilai uang tersebut diwaktu yang akan datang (future
value). Hal ini dikarena uang Rp. 1000,- yang diterima sekarang tersebut mempunyai
kesempatan menghasilkan pendapatan, misalnya untuk berdagang dan menjalankan usaha
atau ditabung di bank dengan penghasilan bunga. Apabila semua aliran kas di dunia usaha
sudah pasti, maka tingkat bunga dapat digunakan untuk menyatakan nili waktu dari uang.
Kenyataannya dalam kehidupan bisnis terdapat ketidakpastian aliran-aliran kas tersebut.
Untuk itu perlu menambah suatu premi resiko pada tingkat bunga sebagai kompensasi
adanya ketidakpastian tersebut. Pembahasan kali inni dipusatkan pada nilai waktu dari
uang dan penggunaan tingkat bunga untuk menyesuaikan nilai aliran kas pada suatu
periode tertentu.
Menurut ekonomi konvensional, ada dua hal yang mendasari konsep time value of
money, yaitu:
1. Presence of Inflation Adanya tingkat inflasi sehingga menjadi dasar perbedaan nilai
waktu uang, sebagai ilustrasi misalkan jika tingkat inflasi sepuluh persen, maka
seseorang dapat membeli lima potong kue dengan hanya membayar seribu rupiah.
Namun jika membelinya tahun depan maka dengan jumlah uang yang sama, dia
hanya akan dapat membeli tiga potong kue. Sehingga seseorang tersebut akan
meminta kompensasi untuk hilangnya daya beli uang akibat inflasi. Selanjutnya
alasan ini banyak keganjilan jika kita mau kritis menilai asumsi yang dijadikan
landasan perhitungan nilai waktu uang hanya didasarkan pada kondisi terjadinya
inflasi. Karena dalam kenyataan kondisi ini tidak lengkap (non exhaused condition).
Karena dalam setiap perekonomian selalu ada keadaan inflasi dan deflasi. Sehingga
tidak relevan jika hanya keadaaan terjadi inflasi saja yang menjadi alasan adanya nilai
waktu uang, seharusnya tingkat deflasi juga harus diperhitungkan.
2. Preference Present Consumption to Future Consumption
Umumnya orang, present consumption lebih disukai dari pada future consumption.
Misalkan tingkat inflasi nol, sehingga dengan uang Rp. 1000 seseorang dapat
membeli lima potong kue hari ini maupun tahun depan. Bagi kebanyakan orang,
mengkonsumsi lima potong kue saat ini lebih disukai dari pada mengkonsumsi lima
potong kue di tahun depan walaupun tingkat inflasinya nol, sehingga untuk menunda
konsumsi lima potong kue sampai tahun depan seseorang akan meminta kompensasi.
KONSEP TIME VALUE OF MONEY
1. Nilai Waktu Yang Akan Datang (Future Value)
Metode penilaian uang dimasa yang akan datang adalah perhitungan uang yang
dimiliki saat ini dan diinvestasikan dengan penetapan bunga sehingga mengalami
proses bunga berbunga (compounding) sehingga nilai akan berubah pada masa yangg
akan datang. Konsep penilaian uang di masa yang akan datang merupakan nilai pada
suatu waktu di masa datang dari sejumlah uang di masa sekarang atau serangkaian
pembayaran yang dievaluasi dengan menggunakan tingkat bunga tertentu. Nilai uang
di masa mendatang (future value) ditentukan oleh tingkat suku bunga tertentu yang
berlaku di pasar keuangan. Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi nilai uang
dimasa mendatang. Oleh sebab itu, kaum pemilik uang (kaum Kapitalis) pola pikir
dan perilakunya bertumpu pada tingkat suku bunga. Jika tingkat bunga tinggi, ia akan
membungakan uangnya atau mendepositokan uangnya, dan jika suku bunga rendah, ia
akan meminjam uang untuk aktivitas bisnis.
Nilai future value dapat dihitung dengan cara berikut ;
FVrn = P0 (1+r)n
Dimana :
FVrn = future value di tahun n dengan tingkat bunga r
P0 = investasi awal
r = nilai suku bunga
n = tahun ke n (jumlah periode/tahun),
contoh :
Apabila kita punya uang Rp. 1.000.000, kemudian kita menyimpan uang tersebut
dengan menabung di bank dengan tingkat bunga 10% pertahun, Berapa jumlah
tabungan kita setelah 5 tahun kemudian?
Jawab :
FV = P0 (1+r)n
Maka FV = 1.000.000(1+0,1)5
Nilai FV = Rp. 1.610.510
3. Anuitas (Anuuity)
Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang
terjadi dalam periode waktu tertentu. Ada 2 macam anuitas biasa (ordinary annuity)
dan anuitas jatuh tempo (due annuity). Anuitas biasa atau juga disebut anuitas
tertunda merupakan anuitas dari suatu pembayaran yang dilakukan pada akhir periode
untuk setiap periode tertentu. Apabila kita akan membayar uang sebesar Rp.
8.000.000 per tahun selama 3 tahun, maka rangkaian pembayaran menurut anuitas
biasa dapat dilihat pada skema berikut:
Akhir Tahun
0 1 2 3
Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000
Skema diatas menunjukkan aliran kas selama 3 tahun di mana setiap akhir tahun
sebesar Rp.8.000.000. garis waktu menunjukkan urutan aliran kas dari tahun 1 sampai
tahun ke-3 masing-masing sebesar Rp. 8.000.000,-. Apabila pembayaran dilakukan
pada awal periode, maka rangkaian pembayaran tersebut dinamakan anuitas jatuh
tempo. Konsep anuitas biasa dan anuitas jatuh tempo dapat diterapkan dengan konsep
pemajemukan baik untuk nilai yang akan datang (nilai masa depan) maupun nilai
sekarang.
1) Anuitas Nilai Masa Datang
Nilai yang akan datang dari suatu anuitas (Future Value of Annuity disingkat
FVAn) didefinisikan sebagai nilai anuitas majemuk masa datang (masa depan)
dengan pembayaran atau penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka waktu
anuitas.
rumus untuk mencari nilai masa datang suatu anuitas biasa adalah:
FVAn= R [∑(1+i)n – 1]/i Atau FVAn= R(FVIFA i,n)
Di mana:
FVAn = Nilai masa depan anuitas sampai periode n
R =Pembayaran atau penerimaan setiap periode
n =Jumlah waktu anuitas
i =Tingkat bunga
FVIFAi,n =Nilai akhir faktor bunga anuitas pada i% untuk n periode
Contoh :
Tuan B menabung di BCA sebesar Rp.2.000 dengan tingkat bunga 12% per tahun
dan bunga dibayar 2 kali setahun. Berapa jumlah tabungan pada akhir tabungan
pertama, dan berapa pada akhir tahun ke 2 ?
a. Jumlah tabungan pada tahun pertama:
FV1 = 2000(1+0,12/2)2.1
= 2000(1+0.06)2
= 2000(1,06)2
= Rp.2.247,20
b. Jumlah tabungan pada tahun kedua:
FV2 = 2000(1+0,12/2)2.2
= 2000(1+0,06)4
= 2000(1,06)4
= Rp. 2.524,95
3) Individu
Untuk individu, konsep ini sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai dasar
keputusan untuk menabung atau berinvestasi dengan mempertimbangkan suku bunga,
inflasi, dan tingkat pengembalian.
KESIMPULAN
Konsep nilai waktu dari uang ini adalah konsep yang memperhatikan waktu dalam
menghitung nilai uang. Artinya, Uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan
sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Bunga adalah sejumlah uang yang
dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari
penggunaan uang. Annuity adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang
sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu.
REFERENSI
Drs. Martono, S.U, Drs.D.Agus Harjito,M.Si.; Manajemen Keuangan, Edisi Pertama,
Penerbit Ekonisa, Yogyakarta, Tahun 2007.
I made Sudana, Manajemen Keuangan, (Jakarta, Airlangga, 2017), h.85
https://www.academia.edu/download/64804512EKMA4213_EDISI_2_MANAJEMEN_
KEUANGAN.pdf#page=32
https://repository.unikama.ac.id/409/5/5.%20Nilai%20Waktu%20Uang.pdf