Anda di halaman 1dari 17

MODUL PERKULIAHAN

SEMINAR BISNIS DAN


MANAJEMEN

TIME VALUE OF MONEY

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Ekonomi dan Bisnis S1-Manajemen Tim Teaching Seminar Bisnis
dan Manajemen

Abstract Kompetensi
Nilai waktu atas uang (time value of money) Mahasiswa mampu Memahami konsep
adalah konsep menghitung nilai uang yang nilai waktu uang baik nilai waktu uang pada
berkaitan dengan waktu. Konsep ini saat sekarang, ataupun nilai waktu uang
dilakukan karena nilai uang saat ini pada saat yang akan datang, dan
berbeda dengan nilai uang di masa relevansi konsep nilai waktu uang dengan
mendatang investasi.
Modul Seminar Bisnis dan Manajemen

4. NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY)

4.1. PENGERTIAN NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY)

Konsep nilai waktu uang (Time Value of Money) berkaitan erat dengan investasi,
karena pada investasi terkandung suatu nilai yaitu harapan (Expected) akan keuntungan
(Profit) yang diinginkan, dimana investasi dapat dilakukan pada berbagai objek aktiva tetap.

Nilai waktu atas uang (time value of money) adalah konsep menghitung nilai uang yang
berkaitan dengan waktu. Konsep ini dilakukan karena nilai uang saat ini berbeda dengan
nilai uang di masa mendatang. Bisa dikatakan bahwa waktu menjadi fungsi dari uang itu
sendiri atau waktu merupakan bagian dari variabel yang mempengaruhi perubahan nilai
uang.

Konsep nilai waktu terhadap uang diperlukan manajer keuangan dalam mengambil
keputusan saat akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan
ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan dipilih.

Dengan adanya konsep nilai waktu uang, menunjukan bahwa individu berpendapat bahwa
nilai uang saat ini lebih berharga daripada nanti. Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu
dari uang maka uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan sama nilainya dengan
sekarang.

Prinsip nilai waktu dari uang ini basisnya adalah adanya potensi pendapatan uang tersebut
yang bisa diinvestasikan untuk mendapatkan bunga atau hasil investasi lainnya. Selain itu
ada juga faktor risiko bahwa di masa depan kita kemungkinan tidak mendapatkan senilai
Rp1 dari uang sekarang karena penurunan nilai mata uang oleh adanya inflasi dan
kegagalan investasi.

Tahukah anda bahwa nilai uang yang sekarang tidak akan sama dengan nilai di masa
depan. Ini berarti uang yang saat ini kita pegang lebih berharga nilainya dibandingkan
dengan nilainya nanti di masa mendatang.

Setiap harinya kita selalu dihadapi oleh pilihan-pilihan seputar keuangan; BELANJA atau
MENABUNG, BELI atau JUAL. Keputusan yang Anda ambil sekarang akan berdampak
dalam jangka panjang. Jadi pertimbangkan baik-baik keputusan keuangan yang akan
diambil. Belanja atau Menabung?

‘20 Seminar Bisnis dan Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Tim Teaching Seminar Bisnis http://www.widyatama.ac.id
dan Manajemen
Coba bayangkan ketika anda memiliki uang Rp 10.000.000 di tahun 2000. Dengan uang
sebesar itu anda sudah bisa hidup mewah bagaikan milyuner di masa kini. Tahun 2010
uang Rp 10.000.000 sudah mengalami penurunan namun nilai wah dari uang sepuluh juta
masih termasuk lumayan dan dapat menghidupi keluarga secara wajar. Namun uang Rp
10.000.000 ditahun 2020 jelas sudah tidak ada apa-apanya.

Jika kita melakukan investasi, maka konsep nilai waktu uang harus benar-benar dipahami
dan dimengerti sedalam mungkin. Jangan sampai kita tertipu oleh angka- angka yang
fantastis, namun di balik angka yang besar itu kenyataannya justru kerugian yang kita
dapatkan.

Dengan memahami nilai waktu uang (time value of money), maka investor atau pemilik
kapital bisa membuat keputusan rasional untuk mengalokasikan uangnya dengan memilih
sarana atau instrumen investasi yang lebih layak. Dengan memahami time value of money,
peminjam dan pemberi pinjaman bisa memahami pentingnya nilai uang sehingga bisa
membuat kesepakatan yang adil dan layak antara kedua belah pihak.

Contoh Time Value of Money

Karena berprestasi, Budi mendapat bonus dari kantornya. Namun ia diberi pilihan,
mendapatkan uangnya senilai Rp100 juta sekarang; atau Budi bisa menitipkan uangnya di
rekening perusahaan dan dikreditkan setahun lagi karena ia belum perlu uang itu saat
ini. Mereka yang paham nilai waktu uang akan menyarankan Budi menerima uangnya
sekarang. Budi bisa menyimpan dana itu dalam deposito dengan bunga 4% per tahun
(bersih setelah pajak). Setahun lagi uang Budi bertambah menjadi Rp104 juta. Uang Rp104
juta jelas lebih besar daripada uang Rp100 setelah satu tahun. Itulah contoh sederhana time
value of money.

Untuk menghitung time value of money, perlu memahami beberapa hal seperti:

1. Nilai sekarang (present value) atau PV

2. Nilai di masa depan (future value) atau FV

3. Suku bunga (interest) atau biasa dinotasikan dalam i

4. Waktu (time) atau biasa dinotasikan dalam n

‘20 Seminar Bisnis dan Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Tim Teaching Seminar Bisnis http://www.widyatama.ac.id
dan Manajemen
5. Untuk beberapa kalkulasi lain yang melibatkan cicilan atau pembayaran tetap, ada
variabel lain pembayaran (payment), biasa dinotasikan PMT

6. Untuk beberapa kalkulasi lanjutan, ada juga yang menambahkan faktor pertumbuhan
atau growth

Berkurangnya nilai uang di masa depan terjadi karena adanya faktor inflasi (kenaikan
biaya) dan berkurangnya nilai sebuah uang. Lebih jauh, Boehm Bawerk dalam Syafii
Antonio (2001:74) memberi pandangan tentang nilai barang itu sendiri. Menurutnya ada
tiga alasan yang membuat nilai barang di waktu mendatang akan berkurang, yaitu:

1. Keuntungan di masa mendatang diragukan karena ketidakpastian peristiwa serta


kehidupan manusia yang akan datang. Sedangkan keuntungan saat ini sudah
sangat jelas dan pasti.

2. Kepuasan terhadap kehendak atau keinginan masa kini lebih bernilai bagi manusia
jika dibandingkan kepuasan pada waktu akan datang.

3. Barang-barang di waktu sekarang lebih berguna dan dibutuhkan dibandingkan


dengan barang-barang pada waktu mendatang.

4.2. KONSEP NILAI WAKTU ATAS UANG

Dalam nilai waktu atas uang, terdapat beberapa contoh konsep penerapannya yang
digunakan untuk perhitungan secara matematis. Konsep tersebut terdiri atas tiga jenis
yaitu nilai uang sekarang, nilai uang mendatang, dan anuitas atau pembayaran bertahap.

1. Nilai uang sekarang (present value)

Nilai uang sekarang menunjukkan nilai sejumlah uang saat ini yang dapat dibungakan
untuk mendapatkan jumlah yang lebih besar di masa mendatang.

Rumus matematis untuk present value ini adalah :

Pv = Fv / (1+i)n

FV = PV × ( 1 + i)^n
PV = FV ÷ ( (1 + i)^n )

Dengan Pv = Present value (nilai sekarang); Fv = Future value (nilai akan datang) pada
tahun ke-n; i = interest (tingkat suku bunga); n = jumlah tahun.

‘20 Seminar Bisnis dan Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Tim Teaching Seminar Bisnis http://www.widyatama.ac.id
dan Manajemen
Berikut contoh dari perhitungan present value :

Tuan X ingin menabung dengan proyeksi mendapatkan uang sebanyak 10 juta rupiah
dalam 2 tahun kedepan. Jika tingkat suku bunga adalah sebesar 10%, maka perhitungan
uang yang harus ditabung tuan X saat ini adalah sebagai berikut.

Pv = Fv / (1+i)n
Pv = 10.000.000 / (1+0.10)2
Pv = 10.000.000 / (1,21)
Pv = 8.264.463

Jadi, jika ingin mendapatkan uang Rp 10.000.000,- dalam 2 tahun kedepan, maka Tuan X
harus menabung pada saat ini senilai Rp 8.264.463,-.

2. Nilai uang akan datang (future value)

Nilai uang akan datang merupakan nilai uang yang diterima di masa mendatang dari
sejumlah uang yang disimpan sekarang dengan tingkat bunga tertentu. Karakteristik dari
nilai uang akan datang adalah kemungkinan jumlah uang yang dimiliki seseorang menjadi
berlipat ganda. Nilai dari uang akan datang ini sendiri bisa ditentukan dengan mengalikan
tingkat bunga dengan pokok pinjaman pada periode tertentu.

Rumus matematis untuk future value ini sendiri masih sama dengan rumus present value
di atas, sehingga di dapat rumusan:

Fv = Pv (1+i)n

Berikut contoh dari perhitungan present value :

Tuan X menabungkan uangnya tahun ini sebesar 10 juta rupiah di sebuah bank. Dengan
tingkat bunga sebesar 5% per tahun, maka untuk mengetahui nilai uang Tuan X pada 2
tahun mendatang adalah sebagai berikut.

Fv = Pv (1+i)n
Fv = 10.000.000 (1+0.05)2
Fv = 10.000.000 (1,1025)
Fv = 11.025.000

Jadi, nilai uang Tuan X yang saat ini sebesar Rp10.000.000,-, pada 2 tahun mendatang
akan memiliki nilai Rp11.025.000,-.

‘20 Seminar Bisnis dan Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Tim Teaching Seminar Bisnis http://www.widyatama.ac.id
dan Manajemen
3. Anuitas atau pembayaran bertahap

Anuitas merupakan suatu pembayaran atau penerimaan tetap yang dilakukan secara
berkala dalam jangka waktu tertentu. Anuitas juga bisa diartikan sebagai kontrak dimana
perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai suatu imbalan
premi yang sudah dibayarkan.

Contoh yang umum dijumpai dari anuitas ini adalah bunga yang diterima dari obligasi atau
dividen tunai dari suatu saham.

Anuitas sendiri ada dua jenis, yaitu:

1. Anuitas biasa, yaitu anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada
akhir periode.
2. Anuitas jatuh tempo, yaitu anuitas yang pembayaran atau penerimaannya
dilakukan di awal periode.
Nilai utility dari sejumlah uang tidak sama, selalu berubah dari satu periode ke periode
lainnya, hal ini dilihat beberapa pertimbangan berikut :

1. Berlakunya hukum atau ketetapan (inflasi) dalam perekonomian.
Dalam kaedahnya


ada inflasi yang terkendali (stabil) ada inflasi yang tidak terkendali, selanjutnya ada
inflasi yang memang diinginkan oleh pihak tertentu seperti produsen. Makud inflasi
yang diinginkan disini adalah adanya kelebihan harga antara harga produksi dengan
harga jual produk dipasar sebagai kompensasi (laba) untuk menutupi segala biaya
yang telah dikeluarkan produsen (biaya bahan baku lokal atau impor, upah tenaga
kerja lokal atau asing, bahan lainnya, pemeliharaan dan balas jasa kepada produsen
itu sendiri dari usaha yang dijalankan maupun untuk perluasan, ekspansi usaha
kedepannya). Jelasnya produsen dari waktu ke waktu akan menginginkan laba dan
keuntungan dari usaha, harga yang diharapkan atas kelebihan dari biaya produksi
yang disebut untung / profit akan berlaku terus menerus maka dari fenomena ini
menjadi penyebab utama terjadinya inflasi. Oleh karenanya inflasi dapat diartikan
naiknya harga atas semua komoditi dalam perekonomian yang berlangsung terus
menerus, dan kenaikan harga-harga komoditi dalam perekonomian yang sudah
terjadi sulit untuk kembali pada keadaan semula.
Timbul pertanyaan berikutnya
“apakah hanya produsen yang menginginkan kenaikan harga/inflasi ?, tentu tidak !,
mengapa ? mari lihat dari sisi konsumen atau masyarakat sebagai penyedia dan
supplyer dari tenaga kerja, bahan baku kepada produsen. Hal yang sama berlaku
pada masyarakat yaitu mengharapkan kenaikan kesejahteraan dari upah yang
diterima dapat meningkat dari waktu kewaktu, bahan baku yang dijual ke produsen

‘20 Seminar Bisnis dan Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Tim Teaching Seminar Bisnis http://www.widyatama.ac.id
dan Manajemen
tentu akan mengalami perubahan harga dari waktu kewaktu. Pada dasarnya dari
sinilah kenaikan harga terus menerus menjadi awal dari inflasi yang terjadi dalam
perekonomian. Jadi siapa yang menghendaki inflasi, siapa yang menciptakan inflasi,
maka dapat diasumsikan bahwa terjadinya kenaikan harga dan inflasi adalah karena
keinginan kita semua (produsen dan konsumen/masyarakat). Kenyataan dalam
perekeonomian inflasi sering dijadikan suatu yang kurang baik atau sesuatu yang
tidak dikehendaki, pada hal inflasi adalah sebuah harapan akan adanya perubahan
harga yang diharapkan dari setiap transaksi yang berjalan dari waktu ke waktu.
Masalahnya dapatkah inflasi ini berjalan stabil dan dapat dikendalikan atau
sebaliknya.
2. 
Adanya harapan akan laba (profit) dari setiap usaha yang dijalankan oleh
pedagang atau produsen. Point kedua berkaitan dengan point 1 dengan logika yaitu :
setiap pedagang atau prosuden dalam konteks bisnis selalu menginginkan laba atau
keuntungan dan tidak ada yang ingin menderita rugi atau kegagalan walaupun ini
tidak bisa dihindari. 

3. Kebijakan pemerintah dibidang ekonomi, keuangan, perbankan dan perpajakan yang
mempengaruhi harga dalam perekonomian. Misal dalam kebijakan ekonomi
pemerintah menaikan harga BBM, tarif dasar listrik, mengurangi subsidi. Akibatnya
kenaikan harga 
 komoditi stategis ini berkaitan langsung dengan biaya distribusi
komoditi dalam perekonomian dan berakhir pada pedagang/produsen.
4. Faktor alam yang berkaitan dengan musim dan bencana pada daerah tertentu.
Kenaikan 
harga yang disebabkan oleh faktor ini berkaitan dengan supply bahan
dari satu daerah kedaerah lainnya yang terganggung oleh kejadian alam, berkaitan
dengan lancar atau gagalnya panen yang dialami oleh petani pada daerah tertentu
karena terjadi musim hujan, musim kemarau. Kondisi ini dapat diprediksi berlajan
sementara tapi kenaikan harga yang sudah terjadi kadang kala sulit kembali keharga
semula. 


Preferensi individu adalah berkaitan dengan kecenderungan yang ada pada diri seseorang
dalam hal membayar (semua kewajiban ; baik utang jangka pendek, jangka panjang, pajak,
dan beban lainnya yang harus dilunasi), dalam hal menerima (semua penerimaan ; gaji,
upah, insentif, fee, bonus dan lainnya penerimaan yang sah)

Itulah penjelasan seputar Nilai Waktu atas Uang. Kesimpulannya adalah bahwa nilai uang
saat ini selalu lebih berharga dari nilai uang di masa depan. Untuk itulah konsep ini disebut
sebagai nilai waktu uang. Perlu diketahui pula bahwa semakin tinggi tingkat bunga yang
dipandang relevan, maka semakin besar perbedaan nilai uang sekarang dengan nilai yang

‘20 Seminar Bisnis dan Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Tim Teaching Seminar Bisnis http://www.widyatama.ac.id
dan Manajemen
akan diterima di masa depan. Tinggi rendahnya tingkat bunga ini sendiri dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah risiko investasi. Semakin tinggi resikonya, maka
tingkat bunga akan semakin tinggi pula.

Berdasarkan penjabaran di atas pula, maka konsep nilai waktu atas uang ini sangat
penting dikuasai oleh seorang manajer perusahaan. Hal ini penting karena seringkali
analisis keuangan dilakukan dengan prinsip-prinsip akuntansi tapi mengabaikan konsep
waktu ini. Apalagi sebuah perusahaan yang mengelola uang sangat besar maka
kesalahan strategi akan sangat berdampak bagi keberlangsungan perusahaan tersebut.

Manfaat Nilai Waktu atas Uang

Konsep nilai waktu atas uang sangat diperlukan dalam merencanakan keuangan di masa
depan. Konsep ini lumrah digunakan dalam manajemen keuangan suatu perusahaan
sehingga penting bagi manajer keuangan untuk memahaminya sebelum mengambil
keputusan. Apalagi dalam sebuah bisnis, keputusan seperti melakukan investasi pada
suatu aktiva dan menentukan sumber dana pinjaman, maka pemahaman akan nilai waktu
atas uang ini menjadi sangat krusial.

‘20 Seminar Bisnis dan Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Tim Teaching Seminar Bisnis http://www.widyatama.ac.id
dan Manajemen
DAFTAR PUSTAKA

Antonio, muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktek. Gema Insani Press.
Jakarta.

Eugene F Brigham and Phillip R Dave Intermediate financial management 15 th Edition


Cengage

Lawrence J Gitman Principles of Managerial Finance 14 th Edition 2015, pearson


international edition

Mamduh M Hanafi, Manajemen Keuangan Edisi 2 cetakan pertama September 2016

Richard A. Brealey, Stewart C. Myers, and Franklin Allen. 2011. Principles of Corporate
Finance, New York: McGraw-Hill/Irwin.

Ross, Steven E, Randolph W., Westerfield and Bradford D., Jordan, Fundamental of
Corporate Finance 9 ed 2018 Irwin Inc Chicago

‘20 Seminar Bisnis dan Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Tim Teaching Seminar Bisnis http://www.widyatama.ac.id
dan Manajemen
‘20 Seminar Bisnis dan Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran
10 Tim Teaching Seminar Bisnis http://www.widyatama.ac.id
dan Manajemen
American Journal of Busi ness Education – Third Quarter 2016 Volume 9, Number 3

A Journey Through Time: From The Present


Value To The Future Value And Back Or:
Retirement Planning: A Comprehensible Application
Of The Time Value Of Money Concept
Carolin E. Schmidt, Heilbronn University, Germany

ABSTRACT

Real-life applications of financial concepts are a valuable method to get students engaged in financial topics. While
especially non-finance majors o ften struggle to understand the importance of financial topics for their personal
lives, applying these theories to real-life examples can significantly improve their learning experience and increase
their understanding. This teaching case demonstrates how the time value of money concept can be applied to one’s
private retirement planning. Because of its simple assumptions, the case is targeted at an audience with little
financial knowledge and can be used in finance as well as in accounting classes.

Keywords: Time Value of Money; Retirement Planning; Private Pension Scheme; Future Value; Present Value

INTRODUCTION

W
hile many financial theories are hard to grasp for non-finance majors or general interest readers,
there is one important task in everyone’s life to wh ich one specific financial concept can easily be
applied and which should not be neglected: retirement planning. Moreover, young people very
often shy away from ret irement planning because they don’t know how to do it or underestimate the effect of early
savings. The calculations in this case are kept simple, i.e. I assume constant interest rates and yearly annuities and
the absence of taxes or inflat ion. The case requires some basic knowledge of compounding but could as well be
handed out towards the end of an introduction to finance or accounting class.

THE TIME VALUE OF MONEY

One-Period Compounding and Discounting

A dollar today is not the same as a dollar next year: one dollar received today can be invested and grow to more than
one dollar in one year’s time:

X 0 ( 1+ i ) = X 1 , (1)

where X0 = today’s bank balance (present value, PV)

X1 = account balance one year from now (future value, FV)

i = interest rate

Every dollar that is saved today at a rate of, say, 10 % thus yields $1 x 1.1 = $1.1 in the future. But instead of
solving for the FV we can also solve for the PV:

X1 (2)
X 0 = PV =
1+ i

Copyright by author(s); CC-B Y 137 The Clute Institute


American Journal of Busi ness Education – Third Quarter 2016 Volume 9, Number 3

While the calculation in equation (1) is called compounding, the calculation in the equation (2) is called discounting.
This formula gives us the answer to the question: how much money has to be in our account today in order to
accumulate to a specific amount in the future? If our bank balance in one year’s time should be $1.10 and the
interest rate remains unchanged, then we have to save today. It is easy to show this using a bank account
representation:

1.10 (3)
X 0 = PV = = 1.00
1.1

Year 1
Beginning-of-year balance $ 1.00
+ Interest (10 %) $ 0.10
= End-of-year balance $ 1.10

Compounding and Discounting Over Longer Periods

This concept can easily be extended to longer periods by solving the formula for interest on interest:

X 0 ( 1+ i )2 = X 2 (4)

for the PV:

X2 (5)
X 0 = PV =
( 1+ i )2

If we want to know today’s required savings that allow us to withdraw $2 fro m our account in two years’ t ime (right
after interest has been credited to the account at the end of the year), the result is

2.00 (6)
X 0 = PV = = 1.65.
( 1.1 )2

In other words, we just discount X2 over our investment horizon of 2 periods. The bank balance will then look as
follows:

Year 1 Year 2
Beginning-of-year balance $ 1.65 $ 1.815
+ Interest (10 %) $ 0.165 $ 0.1815
- Withdrawal $ 0.00 $ 2.00
= End-of-year balance $ 1.815 $ 0.00

Compounding and Discounting Multiple Payments

A pension, however, should not consist of one single future pay ment but of a stream of pay ments, a so -called
annuity. For this, we can simp ly co mb ine the two above calculat ions (3) and (6) to create a series of two cash flows:
by simply adding the two PV’s, we can generate two future payments – one that we receive in one year’s time and
another one that we receive in t wo years’ time. In short, if we deposit $1 + $1.65 = $2.65 in a bank account today at
an annual interest rate of 10 %, we can withdraw $1.10 at the end of the first and $2 at the end of the second year:

Copyright by author(s); CC-B Y 138 The Clute Institute


American Journal of Busi ness Education – Third Quarter 2016 Volume 9, Number 3

Year 1 Year 2
Beginning-of-year balance $ 2.65 $ 1.815
+ Interest (10 %) $ 0.265 $ 0.1815
- Withdrawal $ 1.10 $ 2.00
= End-of-year balance $ 1.815 $ 0.00

Formally, the PV is calculated as follows:

X1 X2 1.10 2.00 (7)


X 0 = PV = + = + = 2.65
1+ i ( 1+ i )2 1.1 ( 1.1 )2

In many finance textbooks, discounting is graphically depicted using a timeline:

Figure 1. Textbook illustration of discounting

In general, arrows to the left symbolize that the amounts X1 and X2 should be discounted, which leads to the
calculation of a PV by adding up the discounted X’s:

X1 X2
PV = +
1+ i ( 1+ i )2

By contrast, compounding is typically drawn using arrows to the right, and results in the FV by adding up the
compounded X’s:

FV = X 0 ( 1+ i )2 + X 1( 1+ i )

Figure 2. Textbook illustration of compounding

Copyright by author(s); CC-B Y 139 The Clute Institute


American Journal of Busi ness Education – Third Quarter 2016 Volume 9, Number 3

RETIREMENT PLANNING

While planning our retirement, we imp licit ly co mbine Figures (1) and (2). Let us assume that we start saving money
this year and deposit an amount X in our account at the end of each year. We ret ire 40 years fro m today in t=40 and,
fro m then on, live on our savings and pay ourselves an ordinary annuity Y=50,000 until we pass away in t=65, as
illustrated in Figure 3:

Figure 3. Textbook illustration of retirement planning

To solve this problem, the FV and the PV have to be identical since this is just the amount of money in our bank
account that generates a constant 25-year inco me stream of 50,000. Because Y is g iven, we will start with the
dashed box.

Step (1): Determine the amount that we have to have saved at the beginning of our retirement (dashed line):

It is now easy to calculate a PV that can satisfy our consumption needs during our retirement. Using the above
assumptions, let us suppose that we believe that an annuity of $50,000 at the end of each of the 25 years will be
enough. Then we have to discount each single payment over the appropriate number of periods:

Even though this is quickly done with spreadsheets, the calculation is too long for solving it manually. A short -cut
formula for the PV of an ordinary annuity, i.e. of an annuity that is paid at the end of a period, is:

Y Y Y Y
PV40 = + + + ....+
1+ i ( 1+ i )2 ( 1+ i )3 ( 1+ i )25 (8)
50,000 50,000 50,000 50,000
= + + + ...+
1.1 ( 1.1 )2 ( 1.1 )3 ( 1.1 )25

æ qt - 1 ö
PV = Y çç t ÷÷ , (9)
è q ´i ø

where A = ordinary annuity q = 1+it = number of periods.

Please note that this formula works only with end-of-period, constant payments and a constant interest rate.

Copyright by author(s); CC-B Y 140 The Clute Institute


American Journal of Busi ness Education – Third Quarter 2016 Volume 9, Number 3

Thus, the bank balance in t=40 should be equal to

æ ( 1.1 )25 - 1 ö
PV40 = 50,000 çç ÷÷ = 453,852 (10)
è ( 1.1 ) ´ 0.1 ø
25

in order to generate a constant cash flow stream of $50,000 at the end of each year over the following 25 years
(assuming a constant interest rate of 10 %). Figure 4 represents the dashed part of Figure 3.

Figure 4. Graphical illustration of the 25-year consumption phase

Step (2): Determine the yearly amounts that we have to save during our working life (dotted line):

Now that we know the required bank balance at the beginning of our retirement in t=40, we can change perspectives
and ask ourselves how much we have to deposit every year in order to accumulate $452,852. Co mpounding results
in

FV40 = X ( 1+ i )39 + X ( 1+ i )38 + ...+ X


= X ( 1.1 )39 + X ( 1.1 )38 + ...+ X
(11)
= PV40 = 453,852.

Please note that the first payment yields interest for only 39 periods since it is deposited at the end of the first year
until the end of the 40th year. Analogously, the very last payment does not yield any interest since it is deposited in
the very last logical second of our saving scheme.

Again, there is a shorter formula that applies for ordinary annuities and constant interest rates:

æ qt - 1 ö
FV = X çç ÷÷ (12)
è i ø

Plugging in our values for q and t, equating equation (10) with PV40 =453,852 and solving for X gives us the result:

æ ( 1.1 )40 - 1 ö
FV40 = X çç ÷÷ = 453,852
è 0.1 ø (13)
Û
453,852
X= = 1,025.44
æ ( 1.1 )40 - 1 ö
ç ÷
è 0.1 ø

Please note again that despite the first payment yield ing interest only over 39 years, we have to plug in t=40 because
this is our saving horizon.

Copyright by author(s); CC-B Y 141 The Clute Institute


American Journal of Busi ness Education – Third Quarter 2016 Volume 9, Number 3

An ordinary annuity of $1,025.44 over a period of 40 years deposited in an account with a return of 10 % y ields a
FV of 453,852 which is just enough to satisfy our consumption needs during our 25-year retirement. Figure 5 shows
the dotted part of Figure 3.

Figure 5. Graphical illustration of the 40-year accumulation phase

As an additional illustration, Figure 6 depicts the total bank balance at the end of each year during the entire period
of 65 years. The calculations are designed such that after our final consumption in t=65 the balance is zero.

Figure 6. End-of-year bank balance during the accumulation and consumption phase

QUESTIONS

1. Assuming a working life of 30 years and an interest rate of 10 %, determine the required ordinary annuity
to be able to consume $60,000 at the end of each year over 35 years of retirement.
2. Now suppose you postpone your accumu lation phase and make your first deposit not at the end of this year
but at the end of the 5th year, i.e. you save over 25 years only. The remain ing assumptions from problem 1
remain unchanged. How much do you have to lay aside per year? Ho w much mo re o r less in percentage
terms is that compared to the amount in problem 1?
3. Suppose that you can deposit a constant amount of $20,000 at a yearly rate of 5 % at the end of every year
over 20 years. How much can you consume yearly over a period of 40 years?
4. Suppose you’d like to invest your money in shares rather than in a bank account during your saving period
of 40 years. You expect an annual return of 12 %. When you retire, however, you plan to sell your shares
and deposit the entire proceedings in a low-risk bank account yielding a return of just 2%. You’d then like
Copyright by author(s); CC-B Y 142 The Clute Institute
American Journal of Busi ness Education – Third Quarter 2016 Volume 9, Number 3

to consume $50,000 over 25 years at the end of each year. How much do you have to invest in shares at the
end of each year?

TEACHING NOTES AND SOLUTIONS

Problem 2 is rather challenging and not suitable for every readership. Instructors of introductory classes might
choose to skip this problem.

1. æ ( 1.1 )35 - 1 ö
PV30 = 60,000 çç ÷÷ = 578,649.54
è ( 1.1 ) ´ 0.1 ) ø
35

æ ( 1.1 )30 - 1 ö
FV30 = X çç ÷÷ = 578,649.54 Û X = 3,517.75
è 0.1 ø

2. PV30 = 578,649.54
æ ( 1.1 )25 - 1 ö
FV30 = X çç ÷÷ = 578,649.54 Û X = 5,883.75
è 0.1 ø

This amount is 5,883.75/3,517.75 = 1.67 t imes the size of the amount in problem 1 or roughly two -
thirds higher. This problem should point out the importance of early savings.

3. æ 1.05 20 - 1 ö
FV20 = 20,000 çç ÷÷ = 661,319.08
è 0.05 ø
æ ( 1.05 )40 - 1 ö
PV20 = Y çç ÷÷ = 661,319.08 Û Y = 38,540.46
è ( 1.05 ) ´ 0.05 ø
40

4. æ ( 1.02 )25 - 1 ö
PV40 = 50,000 çç ÷÷ = 976,172.82
è 1.02 ´ 0.02 ø
25

æ ( 1.12 )40 - 1 ö
FV40 = X çç ÷÷ = 976 ,172.82 Û X = 1,272.56
è 0.12 ø

In my experience the graphical illustration of present and future values helps students better understand the concept.
Also the bank account representation serves as a proof that the saving and consumption strategy leads to a bank
balance in t=T equal to zero.

POSSIBLE EXTENSIONS

Of course this is a very basic illustration of a pension scheme. The assumptions were intentionally kept simple in
order not to discourage non-finance students. In an advanced finance course or towards the end of the semester,
instructors can make the computations more complex with:
 Monthly payments and interest rates
 Beginning-of-period payments
 Varying interest rates (e.g., upward-sloping yield curve)
 Taxes
 Inflation or other growth rates

AUTHOR BIOGRAPHY

Carolin E. Schmi dt holds a Bachelo r in International Business Admin istration and a Master in Accounting and
Finance. She is a researcher and lecturer at Heilbronn University in Heilbronn, Germany where she teaches
undergraduate classes in financial management, international finance, European financial markets and corporate
finance. Her research interests are in the areas of finance and economics as well as internationalization and teaching
methods for higher education.

Copyright by author(s); CC-B Y 143 The Clute Institute

Anda mungkin juga menyukai