MAKALAH
A022211003
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Uang menjadi salah satu hal sentral atau hal pokok dalam perekonomian
sehingga studi tentang uang mendapat perhatian yang sangat besar. Uang
mememiliki pengertian yang bermacam- macam dalam kehidupan sehari-hari,.
Secara sederhana uang diartikan sebagai alat pertukaran barang dan jasa.
Menurut Mandala,dkk (2004) uang adalah asset yang paling likuid di antara seluruh
asset yang ada dalam perekonomian (Manurung, 2004, hlm. 24). Suatu asset
dikatakan likuid bila sangat mudah ditukarkan dengan barang dan jasa lain, biaya
transaksinya sangat kecil dan nilai nominalnya relatif stabil. Uang adalah uang
kertas dan uang logam yang ada di tangan masyarakat (Boediono, 2000, hlm. 12).
Uang tunai ini disebut dengan uang kartal atau dalam bahasa inggris disebut
currency. Definisi lain uang adalah persediaan asset yang dapat dengan segera
digunakan untuk melakukan transaksi (Mankiw, 2007, hlm. 23). Semakin banyak
seseorang memiliki uang, maka akan dianggap semakin kaya. Bagi ekonom, uang
tidak mengacu pada seluruh kekayaan tetapi hanya salah satu jenis dari kekayaan.
Uang yang ada di tangan masyarakat akan membentuk persediaan uang nasional.
Peran penting uang ini pada waktu tertentu melahirkan ragam pandangan dan
konsep dalam penilaianya, baik itu bagi kalangan konvensional maupun Islam.
Salah satunya adalah konsep time value of money. Konsep time value of money
dikenal dalam sistem keuangan konvensional dan dijadikan dasar pengambilan
keputusan investasi. Konsep time value of money secara sederhana dapat diartikan
bahwa uang memiliki nilai waktu. Nilai uang dengan jumlah yang sama saat ini tidak
sama nilainya dengan nilai uang dengan jumlah yang sama dimasa yang akan
datang (Antonio, 2001, hlm. 74). Konsep ini menjadi sangat penting dalam
pengambilan keputusan keuangan karena adanya perbedaan dimensi waktu aliran
kas. Trade-off antara uang tunai saat ini dan pada masa mendatang tergantung
atau dipengaruhi oleh tingkat rate tertentu yang dapat diperoleh dengan cara
melakukan investasi. Nilai uang dimasa depan dari sejumlah arus kas akan menjadi
lebih besar dari nilai sekarang mengingat tingkat bunga atau nilai waktu uang
adalah positif (Karim, 2006, hlm. 377).
Dalam sistem keuangan konvensional kita mengenal konsep time value of
money yang dijadikan dasar pengambilan keputusan investasi. Konsep time value
of money secara sederhana dapat diartikan bahwa uang memiliki nilai waktu. Nilai
uang dengan jumlah yang sama saat ini tidak sama nilainya dengan nilai uang
dengan jumlah yang sama dimasa yang akan datang. Konsep ini menjadi sangat
penting dalam pengambilan keputusan keuangan karena adanya perbedaan
dimensi waktu aliran kas. Trade-off antara uang tunai saat ini dan pada masa
mendatang tergantung atau dipengaruhi oleh tingkat rate tertentu yang dapat
diperoleh dengan cara melakukan investasi. Nilai uang dimasa depan dari sejumlah
arus kas akan menjadi lebih besar dari nilai sekarang mengingat tingkat bunga atau
nilai waktu uang adalah positif
Time value of money (dalam bahasa Indonesia artinya nilai waktu dari uang)
adalah suatu konsep finansial penting yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang
lebih berharga daripada besar uang yang sama di waktu mendatang karena potensi
pendapatan uang tersebut.
Prinsip nilai waktu dari uang ini basisnya adalah adanya potensi pendapatan
uang tersebut yang bisa diinvestasikan untuk mendapatkan bunga atau hasil
investasi lainnya. Selain itu ada juga faktor risiko bahwa di masa depan kita
kemungkinan tidak mendapatkan senilai Rp1 dari uang sekarang karena
penurunan nilai mata uang oleh adanya inflasi dan kegagalan investasi.
Dengan memahami nilai waktu uang (time value of money), maka investor atau
pemilik kapital bisa membuat keputusan rasional untuk mengalokasikan uangnya
dengan memilih sarana atau instrumen investasi yang lebih layak. Dengan
memahami time value of money, peminjam dan pemberi pinjaman bisa memahami
pentingnya nilai uang sehingga bisa membuat kesepakatan yang adil dan layak
antara kedua belah pihak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Time value of money?
2. Bagaimana Konsep dasar Time value of money?
3. Bagaimana Perhitungan-perhitungan nilai uang dari waktu?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui apa itu Time value of money.
2. Untuk Mengetahui konsep dasar Time value of money.
3. Untuk Mengetahui perhitungan-perhitungan nilai uang dari waktu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nilai uang dari waktu ke waktu (Time Value Of Money) adalah sebuah
konsep berbasis waktu untuk menghitung nilai uang. Artinya, uang yang dimiliki
oleh seorang individu saat ini tidak akan memiliki nilai yang sama dengan
tahun-tahun yang akan datang.
Hal ini terjadi dikarenakan adanya faktor inflasi atau kenaikan biaya dan
juga berkurangnya nilai mata uang. Konsep ini umumnya sering digunakan
didalam manajemen keuangan suatu perusahaan serta dalam konsep
perencanaan keuangan (personal financial planning).
➢ Manfaat Penerapan TVM
Manfaat dari penerapan Time Value of Money (TVM) yaitu agar kita bisa
mengetahui apakah investasi yang sedang kita jalankan dapat menguntungkan
atau tidak. Umumnya, TVM digunakan untuk menghitung biaya yang ada.
Dengan hal ini, maka para investor bisa menganalisis, apakah proyek
yang direalisasikan menawarkan keuntungan atau tidak. Tidak dapat
disangkal, bahwa para investor lebih memilih proyek yang menghasilkan
keuntungan setiap tahunnya, dari tahun pertama hingga ke tahun-tahun
berikutnya.
➢ Contoh TVM Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Bank sering disebut sebagai agen manajemen keuangan publik yang tidak
hanya bertindak sebagai setoran uang, tetapi juga memungkinkan Anda
untuk melakukan peminjaman dana.
Sistem peminjaman uang ini sering disebut juga sebagai pinjaman tunai dari
bank. Jumlah uang yang dipinjam oleh seseorang biasanya memiliki
periode waktu pembayaran. Jika, semakin besar jumlah uang yang
dipinjam, maka akan semakin lama periode pembayarannya.
3) Asuransi Penilaian Proyek
Setiap kegiatan produksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan pasti akan
membawa jalur keuangan dalam dirinya sendiri. Kegiatan ini juga disebut
sebagai asuransi, yang dinilai berdasarkan dengan jangka waktu yang
ditetapkan.
Saat ini penerapan konsep time value of money didasarkan pada judgement nilai yang
subyektif dan bauran estimasi. Beberapa kesulitan dalam penerapan konsep time
value of money adalah sebagai berikut:
a. Teknik nilai waktu uang harus diterapkan, kecuali jika kita menilai cash flow yang
pertama (pada project investasi) yang selalu menunjukan tanda negatif, sedangkan
semua subsekuen arus kas masuk (di masa yang akan datang) harus menjadi
positif. Jika tidak, kemungkinan tidak ada tingkat (bunga) yang unik sehingga akan
mendiskon flow back kembali ke investasi semula ( Gambling & Karim, 1991).
b. Konsep time value of money berasumsi bahwa discounting factor harus positif
(Gambling & Karim, 1991). Asumsi ini juga merupakan sesuatu yang tidak riil. Pada
kondisi perekonomian mengalami laju inflasi yang tinggi, discount factor (seperti:
tingkat bunga) dapat menjadi negatif. Sehingga anggapan bahwa nilai uang
sekarang selalu lebih besar dibanding pada masa yang akan datang tidak selalu
benar. Hal ini tergantung pada kondisi pribadi masing- masing, lingkungannya,
kemungkinan masa depan dan resiko yang ada pada masa depan.
c. Konsep time value of money mengasumsikan bahwa ada pasar yang efisien untuk
cash flow pada masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa pasti ada cash flow
akan dihasilkan dimasa yang akan datang dan diinvestasikan secara
menguntungkan serta pasti ada pasar seperti ini. Namun dalam kenyataan hal
tersebut hanya sebatas harapan dan belum pasti akan terjadi dan dilaksanakan.
d. Konsep time value of money beranggapan bahwa perusahaan mampu melakukan
ekspansi yang tidak terbatas pada masa yang akan datang tanpa invalidating
model (Gambling & Karim, 1991).
Dalam teori ekonomi Islam diakui bahwa manusia memiliki kebutuhan sesuai
dengan fitrah dalam dirinya. Namun cara yang ditempuh guna memenuhi kebutuhan
tersebut, manusia tidak bebas boleh melakukan hal apa saja sesuai dengan
keinginan. Karena manusia dibatasi oleh hukum (syariat) dan nilai-nilai yang
diyakininya (akidah dan akhlak). Dalam keuangan Islam tidak terdapat asumsi bahwa
sejumlah uang akan memberikan fixed income karena dalam keuangan Islam tidak
memiliki konsep fixed pre-determined return melalui konsep bunga (interest based
economy). Konsep fixed pre-determined return merupakan konsep pemastian
keuntungan atas sejumlah uang, sehingga sangat logis jika orang akan lebih suka
memegang uang saat ini dibanding nanti, karena ada keuntungan pasti dengan
memegang uang saat ini, atau jika seseorang tersebut harus memegang uang
tersebut nanti maka harus ada kompensasi atas keuntungan yang “seharusnya’ dia
dapatkan.
Hal utama yang membedakan konsep time value of money dengan economic
value of time adalah pada konsep time value of money dasar perhitungan pada
kontrak adalah berdasarkan bunga, sedangkan dasar perhitungan pada konsep
economic value of time adalah nisbah. Konsep economic value of time dalam
perhitungannya dapat menggunakan konsep revenue sharing atau profit sharing.
Konsep revenue sharing atau profit sharing akan sangat berdampak pada tingkat
nisbah yang menjadi perjanjian pada kontrak kerjasama. Konsep cost of fund dalam
economic value of time menggunakan Islamic Security Market Line dengan variabel
risk free = 0. Adapun value dari pembiayaan atau investasi yang dilakukan
menggunakan metodologi Net Present Value at Risk. Misalkan dalam hal penentuan
nisbah bagi hasil, return on capital harus diperhitungkan dalam hal ini return on capital
tidak sama dengan return on money. Return on capital sangat tergantung pada jenis
bisnisnya dan berkaitan dengan sektor riil. Sedangkan return on money sangat
berkaitan dengan interest rate. Penentuan nisbah bagi hasil dilakukan diawal
kerjasama dan mmenggunakan project return sebagai dasarnya. Apabila ternyata
actual return dari investasi yang dibiayai tidak sama dengan proyeksinya karena ada
faktor yang memang tidak dapat diprediksi, maka yang akan digunakan adalah angka
actual return bukan angka proyeksi return. Sehingga dalam hal ini menunjukan bahwa
Islam tidak setuju dengan konsep time value of money yang memastikan tingkat
keuntungan dimasa yang akan datang. Waktu akan memiliki economic value jika dan
hanya jika dimanfaatkan untuk kegiatan produktif sehingga menjadi suatu capital dan
memperoleh suatu return.
Sebagai contohnya:
Jika sepuluh tahun lalu dengan satu juta,anda bisa membeli satu motor Honda
produk PT Astra Internasional tbk (ASII).maka sekarang dengan jumlah uang yang
sama hanya akan membeli dua roda saja.sepuluh tahun kemudian,uang satu juta
tadi mungkin hanya bisa untuk membeli helm motor saja.
Konsep time value of money ini sebenarnya ingin mengatakan bahwa jika Anda
punya uang sebaiknya -bahkan seharusnya- diinvestasikan,sehingga nilai uang itu
tidak menyusut dimakan waktu. Sebab, jika uang itu didiamkan, ditaruh di bawah
bantal, brankas, atau lemari besi maka uang itu tidak bekerja dan karenanya
nilainya semakin lama semakin turun.
Dengan demikian, menurut ekonomi konvensional, ada dua hal yang mendasari
konsep time value of money, yaitu:
1. Presence of Inflation
Adanya tingkat inflasi sehingga menjadi dasar perbedaan nilai waktu uang,
sebagai ilustrasi misalkan jika tingkat inflasi sepuluh persen, maka seseorang
dapat membeli lima potong kue dengan hanya membayar seribu rupiah. Namun
jika membelinya tahun depan maka dengan jumlah uang yang sama, dia hanya
akan dapat membeli tiga potong kue. Sehingga seseorang tersebut akan
meminta kompensasi untuk hilangnya daya beli uang akibat inflasi. Selanjutnya
alasan ini banyak keganjilan jika kita mau kritis menilai asumsi yang dijadikan
landasan perhitungan nilai waktu uang hanya didasarkan pada kondisi
terjadinya inflasi. Karena dalam kenyataan kondisi ini tidak lengkap (non
exhaused condition). Karena dalam setiap perekonomian selalu ada keadaan
inflasi dan deflasi. Sehingga tidak relevan jika hanya keadaaan terjadi inflasi
saja yang menjadi alasan adanya nilai waktu uang, seharusnya tingkat deflasi
juga harus diperhitungkan.
2. Preference Present Consumption to Future Consumption
Umumnya orang, present consumption lebih disukai dari pada future
consumption. Misalkan tingkat inflasi nol, sehingga dengan uang Rp. 1000
seseorang dapat membeli lima potong kue hari ini maupun tahun depan. Bagi
kebanyakan orang, mengkonsumsi lima potong kue saat ini lebih disukai dari
pada mengkonsumsi lima potong kue di tahun depan walaupun tingkat
inflasinya nol, sehingga untuk menunda konsumsi lima potong kue sampai
tahun depan seseorang akan meminta kompensasi.
3. Perhitungan-perhitungan nilai uang dari waktu
Macam-macam perhitungan nilai uang tersebut memiliki lima macam yaitu :
1. Bunga Tetap
2. Nilai Majemuk (Composed Value)
3. Nilai Sekarang (Present Value)
4. Nilai Sekarang dari annuity
5. Nilai Majemuk dari annuity
➢ Bunga Tetap
Perhitungan bunga ini sangat sederhana, yang diperhitungkan dengan
besarnya pokok yang sama dan tingkat bunganya juga sama pada setiap
waktu.
Walaupun pokok pinjaman pada kenyataannya sudah berkurang sebesar
angsuran pokok pinjaman namun dalam perhitungan ini tetap digunakan
standar perhitungan yang sama.
Contoh :
Perusahaan akan meminjam uang dari bank untuk membiayai proyek investasi
sebesar Rp 10.000.000,00 dengan bunga 15% per tahun dalam waktu 4 tahun
dan diangsur 4 kali.
Pembayaran Bunga
Rumus :
I = PV.n.i
FV = PV+I
= PV + (PV.n.i)
= PV(1 + n.i)
= 10.000.000(1 + 4 x 0,15)
FV = 16.000.000
Dimana :
• I = Besarnya keseluruhan bunga
• PV = Besarnya pinjaman (Nilai saat ini)
• n = Jumlah tahun/bulan
• i = Tingkat bunga
• FV = Jumlah yang harus dibayarkan (nilai masa depan)
Rumus :
FV = PV (1+i)n
FV = 10.000.000(1+0,15)5
FV =10.000.000 x 2,011
FV = 20.110.000
Rumus :
Contoh :
Berapa nilai sekarang dari sejumlah uang sebesar Rp 10.000.000,00 yang baru
akan diterima pada akhir tahun ke-5 bila didasarkan tingkat bunga 15% dengan
bunga majemuk?
PV = 10.000.000
(1+0,15)5
= 10.000.000
2,011
= 4.972.650
Rumus :
Contoh :
Bank akan menawarkan kepada perusahaan uang sebesar Rp 2.000.000,00
per tahun yang diterima pada akhir tahun dengan bunga yang ditetapkan 15%
per tahun.
Maka berapa present value/nilai sekarang dari sejumlah penerimaan selama
5 tahun?
PV(A) = 2.000.000 . 1- 1
0,15 (1+0,15)5
= 13.333.333 . 1- 1
2.011
= 13.333.333 . ( 1 - 0,497)
= 13.333.333 . 0,503
= 6.706.666
➢ Nilai Majemuk dari Annuity
Annuitas atau annuity merupakan seri dari pembayaran sejumlah uang dengan
sejumlah yang sama selama periode waktu tertentu pada tingkat bunga
tertentu.
Rumus :
Contoh :
Nilai uang dari waktu ke waktu (Time Value Of Money) adalah sebuah konsep
berbasis waktu untuk menghitung nilai uang. Artinya, uang yang dimiliki oleh seorang
individu saat ini tidak akan memiliki nilai yang sama dengan tahun-tahun yang akan
datang.
Hal ini terjadi dikarenakan adanya faktor inflasi atau kenaikan biaya dan juga
berkurangnya nilai mata uang. Konsep ini umumnya sering digunakan didalam
manajemen keuangan suatu perusahaan serta dalam konsep perencanaan keuangan
(personal financial planning).
Konsep time value of money menyatakan bahwa utilitas uang saat ini lebih
tinggi dibandingkan dengan utulitasnya untuk uang dengan jumlah yang sama di
waktu yang akan datang. Konsep ini secara tidak langsung merepresentasikan time
preference pelaku ekonomi dalam memegang uang. Berdasarkan konsep ini seorang
pelaku ekonomi sudah diasumsikan akan lebih cenderung memegang uang saat ini
daripada dimasa yang akan datang, karena manusia hanya digerakkan oleh dirinya
sendiri. Dalam konsep ini bunga dijustifikasikan atas modal yang dipinjamkan. Konsep
time value of money secara sederhana menjelaskan bahwa jika nilai guna uang
pinjaman bagi yang dipinjamkan kepada peminjam adalah sama dengan nilai uang
pada masa yang akan datang, maka pemberi pinjaman akan menambahkan bunga,
sehingga nilai uang di masa yang akan datang adalah sama dengan nilai uang pada
saat ini.
Harjoni. (2019). Penerapan Konsep Time Value of Money Dan Application of the
Concept of Time Value of Money and the Implementation Criticism. Jurnal J-
Iscan, 1(1), 67–82.
Pengantar, K. (2020). TIME VALUE OF MONEY Dosen : Sri Lestari , S . E ., M . M .
Disusun Oleh : Akuntansi Reguler STIE TRIBUANA-BEKASI JL . H . JOYO
MARTONO NO . 8-9 MARGAHAYU. 8.
Yudiana, F. E. (2013). Dimensi Waktu Dalam Analisis Time Value of Money Dan
Economic Value of Time. Muqtasid: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah,
4(1), 131. https://doi.org/10.18326/muqtasid.v4i1.131-143