Jadi, semakin tinggi tingkat suku bunga, maka semakin besar perbedaan antara
nilai uang saat ini dengan nilai uang masa mendatang. Nah, manajemen keuangan
perusahaan harus mempertimbangkan konsep Time Value of Money dalam proses
penganggaran. Kemudian menganalisa hasilnya untuk mengetahui apakah keputusan
finansial saat ini dapat menguntungkan perusahaan pada masa yang akan datang atau
justru merugikan perusahaan.
• Investor
Investor memerlukan konsep Time Value of Money sebagai acuan dalam
pengambilan keputusan investasi mana yang lebih menguntungkan. Sebagai contoh,
Dwi memiliki dua opsi investasi, katakanlah Perusahaan A dan Perusahaan B. Kedua
investasi ini identik yaitu minimal harus menanamkan modal selama 2 tahun dengan
total keuntungan sebesar Rp 150 Juta.
Perbedaannya:
✓ Perusahaan A akan memberikan tingkat keuntungan (cash) sebesar Rp 100 Juta
pada tahun pertama dan Rp 50 Juta pada tahun kedua.
✓ Perusahaan B akan memberikan seluruh tingkat keuntungan (cash) sebesar Rp
150 Juta pada tahun pertama.
Meskipun total keuntungan sama-sama Rp 150 Juta, justru menginvestasikan
uang ke Perusahaan B jauh lebih menguntungkan daripada ke Perusahaan A. Karena
Perusahaan B membayarkan keuntungan tahun ke dua (Rp 50 Juta) sekaligus pada
tahun pertama, yang mana nilainya lebih tinggi daripada Rp 50 Juta pada tahun kedua.
• Individu
Ada banyak manfaat menerapkan konsep Time Value of Money dalam
kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah :
✓ Membantu dalam menentukan besaran yang yang perlu ditabung untuk
mencapai jumlah yang diinginkan dalam periode waktu tertentu.
✓ Membantu pengambilan keputusan “waktu” pembelian suatu barang yang
tepat, apakah lebih menguntungkan jika dibeli hari ini atau tahun depan ?
Kelebihan TVM:
• Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan memahami TVM, Anda dapat
membuat deputise keuangan yang lebih rasional dan informan. Anda dapat
mempertimbangkan nilai waktu dari uang dan menghitung nilai sekarang atau masa
depan aliran kas untuk membandingkan opsi investasi, pinjaman, atau keputusan
keuangan lainnya.
• Evaluasi Investasi yang Lebih Akurat: Dengan menggunakan TVM, Anda dapat
mengevaluasi investasi dengan memperhitungkan tingkat pengembalian yang
diharapkan. Anda dapat menghitung nilai sekarang atau masa depan dari aliran kas
yang diharapkan dan memutuskan apakah investasi tersebut menguntungkan atau
tidak.
• Pengelolaan Utang yang Lebih Efektif: TVM membantu dalam pengelolaan utang
dengan mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Anda dapat membuat strategi
pembayaran utang yang efektif dengan memperhitungkan nilai sekarang dari aliran kas
dan tingkat diskon yang relevan.
Kekurangan TVM:
• Prediksi dan Ketidakpastian: TVM bergantung pada perkiraan aliran kas di masa depan
dan tingkat diskon yang digunakan. Prediksi yang tidak akurat atau ketidakpastian
ekonomi dapat memengaruhi akurasi perhitungan TVM.
• Asumsi tentang Tingkat Diskon: Menentukan tingkat diskon yang tepat adalah penting
dalam perhitungan TVM. Tingkat diskon yang salah dapat menghasilkan perhitungan
nilai sekarang atau masa depan yang tidak akurat.
• Kompleksitas Perhitungan: Dalam beberapa kasus, perhitungan TVM dapat menjadi
kompleks, terutama ketika melibatkan aliran kas yang rumit atau tingkat diskon yang
bervariasi.
• Tidak Memperhitungkan Perubahan Nilai Uang: TVM mengasumsikan nilai uang tetap
seiring waktu, sementara nilai uang sebenarnya dapat berubah akibat inflasi atau
fluktuasi nilai mata uang.