Anda di halaman 1dari 45

TIME VALUE OF MONEY, KEPUTUSAN INVESTASI

AKTIVA TETAP/CAPITAL BUDGETING


Dosen Pengampu : Bpk Indarto

KELOMPOK 3
Fauzi Slamet B.312.4422.121
Hendra Febrianto B.312.4422.016
Hestita Diplomaningtias B.312.4422.021
Siti Maisaroh B.312.4422.051
Subarman B.312.4422.017
TIME VALUE OF MONEY
Time value of money (TVM) atau nilai waktu dari uang merupakan suatu
konsep finansial yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang lebih
berharga dibandingkan dengan nilai uang dengan jumlah yang sama di
masa mendatang, karena potensi kapasitas penghasilan uang tersebut atau
suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan
karena perbedaaan waktu.
Secara prinsip, nilai waktu dari uang ini berbasis pada adanya potensi
pendapatan uang tersebut untuk menghasilkan bunga apabila
diinvestasikan. Sebaliknya, ada pula risiko kehilangan dalam jumlah
tertentu karena penurunan nilai mata uang akibat inflasi dan kegagalan
investasi.
Dari konsep time value of money ini, orang lebih senang
menerima uang sekarang daripada menerimanya dengan
jumlah yang sama satu tahun yang akan datang. Sebab,
uang yang dimiliki sekarang berpotensi untuk
menghasilkan. Contohnya, uang Rp 100 ribu di tahun 1999
dapat digunakan untuk membeli lebih banyak barang
dibandingkan 20 tahun kemudian, yakni pada tahun 2019.
Intinya, uang Rp 100 ribu jauh lebih berharga atau bernilai
di tahun 1999 daripada tahun 2019.
Konsep Time Value of Money
mengajarkan bahwa nilai uang
cenderung menurun dari waktu ke
waktu (nominal tinggi tapi nilai
rendah). Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor seperti inflasi
hingga tingkat suku bunga.
TEORI TIME VALUE OF MONEY MENURUT PARA
AHLI EKONOMI
Eugen Von Bohm-Bawerk (1851-1914)

A dollar today is worth more than a dollar in the future, because a dollar
today can be invested to get a return.

Menurut Eugen, ada 3 alasan yang mendasari time value of money, yaitu:
1.Return (tingkat keuntungan) yang didapatkan pada masa mendatang
bersifat tidak pasti, sementara keuntungan masa kini sudah sangat jelas.
2.Manusia lebih puas memenuhi keinginan masa kini daripada masa
mendatang.
3.Kebutuhan akan barang-barang pada masa kini lebih bermanfaat daripada
barang-barang masa mendatang yang belum tentu dibutuhkan.
Sharepe dkk dalam Prestina Hermastuti dan Dodi Pratuti (2005:135)

Menurut Sharpe dkk yang diterjemahkan oleh Prestina Hermastuti dan


Dodi Pratuti (2005:135), Time Value of Money merupakan suatu konsep
yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan oleh faktor
perbedaan waktu dan bunga. Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai
waktu uang yaitu tingkat inflasi, perubahan suku bunga bank, kebijakan
pemerintah dalam hal pajak, dan lain sebagainya.

Lasher, W. (2016) Practical Financial Management

Lasher, W. (2016) mengemukakan bahwa time value of money didasarkan


pada gagasan bahwa sejumlah uang di tangan seseorang saat ini bernilai
lebih dari jumlah yang sama dijanjikan pada beberapa waktu di masa depan.
MANFAAT DAN PENTINGNYA TIME VALUE OF
MONEY
Manfaat Time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan
dapat memberikan keuntungan atau tidak dan Time value of money berguna untuk
menghitung anggaran

Time value of money sangat penting dalam pengelolaan keuangan yang efektif dan
efisien. Tak bisa disangkal bahwa uang memang tidak hanya sekadar sebagai alat
pembayaran, tetapi memiliki nilai lebih untuk merencanakan keuangan di masa depan.

Dalam manajemen keuangan, time value of money tak hanya bermanfaat bagi investor
dan perusahaan-perusahaan besar yang memang membutuhkan informasi keuangan
sebagai dasar pengambilan keputusan finansial di masa yang akan datang, tetapi juga
individu.
MANFAAT TIME VALUE OF MONEY BAGI
INVESTOR, PERUSAHAAN DAN INDIVIDU
Bagi Investor
Informasi mengenai time value of money bagi investor penting
untuk mengetahui dan menganalisis suatu investasi
menguntungkan atau tidak. Time value of money memungkinkan
investor untuk membuat keputusan yang lebih tepat terkait
dengan pemanfaatan uang yang mereka miliki. Selain itu, time
value of money juga bisa menjadi sumber referensi guna
mempertimbangkan opsi mana yang paling baik dan
menguntungkan untuk dipilih berdasarkan minat, inflasi, risiko,
dan tingkat pengembalian.
Bagi Perusahaan
Manfaat time value of money bagi perusahaan adalah membantu
untuk menghitung dan menyusun anggaran. Suatu perusahaan
tentu tidak hanya sebatas melakukan kegiatan produksi saja,
tetapi juga pengembangan dan inovasi. Pengembangan dan
inovasi ini menjadi investasi bagi perusahaan. Sebab itu,
perusahaan membutuhkan informasi finansial terkait dengan nilai
waktu dari uang agar bisa menganalisis apakah ekspansi
perusahaan atau inovasi produk yang akan dilakukan dapat
memberikan keuntungan atau tidak.
Bagi Individu
Sementara bagi individu, time value of money juga penting
karena dapat digunakan untuk membantu memahami berapa
banyak uang yang harus ditabung untuk mencapai jumlah yang
diinginkan dalam periode waktu tertentu. Tak hanya itu, dengan
time value of money, Anda juga bisa terbantu dalam pengambilan
keputusan pembelian suatu barang, apakah lebih menguntungkan
apabila dibeli hari ini atau beberapa tahun yang akan datang.
CARA KERJA TIME VALUE OF MONEY
Sebenarnya cara kerja dari time value of money sudah tergambar dari
definisinya, di mana nilai uang saat ini lebih berharga dari nilai uang
dengan jumlah yang sama di masa mendatang, karena potensi
pendapatan dari uang tersebut. Artinya, nilai uang hari ini bisa jadi
mengalami pertambahan karena adanya bunga majemuk ketika
ditabung atau diinvestasika.

Contoh jika anda mendapat tawaran pekerjaan dengan dua cara


pembayaran, yakni sebesar Rp 10 juta yang dibayar sekarang dan Rp
11,5 juta yang dibayar satu tahun yang akan datang. Mana opsi
pembayaran yang akan Anda pilih?
Dari Rp 10 juta yang dibayar saat ini dengan Rp 11,5 juta yang dibayar satu tahun
kemudian, mana yang lebih bernilai? Hal ini tentu tergantung pada jenis
pengembalian investasi yang dapat Anda peroleh dari uang Rp 10 juta yang akan
dibayarkan sekarang. Sebab uang sebesar Rp 11,5 juta adalah 115% dari Rp 10 juta.
Maka dari itu, apabila Anda yakin dapat menghasilkan tingkat pengembalian atau
keuntungan lebih dari 15% pada satu tahun mendatang dari uang yang diinvestasikan,
Anda tentu harus memilih opsi pembayaran yang pertama, yakni menerima
pembayaran Rp 10 juta sekarang.

Namun, jika Anda ragu bahkan pesimis untuk menghasilkan tingkat pengembalian
atau keuntungan lebih dari 15% pada tahun depan dari investasi uang Rp 10 juta
tersebut, maka opsi pembayaran yang kedua lebih bermanfaat untuk dipilih. Artinya,
Anda harus mengambil pembayaran atas pekerjaan yang ditawarkan sebesar Rp 11,5
juta satu tahun mendatang. Dengan catatan, Anda percaya bahwa orang yang
menawarkan pekerjaan tersebut benar-benar bisa dipercaya akan membayar Anda
setahun kemudian
KORELASI ANTARA TIME VALUE OF MONEY
DENGAN DAYA BELI
Konsep time value of money berkaitan dengan konsep inflasi dan daya beli.
Korelasi yang terjalin antara time value of money dengan daya beli cenderung
bersifat negatif. Hal ini disebabkan inflasi terus mengikis nilai uang dari tahun ke
tahun, sehingga menurunkan daya beli.

Contoh anda mendapatkan voucher untuk pembelian beras senilai Rp 10.000 ribu
pada tahun 2010. Dengan voucher senilai tersebut, Anda bisa mendapatkan beras
dalam jumlah lebih banyak. Untuk nilai yang sama, Anda tidak akan
mendapatkan beras dengan jumlah yang sama di tahun 2020, karena selama
rentang waktu 10 tahun, nilai uang telah terkikis inflasi sehingga harga barang
meningkat dan daya beli menurun.
Dari contoh tersebut maka pengelolaan keuangan berkenaan dengan keputusan
investasi tak hanya mempertimbangkan time value of money saja, tetapi juga
memperhitungkan inflasi dan daya beli. Sebab kedua faktor tersebut terlibat dalam
penghitungan laba riil atas investasi yang akan dilakukan. Berkenaan dengan hal
tersebut, jika Anda ingin berinvestasi maka harus mengurangi tingkat inflasi dari
persentase pengembalian, berapa pun yang Anda peroleh dari uang Anda.

Tingkat pengembalian investasi yang menunjukkan nominal positif, sementara


tingkat inflasi lebih tinggi, artinya Anda sebenarnya kehilangan uang dalam hal
daya beli. Bagaimana bisa? Misalnya tingkat pengembalian investasi Anda adalah
20%, namun tingkat inflasi mencapai 25%, Anda sebenarnya kehilangan 5%
dalam daya beli setiap tahun. Sebab pendapatan investasi mengalami penurunan
nilai yang disebabkan oleh tingginya inflasi. Artinya, uang dari hasil investasi
tersebut jika dibelanjakan, maka Anda hanya akan mendapatkan sedikit barang.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TIME VALUE OF
MONEY
Kelebihan Time Value of Money dalam perekonomian konvensional sudah terlihat
jelas, yaitu mengukur nilai waktu uang berdasarkan tingkat suku bunga sebagai
tolok ukur, dimana masyarakat menganggap jika bunga bank tinggi maka uang
yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi

Kekurangannya Time Value of Money bahwa bukan hanya tingkat suku bunga
yang mempengaruhi nilai waktu uang, tapi juga termasuk inflasi, kebijakan pajak,
dan kondisi politik.
Terlihat jelas bahwa semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin rendah nilai daya
beli masyarakat begitu juga dengan kebijakan pajak, kenaikan prosentase tarif
pajak akan meningkatkan beban perusahaan
FORMULA RUMUSAN TIME VALUE OF MONEY

Future Value (Nilai yang akan datang)

Present Value (Nilai sekarang)

Annuity (Annuitas)
FUTURE VALUE (NILAI YANG AKAN DATANG)
Future value digunakan untuk menghitung nilai yang akan dating berdasarkan
tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu

FV = Po (1+i) n
FV = Nilai pada masa yang akan datang
Po = Nilai pada saat ini
i = Tingkat suku bunga
n = Jangka waktu
CONTOH FUTURE VALUE (NILAI YANG AKAN DATANG)
Sebuah perusahaan memperoleh pinjaman modal dari suatu bank sebesar Rp
5,000,000 untuk membeli peralatan produksi dengan jangka waktu 5 tahun bunga
yang dikenakan sebesar 18 % per tahun berapa jumlah yang harus dibayar oleh
perusahaan tsb pada akhir tahun ke 5?

Po = 5,000,000
i = 18%
n = 5 tahun

FV = Po (1+i) n
= 5,000,000 (1+18%) 5
= 11,438,789
Jadi yang harus dibayarkan oleh perusahaan pada akhir tahun ke 5 sebesar
11,438,789
PRESENT VALUE (NILAI SEKARANG)
Present value adalah nilai uang sekarang yang akan diperoleh atau dibayar dimasa
yang akan datang dengan tingakat suku bunga tertentu pada setiap periode

PV = Nilai sekarang
Po = Nilai dimasa yang akan datang
i = Tingkat suku bunga
n = Jangka waktu
CONTOH PRESENT VALUE (NILAI SEKARANG)
Seorang pengusaha akan menerima uang sebesar Rp 40,000,000 pada 6 tahun
mendatang. Berapa nilai uang yang akan diterima itu sekarang dengan tingkat
bunga 20 % per tahun?

Po = 40,000,000
i = 20%
n = 6 tahun

𝑷 𝑽=𝑷𝒐¿
= 40,000,000 (1/(1+20%) 6 )
= 13,396,000
Jadi nilai uang pengusaha pada saat sekarang adalah 13,396,000
MASA SEKARANG)
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan
secara berkala pada jangka waktu tertentu
Annuity dapat dihitung menggunakan konsep future value annuity dan present
value annuity.

Annuitas terbagi menjadi 3, antara lain :


Anuitas sederhana ⇨ (ordinary annuity) pembayaran atau penerimaan terjadi
dalam setiap akhir periode.
Anuitas diterima di awal ⇨ (annuity due) pembayaran atau penerimaan terjadi
pada awal setiap periode.
Anuitas majemuk ⇨ (compound annuities) menyimpan atau menginvetasikan
sejumlah uang yang sama di akhir tahun dan memungkinkannya tumbuh.
FUTURE VALUE ANUITAS (Nilai Anuitas Masa
Mendatang)
Adalah suatu hal yang dimanfaatkan untuk mencari nilai dari suatu penjumlahan tahun
yang akan datang dari jumlah yang diterima sekarang pada waktu yang sudah ditentukan
atau dengan kata lain penjumlahan dari future value.

F V A = A  ¿
FVA = Nilai anuitas pada waktu = n
A = Nilai individu peracikan pembayaran di masing- masing periode
i = Tingkat bunga yang akan ditambah untuk setiap periode waktu
n = Jumlah periode pembayaran
CONTOH FUTURE VALUE ANUITAS (Nilai Anuitas Masa Mendatang)

Perusahaan akan membayarkan pinjaman sebesar Rp 2,000,000 dalam 5 tahun setiap


akhir tahun berturut-turut dengan bunga 15%, tetapi pembayarannya akan dilakukan
pada akhir tahun ke-5. Berapa nilai jumlah anuitas dari uang tersebut ?

A = 2,000,000
i = 15%
n = 5 tahun

F V A =  2,000,000   ¿
= 13,484,000
Jadi nilai aunitas uang pada saat masa mendatang adalah 13,484,000
PRESENT VALUE ANNUITY (nilai anuitas sekarang)
Adalah suatu bilangan yang dapat dimanfaatkan untuk mencari nilai sekarang dari
suatu penjumlahan yang diterima setiap akhir periode pada jangka waktu tertentu.

𝑛
( 1+𝑖 ) −1
𝑃𝑉 =𝑃𝑀𝑇 × 𝑛
( 1+𝑖 ) × 𝑖

PMT = Pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima di


akhir tiap tahun
i = Tingkat diskonto (bunga) tahunan
PV = Nilai sekarang anuitas masa depan
n = Jumlah tahun di mana anuitas berlangsung
CONTOH PRESENT VALUE ANNUITY (nilai anuitas sekarang)
Bank akan menawarkan kepada perusahaan uang sebesar Rp 2,000,000 per tahun
yang diterima tiap akhir tahun selama 5 tahun mendatang, semuanya di
diskontokan dengan tingkat bunga yang ditetapkan 15% per tahun. Maka berapa
present value/nilai sekarang dari sejumlah penerimaan selama 5 tahun?

PMT = 2,000,000
i = 15%
n = 5 tahun
5
( 1+15 % ) − 1
𝑃𝑉 =2,000,000 × 5
( 1+15 % ) × 15 %
PV = 6,696,000
Maka nilai aunitas uang pada saat sekarang adalah 6,696,000
KEPUTUSAN INVESTASI AKTIVA
TETAP/CAPITAL BUDGETING
Salah satu bentuk keputusan bisnis adalah keputusan penganggaran modal
(capital budgeting). Keputusan ini terkait dengan bagaimana menentukan
pilihan investasi terbaik dan menguntungkan diantara berbagai alternatif
investasi yang ada.

(Peterson, Pamela P.:5,2002)


Capital budgeting adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi
dan menganalisis kelayakan suatu proyek atau investasi modal dalam
jangka panjang yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan di masa
datang
INVESTASI

Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka Panjang untuk menghasilkan laba di
masa yang akan dating (Mulyadi,2001:284)
Investasi pada hakikatnya adalah penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan dapat
memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim,2003:2)
Investasi dapat diartikan sebagai pemilikan sumber-sumber jangka panjang yang akan bermanfaat
untuk beberapa periode akutansi yang akan datang, sehingga pemilikan atau komitmen tersebut
harus didasarkan pada tujuan perusahaan serta akibat-akibat ekonomisnya terhadap laba
perusahaan dalam jangka panjang (Supriyono,1999:424)
Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa investasi memiliki pengorbanan sumber
dana yang dilakukan perusahaan di masa sekarang dan tentunya mengharapkan keuntungan di
masa yang akan datang.
INVESTASI AKTIVA TETAP
Aktiva merupakan harta yang menjadi sumber ekonomi perusahaan yang digunakan untuk
kegiatan operasional perusahaan. Aktiva itu sendiri dapat berupa aktiva berwujud dan aktiva tidak
berwujud, dan aktiva lancer maupun aktiva tetap. Dimana aktiva tetap ini memiliki peranan
penting dalam operasional perusahaan karena fungsinya dapat membantu proses menghasilkan
produk baik berupa mesin,kendaraan operasional,tanah,bangunan maupun aktiva tetap lainnya.
Aktiva tetap adalah asset berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Dikarenakan memiliki nilai
yang tinggi, penggunaan yang relative lama dan menjadi alat utama perusahaan maka investasi
aktiva tetap harus diperhitungkan dengan matang.
Invstasi aktiva tetap merupakan proses yang lebih mengarah pada sebuah penganggaran modal
(Capital Budgeting). Sedangkan penganggaran modal merupakan keseluruhan proses dalam
menganalisa proyek-proyek tersebut yang nantinya akan dimasukkan ke dalam anggaran
modal/capital budgeting.
CAPITAL BUDGETING
Capital budgeting adalah suatu proses lengkap dalam menganalisa proyek dan menentukan
proyek yang termasuk dalam suatu anggaran modal. Pengertian lainnya adalah suatu proses
perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pembayaran dana yang mana dalam periode
pengembalian dana tersebut sudah lebih dari satu tahun.
Yang dimaksud dalam pembayaran/pengeluaran ini termasuk biaya pembelian pada setiap aset
tetap, yakni tanah, bangunan, mesin, dan alat lainnya. Biasanya perusahaan juga membutuhkan
promosi berupa iklan jangka panjang, proyek penelitian, dan pengembangan pun termasuk di
dalam kategori investasi. 

Keputusan dalam melakukan investasi bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan penilaian
akan situasi di masa yang akan datang. Sehingga perlu memikirkan hal-hal yang mungkin akan
terjadi, baik karena faktor internal maupun eksternal. Nilai investasi pun harus dihitung sesuai
dengan arus kas perusahaan dan merupakan keputusan yang paling tepat guna menghindari risiko
kerugian atas nilai investasi tersebut. Secara umum, perusahaan akan membuat berbagai alternatif
agar bisa berinvestasi dalam jangka panjang, seperti penambahan aset tetap. 
MANFAAT CAPITAL BUDGETING

Secara umum, manfaat dari capital budgeting adalah agar dapat mengetahui keperluan
pendanaan secara lebih rinci. Hal itu karena dana yang terikat dalam jangka waktu lebih
dari satu tahun. Dengan begitu, perusahaan dapat meminimalisir adanya over investment
atau under investment. 
Manfaat lain yang tidak kalah penting dari capital budgeting adalah agar dapat mencegah
terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan. 
METODE ANALISIS CAPITAL BUDGETING
Dalam capital budgeting terdapat metode analisis yang dapat
dilakukan sebelum membuat keputusan. Berikut ini beberapa
metode analisis yang umum dilakukan oleh perusahaan.
1. Metode Net Present Value
2. Metode Internal Rate of Return
3. Metode Payback Periode
4. Metode Profitability Index
5. Metode Accounting Rate of Return
1. Nett Present Value (NPV)

Menghitung nilai uang pada saat sekarang pada sejumlah uang yang akan diterima beberapa waktu yang
akan datang. Terdapat langkah-langkah menghitung NPV, yaitu:
a. Tentukan nilai sekarang dari setiap arus kas, termasuk arus kas masuk dan arus kas keluar, yang
didiskontokan pada biaya modal proyek
b. Jumlah kan arus kas yang didiskontokan ini, hasil ini didefinisikan sebagai NPV proyek

Rumus yang digunakan adalah :

CF = Arus kas
I = Biaya modal
n = Umur proyek investasi
OI = Investasi awal
Contoh Net Present Value (NPV)

Misalkan Proyek senilai Rp 600.000.000 menghasilkan cashflow selama 4 tahunmasing-masing


Rp200.000.000, Rp 250.000.000 dan 150.000.000, Rp 300.000.000. bila diinginkan keuntungan
sebesar 15% maka NPV nya bisa dihitung sebagai berikut:

TAHUN CASHFLOW DF PC of cashflow


r =15%
1 150.000.000 0.870 130.500.000
2 200.000.000 0.756 151.200.000
3 250.000.000 0.658 164.500.000
4 300.000.000 0.572 171.600.000
TOTAL 617.800.000
PV of investement 600.000.000
NPV 17.800.000

Jika NPV positif , maka investasi tersebut layak


Jika NPV negative, maka investasi tersebut tidak layak
2. Internal Rate of Return (IRR)
Dengan kata lain IRR adalah discount rate yang membuat NPV investasi sama dengan nol.

Adapun rumus menghitung IRR adalah:

rr = Tingkat suku bunga


NPV = Net Present Value rata - rata
TPV = Total Present Value of Procesed
rt = Tingkat suku bunga tinggi
rr = Tingkat suku bunga rendah
Contoh Internal Rate of Return (IRR)

Dengan menggunakan contoh perhitungan NPV tadi, yang telah ditemukan NPV positif
Rp 17.800.000 dengan discount rate 15% selanjutnya dicari NPV negatif dengan menaikkan discount rate,
misalnya dinaikkan adalah menjadi 20%, maka NPV nya

TAHUN CASHFLOW DF PC of cashflow


r =20 %
1 150.000.000 0.833 124.950.000
2 200.000.000 0.694 138.800.000
3 250.000.000 0.579 144.750.000
4 300.000.000 0.482 144.600.000
TOTAL 553.100.000
PV of investement 600.000.000
NPV (46.900.000)
• Selisih DR = rt - rr
= 20%-15% = 5%

• Selisih PV = 553.100.000 – 617.900.000 = 64.800.000

17.800.000
IRR = 15% + x 5%
64.800.000

= 16,38%

Bila IRR lebih besar dibanding keuntungan yang disyaratkan berarti layak, dan
sebaliknya
Perbandingan antara metode NPV dan IRR:

Apabila ada satu proyek yang independen maka NPV dan IRR akan selalu memberikan
rekomendasi yang sama untuk menerima atau menolak usulan proyek tersebut.

Tapi apabila ada proyek-proyek yang mutually exclusive, NPV dan IRR tidak selalu memberikan
rekomendasi yg sama.

Ini disebabkan oleh dua kondisi :


1. Ukuran proyek berbeda yang satu lebih besar daripada yg lain
2. Perbedaan waktu, waktu dari aliran kas dari dua proyek berbeda. Satu proyek aliran kasnya
terjadi pada tahun tahun awal sementara yg proyek yg lain aliran kasnya terjadi pada tahun tahun
akhir

Intinya : untuk proyek proyek yg mutually exclusive, pilih proyek dengan NPV yang tertinggi.
3. Payback Period (PP)
Metode ini menghitung berapa cepat investasi yang dilakukan bisa Kembali, Hasil
perhitungannya dinyatakan dalam satuan waktu.

Adapun rumusannya sebagai berikut :

PP = n + a : b x 1 tahun

PP = Pay back period


n = Syarat periode pengembalian modal investasi
a = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun terakhir (n)
b = Arus kas pada tahun setelah tahun kumulatif arus kas perusahaan berjalan (n + 1)
Contoh Payback Period (PP) :

Diketahui terdapat usulan proyek investasi sebanyak Rp 600.000.000 juta dengan umur ekonomis 5 tahun,
Syarat periode pengembaliannya adalah 2 tahun, dan arus kas per tahun adalah pada Tahun 1 sebanyak Rp
300.000.000 Tahun 2 sebanyak Rp 250.000.000, Tahun 3 sebanyak Rp 200.000.000 Tahun 4 senilai Rp
150.000.000 dan Tahun 5 sejumlah Rp 100.000.000

Berdasarkan kasus di atas, maka bisa kita ketahui bahwa arus kas di setiap periode atau setiap tahunnya
berbeda-beda. Sehingga, cara menghitung payback period nya adalah sebagai berikut:
Tahun 1 : Rp 300.000.000
Tahun 2 : Rp 250.000.000 jadi Rp 550.000.000
Tahun 3 : Rp 200.000.000 jadi Rp 750.000.000
Tahun 4 : Rp 150.000.000 jadi Rp 900.000.000
Tahun 5 : Rp 100.000.000 jadi Rp 1.000.000.000

PP = n + (a : b) x 1 tahun
= 2 + ((Rp 600.000.000 – Rp 550.000.000) : (Rp 750.000.000 – Rp 550.000.000)) x 1 tahun
= 2 + 0.25 tahun
= 2.25 tahun
Berdasarkan contoh dari cara menghitung payback period, bisa kita ketahui bahwa periode pengembalian
modalnya adalah sebanyak 2,25 tahun atau 2 tahun 3 bulan. Proyek investasi pun tidak hanya akan
melibatkan payback period untuk keperluan analisis keputusan.
Arus kas pun menjadi pertimbangan penting untuk para investor dalam mengalirkan dananya.

Hal yang paling penting dalam mengetahui cara menghitung payback period adalah jika payback period
kurang dari suatu periode yang sudah ditentukan, maka proyek tersebut sudah tidak bisa lagi diterima.
Jika terjadi sebaliknya, maka proyek tersebut pun akan ditolak. Payback period adalah salah satu metode
yang digunakan untuk menilai kecepatan kembalinya dana investasi.

Walaupun memang payback period bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menilai waktu
kembali modal suatu investasi. Tapi, metode ini lebih banyak digunakan karena bisa dimanfaatkan untuk
bisa menilai dua proyek yang memiliki rate of return dan risiko yang serupa.
Sehingga, investor pun nantinya bisa memilih proyek investasi mana saja yang nantinya bisa memberikan
waktu pengembalian yang lebih cepat. Tapi, metode ini belum cukup dalam menentukan nilai sisa dari suatu
investasi, karena di dalamnya tidak bisa memperlihatkan arus kas setelah tercapainya pengembalian
4. Profitability Index (PI)

Metode ini menghitung perbandingan antara PV dari penerimaan dengan PV dari


investasi
Bila PI ini lebih besar dari 1, maka proyek investasi dianggap layak untuk dijalankan

Adapun Rumus sebagai berikut :

Kelayakan investasi menurut standar analisa ini adalah :


Jika PI > 1 ; maka investasi tsb dpt dijalankan (tidak layak)
Jika PI < 1 ; investasi tsb tidak layak dijalankan (layak)
5. Metode Accounting Rate of Return
Metode penilaian investasi yang mengukur seberapa besar tingkat keuntungan dari investasi,
metode ini menggunakan dasar laba akutansi , sehingga angka yang dipergunakan adalah EAT
yang dibandingkan dengan rata-rata investasi

Rumus :

Contoh:
• Misalkan, sebuah proyek investasi membutuhkandana sebesar mempunyai
Rp 400.000.000. umur ekonomis 3 investasi ini tahun dan mempunyai nilai residu Rp
100.000.000. selama usia investasi mendapat EAT selama 3 tahun, masing-masing Rp
60.000.000 (thn 1), Rp 80.000.000 (thn 2), dan Rp 90.000.000 (tahun 3)
• Keuntungan yang diharapkan sebesar 22% Metode Accounting Rate of return
Maka Accounting Rate of Return nya adalah

ARR = (60.000.000 + 80.000.000 + 90.000.000) : 3 x 100%


(400.000.000+100.000.000) : 2
= 30%

Proyek ini layak,karena ARR > dari keuntungan yang diharapkan

• Kelemahan : mengabaikan nilai waktu uang dan tidak memperhitungkan aliran kas
• Kebaikan : sederhana dan mudah, karena menghitungnya cukup melihat laporan laba rugi
yang ada
• Apabila ARR > dari keuntungan yang diisyaratkan, maka proyek investasi
menguntungkan
METODE MANA YANG LEBIH BAIK ?

• 3 metode terakhir (PBP, PI, ARR) mempunyai kelemahan yang sama, yaitu mengabaikan nilai
waktu uang

• Secara teoritis, penggunaan NPV akan memberikan hasil yang terbaik dalam penilaian
profitabilitas investasi

• NPV menunjukkan tambahan kemakmuran riil yang diperoleh oleh pemodal


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai