Anda di halaman 1dari 21

PERTEMUAN V:

MODEL FAKTOR SPESIFIK


(SAMUELSON DAN JONES)
Diana Chalil
FAKTOR SPESIFIK:
PERBAIKAN TERHADAP TEORI RICARDO
 Menurut Ricardo semua input dapat berpindah dari 1
industri ke industri yang lain
 Sehingga PI akan selalu menguntungkan untuk semua
negara yang terlibat
PI BERDAMPAK PADA DISTRIBUSI PENDAPATAN
 Setidaknya terdapat 2 faktor penyebab
 Ada SD yang tidak dapat berpindah dengan cepat atau
dengan biaya murah dari satu industri ke industri lain
(ketersediaan input)
 Penggunaan faktor produksi pada 1 industri belum tentu
sama dengan industri yang lain (penggunaan input)
CONTOH PI DAN KEUNTUNGAN SUATU NEGARA
 Harga beras di Jepang tertinggi di dunia
 Tetapi Jepang meminimalkan impor karena petani padi yang tidak dengan
mudah pindah ke sektor industri lain. Dengan produk impor yang lebih
murah, produk lokal tidak akan laku dan petani padi dapat kehilangan
pekerjaan
 Artinya dalam kasus Jepang, impor tidak menguntungkan negara tersebut
APAKAH YANG DISEBUT DENGAN FAKTOR
SPESIFIK?

 Faktor yang membutuhkan waktu yang sangat lama


untuk berpindah

QM  QM K , LM 
QF  QF T , LF 

 L (labour) merupakan tenega kerja yang mudah


berpindah dari 1 industri ke industri lain, sedangkan K
spesifik pada industri M dan T spesifik pada industri F
 Faktor yang spesifik akan menjadi input yang tetap
jumlahnya (fixed input) karena tidak dapat berpindah.
DIMINISHING RETURN

 Input yang spesifik dan tidak dapat berpindah tersebut


menyebabkan rasionya terhadap input yang dapat
berpindah semakin kecil.

 Misal: TK dapat berpindah, tetapi lahan tidak. Jika TK


terus ditambah pada lahan yang tetap, maka pada titik
tertentu produktivitas TK akan menurun (misalnya 1
orang tenaga panen sawit dapat mengerjakan 4 ha/
hari. Jika jumlah tenaga kerja panen ditambah tetapi
lahan yang dipanen tetap, maka jumlah TBS yang dapat
dipanen per tenaga panen menjadi semakin sedikit)
CONTOH MODEL
 Assumptions:
 2 ouput, pakaian dan makanan.
 3 input
 labour (L)
 capital (K)

 land (T for terrain)


 Perfect competition
 Baju diproduksi dengan menggunakan capital dan
labour (tidak menggunakan land)
 QC = QC (K, LC)
 Makanan diproduksi dengan menggunakan land dan
labour (tidak menggunakan capital)
 QF = QF (T, LF)
 Labour merupakan input yang dapat berpindah antar
sektor
 (Petani dapat pidah kerja ke Toyota)
 Land dan capital specifik pada masing-masing sektor
FUNGSI PRODUKSI BAJU

Peningkatan fungsi produksi


yang semakin landai
menunjukkan adanya
diminishing returns
FUNGSI PRODUKSI MARJINAL

Fungsi produksi marjinal tenaga


kerja semakin melandai,
menunjukkan pertambahan
output yang semakin kecil
dengan bertambahnya 1 tenaga
kerja (karena rasio input lain
dengan tenaga kerja yang
semakin kecil)
 Hal yang sama juga berlaku pada fungsi produksi
makanan
 Jika total perekonomian terdiri dari 2 sektor tersebut,
maka total suplai tenaga kerja akan menjadi LC + LF = L
 Dengan keterangan tersebut dapat dibentuk kurva
kemungkinan produksi (KKP) dengan labour
constraint
The slope is
The slope is MPLF / MPLC
MPLF

The slope is
MPLC
 Slope KKP menunjukkan opportunity cost dari
memproduksi 1 jenis output yang diukur dari jumlah
output yang tidak diproduksi
 Slopenya semakin curam dengan semakin banyaknya
pakaian yang dihasilkan,
 Opportunity cost meningkat dengan meningkatnya jumlah
produksi
Pada titik
yang mana
kondisi
eksisting
alokasi L
(labour)?
 Jumlah dan harga tenaga kerja harus pada kondisi yang
memberikan keuntungan sebagai berikut
Where the labour demand curves intersect
gives the equilibrium wage and allocation of
labour between the two sectors
The two sectors must
pay the same wage
because labour can
move between
sectors

Anda mungkin juga menyukai