Anda di halaman 1dari 73

Perdagangan

Internasional
Kompetensi Dasar
 Siswa dapat mendeskripsikan
perdagangan internasional dan
dampaknya terhadap
perekonomian negara
Perdagangan Internasional

 Proses jual beli barang/ jasa


antara suatu negara dengan
negara lainnya yang bertujuan
mencari keuntungan.
Keunggulan Absolut
( absolut advantage)
 Keunggulan yang disebabkan oleh
faktor alam.
 Indonesia memiliki banyak
keunggulan alam seperti : minyak
bumi, ikan laut,dll
Keunggulan Komparatif
(Comparative advantage)
 Keunggulan yang disebabkan oleh
kombinasi faktor-faktor produksi.
 Negara jepang merupakan negara
penghasil mobil. Dimana seluruh mobil
buatan mereka, selain memiliki mesin
yang canggih, harga terjangkau dan
perawatan yg mudah
Faktor-faktor penyebab timbulnya
perdagangan Internasional:

 Sumber daya alam


 Perbedaan biaya produksi
 Iptek
 Perbedaan
Kebutuhan nasional
Manfaat Perdagangan
Internasional
 Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
 Spesialisasi produk
 Peningkatan kegiatan produksi
 Meningkatkan hubungan persahabatan
antar negara
Manfaat :

 Mendorong kemajuan ilmu


pengetahuan dan teknologi
 Mendorong pertumbuhan
ekonomi
 Menambah devisa negara
Hambatan Perdagangan
Internasional:
 Harga barang impor yang lebih
murah
 Bea masuk yang tinggi
 Adanya proteksi ( perlindungan dari
negara untuk produk tertentu)
 Pertentangan politik
Hambatan:
 Kuota Impor : kebijakan pemerintah untuk
membatasi pembelian barang dari LN
 Kuota ekspor : kebijakan pemerintah untuk
membatasi penjualan barang ke LN
 Birokrasi yang berbelit-belit
 Dumping : kebijakan menjual barang di LN
lebih murah daripada harga barang di DN
 Penetapan Tarrif, tariff adalah pajak yang
dikenakan atas barang barang yang
melewati batas suatu negara
 Tariff eskpor, dikenakan pada barang eskpor
 Tariff transito, dikenankan pada barang yang
melintas suatu negara dimana tujuan akhir
adalah negara lain
 Tariff impor
  Subsidi
 Subsidiadalah kebijakan pemerintah
untuk membantu menutupi sebagian biaya
produksi per unit barang produksi dalam
negeri. Sehingga produsen dalam negeri
dapat menjual barangnya lebih murah dan
bisa bersaing dengan barang impor.
 Pelarangan Impor
Pelarangan impor adalah kebijakan
pemerintah untuk melarang masuknya
barang-barang dari luar negeri, dengan
tujuan untuk melindungi produksi dalam
negeri dan meningkatkan produksi dalam
negeri.
Pelarangan export
  Premi

 Kebijakan berupa pemberian hadiah atau


penghargaan kepada perusahaan yang
mampu memproduksi barang dengan
kuantitas dan kualitas yang tinggi. Pemberian
premi ini diharapkan dapat menghasilkan
produk-produk yang berkualitas tinggi.
 Devaluasi dapat diartikan sebagai suatu
tindakan pemeritah untuk menurunkan
nilai mata uangnya atau domestic
currency terhadap nilai mata uang asing
atau foreign currency.
Ekspor Indonesia
Impor Indonesia
Kebijakan Pemerintah di bidang
ekspor:
 Penyederhanaan prosedur ekspor
 Mengadakan promosi barang Indonesia ke
LN
 Melakukan diversifikasi produk
 Memberikan subsidi
 Menambah sarana &prasarana ekspor
Kebijakan pemerintah di bidang
impor :
 Menaikkan pajak impor
 Embargo untuk produk tertentu
 Memberikan kuota untuk produk tertentu
 Memperlancar masuknya bahan baku dan
bahan penolong.
Neraca Perdagangan
 Daftar yang mencatat perbandingan
nilai ekspor dan impor suatu negara
dalam 1 tahun.
 Neraca terbagi atas 3 macam yaitu
neraca perdagangan aktif, pasif dan
berimbang.
Neraca perdagangan aktif
 Neraca jika nilai ekspor lebih
besar dari nilai impor.
 Disebut juga neraca surplus
Neraca Perdagangan Pasif

 Neraca jika nilai impor lebih kecil


dari nilai ekspor.
 Disebut juga neraca defisit
Neraca Perdagangan
berimbang
 Neraca yang nilai ekspor dan nilai
impornya sama
Alat-Alat
Pembayaran Luar
Negeri (devisa)
Pengertian devisa
Adalah alat pembayaran luar
negeri yang dapat ditukar
dengan uang luar negeri.
Mata uang asing
  Kursadalah nilai suatu mata uang jika
dipertukarkan dengan mata uang lain.
Artinya nilai suatu mata uang ditentukan
oleh nilai tukar mata uang tersebut terhadap
mata uang lainnya. Kurs adalah harga mata
uang suatu negara yang dinyatakan dengan
mata uang negara lain. Artinya kurs
menyatakan harga suatu mata uang jika
diperjualbelikan dengan mata uang lain.
JUAL BELI VALUTA ASING
 PEDAGANG VALUTA ASING MENERAPKAN
DUA NIALI KURS, YAITU KURS BELI DAN
KURS JUAL.
 KURS BELI ADALH KURS YANG BERLAKU
BAGI PERMINTAAN VALUTA ASING.
 PEDAGANG YANG MEMBELI VALUTA ASING
DARI EKSPORTIR MENGGUNAKAN KURS
BELI.
 PEDAGANG YANG MENJUAL VALUTA
ASING MENGGUNAKAN KURS JUAL.
 Kurs jual adalah harga yang digunakan
ketika bank atau money changer membeli
valuta asing
Cek data terbaru
Soal kurs
Pembayaran perdagangan
internasional
 embayaran Tunai (Cash Payment) atau
Pembayaran di Muka
Pembayaran tunai atau pembayaran di muka
adalah pembayaran yang dilakukan dengan
menggunakan uang tunai atau cek, yang dilakukan
bersama-sama dengan surat pesanan atau
menunggu diterimanya kabar bahwa barang yang
telah dipesan dikapalkan oleh eksportir. Cara
pembayaran ini mempunyai risiko yang besar.

.
 Kelemahan cara pembayaran secara tunai di
antaranya sebagai berikut.
- Dalam pembelian barang, importir harus
menyediakan dana, walaupun barang yang dibeli
belum diterimanya. Importir dalam hal ini harus
menanggung biaya untuk barang yang dipesan.
- Terdapat kemungkinan barang yang dipesan tidak
sesuai dengan barang yang diterima.
- Ada kemungkinan terjadi keterlambatan datangnya
barang maupun ketidakjujuran pihak eksportir.
- Karena pengekspor berada di tempat yang jauh,
maka keadaan pengekspor (bonafiditasnya) tidak
sepenuhnya diketahui pengimpor
 Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka
(Open Account)
 Pembayaran kemudian atau rekening terbuka adalah
cara membiayai transaksi perdagangan internasional
di mana eksportir mengirimkan barang kepada
importir tanpa adanya dokumen-dokumen untuk
meminta pembayaran. Pembayaran dilakukan setelah
barang laku dijual atau satu sampai dengan tiga bulan
setelah tanggal pengiriman, sesuai dengan penjanjian
yang disepakati bersama. Sistem ini sangat
membantu pengimpor melakukan transaksi
perdagangan, akan tetapi berisiko besar bagi
pengekspor.

 Kelemahan cara pembayaran ini adalah
sebagai berikut.
 - Tidak digunakannya dokumen yang
menjamin pembayaran.
 - Eksportir harus membiayai seluruh
transaksi dagang
CARA PEMBAYARAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
 A. PEMBAYARAN SECARA TUNAI :
1.COMMERCIAL BILLS OF
EXCHANGE.
2.TELEGRAPHIC TRANSFER.
3. TRAVELER’S CHECK.
4. TRAVELER’S LETTER OF CREDIT.
5. CASH LETTER OF CREDIT.
B. PEMBAYARAN DENGAN LETTER OF
CREDIT ( L/C ).
 COMERCIAL BILLS OF EXCHANGE
ADALAH SURAT YANG DITULIS OLEH
PENJUAL YANG BERISI PERINTAH
KEPADA PEMBELI UNTUK MEMBAYAR
SEJUMLAH UANG TERTENTU PADA
WAKTU YAN AKAN DATANG.

TELEGRAPHIC TRANSFER
ADALAH CARA PEMBAYARAN YANG
SAMA DENGAN WESEL BANK.
 TRAVELER’S CHECK
ADALAH SURAT WESEL YANG DITARIK
OLEH SEBUAH BANK YANG
MEMERINTAHKAN DIRINYA SENDIRI UNTUK
MEMBAYAR SEJUMLAH UANG KEPADA
ORANG YANG NAMANYA TERCANTUM
DALAM DIDALAMNYA.

TRAVELER’S LETTER OF CREDIT


ADALAH SURAT BANK YANG MEMBERIKAN
KEWENANGAN KEPADASESEORANG, YANG
TERCANTUM DALAM L/C, UNTUK MENARIK
WESEL ATAS TUNJUK TERHADAP BANK
YANG MENGELUARKAN L/C.
 CASH LETTER OF CREDIT
MERUPAKAN ALAT PEMBAYARAN YANG
DIKELUARKAN OLEH BANK YANG MEMBERIKAN
WEWENANG KEPADA SESEORANG ATAU SUATU
BADAN YANG NAMANYA DICANTUMKAN DALAM
L/C UNTUK MENULIS CEK ATAU MENARIK SURAT
WESEL ATAS SEJUMLAH UANG TERTENTU.

LETTER OF CREDIT ( L / C )
MERUPAKAN SURAT YANG DITANDATANGANI
OLEH BANK YANG MENYETUJUI AKAN WESEL
YANG DITARIK OLEH EKSPORTIR ( WESEL ASING )
 Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang
(Commercial Bill of Exchange atau
Commercial draft atau Trade Bill)
 Surat wesel dagang adalah pembayaran
yang dilakukan dengan cara eksportir
menarik surat wesel atas importer
sejumlah harga barang-barang beserta
biaya-biaya pengirimannya.
 Wesel adalah surat perintah pembayaran dari
seseorang (penarik wesel) yang ditujukan
kepada orang lain (yang kena tarik) untuk
membayar sejumlah uang tertentu (nilai nominal
wesel) kepada seseorang yang ditunjuk dalam
surat wesel (pemegang wesel) pada tanggal
yang sudah ditentukan (hari jatuh tempo).
 Cara pembayaran semacam ini sekarang masih
banyak digunakan dalam lalu lintas pembayaran
internasional. Dengan surat wesel, apabila
eksportir membutuhkan uang sebelum jatuh
tempo, maka ia dapat menjualnya kepada pihak
lain, yang kelak akan menukarkannya kepada
importir setelah wesel itu jatuh tempo.
 Kompensasi pribadi adalah cara
pembayaran dengan mengalihkan
penyelesaian utang piutang pada seorang
penduduk dalam satu negara tempat
penduduk tersebut tinggal.
 Yahya mempunyai utang sebanyak £ 100 kepada
Mr. Samo di Inggris atau sebanyak Rp1.300.000,00
(dianggap kurs waktu itu menunjukkan £1 = Rp
13.000,00). Kemudia Zakaria mempunyai piutang
sebanyak £ 100 kepada Mr. John. Dari keempat
orang tersebut penyelesaian utang piutang dilakukan
dengan cara Mr. John membayar utangnya kepada
Mr. Samo sebanyak £ 100 dan Yahya membayar
utangnya sebanyak Pp1.300.000,00 kepada Zakaria.
Dengan demikian sudah lunas segala utang piutang
mereka atau secara skematis dapat digambarkan
sebagai berikut.

  Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)
Pembayararan secara konsinyasi dilakukan setelah
barang yang dikirim sudah terjual seluruhnya atau
sebagian. Metode ini biasanya dilakukan kepada orang
yang telah dikenal dengan baik. Jadi, barang yang akan
dijual merupakan barang titipan untuk jangka waktu
tertentu dan pembayaran dengan termin waktu. Untuk
memperkecil risiko penjual, sebaiknya menggunakan
jasa bank dalam pengiriman dokumen penagihan dan
bonded warehouse untuk penitipan barangnya. Apabila
barang sudah terjual, pembeli membayar kepada bank
sejumlah uang atas nilai barang dan sebagai gantinya
bank akan menyerahkan delivery instruction kepada
bonded warehouse untuk mengeluarkan barangnya.
 Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)
Letter of credit atau commercial letter of
credit adalah surat yang dikeluarkan oleh
bank atas permintaan pembelian sejumlah
barang di mana bank sendiri yang
mengakseptir (menyetujui) dan membayar
surat wesel yang ditarik oleh eksportir.
 Pada dasarnya terdapat tiga pihak yang ada dalam transaksi letter of credit,
yaitu:
- opener (importir), adalah pihak yang mengajukan permintaan pembukaan
L/C kepada bank
- issuer (issuing bank), adalah bank di negara importir yang mengeluarkan L/C
atas permintaan importir.
- Beneficiary (eksportir), adalah pihak yang menerima pembukaan L/C oleh
importir.
Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri atas:
- L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa la-ngsung membayar
sesuai dengan harga barang melalui bank yang ditunjuk
- Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat memasukkan
barang terlebih dahulu dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan
sisanya dibayar kemudian.
- Indutrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau barang modal secara
cepat dan tidak dipakai untuk barang konsumsi.
- Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi kepada Advising
Bank (bank yang ditunjuk) untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari
jumlah L/C kepada eksportin sebelum mengapalkan barang-barang ekspor.
- Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan
tenggang waktu tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1
bulan setelah penunjukan dokumen.
Bentuk Devisa
 Mata uang asing
 Pembayaran dengan wesel
(Commercial Bill of Change)
 Pembayaran dengan LC (letter of credit)
 Pembayaran dengan emas murni (Logam
mulia/LM)
 Pembayaran melalui transfer melalui
telepon,internet,telegram via
bank( telegraphic transfer)
Macam Devisa
 Devisa umum : devisa yang diperoleh dari
hasil ekspor,penyelenggaraan jasa, event
internasional di DN, &bunga modal yg
diinvestasikan di LN, TKI
 Devisa Kredit: devisa yang diperoleh dari
pinjaman LN(segala uang asing yang ada
berdasarkan hutang)
Kegunaan Devisa
 membiayai pembangunan nasional
 Alat perdagangan antar negara
 Sumber dana pembiayaan
kedutaan,konsulat dan perwakilan
di LN
Guna devisa:
 Membayar hutang LN
 Membiayai perjalanan dinas dan
non dinas ke luar negeri
 Membiayai misi kebudayaan,
pertandingan olahraga
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
CIRI-CIRI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
1. MENGGUNAKAN MATA UANG ASING/VALUTA
ASING
2. PEMBAYARAN TIDAK LANGSUNG (WESEL
ASING, LC, TELEGRAFIC TRANSFER)
3. EKPORTIR DAN IMPORTIR TIDAK PERLU
BERTATAP MUKA
4. MUTU HARUS MEMENUHI STANDAR
INTERNASIONAL
5. KEWAJIBAN MEMBAYAR BEA IMPOR
TEORI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Hal penting dalam
perdagangan Internasional
KEBIJAKAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
1. melindungi kepentingan ekonomi nasional
dari pengaruh negatif Perdagangan
Internasional
2. melindungi kelangsungan hidup
perusahaan dan industri di dalam negeri;
3.menjamin ketersediaan lapangan kerja di
dalam negeri;
LANJUTAN

4. menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi


yang tinggi dan stabil;
5. menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan
kurs valuta pada umumnya;
6. menjaga keseimbangan dan stabilitas
neraca pembayaran inter-nasional.
Jenis kOmoditas Ekspor
Indonesia:
a. Hasil Tambang:minyak bumi, gas, batu
bara, timah, nikel
b. Hasil Industri :tekstil, pupuk, semen,
kerajinan
c. Hasil Pertanian ;kopi, teh, lada,
tembakau, kakao, kelapa sawit
d. Hasil hutan :kayu, rotan, damar, karet,
10 Jenis komoditas ekspor
andalan non migas
1. Tekstil 9. minyak Astiri
2. Elektronik 10. Medical Equifmen
3. Karet
4. Kakao
5. Kopi
6. Rempah-rempah
7. Makanan olahan
8. Produk kerajinan
KEBIJAKAN
EKSPOR
a. pembebasan, keringanan pajak
b. penetapan prosedur ekspor yang mudah;
c. pemberian fasilitas kredit lunak
d. pembentukan asosiasi eksportir;
e. larangan atau pembatasan ekspor dalam
bentuk bahan mentah atau bahan dasar
f. Promosi produk ke LN
g. Rehabilitasi Produksi
h. Diversifikasi komposisi ekspor
ASOSIASI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL

 Bentuk asosiasi ini antara lain ITC


(International Trade Center),
 OPEC (Organizational of Petrolium
Exporteer Country),
 GPS (General System ofPreferency),
 ICO (International Coffee Organization,
 MFA (Multifibre Agreement)
Komoditas Impor Indonesia :

1.Hasil Industri: mesin, kendaraan bermotor,


kereta api, barang elektronik
2. Hasil pertanian :gandum, buah - buahan
3. Hasil peternakan: daging, susu, keju
KEBIJAKAN IMPOR

a. KEBIJAKAN TARIF (BEA IMPOR)


b. KEBIJAKAN NON TARIF
- LARANGN IMPOR MUTLAK
- PEMBATASAN QUOTA IMPOR
- PENETAPAN PROSEDUR IMPOR
- PEMBATASAN BARANG IMPOR
- TES STANDAR KUALITAS
KEBIJAKAN TARIF /BEA
MASUK
KEBIJAKAN NON TARIF
Kerjasama Indonesia dalam
bidang ekonomi

Anda mungkin juga menyukai