Anda di halaman 1dari 36

Mobilitas penduduk

Sirkulasi adalah mobilitas penduduk sementara ada juga yang melakukannya dengan menginap
di tempat tujuan atau sering disebut mobilitas non permanen musiman. Orang yang melakukan
sirkulasi disebut sirkuler. Waktu yang dibutuhkan untuk sirkulasi berbeda-beda, ada yang hanya
beberapa hari, dan ada yang memakan waktu lama.

Mereka tidak pulang pada hari yang sama tetapi harus menginap di tempat tujuan. Hal ini
dilakukan umumnya karena jauhnya jarak untuk pulang ke daerah asalnya dan atau untuk
menghemat biaya perjalanan dan sejumlah alasan lainnya. Banyak penduduk desa yang bekerja
di kota tidak kembali pada hari yang sama tetapi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian.

Ruralisasi adalah kebalikan dari urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa.
Ruralisasi pada umumnya banyak dilakukan oleh mereka yang dulu pernah melakukan
urbanisasi, namun banyak juga pelaku ruralisasi yang merupakan orang kota asli.

Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya ruralisasi dibedakan menjadi faktor pendorong dan
faktor penarik berikut ini. Faktor pendorong: 1) kejenuhan tinggal di kota; 2) harga lahan di kota
semakin mahal sehingga tidak terjangkau; 3) keinginan untuk memajukan desa atau daerah
asalnya; serta 4) merasa tidak mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota. Faktor
penarik: 1) harga lahan di pedesaan relatif masih murah; 2) pola kehidupan masyarakatnya lebih
sederhana; 3) suasana lebih tenang, sehingga cocok untuk penduduk usia tua dalam menjalani
masa pensiun; serta 4) adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa
kecil.

Migrasi Nonpermanen (Sirkuler)

Migrasi nonpermanen adalah gerakan perpindahan penduduk dari suatu tempat ketempat lain
dengan tujuan tidak menetap. Jenis migrasi nonpermanen (sirkuler) antara lain:

a. Mobilitas ulang alik atau mobilitas harian, yaitu penduduk yang karena pekerjaannya harus
melakukan perjalanan dari tempat tinggalnya ke tempat kerjanya di lain daerah.

b. Mobilitas bermusim, yaitu penduduk yang pekerjaan atau keperluannya untuk sementara
waktu menetap disuatu daerah dan dalam jangka waktu tertentu untuk kembali ketempat
tinggalnya.

Emigrasi

Imigrasi

Komutasi merupakan bentuk mobilitas penduduk non permanen secara ulang-alik (pergi-pulang)
tanpa menginap di tempat yang dituju, atau dengan kata lain waktu yang dibutuhkannya kurang
dari 24 jam. Orang yang melakukan proses komutasi dinamakan komuter atau penglaju. Sebagai
contoh seseorang yang bekerja di Jakarta, sedangkan tempat tinggalnya di kota Bogor atau
Bekasi. Dengan kemajuan prasarana dan sarana transportasi, jarak antara kedua kota tersebut
dirasakan tidak terlalu jauh. Oleh karena itu, terjadi aktivitas pergi pagi hari untuk bekerja dan
pulang sore atau senja tanpa harus menginap di Jakarta.

Aktivitas penduduk dihubungkan dengan letak tempat tinggal

Dataran rendah

Jenis Aktifitas  Penduduk adalah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan, industri, dan


sentra-sentra bisnis.

Bukit

Pertaniaan menggunakan lereng

Perbukitan

Jenis Aktifitas  Penduduk  di  perbukitan adalah pada umumnya aktivitas pertanian adalah


pertanian lahan kering. Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang dilakukan di wilayah
yang pasokan airnya terbatas atau hanya mengandalkan air hujan

a. Mata Pencaharia Daerah Pantai


      Daerah pantai yang landai merupakan lahan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai
nelayan, karena selain lautnya tenang juga pantai yang landai merupakan tempat yang kaya akan
ikan. Kehidupan penduduk di provinsi yang wilayahnya berupa kepulauan dengan pulau-pulau
kecil, seperti Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku. Pada umumnya, selain menangkap ikan,
mereka juga menyelam untuk mengambil mutiara dan budidaya rumput laut dan kerang mutiara.
Sedangkan, di daratan pantai nelayan membudidayakan tambak ikan, komoditi yang diunggulkan
adalah bandeng dan udang.

Mata Pencaharia Daerah Dataran Tinggi


      Dengan relief yang beranekaragam, Indonesia juga memiliki wilayah yang beriklim. Junghun
telah membuat zonasi yang didasarkan pada ketinggian tempat, karena ketinggian tempat sangat
berpengaruh terhadap suhu udara. Zonasi, artinya pembatasan wilayah berdasarkan ketinggian di
atas permukaan air laut. Dengan zonasi ini, Indonesia dapat merealisasikannya dalam hal teknik
kesesuaian cuaca, misalnya untuk kelapa dan tebu ditanam di daerah tropis, tetapi jika
dipaksakan menanam di daerah dataran tinggi, hasilnya tidak akan memuaskan.
      Pada ketinggian antara 700 meter cocok untuk perkebunan karet, lebih dari 700 meter lebih
cocok untuk ditanami perkebunan teh, dan di atas 1.000 meter cocok untuk ditanami hutan pinus.
Gunung api juga memiliki manfaat besar bagi kehidupan manusia. Belerang, sumber air panas,
panorama indah, sumber energi panas bumi, seperti kawah Kamojang, kawah Gunung Salak.

  
Rumah Adat Banten

Rumah Adat Baduy Banten


Bangunan rumah adat Baduy dibuat tinggi, berupa rumah panggung, mengikuti kontur tanah.
Pada tanah yang permukaannya miring atau tidak rata, rumah disangga dengan tumpukan batu
kali. Batu ini berfungsi sebagai tiang penyangga bangunan agar tanah tidak longsor. Pada
umumnya rumah adat Baduy adalah rumah panggung. Bangunan ini secara kebanyakan dibuat
menggunakan bahan bambu. Rumah adat baduy ini sendiri terkenal dengan kesederhanaan, dan
dibangun berdasarkan naluri manusia yang ingin memperoleh perlindungan dan
kenyamanan.Atap rumah adat baduy berasal dari daun yang dinamakan sulah nyanda. Nyanda
maknanya sikap bersandar, sandarannya tidak lurus tetapi agah rebah ke belakang. Salah satu
sulah nyanda ini dibuat lebih panjang & memiliki kemiringan yang lebih rendah pada bagian
bawah rangka atap.Bilik rumah dan pintu rumah terbuat dari anyaman bambu yang dianyam
secara vertikal. Teknik anyaman tersebut dikenal dengan nama sarigsig tersebut dibuat hanya
dengan berdasarkan perkiraan, tidak diukur terlebih dahulu. Kunci rumah dibuat dengan
memalangkan dua buah kayu yang ditarik atau didorong dari bagian luar rumah. Ada tiga
ruangan dalam bangunan rumah adat banten ini, yaitu ruangan yang dikhususkan untuk ruang
tidur kepala keluarga juga dapur yang disebut imah, ruang tidur untuk anak-anak sekaligus ruang
makan yang disebut tepas, dan ruang untuk menerima tamu yang disebut sosoro. Seluruh
bangunan dibangun menghadap satu dengan yang lainnya. Secara adat rumah Baduy hanya
diperbolehkan menghadap ke utara dan selatan saja.
Bentuknya bundar, atapnya jerami, dan pintunya mungil sekali. Inilah Honai, rumah adat suku
Dani yang tinggal di Lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Selain jadi tempat tinggal,
Honai juga memiliki banyak kegunaan.
Rumah adat Honai biasanya dibangun berkelompok membentuk komplek dan banyak ditemui
disekitar lembah baliem, tempat dimana banyak suku Dani tinggal. Di dalamnya, sekitar 5-6
bangunan berderet rapi di lereng tebing tinggi.
Ukurannya tergolong mungil, bentuknya bundar, berdinding kayu dan beratap jerami. Namun,
dikomplek ini tidak semuanya berupa rumah Honai. Beberapa rumah adalah rumah berbentuk
persegi yang bernama Ebe'ai.
Perbedaan antara Honai dengan Ebe'ai terletak pada jenis kelamin penghuninya. Honai dihuni
oleh laki-laki, sedangkan Ebe'ai dihuni oleh perempuan. Komplek Honai ini tersebar hampir di
seluruh pelosok Lembah Baliem.
Rumah bundar ini ukurannya relatif kecil untuk orang dewasa. Jarak dari permukaan rumah
sampai langit-langit hanya sekitar 1 meter. Di dalamnya hanya ada 1 perapian yang terletak
persis di tengah. Tak ada perabotan apapun di dalamnya selain jerami.
Saluran ventilasi rumah honai berasal dari atap jerami dan dinding kayu yang membawa hawa
sejuk ke dalam Honai. Jika suhu terlalu dingin, barulah perapian dinyalakan. Meski agak
berbahaya namun perapian ini tetap dinyalakan dari dalam Honai. Asap hasil pembakaran pun
tidak memiliki cerobong layaknya rumah modern sehingga asapnya bercampur menjadi satu di
dalam. Agar tidak keracunan asap maka pintu Honai akan dibuka.
Honai tidak hanya digunakan untuk tempat tinggal namun juga ada yang menggunakannya untuk
menyimpan umbi-umbian dan hasil ladang, ada pula yang digunakan khusus untuk pengasapan
jasad tokoh suku Dani sebagai proses pemumian. Fungsi yang disebut terakhir itu bisa ditemukan
di Desa Kerulu dan Desa Aikima. Dua desa pemumian paling terkenal di Lembah Baliem.

Rumah Joglo (Jawa tengah)

Uraian Tentang Atap


Atap Rumah Joglo berbentuk Perisai yang tinggi atapnya melebihi lebar atapnya. Biasanya,
semakin tinggi atap rumah Joglo, Semakin tinggi juga status social pemilik rumah. Atap rumah
iniditutup dengan genting yang terbuat dari tanah liat.

Berikut ini adalah deskripsi lainnya tentang Rumah Joglo.


Joglo adalah rumah adat masyarakat Jawa. Bagian-bagian joglo yaitu :
1.    pendapa.
2.   pringgitan.
3.   dalem.
4.   sentong.
5.   gandok tengen.
6.   gandok kiwo.
Bagian pendapa adalah bagian paling depan Joglo yang mempunyai ruangan luas tanpa sekat-
sekat, biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan untuk acara besar bagi penghuninya.Seperti
acara pagelaran wayang kulit,tari,gamelan dan yang lain.Pada waktu ada acara syukuran
biasanya sebagai tempat tamu besar. Pendopo biasanya terdapat soko guru,soko
pengerek,tumpang sari.
Bagian Pringgitan adalah bagian penghubung antara pendopo dan rumah dalem.Bagian ini
dengan pendopo biasanya di batasi dengan seketsel dan dengan dalem dibatasi dengan
gebyok.Fungsi bagian pringgitan biasanya sebagai ruang tamu.
Bagian Dalem adalah bagian tempat bersantai keluarga. Bagian ruangan yang bersifat lebih
privasi.

Rumah Betang (Kalimantan tengah)

Uraian Tentang Atap


Atap Rumah Betang Berbentuk atap pelana, yang diberi tambahan atap pada bagian tengah
bangunan (ruangan utama) yanga kedudukan atapnya lebih tinggi.
Berikut ini adalah deskripsi lainnya tentang Rumah Betang.
Rumah Betang adalah rumah panjang yang merupakan rumah adat suku Dayak (Ngaju)
diKalimantan Tengah.
Rumah betang mempunyai ciri-ciri yaitu; bentuk Panggung, memanjang. Pada suku Dayak
tertentu, pembuatan rumah panjang bagian hulunya haruslah searah dengan Matahari terbit dan
sebelah hilirnya ke arah Matahari terbenam, sebagai simbol kerja-keras untuk bertahan hidup
mulai dari Matahari tumbuh dan pulang ke rumah di Matahari padam.
Di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, rumah betang sudah tidak ada yang asli lagi, yang
ada adalah yang sudah dibangun ulang. Di bagian paling hulu, rumah betang yang dibangun
kembali ada di Desa Tumbang Bukoi, Kecamatan Mandau Talawang. Di bagian hilir, rumah
betang yang dibangun kembali ada di Desa Sei Pasah, Kecamatan Kapuas Hilir.
Bangunan ini dibangun tidak jauh dari rumah betang asli yang sudah runtuh, tapi masih ada sisa-
sisa tiangnya.
Di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah ada rumah betang asli yang dibangun sejak
tahun 1870. Letaknya di Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir. Rumah ini
menghadap Sungai Kahayan dan memiliki pelabuhan yang siap menyambut kedatangan
wisatawan melalui sungai.

Hasil kebudayaan masa praaksara

Contoh Benda Peninggalan Zaman Megalitikum - Zaman Megalitikum atau yang juga biasa
disebut dengan zaman batu besar berasal dari kata mega yang berarti besar dan kata lithikum
atau lithos yang berarti batu. Zaman batu besar banyak meninggalkan benda hasil budaya yang
berupa bangunan-bangunan besar yang mempunyai fungsi sebagai sarana untuk melakukan
pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kebudayaan ini berlangsung setelah zaman neolithikum,
Hingga sampai saat ini kita masih dapat melihat benda-benda peninggalan zaman ini di berbagai
wilayah indonesia –

a. Menhir adalah sebuah tugu atau batu yang tegak, Mempunyai fungsi sebagai media
untuk menghormati orang-orang yang sudah meninggal yang di tempatkan di suatu
tempat. Serta ada juga yang berpendapat bahwa menhir dibangun untuk tujuan sebagai
sarana pemujaan atau penyembahan kepada arwah nenek moyang. -

 Punden berundak

Punden berundak merupakan bangunan yang di susun secara bertingkat-tingkat yang di


maksudkan untuk melakukan pemujaan terhadap roh nenek moyang, bangunan ini kemudian
menjadi konsep dasar bangunan candi pada masa hindu-buddha.
Sarkofagus

Sejenis kubur batu tetapi memiliki tutup di atasnya, biasanya antara wadah dan tutup berukuran
sama. Pada dinding muka sarkofagus biasanya diberi ukiran manusia atau binatang yang
dianggap memiliki kekuatan magis.
Waruga
Waruga adalah kubur batu yang tidak memiliki tutup, waruga banyak ditemukan di situs
Gilimanuk, Bali.
Waruga adalah kubur atau makam leluhur orang Minahasa yang terbuat dari batu dan terdiri dari
dua bagian. Bagian atas berbentuk segitiga seperti bubungan rumah dan bagian bawah berbentuk
kotak yang bagian tengahnya ada ruang.
Nekara merupakan sebagai dari peninggalan-peninggalan dari zaman sejarah purbakala, Nekara
merupakan hasil yang diciptakan dan merupakan peninggalan yang sangat indah dari beberapa
peninggalan lainnya. Nekara atau gong nekara merupakan peninggalan sejarah purbakala yang
sekaligus satu dari sekian banyak objek wisata yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Nekara ini merupakan nekara terbesar di Asia Tenggara. Nekara yang merupakan peninggalan
kebudayaan zaman perunggu ini telah berusia sekitar 2.000 tahun. Nekara ini mempunyai tiga
fungsi pada masanya, Untuk mengetahui fungsi tersebut mari kita lihat dibawah ini.

Fungsi Nekara 
1. Fungsi Keagamaan, fungsi keagamaan adalah sebagai alat komunikasi, upacara dan simbol
2. Fungsi Sosial Budaya, fungsi sosial budaya adalah simbol berstatus sosial, perangkat upacara
dan karya seni yang mempunyai daya magis religius. 
3. Fungsi Politik, fungsi politik adalah sebagai tanda bahaya atau isyarat perang 

Hasil kebudayaan masa hindu budha


PRASASTI YUPA ; merupakan tugu batu yang didirikan sebagai tanda peringatan Sang Maha
Raja Mulawarman yang telah mengorbankan 1000 ekor sapi dan kepingan emas bagi
kemakmuran masyarakat. Parasasti ini ditemukan di perbukitan Brubus Kecamatan Muara
Kaman Kabupaten Kutai Kartanegara Dibuat dengan bahan Beta Andesit yang ditulis dengan
huruf Pallawa dan berbahasa Sangsekerta. Prasasti menandakan keberadaan Kerajaan Hindu
Tertua di Indonesia di mana menurut perkiraan para ahli berasal dari Abad ke IV Masehi.
Prasasti Yupa ini berjumlah 7 buah. Koleksi yang asli sekarang disimpan di Musium Nasional
Jakarta, sedangkan yang dipamerkan di Museum Mulawarman merupakan replika yang terbuat
dari bahan fiberglass.

Hasil kebudayaan masa islam


 Kaligrafi
 Menara
 Masjid
 Keraton
 Babad
Dalam dunia pengetahuan sejarah, babad merupakan karya penulisan sejarah
(historiografi) tradisional yang mulai muncul pada abad XVI-XIX, dengan focus ceritera
pada ceeritera sejarah dari berbagai masyarakat tradisional setelah tahun 1500-an.
penulisan babad selain di Jawa juga terdapat di berbagai daerah seperti Madura (babad
Madura, babad sumenep) di bali (babad buleleng, babad bla batuh), di Kalimantan dan
Sumatra disebut Hikayat, atau sejarah (Hikayat Banjar, Hikayat Raja-raja Pasai, Sejarah
Melayu) dan Sulawesi.\

 Macam-Macam Lembaga Sosial - Terdapat beberapa lembaga sosial yang sangat erat dengan
orientasinya. Beberapa lembaga sosial tersebut adalah sebagai berikut... 
a. Lembaga Keluarga 
Lembaga keluarga merupakan lembaga sosial yang terkencil yang terbentuk atas dasar
perkawinan dan hubungan darah. Macam-macam fungsi lembaga keluarga adalah sebagai
berikut.. 

 Fungsi reproduksi : Dalam keluarga, keturunan merupakan inti dari terjadinya sebuah
pernikahan. 
 Fungsi ekonomi : Dalam keluarga, terdapat fungsi ekonomi yang dalam hal ini adalah
peran ayah, namun ibu juga berperan sebagai fungsi ekonomi dalam menghidupi keluarga
mereka termasuk mereka sendiri dan anak-anaknya. 
 Fungsi proteksi : Dalam keluarga, terdapat fungsi proteksi, artinya keluarga menciptakan
rasa ketentaraman dan keterlindungan baik secara psikologis maupun fisik. 
 Fungsi sosialisasi : Dalam keluarga, terdapat fungsi sosialisasi yang mengajarkan anak
segala hal baik berlatih dan diperkenalkan cara-cara hidup yang baik dan benar agar
dapat berperan dalam masyarakat. 
 Fungsi afeksi : Dalam keluarga, terdapat fungsi afeksi yang tidak lain adalah orang tua
dari anak tersebut dengan memberikan kehangantan dan kasih sayang. 
 Fungsi pengawasan sosial : Dalam keluarga, fungsi pengawasan sosial yang mengontrol
segala aktivitas dan tingkah laku dalam keluarga mereka, hal ini biasanya dipegang oleh
orang tua untuk mengawasi anaknya. 
 Fungsi pemberian status : Dalam keluarga, terdapat fungsi pemberian status melalui
lembaga perkawinan sebagai pasangan suami istri. 

b. Lembaga Politik 
Lembaga politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat
sebagai proses pembuatan keputusan. Macam-macam fungsi lembaga politik adalah sebagai
berikut... 

 Memelihara ketertiban di dalam negeri (internal order): 


 Menjaga keamanan yang ada di luar negeri (eksternal order): 
 Mengupayakan kesejahteraan umum (general welfare) 
 Mengatur proses politik 

c. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan dengan
tujuan mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik. Macam-macam fungsi lembaga
pendidikan menurut horton dan hunt adalah sebagai berikut... 

 Mempersiapkan untuk mencari nafkah


 Sebagai tempat pengembangan bakat 
 Sebagai pelestari kebudayaan masyarakat
 Tempat edukasi keterampilan agar dapat berpatisipasi dalam demokrasi 
 Memperpanjang masa remaja 
 Mempertahankan sistem sosial 

d. Lembaga Ekonomi 
Lembaga ekonomi adalah lembaga yang mempunyai kegiatan di bidang ekonomi demi
terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Macam-macam fungsi lembaga ekonomi adalah sebagai
berikut...

 Memberi pedoman dalam mendapatkan bahan pangan 


 Sebagai pedomn untuk menjalankan pertukaran barang atau barter
 Sebagai pedoman mengenai harga jual beli barang 

e. Lembaga Agama 
Lembaga agama adalah lembaga yang mengatur mengenai kehidupan manusia dalam beragama.
Macam-macam fungsi lembaga agama menurut Bruce J. Cohen adalah sebagai berikut...

 Sebagai bantuan dalam pencarian identitas moral


 Memberikan tafsiran-tafsiran dalam membantu memperjleas keadaan lingkungan fisik
dan sosial seseorang
 Sebagai peningkatan keramahan dalam bergaul, kohesi sosial, dan solidaritas kelompok
f. Lembaga Budaya
Lembaga budaya adalah lembaga publik yang terdapat dalam suatu negara yang berfungsi
sebagai pengembangan budaya, ilmu pengetahuan, lingkungan, seni, dan pendidikan masyarakat.
Faktor Produksi Dalam Ekonomi
Adapun keempat faktor produksi tersebut yaitu :
Sumber Daya Alam
Faktor produksi yang pertama dan harus ada adalah sumber daya alam seperti tanah, ruko, lahan
sebagai tempat usaha maupun bangunan, dimana hal utama dari faktor produksi ini semuanya
berasal dari kekayaan alam atau ketersediaan yang ada di alam. Tanpa adanya kekayaan alam
maka tidak akan terjadi sebuah proses produksi. Faktor produksi sda ini terdiri dari tanah,
tambang, batubara, air, segala yang ada di daratan dan lautan, udara dan lain sebagainya yang
hasilnya dari alam.
Tenaga Kerja
Yang dimaksud dengan faktor produksi tenaga kerja ialah sesuatu yang mengelola sumber daya
alam tersebut dengan menggunakan tenaga dari manusia atau biasa disebut dengan sumber daya
manusia. Dalam faktor ini ada pengelompokkan tersendiri bagi tenaga kerja yaitu berdasarkan
sifatnya dan kemampuan atau kualitasnya.
Berdasarkan sifatnya, tenaga kerja terbagi menjadi dua, (1) tenaga kerja jasmani, dimana
seluruh kegiatan atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan lebih banyak menggunakan kekuatan
fisik seperti : kuli bangunan, tukang kuli cangkul sawah, tukang becak, buruh pengangkut
barang, dls. Dan (2) tenaga kerja rohani dimana kegiatan yang dilakukan lebih banyak
menggunakan otak atau pikiran seperti : direktur, guru, penulis, pengacara, dls.
Berdasarkan kualitas atau kemampuannya, tenaga kerja terbagi menjadi tiga, yaitu (1) tenaga
kerja terdidik, dimana tenaga kerjanya membutuhkan pendidikan yang sesuai seperti profesi
dokter, guru, bidan, dosen,dls. (2) terampil dimana tenaga kerja yang dibutuhkan mengharuskan
pengalaman, skill, terlatih dan biasanya mengikuti kursus sebelumnya seperti contoh : penjahit,
tukang rias, tukang las, tukang pembuat kue dls. Dan (3) tidak terdidik dan tidak terampil yang
biasa disebut tenaga kerja kasar dimana tidak membutuhkan keterampilan atau pendidikan
khusus seperti contoh tukang penjual koran, pemulung, tukang cangkul dls.
Modal
Selain faktor-faktor diatas, modal pun memiliki peranan penting dalam proses pengadaan
barang dan jasa. Dengan modal yang memadai akan terjadinya kelancaran dalam menjalankan
kegiatan ekonomi. Tanpa adanya modal yang cukup, tentu akan menghambat proses pengadaan
barang dan jasa. Faktor produksi modal merupakan benda-benda hasil dari produksi barang dan
jasa yang berfungsi sebagai penunjang dalam melancarkan atau mempercepat kemampuan dalam
memproduksinya. Ada beberapa pembagian modal
4 Faktor Produksi Dalam Ekonomi Secara Lengkap
Berdasarkan sifatnya : Terebagi menjadi dua yaitu modal tetap dan lancar. Modal tetap bisa
digunakan beberapa kali atau berulang-ulang seperti contoh : mesin jahit, komputer, buku,
kendaraan, dls. Sedangkan modal lancar hanya bisa sekali pakai seperti bahan baku pembuatan
kue, bensin, minyak, dls.
Berdasarkan sumbernya : Ada modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri bersumber dari
suatu perusahaan milik bersama ataupun pribadi. Sedangkan modal asing bersumber dari
pinjaman bank atau hasil penjualan obligasi yang bearasal dari luar perusahaan.
Berdasarkan kepemilikan : Modal individu dan modal umum. Modal individu adalah modal
yang bersumber dari perorangan yang mana hasilnya merupakan sumber pendapatan bagi si
pemilik sebagi contoh: bunga tabungan, sewa kontrakan, rentalan. Sedangkan modal umum ialah
modal yang berasal dari pemerintah yang digunakan untuk kepentingan bersama seperti pasar,
lapangan, pelabuhan dls.
Berdasarkan bentuknya : Modal konkret dan abstrak. Dimana modal konkret bisa dilihat secara
real dalam suatu proses produksi, contohnya : komputer, buku, mesin jahit dls. Sedangkan modal
abstrak tidak memiliki bentuk dalam sebuah proses produksi, namun memiliki nilai tersendiri
bagi perusahaan seperti contoh hak merek dan hak paten.
Kewirausahaan
Agar proses yang dijalankan berjalan lancar dan tidak ada hambatan serta terkendali, pasti
membutuhkan seorang pengusaha atau tenaga ahli untuk proses yang sedang dijalani. Adapun
hal pokok yang harus dimiliki seorang pengusaha dalam melakukan proses produksi barang
ataupun jasa ialah sebagai berikut:
Planning : Memiliki sebuah perencanaan yang matang, penyusunan strategi, visi misi yang
jelas, memikirkan modal secara matang, dan menetapkan tujuan yang pasti.
Organizing : Terdiri dari pengelolaan segala sumber daya yang tersedia demi mewujudkan
tujuan perusahaan yang jelas dan terstruktur.
Actualing : Berupa pengarahan ataupun bimbingan dan memberikan motivasi kepada para
tenaga kerja atau karyawan terhadap bagian pekerjaan masing-masing.
Controling : Melakukan pengawasan untuk kesesuaian terhadap pekerjaan pada bagiannya
masing-masing

Piramida penduduk adalah grafik mendatar yang  menyajikan data kependudukan dalam bentuk
diagram batang yang menunjukkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
Tersusun dari garis atau koordinat vertikal yang digunakan untuk menyatakan golongan umur.
Dimulai dari umur 0–4, 5–9, dan seterusnya hingga usia maksimal yang bisa dicapai oleh
penduduk di suatu wilayah.

Jenis kelamin laki-laki di sebelah kiri, sedangkan golongan perempuan di sebelah kanan. Garis
horizontal digunakan untuk menunjukkan jumlah, biasanya dalam jutaan, tetapi tergantung pada
kuantitas penduduk.

Bentuk piramida penduduk berbeda-beda untuk setiap wilayah atau negara. Meskipun bentuknya
berbeda-beda, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga. Masing-masing bentuk
mencerminkan karakteristik penduduknya. Ketiga bentuk piramida penduduk itu sebagai berikut.
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah
sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan
sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-
negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.

Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut.


o Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua
sedikit.
o Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian.
o Pertumbuhan penduduk relatif tinggi.
o Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia,
Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Cina, Mesir, dan India.

2. Piramida Penduduk Stasioner


Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan
tingkat kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida
ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama. Contoh: bentuk
piramida penduduk Jepang dan Singapura serta beberapa negara yang tergolong maju.
Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner antara lain sebagai berikut.
 Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif seimbang.
 Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula dengan angka kematian
relatif lebih rendah.
 Pertumbuhan penduduk kecil.
 Terdapat di beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.

 Piramida Penduduk Tua (Constructive)


Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat
kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan
pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini memiliki umur median
(pertengahan) sangat tinggi. Contoh: piramida penduduk negara Jerman, Belgia, dan Swiss

Ciri-ciri komposisi penduduk konstruktif antara lain sebagai berikut.


 Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64 tahun) sangat
kecil.
 Jumlah penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa.
 Angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian.
 Pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan penduduk
sebagian mencapai tingkat negatif.
 Jumlah penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun.
 Negara yang berada pada fase ini, antara lain Swedia, Jerman, dan Belgia.
Prinsip Optimal Pengelolaan Sumber Daya Alam
UUD 1945 pasal 33 ayat 3, menyatakan bahwa: Bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”. Berdasarkan ayat tersebut, optimalisasi dari pengelolaan sumber
daya alam mutlak harus dilakukan. Optimalisasi sumber daya alam dapat berupa
pemanfaatan sumber daya alam dengan cara mengambil kekayaan alam secara
menyeluruh dengan memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan resiko kerugian,
demi kepentingan negara dan rakyat, tetapi tetap memperhatikan keberlanjutan sumber
daya alam tersebut dikemudian hari. Optimalisasi pengambilan sumber daya alam ini,
tidak serta merta mengizinkan untuk mengambil seluruh kekayaan alam tanpa batas dan
tanpa perencanaan yang matang, melainkan dilakukan secara arif dan bijaksana, dengan
menerapkan asas pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan merupakan
pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masa kini, tentu saja tanpa
mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi masa mendatang. Artinya, dalam
eksploitasi kekayaan alam yang ada, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
pada masa sekarang, tetapi dilakukan tanpa mengorbankan kebutuhan generasi
mendatang. Dengan demikian, anak cucu kita sebagai generasi yang akan datang juga
dapat merasakan dan menikmati kekayaan alam negara yang saat ini kita rasakan.
Belakangan ini, sedang hangat dibicarakan tentang cadangan minyak bumi dunia,
terutama Indonesia, yang semakin menipis. Pemerintah telah mengadakan beberapa
langkah pencegahan, diantaranya adalah dengan mengeluarkkan kebijakan konversi
minyak tanah ke gas. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian para ahli, ketersediaan
sumber daya alam gas bumi masih sangat melimpah di Indonesia. Hal tersebut
merupakan contoh pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal, namun tidak
mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Memaksimalkan pemanfaatan sumber
daya alam yang masih melimpah ruah dan menghemat sumber daya alam yang semakin
menipis dengan tetap memperhatikan keuntungan yang maksimal, namun kerugiannya
minimal. Berbagai pihak telah berdaya upaya untuk melakukan penghematan, dengan
menggunakan energi alternatif. Sumber energi alternatif, akan dapat mengurangi
penggunaan sumber energi tidak terbarukan seperti minyak bumi dan batu bara.
Penggunaan sumber energi alternatif juga akan dapat mengurangi pencemaran
lingkungan dan efek negatif pada SDA, seperti: air, udara, hutan, dan lain-lain.
B. Prinsip Lestari Pengelolaan Sumber Daya Alam Sumber daya alam dimanfaatkan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, dengan tetap memperhatikan kelestarian
fungsi lingkungan hidup. Lestari yang dimaksud disini adalah upaya pengelolaan sumber
daya alam beserta ekosistemnya dengan tujuan mempertahankan sifat dan bentuknya.
Jadi, prinsip lestari adalah segala daya upaya yang dilakukan untuk menjaga sumber daya
alam yang ada, tetap ada, baik dilihat dari sifatnya maupun dari bentuknya. Wawasan
Pada tahun 1972, PBB mengadakan konferensi tentang “The Human Environment” di
Stockholm, membawa negara industri dan berkembang untuk bersama-sama
menggambarkan hak manusia dan keluarganya untuk lingkungan yang sehat dan
produktif yang mengarah pada penciptaan lembaga-lembaga global dalam sistem PBB.
Dengan demikian, sumber daya alam harus senantiasa dikelola secara seimbang untuk
menjamin keberlanjutan pembangunan nasional. Penerapan prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan diseluruh sektor dan wilayah, menjadi prasyarat utama untuk
diinternalisasikan kedalam kebijakan dan peraturan perundangan, terutama dalam
mendorong investasi pembangunan jangka menengah. Prinsip-prinsip tersebut, saling
bersinergis dan melengkapi dengan pengembangan tata pemerintahan yang baik
berdasarkan pada asas partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas yang mendorong upaya
perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Contoh konsep lestari dalam pengelolaan SDA: 1) Menggunakan pupuk alami atau
organik Penggunaan pupuk alami atau pupuk organik dalam pertanian merupakan pilihan
yang sangat tepat, karena dapat menjaga kelestarian tanah. Kandungan mineral serta zat-
zat didalam pupuk organik, sangat cocok untuk menyuburkan tanah, dan zat-zat tersebut
tidak mengandung bahan kimiawi, sehingga sangat ramah lingkungan. Oleh karenanya,
kesuburan tanah yang dipupuk dengan pupuk organik, tidak akan mudah hilang, karena
selalu mengalami regenerasi oleh jasad hidup yang terkandung didalam pupuk organik.
Berbeda dengan pupuk kimia, tidak semua dapat diuraikan oleh jasad renik didalam
tanah, sehingga dalam jangka waktu yang lama akan mengendap dan akan merusak
tanah. 2) Penggunaan pestisida sesuai kebutuhan Dalam industri pertanian, penggunaan
pestisida merupakan hal yang mutlak dilakukan untuk mencegah serangan hama
penyakit. Namun, untuk mendukung kelestarian sumber daya alam, pestisida yang
digunakan harus sesuai dengan kebutuhan, agar residu yang dihasilkan tidak begitu
banyak dan mengendap. Sebab, jika residu yang mengendap sudah terlalu banyak pada
tempat yang sama, dapat mempengaruhi kesuburan tanah serta kualitas tanamannya
sendiri, karena terlalu banyak mengandung bahan kimia. 3) Pelestarian tanah (tanah
datar, lahan miring / perbukitan) Upaya pelestarian tanah dapat kita lakukan dengan
menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi), terhadap
tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang miring posisi
tanahnya, perlu dibangun terasering atau sengkedan untuk menghambat lajunya aliran air
hujan. 4) Pelestarian udara Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap
organisme bernapas memerlukan udara. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
udara, agar tetap bersih dan sehat, antara lain: menggalakkan penanaman pohon ataupun
tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang berbahaya bagi
manusia, dan mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Disamping itu,
tumbuhan juga mengeluarkan uap air sehingga kelembaban udara akan tetap terjaga,
mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan maupun pembakaran mesin. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan
bermotor dan cerobong asap, merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di
perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke
udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta
pemasangan filter pada cerobong asap pabrik, mengurangi atau bahkan menghindari
pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atsmosfer. Gas freon yang
digunakan untuk pendingin pada AC atau kulkas serta dipergunakan diberbagai produk
kosmetik, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon sehingga mengakibatkan
lapisan ozon meyusut. 5) Pelestarian hutan Eksploitasi hutan yang terus menerus
berlangsung sejak dahulu hingga kini, tanpa diimbangi dengan penanaman kembali,
menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan hutan: reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul, melarang
pembabatan hutan, menerapkan sistem tebang-pilih dalam menebang pohon, menerapkan
sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan, dan menerapkan sanksi yang
berat, bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengolahan hutan. Wawasan
Taman Nasional Gunung Leuser adalah salah satu Kawasan Pelestarian Alam di
Indonesia seluas 1.094.692 hektar. Secara administrasi, terletak di dua provinsi (Provinsi
Aceh dan Sumatera Utara). Hutan tersebut sebagian besar berada di Aceh Timur, Aceh
Selatan, dan Langkat Sumatera Utara. Hutan ini terkenal dengan hasil kopi kelas dunia
dan tembakau. Taman Nasional Gunung Leuser 6) Pelestarian flora dan fauna Kehidupan
di bumi, merupakan sistem ketergantungan antara: manusia, hewan, tumbuhan, dan alam
sekitar. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut, akan mengakibatkan
gangguan dalam kehidupan. Oleh sebab itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal
yang mutlak harus diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Beberapa upaya yang
dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna diantaranya adalah:
mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa, serta melarang kegiatan perburuan liar.
Apa perbedaan cagar alam dan suaka margasatwa ? Suaka margasatwa adalah suatu
kawasan hutan, tempat melindungi hewan-hewan tertentu dan tidak untuk diburu.
Contoh: suaka margasatwa Way Kambas di Lampung, suaka margasatwa Gunung Leuser
di Aceh, dan lain-lain. Sedangkan, cagar alam adalah kawasan hutan untuk melindungi:
hewan, tumbuhan, tanah, dan tempat-tempat bersejarah lainnya. Contoh: cagar alam
Pananjung di Pangandaran, cagar alam Rafflesia di Bengkulu, dan lain-lain. 7)
Pelestarian laut dan pantai Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang sangat luas
dan banyak menyimpan kekayaan alam yang melimpah. Kerusakan biota laut dan pantai,
lebih banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, pengrusakan
hutan bakau, dan pengrusakan hutan bakaukarang di laut merupakan kegiatan-kegiatan
manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Adapun upaya untuk melestarikan
laut dan pantai, dapat dilakukan dengan cara: Melakukan reklamasi pantai dengan cara
menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai. Melarang pengambilan batu
karang yang berada disekitar pantai maupun di dasar laut. Melarang pemakaian bahan
peledak dan bahan kimia lainnya, dalam mencari ikan. Wawasan Indonesia adalah negara
maritim yang memiliki laut yang luas. Kekayaan laut Indonesia sangat melimpah ruah.
Terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut, yang berbentuk karang batu,
tempat ikan-ikan, kerang, maupun makhluk hidup lain, hidup, bertelur, dan berkembang
biak. Menurut penelitian Badan Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P3O-LIPI), terumbu karang di wilayah Indonesia
yang hancur lebur mencapai hampir 50% sedangkan yang memiliki kategori masih sangat
baik hanya tinggal 6,2%. Upaya apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi hal
tersebut ?

Kebijakan pemerintah Kerajaan Belanda yang dikendalikan oleh Prancis sangat kentara pada
masa Gubernur Jenderal Daendels (1808 – 1811). Kebijakan yang diambil Daendels sangat
berkaitan dengan tugas utamanya yaitu untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan
pasukan Inggris.

Dalam upaya mempertahankan Pulau Jawa, Daendels melakukan hal-hal berikut.

 Membangun ketentaraan, pendirian tangsi-tangsi/ benteng, pabrik mesiu/senjata di


Semarang dan Surabaya serta rumah sakit tentara.
 Membuat jalan pos dari Anyer sampai Panarukan dengan panjang sekitar 1.000 km.
 Membangun pelabuhan di Anyer dan Ujung Kulon untuk kepentingan perang.
 Memberlakukan kerja rodi atau kerja paksa untuk membangun pangkalan tentara.

Sedangkan kebijakan yang diambilnya untuk kehidupan rakyat sbb :


 Semua pegawai pemerintah menerima gaji tetap dan mereka dilarang melakukan kegiatan
perdagangan.
 Melarang penyewaan desa, kecuali untuk memproduksi gula, garam, dan sarang burung.
 Melaksanakan contingenten yaitu pajak dengan penyerahan hasil bumi.
 Menetapkan verplichte leverantie, kewajiban menjual hasil bumi hanya kepada
pemerintah dengan harga yang telah ditetapkan.
 Menerapkan sistem kerja paksa (rodi) dan membangun ketentaraan dengan melatih
orangorang pribumi.
 Membangun jalan pos dari Anyer sampai Panarukan sebagai dasar pertimbangan
pertahanan.
 Membangun pelabuhan-pelabuhan dan membuat kapal perang berukuran kecil.
 Melakukan penjualan tanah rakyat kepada pihak swasta (asing).
 Mewajibkan Prianger stelsel, yaitu kewajiban rakyat Priangan untuk menanam kopi.

Selain itu, berkaitan dengan upaya Daendels menghancurkan kekuatan kerajaan-kerajaan


Jawa (karena dia penganut jacobism) dan reorganisasi pemerintahan di Pantai Timur Laut
Jawa, ia membubarkan pemerintahan Pantai Timur Laut Jawa dan menuntut semua raja
pribumi tunduk kepada Raja Belanda yaitu Louis Napoleon yang di bawah perlindungan
Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte. Oleh karena itu ia mengubah hubungan antara
pemerintah kolonial dan kerajaan-kerajaan Jawa. Ada dua peraturan penting, a)
menghapuskan jabatan residen di masing-masing kerajaan Jawa dan menggantikannya
dengan pejabat baru, yaitu minister, b) dikeluarkannya peraturan baru oleh Daendels
tentang tata upacara penyambutan minister di setiap kraton Jawa. Karena statusnya
sebagai wakil penguasa Eropa, minister harus diperlakukan sejajar dengan raja Jawa
dalam hal status dan kedudukannya

Kedua, Thomas Stamford Raffles (1811-1816)

Kebijakan di bidang Birokrasi dan Pemerintahan

 Membagi Pulau Jawa menjadi 16 keresidenan (sistem keresidenan ini berlangsung


sampai tahun 1964)
 Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi
sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat
 Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka
peroleh secara turun-temurun
 Sistem juri ditetapkan dalam pengadilan
Bidang Ekonomi dan Keuangan

 Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedang pemerintah hanya
berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang
paling menguntungkan.
 Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplichte
leverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC.
 Menetapkan sistem sewa tanah (landrent) yang berdasarkan anggapan pemerintah
kolonial. Pemungutan pajak secara perorangan.

Bidang Hukum

Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels.
Karena Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada besar
kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum pada masa Raffles sebagai berikut:

 Court of Justice, terdapat pada setiap residen


 Court of Request, terdapat pada setiap divisi
 Police of Magistrate

Bidang Sosial

 Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) dan penghapusan perbudakan, tetapi dalam
praktiknya ia melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis
perbudakan.
 Peniadaan pynbank(disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan
melawan harimau.

Bidang Ilmu Pengetahuan

 Ditulisnya buku berjudul History of Javadi London pada tahun 1817 dan dibagi dua jilid
 Ditulisnya buku berjudul History of the East Indian Archipelagodi Eidenburg pada
tahun 1820 dan dibagi tiga jilid
 Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan
kebudayaan dan ilmu pengetahuan
 Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
 Dirintisnya Kebun Raya Bogor
 Memindahkan Prasasti Airlangga ke Calcutta, Indiasehingga diberi nama Prasasti
Calcutta

 Indonesia (1830) Van den Bosch menyusun program sebagai berikut.



 1) Sistem sewa tanah dengan uang harus dihapus karena pemasukannya tidak banyak dan
pelaksanaannya sulit.
 2) Sistem tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib dengan jenis-jenis tanaman
yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
 3) Pajak atas tanah harus dibayar dengan penyerahan sebagian dari hasil tanamannya
kepada pemerintah Belanda.
 b. Aturan-Aturan Tanam Paksa

 Sistem tanam paksa yang diajukan oleh Van den Bosch pada dasarnya merupakan
gabungan dari sistem tanam wajib (VOC) dan sistem pajak tanah (Raffles) dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

 1) Penduduk desa yang punya tanah diminta menyediakan seperlima dari tanahnya untuk
ditanami tanaman yang laku di pasaran dunia.
 2) Tanah yang disediakan bebas dari pajak.
 3) Hasil tanaman itu harus diserahkan kepada pemerintah Belanda. Apabila harganya
melebihi pembayaran pajak maka kelebihannya akan dikembalikan kepada petani.
 4) Waktu untuk menanam tidak boleh melebihi waktu untuk menanam padi.
 5) Kegagalan panenan menjadi tanggung jawab pemerintah.
 6) Wajib tanam dapat diganti dengan penyerahan tenaga untuk dipekerjakan di
pengangkutan, perkebunan, atau di pabrik-pabrik selama 66 hari.
 7) Penggarapan tanaman di bawah pengawasan langsung oleh kepala-kepala pribumi,
sedangkan pihak Belanda bertindak sebagai pengawas secara umum.
 c. Pelaksanaan Tanam Paksa

 Melihat aturan-aturannya, sistem tanam paksa tidak terlalu memberatkan, namun
pelaksanaannya sangat menekan dan memberatkan rakyat. Adanya cultuur procent
menyangkut upah yang diberikan kepada penguasa pribumi berdasarkan besar kecilnya
setoran, ternyata cukup memberatkan beban rakyat. Untuk mempertinggi upah yang
diterima, para penguasa pribumi berusaha memperbesar setoran, akibatnya timbulah
penyelewengan-penyelewengan, antara lain sebagai berikut.

 1) Tanah yang disediakan melebihi 1/5, yakni 1/3 bahkan 1/2, malah ada seluruhnya,
karena seluruh desa dianggap subur untuk tanaman wajib.
 2) Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani.
 3) Tenaga kerja yang semestinya dibayar oleh pemerinah tidak dibayar.
 4) Waktu yang dibutuhkan tenyata melebihi waktu penanaman padi.
 5) Perkerjaan di perkebunan atau di pabrik, ternyata lebih berat daripada di sawah.
 6) Kelebihan hasil yang seharusnya dikembalikan kepada petani, ternyata tidak
dikembalikan.

Alasan aceh tidak muda ditaklukan


1. Perang Aceh berlangsung lama dan berlarut-larut disebabkan karena faktor agama
(Islam) yang telah lama tertanam dalam hati sanubari rakyat Aceh dengan Al-Qur’an dan
Hadist sebagai landasan hukumnya. Snouck Hurgronje berpandangan bahwa salah satu
faktor sulitnya menaklukan Aceh dikarenakan kokohnya sendi agama Islam dalam
kehidupan masyarakat di “ Tanah Rencong”. sehingga perang melawan penjajah
diartikan sebagai “Jigad Sabilillah” atau mati Syahid dijalan Allah SWT.
2. Para ulama mempunyai peranan yang sangat besar dalam Perang Aceh. Islam
menjadi api perlawanan rakyat Aceh. Kemudian datang seorang ahli ketimuran asal
Belanda bernama Dr. Christian Snouck Hurgronje alias Abdul Gaffar yang cukup
memberi pengaruh dalam perkembangan sejarah masyarakat dan budaya di propinsi
ujung paling barat Indonesia tersebut dengan memberikan banyak masukan untuk
pemerintah Belanda diantaranya adalah memisahkan antara agama dengan politik telah
berhasil melemahkan kekuatan dan semangat rakyat Aceh dalam berjihad.
3. Dr. Christian Snouck Hurgronje merupakan penasehat Belanda dalam perang Aceh
telah menggunakan pengetahuannya tentang Islam untuk mencampur adukan dan
membuat samar ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Snouck
Hurgronje ingin menghilangkan semangat jihad yang telah tertanam pada rakyat. Dalam
hal ini Snouck Hurgronje mengakui bahwa satu-satunya harapan mencapai bentuk
toleransi dari rakyat Aceh adalah dengan lahirnya suatu generasi baru Aceh yang tidak
terpengaruh oleh Perang Aceh

Misi utama Snouck adalah “membersihkan” Aceh. Setelah melakukan studi mendalam tentang
semua yang terkait dengan masyarakat ini, Snouck menulis laporan panjang yang berjudul
kejahatan-kejahatan Aceh. Laporan ini kemudian jadi acuan dan dasar kebijakan politik dan
militer Belanda dalam menghadapai masalah Aceh.

Misi utama Snouck adalah “membersihkan” Aceh. Setelah melakukan studi mendalam tentang
semua yang terkait dengan masyarakat ini, Snouck menulis laporan panjang yang berjudul
kejahatan-kejahatan Aceh. Laporan ini kemudian jadi acuan dan dasar kebijakan politik dan
militer Belanda dalam menghadapai masalah Aceh.

Pada bagian pertama, Snouck menjelaskan tentang kultur masyarakat Aceh, peran Islam,
‘Ulama, dan peran tokoh pimpinannya. Ia menegaskan pada bagian ini, bahwa yang berada di
belakang perang dahsyat Aceh dengan Belanda adalah para ‘Ulama. Sedangkan tokoh-tokoh
formalnya bisa diajak damai dan dijadikan sekutu, karena mereka hanya memikirkan bisnisnya.

Snouck menegaskan bahwa Islam harus dianggap sebagai faktor negatif, karena dialah yang
menimbulkan semangat fanatisme agama di kalangan muslimin. Pada saat yang sarna, Islam
membangkitkan rasa kebencian dan permusuhan rakyat Aceh terhadap Belanda. Jika
dimungkinkan “pembersihan” ‘Ulama dari tengah masyarakat, maka Islam takkan lagi punya
kekuatan di Aceh. Setelah itu, para tokoh-tokoh adat bisa menguasai dengan mudah.

Bagian kedua laporan ini adalah usulan strategis soal militer. Snouck mengusulkan dilakukannya
operasi militer di desa-desa di Aceh untuk melumpuhkan perlawanan rakyat yang menjadi
sumber kekuatan ‘Ulama. Bila ini berhasil, terbuka peluang untuk membangun kerjasama
dengan pemimpin lokal. Perlu disebut di sini, bahwa Snouck didukung oleh jaringan intelijen
mata-mata dari kalangan pribumi.

Cara yang ditempuh sama dengan yang dilakukannya di Saudi dulu, yaitu membangun hubungan
dan melakukan kontak dengan warga setempat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Orang-orang yang membantunya berasumsi bahwa Snouck adalah seorang saudara semuslim.
Dalam suatu korespondensinya dengan ‘Ulama Jawa, Snouck menerima surat yang
bertuliskan“Wahai Fadhilah Syekh AIlamah Maulana Abdul Ghaffar, sang mufti negeri Jawa. ”
Ciri-ciri perjuangan kemerdekaan sesudah tahun 1908

1.       perjuangan bersifat nasional

2.       pimpinan perjuangan ditentukan berdasarkan kemauan, kemampuan, kecerdasan


dan keterampilan (rasional), tidak lagi berdasarkan kharisma.

3.       perjuangan berkesinambungan, walaupun pimpinan perjuangan tertangkap atau


meninggal, pimpinan perjuangan dapat diganti setiap saat.

4.       perjuangan diatur dan dikendalikan oleh organisasi modern sebagai wadah dan alat
perjuangan.

5.       cita-cita perjuangan sangat jelas, yaitu terwujudnya bangsa dan negara Indonesia
merdeka dan berdaulat.

6.       perjuangan untuk kepentingan bangsa Indonesia, tidak untuk kepentingan


pribadi/golongan.

Ciri-ciri perjuangan kemerdekaan sebelum tahun 1908

1.       Kurang adanya persatuan

2.       Faktor persenjataan

3.       Senjata yang dimiliki para pejuang Indonesia masih sangat sederhana

4.       Politik Devide et Impera

5.       Siasat Belanda mengadu domba antar sesama bangsa Indonesia berhasil

6.       Pemimpinnya adalah bangsawan yang sangat bergantung pemimpin

Ada tiga isi dari Politik Etis :

1. Irigasi (Pengairan) dan Infrastruktur:

merupakan program pembangunan dan penyempurnaan sosial dan prasarana untuk kesejahteraan
terutama dibidang pertanian dan perkebuna, serta perbaikan prasarana infrastruktur. Disini
masyarakat pribumi di beri pengetahuan teknologi dalam bidang pengairan yang lebih modern,
untuk mendapatkan hasil pertanian yang lebih baik, tanpa menunggu lama seperti sebelumnya
yang hanya mengandalkan musim hujan saja untuk menghasilkkan pertanian yang baik, tetapi
dengan adanya Irigasi yang di ajarkan oleh Belanda, masyarakat pribumi dapat bercocok tanam
pada musim kemarau juga.
1. Educate (pendidikan):

Merupakan program peningkatan mutu SDM dan pengurangan jumlah buta huruf yang implikas 
baiknya untuk pemerintah Belanda, yaitu dengan pendirian sekolah-sekolah. Karena pelajar yang
berkualitas dapat di jadikan pegawai oleh pemerintah Belanda. Itu salah satu tujuan Belanda
melakukan Politik Etis untuk menggalih potensi masyarakat pribumi.

1. Emigrasi (transmigrasi):

Merupakan program pemerataan pendidikan Jawa dan Madura dengan dibuatnya pemukiman di
Sumatra Utara dan Selatan dimana dibuka perkebunan-perkebunan baru yang membutuhkan
banyak sekali pengelola dan pegawainya, Akan tetapi kebijakan pertama dan kedua disalah
gunakan untuk pemerintah Belanda dengan membanggun irigasi untuk perkebunan-perkebunan
Belanda dan emigrasi dilakukan dengan memindahkan penduduk ke daerah perkebunan Belanda
untuk dijadikan pekerja rodi, hanya pendidikan yang membawa dampak positif bagi Indonesia.
selain untuk pemerantaan

penduduk, tujuan Belanda adalah membuka lahan pertanian yang baru, dengan cara
memindahkan penduduk dari daerah padat Penduduk ke daerah yang penduduknya jarang, untuk
membuka lahan pertanian baru.

Bahasa belanda dimasukan sebagai pelajaran di beberapa Sekolah Kelas Satu dan sejumlah
kursus di buka dengan maksud itu, akan tetapi bahasa Belanda tak kunjung menjadi bahasa
rakyat. Orang Belanda sendiri tampaknya keberatan untuk memberikan bahasa dan kebudayaan
Belanda, sebagian hanya untuk merusak adat istiadat Indonesia, akan tetapi Belanda sangat takut
jika orang-orang Indonesia menguasai kebudayan, pengetahuan, teknik, dan organisasi. Dengan
itu Belanda mendirikan lembaga pendidikan untuk mengatasi menjamurnya pendidikan
pesanteren.

Akan tetapi dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh


para pegawai Belanda. Berikut ini penyimpangan penyimpangan tersebut:

1. Irigasi

Pengairan hanya ditujukan kepada tanah-tanah yang subur untuk perkebunan swasta Belanda.
Sedangkan milik rakyat tidak dialiri air dari irigasi.

1. Edukasi
Pemerintah Belanda membangun sekolah-sekolah. Pendidikan ditujukan untuk mendapatkan
tenaga administrasi yang cakap dan murah. Pendidikan yang dibuka untuk seluruh rakyat, hanya
diperuntukkan kepada anak-anak pegawai negeri dan orang-orang yang mampu. Terjadi
diskriminasi pendidikan yaitu pengajaran di sekolah kelas I untuk anak-anak pegawai negeri dan
orang-orang yang berharta, dan di sekolah kelas II kepada anak-anak pribumi dan pada
umumnya. Politik pendidikan kolonial erat hubungan dengan politik mereka pada umumnya,
sesuatu politik yang di dominasi oleh golongan-golongan yang berkuasa dan tidak di dorong oleh
nilai-nilai etnis dengan maksud untuk membina kematangan  politik dan kemerdekaan tanah
jajahan. Berhubungan dengan sikap itu kita dapat kita lihat sejumlah cirri pltik dan praktis
pendidikan yaitu:

1)      Gradualisme yang luar biasa dalam menyediakan pendidikan bagi anak-anak Indonesia.

2)      Dualisme dalam pendidikan dengan menekankan perbedaan yang tajam antara pendidikan
Belanda dan pendidikan pribumi.

3)      Control sentral yang kuat

4)      Keterbatasan tujuan sekolah pribumi, dan peranan sekolah untuk menghasilkan pegawai
sebagai factor penting dalam perkembangan pendidikan

5)      Prinsip konkordasi yang menyebabkan maka sekolah di Indonesia sama dengan di negeri
Belanda.

6)      Tidak adanya perencanaan pendidikan yang sistematis utuk pendidikan anak pribumi.

Pendirian sekolah oleh pemerintahan kolonial Belanda, bertujuan memecah belah pribumi Islam,
sejak kanak-kanak. Dari bangaunan sekolah dan kurikulum antara anak Indonesia dan
bangsawan serta prioritas lainya di beda-bedakan. Sekaligus putra putrid bangsawan Muslim dan
putra putrid yang Islam, namun mendapatkan proritas sekolah di sekolah Eropa. Dengan
dicampurnya di sekolah Eropa, anak bangsawan dan sultan menjadi jauh dari pengauh
pembinaan ulama. (Mansur, Ahmad, Suryanegara. 2009 : 229)

1. Migrasi

Migrasi ke daerah luar Jawa hanya ditujukan ke daerah-daerah yang dikembangkan perkebunan-
perkebunan milik Belanda. Hal ini karena adanya permintaan yang besar akan tenaga kerja di
daerah-daerah perkebunan seperti perkebunan di Sumatera Utara, khususnya di Deli, Suriname,
dan lain-lain. Mereka dijadikan kuli kontrak. Migrasi ke Lampung mempunyai tujuan menetap.
Karena migrasi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja, maka tidak jarang
banyak yang melarikan diri. Untuk mencegah agar pekerja tidak melarikan diri, pemerintah
Belanda mengeluarkan Poenale Sanctie, yaitu peraturan yang menetapkan bahwa pekerja yang
melarikan diri akan dicari dan ditangkap polisi, kemudian dikembalikan kepada
mandor/pengawasnya.

Demi memudahkan penguasaan etnis maka wilayah kota dibagi-bagi dalam berbagai sub area
hunian, dapat dilihat di Jakarta antara lain adanya kampung Melayu, kampung Bali, kampung
Jawa, dan lain-lainnya. Khusus untuk etnis Ambon mendapatkan area hunian yang terpisah
dengan etnis lainya. Pemisahan ini disebabkan oleh orang Ambon banyak yang menjadi Belanda
untuk menyebarkan agama Kristen sama halnya etnis Batak dan Manado.(Mansur, Ahmad,
Suryanegara. 2009 : 228)

Organisasi bentukan jepang


Seinendan adalah sebuah organisasi barisan pemuda yang dibentuk tanggal 9 Maret 1943 oleh
tentara Jepang di Indonesia. Tujuan dari organisasi seinendan ini adalah untuk mendidik dan
melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. Akan
tetapi, maksud yang sebenarnya ialah untuk mempersiapkan pemuda Indonesia untuk membantu
militer Jepang untuk menghadapi pasukan Sekutu.
Keibōdan, sering ditulis Keibodan, secara literal berarti Barisan Pembantu Polisi dibentuk pada
29 April 1943. Tujuan pembentukan Keibodan adalah untuk membantu polisi Jepang pada masa
penjajahan Jepang di Indonesia. Keibodan di Sumatra dikenal dengan nama Bogodan, sedangkan
di Kalimantan lebih dikenal dengan nama Sameo Konen Hokokudan. Di kalangan penduduk
Cina dibentuk semacam Keibodan dengan nama Kayo Keibotai. Pembina Keibodan disebut
dengan Keimumbu.
Pusat Tenaga Rakyat atau Putera adalah organisasi yang dibentuk pemerintah Jepang di
Indonesia pada 16 April 1943 dan dipimpin oleh Empat Serangkai, yaitu Ir.Soekarno M.Hatta,
Ki Hajar Dewantoro dan K.H Mas Mansyur. Tujuan Putera adalah untuk membujuk kaum
Nasionalis dan intelektual untuk mengabdikan pikiran dan tenaganya untuk kepentingan perang
melawan Sekutu dan diharapkan dengan adanya pemimpin orang Indonesia, maka rakyat akan
mendukung penuh kegiatan ini. Para pemimpin bangsa Indonesia merasa bahwa satu-satunya
cara menghadapi kekejaman militer Jepang adalah dengan bersikap kooperatif. Hal ini semata
untuk tetap berusaha mempertahankan kemerdekaan secara tidak langsung. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, maka mereka sepakat bekerjasama dengan pemerintah militer Jepang
dengan pertimbangan lebih menguntungkan dari pada melawan.
Tentara Sukarela Pembela Tanah Air atau PETA adalah kesatuan militer yang dibentuk
Jepang di Indonesia dalam masa pendudukan Jepang. Tentara Pembela Tanah Air dibentuk pada
tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu Seirei No 44 yang diumumkan oleh
Panglima Tentara Ke-16, Letnan Jendral Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela. Pelatihan
pasukan Peta dipusatkan di kompleks militer Bogor yang diberi nama Jawa Bo-ei Giyûgun
Kanbu Resentai.
 Gerakan Tiga A mempunyai semboyan Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan
Nippon Pemimpin Asia. Gerakan Tiga A dibentuk pada 29 April 1942 yang diketuai oleh Mr.
Syamsudin. Tujuan Gerakan Tiga A adalah membantu Jepang dalam menghadapi sekutu. Pada
akhirnya orgnisasi ini dibubarkan akibat kurang efektif dalam menggaer massa.
Barisan Pelopor dibentuk pada tanggal 1 November 1944. Organisasi semimiliter ini dibentuk
sebagai hasil keputusan sidang ketiga dari Chuo Sangi In (Dewan Pertimbangan Pusat. Barisan
Pelopor dipimpin oleh Ir. Soekarno. Sedangkan wakilnya yaitu R.P. Suroso, Otto Iskandardinata
dan dr. Buntaran Martoatmojo. Tokoh nasionalis yang duduk dalam Barisan Pelopor berusaha
memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya untuk menanamkan semangat nasionalisme di
kalangan para pemuda. Para pemuda dikerahkan untuk mendengarkan pidato para tokoh
nasionalis. Di dalam pidatonya, para tokoh nasionalis selalu menyelipkan kata-kata untuk
membangkitkan semangat cinta tanah air di kalangan para pemuda

Keadaan Jepang semakin kritis. Pada 6 Agustus 1945, kota Hirosima dibom atom oleh Amerika
Serikat. Menghadap situasi ini, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Dokuritsu Junbi
Inkai atau Panitia Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Persetujuan ini terjadi pada pada tanggal 7
Agustus 1945. Tugas PPKI adalah melanjutkan tugas BPUPKI dan untuk mempersiapkan
Kemerdekaan Indonesia. Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno, sedangkan wakilnya Drs. Moh. Hatta.
PPKI beranggotakan 21 orang dan semuanya orang Indonesia yang berasal dari berbagai daerah.
 Jawa 12 wakil.
 Sumatera 3 wakil.
 Sulawesi 2 wakil.
 Kalimantan 1 wakil.
 Sunda Kecil 1 wakil.
 Maluku 1 wakil.
 Golongan penduduk Cina 1 wakil
Untuk kepentingan peresmian dan pelantikan PPKI, Jendral Terauchi, pimpinan Angkatan
Perang Jepang yang berkedudukan di Saigon, pada tanggal 9 Agustus 1945 memanggil
Soekarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Widyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saigon. Di Dalat,
Jendral Terauchi menegaskan bahwa Pemerintah Kemaharajaan Jepang memutuskan  untuk
menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
Fungsi dan Peran Lembaga Keluarga Keluarga memiliki peran strategis, dalam melakukan
pendidikan keberagaman. Keluarga yang gagal menjalankan fungsinya, akan menyebabkan
terganggunya proses sosialisasi pada anak-anak. Pengakuan atau kesadaran perbedaan, pertama
kali dialami anak-anak di dalam keluarga. Keluarga perlu memberikan kesadaran kepada seluruh
anggota, bahwa perbedaan fisik merupakan pemberian Tuhan YME yang harus selalui dihargai
dan dihormati.
Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan dalam Mengelola Keragaman Sosial Budaya Lembaga
pendidikan formal dan non formal, memiliki peran penting dalam mengelola keragaman sosial
budaya untuk pembangunan nasional. Lembaga pendidikan berperan dalam melakukan
transformasi budaya masyarakat. Pelajaran bahasa daerah di sekolah, sebagai salah satu bentuk
melestarikan dan mengembangkan kebudayaan berupa bahasa. Saat ini, banyak sekolah yang
mengajarkan seni tradisional, seperti: membatik, seni tari, dan sebagainya. Selain mengajarkan
budaya masyarakat, lembaga pendidikan juga berperan penting dalam mengelola keragaman
budaya masyarakat. kalian dapat mengamati kegiatan kesenian di sekolahmu. Pelajaran seni tari
yang mengajarkan tarian daerah, merupakan salah satu contoh pendidikan keragaman budaya
Pembangunan Ekonomiadalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita
penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang dengan perubahan ciri-ciri penting
suatu masyarakat, yaitu perubahan baik dalam hal teknologi, pola pikir masyarakat maupun
kelembagaan. Pembangunan Ekonomi bergantung dari pertumbuhan ekonomi (economic
growth)  dimana pembangunan ekonomi mendorong dalam tumbuhnya ekonomi dan sebaliknya
pula, ekonomi memperlancar dalam proses pembangunan ekonomi. 
Lembaga Kontrol (Pemerintah dan Non Pemerintah) Bagaimana peran kelembagaan kontrol
dalam pengelolaan SDA? Kebijakan dan peraturan yang telah dibuat dan disepakati, harus
dilaksanakan oleh semua pihak agar proses pengelolaan sumber daya alam berjalan teratur dan
kondusif. Dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut, diperlukan suatu lembaga yang
mengontrol dan mengawasi. Untuk itulah, diperlukan lembaga kontrol yang terbagi menjadi:
Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah. 1) Lembaga Pemerintah Pemerintah menjadi pihak
penting dalam mengontrol pelaksanaan kebijakan yang berlaku. Jika terdapat pelanggaran pada
pelaksanaannya, maka pemerintah dapat melaporkan ke lembaga yudikatif untuk diberikan
sanksi. 2) Lembaga Non Pemerintah Selain pemerintah, lembaga bukan pemerintah juga bisa
menjadi lembaga kontrol terhadap pelaksanaan kebijakan. Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM), seperti: Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), World Wide Fun for nature (WWF)dan
Greenpeace. Masyarakat umum juga dapat melakukan kontrol, melalui kearifan lokal setempat.
Kearifan lokal dapat menjadi peran dalam mengontrol dan mengendalikan eksploitasi sumber
daya alam.
Mana yang merupakan negara maju dan negara berkembang
Hasil Sidang PPKI 18 Agustus 1945

1. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945


2. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil
3. Dibentuk Komite Nasional untuk membantu tugas Presiden sementara, sebelum
dibentuknya MPR dan DPR.

Sidang PPKI 19 Agustus 1945

1. Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.


2. Membentuk Komite Nasional (Daerah).
3. Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai departemen dan 4
menteri negara.
Sidang PPKI ke-3 22 Agustus 1945

1. Pembentukan Komite Nasional.


2. Membentuk Partai Nasional Indonesia.
3. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat.

Ini bentuk pemerintahan Indonesia

[Sejarah] Sejarah Konferensi Meja Bundar (KMB)

Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan sebuah perundingan tindak lanjut dari
semuaperundingan yang telah ada. KMB dilaksanakan pada 23 Agustus 1949 sampai
2November 1949 di Den Haag, Belanda. Perundingan ini dilakukan untuk meredam
segalabentuk kekerasan yang dilakukan oleh Belanda yang berujung kegagalan pada
pihakBelanda. KMB adalah sebuah titik terang bagi bangsa Indonesia untuk
memperolehpengakuan kedaulatan dari Belanda, menyelesaikan sengketa antara Indonesia-
Belanda,dan berusaha menjadi negara yang merdeka dari para penjajah.

Suasana KMB

Konferensi Meja Bundar diikuti oleh perwakilan dari Indonesia, Belanda, danperwakilan badan
yang mengurusi sengketa antara Indonesia-Belanda. Berikut ini paradelegasi yang hadir dalam
KMB:
a. Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof.Dr. Mr. Soepomo.
b. BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.
c. Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.
d. UNCI diwakili oleh Chritchley.

Setelah melakukan perundingan cukup lama, maka diperoleh hasil dari konferensi
tersebut. Berikut merupakan hasil KMB:
a. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
b. Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
c. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun setelah pengakuan
kedaulatan RIS.
d. Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia Belanda yang
dikepalai Raja Belanda.
e. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa korvet akan
diserahkan kepada RIS.
f. Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang TentaraKerajaan Hindia
Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa paraanggotanya yang diperlukan akan
dimasukkan dalam kesatuan TNI.

Konferensi Meja Bundar memberikan dampak yang cukup menggembirakan bagibangsa


Indonesia. Karena sebagian besar hasil dari KMB berpihak pada bangsa Indonesia,sehingga
dampak positif pun diperoleh Indonesia. Berikut merupakan dampak dari Konferensi Meja
Bundar bagi Indonesia:
a. Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia.
b. Konflik dengan Belanda dapat diakhiri dan pembangunan segera dapat dimulai.
c. Irian Barat belum bisa diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat.
d. Bentuk negara serikat tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Selain dampak positif, Indonesia juga memperoleh dampak negatif, yaitu belum diakuinya Irian
Barat sebagai bagian dari Indonesia. Sehingga Indonesia masih berusaha untuk memperoleh
pengakuan bahwa Irian Barat merupakan bagian dari NKRI.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1953, Pemilu 1955 dilakukan  untuk
memilih anggota-anggota parlemen (DPR) dan Konstituante (Lembaga yang diberi tugas
dan wewenang untuk melakukan perubahan terhadap konstitusi negara). Adapun sistem
Pemilu yang digunakan dalam Pemilu 1955 adalah sistem perwakilan proporsional.
Dengan sistem ini, wilayah negara RI dibagi dalam 16 daerah pemilihan (dimana Irian
Barat dimasukkan sebagai daerah pemilihan ke-16, padahal Irian Barat masih dikuasai
oleh Belanda, sehingga Pemilu tidak dapat dilangsungkan didaerah tersebut)

Sekitar ada 10 penyimpangan pada Demokrasi terpimpin yaitu :

1. Kekuasaan Presiden
Pada masa demokrasi terpimpin, Majelis Permusyaratan Rakyat Sementara (MPRS) mengangkat
Presiden Soekarno menjadi presiden seumur hidup. Hal ini sangat bertentangan dengan UUD
1945 Bab III Pasal 7.

2.Pembentukan MPRS
Ada yang janggal saat pembentukan MPRS. Majelis Permusyawaratan Rakyat yang seharusnya
dipilih melalui Pemilu (Pemilihan Umum) malah dibentuk oleh presiden sendiri melalui
Penetapan Presiden No. 3 Tahun 1959. Hal ini sangat bertentangan dengan UUD 1945.
Bukankah seharusnya dilakukan pemilihan umum? tapi mengapa malah membentuknya sendiri?
3. Pembubaran DPR dan Pembentukan DPR GR(Gotong Royong)
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hasil pemilu tahun 1955 dibubarkan karena DPR menolak
RAPBN tahun 1960 yang diajukan pemerintah. Presiden selanjutnya menyatakan pembubaran
DPR dan sebagai gantinya presiden membentuk Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong
(DPR-GR). Lagi-lagi pembentukan parlemen dengan kehendak presiden sendiri.

4.Pembentukan DPAS (Dewan Pertimbangan Agung Sementara)


Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No.3
tahun 1959. Lembaga ini diketuai oleh Presiden sendiri. Keanggotaan DPAS terdiri atas satu
orang wakil ketua, 12 orang wakil partai politik, 8 orang utusan daerah, dan 24 orang wakil
golongan. Tugas DPAS adalah memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan mengajukan usul
kepada pemerintah. Padahal, pemerintah dipegang sepenuhnya oleh Presiden. Mungkinkah
hanya untuk memperkuat jabatan saja?!

5. Pembentukan Front Nasional


Front Nasional dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No.13 Tahun 1959. Front Nasional
merupakan sebuah organisasi massa yang memperjuangkan cita-cita proklamasi dan cita-cita
yang terkandung dalam UUD 1945.

6. Keterlibatan PKI dalam Nasakom (Nasio, Agama dan Komunis)


Upaya penyebarluasan ajaran Nasakom dimanfaatkan oleh PKI dengan mengemukakan bahwa
PKI merupakan barisan terdepan pembela NASAKOM.Keterlibatan PKI tersebut menyebabkan
ajaran Nasakom menyimpang dari ajaran kehidupan berbangsa dan bernegara serta mengeser
kedudukan Pancasila dan UUD 1945 menjadi komunis. Selain itu PKI mengambil alih
kedudukan dan kekuasaan pemerintahan yang sah. PKI berhasil meyakinkan presiden bahwa
Presiden Sukarno tanpa PKI akan menjadi lemah terhadap TNI.

7. Pembentukan Kabinet Kerja


Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Ketua Dewan Perwakilan rakyat Gotong Royong
diangkat sebagai menteri. Tindakan ini bertentangan dengan UUD 45, sebab kedudukan DPR
selaku lembaga legislatif sejajar dengan kedudukan Presiden selaku eksekutif. Dengan
diangkatnya Ketua MPRS dan DPRGR sebagai menteri, di mana dalam UUD 45 dinyatakan
bahwa kedudukan menteri adalah sebagai pembantu Presiden, maka tindakan tersebut secara
terang-terangan telah merendahkan martabat lembaga legislatif.

8. Adanya ajaran Resopim


Adanya ajaran RESOPIM. Tujuan adanya ajaran RESOPIM (Revolusi, Sosialisme Indonesia,
dan Pimpinan Nasional) adalah untuk memperkuat kedudukan Presiden Sukarno. Ajaran
Resopim diumumkan pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-16.

9. Peran ABRI
ABRI yang harusnya menjaga keamanan dan pertahanan negara, malah menjadi kekuatan politik
yang sangat kuat. Apalagi saat 1/3 menteri di kabinet kerja diisi oleh anggota ABRI.

10. Kehidupan Partai Politik


Penyederhanaan yang dimaksud adalah pembubaran partai-partai politik yang tidak sesuai
dengan Penpres no.7 tahun 1959. Partai yang tidak memenuhi syarat, akan dibubarkan sehingga
dari 28 partai yang ada hanya tinggal 11 partai. Kedudukan presiden yang kuat tersebut tampak
dengan tindakannya untuk membubarkan 2 partai politik yang pernah berjaya masa demokrasi
Parlementer yaitu Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia (PSI). Alasan karena kedua partai
tersebut terlibat dlm pemberontakan PRRI & Permesta. Kedua Partai tersebut resmi dibubarkan
pada tanggal 17 Agustus 1960
Keberhasilan ekonomi pada masa orde baru
Swasembada Pangan.
Pada tahun 1984 Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Hasil-nya Indonesia
berhasil swasembada beras. kesuksesan ini mendapatkan penghargaan dari FAO(Organisasi
Pangan dan Pertanian Dunia) pada tahun 1985. hal ini merupakan prestasi besar bagi Indonesia.
Selain swasembada pangan, pada Pelita IV juga dilakukan Program KB dan Rumah untuk
keluarga.
Dan penurunan inflasi selama orde baru berlangsung
Dan penurunan angka buta huruf juga pembangunan gedung gedung sekolah sd, smp dan sma

Kebijakan politik setelah masa reformasi

 Otonomi daerah
 Penghapusan dwi fungsi abri
 Lepasnya timor timor
 Menjamurnya parta politik
Pewarisan budaya adalah suatu kebudayaan didalam masyarakat yang terus menerus
dilestarikan atau diterus kan ke generasi selanjutnya agar kebudayaan tersebut tidak
hilang atau punah diterjang oleh kebudayaan yangbaru.Oleh karena itu kita sebagai
penerus generasi selanjut nya harus bisa melestarikan budaya yang sudah ada agar
budaya itu tidak punah.Warisan budaya dapat berupa bahasa, tari, lagu, alat musik,
masakan, bangunan atau candi dan peninggalan lain nya.

Sarana sarana pewarisan budaya


 Keluarga

Kebiasaan tidur teratur,kebiasaan mengosok gigi,kebiasaan menyisir rambut,dan kebiasaan


berpakaian rapi yang dapat terbawa dalam kepribadian seseorang berlangsung dalam keluarga.

Sekolah merupakan sarana pewarisan budaya yang paling mendasar setelah pendidikan keluarga.
Dalam proses pewarisan budaya melalui lembaga sekolah ini memiliki berfungsi :
 Memperkenalkan, memelihara, dan mengembangkan unsure-unsur budaya.
 Mengembangkan kekuatan penalaran.
 Memperkuat kepribadian dan budi pekerti.
 Menumbuhkembangkan semangat kebangsaan.
Lembaga Agama
sebagai sumber utama nilai dan norma. Lembaga agama memberikan legitimasi adikodrati
terhadap nilai dan norma yang berlaku
Misalnya : Pondok pesantren seorang santri diwajibkan mengamalkan perbuatan-perbuatan baik.

Masyarakat
Terjadi melalui proses sosialisasi, dimana anggota masyarakat belajar tentang adat, nilai, dan
norma yang berlaku.
Salah satu bentuk yang paling penting yaitu lingkungan teman sepermainan.
contoh : Bicara sopan pada orang yang lebih tua, dilarang meludah sembarangan

Program ekonomi zaman sby

Pada periode ini, pemerintah melaksanakan beberapa program baru yang dimaksudkan untuk
membantu ekonomi masyarakat kecil diantaranya Bantuan Langsung Tunai (BLT), PNPM
Mandiri dan Jamkesmas. Pada prakteknya, program-program ini berjalan sesuai dengan yang
ditargetkan meskipun masih banyak kekurangan disana-sini.

Masa kepemimpinan SBY terdapat kebijakan yang sikapnya kontroversial yaitu


a. mengurangi subsidi BBM atau dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini
dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke sector
pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung kesejahteraan masyarakat.
b. Kebijakan kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua, yakni
Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak sampai ke
tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial.
c. Mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi. Salah satunya adalah
diadakannya Indonesian Infrastructure Summit pada bulan November 2006 lalu, yang
mempertemukan para investor dengan kepala-kepaladaerah. Investasi merupakan faktor utama
untuk menentukan kesempatan kerja. Mungkin ini mendasari kebijakan pemerintah yang selalu
ditujukan untuk memberi kemudahan bagi investor, terutama investor asing, yang salah satunya
adalah revisi undang-undang ketenagakerjaan. Jika semakin banyak investasi asing di Indonesia,
diharapkan jumlah kesempatan kerja juga akan bertambah.
d. Lembaga kenegaraan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang dijalankan pada
pemerintahan SBY mampu memberantas para koruptor tetapi masih tertinggal jauh dari
jangkauan sebelumnya karena SBY menerapkan sistem Soft Law bukan Hard Law. Artinya SBY
tidak menindak tegas orang-orang yang melakukan KKN sehingga banyak terjadi money politic
dan koruptor-koruptor tidak akan jera dan banyak yang mengulanginya. Dilihat dari semua itu
Negara dapat dirugikan secara besar-besaran dan sampai saat ini perekonomian Negara tidak
stabil.
e. Program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas dikarenakan persediaan bahan
bakar minyak semakin menipis dan harga di pasaran tinggi.
f. Kebijakan impor beras, tetapi kebijakan ini membuat para petani menjerit karena harga gabah
menjadi anjlok atau turun drastis

Anda mungkin juga menyukai