Sirkulasi adalah mobilitas penduduk sementara ada juga yang melakukannya dengan menginap
di tempat tujuan atau sering disebut mobilitas non permanen musiman. Orang yang melakukan
sirkulasi disebut sirkuler. Waktu yang dibutuhkan untuk sirkulasi berbeda-beda, ada yang hanya
beberapa hari, dan ada yang memakan waktu lama.
Mereka tidak pulang pada hari yang sama tetapi harus menginap di tempat tujuan. Hal ini
dilakukan umumnya karena jauhnya jarak untuk pulang ke daerah asalnya dan atau untuk
menghemat biaya perjalanan dan sejumlah alasan lainnya. Banyak penduduk desa yang bekerja
di kota tidak kembali pada hari yang sama tetapi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian.
Ruralisasi adalah kebalikan dari urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa.
Ruralisasi pada umumnya banyak dilakukan oleh mereka yang dulu pernah melakukan
urbanisasi, namun banyak juga pelaku ruralisasi yang merupakan orang kota asli.
Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya ruralisasi dibedakan menjadi faktor pendorong dan
faktor penarik berikut ini. Faktor pendorong: 1) kejenuhan tinggal di kota; 2) harga lahan di kota
semakin mahal sehingga tidak terjangkau; 3) keinginan untuk memajukan desa atau daerah
asalnya; serta 4) merasa tidak mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota. Faktor
penarik: 1) harga lahan di pedesaan relatif masih murah; 2) pola kehidupan masyarakatnya lebih
sederhana; 3) suasana lebih tenang, sehingga cocok untuk penduduk usia tua dalam menjalani
masa pensiun; serta 4) adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa
kecil.
Migrasi nonpermanen adalah gerakan perpindahan penduduk dari suatu tempat ketempat lain
dengan tujuan tidak menetap. Jenis migrasi nonpermanen (sirkuler) antara lain:
a. Mobilitas ulang alik atau mobilitas harian, yaitu penduduk yang karena pekerjaannya harus
melakukan perjalanan dari tempat tinggalnya ke tempat kerjanya di lain daerah.
b. Mobilitas bermusim, yaitu penduduk yang pekerjaan atau keperluannya untuk sementara
waktu menetap disuatu daerah dan dalam jangka waktu tertentu untuk kembali ketempat
tinggalnya.
Emigrasi
Imigrasi
Komutasi merupakan bentuk mobilitas penduduk non permanen secara ulang-alik (pergi-pulang)
tanpa menginap di tempat yang dituju, atau dengan kata lain waktu yang dibutuhkannya kurang
dari 24 jam. Orang yang melakukan proses komutasi dinamakan komuter atau penglaju. Sebagai
contoh seseorang yang bekerja di Jakarta, sedangkan tempat tinggalnya di kota Bogor atau
Bekasi. Dengan kemajuan prasarana dan sarana transportasi, jarak antara kedua kota tersebut
dirasakan tidak terlalu jauh. Oleh karena itu, terjadi aktivitas pergi pagi hari untuk bekerja dan
pulang sore atau senja tanpa harus menginap di Jakarta.
Dataran rendah
Bukit
Perbukitan
Rumah Adat Banten
Contoh Benda Peninggalan Zaman Megalitikum - Zaman Megalitikum atau yang juga biasa
disebut dengan zaman batu besar berasal dari kata mega yang berarti besar dan kata lithikum
atau lithos yang berarti batu. Zaman batu besar banyak meninggalkan benda hasil budaya yang
berupa bangunan-bangunan besar yang mempunyai fungsi sebagai sarana untuk melakukan
pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kebudayaan ini berlangsung setelah zaman neolithikum,
Hingga sampai saat ini kita masih dapat melihat benda-benda peninggalan zaman ini di berbagai
wilayah indonesia –
a. Menhir adalah sebuah tugu atau batu yang tegak, Mempunyai fungsi sebagai media
untuk menghormati orang-orang yang sudah meninggal yang di tempatkan di suatu
tempat. Serta ada juga yang berpendapat bahwa menhir dibangun untuk tujuan sebagai
sarana pemujaan atau penyembahan kepada arwah nenek moyang. -
Punden berundak
Sejenis kubur batu tetapi memiliki tutup di atasnya, biasanya antara wadah dan tutup berukuran
sama. Pada dinding muka sarkofagus biasanya diberi ukiran manusia atau binatang yang
dianggap memiliki kekuatan magis.
Waruga
Waruga adalah kubur batu yang tidak memiliki tutup, waruga banyak ditemukan di situs
Gilimanuk, Bali.
Waruga adalah kubur atau makam leluhur orang Minahasa yang terbuat dari batu dan terdiri dari
dua bagian. Bagian atas berbentuk segitiga seperti bubungan rumah dan bagian bawah berbentuk
kotak yang bagian tengahnya ada ruang.
Nekara merupakan sebagai dari peninggalan-peninggalan dari zaman sejarah purbakala, Nekara
merupakan hasil yang diciptakan dan merupakan peninggalan yang sangat indah dari beberapa
peninggalan lainnya. Nekara atau gong nekara merupakan peninggalan sejarah purbakala yang
sekaligus satu dari sekian banyak objek wisata yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Nekara ini merupakan nekara terbesar di Asia Tenggara. Nekara yang merupakan peninggalan
kebudayaan zaman perunggu ini telah berusia sekitar 2.000 tahun. Nekara ini mempunyai tiga
fungsi pada masanya, Untuk mengetahui fungsi tersebut mari kita lihat dibawah ini.
Fungsi Nekara
1. Fungsi Keagamaan, fungsi keagamaan adalah sebagai alat komunikasi, upacara dan simbol
2. Fungsi Sosial Budaya, fungsi sosial budaya adalah simbol berstatus sosial, perangkat upacara
dan karya seni yang mempunyai daya magis religius.
3. Fungsi Politik, fungsi politik adalah sebagai tanda bahaya atau isyarat perang
Macam-Macam Lembaga Sosial - Terdapat beberapa lembaga sosial yang sangat erat dengan
orientasinya. Beberapa lembaga sosial tersebut adalah sebagai berikut...
a. Lembaga Keluarga
Lembaga keluarga merupakan lembaga sosial yang terkencil yang terbentuk atas dasar
perkawinan dan hubungan darah. Macam-macam fungsi lembaga keluarga adalah sebagai
berikut..
Fungsi reproduksi : Dalam keluarga, keturunan merupakan inti dari terjadinya sebuah
pernikahan.
Fungsi ekonomi : Dalam keluarga, terdapat fungsi ekonomi yang dalam hal ini adalah
peran ayah, namun ibu juga berperan sebagai fungsi ekonomi dalam menghidupi keluarga
mereka termasuk mereka sendiri dan anak-anaknya.
Fungsi proteksi : Dalam keluarga, terdapat fungsi proteksi, artinya keluarga menciptakan
rasa ketentaraman dan keterlindungan baik secara psikologis maupun fisik.
Fungsi sosialisasi : Dalam keluarga, terdapat fungsi sosialisasi yang mengajarkan anak
segala hal baik berlatih dan diperkenalkan cara-cara hidup yang baik dan benar agar
dapat berperan dalam masyarakat.
Fungsi afeksi : Dalam keluarga, terdapat fungsi afeksi yang tidak lain adalah orang tua
dari anak tersebut dengan memberikan kehangantan dan kasih sayang.
Fungsi pengawasan sosial : Dalam keluarga, fungsi pengawasan sosial yang mengontrol
segala aktivitas dan tingkah laku dalam keluarga mereka, hal ini biasanya dipegang oleh
orang tua untuk mengawasi anaknya.
Fungsi pemberian status : Dalam keluarga, terdapat fungsi pemberian status melalui
lembaga perkawinan sebagai pasangan suami istri.
b. Lembaga Politik
Lembaga politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat
sebagai proses pembuatan keputusan. Macam-macam fungsi lembaga politik adalah sebagai
berikut...
c. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan dengan
tujuan mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik. Macam-macam fungsi lembaga
pendidikan menurut horton dan hunt adalah sebagai berikut...
d. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi adalah lembaga yang mempunyai kegiatan di bidang ekonomi demi
terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Macam-macam fungsi lembaga ekonomi adalah sebagai
berikut...
e. Lembaga Agama
Lembaga agama adalah lembaga yang mengatur mengenai kehidupan manusia dalam beragama.
Macam-macam fungsi lembaga agama menurut Bruce J. Cohen adalah sebagai berikut...
Piramida penduduk adalah grafik mendatar yang menyajikan data kependudukan dalam bentuk
diagram batang yang menunjukkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
Tersusun dari garis atau koordinat vertikal yang digunakan untuk menyatakan golongan umur.
Dimulai dari umur 0–4, 5–9, dan seterusnya hingga usia maksimal yang bisa dicapai oleh
penduduk di suatu wilayah.
Jenis kelamin laki-laki di sebelah kiri, sedangkan golongan perempuan di sebelah kanan. Garis
horizontal digunakan untuk menunjukkan jumlah, biasanya dalam jutaan, tetapi tergantung pada
kuantitas penduduk.
Bentuk piramida penduduk berbeda-beda untuk setiap wilayah atau negara. Meskipun bentuknya
berbeda-beda, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga. Masing-masing bentuk
mencerminkan karakteristik penduduknya. Ketiga bentuk piramida penduduk itu sebagai berikut.
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah
sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan
sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-
negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.
Kebijakan pemerintah Kerajaan Belanda yang dikendalikan oleh Prancis sangat kentara pada
masa Gubernur Jenderal Daendels (1808 – 1811). Kebijakan yang diambil Daendels sangat
berkaitan dengan tugas utamanya yaitu untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan
pasukan Inggris.
Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedang pemerintah hanya
berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang
paling menguntungkan.
Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplichte
leverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC.
Menetapkan sistem sewa tanah (landrent) yang berdasarkan anggapan pemerintah
kolonial. Pemungutan pajak secara perorangan.
Bidang Hukum
Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels.
Karena Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada besar
kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum pada masa Raffles sebagai berikut:
Bidang Sosial
Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) dan penghapusan perbudakan, tetapi dalam
praktiknya ia melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis
perbudakan.
Peniadaan pynbank(disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan
melawan harimau.
Ditulisnya buku berjudul History of Javadi London pada tahun 1817 dan dibagi dua jilid
Ditulisnya buku berjudul History of the East Indian Archipelagodi Eidenburg pada
tahun 1820 dan dibagi tiga jilid
Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan
kebudayaan dan ilmu pengetahuan
Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
Dirintisnya Kebun Raya Bogor
Memindahkan Prasasti Airlangga ke Calcutta, Indiasehingga diberi nama Prasasti
Calcutta
Misi utama Snouck adalah “membersihkan” Aceh. Setelah melakukan studi mendalam tentang
semua yang terkait dengan masyarakat ini, Snouck menulis laporan panjang yang berjudul
kejahatan-kejahatan Aceh. Laporan ini kemudian jadi acuan dan dasar kebijakan politik dan
militer Belanda dalam menghadapai masalah Aceh.
Misi utama Snouck adalah “membersihkan” Aceh. Setelah melakukan studi mendalam tentang
semua yang terkait dengan masyarakat ini, Snouck menulis laporan panjang yang berjudul
kejahatan-kejahatan Aceh. Laporan ini kemudian jadi acuan dan dasar kebijakan politik dan
militer Belanda dalam menghadapai masalah Aceh.
Pada bagian pertama, Snouck menjelaskan tentang kultur masyarakat Aceh, peran Islam,
‘Ulama, dan peran tokoh pimpinannya. Ia menegaskan pada bagian ini, bahwa yang berada di
belakang perang dahsyat Aceh dengan Belanda adalah para ‘Ulama. Sedangkan tokoh-tokoh
formalnya bisa diajak damai dan dijadikan sekutu, karena mereka hanya memikirkan bisnisnya.
Snouck menegaskan bahwa Islam harus dianggap sebagai faktor negatif, karena dialah yang
menimbulkan semangat fanatisme agama di kalangan muslimin. Pada saat yang sarna, Islam
membangkitkan rasa kebencian dan permusuhan rakyat Aceh terhadap Belanda. Jika
dimungkinkan “pembersihan” ‘Ulama dari tengah masyarakat, maka Islam takkan lagi punya
kekuatan di Aceh. Setelah itu, para tokoh-tokoh adat bisa menguasai dengan mudah.
Bagian kedua laporan ini adalah usulan strategis soal militer. Snouck mengusulkan dilakukannya
operasi militer di desa-desa di Aceh untuk melumpuhkan perlawanan rakyat yang menjadi
sumber kekuatan ‘Ulama. Bila ini berhasil, terbuka peluang untuk membangun kerjasama
dengan pemimpin lokal. Perlu disebut di sini, bahwa Snouck didukung oleh jaringan intelijen
mata-mata dari kalangan pribumi.
Cara yang ditempuh sama dengan yang dilakukannya di Saudi dulu, yaitu membangun hubungan
dan melakukan kontak dengan warga setempat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Orang-orang yang membantunya berasumsi bahwa Snouck adalah seorang saudara semuslim.
Dalam suatu korespondensinya dengan ‘Ulama Jawa, Snouck menerima surat yang
bertuliskan“Wahai Fadhilah Syekh AIlamah Maulana Abdul Ghaffar, sang mufti negeri Jawa. ”
Ciri-ciri perjuangan kemerdekaan sesudah tahun 1908
4. perjuangan diatur dan dikendalikan oleh organisasi modern sebagai wadah dan alat
perjuangan.
5. cita-cita perjuangan sangat jelas, yaitu terwujudnya bangsa dan negara Indonesia
merdeka dan berdaulat.
2. Faktor persenjataan
merupakan program pembangunan dan penyempurnaan sosial dan prasarana untuk kesejahteraan
terutama dibidang pertanian dan perkebuna, serta perbaikan prasarana infrastruktur. Disini
masyarakat pribumi di beri pengetahuan teknologi dalam bidang pengairan yang lebih modern,
untuk mendapatkan hasil pertanian yang lebih baik, tanpa menunggu lama seperti sebelumnya
yang hanya mengandalkan musim hujan saja untuk menghasilkkan pertanian yang baik, tetapi
dengan adanya Irigasi yang di ajarkan oleh Belanda, masyarakat pribumi dapat bercocok tanam
pada musim kemarau juga.
1. Educate (pendidikan):
Merupakan program peningkatan mutu SDM dan pengurangan jumlah buta huruf yang implikas
baiknya untuk pemerintah Belanda, yaitu dengan pendirian sekolah-sekolah. Karena pelajar yang
berkualitas dapat di jadikan pegawai oleh pemerintah Belanda. Itu salah satu tujuan Belanda
melakukan Politik Etis untuk menggalih potensi masyarakat pribumi.
1. Emigrasi (transmigrasi):
Merupakan program pemerataan pendidikan Jawa dan Madura dengan dibuatnya pemukiman di
Sumatra Utara dan Selatan dimana dibuka perkebunan-perkebunan baru yang membutuhkan
banyak sekali pengelola dan pegawainya, Akan tetapi kebijakan pertama dan kedua disalah
gunakan untuk pemerintah Belanda dengan membanggun irigasi untuk perkebunan-perkebunan
Belanda dan emigrasi dilakukan dengan memindahkan penduduk ke daerah perkebunan Belanda
untuk dijadikan pekerja rodi, hanya pendidikan yang membawa dampak positif bagi Indonesia.
selain untuk pemerantaan
penduduk, tujuan Belanda adalah membuka lahan pertanian yang baru, dengan cara
memindahkan penduduk dari daerah padat Penduduk ke daerah yang penduduknya jarang, untuk
membuka lahan pertanian baru.
Bahasa belanda dimasukan sebagai pelajaran di beberapa Sekolah Kelas Satu dan sejumlah
kursus di buka dengan maksud itu, akan tetapi bahasa Belanda tak kunjung menjadi bahasa
rakyat. Orang Belanda sendiri tampaknya keberatan untuk memberikan bahasa dan kebudayaan
Belanda, sebagian hanya untuk merusak adat istiadat Indonesia, akan tetapi Belanda sangat takut
jika orang-orang Indonesia menguasai kebudayan, pengetahuan, teknik, dan organisasi. Dengan
itu Belanda mendirikan lembaga pendidikan untuk mengatasi menjamurnya pendidikan
pesanteren.
1. Irigasi
Pengairan hanya ditujukan kepada tanah-tanah yang subur untuk perkebunan swasta Belanda.
Sedangkan milik rakyat tidak dialiri air dari irigasi.
1. Edukasi
Pemerintah Belanda membangun sekolah-sekolah. Pendidikan ditujukan untuk mendapatkan
tenaga administrasi yang cakap dan murah. Pendidikan yang dibuka untuk seluruh rakyat, hanya
diperuntukkan kepada anak-anak pegawai negeri dan orang-orang yang mampu. Terjadi
diskriminasi pendidikan yaitu pengajaran di sekolah kelas I untuk anak-anak pegawai negeri dan
orang-orang yang berharta, dan di sekolah kelas II kepada anak-anak pribumi dan pada
umumnya. Politik pendidikan kolonial erat hubungan dengan politik mereka pada umumnya,
sesuatu politik yang di dominasi oleh golongan-golongan yang berkuasa dan tidak di dorong oleh
nilai-nilai etnis dengan maksud untuk membina kematangan politik dan kemerdekaan tanah
jajahan. Berhubungan dengan sikap itu kita dapat kita lihat sejumlah cirri pltik dan praktis
pendidikan yaitu:
1) Gradualisme yang luar biasa dalam menyediakan pendidikan bagi anak-anak Indonesia.
2) Dualisme dalam pendidikan dengan menekankan perbedaan yang tajam antara pendidikan
Belanda dan pendidikan pribumi.
4) Keterbatasan tujuan sekolah pribumi, dan peranan sekolah untuk menghasilkan pegawai
sebagai factor penting dalam perkembangan pendidikan
5) Prinsip konkordasi yang menyebabkan maka sekolah di Indonesia sama dengan di negeri
Belanda.
6) Tidak adanya perencanaan pendidikan yang sistematis utuk pendidikan anak pribumi.
Pendirian sekolah oleh pemerintahan kolonial Belanda, bertujuan memecah belah pribumi Islam,
sejak kanak-kanak. Dari bangaunan sekolah dan kurikulum antara anak Indonesia dan
bangsawan serta prioritas lainya di beda-bedakan. Sekaligus putra putrid bangsawan Muslim dan
putra putrid yang Islam, namun mendapatkan proritas sekolah di sekolah Eropa. Dengan
dicampurnya di sekolah Eropa, anak bangsawan dan sultan menjadi jauh dari pengauh
pembinaan ulama. (Mansur, Ahmad, Suryanegara. 2009 : 229)
1. Migrasi
Migrasi ke daerah luar Jawa hanya ditujukan ke daerah-daerah yang dikembangkan perkebunan-
perkebunan milik Belanda. Hal ini karena adanya permintaan yang besar akan tenaga kerja di
daerah-daerah perkebunan seperti perkebunan di Sumatera Utara, khususnya di Deli, Suriname,
dan lain-lain. Mereka dijadikan kuli kontrak. Migrasi ke Lampung mempunyai tujuan menetap.
Karena migrasi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja, maka tidak jarang
banyak yang melarikan diri. Untuk mencegah agar pekerja tidak melarikan diri, pemerintah
Belanda mengeluarkan Poenale Sanctie, yaitu peraturan yang menetapkan bahwa pekerja yang
melarikan diri akan dicari dan ditangkap polisi, kemudian dikembalikan kepada
mandor/pengawasnya.
Demi memudahkan penguasaan etnis maka wilayah kota dibagi-bagi dalam berbagai sub area
hunian, dapat dilihat di Jakarta antara lain adanya kampung Melayu, kampung Bali, kampung
Jawa, dan lain-lainnya. Khusus untuk etnis Ambon mendapatkan area hunian yang terpisah
dengan etnis lainya. Pemisahan ini disebabkan oleh orang Ambon banyak yang menjadi Belanda
untuk menyebarkan agama Kristen sama halnya etnis Batak dan Manado.(Mansur, Ahmad,
Suryanegara. 2009 : 228)
Keadaan Jepang semakin kritis. Pada 6 Agustus 1945, kota Hirosima dibom atom oleh Amerika
Serikat. Menghadap situasi ini, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Dokuritsu Junbi
Inkai atau Panitia Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Persetujuan ini terjadi pada pada tanggal 7
Agustus 1945. Tugas PPKI adalah melanjutkan tugas BPUPKI dan untuk mempersiapkan
Kemerdekaan Indonesia. Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno, sedangkan wakilnya Drs. Moh. Hatta.
PPKI beranggotakan 21 orang dan semuanya orang Indonesia yang berasal dari berbagai daerah.
Jawa 12 wakil.
Sumatera 3 wakil.
Sulawesi 2 wakil.
Kalimantan 1 wakil.
Sunda Kecil 1 wakil.
Maluku 1 wakil.
Golongan penduduk Cina 1 wakil
Untuk kepentingan peresmian dan pelantikan PPKI, Jendral Terauchi, pimpinan Angkatan
Perang Jepang yang berkedudukan di Saigon, pada tanggal 9 Agustus 1945 memanggil
Soekarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Widyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saigon. Di Dalat,
Jendral Terauchi menegaskan bahwa Pemerintah Kemaharajaan Jepang memutuskan untuk
menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
Fungsi dan Peran Lembaga Keluarga Keluarga memiliki peran strategis, dalam melakukan
pendidikan keberagaman. Keluarga yang gagal menjalankan fungsinya, akan menyebabkan
terganggunya proses sosialisasi pada anak-anak. Pengakuan atau kesadaran perbedaan, pertama
kali dialami anak-anak di dalam keluarga. Keluarga perlu memberikan kesadaran kepada seluruh
anggota, bahwa perbedaan fisik merupakan pemberian Tuhan YME yang harus selalui dihargai
dan dihormati.
Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan dalam Mengelola Keragaman Sosial Budaya Lembaga
pendidikan formal dan non formal, memiliki peran penting dalam mengelola keragaman sosial
budaya untuk pembangunan nasional. Lembaga pendidikan berperan dalam melakukan
transformasi budaya masyarakat. Pelajaran bahasa daerah di sekolah, sebagai salah satu bentuk
melestarikan dan mengembangkan kebudayaan berupa bahasa. Saat ini, banyak sekolah yang
mengajarkan seni tradisional, seperti: membatik, seni tari, dan sebagainya. Selain mengajarkan
budaya masyarakat, lembaga pendidikan juga berperan penting dalam mengelola keragaman
budaya masyarakat. kalian dapat mengamati kegiatan kesenian di sekolahmu. Pelajaran seni tari
yang mengajarkan tarian daerah, merupakan salah satu contoh pendidikan keragaman budaya
Pembangunan Ekonomiadalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita
penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang dengan perubahan ciri-ciri penting
suatu masyarakat, yaitu perubahan baik dalam hal teknologi, pola pikir masyarakat maupun
kelembagaan. Pembangunan Ekonomi bergantung dari pertumbuhan ekonomi (economic
growth) dimana pembangunan ekonomi mendorong dalam tumbuhnya ekonomi dan sebaliknya
pula, ekonomi memperlancar dalam proses pembangunan ekonomi.
Lembaga Kontrol (Pemerintah dan Non Pemerintah) Bagaimana peran kelembagaan kontrol
dalam pengelolaan SDA? Kebijakan dan peraturan yang telah dibuat dan disepakati, harus
dilaksanakan oleh semua pihak agar proses pengelolaan sumber daya alam berjalan teratur dan
kondusif. Dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut, diperlukan suatu lembaga yang
mengontrol dan mengawasi. Untuk itulah, diperlukan lembaga kontrol yang terbagi menjadi:
Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah. 1) Lembaga Pemerintah Pemerintah menjadi pihak
penting dalam mengontrol pelaksanaan kebijakan yang berlaku. Jika terdapat pelanggaran pada
pelaksanaannya, maka pemerintah dapat melaporkan ke lembaga yudikatif untuk diberikan
sanksi. 2) Lembaga Non Pemerintah Selain pemerintah, lembaga bukan pemerintah juga bisa
menjadi lembaga kontrol terhadap pelaksanaan kebijakan. Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM), seperti: Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), World Wide Fun for nature (WWF)dan
Greenpeace. Masyarakat umum juga dapat melakukan kontrol, melalui kearifan lokal setempat.
Kearifan lokal dapat menjadi peran dalam mengontrol dan mengendalikan eksploitasi sumber
daya alam.
Mana yang merupakan negara maju dan negara berkembang
Hasil Sidang PPKI 18 Agustus 1945
Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan sebuah perundingan tindak lanjut dari
semuaperundingan yang telah ada. KMB dilaksanakan pada 23 Agustus 1949 sampai
2November 1949 di Den Haag, Belanda. Perundingan ini dilakukan untuk meredam
segalabentuk kekerasan yang dilakukan oleh Belanda yang berujung kegagalan pada
pihakBelanda. KMB adalah sebuah titik terang bagi bangsa Indonesia untuk
memperolehpengakuan kedaulatan dari Belanda, menyelesaikan sengketa antara Indonesia-
Belanda,dan berusaha menjadi negara yang merdeka dari para penjajah.
Suasana KMB
Konferensi Meja Bundar diikuti oleh perwakilan dari Indonesia, Belanda, danperwakilan badan
yang mengurusi sengketa antara Indonesia-Belanda. Berikut ini paradelegasi yang hadir dalam
KMB:
a. Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof.Dr. Mr. Soepomo.
b. BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.
c. Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.
d. UNCI diwakili oleh Chritchley.
Setelah melakukan perundingan cukup lama, maka diperoleh hasil dari konferensi
tersebut. Berikut merupakan hasil KMB:
a. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
b. Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
c. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun setelah pengakuan
kedaulatan RIS.
d. Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia Belanda yang
dikepalai Raja Belanda.
e. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa korvet akan
diserahkan kepada RIS.
f. Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang TentaraKerajaan Hindia
Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa paraanggotanya yang diperlukan akan
dimasukkan dalam kesatuan TNI.
1. Kekuasaan Presiden
Pada masa demokrasi terpimpin, Majelis Permusyaratan Rakyat Sementara (MPRS) mengangkat
Presiden Soekarno menjadi presiden seumur hidup. Hal ini sangat bertentangan dengan UUD
1945 Bab III Pasal 7.
2.Pembentukan MPRS
Ada yang janggal saat pembentukan MPRS. Majelis Permusyawaratan Rakyat yang seharusnya
dipilih melalui Pemilu (Pemilihan Umum) malah dibentuk oleh presiden sendiri melalui
Penetapan Presiden No. 3 Tahun 1959. Hal ini sangat bertentangan dengan UUD 1945.
Bukankah seharusnya dilakukan pemilihan umum? tapi mengapa malah membentuknya sendiri?
3. Pembubaran DPR dan Pembentukan DPR GR(Gotong Royong)
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hasil pemilu tahun 1955 dibubarkan karena DPR menolak
RAPBN tahun 1960 yang diajukan pemerintah. Presiden selanjutnya menyatakan pembubaran
DPR dan sebagai gantinya presiden membentuk Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong
(DPR-GR). Lagi-lagi pembentukan parlemen dengan kehendak presiden sendiri.
9. Peran ABRI
ABRI yang harusnya menjaga keamanan dan pertahanan negara, malah menjadi kekuatan politik
yang sangat kuat. Apalagi saat 1/3 menteri di kabinet kerja diisi oleh anggota ABRI.
Otonomi daerah
Penghapusan dwi fungsi abri
Lepasnya timor timor
Menjamurnya parta politik
Pewarisan budaya adalah suatu kebudayaan didalam masyarakat yang terus menerus
dilestarikan atau diterus kan ke generasi selanjutnya agar kebudayaan tersebut tidak
hilang atau punah diterjang oleh kebudayaan yangbaru.Oleh karena itu kita sebagai
penerus generasi selanjut nya harus bisa melestarikan budaya yang sudah ada agar
budaya itu tidak punah.Warisan budaya dapat berupa bahasa, tari, lagu, alat musik,
masakan, bangunan atau candi dan peninggalan lain nya.
Sekolah merupakan sarana pewarisan budaya yang paling mendasar setelah pendidikan keluarga.
Dalam proses pewarisan budaya melalui lembaga sekolah ini memiliki berfungsi :
Memperkenalkan, memelihara, dan mengembangkan unsure-unsur budaya.
Mengembangkan kekuatan penalaran.
Memperkuat kepribadian dan budi pekerti.
Menumbuhkembangkan semangat kebangsaan.
Lembaga Agama
sebagai sumber utama nilai dan norma. Lembaga agama memberikan legitimasi adikodrati
terhadap nilai dan norma yang berlaku
Misalnya : Pondok pesantren seorang santri diwajibkan mengamalkan perbuatan-perbuatan baik.
Masyarakat
Terjadi melalui proses sosialisasi, dimana anggota masyarakat belajar tentang adat, nilai, dan
norma yang berlaku.
Salah satu bentuk yang paling penting yaitu lingkungan teman sepermainan.
contoh : Bicara sopan pada orang yang lebih tua, dilarang meludah sembarangan
Pada periode ini, pemerintah melaksanakan beberapa program baru yang dimaksudkan untuk
membantu ekonomi masyarakat kecil diantaranya Bantuan Langsung Tunai (BLT), PNPM
Mandiri dan Jamkesmas. Pada prakteknya, program-program ini berjalan sesuai dengan yang
ditargetkan meskipun masih banyak kekurangan disana-sini.