Anda di halaman 1dari 5

RUMAH BULAT SALAH SATU RUMAH ADAT DI PULAU TIMOR

Derasnya alam yang ditandai perubahan suhu yang mencolok membuat penduduk di
Pulau Timor harus beradaptasi. Salah satu contoh adaptasi terhadap lingkungan adalan model
bangunan tempat tinggal. Di Pulau Timor dikenal adanya 3 bangunan rumah yang hingga saat ini
masih sering dijumpai bahkan tetap dipertahankan. Rumah bulat, rumah kotak dan lopo. Masing-
masing bangunan ini memiliki karakteristik dan fungsi sendiri-sendiri.

Suhu yang dingin pada malam hari terlebih usai dini hari yang mencapai 15C sungguh
membuat beku siapa saja yang merasakannya. Kain timor yang dijadikan selimut sepertinya tak
mampu membentengi tubuh dari suhu yang rendah ini. Menjelang siang hari, suhu kadang tidak
bersahabat. Saat matahari terik dan udara kering, suhu bisa mencapai 36C, dan entah bagaimana
berlindung dibalik suhu yang panas tersebut.

Suhu yang stabil bisa menjadi tempat hunian yang sangat nyaman

Rumah bulat, adalah salah satu tempat perlindungan dari cercaan suhu yang kadang tidak
bersahabat. Bangunan ini dindingnya berbentuk bulat dan atap kerucut, jika di papua mirip honai
namun yang membedakannya adalah ukuran pintu. Jika honai memiliki pintu yang lebih tinggi
dan bagian bawahnya ada pagar, sedangkan rumah bulat pintunya lebih rendah yakni setinggi
kurang dari 1m dan tidak ada pagar dibagian dasarnya.

Bagian tengah rumah bulat terdapat 4 tiang pancang yang ditengah-tengahnya terdapat
tungku perapian. Keempat tiang ini berfungsi untuk membuat para-para atau dalam bahasa
jawanya disebut pogo. Fungsi dari para-para ini adalah tempat menyimpan hasil panen, seperti;
padi, jagung, kacang tanah, kacang-kacangan dan ubi. Paparan asap dari tungku perapian ini
adalah teknologi sederhana untuk mengawetkan bahan pangan yakni dengan pengasapan. Tinggi
para-para ini sekitar 170cm dengan tujuan agar mudah dijangkau oleh penghuninya.

Bagian atas dari dalam rumah bulat digunakan sebagai gudang hasil panen

Pada bagian atas para-para terdapat atap rumah bulat itu sendiri. Rangka dari atap ini terbuat dari
kayu kasuari (Casuaria sp) yang disusun melingkar membentuk kerucut pada bagia atasnya.
Diikat satu sama lain hingga berbentuk setengah lingkaran yang agak lonjong dan lancip pada
bagian atasnya. Sebagai penutup digunakan ilalang kering yang sudah dianyam menjadi
lembaran-lembaran. Penyusunan lembaran ilalang ini dari bawah secara melingkar kemudian
secara beratahap naik ke atas hingga puncak atap. Bagian dinding dari rumah bulat terbuat dari
papan kayu, sedangkan dulu tebuat dari bambu. Saat ini dinding rumah bulat sudah dari dinding
semen.

Rumah bulat selain sebagai lumbung bahan pangan juga memiliki fungsi lain; seperti tempat
memasak, bercengkrama dan melahirkan. Tungku yang berada ditengah-tengan digunakan
sebagai dapur dalam kesehariannya. Asap yang dihasilkan berguna untuk mengawetkan hasil
panen, bara api untuk memasak dan udara hangat untuk mengusir hawa dingin. Dalam sebuah
keluarga biasanya pada malam hari atau pagi hari akan berkumpul disini. Makan bersama
sekaligus menghangatkan badan membuat tungku perapian kadang tak pernah padam dan selalu
di kelilingi termasuk hewan piaraan seperti anjing dan anak babi yang mencari kehangatan. Pada
malam harinya 2 tempat tidur berupa ranjang dari kayu terletak disampin kanan dan kiri menjadi
kasur empuk dan hangat untuk melewati malam yang dingin.

Mitos masyarakat timor, seorang ibu harus melahirkan di dalam rumah bulat dan tidak boleh
keluar selama 4 hari 4 malam. Suhu rumah bulat yang relatif stabil yakni 22-26C pada suhu
normal dan saat memasak bisa mencapai 34-36C adalah tempat yang sangat nyaman. Kondisi
ruang inilah yang digunakan sebagai tempat persalinan bagi ibu dan tempat yang nyaman untuk
bayi.
Rumah kotak sebagai ruang tamu yang terletak di depan rumah bulat

Berbeda dengan rumah bulat, rumah kota terletak didepan rumah bulat dan menghadap jalan
raya. Rumah kotak ini berfungsi sebagai ruang tamu dan kamar tidur. Rumah dengan ukuran 86
dengan tinggi 4m memiliki disain yang sangat sederhana. Jika dijawa mirip dengan rumah limas,
namun ada beberapa perbedaan yang mencolok. Di bagain dalam disekat menjadi 4 bagian.
Bagian depan dengan ukuran 8x3m digunakan sebagai ruang tamu dan sebuah kamar dengan
ukuran 2x3m. Bgeitu juga dengan bagian belakangnya memiliki ukuran yang sama namun
fungsinya sebagai kamar dan dapur atau tempat penyimpanan perabotan.

Rumah bulat sangat nyaman, namun suhu sangat dinamis sekali. Dengan dinding dari anyaman
bambu atau papan, sedangkan atap dari ilalang cukup menjadi tempat perlindungan yang sangat
nyaman. Pada malam hari suhu bisa mencapai 18C dan siang hari 26C. Lembaran-lembaran
koran atau majalah acapakali menghiasi dinding-dinding yang terbuat dari anyaman bambu.
Selain sebagai hiasa dinding juga berfungsi agar tidak tembus padangan dan angin yang
menerobos dinding.

LOPO

Lopo ibaratnya ruangan serba guna

Satu lagi bangunan khas timor adalah rumah lopo. Rumah ini mirip rumah bulat namun
tidak memiliki dinding. Rumah ini didirikan didepan rumah kotak atau disamping kanan kiriny,
yang pasti terletak di depan. Biasanya dalam beberapa kepala keluarga memiliki lopo, atau dalam
satu rukun warga terdapat satu. Di beberapa tempat lain, masing-masing rumah memiliki lopo
sendiri-sendiri.

Lopo, rumah bulat tak berdinding dengan 4 tiang berfungsi sebagai tempat pertemuan.
Beberapa warga, atau pemuda biasanya memanfaatkan lopo untuk bercengkrama sambil
menikmati semilir udara sejuk. Lopo juga digunakan kaum perempuan untuk menenun kain
timor. Pada prinsipnya lopo adalah bangunan serbaguna yang biasa digunakan siapa saja.
berbeda dengan rumah bulat dan rumah kota sebagai ranah privat tiap keluarga, namun lopo
menjadi ruang publiknya.
Di tengan modernisasi tentang bangunan tempat tinggal, masih ada saja yang bertahan di
rumah bulat. Minimnya sirkulasi udara, karena hanya ada satu akses udara keluar masuk yakni
lewat pintu, kalaupun ada itu hanya lewat sela-sela dinding dan atap ilalang. Akumulasi karbon
dioksida acapakali juga menjadi ancaman bagi kesehatan, namun mereka sepertinya sudah
terbiasa dengan kondisi seperti itu. Mungkin lewat beberapa kajian ilmiah bisa membuat disain
rumah bulat yang sehat.

Kearifan lokalnya membuat mereka tetap ada hingga saat ini

Kearifan mereka mampu mebuat mereka bertahan dari gempuran lingkungan yang
kadang tak bersahabat. Rumah bulat, rumah kotak dan lopo adalah sebuah budaya yang membuat
mereka ada hingga saat ini. Sebuah potensi daerah yang luar biasa sebab sampai saat ini masih
terus ada. Hangatnya rumah bulat, nyamannya rumah kotak dan sejuknya lopo menjadi bukti
mereka bisa bersahabat dengan alam.

Ume kbubu merupakan rumah tradisional masyarakat di pulau Timor bagian barat
(bagian negara Indonesia) dan termasuk Desa Kaenbaun di dalamnya. Ume Kbubu merupakan
bangunan berbentuk bulat dengan atap dengan material alang-alang yang hampir menyentuh
tanah. Ume Kbubu berasal dari kata Ume yang artinya rumah dan Kbubu yang artinya bulat
sehingga Ume Kbubu artinya rumah yang berbentuk bulat. Ume Kbubu dalam kehidupan sehari-
hari digunakan sebagai tempat tinggal dan melakukan aktifitas seperti memasak, tidur dan lain
sebagainya. Sebuah keluarga harus memiliki terlebih dahulu ume kbubu barulah boleh
membangun jenis rumah yang lain.
Analisis rumah bulat sekaligus sebagai rumah adat pulau timor

-orang -orang harus memakai sarung adat duduk berhadapan di bangku kayu di rumah
panggung, lopo. Hal ini akandilakukan jikaingin membahas sesuatu yang penting.contohnya
Mereka membahas tata cara menyimpan makanan pada lumbung.

Musyawarah adat di lopo menjadi proses awal dari semua kegiatan di desa itu. Lopo juga
bermakna lumbung karena dalam tata hidup orang Timor, setiap jenis pangan disimpan di lopo.

Lopo dibedakan dari ume kbubu, yang berarti rumah bulat tanpa jendela berbentuk kerucut
sebagai tempat tinggal dengan atap sampai di tanah. Untuk memasuki ume kbubu, orang harus
menunduk. Hal ini bermakna hormat dan sopan kepada pemilik rumah.

Sebelum musyawarah dimulai ketua adat akan hadir dan memimpin musyawarah adat itu. Ia
mulai berbicara, diawali dengan sapaan adat Uis Neno yang berarti Tuhan yang Maha Kuasa.

Tuhan diajak hadir merestui pertemuan itu agar menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan
berlangsung dalam suasana aman. Pembicaraan berlangsung dalam suasana penuh persaudaraan,
kerukunan, keterbukaan, dan kejujuran.

Apa pun yang diputuskan dalam musyawarah adat harus ditaati warga. Jika ada warga yang
melanggar, ia harus menanggung risiko, yang diyakini bisa berupa sakit, gagal panen, atau
kutukan adat lainnya.

Selama proses berlangsungnya kegiatan musyawarah ini istri seorang ketua adat akan
menyodorkan sirih pinang kepada peserta musyawarah. Sirih pinang diedarkan berkeliling.
Setiap peserta mengambil bagian mengunyah sirih pinang sebagai tanda kehadiran dengan hati
terbuka dan pikiran yang cerdas.

Setelah mengunyah sirih pinang, musyawarah dilanjutkan dengan meneguk minuman khas
daerah itu. Setiap peserta musyawarah, termasuk kaum perempuan, mengambil bagian dari ritual
ini.

Struktur dari rumah bulat sendiri berbentuk kerucut yang berguna dan baik ketika terjadi
tiupan angin keras yang datang menghantam badan rumah bulat.hal ini di karenakan prinsip kerja
rumah bulat ini sama seperti kaca mobil yang berbentuk cembung sehingga aman jika diterpa
oleh angin keras.bagian fondasi ataupun penopang darirumah bulat adalah rumah panggung
sehingga aman jika kebanjiran.akan tetapi karena bentuknya bulat dan hampir tidak
memungkinkan adanya banyak bukaan pada rumah maka suhu dan sirkulasi maupun pertukaran
gas oksogen akan macet dan membahayakan orang yang apabila tinggal didalamnya terlalu lama
didalamrumah .

Anda mungkin juga menyukai