Anda di halaman 1dari 6

( RUMAH GADANG )

Rumah Gadang adalah rumah tradisional dari suku minangkabau. Menurut


bentuknya, rumah adat ini disebut rumah gonjong atau rumah bagonjong (rumah
bergonjong), karena bentuk atapnya yang bergonjong runcing menjulang. Jika
menurut ukurannya, tergantung pada jumlah lanjarnya ( ruas dari depan ke belakang
).

Sedangkan ruangan yang berjajar dari kiri ke kanan disebut ruang. Rumah yang
berlanjar dua dinamakan lipek pandan (lipat pandan). Umumnya lipek pandan
memakai dua gonjong. Rumah yang berlanjar tiga disebut balah bubuang (belah
bubung). Atapnya bergonjong empat. Sedangkan yang berlanjar empat disebut
gajah maharam (gajah terbenam). Biasanya gajah maharam memakai gonjong
enam atau lebih.

Fungsi dari Rumah Gadang

Rumah Gadang kaya dengan makna yang merupakan gambaran umum dari
kehidupan masyarakat minangkabau secara keseluruhan. Dalam kehidupan sehari-
hari, rumah gadang memiliki fungsi-fungsi tersendiri, fungsi tersebut adalah:

1.Fungsi Adat

Sebuah rumah gadang, merupakan rumah utama yang dimiliki oleh sekelompok
masyarakat minangkabau yang diikat oleh suatu suku tertentu. Sebagai rumah
utama, rumah gadang merupakan tempat untuk melangsungkan acara-acara adat
dan acara-acara penting lain dari suku yang bersangkutan.

Kegiatan-kegiatan adat pada masyarakat minangkabau dapat kita uraikan


berdasarkan kepada siklus kehidupan mereka, yaitu: Turun Mandi, Khitan,
Perkawinan, Batagak Gala (Pengangkatan Datuak), dan Kematian.
Fungsi-fungsi di atas dapat disebut juga fungsi temporer yang berlangsung pada
suatu rumah gadang, karena kegiatan tersebut tidak berlangsung setiap hari dan
berlangsung pada waktu-waktu tertentu saja.

2.Fungsi Keseharian

Rumah gadang merupakan wadah yang menampung kegiatan sehari-hari dari


penghuninya. Rumah gadang adalah rumah yang dihuni oleh sebuah keluarga besar
dengan segala aktifitas mereka setiap harinya. Pengertian dari keluarga besar disini
adalah sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu serta anak wanita, baik itu yang
telah berkeluarga ataupun yang belum berkeluarga, sedangkan anak laki-laki tidak
memiliki tempat di dalam rumah gadang.

Fungsi inilah sebenarnya yang lebih dominan berlangsung pada suatu rumah
gadang. Sebagaimana lazimnya rumah tinggal bagi masyarakat umumnya, disinilah
interaksi antar anggota keluarga berlangsung. Aktifitas sehari-hari seperti makan,
tidur, berkumpul bersama anggota keluarga dan lain sebagainya lebih dominan
berlangsung disini, disamping kegiatan-kegiatan adat seperti yang telah diuraikan
diatas.

Pembagian ruang didalam rumah gadang adalah:

Publik, yaitu ruang tamu atau ruang bersama yang merupakan sebuah ruangan
lepas tanpa adanya pembatas apapun.

Semi Privat, yaitu ruang peralihan seperti bandua yang terdapat didepan kamar tidur
serta anjuang (ruang khusus) yang terdapat pada bagian ujung-ujung rumah gadang
yang dapat kita temukan pada beberapa jenis rumah gadang.

Privat, yaitu kamar-kamar tidur yang terdapat di dalam rumah gadang yang
dahulunya berdasarkan kepada jumlah anak gadis yang dimiliki oleh sipemilik
rumah. Servis, yaitu dapur yang pada dahulunya merupakan dapur tradisional yang
masih menggunkan kayu sebagai bahan bakarnya .

Beberapa karakteristik dari arsitektur rumah gadang dapat kita lihat,Tingkat / derajat
kespesifikan budaya atau tempat.

Rumah gadang merupakan bangunan khas daerah Sumatera Barat, seperti yang
tertulis pada buku Rumah Gadang Arsitektur Tradisional Minangkabau, bahwa
arsitektur bangunan rumah gadang merupakan peninggalan tidak tertulis yang
sampai pada kita, yang merupakan ciri dari kebesaran kebudayaan minangkabau
masa lalu. Betapapun perubahan itu terjadi, namun arsitektur bangunan rumah
gadang yang dapat kita saksikan sekarang adalah merupakan pengaruh langgam
bangunan masa lampau.

Seperti yang juga disebutkan oleh Turan dalam Vernacular Architecture, arsitektur
vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur rakyat
yang lahir dari masyarakat etnik dan berjangkar pada tradisi etnik, jadi bangunan
rumah gadang merupakan bangunan yang lahir pada masyarakat minangkabau dan
memang berjangkar pada kebudayaan masyarakat minangkabau itu sendiri.
Tinjauan terhadap model, denah, morfologi dan spesifikasi bangunan, hubungan
antar elemen serta kompleksitas bangunan berdasarkan tempat dimana sebuah
bangunan tersebut berada.

Secara garis besar model rumah gadang terbagi atas dua kelompok besar yang
dibagi berdasarkan kepada dua kelarasan atau hukum adat yang berlaku didalam
masyarakat Minangkabau.

Kedua sistem kelarasan itu adalah:

• Sistem kelarasan Koto Piliang

Ciri dari model rumah gadang yang menggunakan sistem kelarasan Koto Piliang ini
adalah memiliki anjuang yang terdapat pada bagian kiri dan bangunan. Anjungan
merupakan tempat terhormat didalam suatu rumah gadang yang ditinggikan
beberapa puluh sentimeter dari permukaan lantai bangunan.

• Sistem kelarasan Bodi Caniago.

Sedangkan pada rumah gadang yang menggunakan sistem kelarasan Bodi Caniago
tidak mengenal istilah anjuang. Jadi bagian lantai rumah gadang mulai dari bangian
ujung sampai pangkal mempunyai ketinggian lantai yang sama.elemen-elemen
bangunan dalam rumah gadang.

Halaman suatu rumah gadang merupakan sebuah rumah terbuka yang penting bagi
suatu rumah gadang, biasanya sebuah halaman pada rumah gadang merupakan
tempat untuk melangsungkan acara-acara pada sebuah kekerabatan. Elemen-
elemen yang terdapat pada sebuah halaman rumah gadang, salah satunya
Rangkiang.

Rangkiang merupakan suatu bangunan yang terdapat dihalaman sebuah rumah


gadang yang berbentuk bujur sangkar dan diberi atap ijuk bergonjong yang
berfungsi sebagai lumbung tempat penyimpanan padi yang didirikan di depan rumah
gadang
Rumah Gadang

Rumah Gadang is a traditional house of the Minangkabau tribe. According


to its shape, this traditional house is called a gonjong house or a gonjong house (a
gonjong house), because the shape of the roof is soaring. If according to its size, it
depends on the number of lengths (segments from front to back).

Meanwhile, the rooms lined up from left to right are called spaces. Two-lane
houses are called lipek pandan (pandan fold). Lipek Pandan generally wears two
gonjongs. The three-lane house is called the balah buburan (split roof). The roof is
four-sided. While those with four lines are called maharam elephants (sunken
elephants). Maharam elephants usually wear gongs of six or more.

The function of the Gadang House

Rumah Gadang is rich in meaning which is a general description of the life of


the Minangkabau people as a whole. In everyday life, the gadang house has its own
functions, these functions are:

1. Customary Functions

A Rumah Gadang is the main house owned by a group of Minangkabau


people who are bound by a certain tribe. As the main house, the Rumah Gadang is a
place to hold traditional events and other important events of the tribe concerned.

We can describe the traditional activities of the Minangkabau community


based on their life cycle, namely: Turun Mandi, Circumcision, Marriage, Batagak
Gala (appointment of the Datuak), and Death.

The functions above can also be called temporary functions that take place in
a gadang house, because these activities do not take place every day and only take
place at certain times.

2. Daily Functions
Rumah gadang is a place that accommodates the daily activities of its
residents. Rumah gadang is a house inhabited by a large family with all their
activities every day. The meaning of the extended family here is a family consisting
of fathers, mothers and daughters, both those who are married and those who are
not married, while the sons do not have a place in the gadang house.

This function is actually more dominant in a gadang house. As is common in


homes for the general public, this is where interactions between family members
take place. Daily activities such as eating, sleeping, gathering with family members
and so on are more dominant here, in addition to traditional activities as described
above.

The division of space in the gadang house is:

1. Public,
namely the living room or shared room which is a free space without any
boundaries.
2. Semi-Private,
namely transitional spaces such as the bandua which is in front of the
bedroom and the anjuang (special room) which is found at the ends of the
gadang house which we can find in several types of gadang houses.
3. Private
namely the bedrooms in the gadang house which were previously based on
the number of girls the house owner had. Service, namely the kitchen which
was previously a traditional kitchen which still used wood as fuel.

We can see some of the characteristics of the Gadang Rumah architecture,


the level / degree of specificity of culture or place.

The Rumah Gadang is a typical building of the West Sumatra region, as


written in the book Rumah Gadang Minangkabau Traditional Architecture, that the
architecture of the Rumah Gadang building is an unwritten legacy that has come
down to us, which is a characteristic of the greatness of the Minangkabau culture of
the past. No matter how much change occurs, the architecture of the Rumah
Gadang buildings that we can see today is the influence of past building styles.
As also mentioned by Turan in Vernacular Architecture, vernacular
architecture is architecture that grows and develops from folk architecture which is
born from ethnic communities and is anchored in ethnic traditions, so the Rumah
Gadang building is a building that was born in the Minangkabau community and is
indeed anchored in the culture of the Minangkabau community. itself.

Review of models, plans, morphology and specifications of buildings,


relationships between elements and complexity of buildings based on the place
where a building is located.

Broadly speaking, the Rumah Gadang model is divided into two large groups
which are divided based on the two customary laws or laws that apply in
Minangkabau society.

The two alignment systems are:

• Koto Piliang harmony system

The characteristic of the Rumah Gadang model that uses the Koto Piliang
alignment system is that it has a ramp on the left side of the building. The pavilion is
a place of honor in a gadang house which is raised several tens of centimeters
above the surface of the building floor.

• Caniago Body alignment system.

Meanwhile, the Rumah Gadang which uses the Bodi Caniago alignment
system does not recognize the term anjuang. So the floor of the gadang house from
the end of the building to the base has the same floor height. The building elements
in the gadang house.

The yard of a rumah gadang is an open house which is important for a rumah
gadang, usually a yard in a rumah gadang is a place to hold events at a family
gathering. The elements found in a gadang house yard, one of which is Rangkiang.

Rangkiang is a building located in the yard of a gadang house which is square


in shape and given a gabled palm fiber roof which functions as a granary for storing
rice which is erected in front of the gadang house.

Anda mungkin juga menyukai