Anda di halaman 1dari 1

Jeremy Jansen 9D/23

Dampak Laju Pertumbuhan Penduduk di Jakarta


Pertumbuhan penduduk DKI Jakarta yang kini semakin tidak terkendali telah
berdampak serius terhadap lingkungan. Banyak permasalahan yang muncul dan
saling berkaitan diakibatkan oleh jumlah penduduk Jakarta yang meningkat tiap
tahunnya. KoranTempo (2010), “data BPS DKI Jakarta menunjukkan laju
pertumbuhan penduduk dari 2000-2010 di ibukota mencapai 1,40% per tahun.
Persentase ini jauh lebih tinggi dibanding laju pertumbuhan dari 1990-2000 yang
hanya 0,17%”.

Pertumbuhan penduduk di Jakarta menyebabkan adanya banyak tenaga kerja yang


dapat dipakai. Namun, banyaknya tenaga kerja tidak diimbangi dengan lapangan
pekerjaan yang tersedia. Sehingga banyak orang yang tidak dapat pekerjaan dan
menjadi pengangguran. Hal ini menyebabkan banyak orang yang tidak bisa
memenuhi kebutuhan hidup mereka karena tidak berpendapatan. Akibat dari
pengangguran ini sangat banyak yaitu angka kemiskinan meningkat, kesehatan
masyarakat menurun, meningkatnya angka kriminal, dan banyaknya rumah yang
tidak layak untuk dihuni

Pengangguran mempengahrui Human Poverty Index. Indikator HPI yaitu kelahiran


yang tidak dapat bertahan sampai usia 40 tahun, tingkat buta huruf orang dewasa,
persentase penduduk yang tidak memiliki akses pada air yang aman untuk
digunakan, persentase penduduk yang tidak memiliki akses pada fasilitas kesehatan,
persentase balita yang kurang makan. Pengangguran membuat orang menjadi tidak
memiliki uang untuk memperoleh akses pada fasilitas kesehatan, makanan yang
layak/bergizi, kurangnya pendidikan.

Karena harus memenuhi kebutuhan hidupnya maka banyak orang akan melakukan
tindakan kriminal untuk memperoleh uang. Orang yang tidak mempunyai uang yang
cukup maka terpaksa harus tinggal di tempah yang kumuh.

Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi berdampak luas terhadap segala aktifitas di
kota ini. Cara yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikan masalah ini adalah
menerapkan program keluarga berencana.

Anda mungkin juga menyukai