Anda di halaman 1dari 8

PERMASALHAN PENDUDUK YANG ADA DIINDONESIA

DAN CARA PENYELESAIAINYA

NAMA : INTAN PUSPITA SARI


NIM: 201015401009
PRODI : DIII KEBIDANAN
MATA KULIAH : Kesehatan Reproduksi dan keluarga berencana
TINGKAT : 1 ( Satu )
Persebaran penduduk yang tidak merata

Luasnya wilayah yang dimiliki Indonesia tidak sebanding


dengan pemerataan penduduknya. Ada daerah yang
sangat padat, namun ada juga daerah yang sangat jarang
penduduknya. Jakarta sebagai ibukota memiliki
pertambahan jumlah penduduk yang signifikan setiap
tahunnya. Hal ini tidak sebanding dengan kota-kota di
wilayah timur yang jumlah penduduknya masih sangat
sedikit di beberapa wilayah. Maka dari itu, saat ini
pemerintah juga sedang menggalakkan program
transmigrasi demi persebaran penduduk yang lebih
merata.
Cara penyelesaiainya :

 Transmigrasi
 Memeratakan Pembangunan
 . Membangun Industri Kecil Di Pedesaan
 Memusatkan Industri Besar Di Daerah
 Penyuluhan Kepada Masyarakat
 Mengembangkan Kesenian Daerah
 Mensosialiasikan Program Keluarga
Berencana
 Menunda Usia Minimal Kawin
 Berikan Pelatihan Untuk Menambah
Ketrampilan
 Membangun Sarana dan Prasarana Di
Daerah Pelosok
 Membuat Program Pinjaman Usaha
 Membuat Festival Budaya
 Membuat UU Yang Melindungi Transmigran
 Adanya Jaminan Subsidi
Pertumbuhan penduduk yang tinggi

Jumlah penduduk Indonesia yang sudah sangat


banyak ini diperkirakan akan terus bertambah karena
pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi. Hal ini
disebabkan oleh angka kelahiran lebih tinggi
dibandingkan dengan angka kematian. Pemerintah
juga berupaya untuk meminimalisasinya dengan
menggalakkan program Keluarga Berencana. Namun
berita baiknya, jumlah golongan usia produktif juga
akan selalu bertambah untuk membantu
menggerakkan perekonomian negara.
Kualitas penduduk rendah
Saat ini, Indonesia masih bermasalah dengan tingkat
pendidikan. Tingkat pendidikan yang rendah akan
mempengaruhi kualitas penduduknya. Masyarakat
Indonesia menjadi kurang memiliki keahlian dan
keterampilan dalam bekerja. Hal ini berdampak pada
sulitnya masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan
yang sesuai dengan keahliannya. Selain itu,
masyarakat Indonesia menjadi kalah bersaing
dengan tenaga asing yang saat ini sudah banyak
bekerja di tanah air kita.
Tingginya tingkat ketergantungan
Penduduk yang tidak bekerja disebut penduduk yang
tidak produktif. Umumnya penduduk yang tidak
bekerja adalah yang telah berusia lanjut atau masih
anak-anak dan remaja yang juga disebut usia
nonproduktif. Penduduk nonproduktif
menggantungkan hidupnya pada penduduk
produktif. Karena usia nonproduktif tinggi, maka
tingkat ketergantungannya juga cukup tinggi.
Golongan usia produktif menanggung terlalu banyak
beban ekonomi dari penduduk usia nonproduktif ini
Kepadatan penduduk
 Beberapa kota besar di Indonesia tergolong sangat padat jika dibandingkan dengan luas wilayahnya.
Tingginya kepadatan penduduk ini menyebabkan masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kemacetan,
kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya angka kriminalitas, pemukiman kumuh,
lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan lain sebagainya.
 :1. Kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam upaya mengatasi masalah jumlah penduduk,yaitu:
 a). Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional, dengan cara
memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan, mengenalkan alat-alat kontrasepsi
kepada pasangan usia subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak. Meski program ini cenderung
bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan
penduduk Indonesia
 .b). Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapkan tentang batas
usia nikah
 .c). Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua.
 2. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk antara lain meliputi
hal-hal berikut ini
 :a). Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor Keluarga Berencana.
 b). Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk
segera menikah dapat dihambat.
 c). Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari 6 tahun menjadi 9 tahun.
  
  
  
  
  

Anda mungkin juga menyukai