Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA SISWA

MATERI : PROSEDURE DAN KELENGKAPAN PERDAGANGAN DALAM DAN LUAR


NEGERI(PERDAGANGAN EKSPOR IMPOR)
PENGAJAR : Komang Sucani,S.Pd

Nama: Kadek Fitri Prasanti


Kelas: X Akkl 2
Absen: 09

1. Pengertian impor
 Jawaban: Impor adalah sebuah kegiatan transportasi barang atau komoditas dari
suatu negara ke negara. Proses impor umumnya adalah kegiatan memasukan
barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara
besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim
dan penerima. Bisa dibilang, impor adalah kebalikan dari kegiatan ekspor yang
merupakan kegiatan transportasi barang atau komoditas yang dikirim ke luar
negeri.
2. Manfaat impor
 Jawaban:
 Memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkan oleh negara karena faktor
geografis maupun keterbatasan lainnya.
 Mengatasi kekurangan barang di dalam negeri
 Mendapatkan barang yang belum di produksi di dalam negeri
 Mendapatkan kualitas serta produk yang di butuhkan
 Menjaga kerja sama antar negara dalam hal perdagangan
 Meningkatkan produk dan barang di pasar domestik
 Menekan monopoli oleh produk tertentu.
 Memperoleh bahan baku.
 Memperoleh teknologi modern.
 Keuntungan impor
3. Keuntungan impor
 Jawaban:
 Mengembangkan Pasar Produk
 Meningkatkan Keuntungan
 Memperluas Jangkauan Pasar
 Meningkatkan Skala Produksi
 Menghindari Persaingan Lokal
 Menjalin Kerjasama Antar Negara
 Mengatasi Kekurangan Suatu Negara
 Menghindari Monopoli Produk
4. Produk-produk yang di impor oleh Indonesia dari Luar negeri
 Jawaban:
 Beras
 Jagung
 Kedelai
 Biji Gandum dan Meslin
 Tepung Terigu
 Gula Pasir
 Gula Tebu
 Daging Sejenis Lembu
 Jenis Lembu
 Daging Ayam
 Garam
 Mentega
 Minyak Goreng
 Susu
 Bawang Merah
 Bawang Putih
 Kelapa
 Kelapa Sawit
 Lada
 Teh
 Kopi
 Cengkeh
 Kakao
 Cabe (kering tumbuk)
 Cabe (awet sementara)
 Tembakau
 Ubi Kayu
 Kentang
5. Prosedur kelengkapan dokumen impor
 Jawaban:
 MENENTUKAN HARGA DAN SISTIM PERDAGANGAN
Hal terpenting dan yang paling utama yang harus Anda tentukan kepada Supplier
(Pemasok) di luar negeri adalah atas dasar apa Anda membayar barang dengan harga
sejumlah tersebut. Sebab, dalam kegiatan impor Anda sering menjumpai istilah FOB,
CFR, CIF, DDP, FAS dan sebagainya yang menunjukkan kapan tanggung jawab dan
kewajiban biaya oleh Supplier (Pemasok) berakhir.
 MENENTUKAN CARA DAN BIAYA PENGIRIMAN
Setelah mengetahui harga dan term penyerahan perdagangan (term of trade) dari
Pemasok Anda di luar negeri, maka harus dipastikan besarnya biaya tambahan agar
barang impor sampai ke alamat Anda.
 MEMILIH FREIGHT FORWARDER
Ketika mengimpor barang dari luar negeri, Anda harus memilih jasa pengiriman
barang (Freight Forwarder) yang profesional yang dapat membantu Anda dalam
mengurus serta memenuhi persyaratan dokumentasi dan pengurusan kepabeanan.
 MEMILIH CARA PENGIRIMAN YANG YANG PALING
MENGUNTUNGKAN
 Melalui Laut (Ocean Freight): Ideal untuk pengiriman barang yang lebih besar
atau massal atau barang yang tidak memerlukan pengiriman cepat.
 Melalui Udara (Air Freight): Ideal untuk pengiriman dalam jumlah yang lebih
kecil atau barang yang dibutuhkan mendesak.
 Melalui Darat (Truk dan Kereta Api): Karena Indonesia negara kepulauan yang
terpisah dengan lautan dengan negara lain, maka kedua layanan ini merupakan
cara pengiriman yang dikombinasi dengan pengiriman laut dan udara.
 Anda perlu menentukan seberapa cepat memerlukan barang untuk sampai ke
alamat Anda. Karena itu, perlu dipikirkan alternatif apakah perlu dikirim melalui
udara atau laut. Misalnya, barang dari Singapura, pengiriman melalui udara oleh
Pressti Cargo secara umum dapat menghabiskan waktu 1-7 hari, dan pengiriman
laut bisa memakan waktu beberapa hari sampai 2 minggu, bahkan bisa lebih. Ini
jelas berpengaruh terhadap biaya pengiriman. Dalam beberapa kejadian, untuk
barang dalam jumlah kecil (sampai 100 kg, tergantung pada volume) sering lebih
murah pengiriman melalui udara, karena biaya minimum untuk angkutan laut
seringkali lebih besar dari biaya keseluruhan pengiriman melalui udara.
 ASURANSIKAN BARANG ANDA
Sangat disarankan agar Anda mengasuransikan barang-barang Anda ketika
mengimpor dari luar negeri. Kedua pihak yang terlibat dalam transaksi ekspor-impor
harus sepenuhnya menyadari tanggung jawab mereka masing-masing. Pemasok/Supplier
(eksportir) di luar negeri mungkin sering lepas tangan setelah barang tidak ada lagi pada
mereka, sedangkan Anda bisa menjadi 'risiko' sebelum barang tersebut diterima.
 PAHAMI PERATURAN KEPABEANAN
Sebelum mengimpor barang Anda disarankan untuk memastikan apakah ada
pembatasan atau larangan impor terhadap barang yang ingin Anda impor. Pastikan juga,
mungkin barang-barang tersebut memerlukan perlakuan khusus atau perlu dilengkapi
dokumen tertentu dari negara asal sebelum dapat masuk ke Indonesia atau mungkin
memang dilarang impor. Informasi tentang hal ini dapat Anda ketahui dari pihak Bea
Cukai atau Freight Forwarder yang anda kenal.
 MENENTUKAN CARA PEMBAYARAN
Setelah mendapat konfirmasi harga dan term perdagangan (terms of trade) dari
Pemasok Anda dan total biaya pengiriman (termasuk, bea masuk, pajak dan lain-lain)
untuk sampainya barang ke alamat Anda, maka Anda dapat melakukan pembayaran
kepada Pemasok luar negeri dengan salah satu cara berikut:
 TRANSFER BANK: Transfer Bank atau transfer Teleks merupakan sarana untuk
mentransfer dana keluar negeri.
 KARTU KREDIT: Pembayaran dengan Kartu Kredit dapat dilakukan jika
Pemasok memiliki perjanjian transaksi perdagangan dengan perusahaan kartu
kredit internasional.
 WESEL INKASO: Dalam sistem ini Pemasok memiliki hak pengawasan barang-
barang sampai wesel (draft) Anda bayar (aksep).
 LETTER OF CREDIT (L/C): adalah metode pembayaran yang sering digunakan
dalam perdagangan internasional dan memiliki kelebihan dan kekurangan. Suatu
Letter of Credit pada dasarnya merupakan janji yang Anda buat kepada Pemasok
yang menyatakan bahwa Anda akan membayar pada waktu tertentu.
 PEMBAYARAN KEMUDIAN (OPEN ACCOUNT): Sistem pembayaran dimana
Anda belum melakukan pembayaran apapun kepada Pemasok sebelum barang
dikapalkan atau sebelum barang Anda terima atau sebelum jangka waktu tertentu
seperti yang telah disepakati.
 MENGATUR PENGIRIMAN BARANG
Setelah membayar harga barang, Anda segera mengurus pengirimannya. Jika Anda
membeli barang tidak termasuk biaya angkutan, Anda perlu menghubungi Freight
Forwarder untuk memberitahukan alamat Pemasok seperti nama, nomor telepon, salinan
Invoice, Packing List dan beberapa dokumen lain yang membuktikan pembelian barang.
Kemudian Forwarder menginstruksikan perwakilannya di luar negeri untuk mengatur
pengiriman barang tersebut. Pada saat yang sama Anda perlu menghubungi Pemasok agar
menyerahkan barang kepada Perwakilan Freight Forwarder Anda sesuai dengan nama dan
alamat yang anda berikan.
 MELENGKAPI DOKUMEN
Setelah barang anda dikirim, maka anda akan diberikan (dikirim) beberapa dokumen
tertentu dalam rangka pengurusan kepabeanan, dan untuk keperluan-keperluan lainnya
agar barang tersebut dapat sampai ke alamat Anda.
Dokumen-dokumen tersebut, yaitu:
 Comercial Invoice , yaitu daftar nilai/harga barang yang tercantum dalam Packing
List. Commercial Invoice ini berisikan nilai barang per item dan total nilai barang.
 Bill of Lading (B/L), yaitu surat/dokumen yang diterbitkan oleh Shipping
Line/Freight Forwarder untuk setiap pengiriman barang Eksport.
 Airway Bill (AWB), fungsi dan kegunaannya adalah sama dengan Bill Of Lading.
Namun AWB ini khusus untuk pengiriman barang melalui udara.
 Bill of Lading/Airway Bill, Packing List dan Commercial Invoice adalah bagian
yang tidak terpisahkan dalam proses eksport dan import atau bisa dikatakan ketiga
dokumen ini adalah 1 (satu) set dokumen ekspor/impor.
Dokumen-dokumen pendukung lainnya, yaitu:
 Certificate of Origin adalah Sertifikat Asal Barang.
 Packing List adalah Daftar Sistem Pengepakan.
 MENGURUS PERIJINAN IMPOR
Setelah barang Anda selesai dikirim dan semua dokumen ekspor dari negara asal
telah diterima, sebelum barang tiba di Indonesia, sebaiknya bea masuk dan semua
perizinan impor mulai diurus. Anda dapat mengurus sendiri atau memakai jasa pihak lain.
Dalam hal ini, jika Anda memakai Jasa Pengangkutan Impor Door to Door, pengurusan
ini adalah tanggung jawab dan tugas Freight Forwarder yang mengangkut barang Anda
dari luar negeri.
 MEMBAYAR BEA MASUK DAN BIAYA LAINNYA
Semua barang impor yang masuk ke Indonesia harus diperiksa dan mendapat
persetujuan Bea Cukai serta dikenakan Bea Masuk, Cukai, PPh Pasal 22.dan pajak
lainnya. Barang impor yang tidak dikenakan bea tersebut adalah barang untuk hadiah,
kesejahteraan rohani, tujuan kebudayaan, amal, dsb.
 MENGELUARKAN BARANG DARI KAWASAN PABEAN
Setelah menyelesaikan semua pengurusan di pabean dan barang Anda telah dapat
keluar, sebaiknya barang tersebut segera diangkut ke alamat Anda.
 MENERIMA BARANG DAN KLAIM ASURANSI
Ketika barang telah tiba di tempat, Anda harus memeriksa dari segala kerusakan atau
kemungkinan adanya barang yang hilang. Setiap kerusakan harus dicatat secara jelas dan
disimpan untuk catatan Anda.
6. Pengertian importir terdaftar, Barang impor
 Jawaba:
 Importir Terdaftar Psikotropika (IT Psikotropika) Adalah Pedagang Besar Farmasi
(PBF) yang mendapat izin untuk mengimpor psikotropika guna didistribusikan
kepada industri farmasi dan lembaga ilmu pengetahuan sebagai pengguna akhir
psikotropika.
 Importir Terdaftar Prekursor Farmasi (IT Prekursor Farmasi) Adalah Pedagang
Besar Farmasi (PBF) yang mendapat izin untuk mengimpor prekursor farmasi
guna didistribusikan kepada industri farmasi dan lembaga ilmu pengetahuan
sebagai pengguna akhir prekursor farmasi.
7. Jenis-jenis API dalam ijin impor
 Jawaban;
 API-U adalah izin impor yang diberikan kepada perusahaan dagang,
 API-P adalah izin impor kepada perusahaan industri atau produsen.
8. Masa berlakunya API dan bilamana API itu dicabut pemerintah
 Jawaban:
Pasal 18: API dibekukan apabila importir pemilik NIB yang berlaku sebagai API,
importir Pemilik API, dan/atau Pengurus/ Direksi importir pemilik API:
 tidak melaksanakan kewajiban pelaporan realisasi impor sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14;
 menyampaikan informasi atau data yang tidak benar dalam dokumen permohonan
API;
 tidak bertanggung jawab atas barang yang diimpor;
 melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang impor; dan
 menyalahgunakan dokumen impor dan surat yang berkaitan dengan impor.
Pasal 19: API yang telah dibekukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, dapat
diaktifkan kembali apabila:
 importir yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a
telah melaksanakan kewajiban pelaporan realisasi impor sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14; dan/atau
 importir yang telah melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
huruf b sampai dengan huruf e telah mengalami pembekuan selama 1 (satu) tahun.
Pasal 20: NIB yang berlaku sebagai API dan API dicabut apabila Importir pemilik API
dan/atau Pengurus/Direksi Importir pemilik API:
 importir melakukan usaha dan/atau kegiatan yang tidak sesuai dengan NIB yang
berlaku sebagai API dan API; dan / atau
 dinyatakan batal atau tidak sah berdasarkan keputusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap.
Pasal 21: Dalam hal API dicabut sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20: perusahaan hanya dapat mengajukan permohonan API baru setelah 2 (dua)
tahun sejak tanggal pencabutan API.
Pasal 22: Direktur Jenderal untuk dan atas nama Menteri menyampaikan usulan
pembekuan atau pencabutan NIB yang berlaku sebagai API kepada Lembaga OSS.
Pasal 23: Pembekuan, pengaktifan kembali, dan pencabutan API-U dan API-P
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Pasal 19, dan Pasal 20, dilakukan oleh:
 Lembaga OSS untuk NIB yang berlaku sebagai API; atau
 Direktur Jenderal untuk API sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12.
Pasal 24: Ketentuan lebih lanjut pelaksanaan dari Peraturan Menteri ini dapat ditetapkan
oleh Direktur Jenderal
9. Apa sanksi-sanksi pelanggaran impor yang dikenakan kepada importer
 Jawaban: Pelanggaran atas ketentuan di atas yang mengakibatkan terganggunya
sendi sendi perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat
lima tahun dan pidana penjara paling lama 20 tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp5 milyar dan paling banyak Rp100 miliar Apabila penyelundupan di
bidang impor dilakukan oleh pejabat dan aparat penegak hukum, pidana yang
dijatuhkan dengan pidana sebagaimana ancaman pidana dalam UU 10/1995 dan
perubahnnya ditambah,

Anda mungkin juga menyukai