Griffin and Pustay (2010:29), menyatakan bahwa Manajemen Strategik
Internasional adalah transaksi bisnis antara berbagai pihak yang berasal dari satu negara. Model Transaksi meliputi pembelian dari berbagai barang di suatu negara mengirimkannya ke negara lain untuk di proses, membangun pabrik di luar negeri untuk guna memperoleh Biaya buruh yang lebih rendah. Aktivitas dalam bisnis internasional yaitu, Ekspor, Impor, Foreign Investment, International Licensing, International Franchising, International Management Contracts, International Manufacturing contracts, Turnkey Project, Joint Ventures. Secara konseptual terdapat banyak kesamaan antara pengembangan strategi domestik dan internasional. keduanya sama-sama merumuskan strategi bisnis pada berbagai tingkatan atau level strategi bisnis dengan mengedepankan keunggulan bersaing yang dimilikinya. sedangkan pada perbedaannya, pada perusahaan domestik pengembangan strategi bersaing difokuskan pada bagaimana perusahaan dapat tetap eksis dan menguasai pasar domestik. Pada perusahaan internasional pengembangan strategi lebih difokuskan pada Bagaimana perusahaan internasional mengembangkan pasar domestik, pasar luar negeri, dan pasar internasional. Faktor yang mempengaruhi keputusan strategi internasional, Faktor domestik meliputi, Government regulations, Currency, standard accounting system, political and legal, dan nations culture and language. Faktor International meliputi, Keterlibatan pemerintah dari berbagai negara, melibatkan banyak mata uang, melibatkan banyak sistem akuntansi, serta keberagaman budaya dan bahasa. faktor secara umum meliputi, bahasa, budaya, politik, ekonomi, campur tangan pemerintah, buruh, hubungan industrial/ perburuhan dan pembiayaan keuangan. Sumber-sumber keunggulan bersaing, Efisiensi secara global, fleksibilitas multinasional, pembelajaran secara mendunia.Alternatif pilihan keputusan strategis, strategi replikasi domestik, strategi multi domestik, strategi global, strategi transnasional. Komponen-komponen strategi internasional, keunggulan yang membedakan Yaitu keunggulan yang dimiliki teknologi mutakhir, yang jaringan distribusinya efisien, praktek organisasi unggulan, atau nama merek yang dihormati, jangkauan kegiatan operasi, yaitu berfokus pada jeruk Pasar atau produk dalam suatu atau beberapa wilayah seperti kualitas pasar ceruk, Pengalokasian sumber daya,Perusahaan melakukan alokasi sumber daya spesifik melalui Lini produk, lini geografis, dan lini produk dan geografis, Sinergitas, untuk menciptakan situasi di mana seluruh lebih besar daripada bagian- bagiannya. Pengembangan strategi internasional ada dua tahap yaitu Perumusan strategi dan implementasi strategi. Tingkatan strategi bisnis internasional yaitu, strategi korporasi, strategi bisnis, Strategi fungsional. Prosedur Ekspor Impor Adalah Dalam pelaksanaan transaksi ekspor dan impor beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh beberapa pihak yang terlibat yaitu kontrak penjualan antara eksportir dan importir. Menjelaskan prosedur ekspor impor meliputi persyaratan umum letter of credit,tahapan-tahapan dalam bisnis ekspor impor,prosedur,dan persiapan eksportir importir. Letter of Certificate of analysis, kredit haruslah commercial LC dan merupakan irrevocable LC apabila eksportir mendapatkan fasilitas kredit bank. Dokumen pengapalan yang meliputi bill of lading, invoice, dokumen asuransi, packing list, certificate of inspection, certificate of origin, weight note,measurement list, certificate of analysis, certificate of quality. Persyaratan Ekspor, Memiliki surat izin usaha perdagangan dari dinas perdagangan, Memiliki surat izin industri dari dinas perindustrian, Memiliki izin usaha penanaman modal dalam negeri, Memiliki laporan realisasi ekspor kepada dinas perindag atau instansi pejabat yang ditunjuk setiap tiga bulan yang disahkan oleh Bank Devisa. Persyaratan Impor, Memiliki surat izin usaha perdagangan dari dinas perdagangan, Memiliki izin usaha di bidang perdagangan impor yang diterbitkan oleh kepala BKPM, Memiliki izin prinsip penanaman modal, Memiliki izin usaha lain yang sejenis yang diterbitkan oleh kepala BKPM. Tahapan Ekspor Impor, Pencarian informasi antara eksportir dan importir, Penandatanganan sales contract setelah eksportir maupun importir bersepakat terhadap barang yang diperjualbelikan baik mutu, spesifikasi, kuantitas harga dan periode pengiriman barang maupun periode pembayaran, maka eksportir dan importir menandatangani sales contract, Pembukaan L/C kegiatan yang dilakukan oleh importir kepada issuing bank yang akan diteruskan kepada eksportir melalui correspondent bank. Pengurusan B/L kegiatan yang dilakukan oleh eksportir setelah menerima L/C dari correspondent bank dengan melakukan pemuatan barang kepada carrier. Prosedur ekspor, Mencari tahu terlebih dahulu apakah barang yang akan diekspor apakah barang yang akan diekspor tersebut termasuk barang yang dilarang untuk diekspor atau diperbolehkan tapi ada pembatasan ataupun barang yang bebas diekspor menurut undang-undang, Memastikan juga barang ekspor diperbolehkan masuk ke negara tujuan ekspor, Jika sudah mendapatkan pembeli,menentukan sistem pembayaran,menentukan kuantitas dan spesifikasi barang, Melakukan pemberitahuan pabean kepada pemerintah, Penertiban dokumen npe atau nota persetujuan ekspor. Prosedur impor, Terlebih dahulu importer mengirimkan atau mengadakan surat menyurat kepada eksportir di luar negri, apabila sepakat,maka dibuat kontrak pembelian, Importir harus memenuhi persyaratan sebagai importir terkait dengan dokumen impor dan memenuhi persyaratan barang yang diimpor sesuai dengan regulasi perdagangan yang berlaku baik nasional maupun internasional, Importir wajib menyampaikan laporan realisasi secara tertulis kepada direktur impor setiap bulan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya dalam hal importasinya terealisasi maupun tidak terealisasi melalui www.inatrade.depdag.go.id, Importir menyelesaikan berbagai bea masuk dengan pabean, Melunasi wesel pada hari jatuh temponya,jika hal itu diselesaikan sebelumnya dengan bank. Dasar Hukum Impor, UU Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 17 Tahun 2006, Kep. Menkeu No. 453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Kep. Menkeu No. 112/KMK.04/2003, Kep. DJBC No. KEP-07/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan DJBC No. P-42/BC/2008. Barang impor dapat dikatakan sah secara hukum masuk setelah kedatangan kapal melalui batas-batas pelabuhan masuk. Begitu kapal datang, Master atau agen nya wajib mengajukan Deklarasi Umum mencakup semua kargo dan perlengkapan di kapal ke Kantor Pelayanan Bea Cukai paling lambat per tanggal kedatangan, kecuali jika barang dating pada hari Minggu dan Hari Libur, pengajuan harus dilengkapi dengan informasi berikut :Nama dan bendera kapal dan juga nama tuannya; a) Negara Asal, tempat (s) dan pembebanan / keberangkatan. b) Jumlah, tanda, penomoran, dan deskripsi lain dari kemasan barang, termasuk berat dan volume (isi kubik). c) Jenis dan jumlah barang yang tidak dikemas. Setelah melaporkan isi kapal ke Kantor Pelayanan Bea Cukai, barang dapat dibongkar di dermaga resmi dan tempat (tempat pendaratan disetujui), atau pada tempat lain yang berwenang sesuai dengan permintaan dari carrier. Prosedur Impor Semua barang yang masuk ke Indonesia harus mengalami proses persetujuan oleh Bea Cukai dan kemudian dikenakan bea cukai dan pajak lain yang berkaitan dengan impor kecuali jika secara hukum yang berlaku barang tersebut dibebaskan untuk tidak membayar bea. Ada beberapa langkah yang terkait dengan ”Prosedur Impor” yaitu, Prosedur untuk masuk sebelum izin, Pemberitahuan, Deklarasi impor, Dokumentasi, Pemeriksaan Barang Impor, Penilaian barang yang kena bea cukai, Pembayaran Bea Masuk, rilis Barang, Barang rusak atau hancur atau lupa, Impor Sementara. Dokumen ekspor dan impor Indonesia, Dokumen Induk, Dokumen yang diakui dan diterima dalam perdagangan internasional yang berfungsi sebagai bukti utama terjadinya transaksi ekspor dan impor. Letter of Credits, Jaminan yang diterbitkan oleh isuing bank atas pemerintah importir kepada eksportir yang menjadi rekanannya di luar negeri dengan memberikan hak kepada eksportir tersebut untuk menarik wevel dari importir dan agar importir melakukan pembayaran sejumlah tertentu sesuai nilai barang yang diekspor oleh eksportir. Bill of Landing atau Konosemen, Surat tanda terima barang yang telah dimuat di dalam kapal laut dan juga sebagai bukti kepemilikan barang atas kontrak pengangkutan barang, Invoice atau Faktur, Dokumen yang diterbitkan oleh eksportir kemudian diberikan kepada importir yang didalamnya tercantum tanggal pengeluaran faktur dan tanggal pengiriman barang, harga biaya lain, jumlah total yang harus dibayar pembeli, syarat penyerahan barang dan syarat pembayaran. Bentuk Invoice, Proforma, bukti konfirmasi pesanan barang yang digunakan untuk impor barang sebagai faktur yang disediakan oleh eksportir sebelum menyediakan barang dan faktur yang dikirim kepada importir sebelum importir menerima produk. Commercial Invoice, Dokumen nota atau faktur penjualan barang ekspor atau impor diterbitkan oleh eksportir. Consular Invoice, faktur yang turut ditandatangani atau disertai konsuler negara pengimpor di negara pengekspor yang menyatakan bahwa data dalam faktur sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sample Invoice, Faktur untuk percontohan yang biasanya cuma-cuma atau tanpa nilai. Customs Invoice, faktur resmi yang dibuat oleh eksportir untuk keperluan Bea Cukai pada waktu barang ekspor itu dimasukkan ke negara tertentu yang berisi harga pasar di negara eksportir dan harga jual eksportir yang gunanya untuk menghindari dumping. Polis Asuransi, dokumen Yang akan membuktikan bahwa barang-barang yang disebut dalam dokumen telah diasuransikan dan juga menjelaskan jenis-jenis Resiko yang ditutup. Dokumen penunjang, dokumen yang diakui dan diterima dalam perdagangan internasional yang berfungsi sebagai bukti penunjang terjadinya transaksi ekspor dan impor serta untuk memperkuat atau merinci keterangan yang terdapat dalam dokumen induk. Packing List, dokumen yang dikeluarkan atau dibuat pihak eksportir yang berisi data tentang nama barang yang akan diekspor yang diperlukan Bea Cukai untuk memudahkan pemeriksaan. Certificate Of Origin, Dokumen-dokumen yang menerapkan negara asal suatu barang yang diimpor atau diekspor. SKA Preferensi, Jenis dokumen SKA/COO sebagai persyaratan dalam memperoleh konferensi yang disertakan pada barang ekspor untuk memperoleh fasilitas pembebasan masuk yang diberikan oleh suatu negara atau kelompok negara tujuan. \ SKA non Preferensi, jenis dokumen SKA/COO yang berfungsi sebagai dokumen pengawasan atau dokumen penyerta asal barang ekspor agar dapat memasuki wilayah tertentu.\ Certificate of Inspection, Dokumen yang memberi keterangan keadaan barang yang dibuat oleh badan resmi yang disahkan pemerintah dan setingkat internasional misal SGS. Certificate of Quality, dokumen mutu barang ekspor yang diterbitkan oleh badan penelitian dan pengembangan industri atau sejenisnya yang disahkan oleh pemerintah dan wajib dimiliki eksportir. Weight Note, Dokumen hasil timbangan yang menjelaskan gross weight dan nett weight pada setiap pengepakan yang dilakukan oleh juru timbang yang disumpah. Measurement list, Hasil pengukuran yang memuat keterangan mengenai volume pengepakan setiap barang guna menghitung ongkos angkut dan persiapan penerimaan barang. Chemical Analysis, Keterangan yang memuat hasil analisis barang dari laboratorium yang dilakukan badan asosiasi yang ditunjuk pemerintah negara eksportir. Bill of Change, Surat Perintah kepada bank untuk melakukan pembayaran kepada eksportir yang memiliki jangka waktu atau periode pembayaran. Regulasi, Suatu peraturan yang dibuat untuk mengendalikan suatu kelompok, organisasi, dan masyarakat untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Segala bentuk peraturan untuk mengendalikan perilaku bisnis bisa dalam pembatasan hukum yang dilakukan oleh pemerintah. Manfaat Regulasi, Mencegah terjadinya kecurangan dan permainan pasar pada aktivitas perdagangan bisnis di suatu wilayah, Untuk menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional, mewujudkan suasana bisnis yang kondusif dengan adanya adanya aturan persaingan usaha yang sehat, serta untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi usaha. Tujuan Regulasi, Untuk mengendalikan manusia atau masyarakat dengan batasan-batasan tertentu, Mengendalikan perilaku dalam berbisnis, baik dalam bentuk batasan hukum oleh pemerintah, regulasi internasional, regulasi industri, peraturan asosiasi perdagangan, dan lainnya. Regulasi Ekspor dan Impor, UU No. 17 Tahun 2006 Tentang Kepabeanan; 2. UU No. 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan. Dalam bab V pasal 28 s.d. 54 mengatur tentang kebijakan dan pengendalian di bidang ekspor dan impor. UU perdagangan ini mengamanatkan dijabarkannya pedoman teknis pelaksanaan pasal-pasal kedalam 9 peraturan pemerintah, 14 peraturan presiden, dan 20 peraturan menteri; 3. Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 01/M-DAG/PER/1/2007 tanggal 22 Januari 2007 yang mengatur bahwa barang-barang ekspor diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu:Jenis barang yang diatur tata niaga ekspornya, Jenis barang yang diawasi ekspornya, Jenis barang yang dilarang ekspornya dan Jenis barang yang bebas. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70/M-DAG/PER/9/2015 Tahun 2015 Tentang Angka Pengenal Importir; 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK.04/2016 Tahun 2016 Tentang Ragistrasi Kepabeanan; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 145/PMK.04/2007 Tentang Ketentuan Kepabeanan di bidang Ekspor; 7. Regulasi Internasional Bisnis Ekspor dan Impor; Regulasi Internasional Ekspor dan Impor, Technical Barrier to Trade (TBT) dan Sanitary and Phytosanitary (SPS). Technical Barrier to Trade (TBT) merupakan salah satu perjanjian dalam General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) yang mengatur hambatan dalam peraturan teknis yang terkait regulasi teknis, standar dan penilaian kesesuaian. Tujuannya untukmencegah hambatan teknis. Sanitary and Phytosanitary (SPS) adalah setiap tindakan yang diterapkan untuk melindungi kehidupan atau kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan. Hal-hal yang perlu diketahui eksportir berhubungan dengan standar sebelum melakukan ekspor adalah : a. Persyaratan standar dan regulasi teknis yang berlaku di negara tujuan ekspor serta persyaratan konsumen (public requirements), Laboratorium terakreditasi dengan lingkup dan kemampuan sesuai standar negara tujuan yang diakui oleh otoritas negara tujuan ekspor. c. Lembaga sertifikasi yang kompeten dan terakreditasi serta diakui oleh otoritas Negara tujuan ekspor. d. Lembaga Inspeksi yang kompeten dan diakui oleh otoritas negara tujuan ekspor. e. Metrologi yang mampu telusur. 2. The Harmonized Commodity Description and Coding System atau yang disingkat HS, adalah nomenklatur barang yang diperdagangkan secara internasional. Nomor HS yang telah dilengkapi dengan besaran tarif pungutan impor di Indonesia disusun dalam suatu buku yang dikenal dengan nama BTBMI (Buku Tarif Bea Masuk Indonesia). Adapun tujuan HS adalah sebagai berikut : Memberikan keseragaman barang yang diperdagangkan secara internasional. b. Untuk memudahkan dan mengumpulkan, menganalisa dan membuat perbandingan statistic perdagangan dunia. c. Untuk memberikan keseragaman dalam pemberian code, penjelasan dan penggolongan barang secara internasional. d. Untuk mendapatkan suatu nomor Pos Tarif/HS yang didalamnya dapat menggolongkan barang tertentu dengan besaran tarif dengan cara memperhatikan penerapan ketentuan-ketentuan dari catatan dan aturan menginterpretasikan. 3. International Commerce Terms 2010 (INCOTERMS 2010) Ketentuan yang dikeluarkan oleh ICC yang mengatur standar syarat-syarat perdagangan yang digunakan dalam kontrak perdagangan internasional yang mengalokasikan biaya biaya dan resiko-resiko tertentu antara penjual dan pembeli. Tujuan dari INTERCOMS 2010 adalah : Menyediakan seperangkat peraturan internasional tentang arti sebagian besar syarat perdagangan yang lazim dipakai dalam perdagangan internasional. b. Menghindari salah pengertian / perselisihan akibat adanya perbedaan praktek perdagangan di berbagai negara. c. Uniform Customs and Practice for Documentary Credit 600 (UCP 600) yang mengatur Letter of Credit (L/C). Ekspor Migas, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 21 Tahun 2019 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Minyak Bumi, Gas Bumi, dan Bahan Bakar Lain. Bahwa beberapa jenis minyak bumi, gas bumi, dan bahan bakar lain hanya dapat diekspor oleh badan usaha dan bentuk usaha tetap yang melakukan kegiatan usaha hulu minyak bumi dan gas bumi; dan oleh badan usaha yang melakukan kegiatan usaha hilir minyak bumi dan gas bumi, yang ketiganya telah teregistrasi sebagai eksportir terdaftar. Pemasaran adalah proses perencanaan dan pengeksekusian konsepsi, Harga, promosi dan distribusi ide, barang dan layanan untuk membuat pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi. pemasaran Internasional adalah pemasaran yang di kegiatan operasinya melewati batas-batas dari suatu negara. Tahapan Becoming International, No Foreign Marketing, Perusahaan sudah berhubungan dengan dunia internasional tetapi bukan karena inisiatif atau belum ada usaha sendiri untuk memasarkan ke pasar luar negeri. Infrequent foreign marketing, Perusahaan mulai memasarkan sendiri ke pasar luar negeri Tetapi hanya kalau mempunyai surplus produksi. Regular foreign marketing, Produsen sudah mempunyai perencanaan untuk memasarkan produknya ke pasar asing. Global marketing operations, pada fase ini produsen benar-benar telah terlibat dengan dunia internasional secara global. Manajemen pemasakan internasional harus mengatasi 4 isu yaitu Bagaimana mengembangkan produksi perusahaan, menetapkan harga produk-produk tersebut, Bagaimana menjual produk-produk tersebut, Bagaimana mendistribusikan produk- produk perusahaan kepada pelanggan. elemen-elemen ini secara kolektif dikenal sebagai bauran pemasaran dan disebut 4P. Standarisasi dan Kustomisasi Pemasaran Internasional, Standarisasi memungkinkan perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan efisiensi manufaktur, distribusi, dan promosi operasi, yang lebih sederhana dan lebih efisien. Namu, perusahaan mungkin menderita kehilangan penjualan jika produk gagal memenuhi kebutuhan unik pelanggan di pasar. kostumisasi memungkinkan perusahaan menyesuaikan produk guna memenuhi kebutuhan pelanggan di setiap pasar, walaupun perusahaan dapat mengorbankan efisiensi biaya dengan melakukannya. standarisasi berfokus pada sisi biaya persamaan keuntungan dengan mengendalikan biaya, keuntungan perusahaan yang ditingkatkan. kostumisasi berfokus pada sisi pendapatan dari persamaan keuntungan dengan menghadirkan kebutuhan pelanggan yang unik dalam setiap pasar, perusahaan ini mampu mengisi harga tinggi dan menjual barang-barang di setiap pasar. kebijakan produk dalam pemasaran Internasional, keputusan utama kebijakan produk yang dihadapi pemasaran Internasional adalah sejauh mana perusahaan harus standar di pasar atau disesuaikan dalam pasar individu. salah satunya adalah sifat produk, target pelanggan, penggunaan Industri atau konsumen individu. Kebijakan Harga dalam Pemasaran Internasional, Perusahaan internasional adalah pendekatan geosentris untuk pemasaran internasionalnya akan mengadopsi kebijakan harga standar, Di mana perusahaan menetapkan biaya harga yang sama untuk produk dan layanan terlepas dari mereka dijual atau kewarganegaraannya dari pelanggan. sebuah perusahaan internasional yang mengikuti pendekatan pemasaran etnosentris akan kebijakan harga dual dimana perusahaan menetapkan satu harga untuk semua penjualan domestik dan harga yang kedua untuk semua penjualan internasional. Sebuah perusahaan internasional yang mengikuti pendekatan polisentris untuk pemasaran Internasional akan menggunakan pasar kebijakan harga. Kebijakan Promosi, Mencakup semua upaya oleh perusahaan internasional untuk meningkatkan keinginan untuk produk-produknya antara pembeli potensial. karena promosi bergantung pada komunikasi dengan pelanggan di negara tuan rumah, maka budaya menjadi perhatian dalam produksi. untuk perusahaan internasional, menjual produk dan layanan konsumen, Iklan adalah unsur yang paling penting dalam pencampuran promosi sebagai sebuah perusahaan yang mengembangkan strategi periklanan. Kebijakan Distribusi, distribusi adalah proses mendapatkan produk dan layanan dari perusahaan ke tangan pelanggan. Manajemen Operasi Internasional, Serangkaian kegiatan organisasi menggunakan untuk mengubah jenis input ke akhir dari barang atau jasa. melakukan transformasi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan internasional. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian, Ukuran, Jangkauan Operasi, Penguasaan teknologi, lingkungan produk, biaya, kontrol, resiko, investasi, fleksibilitas. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi, Isu Terkait Negara (Country Related Issues) meliputi ketersediaan sumber daya, biaya, infrastruktur, dan pengaruh negara asal, Isu Terkait Produk (Product Related Issues) meliputi rasio bobot terhadap nilai, teknologi, pentingnya umpan balik dari pelanggan, Kebijakan Pemerintah (Government Policies) meliputi stabilitas proses politik, kebijakan perdagangan nasional, insentif pengembangan perekonomian, keberadaan zona perdagangan luar negeri, Isu Keorganisasian ( Organizational Issues) meliputi strategi bisnis, struktur organisasi, kebijakan manajemen persediaan. Manajemen operasi internasional, Produktivitas (Productivity) Ukuran efisiensi ekonomi yang merangkum nilai output relatif terhadap input yang digunakan untuk membuat output, Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Management) upaya- upaya terintegrasi utuk secara sistematis dan terus menerus meningkatkan mutu produk dan atau jasa perusahaan. Manajemen rantai pasok dan integrasi vertikal, SCM (Manajemen Rantai Pasok) Menurut Heizer & Render 2005 Manajemen rantai pasok (SCM) adalah pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan & pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan. Tujuannya untuk membangun sebuah rantai pasok yang memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Kinerja SCM, semua aktivitas pemenuhan permintaan konsumen yang dinyatakan secara kuantitatif. Hasil akhirnya adalah angka atau persentase dari aktivitas pemenuhan permintaan pelanggan oleh perusahaan. Mengelola Produktivitas dan Kualitas dalam bisnis internasional, Produktivitas Ukuran kinerja ekonomi: perbandingan antara jumlah hasil produksi dan jumlah sumber daya yang dipakai untuk produksi tersebut. Produktivitas juga mengacu pada kuantitas dan kualitas hasil produksi. Total quality management, Mencakup semua aktivitas yang menyediakan produk berkualitas ke pasaran. TQM mempertimbangkan semua bagian dari bisnis (konsumen, supplier, dan karyawan). Mengelola Informasi dalam bisnis internasional, Era globalisasi merupakan era pertukaran informasi menjadi sangat mudah dan cepat. Didukung dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, komunikasi lintas negara menjadi suatu hal yang biasa. Kerjasama internasional semakin mudah dilakukan. Teknologi informasi global merupakan komponen yang penting dalam keberhasilan berjalannya suatu bidang organisasi. Teknologi informasi global adalah pemanfaatan berbagai bentuk TI untuk mendukung operasi dan manajemen dari bisnis global. Manajemen keuangan internasional ialah perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian keuangan perusahaan multinasional yang disebut MNC. Keuangan internasional berfungsi untuk perusahaan multinasional, ekspansi ideologi globalisasi, perdagangan internasional ekspor impor. Manajemen keuangan internasional aliran finansial yaitu Arus masuk modal dan pinjaman, aliran riil yaitu arus masuk barang barang dagangan barang bahan baku barang setengah jadi dan barang jadi. aliran budaya yaitu arus masuk ilmu pengetahuan dan pola pikir serta perilaku.
Isu-isu keuangan dalam perdagangan internasional, berbagai isu keuangan dalam
perdagangan internasional yaitu mata uang yang digunakan untuk transaksi, Kapan dan bagaimana untuk memeriksa kredit, bentuk-bentuk pembayaran yang digunakan, dan bagaimana mengatur pembiayaan internasional. Macam-macam sistem moneter internasional, kurs tetap, kurs mengembang bebas, mengambang terkendali, pengaturan zona target, kurs tertambat, tambat merangkak, tertambat pada sekeranjang mata uang. Pasar valuta asing ialah jual beli valuta asing yang pada umumnya dilakukan melalui informasi elektronik komputer, terdapat di semua negara, berfluktuasi setiap jam pada setiap hari kerja. Fungsi pasar valas adalah, transfer daya beli, penyediaan kredit, meminimalisasi produk resiko. Para partisipan dalam pasar valas adalah, bank dan non bank yang bertindak sebagai dealer, individu dan pengusaha yang melakukan transaksi perdagangan investasi, spekulan dan arbiter, Bank Sentral, pialang valas. Dalam pasar valas harus dibedakan antara kurs, kuotasi, pasar Sport, pasar forward, pasar future, dan pasar opsi, kurs ialah nilai tukar valas, harga mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lain. kuotasi adalah kesediaan untuk membeli atau menjual valas pada tingkat harga yang berlaku. Kuotasi, jenis kuotasi yaitu kuotasi langsung dan tidak langsung, cara Eropa dan Amerika, kuotasi beli dan jual, Menyatakan kuotasi forward dengan basis Point, kuotasi forward dalam presentase, kurs silang. Manajemen modal kerja perusahaan multinasional prinsipnya tidak berbeda dengan modal kerja perusahaan domestik. Sumber-Sumber Investasi Internasional, investasi portofolio dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga seperti saham dan obligasi. investasi langsung yang dikenal dengan penanaman modal asing merupakan bentuk investasi dengan cara membangun, membeli total atau Mengakuisisi perusahaan. Kebutuhan Tenaga Kerja Manajerial Internasional, Lingkup Internasionalisasi, Ukuran tugas tergantung pada lingkup keterlibatan dalam bisnis internasional. Sentralisasi vs Desentralisasi Pengendalian, Apakah perusahaan ingin mensentralisasikan pengambilan keputusan atau mendesentralisasikan. Filosofi Penempatan Staff, Seberapa jauh internasionalisasi perusahaan dan tingkat sentralisasi dan desentralisasi akan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh filosofi kebangsaan manajer internasional. Lingkup internasionalisasi perusahaan, tingkat sentralisasi, dan filosofi penempatan staf akan membantu menentukan keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan oleh manajer internasional. Sistem Perekrutan, Seleksi, Pelatihan dan Pengembangan, Perekrutan, Merekrut manajer yang berpengalaman melalui berbagai saluran. Seleksi, Manajer SDM harus memutuskan siapa dari kelompok itu yang memenuhi kualifikasi untuk tugas yang akan diberikan. Pelatihan, Instruksi yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan khusus. Pengembangan, Mempersiapkan manajer untuk tugas baru dan atau posisi tingkat yang lebih tinggi. Menurut Joseph Tiffin penilaian kinerja adalah sebuah penilaian sistematis terhadap karyawan oleh atasannya atau beberapa ahli lainnya yang paham akan pelaksanaan pekerjaan oleh karyawan atau jabatan itu. Manfaat utama dari dilakukannya penilaian kinerja adalah untuk memaksimumkan tingkat motivasi karyawan sehingga sasaran organisasi dapat tercapai. Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi / perusahaan kepada karyawan, yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode yang tetap. Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan memperoleh, mempekerja-kan, dan mempertahankan karyawan. Hubungan Tenaga Kerja, Hubungan Tenaga Kerja merupakan suatu hubungan yang timbul antara pekerja dan pengusaha setelah diadakan perjanjian sebelumnya oleh pihak yang bersangkutan. Hubungan Tenaga Kerja Komparatif. Hubungan tenaga kerja di negara tujuan mencerminkan kondisi hukum, budaya, struktur sosial, dan ekonomi negara. Perundingan Kolektif. Perundingan kolektif adalah proses yang dipakai untuk menyusun perjanjian antara manajemen dan serikat pekerja. 3. Pengaruh Serikat Pekerja dan Codetermination. Pengaruh serikat pekerja dapat dimanifestasikan ke dalam berbagai cara, termasuk keanggotaan, mogok, dan hubungan masyarakat. Bentuk-bentuk Desain Organisasi Global, Desain produk global menyediakan beberapa potensi keuntungan kompetitif • Desain organisasi global paling mungkin untuk digunakan oleh perusahaan yang produknya tidak mudah dipindahtangankan di wilayah nya • Desain fungsional global digunakan oleh perusahaan multinasional yang memiliki lini produk relatif sempit atau serupa • Desain pelanggan global berguna ketika berbagai kelompok pelanggan yang ditargetkan oleh sebuah perusahaan sangat beragam seperti memerlukan pendekatan pemasaran yang benar benar berbeda • Desain matrix global sebuah perusahaan dapat membentuk kelompok kelompok produk tertentu yang terdiri dari anggota dari departemen fungsional yang sudah ada.