Anda di halaman 1dari 15

Anisa Nasywahasna

1501204056

ABGAB3

Tugas Pra UAS

Griffin and Pustay (2010:29), menyatakan bahwa Manajemen Strategik


Internasional adalah transaksi bisnis antara berbagai pihak yang berasal dari satu negara.
Model Transaksi meliputi pembelian dari berbagai barang di suatu negara
mengirimkannya ke negara lain untuk di proses, membangun pabrik di luar negeri untuk
guna memperoleh Biaya buruh yang lebih rendah. Aktivitas dalam bisnis internasional
yaitu, Ekspor, Impor, Foreign Investment, International Licensing, International
Franchising, International Management Contracts, International Manufacturing contracts,
Turnkey Project, Joint Ventures. Secara konseptual terdapat banyak kesamaan antara
pengembangan strategi domestik dan internasional. keduanya sama-sama merumuskan
strategi bisnis pada berbagai tingkatan atau level strategi bisnis dengan mengedepankan
keunggulan bersaing yang dimilikinya. sedangkan pada perbedaannya, pada perusahaan
domestik pengembangan strategi bersaing difokuskan pada bagaimana perusahaan dapat
tetap eksis dan menguasai pasar domestik. Pada perusahaan internasional pengembangan
strategi lebih difokuskan pada Bagaimana perusahaan internasional mengembangkan
pasar domestik, pasar luar negeri, dan pasar internasional. Faktor yang mempengaruhi
keputusan strategi internasional, Faktor domestik meliputi, Government regulations,
Currency, standard accounting system, political and legal, dan nations culture and
language. Faktor International meliputi, Keterlibatan pemerintah dari berbagai negara,
melibatkan banyak mata uang, melibatkan banyak sistem akuntansi, serta keberagaman
budaya dan bahasa. faktor secara umum meliputi, bahasa, budaya, politik, ekonomi,
campur tangan pemerintah, buruh, hubungan industrial/ perburuhan dan pembiayaan
keuangan.
Sumber-sumber keunggulan bersaing, Efisiensi secara global, fleksibilitas
multinasional, pembelajaran secara mendunia.Alternatif pilihan keputusan strategis,
strategi replikasi domestik, strategi multi domestik, strategi global, strategi transnasional.
Komponen-komponen strategi internasional, keunggulan yang membedakan Yaitu
keunggulan yang dimiliki teknologi mutakhir, yang jaringan distribusinya efisien,
praktek organisasi unggulan, atau nama merek yang dihormati, jangkauan kegiatan
operasi, yaitu berfokus pada jeruk Pasar atau produk dalam suatu atau beberapa wilayah
seperti kualitas pasar ceruk, Pengalokasian sumber daya,Perusahaan melakukan alokasi
sumber daya spesifik melalui Lini produk, lini geografis, dan lini produk dan geografis,
Sinergitas, untuk menciptakan situasi di mana seluruh lebih besar daripada bagian-
bagiannya. Pengembangan strategi internasional ada dua tahap yaitu Perumusan strategi
dan implementasi strategi. Tingkatan strategi bisnis internasional yaitu, strategi
korporasi, strategi bisnis, Strategi fungsional.
Prosedur Ekspor Impor Adalah Dalam pelaksanaan transaksi ekspor dan impor
beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh beberapa pihak yang terlibat yaitu
kontrak penjualan antara eksportir dan importir. Menjelaskan prosedur ekspor impor
meliputi persyaratan umum letter of credit,tahapan-tahapan dalam bisnis ekspor
impor,prosedur,dan persiapan eksportir importir. Letter of Certificate of analysis, kredit
haruslah commercial LC dan merupakan irrevocable LC apabila eksportir mendapatkan
fasilitas kredit bank. Dokumen pengapalan yang meliputi bill of lading, invoice, dokumen
asuransi, packing list, certificate of inspection, certificate of origin, weight
note,measurement list, certificate of analysis, certificate of quality. Persyaratan Ekspor,
Memiliki surat izin usaha perdagangan dari dinas perdagangan, Memiliki surat izin
industri dari dinas perindustrian, Memiliki izin usaha penanaman modal dalam negeri,
Memiliki laporan realisasi ekspor kepada dinas perindag atau instansi pejabat yang
ditunjuk setiap tiga bulan yang disahkan oleh Bank Devisa. Persyaratan Impor, Memiliki
surat izin usaha perdagangan dari dinas perdagangan, Memiliki izin usaha di bidang
perdagangan impor yang diterbitkan oleh kepala BKPM, Memiliki izin prinsip
penanaman modal, Memiliki izin usaha lain yang sejenis yang diterbitkan oleh kepala
BKPM. Tahapan Ekspor Impor, Pencarian informasi antara eksportir dan importir,
Penandatanganan sales contract setelah eksportir maupun importir bersepakat terhadap
barang yang diperjualbelikan baik mutu, spesifikasi, kuantitas harga dan periode
pengiriman barang maupun periode pembayaran, maka eksportir dan importir
menandatangani sales contract, Pembukaan L/C kegiatan yang dilakukan oleh importir
kepada issuing bank yang akan diteruskan kepada eksportir melalui correspondent bank.
Pengurusan B/L kegiatan yang dilakukan oleh eksportir setelah menerima L/C dari
correspondent bank dengan melakukan pemuatan barang kepada carrier. Prosedur ekspor,
Mencari tahu terlebih dahulu apakah barang yang akan diekspor apakah barang yang
akan diekspor tersebut termasuk barang yang dilarang untuk diekspor atau diperbolehkan
tapi ada pembatasan ataupun barang yang bebas diekspor menurut undang-undang,
Memastikan juga barang ekspor diperbolehkan masuk ke negara tujuan ekspor, Jika
sudah mendapatkan pembeli,menentukan sistem pembayaran,menentukan kuantitas dan
spesifikasi barang, Melakukan pemberitahuan pabean kepada pemerintah, Penertiban
dokumen npe atau nota persetujuan ekspor.
Prosedur impor, Terlebih dahulu importer mengirimkan atau mengadakan surat
menyurat kepada eksportir di luar negri, apabila sepakat,maka dibuat kontrak pembelian,
Importir harus memenuhi persyaratan sebagai importir terkait dengan dokumen impor
dan memenuhi persyaratan barang yang diimpor sesuai dengan regulasi perdagangan
yang berlaku baik nasional maupun internasional, Importir wajib menyampaikan laporan
realisasi secara tertulis kepada direktur impor setiap bulan paling lambat tanggal 15 bulan
berikutnya dalam hal importasinya terealisasi maupun tidak terealisasi melalui
www.inatrade.depdag.go.id, Importir menyelesaikan berbagai bea masuk dengan pabean,
Melunasi wesel pada hari jatuh temponya,jika hal itu diselesaikan sebelumnya dengan
bank.
Dasar Hukum Impor, UU Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan,
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 17 Tahun 2006, Kep. Menkeu No.
453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor, sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Kep. Menkeu No. 112/KMK.04/2003, Kep. DJBC
No. KEP-07/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang
Impor yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan DJBC No.
P-42/BC/2008. Barang impor dapat dikatakan sah secara hukum masuk setelah
kedatangan kapal melalui batas-batas pelabuhan masuk. Begitu kapal datang, Master atau
agen nya wajib mengajukan Deklarasi Umum mencakup semua kargo dan perlengkapan
di kapal ke Kantor Pelayanan Bea Cukai paling lambat per tanggal kedatangan, kecuali
jika barang dating pada hari Minggu dan Hari Libur, pengajuan harus dilengkapi dengan
informasi berikut :Nama dan bendera kapal dan juga nama tuannya; a) Negara Asal,
tempat (s) dan pembebanan / keberangkatan. b) Jumlah, tanda, penomoran, dan deskripsi
lain dari kemasan barang, termasuk berat dan volume (isi kubik). c) Jenis dan jumlah
barang yang tidak dikemas. Setelah melaporkan isi kapal ke Kantor Pelayanan Bea
Cukai, barang dapat dibongkar di dermaga resmi dan tempat (tempat pendaratan
disetujui), atau pada tempat lain yang berwenang sesuai dengan permintaan dari carrier.
Prosedur Impor Semua barang yang masuk ke Indonesia harus mengalami proses
persetujuan oleh Bea Cukai dan kemudian dikenakan bea cukai dan pajak lain yang
berkaitan dengan impor kecuali jika secara hukum yang berlaku barang tersebut
dibebaskan untuk tidak membayar bea. Ada beberapa langkah yang terkait dengan
”Prosedur Impor” yaitu, Prosedur untuk masuk sebelum izin, Pemberitahuan, Deklarasi
impor, Dokumentasi, Pemeriksaan Barang Impor, Penilaian barang yang kena bea cukai,
Pembayaran Bea Masuk, rilis Barang, Barang rusak atau hancur atau lupa, Impor
Sementara.
Dokumen ekspor dan impor Indonesia, Dokumen Induk, Dokumen yang diakui
dan diterima dalam perdagangan internasional yang berfungsi sebagai bukti utama
terjadinya transaksi ekspor dan impor.
Letter of Credits, Jaminan yang diterbitkan oleh isuing bank atas pemerintah
importir kepada eksportir yang menjadi rekanannya di luar negeri dengan memberikan
hak kepada eksportir tersebut untuk menarik wevel dari importir dan agar importir
melakukan pembayaran sejumlah tertentu sesuai nilai barang yang diekspor oleh
eksportir.
Bill of Landing atau Konosemen, Surat tanda terima barang yang telah dimuat di
dalam kapal laut dan juga sebagai bukti kepemilikan barang atas kontrak pengangkutan
barang,
Invoice atau Faktur, Dokumen yang diterbitkan oleh eksportir kemudian diberikan
kepada importir yang didalamnya tercantum tanggal pengeluaran faktur dan tanggal
pengiriman barang, harga biaya lain, jumlah total yang harus dibayar pembeli, syarat
penyerahan barang dan syarat pembayaran.
Bentuk Invoice, Proforma, bukti konfirmasi pesanan barang yang digunakan untuk
impor barang sebagai faktur yang disediakan oleh eksportir sebelum menyediakan barang
dan faktur yang dikirim kepada importir sebelum importir menerima produk.
Commercial Invoice, Dokumen nota atau faktur penjualan barang ekspor atau
impor diterbitkan oleh eksportir.
Consular Invoice, faktur yang turut ditandatangani atau disertai konsuler negara
pengimpor di negara pengekspor yang menyatakan bahwa data dalam faktur sesuai
dengan keadaan sebenarnya.
Sample Invoice, Faktur untuk percontohan yang biasanya cuma-cuma atau tanpa
nilai.
Customs Invoice, faktur resmi yang dibuat oleh eksportir untuk keperluan Bea
Cukai pada waktu barang ekspor itu dimasukkan ke negara tertentu yang berisi harga
pasar di negara eksportir dan harga jual eksportir yang gunanya untuk menghindari
dumping. Polis Asuransi, dokumen Yang akan membuktikan bahwa barang-barang yang
disebut dalam dokumen telah diasuransikan dan juga menjelaskan jenis-jenis Resiko yang
ditutup.
Dokumen penunjang, dokumen yang diakui dan diterima dalam perdagangan
internasional yang berfungsi sebagai bukti penunjang terjadinya transaksi ekspor dan
impor serta untuk memperkuat atau merinci keterangan yang terdapat dalam dokumen
induk.
Packing List, dokumen yang dikeluarkan atau dibuat pihak eksportir yang berisi
data tentang nama barang yang akan diekspor yang diperlukan Bea Cukai untuk
memudahkan pemeriksaan.
Certificate Of Origin, Dokumen-dokumen yang menerapkan negara asal suatu
barang yang diimpor atau diekspor.
SKA Preferensi, Jenis dokumen SKA/COO sebagai persyaratan dalam
memperoleh konferensi yang disertakan pada barang ekspor untuk memperoleh fasilitas
pembebasan masuk yang diberikan oleh suatu negara atau kelompok negara tujuan. \
SKA non Preferensi, jenis dokumen SKA/COO yang berfungsi sebagai dokumen
pengawasan atau dokumen penyerta asal barang ekspor agar dapat memasuki wilayah
tertentu.\
Certificate of Inspection, Dokumen yang memberi keterangan keadaan barang
yang dibuat oleh badan resmi yang disahkan pemerintah dan setingkat internasional misal
SGS.
Certificate of Quality, dokumen mutu barang ekspor yang diterbitkan oleh badan
penelitian dan pengembangan industri atau sejenisnya yang disahkan oleh pemerintah dan
wajib dimiliki eksportir.
Weight Note, Dokumen hasil timbangan yang menjelaskan gross weight dan nett
weight pada setiap pengepakan yang dilakukan oleh juru timbang yang disumpah.
Measurement list, Hasil pengukuran yang memuat keterangan mengenai volume
pengepakan setiap barang guna menghitung ongkos angkut dan persiapan penerimaan
barang.
Chemical Analysis, Keterangan yang memuat hasil analisis barang dari
laboratorium yang dilakukan badan asosiasi yang ditunjuk pemerintah negara eksportir.
Bill of Change, Surat Perintah kepada bank untuk melakukan pembayaran kepada
eksportir yang memiliki jangka waktu atau periode pembayaran.
Regulasi, Suatu peraturan yang dibuat untuk mengendalikan suatu kelompok,
organisasi, dan masyarakat untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Segala bentuk peraturan
untuk mengendalikan perilaku bisnis bisa dalam pembatasan hukum yang dilakukan oleh
pemerintah.
Manfaat Regulasi, Mencegah terjadinya kecurangan dan permainan pasar pada
aktivitas perdagangan bisnis di suatu wilayah, Untuk menjaga kepentingan umum dan
meningkatkan efisiensi ekonomi nasional, mewujudkan suasana bisnis yang kondusif
dengan adanya adanya aturan persaingan usaha yang sehat, serta untuk menciptakan
efektivitas dan efisiensi usaha. Tujuan Regulasi, Untuk mengendalikan manusia atau
masyarakat dengan batasan-batasan tertentu, Mengendalikan perilaku dalam berbisnis,
baik dalam bentuk batasan hukum oleh pemerintah, regulasi internasional, regulasi
industri, peraturan asosiasi perdagangan, dan lainnya.
Regulasi Ekspor dan Impor, UU No. 17 Tahun 2006 Tentang Kepabeanan; 2. UU
No. 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan. Dalam bab V pasal 28 s.d. 54 mengatur tentang
kebijakan dan pengendalian di bidang ekspor dan impor. UU perdagangan ini
mengamanatkan dijabarkannya pedoman teknis pelaksanaan pasal-pasal kedalam 9
peraturan pemerintah, 14 peraturan presiden, dan 20 peraturan menteri; 3. Peraturan
Menteri Perdagangan RI Nomor 01/M-DAG/PER/1/2007 tanggal 22 Januari 2007 yang
mengatur bahwa barang-barang ekspor diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu:Jenis
barang yang diatur tata niaga ekspornya, Jenis barang yang diawasi ekspornya, Jenis
barang yang dilarang ekspornya dan Jenis barang yang bebas. Peraturan Menteri
Perdagangan Nomor 70/M-DAG/PER/9/2015 Tahun 2015 Tentang Angka Pengenal
Importir; 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK.04/2016 Tahun 2016 Tentang
Ragistrasi Kepabeanan; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 145/PMK.04/2007
Tentang Ketentuan Kepabeanan di bidang Ekspor; 7. Regulasi Internasional Bisnis
Ekspor dan Impor;
Regulasi Internasional Ekspor dan Impor, Technical Barrier to Trade (TBT) dan
Sanitary and Phytosanitary (SPS). Technical Barrier to Trade (TBT) merupakan salah
satu perjanjian dalam General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) yang mengatur
hambatan dalam peraturan teknis yang terkait regulasi teknis, standar dan penilaian
kesesuaian. Tujuannya untukmencegah hambatan teknis. Sanitary and Phytosanitary
(SPS) adalah setiap tindakan yang diterapkan untuk melindungi kehidupan atau kesehatan
manusia, hewan dan tumbuhan. Hal-hal yang perlu diketahui eksportir berhubungan
dengan standar sebelum melakukan ekspor adalah : a. Persyaratan standar dan regulasi
teknis yang berlaku di negara tujuan ekspor serta persyaratan konsumen (public
requirements), Laboratorium terakreditasi dengan lingkup dan kemampuan sesuai standar
negara tujuan yang diakui oleh otoritas negara tujuan ekspor. c. Lembaga sertifikasi yang
kompeten dan terakreditasi serta diakui oleh otoritas Negara tujuan ekspor. d. Lembaga
Inspeksi yang kompeten dan diakui oleh otoritas negara tujuan ekspor. e. Metrologi yang
mampu telusur. 2. The Harmonized Commodity Description and Coding System atau
yang disingkat HS, adalah nomenklatur barang yang diperdagangkan secara
internasional. Nomor HS yang telah dilengkapi dengan besaran tarif pungutan impor di
Indonesia disusun dalam suatu buku yang dikenal dengan nama BTBMI (Buku Tarif Bea
Masuk Indonesia). Adapun tujuan HS adalah sebagai berikut : Memberikan keseragaman
barang yang diperdagangkan secara internasional. b. Untuk memudahkan dan
mengumpulkan, menganalisa dan membuat perbandingan statistic perdagangan dunia. c.
Untuk memberikan keseragaman dalam pemberian code, penjelasan dan penggolongan
barang secara internasional. d. Untuk mendapatkan suatu nomor Pos Tarif/HS yang
didalamnya dapat menggolongkan barang tertentu dengan besaran tarif dengan cara
memperhatikan penerapan ketentuan-ketentuan dari catatan dan aturan
menginterpretasikan. 3. International Commerce Terms 2010 (INCOTERMS 2010)
Ketentuan yang dikeluarkan oleh ICC yang mengatur standar syarat-syarat perdagangan
yang digunakan dalam kontrak perdagangan internasional yang mengalokasikan biaya
biaya dan resiko-resiko tertentu antara penjual dan pembeli. Tujuan dari INTERCOMS
2010 adalah : Menyediakan seperangkat peraturan internasional tentang arti sebagian
besar syarat perdagangan yang lazim dipakai dalam perdagangan internasional. b.
Menghindari salah pengertian / perselisihan akibat adanya perbedaan praktek
perdagangan di berbagai negara. c. Uniform Customs and Practice for Documentary
Credit 600 (UCP 600) yang mengatur Letter of Credit (L/C).
Ekspor Migas, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan Peraturan
Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 21 Tahun 2019 tentang Ketentuan Ekspor dan
Impor Minyak Bumi, Gas Bumi, dan Bahan Bakar Lain. Bahwa beberapa jenis minyak
bumi, gas bumi, dan bahan bakar lain hanya dapat diekspor oleh badan usaha dan bentuk
usaha tetap yang melakukan kegiatan usaha hulu minyak bumi dan gas bumi; dan oleh
badan usaha yang melakukan kegiatan usaha hilir minyak bumi dan gas bumi, yang
ketiganya telah teregistrasi sebagai eksportir terdaftar.
Pemasaran adalah proses perencanaan dan pengeksekusian konsepsi, Harga,
promosi dan distribusi ide, barang dan layanan untuk membuat pertukaran yang
memenuhi tujuan individu dan organisasi. pemasaran Internasional adalah pemasaran
yang di kegiatan operasinya melewati batas-batas dari suatu negara.
Tahapan Becoming International, No Foreign Marketing, Perusahaan sudah
berhubungan dengan dunia internasional tetapi bukan karena inisiatif atau belum ada
usaha sendiri untuk memasarkan ke pasar luar negeri.
Infrequent foreign marketing, Perusahaan mulai memasarkan sendiri ke pasar luar
negeri Tetapi hanya kalau mempunyai surplus produksi.
Regular foreign marketing, Produsen sudah mempunyai perencanaan untuk
memasarkan produknya ke pasar asing.
Global marketing operations, pada fase ini produsen benar-benar telah terlibat
dengan dunia internasional secara global.
Manajemen pemasakan internasional harus mengatasi 4 isu yaitu Bagaimana
mengembangkan produksi perusahaan, menetapkan harga produk-produk tersebut,
Bagaimana menjual produk-produk tersebut, Bagaimana mendistribusikan produk-
produk perusahaan kepada pelanggan. elemen-elemen ini secara kolektif dikenal sebagai
bauran pemasaran dan disebut 4P.
Standarisasi dan Kustomisasi Pemasaran Internasional, Standarisasi
memungkinkan perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan efisiensi manufaktur,
distribusi, dan promosi operasi, yang lebih sederhana dan lebih efisien. Namu,
perusahaan mungkin menderita kehilangan penjualan jika produk gagal memenuhi
kebutuhan unik pelanggan di pasar. kostumisasi memungkinkan perusahaan
menyesuaikan produk guna memenuhi kebutuhan pelanggan di setiap pasar, walaupun
perusahaan dapat mengorbankan efisiensi biaya dengan melakukannya. standarisasi
berfokus pada sisi biaya persamaan keuntungan dengan mengendalikan biaya,
keuntungan perusahaan yang ditingkatkan. kostumisasi berfokus pada sisi pendapatan
dari persamaan keuntungan dengan menghadirkan kebutuhan pelanggan yang unik dalam
setiap pasar, perusahaan ini mampu mengisi harga tinggi dan menjual barang-barang di
setiap pasar.
kebijakan produk dalam pemasaran Internasional, keputusan utama kebijakan
produk yang dihadapi pemasaran Internasional adalah sejauh mana perusahaan harus
standar di pasar atau disesuaikan dalam pasar individu. salah satunya adalah sifat produk,
target pelanggan, penggunaan Industri atau konsumen individu.
Kebijakan Harga dalam Pemasaran Internasional, Perusahaan internasional adalah
pendekatan geosentris untuk pemasaran internasionalnya akan mengadopsi kebijakan
harga standar, Di mana perusahaan menetapkan biaya harga yang sama untuk produk
dan layanan terlepas dari mereka dijual atau kewarganegaraannya dari pelanggan. sebuah
perusahaan internasional yang mengikuti pendekatan pemasaran etnosentris akan
kebijakan harga dual dimana perusahaan menetapkan satu harga untuk semua penjualan
domestik dan harga yang kedua untuk semua penjualan internasional. Sebuah perusahaan
internasional yang mengikuti pendekatan polisentris untuk pemasaran Internasional akan
menggunakan pasar kebijakan harga.
Kebijakan Promosi, Mencakup semua upaya oleh perusahaan internasional untuk
meningkatkan keinginan untuk produk-produknya antara pembeli potensial. karena
promosi bergantung pada komunikasi dengan pelanggan di negara tuan rumah, maka
budaya menjadi perhatian dalam produksi. untuk perusahaan internasional, menjual
produk dan layanan konsumen, Iklan adalah unsur yang paling penting dalam
pencampuran promosi sebagai sebuah perusahaan yang mengembangkan strategi
periklanan.
Kebijakan Distribusi, distribusi adalah proses mendapatkan produk dan layanan
dari perusahaan ke tangan pelanggan.
Manajemen Operasi Internasional, Serangkaian kegiatan organisasi menggunakan
untuk mengubah jenis input ke akhir dari barang atau jasa. melakukan transformasi yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan internasional.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian, Ukuran, Jangkauan
Operasi, Penguasaan teknologi, lingkungan produk, biaya, kontrol, resiko, investasi,
fleksibilitas.
Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi, Isu Terkait Negara (Country
Related Issues) meliputi ketersediaan sumber daya, biaya, infrastruktur, dan pengaruh
negara asal, Isu Terkait Produk (Product Related Issues) meliputi rasio bobot terhadap
nilai, teknologi, pentingnya umpan balik dari pelanggan, Kebijakan Pemerintah
(Government Policies) meliputi stabilitas proses politik, kebijakan perdagangan nasional,
insentif pengembangan perekonomian, keberadaan zona perdagangan luar negeri, Isu
Keorganisasian ( Organizational Issues) meliputi strategi bisnis, struktur organisasi,
kebijakan manajemen persediaan.
Manajemen operasi internasional, Produktivitas (Productivity) Ukuran efisiensi
ekonomi yang merangkum nilai output relatif terhadap input yang digunakan untuk
membuat output, Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Management) upaya-
upaya terintegrasi utuk secara sistematis dan terus menerus meningkatkan mutu produk
dan atau jasa perusahaan.
Manajemen rantai pasok dan integrasi vertikal, SCM (Manajemen Rantai Pasok)
Menurut Heizer & Render 2005 Manajemen rantai pasok (SCM) adalah pengintegrasian
aktivitas pengadaan bahan & pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan
produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan. Tujuannya untuk membangun sebuah rantai
pasok yang memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Kinerja
SCM, semua aktivitas pemenuhan permintaan konsumen yang dinyatakan secara
kuantitatif. Hasil akhirnya adalah angka atau persentase dari aktivitas pemenuhan
permintaan pelanggan oleh perusahaan.
Mengelola Produktivitas dan Kualitas dalam bisnis internasional, Produktivitas
Ukuran kinerja ekonomi: perbandingan antara jumlah hasil produksi dan jumlah sumber
daya yang dipakai untuk produksi tersebut. Produktivitas juga mengacu pada kuantitas
dan kualitas hasil produksi.
Total quality management, Mencakup semua aktivitas yang menyediakan produk
berkualitas ke pasaran. TQM mempertimbangkan semua bagian dari bisnis (konsumen,
supplier, dan karyawan).
Mengelola Informasi dalam bisnis internasional, Era globalisasi merupakan era
pertukaran informasi menjadi sangat mudah dan cepat. Didukung dengan perkembangan
teknologi yang semakin canggih, komunikasi lintas negara menjadi suatu hal yang biasa.
Kerjasama internasional semakin mudah dilakukan. Teknologi informasi global
merupakan komponen yang penting dalam keberhasilan berjalannya suatu bidang
organisasi. Teknologi informasi global adalah pemanfaatan berbagai bentuk TI untuk
mendukung operasi dan manajemen dari bisnis global.
Manajemen keuangan internasional ialah perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian keuangan perusahaan multinasional yang disebut MNC.
Keuangan internasional berfungsi untuk perusahaan multinasional, ekspansi
ideologi globalisasi, perdagangan internasional ekspor impor.
Manajemen keuangan internasional aliran finansial yaitu Arus masuk modal dan
pinjaman, aliran riil yaitu arus masuk barang barang dagangan barang bahan baku barang
setengah jadi dan barang jadi. aliran budaya yaitu arus masuk ilmu pengetahuan dan pola
pikir serta perilaku.

Isu-isu keuangan dalam perdagangan internasional, berbagai isu keuangan dalam


perdagangan internasional yaitu mata uang yang digunakan untuk transaksi, Kapan dan
bagaimana untuk memeriksa kredit, bentuk-bentuk pembayaran yang digunakan, dan
bagaimana mengatur pembiayaan internasional.
Macam-macam sistem moneter internasional, kurs tetap, kurs mengembang bebas,
mengambang terkendali, pengaturan zona target, kurs tertambat, tambat merangkak,
tertambat pada sekeranjang mata uang.
Pasar valuta asing ialah jual beli valuta asing yang pada umumnya dilakukan
melalui informasi elektronik komputer, terdapat di semua negara, berfluktuasi setiap jam
pada setiap hari kerja.
Fungsi pasar valas adalah, transfer daya beli, penyediaan kredit, meminimalisasi
produk resiko.
Para partisipan dalam pasar valas adalah, bank dan non bank yang bertindak
sebagai dealer, individu dan pengusaha yang melakukan transaksi perdagangan investasi,
spekulan dan arbiter, Bank Sentral, pialang valas.
Dalam pasar valas harus dibedakan antara kurs, kuotasi, pasar Sport, pasar
forward, pasar future, dan pasar opsi, kurs ialah nilai tukar valas, harga mata uang yang
dinyatakan dalam mata uang lain. kuotasi adalah kesediaan untuk membeli atau menjual
valas pada tingkat harga yang berlaku.
Kuotasi, jenis kuotasi yaitu kuotasi langsung dan tidak langsung, cara Eropa dan
Amerika, kuotasi beli dan jual, Menyatakan kuotasi forward dengan basis Point, kuotasi
forward dalam presentase, kurs silang.
Manajemen modal kerja perusahaan multinasional prinsipnya tidak berbeda
dengan modal kerja perusahaan domestik.
Sumber-Sumber Investasi Internasional, investasi portofolio dilakukan melalui
pasar modal dengan instrumen surat berharga seperti saham dan obligasi.
investasi langsung yang dikenal dengan penanaman modal asing merupakan
bentuk investasi dengan cara membangun, membeli total atau Mengakuisisi perusahaan.
Kebutuhan Tenaga Kerja Manajerial Internasional, Lingkup Internasionalisasi,
Ukuran tugas tergantung pada lingkup keterlibatan dalam bisnis internasional.
Sentralisasi vs Desentralisasi Pengendalian, Apakah perusahaan ingin
mensentralisasikan pengambilan keputusan atau mendesentralisasikan.
Filosofi Penempatan Staff, Seberapa jauh internasionalisasi perusahaan dan tingkat
sentralisasi dan desentralisasi akan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh filosofi
kebangsaan manajer internasional.
Lingkup internasionalisasi perusahaan, tingkat sentralisasi, dan filosofi
penempatan staf akan membantu menentukan keterampilan dan kemampuan yang
dibutuhkan oleh manajer internasional.
Sistem Perekrutan, Seleksi, Pelatihan dan Pengembangan, Perekrutan, Merekrut
manajer yang berpengalaman melalui berbagai saluran.
Seleksi, Manajer SDM harus memutuskan siapa dari kelompok itu yang
memenuhi kualifikasi untuk tugas yang akan diberikan.
Pelatihan, Instruksi yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan khusus.
Pengembangan, Mempersiapkan manajer untuk tugas baru dan atau posisi tingkat
yang lebih tinggi.
Menurut Joseph Tiffin penilaian kinerja adalah sebuah penilaian sistematis
terhadap karyawan oleh atasannya atau beberapa ahli lainnya yang paham akan
pelaksanaan pekerjaan oleh karyawan atau jabatan itu.
Manfaat utama dari dilakukannya penilaian kinerja adalah untuk memaksimumkan
tingkat motivasi karyawan sehingga sasaran organisasi dapat tercapai.
Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi / perusahaan
kepada karyawan, yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode yang
tetap. Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan
dan memungkinkan perusahaan memperoleh, mempekerja-kan, dan mempertahankan
karyawan.
Hubungan Tenaga Kerja, Hubungan Tenaga Kerja merupakan suatu hubungan
yang timbul antara pekerja dan pengusaha setelah diadakan perjanjian sebelumnya oleh
pihak yang bersangkutan. Hubungan Tenaga Kerja Komparatif. Hubungan tenaga kerja di
negara tujuan mencerminkan kondisi hukum, budaya, struktur sosial, dan ekonomi
negara. Perundingan Kolektif. Perundingan kolektif adalah proses yang dipakai untuk
menyusun perjanjian antara manajemen dan serikat pekerja. 3. Pengaruh Serikat Pekerja
dan Codetermination. Pengaruh serikat pekerja dapat dimanifestasikan ke dalam berbagai
cara, termasuk keanggotaan, mogok, dan hubungan masyarakat.
Bentuk-bentuk Desain Organisasi Global, Desain produk global menyediakan
beberapa potensi keuntungan kompetitif • Desain organisasi global paling mungkin untuk
digunakan oleh perusahaan yang produknya tidak mudah dipindahtangankan di wilayah
nya • Desain fungsional global digunakan oleh perusahaan multinasional yang memiliki
lini produk relatif sempit atau serupa • Desain pelanggan global berguna ketika berbagai
kelompok pelanggan yang ditargetkan oleh sebuah perusahaan sangat beragam seperti
memerlukan pendekatan pemasaran yang benar benar berbeda • Desain matrix global
sebuah perusahaan dapat membentuk kelompok kelompok produk tertentu yang terdiri
dari anggota dari departemen fungsional yang sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai