Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Era perdagangan bebas internasional sudah menjadi kegiatan yang

lazim bagi setiap negara. Perdagangan bebas internasional memberikan

kemudahaan bagi para pelaku bisnis dan perdagangan internasional antar

negara untuk dapat berdagang secara lebih luas dan flexibel. Pada

perdagangan bebas internasional, sekat sekat peraturan antar bangsa

dipermudah, sebagai konsekwensinya banyak negara memperbaharui

peraturan ekspor impor atau bahkan beberapa peraturan ditetapkan secara

bersama. Dilain pihak perdagangan bebas internasional dapat menjadi pemicu

persaingan yang sangat ketat bagi pekerja, karena peraturan bersama

perdagangan bebas internasional memungkinkan masuk ke Indonesia para

pelaku bisnis dan tenaga kerja dari luar negeri, yang banyak diantaranya

mempunyai kwalitasnya rata – rata lebih baik.

Kemampuan kita sebagai para pelaku perdagangan internasional

Indonesia pelaku ekspor Indonesia dan bisnis internasional Indonesia dituntut

untuk menjadikan berbagai informasi tentang kemudahaan perdagangan bebas

internasional dapat memberikan keuntungan yang maksimal terhadap aktifitas

perdagangan bebas internasional. Beberapa peraturan baru yang sudah atau

akan ditetapkan dan diberlakukan di Indonesia atau negara lainnya, menuntut

kita untuk selalu mengikuti perkembangan dan perubahan - perubahan

1
peraturan dibidang perdagangan ekspor impor Indonesia dan bisnis dalam

perdagangan bebas internasional.

Pengetahuan mengenai prosedur ekspor impor Indonesia atau tata cara

pelaksanaan perdagangan bebas internasional maupun berbagai peraturan

yang ditetapkan Departemen Keuangan Republik Indonesia yang membawahi

Direktorat Jenderal Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak, dan atau

Departemen Perdagangan menjadi hal yang sangat penting, oleh karena

instansi pemerintah tersebut berurusan langsung dengan ketentuan maupun

prosedur ekspor impor Indonesia.

Dengan mengetahui prosedur perdagangan bebas internasional yang

baru dan aktual dapat membuat perbedaan signifikan dalam cara berdagang .

Semua kemudahan dari pembuatan dokumen ekspor impor, kemudahan dalam

proses pengiriman/trasportasi barang dagangan , bekerja sama dengan

asuransi untuk melindungi aset perdagangan sampai peran serta lembaga

perbankan dalam dukungannya terhadap kegiatan ekspor Indonesia menjadi

hal yang sangat penting.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasi dan dibatasi

sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimana prosedur ekspor itu?

1.2.2 Apa sajakah kendala-kendala kegiatan ekspor itu?

1.2.3 Persyaratan apa saja yang terdapat pada ekspor?

2
1.3 Tujuan

Tujuan penulisan adalah untuk :

1.3.1 Mengetahui prosedur ekspor yang benar.

1.3.2 Mengetahui kendala-kendala kegiatan ekspor-impor.

1.3.3 Mengdentifikasi ekspor berdasarkan tujuannya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertin Ekspor

Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa dari dalam negeri ke luar

negeri. Orang atau badan yang menjual barang dan jasa dari dalam negeri ke

luar negeri disebut eksportir.

Harga barang-barang yang diekspor ke luar negeri, lebih mahal

dibandingkan dengan harga di dalam negeri. Jika tidak lebih mahal, eksportir

tidak tertarik untuk mengekspor barang-barang tersebut. Semakin banyak

ekspor, masa besar devisa negara yang diperoleh negara.

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor

a. Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan luar negeri

Apabila pemerintah memberikan kemudahan kepada para

eksportir, eksportir terdorong untuk meningkatkan ekspor.

Kemudahan-kemudahan tersebut antara lain penyederhanaan prosedur

ekspor, penghapusan berbagai biaya ekspor, pemberian fasilitas

produksi barang-barang ekspor, dan penyediaan sarana ekspor.

b. Keadaan pasar di luar negeri dalam negeri

Kekuatan permintaan dan penawaran dan berbagai negara dapat

memengaruhi harga di pasar dunia. Apabila jumlah barang yang

diminta di pasar dunia lebih banyak dari pada jumlah barang yang

4
ditawarkan, maka harga cenderung naik. Keadaan ini akan mendorong

para ekportir untuk meningkatkan ekspornya

c. Kelincahan eksportir untuk memanfaatkan peluang pasar

Eksportir harus pandai mencari dan memanfaatkan peluang pasar.

Dengan kepandaian tersebut, mereka dapat memperoleh wilayah

pemasaran yang luas. Oleh karena itu, para eksportir harus ahli di

bidang strategi pemasaran.

2.3 Manfaat Kegiatan Ekspor

Kegiatan ekspor membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut

ini beberapa manfaat kegiatan ekspor sebagai berikut...

a) Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia

Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan

produk Indonesia ke luar negeri. Misalnya, pakaian batik merupakan salah

satu produk Indonesia yang mulai dikenal oleh masyarakat dunia. Apabila

permintaan terhadap pakaian batik buatan Indonesia semakin meningkat,

pendapatan para produsen batik semakin besar. Dengan demikian, kegiatan

produksi batik di Indonesia akan semakin berkembang.

b) Menambah Devisa Negara

Perdagangan antarnegara memungkinkan eksportir Indonesia untuk

menjual barang kepada masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat

menambah penerimaan devisa negara. Dengan demikian, kekayaan negara

bertambah karena devisa merupakan salah satu sumber penerimaan negara.

5
c) Memperluas Lapangan Kerja

Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi

di dalam negeri akan meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang

dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas.

2.4 Prosedur Pelaksaan Ekspor

Dimulai saat eksportir mempersiapkan barang yang akan diekspor dengan

dilakukan packaging, stuffing ke kontainer hingga barang siap untuk dikirim.

Setelah barang siap dan sudah ada jadwal kapal yang akan mengangkut barang

tersebut, eksportir dapat mengajukan dokumen kepabeanan yang dikenal

dengan Pemberitahuan Barang Ekspor (PEB). PEB tersebut berisi data barang

ekspor diantaranya :

a. Data Eksportir

b. Data penerima barang

c. Data Customs Broker (bila ada)

d. Sarana pengangkut yang akan mengangkut

e. Negara Tujuan

Detil barang, seperti jumlah dan jenis barang, dokumen yang menyertai, No

kontainer yang dipakai.

Setelah PEB diajukan ke kantor Bea Cukai setempat, akan diberikan

persetujuan Ekspor dan barang bisa dikirim ke pelabuhan yang selanjutnya

bisa dimuat ke kapal atau sarana pengangkut menuju negara tujuan.

6
Setiap dokumen PEB diwajibkan untuk membayar pendapatan negara

bukan pajak yang dapat dibayarkan di bank atau di kantor bea cukai setempat.

Untuk besaran pajak ekspor setiap barang juga berbeda-beda ditentukan

dengan keputusan menteri keuangan.

Setiap barang yang akan diekspor mempunyai aturan sendiri-sendiri

tergantung akan barangnya. misalnya untuk barang yang berupa kayu, kayu

yang diekspor memerlukan dokumen Laporan Surveyor, endorsement dari

Badan Revitalisasi Industri Kayu, untuk barang lain yang berupa barang

tambang juga ada yang mensyaratkan untuk menggunakan laporan surveyor.

Untuk beberapa barang yang termasuk kategori limbah ada yang

menggunakan kuota. Untuk barang berupa beras disyaratkan apabila

kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi dan ada ijin dari BULOG. Namun

banyak juga ekspor yang tanpa persyaratan atau ijin dari instansi terkait,

misalnya ekspor sepeda, plastik, sirup, sepatu, kabel, besi, baja, mainan

plastik, dan yang lain.

Pengertian Prosedur Ekspor barang pada umumnya adalah kegiatan

mengeluarkan / mengirim barang ke luar negeri, biasanya dalam jumlah besar

untuk tujuan perdagangan, dan melibatkan Custom (Bea Cukai) baik di negara

asal maupun negara tujuan. Bea Cukai bertugas sebagai pengawas keluar

masuknya / lalu lintas barang dalam suatu negara.

7
Bagaimana dengan prosedur Ekspor atau mekanisme jika Anda akan

melakukan ekspor dari Indonesia ke luar negeri ? Berikut langkah-langkah

yang biasa dilakukan dalam proses ekspor :

1. Mencari tahu terlebih dahulu apakah barang yang akan Anda ekspor

tersebut termasuk barang yang dilarang untuk di ekspor, diperbolehkan

untuk diekspor tetapi dengan pembatasan, atau barang yang bebas

diekspor (Menurut undang-undang dan peraturan di Indonesia). Untuk

mengetahuinya bisa dilihat di www.insw.go.id

2. Memastikan juga apakah barang Anda diperbolehkan untuk masuk ke

negara tujuan ekspor.

3. Jika Anda sudah mendapatkan pembeli (buyer), menentukan sistem

pembayaran, menentukan quantity dan spek barang, dll, maka

selanjutnya Anda mempersiapkan barang yang akan Anda ekspor dan

dokumen-dokumennya sesuai kesepakatan dengan buyer.

4. Melakukan pemberitahuan pabean kepada pemerintah (Bea Cukai)

dengan menggunakan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

beserta dokumen pelengkapnya.

5. Setelah eksportasi Anda disetujui oleh Bea Cukai, maka akan

diterbitkan dokumen NPE (Nota Persetujuan Ekspor). Jika sudah terbit

NPE, maka secara hukum barang Anda sudah dianggap sebagai barang

ekspor.

6. Melakukan stuffing dan mengapalkan barang Anda menggunakan

moda transportasi udara (air cargo), laut (sea cargo), atau darat.

8
7. Mengasuransikan barang / kargo Anda (jika menggunakan term CIF)

8. Mengambil pembayaran di Bank (Jika menggunakan LC atau

pembayaran di akhir

Ekspor Barang ke luar negeri mempunyai prospek yang cukup

menjanjikan khususnya di bidang agrobisnis, Apalagi Prosedur Ekspor cukup

mudah. Wilayah indonesia yang kaya dengan alam dan mineral berpotensi

untuk menyerap banyak lapangan kerja. Namun alangkah baiknya jika Anda

melakukan Ekspor barang yang sudah jadi sehingga nilai ekonomisnya lebih

tinggi dibanding bahan mentah. Untuk kemudahan Anda kami menyediakan

jasa pengurusan ekspor. Dengan menggunakan jasa HSH Anda bisa fokus

terhadap Usaha Anda tanpa direpotkan dengan urusan ekspor yang memakan

waktu dan pikiran.

2.5 Dokumen Yang Digunakan Untuk Ekspor

Aspek lain dari perdagangan internasional tersebut yang sama pentingnya

adalah dokumen-dokumen yang diisyaratkan.. Tanpa dokumen tersebut seorang

eksportir tidak akan memperoleh pembayaran dan bank yang menegosier Letter of

Credit (L/C) tersebut.

Dokumen tersebut bukan hanya penting eksportir tetapi juga importir

maupun bank, atau dengan kata lain dokumen tersebut penting bagi semua pihak

yang terlibat dalam pembukaan Letter of Credit (L/C) yang bersangkutan. Jadi

Letter of Credit (L/C) tersebut harus secara khusus menyatakan dokumen-

dokumen yang diisyaratkan. Adapun dokumen-dokumen tersebut yakni :

9
1. Dokumen Penting

a. Dokumen-dokumen pengangkutan.

1) Bill of Lading

2) Air Waybill

3) Railway Consignment Note

b. Invoice (Faktur)

1) Proforma Invoice

2) Commercial Invoice

3) Consuler Invoice

c. Dokumen Asuransi

1) Insurance Police

2) Insurance Certificate

3) Cover Note

2. Dokumen Tambahan :

a. Packing List

b. Certificate of Origin

c. Certificate of Inspection

d. Certificate of Quality

e. Manufacturer’s Quality Certificate

f. Certificate of Analysis

10
g. Weight Certificate (Weight Note / List)

h. Measurement List

i. Sanitary, Health dan Veterinary Certificate

j. Draft / Bill of Exchange (Wesel)

k. Dokumen lain-lain.

Berikut ini akan dijelaskan pengertian dan fungsi dari masing-masing dokumen

dalam perdagangan internasional.

Dokumen Penting

Yang dimaksud dengan dokumen penting adalah dokumen yang

dikeluarkan oleh Badan Pelaksana Utama Perdagangan Internasional yang

berfungsi sebagai alat pembuktian realisasi suatu transaksi.

Yang termasuk dalam dokumen ini yaitu :

1) Bill of Lading (B/L)

a. Dokumen-Dokumen Pengangkutan, terdiri dari :

“Bill of Lading adalah tanda terima barang yang telah dimuat di dalam kapal laut,

yang juga merupakan documents of title yang berarti sebagai bukti atas pemilikan

barang, dan disamping itu merupakan bukti dari adanya perjanjian pengangkutan

barang-barang melalui laut” Bill of Lading (konosemen) merupakan dokumen

pengapalan yang paling penting karena mempunyai sifat jaminan atau

pengamanan. Adapaun pihak-pihak yang tercantum dalam Bill of Lading (B/L)

adalah :

11
 Shipper yaitu pemilik kapal yang dalam banyak hal merupakan pengirim

L/C (beneficiary).

 Consignee, yaitu pihak yang merupakan penerima barang dimana

kepadanya akan diberlakukan tentang saat tibanya barang.

 Carrier yaitu perusahaan pelayaran yang berhubungan dengan perusahaan

tersebut.

 Notify Party dalam hal ini ditetapkan siapa saja yang terdapat dalam L/C

tersebut.

2) Airway Bill

Merupakan tanda penerimaan barang yang dikirim melalui udara untuk

barang dan alamat yang tertentu. Perlu diperhatikan bahwa airway bill ini bukan

merupakan dokumen kepemilikian seperti Bill of Lading pada umumnya sehingga

Airway Bill ini ditujukan kepada penerima tertentu atau bank koresponden yang

telah disepakati.

Dalam pemeriksaan airway bill ini, harus diperhatikan mengenai :

Nama dan alamat pengirim/penjual dan penerima/pembeli serta nama barang

yang bersangkutan. Hal ini tidak perlu terlalu terperinci seperti jenis Bill of

Lading lainnya.

Dalam Airway Bill harus ada tercantum pernyataan ‘tanda terima barang untuk

dikirim ke tempat tujuan’ oleh maskapai penerbangan bersangkutan dengan

mencantumkan pula tanggal penerbitan, nama kota serta tanda tangan pejabat

yang berwenang dan stempel perusahaan.

12
Jadi Airway Bill ini hanya terdapat dalam L/C dimana pengangkutan

barang-barang tersebut dilakukan melalui udara.

3) Railway Consignment Note Hanya terdapat pada pengangkutan barang-

barang dengan kereta api. Dikenal juga dengan istilah ”Surat Angkutan Kereta

Api”. Pada dokumen ini dicantumkan juga nama stasiun pemberangkatan, kota

tujuan, nama dan alamat eksportir. Dokumen ini harus dicap dengan nama stasiun

kereta api yang bersangkutan. Setelah barang-barang tersebut sampai di tempat

tujuan. Maka barang-barang itu akan diserahkan kepada penerima (consignee)

atas permohonan dari yang bersangkutan dan dibuktikan oleh pejabat-pejabat

perusahaan kereta api di tempat tujuan.

b. Invoice (Faktur)

Invoice (Faktur) adalah suatu dokumen yang penting dalam perdagangan

sebab dengan data-data dalam invoice ini dapat diketahui berapa jumlah wesel

yang akan ditarik, jumlah penutupan asuransi dan penyelesaian segala macam bea

masuk.

1) Proforma Invoice Invoice ini dikeluarkan oleh eksportir untuk importir.

Pada umumnya dokumen ini berisi tentang : - Jumlah Barang (Quantity) -

Perhitungan pembayaran (Payment Breakdown) - Harga satuan (Unit Price) -

Harga total (Total Price) Invoice (Faktur) terdiri atas beberapa bentuk, yaitu :

Proforma Invoice ini merupakan tawaran kepada pembeli untuk

menempatkan pesanannya yang pasti, yang biasanya berisi syarat-syarat jual-beli

13
dan harga barang sehingga setelah adanya persetujuan dari pembeli maka akan

ada kontrak yang pasti yang sesuai dengan ketentuan dalam proforma invoice.

2) Commercial Invoice

Istilah lain yang sering digunakan dalam masyarakat adalah ”Invoice”.

Commercial invoice ini bukan hanya merupakan tawaran seperti halnya proforma

invoice tetapi merupakan nota perincian tentang jenis barang, harga barang dan

keterangan-keterangan lain yang berhubungan dengan barang tersebut.

Commercial Invoice ini dibuat oleh penjual (eksportir) yang ditujukan kepada

pembeli (importir) yang sesuai dengan yang tercantum pada L/C.

3) Consular Invoice

Adalah suatu invoice yang dikeluarkan olehm instansi-instansi resmi yakni

kedutaan dan konsulat. Ketentuan mengenai consular invoice ini berbeda-beda

disetiap negara, ada yang menentukan bahwa Consular Invoice ini tidak mutlak

diperlukan tetapi ada juga yang menentukan bahwa Consular Invoice ini harus

ada. Perlunya Consular Invoice ini antara lain untuk memeriksa harga jual barang

dibandingkan dengan harga pasar.

c. Dokumen Asuransi

Mengenai Asuransi ini ada diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang,

dimana pasal 245 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.

Adapun dokumen asuransi terdiri atas beberapa bentuk yakni :

1) Insurance Policy

14
Adalah merupakan bukti kontrak asuransi barang-barang yang akan

diangkut dengan kapal atas nama si tertanggung membayar premi.

2) Insurance Certificate

Dokument asuransi yang merupakan surat keterangan yang menerangkan

bahwa terhadap barang-barang tertentu yang diangkut telah dilakukan penutupan

transaksi.

3) Cover Note

Merupakan pemberitahuan dari sebuah perusahaan asuransi yang

menyatakan bahwa suatu telah ditutup menunggu hingga suatu sertifikat asuransi

dikeluarkan.

Dokumen Tambahan Yang dimaksud dengan dokumen tambahan adalah

dokumen yang dikeluarkan untuk memperkuat dan menunjang keterangan yang

terdapat dalam dokumen penting.

Yang termasuk dalam dokumen tambahan ini adalah :

a. Packing List

b. Certificate of Origin

c. Certificate of Inspection

d. Certificate of Quality

e. Manufacturer’s Quality Certification

f. Certificate of Analysis

g. Weight Certificate (Weight Note / List)

h. Measurement List (Daftar Ukuran)

i. Sanitary, Health and Veterinary Certificate

15
j. Draft / Bill of Exchange (Wesel)

k. Dokumen lain-lain ;

1) Freight Forwarder’s Receipt

2) Delivery Order

3) Warehouse Receipt

4) Trust Receipt

16
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dalam pelaksanaan ekspor, eksportir perlu mengetahui para

pelaku/jaringan dalam perdagangan internasional dan fungsi masing –

masing pelaku, perlu mengetahui dan dapat mengurus legalitas /

persyaratan ekspor yang terdapat dalam Permendag No: 13/ M-DAG/ Per

/3/2012 tentang Ketentuan Umum Di Bidang Ekspor

(www.kemendag.go.id) mendaftarkan NIK ke Kantor Bea Cukai, perlu

memenuhi persyaratan di NTE baik yang wajib di NTE maupun

permintaan dari pembeli. Didalam pelaksanaan transaksi ekspor, eksportir

harus mengikuti langkah – langkah/tahapan ekspor serta menyiapkan

dokumen yang terkait didalam setiap tahapan.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/accepted_rsses/view/50f4e2c1-23bc-
4204-8cd2-136a0a1e1e48
http://hsh.co.id/prosedur-dan-tata-cara-ekspor/

http://materi-anakmanajemenbisnis.blogspot.com/2016/10/alur-prosedur-ekspor-
barang.html

http://flymedia88.blogspot.com/2016/08/makalah-prosedur-dan-pemahaman-
ekspor.html#.W5zUQM5KjIU

18

Anda mungkin juga menyukai